Anda di halaman 1dari 11

Pengantar Bisnis

𝐅𝐞𝐧𝐨𝐦𝐞𝐧𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢


𝐭𝐞𝐫𝐤𝐚𝐢𝐭 𝐄𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐁𝐢𝐬𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐧
𝐓𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛 𝐒𝐨𝐬𝐢𝐚𝐥
TAUFIQ A SHANDY T
(2311021008)
YULIZAR MEGA PUTRI
(2311021024)
Perilaku Karyawan
perilaku karyawan adalah suatu bentuk tindakan yang
dilakukan oleh anggota organisasi baik secara langsung
maupun tidak langsung memengaruhi efektivitas kerja suatu
organisasi. Antara individu satu dengan individu yang
lainnyamemiliki sifat yang berbeda, Ada individu yang
cekatan dalam melaksanakan tugasnya, ada individu yang
pintar, tetapi susah berorganisasi, dan mungkin adajuga
individu yang suka membuat alas an agar dapat membolos
kerja. Karena perilaku tiap individu tidak sama, maneger
sumber daya manusia harus pintas-pintar memahami
perilaku setiap karyawannya. Dan memotivasi karyawan
adalah tugas yang harus dilakukan seorang maneger untuk
selalu mengingatkan hal-hal positif dan yang baik dalam
karyawan bekerja.
PT. Satnusa Persada, Tbk sebagai perusahaan EMS (electro
manufacture service) terbesar
Untuk memenuhi target produksinya perusahan mengharapkan
di Indonesia, dengan menggunakan teknologi terkini dan
para karyawan berkerja secara
penggunaan robot, memungkinkan
optimal. Hal itu ditunjukan dengan diberikannya kompensasi yang
perusahaan ini merakit dan memproduksi produk elektron
memadai untuk semua
canggih. Mempekerjakan lebih
karyawan guna pencapaian target perusahan yang semakin
dari 7.000 karyawan dan memiliki 15 pabrik, semuanya ber
meningkat. Namun pemberdayaan
Batam. Mitra utama
ini kurang diimbangi dengan penghargaan yang seimbang pada
Satnusa antara lain adalah Xiaomi, Huawei, Asus, Sony Mu
karyawan.
Pegatron, Huaqin, Imoo,
Kurangnya penghargaan yang didapatkan karyawan dari atasan,
ATI, Epson, dan lain-lain. Dulu, jumlah karyawan pernah m
tergambar pada karyawan,
14.000 orang.
yang sekalipun mampu menyelesaikan pekerjaannya melebihi
target dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, mereka tidak mendapatkan penghargaan
dari atasannya.
Untuk memenuhi target produksinya perusahan mengharapkan
para karyawan berkerja secara
optimal. Hal itu ditunjukan dengan diberikannya kompensasi yang
memadai untuk semua
karyawan guna pencapaian target perusahan yang semakin
meningkat. Namun pemberdayaan
ini kurang diimbangi dengan penghargaan yang seimbang pada
karyawan.
Kurangnya penghargaan yang didapatkan karyawan dari atasan,
tergambar pada karyawan,
yang sekalipun mampu menyelesaikan pekerjaannya melebihi
target dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, mereka tidak mendapatkan penghargaan
dari atasannya.
Sebaliknya,
apabila karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
telah
ditentukan, maka karyawan tersebut mendapat teguran yang kurang tepat dari
atasannya.
Demikian pula dengan jam kerja yang dinilai tidak sesuai dengan perjanjian kontrak.
Akibatnya, dalam melakukan pekerjaannya, karyawan tidak melakukannya dengan
sungguh-
sungguh. Hal ini dapat berpengaruh negatif terhadap target yang ditentukan perusahan, serta
banyaknya karyawan yang mencuri - curi kesempatan untuk rehat sejenak di saat atasan
tidak
di tempat. Perilaku lainnya, karyawan sering menunda-nunda menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Perilaku yang kurang produktif tersebut di atas,
pada dasarnya terjadi karena karyawan kurang mendapat penghargaan dan pengakuan atas
hasil kerja karyawan serta bekerja dengan tekanan harus mencapai target dengan waktu
yang
singkat
Beberapa waktu terakhir ini PT. Satnusa Persada Tbk
menghadapi masalah karena harapan
perusahaan tidak sesuai dengan kenyataan. Hasil yang
diperoleh perusahaan masih di bawah
target yang telah direncanakan perusahaan. Dengan
kata lain, produksi perusahan tidak
meningkat bahkan ada kecenderungan menurun. Faktor
penyebab penurunan produktivitas,
terutama bila ditinjau dari segi karyawan, dapat
diidentifikasi menjadi faktor eksternal
maupun faktor internal. Faktor eksternal adalah
ketersediaan komponen, kebijakan promosi
dan sistem pola pengaturan waktu kerja. Faktor
Internal adalah suasana hati, motivasi,
kebutuhan, dan sikap kerja dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab.
Kecenderungan
penurunan produktivitas perusahaan salah
satunya diakibatkan oleh perilaku kerja para
pekerjanya yang mengalami kelelahan, suasana
hati yang tidak nyaman yang ditunjukan oleh
perilaku karyawan yang tidak senang pada
atasan, resign ataupun tidak memperpanjang
kontrak. Disiplin waktu kerja yang dilakukan
karyawan tidak sungguh-sungguh dari dalam
diri namun karena terikat peraturan yang ketat
yang membolehkan karyawan pulang setelah
target harian tercapai, serta sanksi pengurangan
upah jika target tidak tercapai
Pada kasus PT. Satnusa Persada, Tbk related
dengan teori dua faktor dikembangkan oleh
Frederick Herzberg. Berdasarkan uraian ini,
dapat terlihat bahwa semakin tinggi rasa
percaya, tingkat kenyamanan dalam bekerja,
maka sikap kerja positif yang dihasilkan akan
semakin tinggi. Sikap dan perasan positif
berdampak pada semakin tinggi kepuasan
kerja
karyawan, maka semakin baik disiplin kerja
karyawan. Sebaliknya, semakin rendah
kepuasan
kerja karyawan, maka semakin buruk disiplin
kerja karyawan.
Dalam review karyawan juga diperoleh
informasi bahwa terdapat faktor yang
mempengaruhi
sikap kerja positif dari karyawan yaitu :
-Kondisi kerja yang baik dengan lingkungan
fisik yang bersih, kepuasan pada rekan
kerja serta kekompakan dalam tim.
-Keamanan, rasa aman dan lingkungan yang
terjaga cenderung ketat.
-Fasilitas kerja yang memadai dengan
standarisasi skala internasional
Selain itu ketidakpuasan dengan respon
loyalty juga dapat terlihat bahwa terdapat
karyawan
yang menunjukkan ketidakpuasan secara
pasif, tetapi optimis dengan menunggu
manajemen
memperbaiki kondisi dan melakukan hal
yang benar.
Sehingga jika melihat data yang dipublish
pada tahun 2020, turn over 3,9 % tidak dalam
kategori level tinggi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai