Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PABRIK PENGOLAHAN KOPI ADINDA G19 LUBUKLINGGAU

Proposal Penelitian

Arga Riviyanto
EM019010017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS PRANA PUTRA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perusahaan pada era globalisasi moderen saat ini dituntut untuk dapat

mengembangkan bisnis dengan cara memaksimalkan kinerja karyawannya.

Pencapaian yang diraih oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa

faktor, dimana sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

pentingnya. Sumber daya manusia berperilaku sebagai penggerak dari

keseluruhan awal rencana hingga titik evaluasi akhir dan merupakan objek

yang mampu memanfaatkan sumber daya lain yang dimiliki perusahaan.

Sumber daya manusia sebagai karyawan menjadi faktor penentu kelangsungan

jangka panjang suatu perusahaan sekaligus juga struktur organisasi perusahaan

itu sendiri yang dapat menggambarkan keorganisasian maupun

pemanfaatannya dalam upaya usaha mewujudkan tujuan perusahaan.

Keberadaan sumber daya manusia pada suatu perusahaan memiliki

peranan yang sangat penting dimana karyawan merupakan aset potensi

berharga dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya

yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya

sehingga mampu menghasilkan kinerja yang baik dan mendapatkan output

optimal. Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seorang karyawan

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, usaha dan ketepatan waktu (Hasibuan,2020). Oleh karena itu


perusahaan akan mengupayakan haluan yang baik untuk mengoptimalkan

pencapaian kerja.

Perusahaan melalui personalia dalam menjalankan kegiatan

operasional biasanya melakukan langkah – langkah strategis dalam rangka

meningkatkan kinerja karyawan seperti halnya dengan menciptakan

lingkungan kerja. Perusahaan wajib menyediakan sarana dan pra-sarana baik

seperti suasana kerja, hubungan dengan rekan kerja baik untuk sesama ataupun

dengan pimpinan dan juga tersedianya fasilitas alat - alat kerja. Selain itu tata

ruang yang baik, sirkulasi udara yang lancar, penerangan yang memadai,

lingkungan yang bersih, suasana karyawan yang kondusif serta kesejahteraan

yang adil berdasarkan tanggungjawab menciptakan lingkungan kerja yang

nyaman dan layak bagi karyawan sehingga menimbulkan antusiasme pada

karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan optimal.

Hasil peninjauan awal yang teridentifikasi oleh penulis bahwa

lingkungan kerja di Pabrik Pengolahan Kopi Adinda G19 Group Lubuklinggau

masih tergolong kurang ideal untuk digunakan dalam bekerja. Tata letak antara

ruangan produksi dan kantor administrasi yang dekat dimana asap dari aktivitas

produksi masih bisa mencapai kantor administrasi dan juga suara bising yang

ditimbulkan dari alat – alat produksi sehingga dapat mengurangi kenyamanan

saat bekerja. Hubungan antar karyawan sudah cukup baik dan tercipta suasana

yang kondusif dan menyenangkan. Namun saat jam kerja dimulai, dari pukul

09.30 keatas kantor akan terasa sepi dan kosong karena terdapat sebagian

karyawan yang harus menjalankan tanggung jawab kerjanya diluar kantor atau
pabrik (canvashing) sehingga karyawan akan merasa sedikit jenuh dan tidak

fokus dengan tanggung jawabnya sehingga banyak melakukan hal yang tidak

efektif seperti bermain gawai ataupun lainnya yang mengakibatkan sedikit

menurunnya mobilitas kinerja.

Hal yang tak kalah penting dalam meningkatkan kinerja selain dari

lingkungan kerja ialah motivasi kerja karyawan. Alasan yang kuat dan

memenuhi yang dimilki individu karyawan yang dapat menimbulkan dorongan

yang membangkitkan antusias dan semangat dalam menyelesaikan tanggung

jawab pekerjaan. Semakin besar semangat maka akan semakin positif juga

hasil yang didapatkan baik itu berupa tepat waktunya sebuah pekerjaan

diselesaikan atau bahkan pekerjaan melebihi dari target yang direncanakan.

Sebaliknya jika motivasi kerja rendah maka karyawan kurang memiliki

semangat kerja, mudah menyerah dan kesulitan dalam menyelesaikan tanggung

jawab kerjanya. Dan hal ini juga terindikasi terjadi di Pabrik Pengolahan Kopi

Adinda G19 Group Lubuklinggau. Tentu saja motivasi ini dipengaruhi oleh

beberapa indikator seperti kebutuhan, desain pekerjaan, kepuasan, keadilan,

harapan dan penetapan tujuan (Wibowo.2018).

Motivasi kerja dan lingkungan kerja sangat berkaitan langsung dengan

kinerja karyawan. Motivasi kerja dan lingkungan kerja yang dirasakan oleh

karyawan dapat menurunkan kinerja ataupun meningkatkan kinerja karyawan.

Lingkungan kerja yang nyaman akan membuat karyawan termotivasi untuk


meningkatkan kinerja sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja

suatu instansi secara keseluruhan.

Motivasi dan lingkungan kerja berhubungan langsung dengan kinerja


karyawan.
Motivasi kerja dan lingkungan kerja yang dialami karyawan dapat
menurunkan atau meningkatkan kinerjanya.
Lingkungan kerja yang nyaman akan memotivasi pegawai untuk
meningkatkan kinerjanya, yang akan berdampak pada peningkatan
kinerja instansi secara keseluruhan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, terlihat jelas bahwa

lingkungankerja dan motivasi kerja berhubungan erat dengan kinerja

karyawan. Maka dari itupenulis perlu melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai “Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pada Pabrik Pengolahan Kopi Adinda G19 Group

Lubuklinggau”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai adalah :

1. Adakah pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Pabrik

Pengolahan Kopi Adinda G19 Group Lubuklinggau?

2. Adakah pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Pabrik

Pengolahan Kopi Adinda G19 Group Lubuklinggau?

3. Adakah pengaruh lingkungan kerja dan motivasi kerja secara bersama

terhadap kinerja karyawan di Pabrik Pengolahan Kopi Adinda G19

Group Lubuklinggau?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan di Pabrik Pengolahan Kopi Adinda G19

Group Lubuklinggau,

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan di Pabrik Pengolahan Kopi Adinda G19 Group

Lubuklinggau,

3. Untuk mengetahui pengaruh dan menganalisis lingkungan kerja dan

motivasi kerja secara bersama - sama terhadap kinerja karyawan di

Pabrik Pengolahan Kopi Adinda G19 Group Lubuklinggau.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sendiri

untuk memperluas dan memperdalam wawasan dibidang manajemen,

fokusnya menyangkut motivasi, lingkungan kerja organisasi dan kinerja

karyawan.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan berkaitan

dengan Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan di Pabrik Pengolahan Kopi Adinda G19 Group

Lubuklinggau.
3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

tambahan rujukan bagi penelitian selanjutnya serta sebagai

pertimbangan perusahaan yang menghadapi masalah serupa.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

telah dilakukan oleh :

1. Yustinus Doddie Martha Sajuni (2017) dengan judul Pengaruh

Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantul.

Penelitian menunjukkan bahwa Lingkungan kerja (X1) memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) PDAM


Kabupaten Bantul. Hal ini dapat dibuktikan melalui analisi regresi

diketahui bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

sebesar (β) 0,203(**p<0.01; p=0.000). Kontribusi lingkungan kerja

untuk kinerjakaryawan sebesar (∆R2) 0,039** .Berdasarkan hal tersebut

dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan PDAM Kabupaten Bantul sehingga menciptakan

hubungan antar karyawan yang baik dan harmonis akan menjadikan

kinerja karyawan menjadi baik dan stabil.

Motivasi kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap

kinerjakaryawan (Y) PDAM Sleman Kabupaten Sleman. Hal ini dapat

dibuktikan melalui analisis regresi diketahui bahwa pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan sebesar (β) 0,219 (*p,0.05; p=0.000)

Kontribusi motivasi kerja untuk menjelaskan kinerja karyawan sebesar

(∆R2) 0,046**. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan terdapat

pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM

Kabupaten Bantul. Jadi, motivasi dari karyawan akan

meningkatkankinerjanya untuk memenuhi targetnya maupun untuk

mendapatkan penghargaan ataupun pengakuan dari atasan.

