Taufik Rahman*
ABSTRACT
This study aim is to determine whether the compensation and motivation This on a
significant effect on the employees performance at PDAM Tanjung, Tabalong, partially a
quantitative approach with a quantitative approach analysis technique used is multiple
regression analysis lenier used was with software SPSS.
The results of this study explained that the compensation variable insignficantil
affected employee performance variable in which the value of calculated variable t was < t
table namely: 1,344 < 1,985, while the motvation variable significantly affected the employee
performance in which the of calculated variable t was > t table, namely: 7,248 > 1,985.The
results showed that the compensation and motivation on significant effect at employees
performance PDAM Tanjung, TabalongWhile the significantly effected. By 60.8 % while the
other 39.2 influenced by other variables
This study shows that the motivation had higher significant effect than compensation
towards employee performance the motivation had a positive and significant effect on the
employee performance.
ABSTRAK
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 189
dapat mendorong gairah kerja dan yang mengarah sasaran. Jika perilaku
keinginan karyawan untuk mencapai tersebut mengarah pada suatu
prestasi kerja yang optimal sehingga obyek/sasarannya maka dengan motivasi
membantu terwujudnya sasaran perusahaan. tersebut akan diperoleh pencapaian target
Besarnya kompensasi harus ditetapkan atau sasaran yang sebesar-besarnya
berdasarkan analisis pekerjaan, uraian sehingga pelaksanaan tugas dapat
pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi dikerjakan dengan sebaikbaiknya, sehingga
jabatan, konsistensi eksternal serta efektivitas kerja dapat dicapai.
berpedoman kepada keadilan dan undang- Menurut Hasibuan (2006:141). yang
undang perburuhan. Dengan kebijaksanaan berarti dorongan atau menggerakkan.
ini diharapkan akan terbina kerja sama yang Motivasi mempersoalkan bagaimana cara
serasi dan memberikan kepuasan kepada mengarahkan daya dan potensi agar bekerja
semua pihak.Susunan kompensasi yang mencapai tujuan yang ditentukan. Pada
ditetapkan dengan baik akan memberikan dasarnya seorang bekerja karena keinginan
motivasi kerja bagi karyawan. Kompensasi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dorongan
kita ketahui terdiri dari kompensasi keinginan pada diri seseorang dengan orang
langsung (gaji/upah/insentif) dan yang lain berbeda sehingga perilaku
kompensasi tidak langsung (kesejahteraan manusia cenderung beragam di dalam
karyawan), jika perbandingan kedua bekerja.
kompensasi ini ditetapkan sedemikian rupa Motivasi sebagai proses psikologis
maka kehadiran karyawan akan lebih baik. dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh
Menurut Rivai (2004:455), Motivasi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai dapat dibedakan atas faktor intern dan
yang mempengaruhi individu untuk faktor ekstern yang berasal dari
mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan karyawan.yaitu dalam faktor Internal,
individu. Proses pemberian motivasi faktor intern yang dapat memengaruhi
kerja kepada para bawahan pemberian motivasi pada seseorang antara
sedemikian rupa sehingga mereka mau lain:1) Keinginan untuk dapat hidup. 2)
bekerja dengan ikhlas demi tercapainya Keinginan untuk dapat memiliki. 3)
tujuan organisasi dengan efektif dan Keinginan untuk memperoleh penghargaan.
efisien. 4) Keinginan untuk memperoleh
Hakim (2006:167) memberikan pengakuan. 5) Keinginan untuk berkuasa,
pengertian motivasi sebagai kecenderungan kemudian secara faktor eksternal, faktor
seseorang melibatkan diri dalam kegiatan eksternal juga tidak kalah perannya dalam
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 190
melemahkan motivasi kerja seseorang. Teori-teori proses memusatkan
Faktor-faktor ekstern itu adalah: 1) Kondisi perhatiannya pada bagaimana motivasi
lingkungan kerja. 2) Kompensasi yang terjadi. Dengan kata lain, teori proses pada
memadai. 3) Supervisi yang baik. 4) dasarnya berusaha menjawab pertanyaan
Adanya jaminan pekerjaan. 5) Status dan bagaimana menguatkan, mengarahkan,
tanggung jawab. 6) Peraturan yang fleksibel memelihara, dan menghentikan perilaku
Menurut Sutrisno (2011:121) Setiap individu agar setiap individu bekerja giat
teori motivasi berusaha untuk menguraikan sesuai keinginan manajer. Ada tiga teori
apa sebenarnya manusia dan manusia dapat motivasi proses yang lazim dikenal, yaitu
menjadi seperti apa. Dengan alasan ini, bisa teori harapan, keadilan, dan pengukuhan
dikatakan bahwa sebuah teori motivasi Sutrisno (2011:140).
