Anda di halaman 1dari 21

A. Essay papper atau makalah ( pertemuan pertama.

10 november 2018)

lugas
logis
pengertian penutup

sistematis pendahuluan

karakterisitik
struktur isi
fungsional
Esay ,
paper /
makalah

analitis

eksposisi jenis eksplanasi

hortatori

diskusi

Bertolak dari gambar tersebut diperoleh pemahaman sebagai berikut :


1. Esay, paper / makalah memiliki struktur terdiri pendahuluan, isi, dan penutup.
2. Esay, paper/ makalah memiliki karakterisitik. Karakteristik mengonsepkan luga, logis,
sistematis, dan fungsional.
3. Esay, paper/ makalah menerapkan jenis eksplanasi, diskusi, dan eksposisi.
4. Analitis dan hartatori merupakan rincian dari eksposisi
5. Esay, paper/ makalah memiliki pengertian.
Dari uraian tersebut , dirumuskan 2 pandangan berikut :
1. Esay, paper/ makalah menerapkan jenis eksplanasi, diskusi, dan eksposisi.
2. Analitis dan hartatori merupakan rincian dari eksposisi.
Dengan demikian disimpulkan bahwa esay, paper / makalah menerapkan jenis eksplanasi,
diskusi, eksposisi. Eksposisi diuraikan menjadi analitis dan hartatori (ulfah/10/11/2018).
Secara kontekstual esay, paper/ makalah memproyeksikan sebuah karya ilmiah untuk
mengkomunikasikan suatu issue atau sebuah topic tertentu dalam konteks ilmiah atau akademis
secara lugas, logis, sistematis, dan fungsional.
- Lugas merefleksikan pemahaman individu terhadap suatu fenomena secara apaadanya,
bukan ada apanya.
- Logis mereflekasikan pemahaman individu berdasarkan hasil penalaran berfikir
- Sistematis berdasarkan urutan atau unsur-unsur pembentuk.
- Fungsional berdasarkan nilai kegunaan dan manfaat.
Secara struktural makalah dipilah menjadi 3 bagian pendahuluan, isi, dan penutup, pendahuluan
mendeskripsikan perihal, latar belakang / tema, maksud penulisan/ pembahasan, penyebab/ alas
an, tujuan pembahasan ( target/sasaran/batas akhir) , tesis steatment (pernyataan lengkap perihal
topik, issue, bahasan secara lugas, lengkap, dan sistematis .Isi mendeskripisikan perihal data ,
fakta, teori, maupun hasil pembahasan untuk menegaskan perihal atau topik atau issue dalam
makalah. Penutup mendeskripsikan perihal simpulan atau penegasan ulang tentang topik
bahasan/ issue bahasan setelah dilakukan pembahasan.
- Pembuktian
- Pendahuluan
Hujan berimplikasi kepada bencana alam sehinggan berdampak kepada penurunan
produktifitas sumber daya manusia disuatu wilayah menjadi tema bahasan makalah ini.
- Adapun maksud pembahasan anatara lain :
Mendeskripiskan perihal realita bahwa petani di cikarang gagal panen akibat banjir
bandang.
- Tujuan pembahasan issue/ topik tersebut antara lain, menginformasikan dampak banjir
kepada warga cikarang.
- Tesis steatment ( fokus bahasa ) dari makalah ini :
1. Bagaimana menanggulangi banjir ?
Dengan kata lain, pembahasan ini difokuskan kepada pendeskripsian perihal prosedur agar
daerah cikarang tidak terkena banjir.
B. Makalah Diskusi (pertemuan kedua, 17 november 2018)
Makalah diskusi
Makalah disukusi menjadi salah satu jenis makalah, selain makalah eksposisi, dan eksplanasi.
Makalah ini merefleksikan potensi individu dalam mengkomunikasikan suatu issue atau topik
bahasan berdasarkan hasil analisis perbandingan maupun perbedaan pendapat atau pandangan
dari minimal 2 sumber. Makalah ini memiliki prosedur antara lain :
1. Merumuskan tema sebagai latar belakang, maksud, tujuan, serta tesis steatment.
2. Membahas tesis steatment berdasarkan .
a. Skemata.
b. Modus otoritas serta hasil observasi atau penelitian.
3. Merumuskan penutup melalui penulisan ulang tesis steatment berdasarkan pembahasan
dan pembuatan simpulan.
Pembuktian :
Bersarkan gambar berikut dirumuskan konsep makalah diskusi
A

