Anda di halaman 1dari 11

Al-Misbah Volume 2 No.

1 2021

PENGARUH UPAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT.KANAYA (JAKARTA
UTARA)

Imam Fahrudin 1, Fajar Azzam Pasha Akhmad2, Slamet Suprihanto3


1
Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tribuana
2
Program Studi Teknik Informatika Universitas Mitra Karya
3
Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tribuana

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) pengaruh upah terhadap kinerja karyawan, 2)
pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, 3) pengaruh upah dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.KANAYA pada bagian
perkantoran yang berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini
menggunakan teknik sampling jenuh yaitu dimana semua anggota populasi digunakan menjadi
sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu penelitian lapangan (wawancara,
observasi dan kuesioner), studi kepustakaan dan riset internet. Teknik pengolahan data menggunakan
bantuan program aplikasi IBM SPSS versi 26.0 sehingga mendapatkan hasil pengujian dari uji
instrument, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji koefisien korelasi, uji koefisien
determinasi dan uji hipotesis (Uji t dan Uji F). Hasil analisis regresi memperoleh persamaan Y =
0,113 + 0,834 (X1) + 0,523 (X2) yang artinya kinerja karyawan dipengaruhi oleh upah dan motivasi
kerja karyawan. Hasil analisis regresi juga memperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,851, ini
berarti 85,1% variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel upah dan motivasi kerja,
sedangkan sisanya 14,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model
penelitian ini. Berdasarkan hasil uji t (parsial) dan hasil uji F (simultan) menunjukkan bahwa
terdapat adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial maupun simultan antara variabel
Upah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang
memperoleh nilai t_hitung X1 = (10,705) > t_tabel (2,045) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0.05. Nilai
t_hitung X2 = hitung (11,438) > t_tabel (2,045) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0.05. Hasil uji F
yang memperoleh nilai F_hitung (82,796) > F_tabel (3,328) dan tingkat signifikansi (0,000) < (0,05).

Kata Kunci : Upah, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan

Abstract
The Effect Of Wages And Work Motivation On Employee Performance At Pt. Kanaya (North
Jakarta)

The purpose of this study is to find out: 1) the effect of wages on employee performance, 2) the
influence of work motivation on employee performance, 3) the effect of wages and work motivation on
employee performance. This research includes a type of quantitative research using descriptive
methods. The population in this study is all employees of PT. KANAYA in the office section of 32
people. Sampling techniques in this study use saturated sampling techniques that are where all
members of the population are used into samples. Data collection techniques in this study are field
research (interviews, observations and questionnaires), literature studies and internet research. Data
processing techniques use the help of IBM SPSS application program version 26.0 so as to obtain test
results from instrument tests, classical assumption tests, multiple linear regression tests, correlation

Imam Fahrudin 81
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

coefficient tests, determination coefficient tests and hypothesis tests (Test t and Test F). Regression
analysis results obtained the equation Y = 0.113 + 0.834 (X1) + 0.523 (X2) which means employee
performance is influenced by employee wages and motivation. Regression analysis also obtained a
coefficient of determination of 0.851, this means that 85.1% of employee performance variables are
influenced by wage and work motivation variables, while the remaining 14.9% are influenced by other
variables not included in the study model. Based on the results of the test t (partial) and the results of
the test F (simultaneously) showed that there was a positive and significant influence partially or
simultaneously between the variable Wages and Work Motivation on Employee Performance. This is
evident from the results of the t test which obtained a value of t_hitung X1 = (10.705) > t_tabel (2.045)
and a significance level of 0.000 < 0.05. The value of t_hitung X2 = calculated (11,438) > t_tabel
(2.045) and significance level of 0.000 < 0.05. The results of the F test that obtained the value of
F_hitung (82,796) > F_tabel (3,328) and the significance level (0.000) < (0.05).

