Anda di halaman 1dari 13

Volume 5 No.

1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

PENGARUH KOMPENSASI, PENEMPATAN KERJA DAN


BEBAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION
KARYAWAN PT. MATAHARI DEPARTEMENT STORE
NAGOYA HILL BATAM

Yannik_ariyati1) , Andi Mahera2)


Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Riau kepulauan
Yannik_ariyati@yahoo.co.id1)
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Riau kepulauan
andimahera492@yahoo.com2)

ABSTRAK

Pengaruh Kompensasi,Penempatan Kerja dan Beban Kerja Terhadap Turnover


Intention Karyawan PT. Matahari Departement Store Nagoya Hill Batam
.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kompensasi, Penempatan
Kerja dan Beban Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Matahari
Departement Store Nagoya Hill Batam. Dan sumber data yang di dapatkan
adalah data primer yang di peroleh secara langsung dari jawaban kuesioner
karyawan dan karyawati yang bersangkutan dengan penelitian tersebut dengan
kualifikasi diatas. Ditambah dengan beberapa referensi dari peneliti
sendiri.Berdasarkan hasil penelitian, Kompensasi,Penempatan Kerja dan Beban
Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Matahari Departement Store
Nagoya Hill Batam. Berpengaruh signifikan baik secaraparsial , maupun secara
simultan pada tingkat kepercayaan 100%. Nilai R Square pada penelitian ini
adalah sebesar 0,331 yang berartihanya 33,1 % perubahan tingkat Kinerja
Karyawan dapat dijelaskan oleh variable Kompensasi,Penempatan Kerja dan
Beban Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Matahari De partement
Store Nagoya Hill Batam.Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak teramati dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Kompensasi,PenempatanKerja,Beban Kerja dan Turnover
Intention Karyawan.

PENDAHULUAN suatu organisasi. Unsur manajemen


Manajemen sumber daya manusia sumber daya manusia adalah
merupakan suatu proses untuk individu yang merupakan tenaga
menangani berbagai masalah dalam kerja pada perusahaan. Dengan
ruang lingkup kerja untuk dapat demikian, fokus yang dipelajari oleh
menunjang aktifitas organisasi atau sumber daya manusia adalah masalah
perusahaan agar mencapai tujuan yang berpengaruh dengan tenaga
yang telah ditentukan. Manusia kerja manusia.
merupakan salah satu unsur yang Salah satu masalah yang
penting di dalam suatu organisasi, berpengaruh dengan tenaga kerja
karena manusia merupakan dalam suatu perusahaan adalah
penggerak dan penentu jalannya tingkat turnover yang tinggi.

1
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

Turnover atau pergantian tenaga terhadap perusahaan, karena


kerja merupakan wujud nyata dari penempatan kerja yang tidak sesuai
turnover intention yang dapat dengan bidang dan keahlian dapat
menjadi masalah serius bagi menimbulkan rasa tidak puas pada
perusahaan atau organisasi, diri karyawan dan kurangnya
khususnya apabila yang keluar kontribusi kerja karyawan terhadap
adalah tenaga kerja yang mempunyai perusahaan. Beban kerja juga
keahlian, kemampuan, terampil dan menjadi salah satu penyebab
berpengalaman atau tenaga kerja karyawan ingin keluar dari suatu
yang menduduki posisi vital dalam pekerjaan, di PT. Matahari
perusahaan, sehingga dapat Departement Store beban kerja itu
menganggu efektivitas jalannya sendiri seperti penambahan waktu
perusahaan. atau lamanya waktu kerja dalam
PT. Matahari Departement Store perhari dan target penjualan, target
Nagoya Hill Batam sangat penjualan yang telah ditetapkan
membutuhkan sumber daya manusia perusahaan merupakan beban kerja
mampu untuk meningkatkan yang harus ditanggung oleh para
produktivitas perusahaan, karena karyawan . Beban kerja yang dirasa
dengan memiliki tanggung jawab cukup berat dapat berpengaruh pada
yang tinggi, tujuan yang realitas, kondisi fisik dan psikis karyawan.
rencana kerja yang menyeluruh,
berani mengambil resiko yang Tujuanpenelitian
dihadapai, maka produktivitas Berdasarkanlatarbelakangdanrumu
perusahaan akan meningkat, oleh sanmasalah yang ada,
karena itu salah satunya adalah makapenelitianinidilakukandengantuj
dengan meminimalisir turnover uan :
intention. Untuk itulah, maka
langkah-langkah yang dilakukan 1. Untukmengetahuipengaruhko
untuk mengurangi turnover intention mpensasiterhadap turnover
sangat diperlukan. intention karyawan di PT.
Adapun Permasalahan yang terjadi MatahariDepartement Store
tentang masalah kompensasi yang Nagoya Hill Batam.
diberikan kepada karyawan, harus 2. Untukmengetahuipengaruhpe
memperhatikan lagi tentang nempatankerjaterhadap
perjanjian kerja dari awal, pada awal turnover intention karyawan
kontrak kerja sudah jelas tercantum di PT. MatahariDepartement
tentang masalah gaji yang diberikan Store Nagoya Hill Batam.
penuh, namun dalam kenyataannya 3. Untukmengetahuipengaruhbe
gaji yang diberikan tidak penuh dan bankerjaterhadap turnover
bahkan ada juga yang dibawah upah intention karyawan di PT.
minimum kota batam, dengan MatahariDepartement Store
kejadian seperti Nagoya Hill Batam .
4. Untukmengetahuipengaruhko
ini akan mengurangi mpensasi,penempatankerjada
semangat kerja karyawan. nbebankerjaterhadap turnover
Penempatan kerja juga digunakan intention karyawan di MDS
sebagai tolak ukur seberapa besar
produktivitas kerja karyawan tersebut

