Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH UPAH, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PT. DUPANTEX


Disusun Oleh :

M. Burhanudin Hakim, Siti Yunitarini dan M Sigit Taruna


Jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan
Jl Sriwijaya No 3 Pekalongan

ABSTRAK
Penelitian ini berjuan untuk mengetahui dan manganalisis pengaruh upah,
motivasi dan kepuasan kerja secara simultan maupaun secara parsial terhadap
Kinerja karyawan PT DUPANTEX. Selain itu juga untuk mengetahui dan
menganalisis besar pengaruh dan variabel yang paling berpengaruh terhadap
Kinerja karyawan PT DUPANTEX.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT DUPANTEX
Pekalongan sebanyak 829. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang,
Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan proportionate stratifies
random sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linier berganda,
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa upah, motivasi dan
kepuasan kerja secara simultan maupaun secara parsial berpengaruh terhadap
Kinerja karyawan PT DUPANTEX. Besar pengaruh Upah, Motivasi dan
Kepuasan Kerja terhadap kinerja sebesar 0.342 atau 34.2%. Variabel yang paling
berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah kepuasan kerja
Kata Kunci : Upah, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap kinerja

ABSTRACT
This study aims to find out and analyze the influence of wages, motivation
and job satisfaction simultaneously as well as partially on the performance of PT
DUPANTEX employees. In addition, it is also to find out and analyze the
influence and variables that most influence the performance of PT DUPANTEX
employees.
The population in this study was 829 employees at PT DUPANTEX
Pekalongan. The sample in this study was 90 people. The sampling in this study
used a proportionate stratifies random sampling. The analytical tool used in this
study is multiple linear regression,
Based on the results of testing the hypothesis it is known that wages,
motivation and job satisfaction simultaneously also partially influence the
performance of PT DUPANTEX employees. The influence of Wages, Motivation
and Job Satisfaction on performance is 0.342 or 34.2%. The variable that most
influences employee performance is job satisfaction
Keywords: Wages, Motivation and Job Satisfaction with performance
1. Latar Belakang Masalah Sedangkan faktor eksternal yang
Persaingan di dunia industri saat ini mempengaruhi motivasi kerja seseorang
sangat ketat, oleh karena itu perusahaan harus adalah faktor yang berasal dari luar diri
mampu memaksimalkan memaksimalkan individu seperti, keluarga, lingkungan, orang
potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan tua dan lainya.
kemampuan bersaing perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kinerja
Keunggulan suatu perusahaan bisa dicapai karyawan selain Upah dan Motivasi kerja
melalui beberapa faktor. Salah satu faktor adalah Kepuasan kerja. Kepuasan kerja
tersebut adalah kemampuan internal mencakup hubugan antara karyawan dengan
perusahaan ataupun melalui sumber daya atasan. Karyawan menanggung beban kerja
yang dimiliki perusahaan. dan peraturan yang dibuat oleh atasan.
Peningkatan kinerja karyawan dapat Semakin berat beban pekerjaan biasanya
dilakukan dengan meningkatkan motivasi karyawan akan semakin tidak puas apabila
kerja, kesesuaian tingkat upah dan kepuasan tidak diimbangi dengan perbaikan disegala
kerja. Upah adalah hak pekerja atau buruh sektor diantaranya adalah peningkatan
yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk gaji/upah.
uang sebagai imbalan dari perusahaan atas Kepuasan kerja merupakan penilaian,
pekerjaan yang telah di lakukan. Upah perasaan atau sikap seorang karyawan
merupakan salah satu bentuk dari terhadap pekerjaannya dan berhubungan
kompensasi, dimana karyawan menerima dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan,
imbalan atas kinerja terhadap perusahaan. kompensasi, hubungan antar teman kerja,
Bagi sebagian karyawan, harapan untuk hubungan sosial ditempat kerja dan
mendapatkan upah adalah satu-satunya alasan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
untuk bekerja, walaupun ada yang lain kepuasan kerja adalah dipenuhinya beberapa
beranggapan bahwa upah hanyalah salah satu keinginan dan kebutuhannya melalui kegiatan
dari sekian banyak kebutuhan yang terpenuhi kerja atau bekerja. Kepuasan kerja pada
melalui kerja. upah merupakan aspek penting dasarnya merupakan salah satu aspek
bagi karyawan, karena besarnya upah psikologis yang mencerminkan perasaan
mencerminkan ukuran nilai karya mereka seseorang terhadap pekerjaanya, karyawan
diantara pekerja itu sendiri. Pemberian balas merasa puas dengan adanya kesesuaian antara
jasa upah juga merupakan tugas yang paling kemampuan, ketrampilan, dan harapan
kompleks bagi perusahaan, karena dengan pekerjaan yang dihadapi.