A. Merefleksikan perilaku masyarakat di pedesaan.


B. Merefleksikan perkembangan teknologi farmasi
C. Merefleksikan ahli kefarmasian.
Diperoleh 3 konsep sebagai berikut :
A. Masyarakat membuka klinik di pedesaan
B. Perkembangan teknologi farmasi di Indonesia berkembang pesat
C. Ahli farmasi menerapkan keahlian membuat obat dalam bidang farmasi.
Dari ketiga konsep tersebut dirumuskan kedudukan dan peran ahli farmasi.
Peran :
Ahli farmasi berperan sebagai ahli membuat obat dalam bidang farmasi.
Kedudukan:
Ahli farmasi mendirikan klinik di pedesaan dengan menerapkan keahlian membuat obat
menggunakan teknologi farmasi canggih seiring perkembangan zaman.
I. Pendahuluan

Masyarakat , teknologi farmasi, dan ahli farmasi menjadi teman pembahasan ini :
Ahli farmasi menerapkan keahlian membuat obat dalam bidang farmasi.

Pembahasan tersebut memiliki latar belakang realita bahwa ahli farmasi menerapkan
pembuatan obat dengan menggunakan teknologi farmasi yang berkembang pesat.

Adapun tujuan pembahasan menanamkan pemahan ahli farmasi menerapkan


pembuatan obat.

Tesis treatment pembahasan ini antara lain :


1. Bagaimana pembuatan obat herbal dengan menggunakan teknologi farmasi ?
Artinya pembahasan ini mendeskripsikan perihal prosedur pembuatan obat herbal
dengan menggunakan teknologi farmasi.
II. Pembahasan

Pembahasan perihal prosedur pembuatan obat herbal dengan menggunakan


teknologi farmasi.
Dibahas berdasarkan hasil analisis pendapat pakar berikut:
Ramadhina (17/11/2018) ahli farmasi mempunyai perilaku santun kepada sesama
tarutama kepada pasien.sedangkan sulistiawati (17/11/2018) menyatakan bahwa
teknologi farmasi berkembang setiap tahun menambah pengetahuannya dan
kelengkapannya.
Pandangan tersebut memiliki perbedaan fokus dan objek materia bahasan
berdasarkan fokus bahasan kedudukan ahli farmasi memiliki perbedaan.
Materi 1 :
Berfokus pada perilaku kefarmasian .
Materi 2:
Berfokus pada penambahan pengetahuan.
Berdasarkan hasil kajian dan dua teori diawal perihal kedudukan dan peran ahli
farmasi , maka dirumuskan pemahaman berikut :
Peran :
ahli farmasi berperan sebagai seorang ahli membuat obat dalam bidang farmasi.
Kedudukan :
ahli farmasi mendirikan klinik di pedesaan dengan menerapkan keahlian membuat obat
menggunakan teknologi farmasi canggih seiring perkembangan zaman.
Penutup
Dijelaskan bahwa prosedur pembuatan obat herbal menggunakan teknologi farmasi.
Sejalan dengan itu, kedudukan : ahli farmasi mendirikan klinik di pedesaan dengan
menerapkan keahlian membuat obat menggunakan teknologi farmasi canggih seiring
perkembangan zaman.
Sedangkan peran :
Ahli farmasi berperan sebagai seorang ahli membuat obat dalam bidang farmasi.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa ahli farmasi menerapkan keahlian dalam membuat
obat menngunakan teknologi farmasi canggih .
TUGAS !