mempunyai isi dalam bentuk pandangan Adapun asas-asas motivasi juga
tertentu mengenai manusia. memberikan gambaran tentang motivasi
Menurut David dalam sutrisno, diantaranya adalah: (a) Asas
(2011:128) ada tiga komponen dasar yang Mengikutsertakan, artinya mengajak
dapat digunakan untuk memotivasi orang bawahan untuk ikut berpartisipasi dan
bekerja, yaitu: (a). Need for achievement memberikan kesempatan kepada mereka
yaitu Merupakan kebutuhan untuk mengajukan ide-ide sebagai rekomendasi
mencapai sukses, yang diukur berdasarkan dalam proses pengambilan keputusan. (b)
standar kesempurnaan dalam diri seseorang. Asas Komunikasi, artinya
Kebutuhan ini berhubungan erat dengan menginformasikan secara jelas tentang
pekerjaan, dan mengarahkan tingkah laku tujuan yang ingin dicapai, cara
pada usaha untuk mencapai prestasi mengerjakannya dan kendala yang
tertentu, (b). Need for affiliation yaitu dihadapi, (c) Asas Pengakuan, artinya
merupakan kebutuhan akan kehangatan memberikan penghargaan dan pengakuan
dalam hubungannya dengan orang lain, yang tepat serta wajar kepada bawahan atas
kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku prestasi kerja yang dicapainya. (e) Asas
untuk mengadakan hubungan secara akrab Wewenang yang didelegasikan, artinya
dengan orang lain, (c). Need for power mendelegasikan sebagian wewenang serta
yaitu kebutuhan untuk menguasai dan kebebasan karyawan untuk mengambil
memengaruhi orang lain, kebutuhan ini keputusan dan berkreativitas dan
menyebabkan orang yang bersangkutan melaksanakan tugas-tugas atasan atau
tidak atau kurang memperdulikan perasaan manajer.(f) Asas Perhatian Timbal Balik,
orang lain. artinya memotivasi bawahan
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 191
denganmengemukakan keinginan atau dicapai seseorang dalam melaksanakan
harapan perusahaan disamping berusaha tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang yang didasarkan atas kecakapan,
diharapkan bawahan dari perusahaan pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Motivasi, adalah kesediaan atau Kinerja (performance) merupakan
dorongan untuk mengeluarkan tingkat perilaku organisasi yang secara langsung
upaya yang tinggi ke arah tujuan berhubungan dengan produksi barang atau
perusahaan, yang dikondisikan oleh penyampaian jasa. Kinerja seringkali
kemampuan upaya itu untuk memenuhi difikirkan sebagai pencapaian tugas,
kebutuhan individual menurut Gibson dimana (istilah tugas sendiri berasal dari
(1997 : 85). pemikiran aktivitas yang dibutuhkan oleh
Menurut Sulistiyaningsih pekerja. Hasibuan, (2007:288) menyatakan
(2003:223) Kinerja merupakan kombinasi kinerja merupakan perwujudan kerja yang
dari kemampuan, usaha dan kesempatan dilakukan oleh karyawan yang biasanya
yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. dipakai sebagai dasar penilaian terhadap
Menurut Mangkunegara (2000:67), Kinerja karyawan atau organisasi. Kinerja yang
adalah hasil kerja secara kualitas yang baik merupakan langkah untuk tercapainya
dicapai oleh seorang karyawan dalam tujuan organisasi. Sehingga perlu
melaksanakan tugasnya sesuai dengan diupayakan usaha untuk meningkatkan
tanggung jawab yang diberikannya. kinerja. Tetapi hal ini tidak mudah sebab
Menurut Febryani (2003:42) dalam banyak faktor yang mempengaruhi tinggi
jurnal Kinerja merupakan hal penting yang rendahnya kinerja seseorang. menyatakan
harus dicapai oleh setiap perusahaan kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang
dimanapun, karena kinerja merupakan menurut ukuran yang berlaku untuk
cerminan dari kemampuan perusahaan pekerjaan yang bersangkutan. Dharma,
dalam mengelola dan mengalokasikan (2001:52-53) menyatakan sesuatu yang
sumber dayanya. dikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan
Menurut Nawawi, ( 2006:65) atau diberikan seseorang atau sekelompok
Kinerja adalah suatu fungsi kemampuan orang.
pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan, Mangkunegara (2000:67)
tingkat pencapaian tujuan dan interaksi menyatakan kinerja adalah catatan
antara tujuan dan kemampuan pekerja. perolehan yang dihasilkan dari fungsi suatu
Menuru Hasibuan, (2003:94) pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang periode pekerjaan tertentu. Simamora,
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 192
(2004:339) menyatakan kinerja mengacu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu
kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang ukuran nilai atau standar tertentu dari
membentuk sebuah pekerjaan karyawan. perusahaan dimana individu tersebut
Kinerja merefleksikan seberapa baik bekerja.
karyawan memenuhi persyaratan sebuah Menurut Mangkunegara (2004:67)
pekerjaan. istilah kinerja berasal dari kata job
Rivai, (2008:458) menyatakan performance atau actual performance
kinerja merupakan perilaku nyata yang (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi yang di capai oleh seseorang). Pengertian
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai kinerja (prestasi) adalah hasil kinerja secara
dengan perannya dalam perusahaan. kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu
Kinerja karyawan. Setiap harapan dari tiap yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
individu dinilai berdasarkan peran. Jika melaksanakan tugasnya sesuai dengan
peran yang dimainkan seorang individu tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
tidak diketahui secara persis apa yang Kinerja adalah suatu pendekatan
diharapkannya. Kinerja juga merupakan interdisipliner untuk menentukan tujuan
hasil yang telah dicapai seseorang, yang yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi
berhubungan dengan tugas dan peran yang penggunaan cara yang produktif untuk
dilakukannya. Kinerja merupakan perilaku menggunakan sumber-sumber secara
atau tindakan yang relevan dengan tujuan efisien dan tetap menjaga adanya kualitas
organisasi. Spesifikasi tujuan ini mewakili yang tinggi. kinerja disini mengikut
keputusan penilaian yang dilakukan oleh sertakan sumber daya-sumber daya yang
ahlinya. Kinerja menurut ada seperti halnya sumber daya manusia
Mangkunegara (2000:67 ) adalah dan skill atau ketrampilan, barang, modal,
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas teknologi, manajemen informasi, energi dan
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam sumber daya lainnya.
melaksanakan tugasnya sesuai dengan Kinerja merupakan perwujudan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya kerja yang dilakukan oleh karyawan yang
Dengan demikian, dari berbagai pendapat biasanya di pakai sebagai dasar penilaian
di atas dapat penulis definisikan kinerja terhadap karyawan atau individu. Kinerja
sebagai hasil kerja yang dicapai oleh yang baik merupakan suatu langkah untuk
individu yang disesuaikan dengan peran menuju tercapainya tujuan individu. Oleh
atau tugas individu tersebut dalam suatu karena itu kinerja merupakan sasaran
perusahaan pada suatu periode waktu penentu dalam mencapai tujuan individu.
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 193
Kinerja merupakan perwujudan kerja yang atasannya.3) Anggota kelompok menilai
dilakukan oleh karyawan yang biasanya satu sama sama lain. 4) Penilaian karyawan
dipakai sebagai dasar penilaian terhadap sendiri. 5) Penilaian dengan multisumber,
karyawan atau organisasi, sehingga perlu 6) Sumber-sumber dari luar.
diupayakan untuk meningkatkan kinerja. Mangkuprawira dan Vitalaya
Menurut Nawawi (2003:65), faktor (2007:122), juga menyatakan bahwa,
yang mempengaruhi kinerja merupakan Penilaian kinerja yang dilakukan dalam
gabungan dari tiga faktor, yaitu yang sutu organisasi haruslah mengikuti standar
meliputi : (a) Pengetahuan, berhubungan kinerja yang ditetapkan, dimana
dengan pekerjaan yang menjadi tanggung pengukuran kinerja tersebut memberikan
jawab dalam bekerja. Dalam faktor ini umpan balik yang positif kepada karyawan.