mencerminkan upaya perusahaan untuk PT. DUPANTEX adalah sebuah
mempertahankan sumber daya manusia agar perusahaan yang bergerak dibidang tekstil.
mempunyai loyalitas dan komitmen yang PT. DUPANTEX didirikan pada tanggal 19
tinggi terhadap perusahaan. Oktober 1990 berkedudukan di Jl. Raya Tirto
Motivasi kerja merupakan sesuatu Km 4 Pekalongan. Tenaga kerja bagian
yang harus dimiliki karyawan dalam produki yang bekerja di PT. DUPANTEX
menjalankan suatu pekerjaan. Motivasi kerja Kab. Pekalongan yaitu 829 karyawan. Tugas
berperan dalam hal bagaimana cara untuk karyawan bagian produksi terbagi dalam 5
mendorong semangat kerja karyawan, agar unit yaitu. Weaving, Pre-Treatment, Planning
mau bekerja keras memberikan semua Product, Hand print dan Print finishing.
kemampuan dan keterampilanya. Motivasi Pada perkembangannya, persaingan
kerja adalah keinginan untuk mengeluarkan dengan perusahaan-perusahaan sejenisnya
kemampuan yang dapat memenuhi tujuan dari berpengaruh bagi kelangsungan
perusahaan. PT.DUPANTEX di Kab. Pekalongan. Hal ini
Ada dua faktor yang mempengaruhi berpengaruh pula terhadap keberadaan tenaga
motivasi kerja, yaitu faktor internal dan kerjanya, sekaligus tantangan bagi perusahaan
eksternal. Faktor internal yaitu faktor dari untuk tetap menjaga kelangsungan hidup
dalam diri individu yang mempengaruhi perusahaannya, apalagi pada era globalisasi
motivasi kerjanya, seperti tuntutan untuk seperti saat ini suatu perusahaan khususnya
memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. PT. DUPANTEX dituntut untuk
memproduksi kain-kain yang sesuai dengan H1 : Upah, motivasi dan kepuasan
perkembangan jaman sehingga PT. kerja berpengaruh secara
DUPANTEX benar-benar dapat dipercaya signifikan terhadap kinerja
sebagai salah satu produk yang berkualitas karyawan
oleh masyarakat. Oleh karena itu para b. Pengaruh upah terhadap kinerja
karyawan dituntut untuk memberikan mutu karyawan
yang terbaik dan bekerja secara efektif dalam Upah merupakan sesuatu yang
rangka memberikan kontribusi terhadap PT. diterima karyawan sebagai pengganti
DUPANTEX. kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Kinerja karyawan PT DUPANTEX Dengan pemberian upah, diharapkan
saat ini belum maksimal. Menurut HRD PT seorang tenaga kerja dapat untuk
DUPANTEX pencapaian target produksi produktif dan mempunyai tanggung
karyawan PT DUPANTEX belum maksimal, jawab penuh terhadap tugasnya, sehingga
masih banyak karyawan yang belum mampu target volume produksi perusahaan dapat
mencapai target produksi yang telah terpenuhi. Selain itu dengan adanya
ditetapkan perusahaan. tenaga kerja dan pihak perusahaan akan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat terjalin dengan baik, sehingga
penulis tertarik untuk meneliti tentang seluruh tenaga kerjanya akan berusaha
penelitian yang berjudul “PENGARUH untuk meningkatkan kinerjanya.