B
c

Berdasarkan gambar berikut diasumsikan bahwa :


A: menganalisis pembuatan jamu kunyit
B: memprediksi manfaat dari jamu kunyit
C: pabrik jamu menggunakan teknologi canggih.
Tesis treatment pembahasan ini dirumuskan dalam pertanyaan berikut
Tesis treatment pembahasan ini :
1. Apakah jamu kunyit dapat menyembuhkan penyakit alzheimer ?
Artinya pembahasan ini mendeskripsikan perihal argument jamu kunyit dapat
menyembuhkan penyakit alzheimer.
Pembahasan topik dalam tesis streatment didasarkan kepada 5 sumber kedudukan :
1. Kunyit merupakan zat anti inflamasi, antiseptic, dan antioksidan yang baik.
2. Pabrik obat menggunakan alat canggih untuk pembuatan jamu kunyit supaya lebih steril
tanpa bersentuhan langsung dengan tangan.
3. Beberapa penduduk di pedesaan maupun perkotaan mulai mengonsumsi jamu kunyit
untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer , menghasilkan perbaikan yang luar biasa.
4. Para pengonsumsi dapat mengkombinasikan jamu kunyit dengan beras kencur untuk
mengurangi rasa pahit dari kunyit.
5. Pabrik jamu menciptakan jamu kunyit dengan rasa enak untuk dikonsumsi sehari – hari.
Dari kelima konsep tersebut dirumuskan kedudukan dan peran pabrik jamu .
Peran : pabrik jamu menciptakan jamu kunyit dengan rasa enak untuk dikonsumsi orang
dewasa maupun anak-anak.
Kedudukan : pabrik jamu menganalisis manfaat kunyit sehingga menciptakan jamu kunyit
dengan rasa enak supaya tidak memberikan efek malas dalam mengonsumsinya dengan
penambahan beras kencur , pabrik jamu menggunakan perlatan canggih dalam membuat
jamu kunyit supaya tidak terkontaminasin oleh tangan ,beberapa penduduk desa serta kota
mulai mengonsumsi jamu kunyit untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer hasilnya
memberikan perubahan yang baik.
I. Pendahuluan

Pabrik jamu, masyarakat pedesaan dan perkotaan menjadi tema pembahasan ini :

Pabrik jamu menciptakan jamu kunyit dengan rasa enak untuk dikonsumsi orang
dewasa maupun anak-anak.

Pembahasan tertentu memiliki latar belakang realita bahwa pabrik jamu menciptakan
jamu kunyit dengan rasa enak untuk dikonsumsi orang dewasa maupun anak-anak.

Adapun tujuan pembahasan menanamkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat


jamu kunyit.

Tesis treatment pembahasan ini antara lain ;


1. Bagaimana cara mengonsumsi jamu kunyit yang tepat supaya rasanya tidak
membuat kita malas untuk mengonsumsinya ?
Artinya pembahasan ini mendeskripsikan perihal prosedur pabrik jamu menciptakan
jamu kunyit dengan rasa enak untuk dikonsumsi orang dewasa maupun anak-anak.
II. Pembahasan
Pandangan tersebut memiliki perbedaan fokus dan objek materia bahasan.
Berdasarkan fokus bahasan jamu kunyit dapat menyembuhkan penyakit keras.