2
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

merupakan interaksi antara karyawan


dengan organisasi, yang berupa
Kompensasi timbal balik dari jasa atau tenaga
Kompensasi (balas jasa) langsung yang dikeluarkan oleh karyawan dan
merupakan hak bagi karyawan dan penghargaan dari organisasi dalam
menjadikewajibanperusahaan untuk bentuk upah atau fasilitas lainnya.
membayarnya. Karena disinilah letak Penempatan Kerja
pentingnya kompensasi bagi Langkah awal dalam menghasilkan
karyawan sebagai seorang penjual sumber daya manusia yang terampil
tenaga (fisik dan dan andal adalah perlu adanya suatu
pikiran).Kompensasi merupakan perencanaan dalam menentukan
pengeluaran dan biaya bagi karyawan yang akan mengisi
perusahaan, Perusahaan pekerjaan yang ada dalam
mengharapkan agar kompensasi yang perusahaan yang bersangkutan.
dibayarkan memperoleh imbalan Keberhasilan dalam pengadaan
prestasi kerja yang lebih besar dari tenaga kerja terletak pada ketepatan
karyawan. dalam penempatan karyawan, baik
Menurut Malayu S.P. Hasibuan penempatan karyawan baru maupun
(2003) menyatakan bahwa: karyawan lama pada posisi jabatan
“Kompensasi adalah semua baru. Proses penempatan merupakan
pendapatan yang berbentuk uang, suatu proses yang sangat menentukan
barang langsung atau tidak langsung dalam mendapatkan karyawan yang
yang diterima karyawan sebagai kompeten yang dibutuhkan
imbalan atas jasa yang diberikan perusahaan, karena penempatan yang
kepada perusahaan”. tepat dalam jabatan yang tepat akan
Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo dapat membantu perusahaan dalam
(2003) adalah: “Kompensasi adalah mencapai tujuan yang diharapkan.
imbalan jasa atau balas jasa yang Menurut Sedarmayanti (2010)
diberikan oleh perusahaan kepada menyatakan bahwa penempatan
para tenaga kerja karena tenaga kerja adalah penugasan atau penugasan
tersebut telah memberikan kembali karyawan pada pekerjaan
sumbangan tenaga dan pikiran demi atau jabatan baru. Sedangkan
kemajuan perusahaan guna mencapai menurut Tohardi (2002), Penempatan
tujuan yang telah ditetapkan”. adalah suatu proses mengetahui
Menurut T. Hani Handoko (2000) karakter atau syarat-syarat yang
menyatakan bahwa: “Kompensasi diperlukan untuk mengerjakan suatu
adalah segala sesuatu yang diterima pekerjaan (tugas) selanjutnya
oleh karyawan sebagai balas jasa menjadi orang (Pekerja/pegawai)
untuk kerja mereka”. Adapun yang cocok dengan pekerjaan yang
pengertian kompensasi menurut ada. Penempatan karyawan menurut
Anwar Prabu Mangkunegara (2005) Hasibuan (2001) merupakan salah
menyatakan bahwa: “Kompensasi satu kunci untuk memperoleh
merupakan sesuatu yang prestasi kerja yang optimal setiap
dipertimbangkan sebagai suatu yang karyawan, baik kreativitas dan
sebanding”. prakarsanya akan berkembang.
Berdasarkan pendapat para ahli sedangkan Gomes (2003)
diatas maka dapat diambil menyatakan bahwa penempatan
kesimpulan bahwa kompensasi karyawan merupakan salah satu