UPAH, MOTIVASI, DAN KEPUASAN Upah juga sebagai faktor yang
KERJA TERHADAP KINERJA penting dalam upaya meningkatkan
KARYAWAN PT. DUPANTEX” kinerja karyawan dan sebagai perangsang
2. Tujuan dari Penelitian ini adalah : dalam mendorong karyawan agar tujuan
a. Untuk mengetahui dan menganalisis perusahaan tercapai. Penerapan sistem
pengaruh upah, motivasi dan kepuasan upah yang baik akan membuat karyawan
kerja secara bersama–sama terhadap merasa dihargai sehingga mereka akan
Kinerja karyawan PT DUPANTEX. termotivasi dalam bekerja. Karyawan
b. Untuk mengetahui dan menganalisis yang memiliki motivasi kerja dalam
pengaruh upah, motivasi dan kepuasan bekerja akan meningkatkan kinerjanya.
kerja secara sendiri–sendiri terhadap Maka, upah yang sesuai akan mendorong
Kinerja karyawan PT DUPANTEX. karyawan untuk bekerja lebih baik dan
c. Untuk mengetahui dan menganalisis besar giat sehingga upah berpengaruh terhadap
pengaruh upah, motivasi dan kepuasan kinerja karyawan
kerja terhadap Kinerja karyawan PT H2 Upah berpengaruh secara
DUPANTEX. signifikan terhadap kinerja
d. Untuk mengetahui dan menganalisis karyawan
variabel yang paling berpengaruh terhadap c. Pengaruh motivasi terhadap kinerja
Kinerja karyawan PT DUPANTEX. karyawan
3. Pengembangan Hipotesis Motivasi kerja karyawan yang
a. Pengaruh upah, motivasi dan tinggi akan mendorong karyawan untuk
kepuasan kerja terhadap kinerja melakukan pekerjaan dengan sebaik
karyawan. mungkin. Motivasi kerja yang tinggi
Berdasarkan kerangkan pemikiran diindikasikan akan menciptakan kinerja
dan hasil penelitian terdahulu Ardika karyawan yang tinggi. Dengan begitu
sulaeman (2014), Harry Murti dkk hasil produk yang dihasilkan juga
(2013), Yuli suswati (2013) dan Cecep semakin baik dan sesuai dengan apa yang
Hidayat dkk (2011) diketahui bahwa diharapkan. Untuk memberikan
upah, motivasi dan kepuasan kerja penghargaan terhadap karyawan,
terhadap kinerja karyawan. Adapun perusahaan perlu memberikan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian kompensasi kepada karyawan. Karyawan
ini adalah sebagai berikut. akan merasa dihargai oleh perusahaan
atas pekerjaan yang sudah mereka 5. Analisis Data
lakukan. a. Uji Asumsi Klasik
H3 Motivasi berpengaruh secara 1) Uji Normalitas
signifikan terhadap kinerja Hasil uji normalitas adalah sebagai
karyawan berikut :
d. Pengaruh kepuasan kerja terhadap Tabel 1
kinerja karyawan Uji Normalitias
Perusahaan dimana karyawan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
yang lebih terpuaskan cenderung lebih Unstandardized
efektif daripada perusahaan-perusahaan Residual
dengan karyawan yang kurang N 90
terpuaskan. Dessler (2000) yang Normal Mean .0000000
a,,b
menyatakan bahwa kepuasan kerja antara Parameters Std. Deviation .04248573
lain mempunyai peran untuk mencapai Most Extreme Absolute .094
produktivitas dan kualitas standar yang Differences Positive .094
lebih baik, menghindari terjadinya Negative -.066
kemungkinan membangun kekuatan kerja Kolmogorov- .893
yang lebih stabil, serta penggunaan Smirnov Z
sumber daya manusia yang lebih efisien. Asymp. Sig. (2- .402
tailed)
H4 Kepuasan berpengaruh secara
a. Test distribution is Normal.
signifikan terhadap kinerja
b. Calculated from data.
karyawan.