Keywords : Wages, Work Motivation, Employee Performance

I. PENDAHULUAN diingat orang, dan beberapa bahkan


Era globalisasi telah mengekspor ke negara lain. Sementara
memantapkan dirinya sebagai usaha kecil biasanya peduli tentang
fenomena yang signifikan untuk kesejahteraan karyawan mereka,
perusahaan di Indonesia, baik itu mereka menyadari bahwa bisnis
manufaktur, perdagangan, maupun beroperasi secara sosial, dan bahwa
penyediaan jasa. Sebagai akibat dari hasrat untuk bekerja dan industri dapat
situasi ini, perusahaan harus selalu bisa mempengaruhi kinerja, dedikasi, dan
menghasilkan berbagai penemuan baru loyalitas karyawan, yang semuanya
atau berinovasi untuk bersaing dan menguntungkan perusahaan.
mendapatkan keuntungan dan Perlu kita sadari bahwa salah
keunggulan di pasar dalam hal satu sumber daya manusia (SDM)
kuantitas dan kualitas produk atau yaitu karyawan, mereka memainkan
pelayanan jasa. Hal ini diperlukan peran penting dalam suatu organisasi
untuk mengakui peran daya saing dan atau perusahaan karena mereka adalah
mempertahankan kualitas perusahaan. kekuatan pendorong di balik semua
Banyak organisasi saat ini kurang tindakan atau operasi perusahaan yang
memperhatikan kesejahteraan bertujuan untuk mencapai tujuannya,
karyawan mereka, dan sebagai baik keuntungan atau pun
hasilnya, beberapa mengalami kelangsungan hidup. Situasi ini
kemunduran dan bahkan menyatakan menjadikan karyawan sebagai aset
kebangkrutan. Hal ini sering yang perlu ditingkatkan kinerjanya.
mempengaruhi perusahaan besar. Untuk mencapai hal tersebut,
Akibatnya, tidak mengherankan bahwa perusahaan harus mampu menciptakan
banyak orang wiraswasta membentuk kondisi yang mendorong dan
"perusahaan kecil" mereka sendiri memberdayakan karyawan untuk
yang maju, tumbuh, mempekerjakan berkembang lebih lanjut dan secara
staf yang cukup, memiliki peralatan optimal meningkatkan keterampilan
canggih, menghasilkan hal-hal yang dan kemampuannya, yaitu melalui

Imam Fahrudin 82
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

upah yang memuaskan dan pemberian Karyawan akan didorong untuk


motivasi kerja yang baik oleh leader bekerja sesuai dengan rencana agar
perusahaan dan sesuai dengan dapat dengan mudah mencapai tujuan
kinerjanya. yang dimaksudkan berkat dorongan
Dalam hal perekrutan tenaga yang ditawarkan. Karyawan didorong
kerja, perusahaan berusaha untuk oleh perusahaan untuk melakukan
mencapai perhatian lebih dalam pekerjaan yang lebih efisien dan
pemberian upah, insentif serta efektif, yang berarti upaya perusahaan
memberikan semangat dan motivasi, untuk mencapai tujuannya akan lebih
dengan harapan agar karyawan dapat efisien dan menghasilkan hasil kerja
bekerja semaksimal mungkin tanpa yang diinginkan. Karyawan yang
merasa berat dan malas. Karyawan sangat termotivasi lebih produktif.
yang kurang antusias tentang Mereka akan berusaha lebih keras
pekerjaan mereka dikarenakan mereka untuk menyelesaikan tugasnya.
tidak dibayar dengan baik. Perhatian di Karyawan dengan motivasi kerja yang
tempat kerja dapat menyebabkan rasa rendah, di sisi lain, tidak memiliki
kepuasan tersendiri bagi karyawan. semangat kerja, sehingga mudah bagi
Upah adalah alat penting untuk mereka untuk berhenti bekerja,
tenaga kerja karena itu adalah salah menyerah dan merasa sulit untuk
satu tujuan kerja. Upah berdampak menyelesaikan tugas.
pada sejumlah faktor, yang paling
penting adalah konsumsi. Semakin II. METODE PENELITIAN
tinggi upah tenaga kerja, maka Untuk dapat memperoleh data
semakin tinggi biaya konsumsi yang dan informasi yang berkaitan dengan
dihabiskan. Diasumsikan bahwa masalah yang diteliti, penulis
dengan pemberian upah, para mengadakan penelitian ini pada
karyawan akan dapat menjadi PT.KANAYA yang merupakan sebuah
produktif dan bertanggung jawab perusahaan yang bergerak dibidang
penuh atas tanggung jawabnya, yang jasa ekspedisi yang terletak di Ruko
memungkinkan perusahaan untuk Islamic Center, Jl.Kramat Jaya 22 Q,
memenuhi target volume produksi atau Jakarta Utara. Ditujukan kepada
jasanya. Selain kehadiran, tenaga kerja karyawan bagian perkantorannya
dan perusahaan akan mapan, dengan tujuan untuk mengetahui
menyebabkan seluruh tenaga kerja bagaimana pengaruh upah dan
berusaha untuk meningkatkan kinerja motivasi kerja terhadap kinerja
karena mereka akan merasa dihargai karyawan pada PT.KANAYA.
oleh perusahaan. Waktu penelitian dimulai dari
Hal lain yang perlu bulan Oktober 2021 sampai bulan
dipertimbangkan adalah tentang Januari 2022 dan penyajian data
motivasi karyawan di tempat kerja, kuesioner pada tanggal 20 Desember
karena jika karyawan senang dan 2021 sampai 20 Januari 2022.
bersemangat di tempat kerja, Jenis penelitian yang penulis
produktivitas mereka akan meningkat. gunakan dalam penelitian ini yaitu

