Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN

KARYAWAN PT. PATRA TRADING UJUNGBERUNG BANDUNG

DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 2

PENDAHULUAN .................................................................................................. 2

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 6

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................. 6

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 7

1.5.1 Lokasi Penelitian .............................................................................. 7

1.5.2 Waktu Penelitian ............................................................................... 7


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, untuk menghadapi


Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) maka masyarakat indonesia harus mampu
bersaing dengan negara-negara lain, mempersiapkan diri dengan meningkatkan
kualitas pembangunan yang berlangsung, tidak hanya berupa fisik saja tetapi
pembangunan secara non fisik, berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) juga harus di perhatikan. Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja
sangat membutuhkan orang yang bisa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan
mampu berkarya dengan semangat tinggi dalam menghadapi kemajuan jaman.
Berbagai organisasi, lembaga dan instansi berusaha meningkatkan kinerja dari
seluruh elemen yang ada dalam organisasi masing-masing dengan tujuan mencapai
kelangsungan hidup organisasi. Persaingan diberbagai sektor membuat proses
pengelolaan, dan pemeliharaan manajemen organisasi semakin mendapatkan
perhatian yang serius dari seluruh elemen yang ada dalam organisasi untuk
menciptakan sebuah sistem manajerial yang tangguh dan mampu mengikuti
perkembangan saat ini. Sumber daya manusia (SDM) sangat berperan penting
dalam suatu lembaga, organisasi atau instansi, tentunya berusaha bekerja dengan
kemampuan yang mereka miliki agar dapat mencapai kepuasan kerja yang
diinginkan. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan
keinginan karyawan maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya.
Rasa aman akan suasana kerja yang mampu mendorong karyawan untuk lebih
berdedikasi tinggi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pimpinan, baik
suasana aman sebelum kerja, saat kerja maupun setelah kerja. Kondisi kerja yang
aman didukung oleh rekan kerja yang dapat diajak untuk bekerjasama dalam
berbagai aktifitas. Dengan situasi semacam itu diharapkan para karyawan dapat
bekerja secara maksimal dan senang terhadap pekerjaan yang dilakukannya.
Kepuasan kerja merupakan cerminan dari perasaan karyawan terhadap
pekerjaannya. Karyawan tidak hanya secara formalitas bekerja ditempat kerjanya,
tetapi harus mampu merasakan dan menikmati pekerjaannya, sehingga ia tidak
akan merasa bosan dan lebih tekun dalam beraktifitas. Para karyawan akan lebih
senang dalam bekerja apabila didukung oleh berbagai situasi yang kondusif,
sehingga dapat bekerja dengan nyaman dan aman serta dapat mengembangkan
keterampilan yang dimilikinya. Di sisi lain, kebutuhan karyawan dalam memenuhi
keinginannya semakin meningkat, para karyawan bekerja dengan harapan akan
memperoleh upah/gaji yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan
yang saat ini sangat begitu kompleks dari hal yang paling pokok/primer terutama
adalah masalah kebutuhan sandang, pangan, perumahan, pendidikan, istirahat kerja
yang cukup, perlu mendapatkan skala prioritas utama dalam hal pemenuhannya.
Bagi organisasi, kepuasan kerja sangat penting artinya karena salah satu gejala dari
kurang stabilnya suatu organisasi adalah rendahnya tingkat kepuasan kerja yang
berakibat pada pemogokan kerja, kemangkiran, tingkat keluarnya karyawan (turn
over) tinggi, Karyawan dapat dikatakan puas dalam bekerja apabila mereka merasa
senang, nyaman terhadap pekerjaannya dan merasa bahwa pekerjaannya sebagai
hobi. Seorang karyawan yang memiliki dedikasi yang tinggi berupaya
memprioritaskan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Karyawan
bahkan rela mengorbankan waktu pribadi dan lupa jam pulang kantor. Tipe
karyawan ini biasanya tidak lagi memandang pekerjaan sebagai tugas, apalagi
paksaan, melainkan hobi. Karyawan ini memiliki perasaan puas terhadap pekerjaan
yang mereka kerjakan, mereka menyukai pekerjaan dan merasa nyaman bekerja
(Sutrisno, 2012).
Motivasi kerja bagi pegawai merupakan suatu hal penting yang harus
ditekankan, karena motivasi merupakan daya dorong terhadap perilaku supaya mau
bekerja lebih giat untuk mencapai hasil yang sesuai dengan harapan pegawai
maupun organisasi. Mengingat pentingnya motivasi, maka wujud perhatian pihak
manajemen mengenai masalah motivasi karyawan dalam bekerja adalah melakukan
usaha dengan jalan memberi motivasi pada karyawan di perusahaan melalui
serangkaian usaha atau dorongan tertentu seperti kenaikan jabatan dan bonus sesuai
dengan kebijakan perusahaan, sehingga motivasi karyawan dalam bekerja akan
tetap terjaga. Motivasi kerja yang dinilai kurang sesuai dengan harapan ditandai
oleh pegawai yang bekerja tanpa keinginan yang kuat. Sangat disayangkan,
sebagian kecil pegawai yang kurang memelihara perilakunya dilingkungan kerja,
seperti datang terlambat, meninggalkan tempat kerja saat seharusnya bekerja tanpa
alasan yang jelas dan sering tidak masuk kerja tanpa ada keterangan. Selanjutnya
menurut Uno (2010:71) motivasi kerja secara konseptual adalah merupakan salah
satu faktor yang turut menentukan kinerja.
Organisasi/instansi berperan dalam mengelola karyawan agar mematuhi
segala peraturan, norma yang telah ditetapkan oleh organisasi sehingga para
karyawan bekerja dengan disiplin dan efektif. Selain itu,
berbagai aturan-norma yang ditetapkan oleh suatu lembaga memiliki peran yang
sangat penting dalam menciptakan kedisiplinan agar para karyawan dapat
mematuhi dan melaksanakan peraturan tersebut. Aturan/norma itu biasanya diikuti
sanksi yang diberikan bila terjadi pelanggaran. Sanksi tersebut bisa berupa teguran
baik lisan/tertulis, skorsing, penurunan pangkat bahkan sampai pemecatan kerja
tergantung dari besarnya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. Hal itu
dimaksudkan agar para pegawai bekerja dengan disiplin dan bertanggungjawab atas
pekerjaannya. Ukuran yang dipakai dalam menilai apakah pegawai tersebut disiplin
atau tidak, dapat terlihat dari ketepatan waktu kerja, etika berpakaian, serta
penggunaan sarana dan fasilitas secara efektif dan efisien. Bila para karyawan
memiliki disiplin kerja yang tinggi,diharapkan akan mampu menyelesaikan tugas
dengan cepat dan tepat sehingga timbul kepuasan kerja.

