Anda di halaman 1dari 9

MAKSI

Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KEADILAN PROSEDURAL


DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada Industri Rotan Sekecamatan Leuwimunding
Majalengka)

Oleh :
*)
H. ASEP QUSTOLANI
e-mail : asepquinn@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah Kepuasan kerja, Keadilan


prosedural dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan padaIndusrti Rotan se
kecamatan Leuwimunding. Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah bahwa
kepuasan Kerja, Keadilan Prosedural dan Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Populasi di dalam penelitian ini adalah karyawan tetap industri rotan sekecamatan
Leuwimunding yang semuanya di ambil sebagai responden yakni berjumlah 57 orang.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini di lakukan dengan metode statistik korelasi produk
moment. Data yang di gunakan oleh peneliti adalah data di buat dalam bentuk kuesioner
tertutup, yang semua penggunaan metodenya dengan menggunakan bantuan program SPSS
21.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengaruh kepuasan kerja,
keadilan prosedural dan kompensasi terhadap kinerja karyawan, baik secara parsial
maupun simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan.

Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Keadilan Prosedural, Kompensasi, Kinerja

*) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi UNMA

Latar Belakang Penelitian


Dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan agar dapat memaksimalkan
perusahaan berusaha meningkatkan serta kinerja karyawannya dalam mencapai
mengembangkan perusahaan dengan tujuan perusahaan. Dalam hal ini kinerja
mengadakan berbagai cara yang tersusun adalah melakukan suatu kegiatan dan
dalam program untuk meningkatkan menyempurnakannya sesuai dengan
kinerja para karyawan. Banyak faktor tanggung jawabnya dengan hasil seperti
9)
yang terkait dalam perbaikan kinerja yang di harapkan (Widodo , 2006).
perusahaan. Pada dasarnya perusahaan Berdasarkan hal di atas maka
memiliki visi dan misi tertentu yang harus karyawan memiliki peran yang strategis di
di capai, salah satunya adalah untuk dalam perusahaan, karena karyawan
memperoleh profit (profit oriented). Untuk adalah penggerak utama dalam suatu
dapat mencapai tujuan perusahaan proses kegiatan serta menentukan
tersebut, mendorong para manajemen kelancaran aktivitas di dalam perusahaan.