Imam Fahrudin 83
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

metode penelitian kuantitatif. Menurut penelitian adalah data yang memiliki


(Sugiyono, 2007) yang dimaksud distribusi normal.
penelitian kuantitatif adalah: “Metode Berikut ini adalah hasil
penelitian kuantitatif dapat diartikan pengolahan data uji normalitas dengan
sebagai metode penelitian yang program SPSS versi 26 :
berlandaskan pada filsafat positifisme,
digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.”
Data kuantitatif merupakan data
statistik yang berbentuk angka-angka
dan data penelitian ini berupa hasil
jawaban kuesioner yang didapat dari
Dari tabel di atas dapat diketahui
karyawan bagian perkantoran pada
bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.
PT.KANAYA.
2-tailed) sebesar 0,200. Karena nilai
Populasi dalam penelitian ini
sigifikansi lebih besar dari 0,05 (0,200
adalah seluruh karyawan
> 0,05), maka nilai residual tersebut
PT.KANAYA dibagian perkantoran
berdistribusi normal.
yang berjumlah 32 orang.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Sebelum melakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu akan
dilakuka pengujian terjadinya
penyimpangan terhadap asumsi klasik
dengan menggunakan bantuan
Program SPSS versi 26.0. Dalam Berdasarkan gambar grafik
asumsi klasik terdapat beberapa histogram uji normalitas diatas, dapat
pengujian yang harus dilakukan, yakni disimpulkan bahwa residual data
Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, berdistribusi normal dikarenakan
Uji Heteroskedastisitas. grafik tersebut berbentuk lonceng.
Uji Normalitas
Uji normalitas data ini sebaiknya
dilakukan sebelum data diolah
berdasarkan model-model penelitian.
Uji normalitas ini bertujuan untuk
mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam

Imam Fahrudin 84
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

Berdasarkan hasil output uji


multikolenieritas pada model regresi
pada tabel diatas, diperoleh data bahwa
Berdasarkan gambar grafik nilai tolerance upah sebesar 0,211 dan
normal P-P Plot diatas, menunjukkan motivasi kerja sebesar 0,211. Semua
bahwa model regresi layak dipakai nilai tolerance tersebut masing-masing
dalam penelitian ini karena memenuhi > 0,10 (0,211 > 0,10). Sedangkan nilai
asumsi normalitas. dari VIF upah sebesar 4,750 dan
motivasi kerja sebesar 4,750. Semua
Uji Multikolinieritas nilai VIF tersebut masing-masing < 10
Uji multikolenieritass diperlukan (4,750 < 10). Dapat disimpulkan
untuk mengetahui ada tidaknya bahwa tidak ada terjadi gejala
variabel independen yang memiliki multikolenieritas antar variabel
kemiripan antar variabel independen independen dalam model regresi dalam
dalam suatu model. Kemiripan antar penelitian ini.
variabel independen akan
mengakibatkan korelasi yang sangat Uji Heteroskedastisitas
kuat. Selain itu uji ini juga untuk Uji Heteroskedastisitas bertujuan
menghindari kebiasaan dalam proses untuk menguji apakah dalam suatu
pengambilan keputusan mengenai model regresi terjadi ketidaksamaan
pengaruh pada uji parsial masing- variance dan residual satu pengamatan
masing variabel independen terhadap kepengamatan lain. Model regresi
variabel dependen. Untuk yang baik adalah yang
menunjukkan adanya multikolenieritas homokedastisitas atau tidak terjadi
adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama heteroskedastisitas menggunakan
dengan nilai Variance Inflation Factor grafik scatterplot antara SRESID dan
(VIF) < 10 maka tidak terjadi ZPRED yaitu dengan melihat pola-
multikolenieritas. pola tertentu dimana sumbu Y adalah
Berikut ini adalah hasil Y yang telah diprediksi dan sumbu X
pengolahan data uji multikolenieritas adalah residual (Y prediksi – Y
dengan program SPSS versi 26 : sesungguhnya). Dasar analisis dalam
pengambilan keputusan yg dilakukan
adalah sebagai beriikut :
1. Jika terdapat pola tertentu, seperti
titik-titik yg ada membentuk pola