Berdasarkan tabel 1 diketahui
4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
bahwa nilai signifikansi uji kolmogorov
a. Populasi
smirnov sebesar 0.084. Karena nilai
Populasi dalam penelitian ini adalah
signifikasinya lebih dari 0.05 maka
karyawan bagian produksi di PT
disimpulkan bahwa data dalam penelitian
DUPANTEX Pekalongan. Jumlah
ini berdistribusi normal.
karyawan di PT DUPANTEX
2) Uji Multikolinieritas
Pekalongan sebanyak 829 orang
Hasil pengujian multikolinieritas
b. Sampel
selengkapnya dapat dilihat pada tabel
Jadi jumlah sampel dalam penelitian
berikut ini:
ini sebanyak 90 orang responden.
Tabel 2
c. Teknik Sampling
Uji Multikolinieritas
Pengambilan sampel dalam Coefficients
a

penelitian ini adalah probability sampling


Collinearity Statistics
dengan menggunakan proportionate
Model Tolerance VIF
stratifies random sampling. Menurut
Sugiyono (2010:64) proportionate 1 Upah .914 1.094
stratifies random sampling adalah teknik Motivasi .902 1.108
yang digunakan bila populasi mempunyai Kepuasan .984 1.016
anggota/unsur yang tidak homogen dan a. Dependent Variable: Kinerja
berstrata secara proporsional. Berdasarkan tabel 2 diketahui
bahwa nilai tolerance untuk semua
variabel lebih dari 0.10 dan nilai VIF
kurang dari 10 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas
(independent) dalam penelitian ini.
3) Uji Heteroskedastisitas
Dari uji statistik menggunakan
SPSS 17.0 didapatkan hasil sebagai
berikut.
Tabel 3 sedangkan variabel lain dianggap
Uji Heteroskedastisitas konstan, maka kinerja akan
a
Coefficients meningkat.
Unstandardized Standardized d. Koefisien regresi kepuasan kerja
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(X3) bernilai positif. Hal ini
1 (Constant) .092 .076 1.215 .228 mempunyai arti jika motivasi (X3)
Upah -.079 .069 -.125 -1.151 .253 meningkat, sedangkan variabel lain
Motivasi -.077 .052 -.162 -1.479 .143 dianggap konstan, maka kinerja akan
Kepuasan .082 .058 .148 1.413 .161 meningkat.
a. Dependent Variable: ABS_RES 7. Pengujian hipotesis
Dari tabel 3 diketahui nilai Pengujian hipotesis dilakukan untuk
signifikasi variabel Upah, Motivasi, dan mengetahui pengaruh Motivasi Kerja,
kepuasan lebih dari 0.05. Karena nilai Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja
Signifikasi semua variabel bebas lebih terhadap Kinerja Karyawan.
dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa a. Pengaruh secara bersama-
data dalam penelitian ini tidak mengalami sama/simultan (Uji F)
gangguan heteroskedastisitas. Untuk mengetahui pengaruh secara
6. Persamaan Regresi Linier Berganda bersama-sama (Simultan) upah (X1),
Hasil perhitungan regresi berganda motivasi (X2) dan kepuasan (X3) terhadap
dapat dilihat dalam tabel 4 berikut ini. kinerja (Y) digunakan uji F, jika nilai
Tabel 4 signifikasi uji F kurang dari 0.05, maka
Analisis Persamaan Regresi Linier disimpulkan secara bersama-sama
Berganda variabel bebas (X) berpengaruh terhadap
a
Coefficients Variabel terikat (Y), berikut disajikan
Unstandardized Standardized hasil pengujian hipotesis secara bersama-
Coefficients Coefficients sama.
Std. Tabel 5
Model B Error Beta t Sig.
