SKRIPSI
Oleh:
201610160311140
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia dapat dikatakan sebagai salah satu
aspek penting dalam perusahaan. Sumber daya manusia memiliki
peran penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pencapaian tujuan
perusahaam dan merupakan pelaksana utama perusahaan yang bertug
as mengelola serta memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen sehingga
nantinnya fungsi-fungsi tersebut dapat dijalankan secara efektif dan
efisien.
Salah satu aset yang paling harus diperhatikan oleh
perusahaan adalah tenaga kerja atau manusianya. Signifikansi upaya
sumber daya manusia bermuara pada kenyataan bahwa manusia
adalah elemen yang senantiasa ada dalam organisasi karena manusia
yang bekerja, membuat tujuan dan membuat organisasi (Samsudin,
2010). Oleh karena, itu perusahaan harus lebih memperhatikan
sumber daya manusia yang ada agar nantinya sumber daya manusia
yang dimiliki tetap ingin bertahan di dalam sebuah perusahaan
tersebut. Turnover yang terjadi merupakan kendala yang dihadapi
oleh perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia di
perusahaan.
Menurut Arianto (2001), turnover intention diartikan sebagai
suatu keinginan maupun tindakan dari karyawan untuk meninggalkan
organisasi dan mencari alternatif pekerjaan lainnya. Turnover intenti
on dapat diartikan sebagai penggerak tenaga kerja keluar dari
perusahaan. Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi
suatu perusahaan berupa jumlah karyawan yang meninggalkan
perusahaan pada periode tertentu. Pemberhentian karyawan yang
bersifat permanen dari perusahaan baik yang dilakukan oleh
karyawan sendiri secara sukarela maupun yang dilakukan oleh
perusahaan (Robbins, 2006)
1
Turnover intention yang tinggi dapat menimbulkan dampak
negatif dan positif bagi perusahaan. Dampak negatif yang dirasakan s
eperti susahnnya mencari pengganti karyawan yang keluar tersebut
dari segi kualitas, tingginya biaya pergantian karyawan, baik secara
langsung maupun tidak langsung karyawan yang tinggal akan
terganggu dengan perginnya rekan kerjanya dan juga reputasi
perusahaan di mata masyarakat dapat menjadi tidak baik. Dampak
positifnya yaitu, adanya kesempatan bagi perusahaan untuk
melakukan promosi internal dan pemasukan tenaga ahli baru (Davis,
2010). Keinginan karyawan untuk berpindah turnover intention
mengacu pada hasil keinginan karyawan keluar dari perusahaan
namun belum sampai pada tahap realisasi yaitu melakukan
perpindahan dari suatu tempat kerja ke tempat kerja lainnya (Davis,
2010)
Mobley (2011) mengemukakan ada tiga indikator yang
digunakan untuk mengukur turnover intention, yaitu: pertama,
pikiran-pikiran untuk berhenti (thoughts of quitting) mencerminkan
individu untuk berfikir keluar dari pekerjaan atau tetap berada di
lingkungan pekerjaan ini di awali dengan tidak kepuasan kerja yang
dirasakan oleh karyawan. Kedua, keinginan untuk meninggalkan
(intention to quit) mencerminkan individu untuk mencari pekerjaan
pada organisasi lain. Ketiga, keinginan untuk mencari pekerjaan lain
(intention to search for another job).
Stres kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi turnover intention. Stres adalah kondisi dimana
individu dihadapkan dengan peluang, tuntunan atau sumber daya
terkait dengan apa yang diinginkan dan hasilnnya di persepsikan
tidak pasti tetapi penting. Secara lebih khusus, stres terkait dengan
kendala dan tuntutan (Robbins dan Judge, 2013).