mencakup jenis dan jenjang pendidikan Menurut Dessler (2007:311). Ada lima
serta pelatihan yang pernah diikuti di faktor dalam penilaian kinerja yang
bidangnya.(b) Pengalaman, memiliki popular, yaitu : Prestasi pekerjaan, meliputi
pengalaman yang tidak sekedar saja, : akurasi, ketelitian, keterampilan, dan
melainkan memiliki jumlah waktu atau penerimaan keluaran. 1) Kuantitas
lamanya dalam bekerja, tetapi berkenaan pekerjaan, meliput : volume keluaran dan
juga dengan substansi yang dikerjakan yang kontribusi. 2) Kepemimpinan yang
jika dilaksanakan dalam waktu yang cukup diperlukan, meliputi : mmebutuhkan saran,
lama akan meningkatkan kemampuan arahan atau perbaikan. 3)Kedisplinan,
dalam mengerjakan suatu bidang tertentu. meliputi : kehadiran, sanksi, warkat,
(c) Kepribadian, kondisi didalam diri regulasi, dapat dipercaya/ diandalkan dan
seseorang dalam menghadapi bidang ketepatan waktu, komunikasi, meliputi :
pekerjaannya, seperti minat, bakat, hubungan antar karyawan maupun dengan
kemampuan bekerjasama, ketekunan, pimpinan, media komunikasi.
kejujuran dan sikap terhadap pelanggan. Penilaian kinerja dapat menjadi
Menurut Mathis dan Jackson sumber informasi utama dan umpan balik
(2002:78), menyatakan pendapatnya bahwa, untuk karyawan, yang merupakan kunci
“Penilaian kinerja dapat dilaksanakan oleh pengembangan bagi karyawan di masa
siapa saja yang mengerti benar tentang mendatang. Di saat atasan mengidentifikasi
penilaian kinerja karyawan secara kelemahan, potensi dan kebutuhan
individual”. Kemungkinannya antara lain pelatihan melalui umpan balik penilaian
adalah : 1) Para atasan yang menilai kinerja, mereka dapat memberitahukan
bawahannya. 2) Bawahan yang menilai karyawan mengenai kemajuan karyawan
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 194
tersebut, mendiskusikan keterampilan apa dilakukan.6) Mencari kesempatan untuk
yang perlu mereka kembangkan dan merealisasikan rencana yang telah
melaksanakan perencanaan pengembangan diprogramkan
(Mathis dan Jackson, 2002:78). Menurut Menurut Mangkunegara (2000:67)
Dessler (2007:311), penilaian kinerja yang seorang yang mempunyai kinerja
(performance appraisal) pada dasarnya maksimal jika memilliki motif yang tinggi,
merupakan faktor kunci guna motif yang dimiliki seorang karyawan harus
mengembangkan suatu organisasi yang ada dalam diri sendiri dan lingkungan kerja.
efektif dan efisien. Karyawan Notoadmodjo (2003:124) dalam Buku
menginginkan dan memerlukan umpan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
balik berkenaan dengan prestasi karyawan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
tersebut dan penilaian menyediakan perilaku dan kinerja adalah : a) Faktor
kesempatan untuk memberikan kesempatan individu (internal) meliputi: pemahaman
untuk meninjau kemajuan karyawan, dan terhadap pekerjaannya, pengalaman kerja,
untuk menyusun rencana peningkatan latar belakang keluarga, tingkat sosial
kinerja. ekonomi, dan faktor demografi (umur, jenis
Menurut Mangkunegara (2001:68), kelamin, etnis, dan sebagainya). b) Faktor
berpendapat bahwa Ada hubungan yang organisasi (eksternal) meliputi: Sumber
positif antara motif berprestasi dengan daya manusia, kepemimpinan, desain
pencapaian kerja. Motif berprestasi adalah pekerjaan, struktur organisasi Faktor
suatu dorongan dalam diri seseorang untuk psikologis meliputi : persepsi terhadap
melakukan suatu kegiatan atau tugas pekerjaan, sikap terhadap pekerjaan,
dengan sebaik baiknya agar mampu Motivasi dari dalam diri individu masing-
mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan masing kepribadian.