Hasil Pengujian hipotesis secara bersama-
1 (Constant) .011 .125 .087 .931
sama (Uji F)
b
Upah .387 .113 .313 3.418 .001 ANOVA
Motivasi .223 .086 .238 2.589 .011 Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
Kepuasan .389 .096 .358 4.058 .000
a
1 Regression .083 3 .028 14.874 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4 di atas, model Residual .161 86 .002
analisis regresi berganda yang digunakan Total .244 89
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai a. Predictors: (Constant), Kepuasan, Upah, Motivasi
berikut: b. Dependent Variable: Kinerja
Y = 0.011 + 0.387 X1 + 0.223 X2 + 0.389 X3 Dari tabel 5 diketahui nilai F hitung
Dari hasil analisis persamaan regresi sebesar 14.874 dengan nilai signifikasi uji
tersebut dapat diungkapkan sebagai berikut: F sebesar 0.000, karena nilai
a. Konstanta menunjukkan angka sebesar signifikasinya kurang dari 0.05, maka
bernilai positif hal ini berarti jika disimpulkan bahwa H1 diterima yang
variabel lain dianggap tetap maka artinya secara bersama-sama upah (X1),
kepuasan kerja karyawan meningkat. motivasi (X2) dan kepuasan (X3)
b. Koefisien regresi upah (X1) bernilai berpengaruh positif dan signifikan
positif. Hal ini mempunyai arti jika terhadap kinerja (Y)
Upah (X1) meningkat, sedangkan b. Pengujian Hipotesis secara sendiri-
variabel lain dianggap konstan, maka sendiri (Uji t)
kinerja akan meningkat. Untuk mengetahui pengaruh secara
c. Koefisien regresi motivasi (X2) sendiri-sendiri/parsial variabel upah (X1),
bernilai positif. Hal ini mempunyai motivasi (X2) dan kepuasan (X3) terhadap
arti jika motivasi (X2) meningkat, kinerja (Y), berikut disajikan hasil
pengujian hipotesis secara sendiri- pengaruh upah (X1), motivasi (X2) dan
sendiri/parsial. kepuasan kerja (X3) terhadap kinerja (Y).
Tabel 6 Berikut disajikan hasil analisis koefisien
Hasil Pengujian Hipotesis secara parsial determinasi (R2) :
a
Coefficients Tabel 7
Unstandardized Standardized Koefisien determinasi
Coefficients Coefficients b
Model Summary
Std. Adjusted R Std. Error of
Model B Error Beta t Sig. Model R R Square Square the Estimate
1 (Constant) .011 .125 .087 .931 a
1 .584 .342 .319 .04322
Upah .387 .113 .313 3.418 .001 a. Predictors: (Constant), Kepuasan, Upah, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Motivasi .223 .086 .238 2.589 .011
Dari tabel model summary di atas
Kepuasan .389 .096 .358 4.058 .000
dapat diketahui nilai R Square sebesar
a. Dependent Variable: Kinerja
0.342. Hal ini berarti kinerja mampu
dijelaskan atau diprediksi oleh upah (X1),
1) Pengaruh upah (X1) terhadap kinerja
motivasi (X2) dan kepuasan kerja (X3)
(Y).
sebesar 0.342 atau 34.2%, sedangkan
Berdasarkan tabel 5.17 Diketahui
sisanya sebesar 65.8 % dipengaruhi oleh
bahwa nilai t hitung variabel upah (X1)
variabel lain yang tidak diteliti dalam
sebesar 3.418 dengan nilai signifikasi
penelitian ini seperti kompensasi dan
sebesar 0.001. karena nilai signifikasi
kepemimpinan.
uji t kurang dari 0.05 (0.001<0.05)
d. Variabel Yang paling berpengaruh
maka dapat disimpulkan bahwa upah
Untuk mengetahui variabel yang
(X1) berpengaruh positif dan signifikan
paling berpengaruh terhadap kinerja
terhadap kinerja (Y). Hal ini berarti
dapat dilihat dari nilai koefisien regresi
bahwa H1 diterima.
(β). Dari tabel uji hipotesis secara parsial
(uji t) diketahui bahwa variabel yang
2) Pengaruh motivasi (X2) terhadap
memiliki nilai beta paling besar adalah
kinerja (Y).
variabel kepuasan kerja (X3) yaitu
Berdasarkan tabel 5.17 Diketahui
sebesar 0.389.
bahwa nilai t hitung variabel motivasi
8. Pembahasan
(X2) sebesar 2.589 dengan nilai
a. Pengaruh upah (X1) terhadap kinerja
signifikasi sebesar 0.011. karena nilai
(Y).
signifikasi uji t kurang dari 0.05
Berdasarkan hasil pengujian
(0.011<0.05) maka dapat disimpulkan
hipotesis diketahui bahwa upah
bahwa motivasi (X2) berpengaruh
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
positif dan signifikan terhadap kinerja
dengan nilai signifikasi sebesar 0.001.