3
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

fungsi terpenting dalam manajemen menjadi pokok perhatian utama


sumber daya manusia, tepat tidaknya dalam penempatan karyawan adalah
seseorang ditempatkan pada suatu hal-hal yang terdapat dalam diri
posisi tertentu tergantung pada fungsi manusia yang digunakan sebagai
penempatan ini. Jika fungsi ini tidak dasar dalam menugaskan seseorang
dilaksanakan dengan baik maka pada suatu bidang pekerjaan.
dengan sendirinya akan berakibat Beban Kerja
fatal terhadap pencapaian tujuan- Pengertian beban kerja adalah
tujuan organisasi. sekumpulan atau sejumlah keegiatan
Menurut Fathoni (2006), Prinsip yang harus diselesaikan oleh suatu
Pokok dalam penempatan pegawai unit organisasi atau pemegang
adalah menempatkan orang yang jabatan dalam jangka waktu tertentu,
tepat pada tempatnya yang tepat. Dhania (2010). Menurut Manuaba
Menurut Suwatno (2005), dan Ambarwati (2014), beban kerja
penempatan kerja adalah suatu merupakan kemampuan tubuh dalam
proses pemberian tugas dan menerima pekerjaan. Kapasitas
pekerjaan kepada tenaga kerja yang pekerjaan harus disesuaikan dengan
lulus seleksi untuk dilaksanakan jumlah karyawan yang ada.
sesuai ruang lingkup yang telah Schultz (2007) menyatakan beban
ditetapkan, serta mampu kerja adalah terlalu banyak pekerjaan
mempertanggungjawabkansegala pada waktu yang tersedia atau
risiko dan melakukan pekerjaan yang terlalu
kemungkinankemungkinan yang sulit untuk karyawan. Menurut
terjadi atas tugas dan pekerjaan, Manuaba (dalam Ambarwati, 2014),
wewenang, serta tanggung beban kerja merupakan kemampuan
jawab.Menurut Hariandja (2005) tubuh dalam menerima pekerjaan.
Penempatan merupakan proses Kapasitas pekerjaan harus
penugasan/pengisian jabatan atau disesuaikan dengan jumlah karyawan
penugasan kembali karyawan pada yang ada. Seperti yang dikatakan
tugas/ jabatan baru atau jabatan yang oleh Munandar (2008), setiap beban
berbeda. Sedangkanmenurut Mathis kerja yang diterima seseorang harus
& Jackson (2006) menyatakan sesuai dan seimbang baik terhadap
bahwa“Penempatan adalah kemampuan fisik, kemampuan
menempatkan posisi seseeorang ke kognitif, maupun keterbatasan
posisipekerjaan yang tepat, seberapa manusia yang menerima beban
baik seorang pegawai cocok dengan tersebut.
pekerjaanya akan mempengaruhi Beban kerja karyawan harus
jumlah dan kualitas pekerjaan. disesuaikan dengan kuantitas dimana
Dari pengertian diatas dapat diambil pekerjaan yang harus dikerjakan
kesimpulan bahwa penempatan terlalu banyak atau sedikit maupun
karyawan merupakan salah satu secara kualitas dimana pekerjaaan
usaha untuk menyalurkan yang dikerjakan membutuhkan
kemampuan karyawan sebaik- keahlian. Apabila banyaknya tugas
baiknya dengan jalan menempatkan tidak sebanding dengan kemampuan
karyawan pada posisi atau jabatan baik fisik maupun keahlian dan
yang paling sesuai untuk waktu yang tersedia maka akan
memperoleh prestasi kerja yang menjadi sumber stress, (Ilyas 2009).
optimal. Dengan demikian yang Turnover Intention