Berdasarkan hasil kajian dan perbandingan hasil teori diawal menganalisis jamu
kunyit, maka dirumuskan pemahaman berikut :

Peran : : pabrik jamu menciptakan jamu kunyit dengan rasa enak untuk dikonsumsi
orang dewasa maupun anak-anak.
kedudukan: pabrik jamu menganalisis manfaat kunyit sehingga menciptakan jamu
kunyit dengan rasa enak supaya tidak memberikan efek malas dalam
mengonsumsinya dengan penambahan beras kencur , pabrik jamu menggunakan
perlatan canggih dalam membuat jamu kunyit supaya tidak terkontaminasin oleh
tangan ,beberapa penduduk desa serta kota mulai mengonsumsi jamu kunyit untuk
menyembuhkan penyakit Alzheimer hasilnya memberikan perubahan yang baik.
III. Penutup
Dijelaskan bahwa mendeskripsikan produk jamu dapat menyembuhkan penyakit
keras.
Sejalan dengan itu, kedudukan: pabrik jamu menganalisis manfaat kunyit sehingga
menciptakan jamu kunyit dengan rasa enak supaya tidak memberikan efek malas
dalam mengonsumsinya dengan penambahan beras kencur , pabrik jamu
menggunakan perlatan canggih dalam membuat jamu kunyit supaya tidak
terkontaminasi oleh tangan ,beberapa penduduk desa serta kota mulai mengonsumsi
jamu kunyit untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer hasilnya memberikan
perubahan yang baik.
Sedangkan , Peran : : pabrik jamu menciptakan jamu kunyit dengan rasa enak untuk
dikonsumsi orang dewasa maupun anak-anak.
C Makalah Eksplanasi (pertemuan ketiga, 24 november 2018)

Makalah eksplanasi
Makalah eksplanasi menjadi salah satu jenis makalah, selain makalah eksposisi dan
makalah diskusi. Makalah tersebut digunakan untuk mengomunikasikan keadaan, kondisi atau
dampak darimsuatu topik atau issue sesuai dengan tema, maksud serta tujuan interaksi. Kondisi,
keaadaan atau dampak tersebut diwujudkan melalui pemaduan unsur komponen atau aspek :
a. Program atau proyek
b. Perilaku/ peran aktor
c. Input
d. Activity
e. Output
f. Outcome
g. Impact

high

LOW

input activities output outcome impact

= proyek = perilaku/peran actor

Pembuktian
I. 1. Nama program atau proyek :
- Saya menciptakan obat batuk dari tanaman herbal berbahan dasar jahe.
- Harga murah
- Diolah dengan proses mudah
- Jahe dapat digunakan oleh semua kalangan
- Tanamannya dapat ditemukan dengan mudah
2. Activities
1. Giling jahe
2. Tambahkan air kedalam gilingan jahe
3. Saring gilingan jahe dan air
4. Diamkan hasil perasan kurang lebih 5-6 jam
5. Ambil ekstrak jahe yang mengendap
6. Diamkan kembali sampai mongering
7. Serbuk jahe
3. Output : serbuk jahe
4. Outcome: menurunkan diabetes, meringankan batuk, untuk mual.
5. Impact: menghilangkan batuk.
II. 1. Nama program
- Membuat susu bayi berbahan dasar madu alami
- Madu mempunyai rasa manis
- Tenaga kerja banyak
- Menolak jadi PNS
- Madu mudah ditemukan
2. activities
Mengikuti bimbingan pembuatan susu yang baik dan benar, mencoba
pembuatannya sendiri, menggunakan karyawan untuk membantu memproduksi
susu berbahan dasar madu.
3. output : susu rasa madu
4. outcome: membantu pertumbuhan bayi
5. impact: menyehatkan tubuh
Berlandaskan tumpu pada pembuktian awal, kondisi, keadaan, atau dampak diwujudkan melalui
3 pendekatan atau cara pandang
1. Memadukan unsur, komponen atau aspek tanpa melakukan perubahan.
2. Memadukan unsur,aspek,komponen dengan melakukan sebagian perubahan
3. Memadukan unsur, komponen atau aspek dengan cara melakukan keseluruhan atau
menghancurkan unsur
Berdasarkan pendekatan tersebut diperoleh 5 model makalah eksplanasi
Model