Imam Fahrudin 85
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

tertentu yang teratur


(bergelombang, melebar
kemudian menyempit) maka hal
tersebut terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik yg menyebar diatas Dari tabel diatas dapat diketahui
dan dibawah angka 0 dan sumbu regresi linier berganda menggunakan
Y, maka hal tersebut tidak terjadi uji persamaan berikut :
heteroskedastisitas. Y = a + b1x1 + b2x2
Y = 0,113 + 0,834 (X1) + 0,523 (X2)
Persamaan tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar 0,113
menunjukkan bahwa jika variabel-
variabel independen (Upah dan
Motivasi kerja) diasumsikan tidak
mengalami perubahan (konstan)
maka nilai Y (Kinerja Karyawan)
Berdasarkan hasil output uji adalah sebesar 0,113%.
heteroskedastisitas pada model regresi 2. Koefisien variabel Upah (X1)
seperti yang tertera pada gambar di sebesar 0,834 berarti setiap
atas, dapat dilihat ada nya titik-titik kenaikan upah 1% maka Kinerja
menyebar membentuk pola yang tidak karyawan akan naik 0,843%.
jelas atau titik-titik tidak membentuk 3. Koefisien variabel Motivasi kerja
pola tertentu serta penyebaran titik- (X2) sebesar 0,523 berarti setiap
titik tersebut berada di atas dan kenaikan Motivasi kerja sebesar
dibawah angka 0 dan sumbu Y. 1% maka Kinerja karyawan akan
Dengan demikian dapat diambil suatu naik 0,523%.
kesimpulan bahwa model persamaan
regresi tidak terjadi gejala Uji Koefisien Korelasi
heteroskesdastisitas. Koefisien korelasi merupakan
sebuah indeks yang mengukur
Analisis Regresi Linear Berganda hubungan linier antara sepasang
Uji regresi linier berganda variabel. Uji korelasi digunakan untuk
digunakan untuk mengetahui pengaruh mengetahui keeratan hubungan antar
atau hubungan secara linier antara dua variabel yang dinyatakan dengan nilai
atau lebih variabel independen dengan koefisien korelasi. Hubungan tersebut
satu variabel dependen. dapat bernilai positif dan negatif.
Berikut adalah hasil pengolahan Koefisien korelasi atau Pearson
data uji regresi linier berganda dengan Correlations memiliki nilai paling
program SPSS versi 26 : kecil -1 dan paling besar 1.