4
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

Turnover Intention dapat diartikan dan Weisberg, 2006). Penelitian oleh


sebagai pergerakan tenaga kerja Suliman dan Al-Junaibi (2010)
keluar dari organisasi. Turnover mengeksplorasi hubungan antara dua
menurut Robbins dan Judge (2009) komponen komitmen organisasi
adalah tindakan pengunduran diri afektif dan keberlangsungan niat
secara permanen yang dilakukan oleh dan omset antara karyawan yang
karyawan baik secara sukarela bekerja di industri minyak.
ataupun tidak secara sukarela. Komitmen organisasi secara
Turnover dapat berupa pengunduran keseluruhan terbukti berkorelasi
diri, perpindahan keluar unit negatif dengan niat omset yang
organisasi, pemberhentian atau sebangun dengan penelitian
kematian anggota organisasi. sebelumnya. Berkenaan dengan dua
Culpepper (2011) menyebutkan komponen komitmen organisasi,
turnover intention merupakan kedua komponen tersebut
prediktor terbaik untuk berhubungan negatif dengan
mengindentifikasi perilaku turnover keinginan berpindah.
yang akan terjadi pada karyawan Robbins (2007) menjelaskan bahwa
suatu organisasi. penarikan diri seseorang keluar dari
Keinginan berpindah kerja (turnover suatu organisasi (turnover) dapat
intention) pada karyawan dapat diputuskan secara sukarela
dipengaruhi oleh faktor kepuasan (voluntary turnover) maupun secara
kerja yang dirasakan di tempat kerja tidak sukarela (involuntary turnover).
(Abdillah, 2012). Satu aspek yang Voluntary turnover atau quit
cukup menarik perhatian adalah merupakan keputusan karyawan
mendeteksi faktor-faktor untuk meninggalkan organisasi
motivational yang akan dapat secara sukarela yang disebabkan oleh
faktor seberapa manarik pekerjaan
yang ada saat ini dan tersedianya
alternative pekerjaan lain.
Sebaliknya, involuntary turnover
atau pemecetan menggambarkan
keputusan pemberi kerja (employer)
untuk menghentikan hubungan kerja
dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya.

Kerangka Pemikiran
mengurangi niat karyawan untuk Hipotesis
meningggalkan organisasi, karena H1 : Diduga Kompetensi
niat buntuk pindah sangat kuat berpengaruh terhadap pada
pengaruhnya dalam menjelaskan kinerja karyawan.
turnover yang sebenarnya. Adanya H2 : Diduga Keterlibatan kerja
karyawan yang keluar dari organisasi berpengaruh terhadap kinerja
memerlukan biaya yang besar dalam karyawan.
bentuk kerugian yang besar akan H3 : Diduga Kompensasi
tenaga ahli, yang mungkin juga berpengaruh terhadap kinerja
memindahkan pengetahuan spesifik karyawan.
perusahaan kepada pesaing (Carmeli

5
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

H4: Diduga Kompetensi, dengan diskriptif dan komparatif


Keterlibatan kerja, dan karena dengan penelitian ini dapat
Kompensasi berpengaruh dibangun suatu teori yang dapat
terhadap kinerja karyawan berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu
gejala.
METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan Adapun yang menjadi objek
teknik pengumpulan data kuisioner penelitian ini pada PT. Matahari
(angket). Menurut Sugiyono (2010) “ Departement Store. Tbk yang
kuesioner merupakan teknik berlokasi di Komplek Super Block
pengumpulan data dengan cara Nagoya Hill, Jl. Teuku Umar
memberikan pertanyaan atau Nagoya, Batam, Riau, yakni sebuah
pernyataan tertulis kepada perusahaan yang bergerak di bidang
respondennya untuk menjawab. ritel.
Teknik pengumpulan data yang Metode Pengumpulan Data
dilakukan dalam penelitian ini adalah Metode yang digunakan dalam
menggunakan survei kuisioner. pengumpulan data-data penelitian ini
Menurut Jogiyanto (2011) survei adalah:
adalah metode pengumpulan data 1. Survey
primer dengan memberikan 2. Observasi
pertayaan-pertanyaan kepada 3. Wawancara
responden-responden. Adapun jenis 4. Kusioner
data yang digunakan dalam Teknik Pengambilan Sampel dan
penelitian ini adalah : Populasi
Penelitian diskriptif Populasi adalah sekumpulan data
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang mempunyai karakteristik yang
yang dilakukan untuk mengetahui sama dan menjadi sebuah objek.
nilai variable mandiri, baik satu Populasidalam penelitian ini adalah
variable atau lebih (independen) karyawan dan karyawati pada
tanpa membuat perbandingan, atau perusahaan PT.MatahariDepartement
menghubungkan dengan variabel Store Nagoya Hill Batam yang
yang lain. berjumlah sebanyak 300 orang
Penelitiankomparatif karyawan.
Penelitian komparatif adalah suatu Sedangkanteknikpengambilansampel
penelitian yang bersifat pada penelitian
membandingkan. Disini variabel nya inimenggunakanmetodeSystematic
masih sama dengan variable mandiri random sampling.
tetapi untuk sampel yang lebih dari Denganmenggunakan interval
satu, atau dalam waktu yang berbeda. dalammemilihsampelpenelitian.
Menurut Husein Umar mengatakan
Penelitianasosiatif untuk menentukan berapa minimal
Penelitian asosiatif merupakan sampel yang dibutuhkan jika ukuran
penelitian yang bertujuan untuk populasi diketahui, maka dapat
mengetahui pengaruh ataupun juga digunakan rumus slovin untuk
hubungan antara dua variable atau menentukan jumlah sampelnya
lebih. Penelitian ini mempunyai seperti berikut :
tingkatan tertinggi dibandingkan n = N