78
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923

Namun dalam realita sekarang masih atas, pada dasarnya terjadi karena
banyak sekali perusahaan yang tidak karyawan kurang mendapat penghargaan
memperhatikan kesejahteraan dan pengakuan atas hasil kerja karyawan.
karyawannya, hal ini dapat dibuktikan Berkaitan dengan promosi jabatan,
dengan adanya beberapa fenomena yang karyawan yang di promosikan hanyalah
terjadi sampai saat ini yaitu masih ada nya mereka yang dekat dengan atasan tanpa
berita-berita yang membahas mengenai “ mempertimbangkan prestasi kerja
Resah Belum Di Gaji ” atau “ Demo karyawan. Akibatnya, untuk mendapatkan
Kenaikan Gaji “ baik di media sosial promosi jabatan, karyawan merasa tidak
maupun di media elektronik yang mana perlu bekerja sungguh-sungguh karena
hal tersebut dapat menimbulkan hal-hal pihak perusahaan tidak menjadikan
yang tidak di inginkan perusahaan seperti prestasi kerja sebagai dasar promosi
hal nya ancaman mogok kerja, tuntutan karyawan.
kenaikan gaji, ataupun sebagainya. Merujuk pada fenomena di atas,
Selain itu di zaman era globalisasi bahwa tindakan negatif ataupun perilaku-
ini juga banyak sekali perusahaan- perilaku yang kurang baik itu di dasarkan
perusahaan yang memberlakukan sistem pada kurangnya perhatian perusahaan
lemburan untuk memenuhi target produksi terhadap karyawan. Kurangnya perhatian
yang semakin meningkat sehingga di perusahaan tersebut jika di biarkan secara
harapkan agar para karyawan bekerja lebih terus-menerus maka hal ini akan
optimal lagi. Namun pemberdayaan ini berdampak pada ketidakpuasan karyawan
kurang di imbangi dengan penghargaan terhadap pekerjaannya dan bahkan akan
yang seimbang pada karyawan baik itu berimbas pada menurunnya kinerja
secara materi maupun non materi. karyawan.
Kurangnya penghargaan yang di dapatkan Hal ini juga dirasakan oleh beberapa
karyawan dari atasan, tergambar pada perusahaan yang berada di Kecamatan
karyawan, yang sekalipun mampu Leuwimunding yaang bergerak di bidang
menyelesaikan pekerjaannya melebihi industri rotan manufaktur yaitu CV. Karya
target dalam jangka waktu yang telah di Mandiri yang terletak di Desa
tentukan, mereka tidak mendapatkan Leuwikujang dan CV. Sumber Alam yang
penghargaan dari atasannya. Sebaliknya, terletak di Desa Lame. Pada tahun 2013
apabila karyawan tidak dapat perusahan industri rotan di Kecamatan
menyelesaikan pekerjaan dlam jangka Leuwimunding mengalami kemajuan yang
waktu yang telah di tentukan, maka signifikan. Hal ini dapat di lihat dari
karyawan tersebut mendapat teguran yang adanya beberapa produk baru yang
kurang tepat dari atasannya. Akibatnya, muncul yang di inginkan oleh customer
dalam melakukan pekerjaannya, karyawan (pembeli), seperti hal nya produk Nampan
tidak melakukan nya dengan sungguh- yang terbuat dari bahan rotan dan triplek
sungguh. Hal ini terwujud dari tidak yang pemesanannya mencapai 36.000
tercapainya target yang di tentukan unit, produk kap lampu yang terbuat dari
perusahaan, serta banyaknya karyawan rotan yang pemesanaannya mencapai 2000
yang mencuri-curi kesempatan untuk unit dan lain sebagainya. Namun seiring
ngobrol di dalam bekerja di saat atasan berjalanya waktu kemajuan perusahaan
tidak di tempat. Perilaku lainnya, industri rotan yang berada di kecamatan
karyawan sering menunda-nunda Leuwimunding tersebut mengalami
menyelesaikan pekerjaannya sesuai kemunduran. hal itu dapat di lihat dari
dengan waktu yang telah di tentukan. adanya nya produk-produk yang hilang
Perilaku yang kurang produktif tersebut di dari daftar orderan perusahaan, Salah

79
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923

satunya yaitu produk Nampan yang terbuat Rumusan Masalah


dari rotan dan triplek dan kap lampu. Berdasarkan uraian dalam latar
Menurut nara sumber yang berada belakang, masalah penelitian ini dapat
di kedua perusahaan tersebut, dirumuskan yaitu: bagaimana pengaruh
permasalahan ini terjadi di akibatkan oleh kepuasan kerja, keadilan prosedural dan
beberapa faktor yang salah satu nya yaitu kompensasi terhadap kinerja karyawan
kepuasan kerja, keadilan prosedural dan baik secara parsial maupun simultan.
kompensasi yang mengakibatkan kinerja
karyawan menurun drastis. Kajian Pustaka
Munculnya ketidakpuasan kerja Kepuasan Kerja
4)
yang di rasakan oleh karyawan dari kedua Menurut Malayu Hasibuan
perusahaan tersebut yaitu kurang nya (2008:202) menyatakan bahwa : “
fasilitas yang di terima dari perusahaan kepuasan kerja adalah sikap emosional
tidak menunjang dalam pekerjaannya serta yang menyenangkan dan mencintai
tidak adanya keseimbangan antara pekerjaannya. Sikap ini di cerminkan oleh
pekerjaan dengan kompensasi yang di moral kerja, kedisiplinan dan prestasi
dapatkan. Selain itu dalam hal promosi kerja. Kepuasan kerja di nikmati dalam
jabatan di dalam perusahaan tersebut tidak pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi
sesuai dengan prosedur yang seharusnya. dalam dan luar pekerjaan”.
Contohnya dalam pengisian jabatan,
perusahaan hanya memberikan Keadilan Prosedural
kesempatan kepada orang-orang 6)
Menurut Pareke (2002) mengatakan
terdekatnya saja tidak dengan meleui bahwa keadilan prosedural merupakan suatu
penilaian kinerja karyawan. Atas dasar fungsi dari sejauh mana sejumlah aturan-
tersebut karyawan merasa tidak puas aturan prosedural dipatuhi atau dilanggar.
dengan apa yang mereka terima sehingga Aturan-aturan tersebut memiliki implikasi
menimbulkan perilaku-perilaku negativ yang sangat penting karena dipandang
seperti hal nya pekerjaan yang mereka sebagai manifestasi nilai-nilai proses dasar
lakukan tidak sesuai dengan prosedur yang dalam organisasi. Jadi individu dalam
di tetapkan perusahaan. Hal ini lah yang organisasi akan
menyebabkan pemesanan produk di mempersepsikan adanya keadilan
industri rotan yang berada di kecamatan prosedural manakala aturan prosedural
Leuwimunding meroasot sangat tajam yang ada dalam organisasi dipenuhi oleh
karena produk yang di hasilkan tidak para pengambil kebijakan. Sebaliknya
sesuai dengan keinginan cutomer apabila prosedur dalam organisasi itu
(pembeli). dilanggar maka individu akan
Berkaitan dengan uraian di atas mempersepsikan adanya ketidak-adilan.
maka, peneliti bermaksud untuk berfokus Karenanya keputusan harus dibuat secara
meneliti lebih jauh mengenai kepuasan konsisten tanpa adanya bias-bias pribadi
kerja, keadilan prosedural, kompensasi dengan melibatkan sebanyak mungkin
dan kinerja karyawan di industri rotan se informasi yang akurat, dengan
kecamatan Leuwimunding yang akan kepentingan-kepentingan individu yang
penulis tuangkan dalam penelitian dengan terpengaruh terwakili dengan cara-cara
judul : “ Pengaruh Kepuasan Kerja, yang sesuai dengan nilai-nilai etis mereka,
Keadilan Prosedural dan Kompensasi dan dengan suatu hasil yang dapat di
Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus modifikasi.
Pada Industri Rotan Sekecamatan
Leuwimunding Majalengka )”.