PT. Patra Trading adalah perusahaan terbatas yang bergerak di bidang jasa dan
perdagangan umum, memiliki tiga bidang usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bidang usaha tersebut dibagi menjadi beberapa region, diantaranya region
Bandung. Untuk region Bandung perusahaan PT. Patra Trading menjalankan dua
bidang usaha yaitu jasa elpiji dan jasa non elpiji. Untuk jasa elpiji PT. Patra Trading
mengoperasikan dua unit SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) khusus tabung LPG
3 kg, yaitu SPBE Padalarang dan SPBE Ujungberung. Sedangkan untuk jasa non
elpiji PT. Patra Trading mengoperasikan satu unit Retester khusus tabung LPG 3
kg yaitu Retester PT. Patra Trading Ujungberung. Untuk bulan November 2017
Retester PT. Patra Trading Ujungberung, harus menyelesaikan 25.000 tabung LPG
3 kg selama satu bulan sesuai dengan SPP (Surat Perintah Pelaksanaan). Retester
adalah bengkel pemeliharaan tabung LPG, meliputi : retest, repaint retest dengan
repaint, repair penggantian valve, dan repair lainnya. Di perusahaan inilah aktifitas
para pegawai diharapkan mampu berperan dalam mewujudkan tujuan dari
perusahaan. Namun ternyata masih cukup banyak terjadi kesenjangan yang kurang
sesuai, masih ada beberapa kelemahan yang masih ditunjukkan oleh karyawan
dimana mereka kurang termotivasi dengan pekerjaannya. Ada yang tidak tepat
waktu saat masuk kerja, kurang disiplin waktu, sering tidak masuk kerja tanpa ada
alasan dan tidak bisa memanfaatkan sarana dan fasilitas dengan baik. Hal inilah
yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak manajerial terutama
pimpinan/pengawas, agar dapat sedini mungkin mencegah dan berupaya
meningkatkan kualitas manajemen sumber daya manusia yang ada pada perusahaan
tersebut. Bagaimana mungkin bila untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan banyak pegawai yang kurang peduli dengan apa yang harus dikerjakan
dan sudah menjadi tanggungjawabnya itu. Padahal pegawai itu mempunyai peran
yang cukup besar dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk
mewujudkan tujuan dari perusahaan