6
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

1+ N.(e)2 dengan nilai (0,2441) maka


Keterangan : pernyataan tersebut dinyatakan valid
n = Jumlahsampel (Sanusi, 2012).
N = Jumlahpopulasi Pengujian ini memiliki 3 variabel
e = Batas toleransi error bebas yaitu Kompensasi (X1),
Berdasarkan rumus tersebut, maka Penempatan Kerja (X2), Beban Kerja
jumlah sampel yang diambil didalam (X3) serta 1 variabel terikat yaitu
penelitian ini adalah : Turnover Intention Karyawan (Y).
N = 300 Hasil uji masing-masing variabel
e = 10% (0,1) terhadap item pernyataan akan
n= 300 dirincikan sebagai berikut :
1+300.(0,1)2
n= 300
1+300.(0,01)
n = 300
1+ 3
n = 300
4
n = 75
Jadi, jumlah sampel yang akan
diambil dalam penelitian ini adalah
75.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Pengujian Alat Pengumpul Data
Langkah paling penting dalam
mengumpulkan data adalah
melakukan pengujian terhadap
instrumen (alat ukur) yang akan
digunakan kegiatan pengujian
instrumen penelitian ini meliputi dua
hal yaitu pengujian validitas dan
reliabilitas.
Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu
langkah pengujian yang harus
mengetahui isi dari suatu instrumen
(kuesioner), tujuannya adalah untuk
mengukur ketepatan instrumen
(kuesioner) yang digunakan.
Penelitian ini menggunakan teknik
korelasi Pearson Product Moment
dengan bantuan perangkat lunak
SPSS versi 23. Apabila nilai r hasil
perhitungan pearson product moment
Hasil uji validitas diatas seperti
atau r hitung > r tabel (untuk α =
ditampilkan menunjukkan bahwa
0,05 dan derajat kebebasan (df = n-2)

7
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

semua butir pernyataan mempunyai


nilai r hitung > r tabel, dengan taraf
signifikan α = 0,05 dan nilai r tabel
nya sebesar 0,227 dapat disimpulkan
bahwa semua pernyataan pada
variabel X1, X2, X3 dan Y
dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Uji Realibilitasdilakukan
untuk mendapatkan tingkat ketepatan
alat pengumpulan data yang
digunakan. Pengukuran realibilitas
dilakukan dengan menggunakan
SPSS V. 23 uji statistik Cronbrach’s Gambar diatas memperhatikan dan
Alpha > 0,227 (r tabel) membentuk pola gambar lonceng
Berikut hasil uji realibilitas untuk atau bell shaped maka dapat
masing– masing variabel : disimpulkan bahwa data memiliki
distribusi normal (Wibowo, 2012).
Cara kedua untuk menguji normalitas
adalah dengan melihat gambar grafik
Normal P-P plot of Regresion
Standarized Residual dibawah ini.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa


R Alpha dari masing – masing
variabel X1, X2, X3 dan Y lebih
besar dari 0,227. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data yang
diuji tersebut dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Gambar diatas memperhatikan
ketentuan bahwa titik-titik data
menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal
maka dapat dikatakan data
memenuhi asumsi normalitas.