Selain stres kerja kepuasan kerja juga dapat mempengaruhi
turnover intention. Kepuasan kerja menunjukaan sikap umum
seorang individu terhadap pekerjaannya. Seorang dengan sikap
2
kepuasan tinggi menunjukan sikap yang positif terhadap pekerjaanny
a dan seorang yang tidak puas terhadap pekerjaanya menunjukan
sikap yang negatif terhadap pekerjaan tersebut (Robins, 2006).
Kompensasi juga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi turnover intention. Noe et.al (2014) megemukakan
gaji memiliki efek yang penting terhadap karyawan dan
pertimbangan biaya, sehingga organisasi harus merencanakan
bayaran terhadap karyawan dalam setiap pekerjaan. Jika melakukan
pendekatan yang tidak direncanakan, dimana setiap gaji karyawan
dinegosiasikan secara independen, maka kemungkinan akan
mengakibatkan ketidakadilan, ketidakpuasan dan tarif yang terlalu
mahal atau sangat rendah sehingga posisi tertentu akan sulit untuk
diisi.
Masalah yang sering dijumpai pada PT. Prasetia Dwi Dharma
adalah pekerjaan yang sangat berat dan membutuhkan tenaga besar.
Oleh karena itu, banyak karyawan yang berniat meninggalkan
perusahaan. Berikut ini merupakan data mengenai tingkat turnover in
tention yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir pada PT.
Prasetia Dwi Dharma cabang Mataram, disajikan dalam tabel sebagai
berikut :
Jumlah
Jumlah (%)
Karyawan Karyawan
Karyawan Karyawa Karyawan Keluar
Tahun Masuk Akhir
Awal n Keluar (5)
(3) Tahun (4)
Tahun (1) (2) (5)=(2):(1)
(4)=(1)-(2)+(3)
2017 49 8 4 45 16%
2018 45 10 10 45 22%
2019 45 12 4 37 26%
Sumber: PT. Prasetia Dwi Dharma
3
dalam tiga tahun terakhir. Karena setiap tahunnya tingkat turnover in
tention karyawan yaitu di atas 9%. Peneliti mendasari tingkat turnove
r yang terjadi di PT. Prasetia Dwi Dharma tinggi karena, L Chairul A
nwar sebagai manager menyatakan bahwa standar tingkat turnover ka
ryawan yang bisa di tolerin pada PT. Prasetia Dwi Dharma di bawah
9%. Tingginya tingkat turnover yang terjadi di PT. Prasetia Dwi Dha
rma ini di pengaruhi oleh banyak factor. Dari banyaknya factor yang
menyebabkan terjadinnya trnover intention karyawan karena masalah
stress kerja, kepuasan kerja, dan kompensasi.
PT. Prasetia Dwi Dharma adalah perusahaan yang bergerak di
bidang konstruksi dan maintenance menara atau tower
telekomunikasi yang bekerja sama dengan berbagi perusahaan, salah
satunya yaitu Telkomsel yang bergerak pada sistem telekomunikasi.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2008 sekarang perusahaan ini
berfokus pada konstruksi BTS Tower. Pada akhir tahun 2009, jumlah
proyek lokasi baru perusahaan berjumlah 155 unit dan pindah lokasi
menjadi 101 unit. Perusahaan ini menyediakan pelayanan konstruksi
terdiri dari : 1 konstruksi menara BTS tower. 2. Pindah lokasi BTS
tower. 3. Akuisisi tempat atau pembebasan lahan. 4. Pemeliharaan
dan perbaikan BTS tower.
Berdasarkan fenomena di PT. Prasetia Dwi Dharma yang pen
eliti lakukan bahwa beberapa karyawan beranggapan permasalahan y
ang mengenai stress kerja, karyawan beranggapan dalam bekerja mer
asa tertekan dengan waktu kerja 8 jam perhari yang di berikan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan juga sering merasa Lelah jik
a sewaktu-waktu ada tower yang rusak maka karyawan harus siap se
dia untuk memperbaiki tower tersebut.