(Y). Hal ini berarti bahwa H2 diterima.
Upah merupakan suatu imbalan
3) Pengaruh kepuasan kerja (X3)
yang diterima para karyawan dari
terhadap kinerja (Y).
pemberi kerja atau atasan untuk suatu
Berdasarkan tabel 5.17 Diketahui
pekerjaan atau jasa yang telah dan
bahwa nilai t hitung variabel kepuasan
akan dilakukan. Tingkat kesejateraan
kerja (X3) sebesar 4.058 dengan nilai
karyawan dapat diukur dari tinggi
signifikasi sebesar 0.000. karena nilai
rendahnya upah yang diterima masing-
signifikasi uji t kurang dari 0.05
masing karyawan
(0.000<0.05) maka dapat disimpulkan
Upah sebagai salah satu fungsi
bahwa kepuasan kerja (X3) berpengaruh
penting dalam manajemen sumber daya
positif dan signifikan terhadap kinerja
manusia dan pada dasarnya upah adalah
(Y). Hal ini berarti bahwa H3 diterima.
balas jasa dalam bentuk uang yang
c. Analisis koefisien determinasi (R2).
diterima karyawan sebagai seorang
Analisis koefisien determinasi (R2)
karyawan yang memberikan konstribusi
digunakan untuk mengetahui besar
dari statusnya sebagai seorang Menurut Terry dan Rue dalam
karyawan yang memberikan konstribusi Suharto dan Budi Cahyono (2005)
dalam mencapai tujuan perusahaan, mengatakan bahwa motivasi adalah
atau dapat juga dikatakan sebagai “…getting a person to exert a high
bayaran tetap yang diterima seseorang degree of effort…” yang artinya adalah
karena kedudukannya dalam “motivasi membuat seseorang untuk
perusahaan. bekerja lebih berprestasi”.
Upah dapat berfungsi sebagai Menurut Luthans (2006) motivasi
stimulus bagi karyawan, adaya upah adalah proses sebagai langkah awal
yang tinggi, maka karyawan akan seseorang melakukan tindakan akibat
bersemangat dalam bekerja, maka kekurangan secara fisik dan psikis atau
produktivitasnya akan meningkat karena dengan kata lain adalah suatu dorongan
pekerja merasa diperlakukan secara adil yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan
oleh pengusaha, dengan begitu mereka tertentu
akan bekerja lebih giat. Motivasi kerja karyawan yang
Upah mrupakan faktor yang tinggi akan mendorong karyawan untuk
penting dalam upaya meningkatkan melakukan pekerjaan dengan sebaik
kinerja karyawan dan sebagai perangsang mungkin. Motivasi kerja yang tinggi
dalam mendorong karyawan agar tujuan diindikasikan akan menciptakan kinerja
perusahaan tercapai. Upah merupakan karyawan yang tinggi. Dengan begitu
sesuatu yang diterima karyawan sebagai hasil produk yang dihasilkan juga
pengganti kontribusi jasa mereka pada semakin baik dan sesuai dengan apa yang
perusahaan. Dengan pemberian upah, diharapkan. Untuk memberikan
diharapkan seorang tenaga kerja dapat penghargaan terhadap karyawan,
untuk produktif dan mempunyai perusahaan perlu memberikan
tanggung jawab penuh terhadap tugasnya, kompensasi kepada karyawan. Karyawan
sehingga target volume produksi akan merasa dihargai oleh perusahaan
perusahaan dapat terpenuhi. Selain itu atas pekerjaan yang sudah mereka
dengan adanya tenaga kerja dan pihak lakukan.
perusahaan akan dapat terjalin dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan
baik, sehingga seluruh tenaga kerjanya penelitian Yuli Suswati (2013) yang
akan berusaha untuk meningkatkan menyimpulkan bahwa motivasi
kinerjanya. berpengaruh terhadap kinerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan c. Pengaruh kepuasan kerja (X3)
penelitian Ardika Sulaeman (2014) yang terhadap kinerja (Y).