Uji Heteroskedastisitas

8
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

Dan hasil dari pengujian


heteroskedastisitas, terlihat titik –
titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk sebuah pola
tertentu yang jelas dan tersebar baik Hasil dari table menunjukkan bahwa
diatas maupun di bawah angka nol. variabel kompensasi (X1) nilai t
Maka dapat di simpulkan bahwa hitung 2,907> t tabel 1,666 dan nilai
tidak terjadi gejala heteroskedatisitas signifikan 0,005< 0,05 sehingga
pada data penelitian, sehingga keputusan yang diambil adalah Ho
pengujian asumsi klasik dapat di ditolak dan Ha diterima. Hal ini
lanjutkan kepada pengujian – berarti bahwa kompensasi (X1)
pengujian berikutnya. berpengaruh secara signifikan
UjiKoefisienDeterminasi (R2) terhadap turnover intention
karyawan.
Variabel penempatan kerja
(X2) menunjukkan nilai t hitung
0,545 < t tabel 1,666 dan nilai
signifikan 0,588< 0,05 sehingga
keputusan yang DIAMBIL adalah Ho
Hasilperhitungandapatdiketahuibahw ditolak dan Ha diterima. Hal ini
akoefisiendeterminasi ( adjusted R2) berarti bahwa penempatan kerja tidak
yang diperolehsebesar 0,331 berpengaruh secara signifikan
dantermasukdalamkategoritepat, terhadap turnover intention
menunjukkanbahwakontribusivariasi karyawan.
nilai x1, x2, x3 Variabel beban kerja (X3)
dalammempengaruhivariasinilai Y nilai t hitung 5,619 < t tabel 1,666
adalahsebesar 33,1% sisanya 66,9 % dan nilai signifikan 0,000< 0,05
merupakankonstribusivariabel lain sehingga keputusan yang diambil
yang tidak di ikutsertakan di model adalah Ho ditolak dan Haditerima.
penelitianini. Hal ini berarti bahwa beban kerja
Pengujian Hipotesis berpengaruh secara signifikan
Uji T (Parsial) terhadap turnover intention
karyawan.
Uji F (Simultan)

9
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

terhadap turnover intention


karyawan.
2. Pengaruh Penempatan Kerja
Terhadap Turnover Intention
Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian
dapat dilihat bahwa penempatan
kerja (X2) dengan nilai koefisien
0,075 tidak berpengaruh positif
terhadap turnover intention
karyawan . Nilai signifikan sebesar
Hasil uji F memperlihatkan 0,030 > 0,05 (nilai alpha)
nilai F sebesar 13,201 (F hitung) > menunjukkan adanya hubungan yang
2,73 (F tabel) dan nilai probabilitas tidak signifikan antara penempatan
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 kerja (X2) dengan turnover intention
sehingga keputusan yang diambil karyawan (Y). Hal ini diperkuat
adalah Ho ditolak dan Ha diterima. dengan hasil t hitung 0,545 < t tabel
Hasil ini menunjukkan bahwa 1,666 menunjukkan bahwa variabel
variabel kompensasi (X1), penempatan kerja (X2) tidak
penempatan kerja (X2) dan beban berpengaruh secara signifikan
kerja (X3) mampu menjelaskan terhadap turnover intention
keragaman dari variabel terikat karyawan. Hasil uji variabel
secara bersama-sama terhadap penempatan kerja (X2) terhadap
variabel turnover intention karyawan turnover intention karyawan(Y).
(Y) dan bentuk regresi linear sudah 3. Pengaruh Beban Kerja
tepat. Terhadap Turnover Intention
Pembahasan Karyawan
Bagian ini akan memaparkan Berdasarkan hasil pengujian
pembahasan mengenai hasil analisis dapat dilihat bahwa beban kerja
yang telah dilakukan, sebagai (X3) dengan nilai koefisien 0,704
berikut: berpengaruh positif terhadap
1. Pengaruh Kompensasi turnover intention karyawan (Y).
Terhadap Turnover Intention Nilai signifikan sebesar 0,000<
Karyawan 0,05 (nilai alpha) menunjukkan
Berdasarkan hasil pengujian adanya hubungan yang signifikan
dapat dilihat bahwa kompensasi (X1) antara beban kerja (X3) dengan
dengan nilai koefisien 0,235 turnover intention karyawan (Y).
berpengaruh secara positif terhadap Hal ini diperkuat dengan hasil t
turnover intention karyawan. Nilai hitung 5,619 > t tabel 1,666
signifikan sebesar 0,005< 0,05 (nilai menunjukkan bahwa variable beban
alpha) menunjukkan adanya kerja (X3) berpengaruh secara
hubungan yang signifikan antara signifikan terhadap turnover
kompensasi (X1) dengan turnover intention karyawan. Hasil uji
intention karyawan (Y). Hal ini variable beban kerja (X3) terhadap
diperkuat dengan hasil t hitung turnover intention karyawan (Y).
2,907> t tabel 1,666 menunjukkan 4. Pengaruh Kompensasi,
bahwa variabel kompensasi (X1) Penempatan Kerja dan Beban
berpengaruh secara signifikan