Selain stress kerja yang di terima karyawan, masalah kepuasa
n kerja karyawan juga berpengaruh pada turnover, karyawan yang m
emiliki masalah dengan rekan kerja, supervisor dan upah gaji karyaw
an yang dirasa masih tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga khu
susnya pada karyawan yang sudah menikah dan memiliki anak, yang
4
mengakibatkan karyawan tidak dapat melakukan pekerjaanya dengan
baik. Di tambah lagi waktu pengangkatan atau promosi membutuhka
n masa kerja yang cukup lama dengan syarat dan ketentuan yang me
mberatkan sehingga pengangkatan jabatan atau promosi membutuhka
n waktu lama. Hal ini memunculkan kecemasan pada karyawan dala
m jenjang karir.
Kompensasi yang diterima seorang karyawan per bulan rata-r
ata sebesar RP 1.500.000 padahal UMK kota Mataram pada tahun 20
20 mencapai angka RP 2.184.485 . merujuk pada ketentuan pada pas
al 88 UU No. 13 tahun 2003 bahwa setiap pekerja/buruh berhak mem
peroleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi ke
manusiaan.
Bedasarkan penjelasan tersebut peneliti tertarik meneliti lebih
jauh tentang pengaruh stres kerja, kepuasan kerja dan kompensasi
terhadap turnover intention karyawan. Maka dalam penelitian ini, jud
ul yang diajukan oleh peneliti yaitu Pengaruh Stres Kerja,
Kepuasan Kerja dan Kompensasi terhadap Turnover Intention
Karyawan PT. Prasetia Dwi Dharma Cabang Mataram.
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan pengamatan atau observasi yang peneliti lakukan
nampak besarnya stres kerja karyawan yang harus siap sedia jika ada
panggilan pekerjaan yang mendadak, contohnya seperti perbaikan
tower rusak. Selain itu, kurangnya jumlah karyawan juga mempengar
uhi kepuasan kerja, sehingga timbul rasa kewalahan kalau sewaktu-
waktu banyak tower yang rusak. Hal tersebut juga tidak diimbangi dn
egan kompensasi yang baik dari perusahaan.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah stres kerja, kepuasan kerja, kompensasi dan
turnover intention berpengaruh kepada karyawan?
2. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap turnover intention
karyawan?
5
3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover
intention karyawan?
4. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap turnover intention
karyawan?
5. Apakah stres kerja, kepuasan kerja, dan kompensasi secara be
rsama-sama berpengaruh terhadap turnover intention
karyawan?
6. Dari variabel stres kerja, kepuasan kerja dan kompensasi,
manakah yang paling berpengaruh terhadap turnover
intention karyawan?
6
f. Untuk mengetahui variabel streas kerja, kepuasan kerj
a atau kompensasi yang paling berpengaruh terhadap
turnover intention karyawan pada PT. Prasetia Dwi D
harma Cabang Mataram.
2. Manfaat penelitian
a. Secara teoritis penelitian ini dijadikan landasan dalam
mengembangkan model penelitian mengenai pengaruh
stres kerja, kepuasan kerja dan kompensasi terhadap
turnover intention karyawan pada PT. Prasetia Dwi
Dharma Cabang Mataram.
b. Secara praktis dapat dijadikan landasan penerapan
strategi yang lebih baik untuk meminimalisir turnover
intention yang terjadi di PT. Prasetia Dwi Dharma
sehingga perusahaan mampu meningkatkan
produktivitas kerjannya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENELITIAN TERDAHULU
Dalam tinjauan ini akan di kemukakan beberapa penelitian
terdahulu yang dijadikan rujukan dan pembanding untuk menjelaskan
konsep-konsep yang terkait dengan penelitian.
8
Penulis dan Metode
No Judul Hasil Penelitian
Tahun Analisis
Point Serviced maupun simultan
Apartment terhadap turnover
Surabaya intention.
