DASAR TEORI
Titrasi redok berdasarkan pada perpindahan elektron antara titran dengan analit jenis
titrasi ini biasanya menggunakan potensiometri untuk mendeteksi titik akhir atau penggunaan
yang dapat berubah warna dengan adanya kelebihan titran juga sering digunakan. Titrasi
yang melibatkan iodium dapat dilakukan dengan dua cara yaitu titrasi langsung iodimetri dan
titrasi tidak langsung iodometri. Iodimetri merupakan titrasi langsung dimana analit yang
bersifat sebagai reduktor mereduksi titran I2 menjadi I (Roman,2007).
Pada farmakope Indonesia titrasi iodimetri digunakan untuk menetapkan kadar asam
askorbat Natrium tiosulfat, metampiron (antalgin) serta sedian injeksi (Ibnu Gholib, 2007).
Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air (Rahmawati F dan Hana, 2014).
Penentuan kadar Vitamin C dapat dilakukan dengan titrasi iodiumetri, titrasi iodimetri
merupakan titrasi langsung menggunakan senyawa pereduksi digunakan larutan iodiym untuk
mengoksidasi reduktor yagng dapat dioksidasi secara kuantitatif pada titik ekivalen (Asmal,
Adhtama. 2018)
BM: 176,12
Pemerian: Hablur atau serbuk hablur putih atau agak kuning warna menjadi gelap
karena pengaruh cahaya. Dalam keadaan kering stabil diudara. Dalam larutan cepat
teroksidasi, meleebur pada suhu lebih kurang 190oC.
Kelarutan: Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut dlaam
kloroform dan eter d;alam benzen.
pH : Antara 5,5 dan 7,0
PEMBAHASAN
Titrasi secara iodimetri merupakan titrasi langsung dimana zat pereduksi langsung
dititrasi dengan larutan baku iodium. Titrasi iodimetri digunakan untuk mengetahui zat
reduktor. Pada percobaan ini menggunakan sampel asam askorbat atau sering disebut dengan
vitamin C. Penentuan kadar asam askorbat harus dilakukan dengan metode iodimetri karena
asam askorba lebih mudah teroksidasi.
Iodium merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat, dengan nilai potensial oksidasi
sebesar +0,535 V. Pada saat reaksi oksidasi iodium akan direduksi menjadi iodida sesuai
dengan reaksi dibawah ini:
I2 + 2e 2I-
Iodium akan mengoksidasi senyawa yang memiliki potensial reduksi yang lebih kecil
dari pada iodium sehingga dapat dilakukan titrasi langsung dengan iodium. Sehingga hanya
zat-zat yang merupakan reduktor yang cukup kuat dapat dititrasi.
Titrasi iodimetri harus berlangsung dalam suasana asam, karena jika tidak dalam
suasana asam maka asam askorbat akan bereaksi dengan hidroksida. Indikator yang
digunakan yaitu indikator kanji dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi
berwarna ketika dititrasi menggunakan larutan Iodium.
Daftar Pustaka
Rohman, Abdul. 2017. Kimia Farmasi Analisis. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope I ndonesia Edisi VI. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 175.
MONOGRAFI TRAMADOL
Rumus Molekul: C16H25NO2.HCl
BM: 299,84
Pemerian: Serbuk kristal, putih. Sangat mudah larut dalam air dan dalam metanol; sangat
tidak larut dalam aseton.
DEPKER RI. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Halaman 1733-1734