10
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

Kerja Terhadap Turnover tabel ) dengan signifikasi sebesar


Intention Karyawan 0,000 < 0,05. Yang berarti Ha
Hasil uji F menunjukkan diterima dan H0 di tolak, hal ini
bahwa nilai signifikan dari 3 variabel berarti bahwa secara bersama –
bebas yaitu variabel kompensasi sama atau simultan kompensasi,
(X1), penempatan kerja (X2) dan penempatan dan beban kerja
beban kerja (X3) sebesar 0,000 dan F mempunyai pengaruh yang positif
hitung 13,201. Hasil ini dan signifikan terhadap turnover
memperlihatkan bahwa variabel intention (Y). Karyawan PT.
kompensasi (X1), penempatan kerja MatahariDepartement Store
(X2) dan beban kerja (X3) secara Nagoya Hill Batam.
bersama-sama memiliki pengaruh SARAN
yang signifikan terhadap turnover Berdasarkan kesimpulan yang telah
intention karyawan (Y). dilakukan maka saran yang dapat
KESIMPULAN diberikan dalam penelitian ini yaitu:
Berdasarkan hasil analisis dan 1. Diharapkan kepada pihak
pembahasan yang telah dilakukan perusahaan dapat
pada bab-bab sebelumnya, maka mempertahankan serta
hasil penelitian ini dapat disimpulkan meningkatkan sistem
sebagai berikut: kompensasi, perusahaan harus
1. HasilUji t untuk variable mempertahankan sistem
kompensasi (X1) di peroleh nilai t kompensasi tanpa diskriminasi
hitung>t tabel(2,907 > 1,666 ) dalam hal apapun. Hal
dansignifikan< 0,05 (0,000 < 0,05 tersebutlah yang dapat
) maka H0 ditolakdan H1 di menciptakan kepuasan dan
terima, artinya kompensasi (X1) komitmen kerja melalui
berpengaruh secara signifikan kompensasi sehingga turnover
terhadap variabel turnover intention akan menurun.
intention ( Y ). 2. Diharapkan kepada pihak
2. HasilUji t variable penempatan perusahaan pada proses
kerja (X2) di perolehnilai t hitung<t penempatan kerja untuk lebih
tabel(0,545< 1,666 ) dan mempertimbangkan kesesuaian
signifikan> 0,05 (0,030 > 0,05 ) posisi atau jabatan karyawan.
maka H0 diterimadan H1 ditolak, Posisi atau jabatan yang
artinya penempatan (X2) tidak disesuaikan dengan keahlian
berpengaruh secara signifikan atau keterampilan yang
terhadap turnover intention (Y). dimiliki karyawan, akan
3. Hasil Uji t variable beban kerja membuat karyawan bekerja
(X3) di peroleh bahwa nilai t dengan sepenuh hati,
hitung>t tabel(5,619 > 1,666 ) sebaliknya ketika karyawan
dansignifikan< 0,05 (0,000 < 0,05 merasa tidak senang mereka
) akan merasa seperti bekerja di
maka H0 ditolakdan H1 diterima, bawah tekanan.
artinyabebankerja (X3) 3. Diharapkan kepada pihak
berpengaruh secara signifikan perusahaan harus lebih
terhadap turnover intention (Y). memperhatikan lagi beban
4. Dari Hasil uji F memperlihatkan kerja yang dirasakan karyawan
nilai f hitung = 13,201> 2,73( f karena beban kerja merupakan

11
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

salah satu faktor yang dapat Nagari Padang Headquarters.