predikat tepuji. Selanjutnya Mc. Clelland, Kinerja adalah suatu hasil kerja
mengemukakan 6 karateristik dari yang dicapai para karyawan dalam suatu
seseorang yang memiliki motif yang tinggi kegiatan menurut kriteria tertentu dan
yaitu : 1) Memiliki tanggung jawab yang dalam waktu tertentu guna mewujudkan
tinggi. 2) Berani mengambil resiko. 3) tujuan perusahaan. Adapun indikator
Memiliki tujuan yang realistis. 4) Memiliki kinerja karyawan menurut Luthans,
rencana kerja yang menyeluruh dan (2005:165) adalah sebagai berikut : a)
berjuang untuk meralisasi tujuan. 5) Mampu meningkatkan target pekerjaan. b)
Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat
dalam seluruh kegiatan kerja yang waktu. c) Mampu menciptakan inovasi
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 195
dalam menyelesaikan pekerjaan. d) merupakan bagian dari populasi,
Mampu menciptakan kreativitas dalam pengambilan populasi dengan
menyelesaikan pekerjaan. e) Mampu menggunakan sampling jenuh yaitu
meminimalkan kesalahan pekerjaan. seluruh populasi akan dijadikan sebagai
sampel sebanyak 93 orang.
Model Penelitian
HASIL PEMBAHASAN
Instrumen dalam penelitian dikatakan
KOMPENSASISI
valid apabila mampu mengukur apa yang ingin
(X1)
diukur dan dapat mengungkapkan data dari
KINERJA
variabel-variabel yang diteliti secara tetap. Uji
KARYAWAN
ini dilakukan dengan menggunakan koefisien
korelasi product moment, dengan kriteria
MOTIVASI (X2)
pengujian yang digunakan adalah suatu
instrumen dikatakan valid jika nilai r > 0,30
Keterangan : dengan derajat signifikansi sebesar 5%
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 196
Hasil Uji Validasi Hasil uji Regresi Linier Berganda
No
1
Variabel
Kompensasi X1
Item
X11
Hasil
0,343
Keterangan
Valid
(Pengaruh Simultan)
2 X12 0,650 Valid
3 X13 0,496 Valid
4 X14 0,833 Valid
5 X15 0,659 Valid Mod
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
6 X16 0,764 Valid el
7 X17 0,933 Valid
8 X18 0,883 Valid 1 Regression 883,827 2 441,914 70,285 ,000a
9 X19 0,648 Valid
1 Motivasi X2 X21 0,659 Valid
Residual 565,872 90 6,287
2 X22 0,912 Valid Total 1449,699 92
3 X23 0,767 Valid
4 X24 0,633 Valid a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi
5 X25 0,722 Valid b. Dependent Variable: Kinerja
6 X26 0,676 Valid
7 X27 0,839 Valid
8 X28 0,668 Valid
9 X29 0,601 Valid Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS.
10 X210 0,466 Valid
11 X211 0,727 Valid 22
1 Kinerja Y Y11 0,604 Valid
2 Y12 0,824 Valid
3
4
Y13
Y14
0,778
0,735
Valid
Valid SIMPULAN
5 Y15 0,431 Valid
6 Y16 0,764 Valid
7 Y17 0,732 Valid
8
9
Y18
Y19
0,607
0,817
Valid
Valid
Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan,
10 Y110 0,766 Valid
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 199
Ulber Silalahi, (2006), Metode Penelitian
da Aplikasi,PTGramedia Pustaka
Umum.
SudharmaI Nyoman, 2013. Pengaruh
Kompensasi dan Motivasi
Terhadap Kepuasan dan Kinerja
Karyawan Pada Hotel
Bakung’sBeach Cottages Kuta-
Bali Jurnal Fakultas Ekonomi,
UniversitasUdayana
SulystiantoEko. 2013 Pengaruh Motivasi
dari Pimpinan, Kompensasi dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai (Balai Karantina Ikan
Kelas II Tanjung Emas –
Semarang), Jurnal Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP)
SoekidjoNotoatmodjo. 2009.
Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta :RinekaCipta
Sumarsono,Sonny. 2004 Metode Riset
Sumber Daya Manusia. Graha
ilmu: Yogyakarta
Sutrisno, Edy. 2009.Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Pertama,
Cetakan Pertama, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Suwatno, Dr. M.Sidan Juni Priansa, Donni
S.Pd, SE. 2001 “Manajemen
Sumber Daya Manusia dalam
Organisasi Publik dan Bisnis”.
PenerbitAlfabeta, Bandung.
Umar, Husein, 2005. MetodeRisetBisnis,
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Veithzal Rivai. 2004Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Cetakan Pertama.
PT. Raja Grafindo. Jakarta
Yani, M. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Mitra Wacana Media.
Jakarta
PubBis : Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Vol.2 No.2 November 2017 200