80
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923

Kompensasi perusahaan.Kinerja merupakan hasil kerja


1) yang di capai oleh seorang karyawan
Hani Handoko (2003:155),
kompensasi adalah segala sesuatu yang dalam melakukan pekerjaannya sesuai
diterima para karyawan sebagai balas jasa dengan ketentuan yang di tetapkan oleh
untuk kerja mereka Upah atau gaji pokok perusahaan.Kinerja karyawan yang baik
adalah pembayaran yang diterima dapat mempengaruhi kepuasan kerja pada
karyawan secara bulanan, mingguan, atau diri karyawan.Munculnya kepuasan kerja
setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan dapat membuat meningkatnya kinerja
mereka. Insentif merupakan imbalan yang karyawan.Terdapat penelitian terkait
ditambahkan terhadap upah atau gaji dan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan
biasanya berkaitan secara langsung dengan yang telah di lakukan sebelumnya.
prestasi kerja, ( seperti : bonus, komisi, Penelitian yang di lakukan Kartika
3)
profit sharing, piece rate plans). Yanidrawati, Susilaningsih dan Somantri
Sedangkan benefit adalah imbalan yang (2011) mengatakan bahwa ada hubungan
diterima karyawan sebagai hasil dari positif antara kepuasan kerja dengan
pekerjaan dan posisi mereka dalam kinerja karyawan. Bila di lihat berdasarkan
organisasi, ( seperti pembayaran hari libur, penelitian sebelumnya, secara riset empiris
asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan menunjukan antara variabel kepuasan
tunjangan pensiun). Pembayaran (pay) kerja dengan kinerja karyawan memiliki
adalah penerimaan karyawan secara nyata hubungan yang positif atau berkorelasi.
sebagai hasil dari pekerjaan mereka. Namun, penelitian yang di lakukan hanya
Dari penjelasan yang telah sebatas antara variabel kepuasan kerja
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa, dengan kinerja karyawan.
kompensasi adalah suatu balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan kepada Hubungan Antara Keadilan
karyawan dalam rangka kontribusi yang Prosedural Dengan Kinerja Karyawan
diberikan dalam bentuk, seperti upah atau Keberhasilan suatu perusahaan atau
gaji, reward, insentif atau bonus, komisi, instansi sangat ditentukan oleh salah
dan lain-lain.Pemberian kompensasi yang satunya adalah kinerja dari para
diberikan diterima oleh karyawan secara karyawannya dalam berbagai
bulanan, mingguan, atau setiap jam bidang.Peran karyawan dalam setiap
sebagai hasil dari pekerjaan sesuai dengan usaha merupakan faktor yangpenting.
pengorbanan waktu, tenaga, pikiran yang Oleh karena itu, perusahaan atau instansi
telah mereka berikan kepada perusahaan. harus mampu mengolah sumber daya
manusia yaitu karyawan sedemikian rupa
Kinerja Karyawan sehingga terjadi keseimbangan bagi
5)
Menurut Mangkunegara (2004:67) seluruh karyawan yang ada dalam sebuah
kinerja karyawan adalah hasil kerja secara perusahaanatau instansi.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Salah satu bentuk dari keseimbangan
seorang karyawan dalam melaksanakan yang perusahaan atau instansi ciptakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja karyawan
yang diberikan kepadanya. adalah dengan memberikan motivasi yang
sama kepada setiap karyawan yang ada
Kerangka Pemikiran didalam perusahaan atau instansi.
Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Motivasi yang diterima oleh karyawan
Kinerja Karyawan adalah dengan adanya keadilan
Kinerja karyawan merupakan faktor organisasional yang diberikan oleh
penting untuk di perhatikan oleh perusahaan atau instansi. Penting bagi