menjadi pertimbangan bagi Business Management
karyawan untuk tetap menetap Dynamics,(1): pp: 66-84.
atau meninggalkan perusahaan. Harnoto,Tohardi.Hani. (2002).
4. BagiPenelitiSelanjutnya, Manajemen Personalia dan
penelitian ini dapat dijadikan Sumber Daya Manusia.Edisi 2.
referensi dan disarankan untuk Yogyakarta: BPFE
mengembangkan ruang lingkup Mangkunegara, A.A Anwar Prabu.
penelitian agar dapat 2005. Manajemen Sumber
memberikan gambaran yang Daya ManusiaPerusahaan.
lebih luas mengenai faktor- Bandung: Remaja Rosdakarya.
faktor yang mempengaruhi Mathieu, J.E. and Zajac, D.M.
turnover intention karyawan. (2000), “A review and meta-
analysis of the antecedents,
DAFTAR PUSTAKA correlates, and consequences of
Abdillah, Teguh Sulistiyani, dan organizational commitment”,
Rosidah. 2012. Manajemen Psychological Bulletin, Vol.
Sumber Daya 108 No. 2, pp. 171-20.
Manusia.Yogyakarta: Graha Manuaba, Ambarawati, Ashar
Ilmu. Sunyoto. 2014. Cetakan Ke 1
Cain, B. (2007). A Review of The Psikologi Industri Dan
Mental Workload Literature. Organisasi. Universitas
Defence Research and Indonesia, Jakarta.
Development Canada Toronto. Novliadi, A Raymond, Dkk. 2007.
Human System Integration Manajemen Sumber Daya
Section : Canada Manusia Buku 2 Edisi Jakarta:
Salemba Empat.
Cao, Z., Chen J., and Song, Y. 2008. Panggabean, S., Mutiara. 2004.
Does total rewards reduce the Manajemen Sumber Daya
core employees’ urnover Manusia. Bogor: Ghalia
intention?. International Indonesia
Journal of Business and Robbins, Stephen P, 2007, Perilaku
Management. 20(8), pp: 62-75. Organisasi, Buku I, Edisi
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Indonesia. Jakarta :PT.Indeks
Manajemen Sumber Daya Robbins, S. P., Judge, T. A. (2009).
Manusia. Jakarta: PT Rineka Perilaku Organisasi. Edisi 12
Cipta. buku 1Jakarta: Salemba
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Empat.
Manajemen Sumber Daya Rivai, H. Veithzal dan Sagala, Ella
Manusia. Yogyakarta: Penerbit Jauvani. 2004. Manajemen
Andi. Sumber Daya Manusia Untuk
Hasibuan, S. P Malayu. 2003. Perusahaan. Edisi 2. Jakarta :
Manajemen Sumber Daya PT. Raja Grafindo.
Manusia. Jakarta: Bumi Rachmawati, Ike Kusdyah. 2007.
Aksara. Manajemen Sumber Daya
Hariandja. 2005. Effect of Job Manusia.Yogyakarta:
Satisfaction on Managerial
Performance in Bank

12
Volume 5 No. 1 Tahun 2018
ISSN: 2252-52672

Sudarmanto. 2009. Kinerja dan


Pengembangan SDM. Jakarta:
Pustaka Pelajar.
Sedarmayanti. (2010). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi
1. Bandung: RefikaAditama.
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto.(2005).
Manajemen Tenaga Kerja
Indonesia Pendekatan
Administratif dan Operasional.
Jakarta: Bumi Aksara
Sekaran, U. (2006). Metodelogi
Penelitian Untuk Bisnis. Edisi
4. Jakarta: SalembaEmpat.
Staffelbach, B. (2008). Turnover
Intent. Diploma Thesis.
University of Zurich, Swiss.
Tarwaka, A. (2015). Analisis Beban
Kerja Ditinjau Dari Faktor
Usia Dengan Pendekatan
Widjaja, D. C. (2012). Analisis
Persepi Employee
Empowerment Terhadap
Employee Turnover Intention
Di Hotel X, Kupang, Nusa
Tenggara. Jurnal Management
Perhotelan.
Wahyudi, A. 2008. Membangun
Komitmen Organisasional
Untuk Meningkatkan Kinerja
dan Daya Sasing Organisasi.
Joglo, 20(1).

13

Anda mungkin juga menyukai