menyimpulkan bahwa upah berpengaruh Kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja. terhadap kinerja dengan nilai signifikasi
b. Pengaruh motivasi (X2) terhadap sebesar 0.000
kinerja (Y). Kepuasan kerja merupakan bentuk
Motivasi berpengaruh terhadap perasaan seseorang terhadap
kinerja karyawan dengan nilai signifikasi pekerjaannya, situasi kerja dan hubungan
sebesar 0.011. dengan rekan kerja. Dengandemikian
Motivasi berasal dari kata latin kepuasan kerja merupakan aspek yang
movere yang berarti dorongan atau penting yang harus dimiliki oleh seorang
menggerakkan. Secara konkrit motivasi karyawan, mereka dapat berinteraksi
dapat diberi batasan sebagai “Proses dengan lingkungan kerjanya sehingga
pemberian motif (penggerak) bekerja pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
kepada para bawahan sedemikian rupa baik dan sesuai tujuan perusahaan.
sehingga mereka mau bekerja dengan Menurut Suwarno dan Donni Juni
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi Priansa (2011: 263), “kepuasan kerja
secara efisien“ (Sarwoto, 1979 : 135). adalah cara individu merasakan
pekerjannya yang dihasilkan dari sikap
individu tersebut terhadap berbagai aspek a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
yang terkandung dalam pekerjaan”. melakukan penelitian lanjutan dengan
Pemahaman serupa juga dikemukakan variabel bebas diluar dari penelitian ini
oleh Wibowo (2011:501) yaitu “kepuasan seperti budaya organisasi dan masa kerja.
kerja adalah derajat positif atau b. Peneliti selanjutnya juga dapat
negatifnya perasaan seseorang mengenai mengembangkan penelitian ini dengan
berbagai segi tugas-tugas pekerjaan, cara merubah metode analisis data
tempat kerja dan hubungan dengan dengan bentuk analisis jalur.
sesama pekerja”. c. PT DUpantex harus meningkatkan
Perusahaan dimana karyawan yang kepuasan kerja karyawan karena
lebih terpuaskan cenderung lebih efektif kepuasan merupakan variabel yang
daripada perusahaan-perusahaan dengan paling berpengaruh terhadap kinerja
karyawan yang kurang terpuaskan. karyawan.
Dessler (2000) yang menyatakan bahwa
kepuasan kerja antara lain mempunyai DAFTAR PUSTAKA
peran untuk mencapai produktivitas dan
kualitas standar yang lebih baik, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005,
menghindari terjadinya kemungkinan Manajemen Sumber Daya
membangun kekuatan kerja yang lebih Manusia. Perusahaan, Bandung,
stabil, serta penggunaan sumber daya PT. Remaja Rosdakarya
manusia yang lebih efisien.
Alma, Buchari. 2012. Manajemen
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
penelitian Cecep Hidayat dan
Bandung: Alfabeta.
Ferdiansyah (2011). yang menyimpulkan
bahwa kepuasan berpengaruh terhadap Ardika Sulaeman, 2014, “Pengaruh Upah
kinerja. Dan Pengalaman Kerja
9. Simpulan Terhadap Produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian dapat Karyawan Kerajinan Ukiran
disimpulkan sebagai berikut. Kabupaten Subang”
a. Upah, Motivasi dan Kepuasan Kerja
secara bersama – sama berpengaruh Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian
terhadap kinerja karyawan PT Dupantex Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara
b. Hasil pengujian secara parsial diperoleh
hasil sebagai berikut. As'ad, Moh. 1995. Psikologi Industri, Edisi
1) Upah berpengaruh secara positif dan keempat. Yogyakarta: Penerbit.
signifikan terhadap kinerja karyawan Liberty.