81
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923

perusahaan untuk dapat memotivasi Kompensasi yang sesuai harapan akan


kinerja karyawannya dalam berbagi mampu memotivasi, dan mempertahankan
bidang sesuai dengan porsi mereka karyawan untuk tetap terus bekerja di
masing-masing. perusahaan tersebut. Pemberian
7)
Siti Hidayah dan Haryani (2013), kompensasi merupakan fungsi strategik
menyatakan bahwa konsep keadilan yang sumber daya manusia yang mempunyai
dimaksud dalam hubungannya imbas besar pada fungsi kerja
meningkatkan kinerja adalah keadilan peerusahaan. Hasil analisis model terbaca
organisasi yang mencakup tiga bentuk bahwa kompensasi berpengaruh kuat
keadilan, yaitu keadilan distributif, terhadap kepuasan kerja, produktivitas
keadilan prosedural, dan keadilan kerja karyawan. Kompensasi dapat
interaksional. Dalam penelitian yang akan meningkatkan ataupun menurunkan
dilakukan peneliti memfokuskan hanya kepuasan kerja, oleh karena itu diperlukan
pada keadilan prosedural. Keadilan perhatian perusahaan terhadap pengaturan
prosedural adalah keadilan organisasi yang kompensasi secara benar dan adil, apabila
berhubungan dengan prosedur para karyawan memandang kompensasi
pengambilan keputusan oleh mereka tidak memadai, maka prestasi
organisasiyang ditunjukkan kepada kerja maupun kepuasan kerja mereka akan
karyawannya. Keadilan yang karyawan menurun.
kenal hanya sebatas penggajian, promosi
kebijakan penilaian kinerja dan kebijakan Hubungan Antara Kepuasan Kerja,
lainnya yang berkaitan dengan Keadilan Prosedural Dan Kompensasi
kepentingan masing-masing karyawan Dengan Kinerja Karyawan
yang dipusatkan dalam organisasi. Padahal Dari uraian di atas dapat di
keadilan yang diberikan perusahaan atau simpulkan bahwa kepuasan kerja, keadilan
instansi tidak hanya mengacu pada prosedural dan kompensasi memiliki
keadilan mengenai bagaimana perusahaan hubungan yang signifikan terhadap kinerja
memberikan gaji dan promosi untuk karyawan, karena ketika keadilan
karyawan, tetapi juga perusahaan harus prosedural dan kompensasi di lakukan
mampu memberikan punishment bagi dengan baik maka akan timbul kepuasan
karyawan yang melakukan kesalahan kerja sehingga akan berdampak positif
ataupun reward bagi karyawanyang terhadap kinerja karyawan.
memang memberikan kontribusi lebih
terhadap organisasi tanpaharus membeda- Hipotesis
bedakan karyawan satu dengan yang Berdasarkan diatas berikut ini
lainnya. adalah ringkasan sejumlah hipotesis yang
diajukan dalam studi ini :
Hubungan Antara Kompensasi Dengan H1: Kepuasan Kerja berpengaruh
Kinerja Karyawan signifikan terhadap Kinerja
Perusahaan dapat berkembang jika Karyawan
dikelola dengan baik, dan peran sumber H2: Keadilan Prosedural berpengaruh
daya manusia menjadi hal penting di signifikan terhadap Kinerja
dalamnya. Perusahaan dalam Karyawan.
menggunakan tenaga kerja secara kontrak H3 : Kompensasi berpengaruh
perlu mempertimbangkan kompensasi signifikan terhadap Kinerja
finansial untuk karyawannya, sehingga Karyawan.
menciptakan kepuasan bagi karyawan dan H4 : Kepuasan Kerja, Keadilan
berdampak positif untuk perusahaan. Prosedural dan Kompensasi