Lingkungan kerja (X1) (β) 0,229 (*p,0.05; p=0.000) dan motivasi kerja

(X2) (β) 0,219 (*p,0.05; p=0.000) berpengaruh positif secara bersama-

sama terhadap kinerja karyawan (Y) PDAM Kabupaten Bantul.

Kontribusi lingkungan kerja dan motivasi kerja untukmenjelaskan

kinerja karyawan sebesar (∆R2) 0,094**.Berdasarkanhal tersebut dapat


disimpulkan terdapat pengaruh positif lingkungankerja dan motivasi

kerja secara bersama-sama terhadap kinerjakaryawan PDAM

Kabupaten Bantul dan dapat disimpulkanpulahipotesis ketiga diterima.

Jadi, lingkungan kerja yang harmonis danmotivasi kerja untuk

mendapat pengakuan ataupun prestasi dapat mendorong karyawan

untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih baik.

B. Landasan Teori

1. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah implementasi dari rencana yang telah

disusun. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia

yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan.

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat

dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan

memberikan kontribusi pada ekonomi (Wibowo, 2018). Dengan

demikian kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil

yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang

dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu

organisasi. Kinerja juga merupakan perilaku nyata yang ditampilkan


setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan

(Fahmi, 2018).

Dari beberapa pendapat tersebut di atas maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang

ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

karyawan sesuai dengan peranan dalam perusahan.

b. Prinsip Dasar Kinerja

Prinsip dasar kinerja sebagai berikut (Bangun, 2018) :

1) Kejujuran,

2) Pelayanan,

3) Tanggung jawab,

4) Bermain,

5) Rasa kasihan,

6) Perumusan masalah,

7) Konsensus dan kerja sama,

8) Berkelanjutan,

9) Komunikasi dua arah,

10) Umpan balik.

Prinsip dasar kinerja menjadi pondasi yang kuat untuk

mencapai tujuan. Sebagai prinsip dasar kinerja adalah bersifat

strategis, merumuskan tujuan, menyusun rencana, men-dapatkan

umpan balik, melakukan pengukuran, melakukan perbaikan

kinerja, sifatnya berkelanjutan, menciptakan budaya, melakukan


pengembangan, berdasarkan pada kejujuran, memberikan

pelayanan, menjalankan tanggung jawab, dirasakan seperti

bermain, adanya rasa kasian, terdapat konsesnsus,dan kerja sama

terjadi komunikasi dua arah (Fahmi, 2018).

Prinsip dasar kinerja didasarkan pada pekerjaan yang

tersedia, dipahami, disetujui, spesifik dan terukur, berorientasi

waktu, tertulis dan terbuka untuk berubah. Terdapat delapan

karakteristik yang membuat suatu standar kinerja efektif yaitu

(Fahmi, 2018) :

1) Standar berdasarkan pada pekerjaan,

2) Standar dapat dicapai,

3) Standar disepakati,

4) Standar dapat dipahami,

5) Standar itu spesifik dan sedapat mungkin terukur,

6) Standar berorientasi pada waktu,

7) Standar harus tertulis.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa perinsip dasar kinerja menjadi pondasi yang kuat untuk

mencapai tujuan yaitu kejujuran, pelayanan, tanggung jawab,

bermain, rasa kasihan, perumusan masalah, konsensus dan kerja

sama, berkelanjutan, komunikasi dua arah dan umpan balik.


DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Erlangga

Fahmi, Irham. (2018). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep &
Kinjera. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Hasibuan, M. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusaia Edisi Revisi. PT Bumi


Aksara.
Sudarmanto. (2020).Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Pustaka
Belajar.
https://tribunsumselwiki.tribunnews.com/2020/04/10/kopi-linggau-g19-kopi-asli-
dari-lubuk-linggau-dengan-citarasa-khas diakses pada 21 Agustus 2023
pada pukul. 20.00 WIB.
Wibowo. (2018). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Yustinus Doddie Martha Sajuni. (2017).Pengaruh Lingkungan Kerja dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantul. pp 66 – 67.

Anda mungkin juga menyukai