Imam Fahrudin 86
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

Ada dua cara yang dapat Kerja dengan variabel Kinerja


digunakan sebagai pengambilan Karyawan.
keputusan dalam uji koefisien korelasi Berdasarkan nilai r hitung
yaitu sebagai berikut : (Pearson Correlations) diketahui
1. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 untuk hubungan Upah (X1) dengan
maka terdapat korelasi antar Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar
variabel yang dihubungkan. 0,890 > 0,349, maka dapat
Sebaliknya jika nilai Sig. (2- disimpulkan bahwa ada hubungan atau
tailed) > 0,05 maka tidak korelasi antara variabel Upah dengan
terdapat korelasi. variabel Kinerja Karyawan.
2. Jika nilai r hitung > r tabel maka Selanjutnya, diketahui untuk hubungan
ada korelasi antar variabel. Motivasi Kerja (X1) dengan Kinerja
Sebaliknya jika nilai r hitung < r Karyawan (Y) adalah sebesar 0,902 >
tabel maka artinya tidak ada 0,349, maka dapat disimpulkan bahwa
korelasi antar variabel. ada hubungan atau korelasi antara
Berikut ini adalah tabel hasil dari variabel Motivasi Kerja dengan
pengujian koefisien korelasi bivariate variabel Kinerja Karyawan. Karena r
pearson dengan program SPSS versi hitung atau Pearson Correlations
26 : dalam analisis ini bernilai positif maka
itu artinya hubungan antara kedua
variabel tersebut bersifat positif atau
dengan kata lain semakin
meningkatnya upah dan motivasi kerja
maka akan meningkat pula kinerja
karyawan.

Uji Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi adalah
kadar kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikat (r2, R2).
Berdasarkan tabel diatas dapat Koefisien determinasi dilambangkan
diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara dengan nilai r2. Misalkan nilai r2 =
Upah (X1) dengan Kinerja Karyawan 96%, maka nilai variabel dependen
(Y) adalah sebesar 0,000 < 0,05 yang yang dapat diterangkan oleh variabel
berarti terdapat korelasi yang independen adalah sebesar 96%
signifikan antara variabel Upah dengan sedangkan 4% sisanya diterangkan
variabel Kinerja Karyawan. oleh galat (error) atau pengaruh dari
Selanjutnya, hubungan antara Motivasi variabel lain.
Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan
(Y) memiliki nilai Sig. (2-tailed)
sebesar sebesar 0,000 < 0,05 yang
berarti terdapat korelasi yang
signifikan antara variabel Motivasi

Imam Fahrudin 87
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

nilai signifikan lebih besar dari 0,05


atau 5% maka hipotesis yang diajukan
ditolak atau dikatakan tidak signifikan.
Hasil uji t pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Berdasarkan tabel diatas bahwa


diperoleh nilai koefisien korelasi
ganda (R) sebesar 0,922 dimana nilai
korelasi ini mendekati angka 1 yang
berarti memiliki pengaruh korelasi
sangat kuat. Hal ini menunjukkan
Berdasarkan data yang terdapat
bahwa terdapat hubungan positif yang
pada tabel diatas, maka dapat
signifikan antara upah dan motivasi
dijelaskan pengaruh secara parsial
kerja secara bersama-sama dengan
variabel upah terhadap kinerja
kinerja karyawan. Selanjutnya dari
karyawan yaitu dengan menunjukkan
nilai R ini kemudian diperoleh nilai
bahwa variabel Upah (X₁) memiliki
koefisien determinasi (R2) sebesar
nilai t_hitung sebesar 10,705 dan
0,851 atau 85,1%. Hal ini
tingkat signifikan sebesar 0,000.
menunjukkan bahwa persentase
Sedangkan nilai t_tabel pada (df: a/k ;
variabel upah dan motivasi kerja dapat
n- k-1) dengan a = 0,05 atau (df:
mempengaruhi variabel kinerja
0,05/2 ; 32 - 2-1 = 29) diperoleh
karyawan sebesar 85,1%. Sedangkan
sebesar 2,045. Karena nilai t_hitung
sisanya sebesar 14,9% (100% - 85,1%)
(10,705) > t_tabel (2,045) dan tingkat
dipengaruhi oleh variabel lain yang
signifikansi 0,000 < 0.05, ini berarti
tidak diteliti dalam penelitian ini.
hasil hipotesis diterima (Ha1 diterima
Misalnya disiplin kerja, kompensasi,
dan Ho1 ditolak). Maka dapat
lingkungan kerja, dan komunikasi
kerja. disimpulkan bahwa Upah (X₁)
berpengaruh positif dan signifikan
Uji t (Parsial) terhadap Kinerja Karyawan pada
PT.KANAYA.
Uji t digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas
secara individu terhadap variabel
terikat. Pada penelitian hipotesis 1
sampai dengan hipotesis 3 diuji
dengan menggunakan uji t. Pada uji t
dilakukan dengan cara berdasarkan
nilai probabilitas. Jika nilai signifikan Berdasarkan data yang terdapat
lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka pada tabel diatas, maka dapat
hipotesis yang diajukan diterima atau dijelaskan pengaruh secara parsial
dikatakan signifikan. Sedangkan jika