82
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923

berpengaruh signifikan terhadap dapat di percaya atau di andalkan. Uji


Kinerja Karyawan reliabilitas instrumen yang d lakukan
dengan cronbach’s Alpha dan
Metode Penelitian perhitungannya dengan menggunakan
Dalam penelitian ini, penulis SPSS 21. Instrumen reliabel adalah
menggunakan metode deskriptif instrumen yang di gunakan beberapa kali
verifikatif.deskriptif menurut Sugiyono
8) untuk mengukur obyek yang sama, akan
(2003:53) adalah suatu rumusan masalah menghasilkan data yang sama. Instrumen
yang berkenaan dengan pertanyaan di katakan reliabel apabila nilai
terhadap keberadaan variable mandiri, Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 (Imam
2)
baik hanya pada satu variable atau Ghozali , 2011:46). Berdasarkan hasil
lebih.Oleh karena itu penelitian ini perhitungan SPSS diperoleh bahwa. maka
merupakan penelitian deskriptif karena ke empat variabel yaitu kepuasan kerja,
menyajikan gambaran secara terstruktur. keadilan prosedural, kompensasi dan
Factual dan akurat mengenai seberapa kinerja karyawan memiliki Cronbach
besar pengaruhKepuasan kerja, Keadilan Alpha > Nilai kritis, artinya semua
Prosedural dan kompensasi terhadap pernyataan dari ke empat variabel tersebut
Kinerja Karyawan.Sedangkan analisis reliabel.
verifikatif bertujuan untuk menguji nilai
hipotesis suatu variabel. Melalui variabel Uji Validitas
ini dapat di ketahui pengaruh antara satu Uji validitas variabel kepuasan kerja,
variabel dengan variabel lainnya. keadilan prosedural, kompensasi dalam
Populasi dalam penelitian ini akan di menentukan kinerja karyawan di industri
berikan kuesioner yang berisi jumlah rotan se kecamatan leuwimunding dengan
pernyataan berisikan indikator dan melihat corrected item-total correlation
variabel yang di teliti. Populasi dalam pada pengujian reliabilitas, nilai corrected
penelitian ini berjumlah 57 orang yang item-total correlation di bandingkan
menjadi karyawan tetap CV. Karya dengan nilai rhitungapabila nilai corrected
Mandiri dan CV. Sumber Alam, dengan item-total correlation lebih besar dari
rincian terdiri dari karyawan CV.Karya rtabelmaka indikator layak (shahih) dan
2)
Mandiri yang berjumlah 27 orang dan sebaliknya, (Imam Ghozali 2011:47).
Karyawan CV.Sumber Alam yang Hasil uji validitas di sajikan dalam tabel
berjumlah 30 orang. Penentuan sampel berikut, adapun kaidah keputusannya :
dalam penelitian ini yang di gunakan a. Jika r hitung > r tabel maka item
adalah sampel jenuh (Nonprobability pernyataannya adalah valid
Sampling).Penarikan sampel ini b. Jika r hitung < r tabel maka item
merupakan teknik penentuan sampel bila pernyataannya adalah tidak valid
semua anggota populasi di gunakan Dari hasil uji validitas, dapat di
sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh simpulkan bahwa secara keseluruhan
adalah sensus, dimana semua anggota semua item pernyataan yang di gunakan
populasi di jadikan sampel. Maka dari itu untuk mengukur kepuasan kerja, keadilan
sampel yang di gunakan sebanyak 57 prosedural kompensasi dan kinerja adalah
orang. valid. Hal ini dapat di lihat dari nilai
Corrected item-total correlation yang
Hasil Penelitian lebih besar dari nilai rtabelpada taraf
Uji Reliabilitas sidnifikan 5%.
Uji reliabilitas dilakukan untuk
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur

83
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923

Uji Hipotesis terhadap kinerja karyawan industri rotan.


Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Dengan demikian hipotesis ketiga dapat
Uji Secara Parsial (Uji t) yaitu untuk dibuktikan kebenarannya.
mengetahui signifikansi pengaruh variabel
independen (kepuasan kerja, keadilan Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
prosedural,dan kompensasi) secara parsial Uji Secara Simultan (Uji F)
atau individu menerangkan variabel digunakan untuk mengetahui apakah
dependen (kinerja karyawan) pada industri variabel dependen (kepuasan
rotan sekecamatan Leuwimunding. kerja,keadilan prosedural,dan kompensasi)
Pengujian ini menggunakan aplikasi SPSS secara simultan atau bersama-sama
21 dengan hasil sebagai berikut : mempengaruhi variabel dependen (kinerja
karyawan) pada industri rotan se-
Tabel Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) kecamatan Leuwimunding. Pengujian ini
Coefficients
a
Model Unstandardized Stand T Sig. menggunakan aplikasi SPSS 21 dengan
Coefficients ardize hasil sebagai berikut:
d
Coeffi
cients Tabel Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan
B Std. Beta (Uji F)
Error ANOVA
a
(Constant) 18,059 7,044 2,564 ,013 Model Sum of Df Mean F Sig.
kepuasan ,537 ,110 ,537 4,903 ,003 Squares Square
kerja Regression 2211,689 3 737,230 11,5 ,000b
keadilan ,464 ,216 ,464 2,151 ,000 32
1
prosedural Residual 3388,308 53 63,930
kompensasi ,566 ,216 ,566 2,620 ,000 Total 5599,998 56
a. Dependent Variable: kinerja karyawan A. Dependent variable: kinerja karyawan
B. Predictors: (constant), kompensasi, kepuasan kerja,
keadilan prosedural
Hasil pengujian hipotesis secara
parsial dengan uji t, dimana jumlah
responden (n) = 57 orang, tingkat Berdasarkan di atas. diperoleh nilai
signifikansi (α) = 5 %, maka diperoleh Fhitung adalah sebesar 11,532 sedangkan
kesimpulannya adalah sebagai berikut : Ftabel2,77 dengan tingkat sig 0,000 oleh
Pertama, untuk kepuasan kerja diperoleh karena itu Fhitung> Ftabel yaitu 11,532 >
nilai Sig = 0,003, karena nilai Sig (0,003) 2,77 dan nilai signifikansinya 0,000< 0,05
< nilai α (0,05) maka Ho ditolak, artinya maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
kepuasan kerja berpengaruh signifikan berarti kepuasan kerja,keadilan prosedural,
terhadap kinerja karyawan industri rotan. dan kompensasi berpengaruh secara positif
Dengan demikian hipotesis pertama dapat dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
dibuktikan kebenarannya. Kedua, untuk
keadilan prosedural diperoleh nilai Sig = Kesimpulan
0,000, karena nilai Sig (0,000) < nilai α Berdasarkan hasil penelitian dan
(0,05) maka Ho ditolak, artinya keadilan pembahasan, maka peneliti dapat menarik
prosedural berpengaruh signifikan kesimpulan sebagaiberikut :
terhadap kinerja karyawan industri rotan. 1. Kepuasan kerja berpengaruh positif
Dengan demikian hipotesis kedua dapat terhadap kinerja karyawan pada
dibuktikan kebenarannya. Ketiga, untuk industri rotan sekecamatan
kompensasi diperoleh dan nilai Sig = Leuwimunding. Sehingga perusahaan
0,000, karena nilai Sig (0,000) < nilai α dalam hal ini industri rotan se
(0,05) maka Ho ditolak, artinya kecamatan Leuwimunding harus
berupaya memberikan kreatifitas lagi
kompensasiberpengaruhsignifikan