PT Dupantex. Cahyono, Budhi dan Suharto, 2005,
2) Motivasi berpengaruh secara positif Pengaruh Budaya Organisasi,
dan signifikan terhadap kinerja Kepemimpinan dan Motivasi
karyawan PT Dupantex Kerja Terhadap Kinerja Sumber
3) Kepuasan kerja berpengaruh secara Daya Manusia Di Sekretariat
positif dan signifikan terhadap kinerja DPRD Propinsi Jawa Tengah,
karyawan PT Dupantex jurnal, JRBI Vol. 1, Yogyakarta
c. Besar pengaruh Upah, Motivasi dan
Kepuasan Kerja terhadap kinerja sebesar Cecep Hidayat dan Ferdiansyah, 2011.
0.342 atau 34.2%. “Pengaruh Motivasi Dan
d. Variabel yang paling berpengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
terhadap kinerja karyawan adalah Kinerja Karyawan”.
kepuasan kerja
10. Saran Christi. 2010. Impact of Participative
Adapun saran yang dapat diberikan Management on Employee Job
adalah sebagai berikut. Satisfaction and Performance in
Pakistan. Journale. Language in Rita Swietenia. 2009. “Analisis Pengaruh
India Vol 10. Kepemimpinan, Kompensasi dan
Karakteristik Pekerjaan
Dessler, Gary, 2000, Manajemen Sumber Terhadap Disiplin Kerja Serta
Daya Manusia, Edisi Implikasinya Terhadap Kinerja
Terjemahan, Penerbit. PT. Pegawai (Studi Pada Kantor
Prenhallindo, Jakarta. Pertanahan Kota Semarang).”
Jurnal Ekonomi – Manajemen –
Donni Juni Priansa, 2011. Perencanaan
Akuntansi, No. 26, Th. XVI, pp.
dan Pengembangan SDM.
96-116
Penerbit : Alfabeta Bandung.
Rivai, Veithzal. & Sagala, Ella Jauvani. 2010.
Fred Luthans, 2006. Perilaku Organisasi.
Edisi Sepuluh, PT. Andi: Manajemen sumber daya.
Manusia Untuk Perusahaan.
Yogyakarta.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Ghozali, Imam, 2007, Aplikasi Analisis Persada
Multivariate Dengan Program
Sarwoto, 1979. Dasar-dasar Organisasi
SPSS,. Universitas Diponogoro,
Management. Ghalia Indonesia,
Semarang.
Jakarta.
Gibson, James L. 1997. Organisasi. Jakarta:
Simamora, Bilson, 2004, Riset Pemasaran,
Erlangga.
Jakarta, Gramedia Utama.
Handoko. T. Hani. 1992. Manajemen
Simanjuntak, Payaman J. 2011 Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
& Evaluasi Kinerja.
Manusia. Cetakan Pertama.
Jakarta:Fakultas Ekonomi
Yogyakarta.
Universitas Indonesia
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen. Edisi 2.
Yogyakarta: BPFE. S.P,Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Handoko T. Hani, 2002, Manajemen; Edisi PT. Bumi Aksara.
Kedua, Cetakan Ketigabelas.
Yogyakarta : BPFE. Sondang P. Siagian, 2001, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Bumi
Harry Murti, Veronika Agustini dan Aksara,. Jakarta.
Srimulyani, 2013, “Pengaruh
Motivasi Terhadap Kinerja Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Pegawai Dengan Variabel Rajawali Pers.
Pemediasi Kepuasaan Kerja Yuli Suswati, 2013, Pengaruh Kompensasi
Pada PDAM Kota Madiun” Dan Motivasi Kerja Terhadap
Husein, Umar, 2010, Riset pemasaran dan Kinerja Karyawan Pada PT.
bisnis,Jakarta : Gramedia Tunas Hijau Samarinda”.
Pustaka Utama Zainur Roziqin, Muhamad, 2010. Kepuasan
Khaerul. Umam. 2010. Perilaku Organisasi. Kerja, Malang: Averroes Press.
Bandung: Pustaka Setia. Zamrowi, M Taufik. 2007. “Analisis
Manullang, 1981. Manajemen Personalia, Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Jakarta : Ghalia Indonesia Industri Kecil”. Thesis MIESP
UNDIP: Semarang.
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi 5, Cetakan
Pertama. Yogyakarta: BPFE

Anda mungkin juga menyukai