Tentunya banyak faktor yang menjadikan perusahaan berupaya keras


memberikan solusi dari kekurangan yang ada. Salah satunya dengan seringnya
mengadakan komunikasi yang efektif, memotivasi pegawai untuk mengetahui
permasalahan yang di hadapi selama ini. Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang di harapkan dapat membantu Retester PT. Patra
Trading Ujungberung Bandung dengan judul “PENGARUH MOTIVASI KERJA
DAN DISIPLIN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.
PATRA TRADING UJUNGBERUNG BANDUNG”.
1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah,


yaitu :
1. Bagaimana pengaruh motivasi kerja karyawan Retester PT. Patra Trading
Ujungberung Bandung?
2. Bagaimana pengaruh disiplin kerja karyawan Retester PT. Patra Trading
Ujungberung Bandung?
3. Bagaimana pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan Retest PT. Patra Trading Ujungberung Bandung?

1.3 Tujuan

Tujuan dari peneltian ini adalah :


1. Mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
Retester PT. Patra Trading?
2. Mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
Retester PT. Patra Trading?
3. Mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan Retester PT. Patra Trading?

1.4 Kegunaan Penelitian

Peneltian ini di harapkan berguna bagi penulis sendiri, dan dapat berguna bagi
pihak lainnya. Adapun kegunaan yang di harapkan dari penelitian ini adalah :

1. Aspek teoritis
Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan serta
menambah pengalaman bagi penulis, dan bisa di jadikan rekomendasi bagi
penelitian berikutnya.

2. Aspek praktis
Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak
perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan Retester PT. Patra
Trading Ujungberung Bandung dan di harapkan dapat memberikan
masukan yang memberikan manfaat dalam kepuasan dan motivasi kerja
karyawan serta mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kepuasan dan motivasi kerja karyawan outsourcing maka perusahaan
dapat menyempurnakan pelaksanaannya.
Bagi akademik, penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan
wawasan dan pengetahuan menambah pembendaharaan kepustakaan bagi
jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia. Penelitian ini juga dapat di
jadikan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa yang mengadakan
penelitian serupa di masa mendatang.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

I.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Retester PT Patra Trading Ujungberung Bandung


yang berlokasi di Jalan. Soekarno Hatta No.728 Bandung

I.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2017 sampai dengan


Desember 2017 , dengan uraian sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan
September 2017 Oktober 2017 November 2017 Desember 2017
penelitian

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan

UP

Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data

Penulisan
Skripsi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 KAJIAN PUSTAKA