84
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923

agar pekerjaan yang mereka kerjakan


menjadi lebih mudah lagi untuk di Saran
kerjakan serta meningkatkan kembali 1. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan
pengawasan yang selama ini di tetapkan terhadap kinerja karyawan pada
dan di berlakukan. Dengan demikian Industri Rotan sekecamatan
akan terwujud kepuasan kerja karyawan Leuwimunding dengan kategori puas.
yang berdampak positif pada kinerja Kepuasan ini perlu di pertahankan dan
karyawan. di tingkatkan kembali sehingga
2. Keadilan prosedural berpengaruh kepuasan kerja karyawan pun akan
positif terhadap kinerja karyawan pada meningkat. Salah satu cara yang di
industri rotan sekecamatan lakukan oleh perusahaan yaitu dengan
Leuwimunding. Sehingga perusahaan mengevaluasikembalidan
dalam hal ini harus berupaya meningkatkannya dari beberapa
memberlakukan dan menerapkan indiaktor pekerjaan itu sendiri, gaji,
keadilan prosedural sebaik mungkin kesempatan promosi, pengawasan
tanpa ada kecemburuan dari salah satu (supervisi), dan rekan kerja sesuai
pihak karyawan. Dengan demikian dengan peraturan dan sumberdaya
keadilan prosedural yang baik akan manusianya.
mewujudkan kepuasan kerja karyawan 2. Keadilan prosedural berpengaruh
dan berdampak positif pada kinerja signifikan terhadap kinerja karyawan
karyawan. pada Industri Rotan se Kecamatan
3. Kompensasi berpengaruh positif Leuwimunding dengan kategori baik.
terhadap kinerja karyawan pada Keadilan prosedural ini perlu di
industri rotan sekecamatan pertahankan dan di tingkatkan lagi
Leuwimunding. Sehingga dalam hal ini sehingga kepuasan kerja karyawan pun
perusahaan harus berupaya akan meningkat. Salah satu cara yang
mempertahankan dan lebih dapat di lakukan oleh perusahaan yaitu
meningkatkan lagi kualitas serta dengan memperhatikan hak-hak
kuantitas kompensasi yang selama ini karyawan untuk mendapatkan keadilan
di tetapkan dan di laksanakan. Dengan yang layak dan merata.
demikian akan terwujud kepuasan kerja 3. Kompensasi berrpengaruh signifikan
karyawan atas kompensasi yang terhadap kinerja karyawan pada
berdampak positif pada kinerja Industri Rotan se-kecamatan
karyawan. Leuwimunding dengan kategori baik.
4. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kompensasi ini perlu di pertahankan
kepuasankerja, keadilan prosedural dan dan di tingkatkan lagi sehingga
kompensasi secara simultan kepuasan kerja karyawan pun akan
berpengaruh positif dan signifikan meningkat. Salah satu cara yang dapat
terhadap kinerja karyawan pada di lakukan oleh perusahaan yaitu
industri rotan sekecamatan dengan memperhatikan kewajiban
Leuwimunding. Hal ini dapat di perusahaan terhadap karyawan yang
simpulkan bahwa kinerja karyawan meliputi pemberian gaji, insentif,
pada industri rotan sekecamatan bonus, upah, premi, pengobatan, serta
Leuwimunding di pengaruhi oleh asuransi yang sesuai dengan peraturan
kepuasan kerja, keadilan prosedural dan yang sudah di tetapkan dan di sepakati
kompensasi yang di terapkan di dalam oleh perusahaan maupun pemerintah.
perusahaan tersebut. 4. Berkaitan dengan penelitian
selanjutnya, di harapkan dapat meneliti

85
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2017 Vol. 4 Nomor 2 Periode Juli - Desember ISSN : 2356-3923


variabel-variabel lainnya yang turut karyawan selain variabel kepuasan

mempengaruhi kinerja karyawan. kerja, keadilan prosedural dan


Karena dalam penelitian ini masih kompensasi.
terdapat pengaruh lainterhadap kinerja

DAFTAR PUSTAKA

1. Hani Handoko. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE.

2. Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Semarang.

3. Kartika Yanidrawati, F. Sri Susilaningsih, Irman Somantri. 2011. Hubungan Kepuasan


Kerja Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bekasi. Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
Bandung

4. Malayu S.P Hasibuan. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta.
Bumi Aksara.

5. Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung.


Penerbit: Remaja Rosda Karya.

6. Pareke. 2002. Keadilan distributive dan Keadilan Prosedural Sebagai Determinan


Kepuasan Pada Penilaian Kinerja dan Komitmen Organisasional. Penelitian Tesis
Magister Sains Manajemen UGM.

7. Siti Hidayah dan Haryani. 2013. Pengaruh Keadilan Distributif Dan Keadilan
Prosedural Terhadap Kinerja Karyawan Bmt Hudatama Semarang. Jurnal Ekonomi
Manajemen Akuntansi. STIE Dharmaputra Semarang

8. Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

9. Widodo. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Computer. Yogyakarta: UPP


STIM YKPN.

86

Anda mungkin juga menyukai