Makalah ekplanasi

Deskriptif kronologi komporatif kausalitay problem solusi

T/I T/I S1
a s a
1…. S2
e
2… S3
T/I b a b
d 3… S4
4… S5

c 5…
D. Anekdot (pertemuan 4 tanggal 1 desember 2018)
ANEKDOT
Anekdot menjadi salah satu cara untuk mengomunikasikan sikap,kritik, atau sindiran
tertentu pada suatu kondisi atau keadaan. Dengan tujuan untuk memotivasi mengubah cara
pandang atau menanamkan pemahaman untuk mencapai kondisi lebih baik.
Anekdot dirumuskan dalam bentuk penceritaan (narasi) secara singkat, humoris, ataupun
lelucon dengan kata-kata atau tuturan bijak dengan menjunjung tinggi nilai akhlak serta nilai
kepatutan dalam masyarakat.
Sebagai sebuah cerita (narasi), anekdot memiliki komponen atau umsur-unsur antara lain:
1. Penolakan (karakteristik)
2. Latar (setting)
3. Alur (plot)
4. Sudut pandang penceritaan (point of view)
5. Pesan (amanat)
Struktur anekdot
Anekdot memiliki struktur atau pengorganisasian naskah seperti dalam gambar berikut:
a)
ORIENTASI KRISIS KODA
Latar,penyebab Konflik dan reaksi Sympulary penutup
pendahuluan

b) krisis
*

reaksi
orientasi
*koda
abstraksi
 Orientasi mereflekasikan kalimat atau pernyataan sebagai latar, penyebab atau
pendahuluan sebuah cerita.
 Krisis merefleksikan kalimat konflik dan reaksi dari sebuah cerita
 Koda merefleksikan kalimat simpulary penutup dari sebuah cerita.

Langkah- langkah pembuatan anekdot antara lain:


1. Merumuskan tema
2. Memilih maksud atau latar belakang
3. Menetapkan tujuan
4. Merumuskan khalayak atau mitra komunikasi
5. Menentukan konteks interaksi
Pembuktian:
a. Tema : perilaku sosial dalam budaya Indonesia
b. Maksud: merefleksikan perilaku masyarakat dalam kelas sosial tertentu
c. Tujuan: mengibah paradigma atau cara pandang terhadap suatu rutinitas
d. Mitra komunikasi: sipitas academia
e. Konteks interaksi: ilmiah formal
Naskah atau teks
Nasib mahasiswa
Pada suatu hari diruang perkuliahan seorang mahasiswa bertanya kepada dosen (1),
mengapa mahasiswa selalu mengerjakan tugas dan tugas di kampus? “kata mahasiswa”(2),
dengan santai dosen menjawab “jika kau mengerjakan itu dibalai kota pasti itu tes CPNS”.(3)
Mahasiswa semakin bingung dengan jawaban tersebut (4) . Demikian nasib keadaan mahasiswa
Indonesia.(5)
Dibuktikan bahwa teks tersebut ,memiliki teks struktur sebagai berikut:
 Orientasi : 1
 Krisis : 3
 Koda : 5

Pencuri sandal dan koruptor


Seorang pencuri sandal mendapatvonis hukuman 5 tahun penjara karena dia terbukti
mencuri sandal milik masyarakat seharga 150.000, sebelum menerima vonis pencuri bertanya
kepada hakim “mengapa hukuman koruptor lebih ringan dibanding saya?” dijelaskan oleh hakim
bahwa koruptor menyelewengkan uang rakyat 2 milyar untuk satu kabupaten sedangkan kamu
150rb untuk satu rakyat. Dengan demikian sang pencuri memuji sang hakim atas keadilan negri
ini. Hanya saying kau tidak bisa dipenjara di sukamiskin.
Tugas!
a. Tema : kasus penilangan di indonesia
Maksud : merefleksikan perilaku petugas ketika menilang
Tujuan : mengubah cara pandang suatu rutinitas
Mitra komunikasi : sipitas akademik
Konteks interaksi : ilmiah formal