Imam Fahrudin 88
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

variabel motivasi kerja terhadap Berdasarkan tabel IV.17 dapat


kinerja karyawan yaitu dengan dilihat bahwa hasil uji F_hitung
menunjukkan bahwa variabel Motivasi menunjukkan nilai hitung sebesar
kerja (X2) memiliki nilai t_hitung 82,796 dengan tingkat signifikan
sebesar 11,438 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sedangkan nilai F_tabel
sebesar 0,000. Sedangkan nilai t_tabel pada (df: a/k ; n-k-1) dengan a = 0,05
pada (df: a/k ; n-k-1) dengan a = 0,05, (df: 0,05/2 ; 32 – 2 – 1 = 29) diperoleh
(df: 0,05/2 ; 32-2-1 = 29) diperoleh sebesar 3,328. Karena nilai F_hitung
sebesar 2,045. Karena nilai t_hitung (82,796) > F_tabel (3,328) dan tingkat
(11,438) > t_tabel (2,045) dan tingkat signifikansi (0,000) < (0,05) ini berarti
signifikansi 0,000 < 0.05, ini berarti hipotesis diterima (Ho3 ditolak dan
hasil hipotesis diterima (Ha2 diterima Ha3 diterima) artinya bahwa variabel
dan Ho2 ditolak). Maka dapat independen (Upah dan Motivasi kerja)
disimpulkan bahwa Motivasi kerja secara simultan berpengaruh positif
(X₂) berpengaruh positif dan dan signifikan terhadap variabel
signifikan terhadap Kinerja Karyawan dependen (Kinerja karyawan). Hal ini
pada PT.KANAYA. menunjukkan bahwa upah dan
motivasi kerja memiliki pengaruh yang
Uji F (Simultan) positif dan signifikan secara bersama-
Uji F digunakan untuk sama terhadap kinerja karyawan pada
mengetahui pengaruh variabel bebas PT.KANAYA.
terhadap variabel terikat secara
keseluruhan. Uji F dilakukan
berdasarkan nilai probabilitas. Jika
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 IV. KESIMPULAN
maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh Berdasarkan pada data yang
yang signifikan dari variabel telah dikumpulkan dan pengujian yang
independen terhadap variabei telah dilakukan dengan menggunakan
dependen. Sedangkan jika nilai metode regresi linier berganda, maka
signifikan lebih besar dari 0,05 maka dapat diambil kesimpulan sebagai
Ho diterima, artinya tidak ada berikut :
pengaruh yang signifikan dari variabel 1. Dari hasil pengujian hipotesis
independen terhadap variabel pertama pada penelitian ini
dependen. Hasil uji F pada penelitian terdapat pengaruh positif dan
ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. signifikan secara parsial antara
variabel Upah terhadap Kinerja
Karyawan pada PT.KANAYA.
Artinya semakin tinggi upah
yang diberikan oleh perusahaan
maka akan semakin tinggi
kinerja karyawan. Hal ini
terbukti dari hasil uji t yang
memperoleh t_hitung 10,705 >