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN

Kepuasan dan motivasi kerja dalam suatu perusahaan dapat mempengaruhi


produktivitas kerja, untuk memajukan perusahaan dalam upaya mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dengan melibatkan sumber daya manusia yang
handal dipengaruhi oleh kepuasan dan motivasi kerja.
Produktivitas kerja yang tinggi akan mencptakan efisiensi dalam kegiatan
opersional perusahaan, dimana tingkat produktivitas itu di pengaruhi oleh kepuasan
dan motivasi kerja.
Seseorang yang tinggi tingkat kepuasan kerja mempunyai sikap positif
pada kerja, dan sebaliknya orang yang tidak puas dengan pekerjaannya
mempunyai sikap negatif pada pekerjaannya, jadi kepuasan kerja merupakan hal
yang sangat penting karena dapat mendorong pekerja untuk bekerja lebih baik.
Dengan demikian, setiap pekerja mempunyai keinginan (want) dan kebutuhan
(need) dan mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaanya.
Menurut Edy Sutrisno (2010:74) kepuasan merupakan : “Suatu sikap karyawan
terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerjasama antar
karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor
fisik dan psikologis .”
Kebutuhan-kebutuhan yang di puaskan dengan bekerja sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisik dan keamanan, seperti makan, minum, tempat tinggal dan
lain sebagainya, di samping kebutuhan rasa aman dalam menikmatinya.
2. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang terpuaskan karena memperoleh
pengakuan, status, dihormati, diperhatikan serta di segani dalam pergaulan
masyarakat. Hal ini penting karena manusia saling membutuhkan satu sama
lain.
3. Kebutuhan egoistic merupakan kebutuhan kepuasan yang berhubungan
dengan kebebasan orang untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri sehingga
akan merasa puas karena berhasil menyelesaikannya.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kepuasan merupakan hal yang sangat
penting karena dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik, sikap positif
karyawan ditentukan oleh kebutuhan dan keinginan karyawan yang terpenuhi
begitupun sebaliknya kebutuhan dan keinginan yang tidak terpenuhi akan
menimbulkan sikap negative.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:143), menjelaskan bahwa : “motivasi
adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang,
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan”. Dalam kajian lebih lanjut motivasi kerja ini
dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :

1. Motivasi internal, adalah dorongan kerja yang bersumber dari dalam diri
pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau
manfaat/makna pekerjaan yang dilaksanakannya. Atau dapat dikatakan
motivasi ini bersumber dari pekerjaan yang dikerjakan, baik karena
mampu memenuhi kebutuhan, menyenangkan, atau memungkinkan
mencapai suatu tujuan maupun mungkin memberi harapan demi masa
depan.
2. Motivasi eksternal, adalah dorongan kerja yang bersumber dari luar diri
pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskannya
melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam
bekerja karena upah/gaji yang tinggi, jabatan/posisi terhormat atau memiliki
kekuasaan besar, pujian, hukuman dan lain-lain.
Dari pendapat diatas, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
pemberian dorongan atau rangsangan, kepada para karyawan/pekerja, sehingga
mereka bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa dipaksa.
Menurut (Henry Simamora, 2004:612) menjelaskan bahwa : “Produktivitas
kerja adalah kemampuan karyawan dalam menghasilkanproduk, baik barang
maupun jasa yang sesuai dengan yang diharapkan dalamwaktu yang tepat yang
secara terus menerus berusaha untuk meningkatkankualitas kehidupan.” Terdapat
3 indikator untuk mengukur semangat kerja yaitu Kuantitas kerja, Kualitas kerja,
dan Ketepatan waktu Factor-faktor yang di gunakan dalam pengukuran
produktivitas kerja meliputi :
1. Kuantitas kerja, merupakan suatu hasil yang di capai oleh karyawan dalam
jumlah tertentu dengan perbandingan standar atau diterapkan oleh
perusahaan.
2. Kulitas kerja, merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu
dari suatu produk yang di hasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan
suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis
dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
3. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
Dari pengertian produktivitas diatas maka dapat di simpulkan bahwa
produktivitas adalah “memaksimalkan segala sumber daya yang ada untuk
mendapatkan hasil/output yang optimal”.

Berdasarkan uraian diatas, kepuasan dan motivasi kerja sangat berpengaruh


terhadap peningkatan produktivitas kerja. Peningkatan dan pengembangan
kepuasan dan motivasi kerja harus terus diperhatikan karena hal tersebut dapat
mewujudkan produksi yang maksimal, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan
sumber daya manusia yang ada dengan baik. Bagan paradigmanya dapat di gunakan
sebagi berikut:

Kepuasan kerja (variable 𝑋1)

1. Kebutuhan fisik dan


keamanan
2. Kebutuhan social Produktivitas kerja
3. Kebutuhan egoistik (Variable Y)

1. Kuantitas kerja
2. Kualitas kerja
3. Ketepatan waktu
Motivasi kerja (variable 𝑋2)

1. Motivasi internal
2. Motivasi eksternal

Anda mungkin juga menyukai