Kena tilang
1. Polisi : “selamat siang pak !
Pengendara : “ ya, selamat siang pa”
Polisi : “ saudara tau apa kelasahan nya ?”
Pengendara : “ tau pak , saya tidak memakai helm”
Polisi : “sekarang, keluarkan SIM, STNK kamu”
Pengendara : “ini pak SIM nya, STNK nya, dan uang Rp.50.000
Polisi : “ maaf, uang kamu saya sita, sekarang kamu boleh pergi 
Pengendara : “ kalo sudah melihat duit saja , matanya hijau”

b. Tema : hakikat pendidikan indonesia


Maksud : merefleksikan hubungan pemerolehan ijazah dengan ketersediaan
Lapangan pekerjaan
Tujuan : memberikan pemahaman bagi mahasiswa, bahwa lapangan
Pekerjaan perlu dikerjakan sendiri.
Mitra komunikasi : sipitas akademi
Konteks interaksi : ilmiah formal

2. Pelamar kerja :

c. Tema : penyuluhan kesehatan


Maksud : merefleksikan perilaku masyarakat pedesaan dalam menjaga
Kesehatan gigi
Tujuan : memotivasi masyarakat pedesaan untuk menjaga kesehatan
Daripada berobat.
Mitra komunikasi : sipitas akademi
Konteks interaksi :ilmiah formal

Periksa gigi
3. Seorang dokter muda berwajah cantik dari kota melakukan penyuluhan kesehatan disuatu
desa. Kepada penduduk desa yang sudah berkumpul dihalaman puskesmas, dokter itu
berkata, “menjaga kesehatan diri sendiri dimulai dari bagaimana menjaga kesehatan
mulut”. Karena lebih baik menjaga gigi kita daripada mengobati, kalo sudah sakit ribet
urusannya .
Lalu dokter itu menoleh ke sekumpulan bapak-bapak. “saya ingin tahu, seberapa sering
bapak-bapak menggosok gigi?”
Bapak 1: “kalo saya sih cukup sekali sehari, Dok! (agak malu-malu)
Bapak 2: “payah! Saya 3 kali sehari”.
Dokter : “bagaimana perhitungannya?”
Bapak 2: “pagi hari setelah sarapan, siang hari setelah makan siang dan malam hari
Sebelum tidur”
Bapak 3: “begitu saja sombong… saya saja 12 kali sehari.”
Dokter : “ waahh.. itu bagaimana ngitungnya ?”
Bapak 3: “januari,februari,maret,april …
Dokter pun bengong mendengarnya ..
E. Paragraph ( pertemuan ke 5 tanggal 8 desember 2018)

PARAGRAF
paragraf diasumsikan bahwa setiap keutuhan menjadi wujud keseluruhan dari hasil
pemaduan unsur, komponen maupun bagian suatu fenomena, wujud keseluruhan dari setiap
keutuhan menjadi pembuktian keberadaan unsur, komponen maupun bagian suatu fenomena.
Keberadaan unsur komponen maupun bagian dari suatu fenomena merefleksikan suatu struktur
untuk mengorganisasikan setiap keutuhan menjadi wujud keseluruhan.
Pembuktian
a). b). c). d).