Imam Fahrudin 89
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

t_tabel 2,045 dengan tingkat hipotesis Ha3 diterima dan Ho3


signifikan 0,000 < 0,05 pada ditolak berdasarkan asumsi
taraf signifikansi 5%. Sehingga hipotesis sebelumnya.
dapat dinyatakan hipotesis Ha1
diterima dan Ho1 ditolak DAFTAR PUSTAKA
berdasarkan asumsi hipotesis Abdul, L., Zati, M. R., & Mariana, S.
sebelumnya. (2018). Pengaruh Kompensasi
2. Dari hasil pengujian hipotesis Dan Motivasi Kerja Terhadap
kedua pada penelitian ini Kinerja Karyawan Pada Pusat
terdapat pengaruh positif dan Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
signifikan secara parsial antara Jurnal Sistem Informasi, 2(1),
variabel Motivasi Kerja terhadap 35–49.
Kinerja Karyawan pada Araujo, 2010. (2017).
PT.KANAYA. Artinya semakin Инновационные подходы к
baik motivasi kerja yang обеспечению качества в
diberikan oleh perusahaan maka здравоохраненииNo Title.
akan semakin tinggi kinerja Вестник Росздравнадзора, 6, 5–
karyawan. Hal ini terbukti dari 9.
hasil uji t yang memperoleh Arisanti, K. D., Santoso, A., &
t_hitung 11,438 > t_tabel 2,045 Wahyuni, S. (2019). Pengaruh
dengan tingkat signifikan 0,000 < Motivasi Kerja Dan Disiplin
0,05 pada taraf signifikansi 5%. Kerja Terhadap Kinerja
Sehingga dapat dinyatakan Karyawan Pada PT Pegadaian
hipotesis Ha2 diterima dan Ho2 (Persero) Cabang Nganjuk.
ditolak berdasarkan asumsi JIMEK : Jurnal Ilmiah
hipotesis sebelumnya. Mahasiswa Ekonomi, 2(1), 101.
3. Dari hasil pengujian hipotesis https://doi.org/10.30737/jimek.v2
ketiga pada penelitian ini i1.427
terdapat pengaruh positif dan Dessy, F., & Sanuddin, P. (2017).
signifikan secara simultan antara Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
variabel Upah dan Motivasi Motivasi Kerja Terhadap
Kerja terhadap Kinerja Komitmen Karyawan.
Karyawan pada PT.KANAYA. Psikologia: Jurnal Pemikiran
Artinya semakin tinggi upah dan Dan Penelitian Psikologi, 11(3),
motivasi kerja yang diberikan 123–128.
oleh perusahaan maka akan https://doi.org/10.32734/psikologi
semakin tinggi kinerja karyawan. a.v11i3.15782
Hal ini terbukti dari hasil uji F Disiplin, P. (2020). Pengaruh Disiplin
yang memperoleh F_hitung Dan Motivasi Kerja Terhadap
82,796 > F_tabel 3,328 dengan Kinerja Karyawan Di Pt
tingkat signifikan 0,000 < 0,05 Homasindo Sukses Abadi. Jurnal
pada taraf signifikansi 5%. EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Sehingga dapat dinyatakan Manajemen, Bisnis Dan

Imam Fahrudin 90
Al-Misbah Volume 2 No. 1 2021

Akuntansi, 8(3), 154–163. https://doi.org/10.35673/AJMPI.


https://doi.org/10.35794/emba.v8i V9I2.429
3.29658
Efendi, R., Lubis, J., Manajemen, P.,
Ekonomi, F., & Labuhanbatu, U.
(2020). Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt . Milano
Panai Tengah. 1–11.
Gunadi, F. (2021). Upah Proses Dalam
Pemutusan Hubungan Kerja.
Jurnal Hukum & Pembangunan,
50(4), 858.
https://doi.org/10.21143/jhp.vol5
0.no4.2856
Indonesia, R. (2009). No Title ‫ﻛﺘﺎب‬
, . ‫اﻟﻤﺠﺎﻣﻊ‬
2(5), 255. ???
Muhammad Rizqi Saifuddiin, K. C.
K., & Wiyono, G. (2021). Jurnal
ilmiah akuntansi dan keuangan.
Ilmiah Akunatansi, 3(2), 146–
164.
Ninla Elmawati Falabiba. (2019).
Pengaruh Etos Kerja Terhadap
Kinerja.
Onsardi, O. (2020). Manajemen
Sumber Daya Manusia.
https://doi.org/10.31219/osf.io/yq
85t
Subariyanti, H. (2017). Hubungan
Motivasi Kerja dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PTLR Batan. Jurnal
Ecodemica, 1(2), 224–232.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/in
dex.php/ecodemica/article/view/2
102/pdf
Sugiyono. (2007). Statistik Untuk
Penelitian Dr Sugiyono (p. 389).
SUSAN, E. (2019). MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA.
Adaara: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 9(2), 952–962.

Imam Fahrudin 91

Anda mungkin juga menyukai