paragraf diasumsikan sebagai unsur, komponen, maupun bagian dari sebuah teks
(naskah), untuk itu setiap paragraf merupakan komponen maupun bagian suatu fenomena
menjadi wujud keseluruhan dari hasil pemaduan. Artinya, paragraf menjabarkan wujud
keseluruhan dari setiap keutuhan menjadi pembuktian keberadaan unsur, oleh karena itu paragraf
merupakan suatu komponen maupun bagian suatu fenomena. Jadi, paragraf menerapkan
keberadaan unsur komponen maupun bagian suatu fenomena untuk mengorganisasikan setiap
keutuhan menjadi wujud keseluruhan. Dengan demikian, setiap keutuhan dalam teks (naskah)
menjadi wujud keseleruhan dari hasil pemaduan paragraf, itulah hakikat kedudukan dan fungsi
paragraf dalam sebuah teks.
a. secara penglihatan gambar a mempunyai sati titik dan 4 garis
b. bsecara kimiawi etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, dan alkohol merupakan
nama lain dari etanol.
c. Secara penglihatan gambar c memiliki 4 garis menuju satu titik pusat, dan memancarkan
4 garis dari titik pusat
d. Secara huruf gambar d membentuk sebuah huruf M jika dilihat dengan cara menyamping.
Pembuktian , uraian diawal dibuktikan melalui teks atau naskah berikut :
Saya mencintai dia setelah dia menerima cinta sejati saya . cinta adalah sebuah emosi dari kasih
sayang yang kuat dan ketertarikan dari lubuk hati paling dalam. Cinta merupakan sebuah
ketulusan yang diberikan oleh tuhan . jadi, aku mencintaimu karena seluruh alam semesta
bekerja sama untuk mambantuku menemukanmu.

Tugas!
Kecemasan merupakan gangguan psikologis memiliki karakteristik berupa rasa
takut, kekhawatiran, dan rasa gugup. Kecemasan mahasiswa dapat disebabkan karena
mental lemah, terlalu tegang, dan terlalu banyak fikiran negative. Tips mahasiswa untuk
mengurangi kecemasan dengan cara berdoa serta berfikir positif.
Mahasiswa mulai belajar dari jau-jauh hari tidak dengan system kebut semalam
yang akan membuat kekurangan waktu istirahat. Kekurangan waktu istirahat akan
berdampak saat keesokan harinya yaitu diganggu oleh rasa kantuk dirasakan saat ujian.
Usaha seminggu sebelum ujian sudah memiliki pola tidur yang benar agar badan tetap vit
saat menghadapi ujian serta persiapkan keperluan ujian jauh-jauh hari. Terakhir jangan
lupa untuk selalu berdoa supaya dipermudah segala nya .
Mahasiwa merasa kecewa setelah hasil ujian keluar, walaupun sudah belajar
semaksimal mungkin tetapi hasilnya kurang maksimal . kecewa memang diperbolehkan
tetapi tidak boleh sampai berlarut-larut karena dibalik kekecewaan pasti ada sebuah
hikmah membuat kita lebih memahami apa artinya kegagalan. Dibalik semua itu kita
harus mulai bangkit dan belajar kembali agar dapat mencapai nilai yang diinginkan.
F. Penelitian ( pertemuan 6 tanggal 15 desember 2018)

Penelitian
Pengertian
Penelitian secara umum dipandang sebagai kegiatan manusia (individu/kelompok) untuk
membuktikan suatu fenomena pada suatu standar secara kuantitas maupun kualitas.secara khusus
penelitian dipandang sebagai kegiatan ilmiah(secara metedologi) menusia individu atau
kelompok untuk membuktikan suatu fenomena pada suatu standar secara kuantitas maupun
kualitas. Secara kebahasaan penelitian dipandang sebagai cara atau strategi untuk
mengomunikasikan hasil pembuktian suatu fenomena pada suatu standar(kuantitas/kualitas)
secara lisan maupun tulis. Fenomena dipandang sebagai pemajuan suatu substansi, kondisi
maupun proses dalam ruang, waku, dan aktifitas.
Pembuktian:
Pengertian,penelitian tersebut dapat dibuktikan melalui uraian berikut :
1. Aa
Berdasarkan penglihatan saya melihat dua buah tulisan , berwarna hitam, dengan bentuk
berbeda, pada hari sabtu, jam 3 kurang 5 menit, didalam kelas, ditulis oleh dosen, dalam
cuaca mendung, berada di papan tulis, terbuat dari spidol.
Fenomena tersebut dideskripsikan berdasrkan 10 indikator berikut:
1. Nama benda
2. Berdasarkan warna
3. Berdasarkan kondisi
4. Waktu berdasarkan hari
5. Waktu berdasarkan jam
6. Berdasarkan tempat
7. Waktu berdasarkan suasana
8. Berdasarkan letak/posisi
9. Berdasarkan bahan dasar
Pembuktian 2
Sebuah fenomena dibuktikan sebuah instrumen penelitian sebagai berikut :
1. Apakah kuantitas dimiliki oleh objek ?
2. Apakah jenis warna dimiliki oleh objek?
3. Apakah bentuk dimiliki oleh objek?
4. Apakah waktu berdasarkan hari dimiliki oleh objek ?
5. Apakah waktu berdasarkan jam dimiliki oleh objek ?
6. Apakah berdasarkan tempat dimiliki oleh objek?
7. Apakah berdasarkan pembuat dimiliki oleh objek?
8. Apakah waktu berdasarkan suasana dimiliki oleh objek?
9. Apakah berdasarkan letak/tempat dimiliki oleh objek?
10. Apakah berdasarkan pembuatan dimiliki oleh objek?
Objek penelitian ini:
Berdasarkan penglihatan saya melihat empat buah lampu, berwarna putih, memancarkan cahaya,
pada hari sabtu, jam 3 kurang 5 menit, di dalam kelas, pada sore hari, terletak di langit-langit
kelas, terbuat dari kaca.
1. Tidak
2. Tidak
3. tidak
4. Ya
5. Ya
6. Ya
7. Tidak
8. Ya
9. Tidak
10. Tidak
Jadi lampu memiliki waktu berdasarkan hari, jam, tempat dan suasana.
Tugas!
Buktikan pengalaman anda berdasarkan pemberdayaan panca indra pada fenomena berikut:
1. Pengalaman mengambu bawang putih
Berdasarkan indra penciuman bawang putih mempunyai bau menyengat, baunya sangat
tajam, baunya pedas, baunya tidak sedap, seperti aroma ketiak.
Fenomena tersebut di deskripsikan berdasarkan 5 indikator berikut:
1. Berdasarkan bau
2. Berdasarkan bau
3. Berdasarkan bau
4. Berdasarkan bau
5. Berdasarkan bau

2. Tes rasa gula pasir


Berdasarkan indra pengecap gula pasir memiliki tekstur kasar, rasa manis, seperti madu,
ketika dikunyah ada bunyinya, tidak cepat melarut di dalam mulut.

Fenomena tersebut di deskripsikan berdasarkan 5 indikator berikut:


1. Berdasarkan tekstur
2. Berdasarkan rasa
3. Berdasarkan kemiripan rasa
4. Berdasarkan bunyi
5. Berdasarkan kelarutan

3. Mendengar suara adzan dipagi hari


Berdasarkan pendengaran suara adzan dipagi hari membuat hati adem , suasana tentram,
suaranya merdu, lantunan kalimat adzan sangat indah, suaranya nya menggelegar di
segala penjuru.

Fenomena tersebut di deskripsikan berdasarkan 5 indikator berikut:


1. Berdasarkan Susana hati
2. Berdasarkan suasana sekitar
3. Berdasarkan suara
4. Berdasarkan lantunan kalimat
5. Berdasarkan suara

4. Melihat bendera merah putih di tiang


Berdasarkan penglihatan bendera berkibar, berada di tiang, terkena sinar matahari,
berwarana merah dan putih, terbuat dari kain

Fenomena tersebut .di deskripsikan berdasarkan 5 indikator berikut:


1. Berdasarkan pergerakan
2. Berdasarkan letak
3. Waktu berdasrkan suasana
4. Berdasarkan warna
5. Berdasarkan bahan dasar

5.Meraba permukaan kertas


Berdasarkan alat peraba kertas lembut, sedikit berdebu, bersih, halus, licin
Fenomena tersebut di deskripsikan berdasarkan 5 indikator berikut:
1. Berdasarkan sifat
2. Berdasarkan keadaan
3. Berdasarkan keadaan
4. Berdasarkan sifat
5. Berdasarkan sifat

Anda mungkin juga menyukai