4 Khaidir Pengaruh stress ker Regresi Lini Hasil penelitian me
(2016) ja, kompensasi dan er berganda nunjukan variabel s
kepuasan kerja terh tress kerja mempun
adap turnover inten yai pengaruh yang
tion studi pada kar dominan terhadap t
yawan PT. Gagah urnover intention.
SatriaManunggal B
anjarmasin
B. TINJAUAN TEORI
1. Turnover intention
mereka.
9
2) Involuntary turnover dapat diartikan sebagai karyawan
lakukan prusahaan
berat, jam kerja yang tidak fleksibel, serta lingkungan kerja yang
tidak mendukung.
organisasi.
10
dalam fase tersebut, tingkat tanggung jawab karyawan sudah
pelanggaran lainnya.
karyawan tersebut.
n.
11
ditekankan berhubungan dengan aturan yang tidak
2. Stres kerja
12
Robbins dalam Wahjono (2006) mengatakan stres merupakan
13
Terdapat dua faktor penyebab stress kerja, yaitu faktor lingku
karyawan, antara lain tekanan dan sikap pemimin yang kurang adi
l dan wajar, balas jasa yang terlalu rendah, konflik antara pribadi d
b. Jenis stres
1. Eusstres kerja
2. Distress kerja
14
Stres kerja yang merusak dan merugikan yaitu hasil dari
da-nunda.
3. Kepuasan kerja
15
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenagkan
titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari prusahaan
antar karyawan dan faktor luar. Aspek yang terdapat dalam factor
16
Kemudian, aspek-aspek yang terdpat dalam factor luar anatar
1. Rekan kerja
kepuasan kerja.
3. Pegawai supervisor
17
umumnya pegawai lebih suka mempunyai supervise yang adil,
4. Kompensasi
memberikan tenaga dan pikiran sesuai dengan visi dan misi akan
upah atau gaji yang berupa THR (tunjangan hari raya), insentif
18
a. Jenis-jenis kompensasi
sebagai berikut :
1. Kompensasi langsung
upah dasar yakni upah atau gaji tetap yang diterima seorang
lain-lain.
3. Insentif
19
tinggi. Sifatnnya tetap atau sewakti-waktu, misalnnya dalam
b. Indikator kompensasi
berikut :
20
tentunnya akan membantu perusahaan dalam pencapaian
emosi, proses berfikir, dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu berat
karyawan.
21
Menurut Kadarisman (2012) kompensasi adalah faktor
C. KERANGKA PEMIKIRAN
masalah yang penting Supriyanto dan Machfudz (2010). Adapun teori dan
ian ini yaitu teori turnover intention yang di kemukakan oleh Ridlo (201
lkan organisasi secara sadar dan di sengaja dari karyawan untuk meningg
22
alkan organisasi, Turnover intention dapat di pengaruhi oleh beberapa fak
ya stress kerja terdapat tiga macam yaitu gejala fisiologis, serta gejala pril
aku. Gejala prilaku tersebut akibat adannya stress kerja pada karyawan di
diri dari gaji, upah lembur, insentif, fasilitas kantor, asuransi dan tunjangg
an Hasibuan (2012)
erikut:
Gejala Fisiologis
Gejala Perilaku
Gejala Pskologis
Kompensasi (X3)
Gaji 23
Insentif
Tunjangan
Gambar di atas menunjukan bahwa karyawan mempunyai
terdapat variabel yaitu stres kerja, kepuasan kerja dan kompensasi yang
turnover intention.
Hipotesis
Menurut Sugiono (2009) bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan. Dari masalah yang telah
dikemukakan di atas maka, hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Hasil penelitian Waspodo dkk (2013), Khaidir dan Sugiati (2
016) menyimpulkan bahwa stress kerja berpengaruh positif dan signi
fikan terhadap turnover intention, berdasarkan hasil penelitian terseb
ut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1: stress kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turn
over intention
Hasil penelitian Manurung dan Ratmawati (2012), Syahronic
a dkk (2015) menyimpulkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaru
h negative dan signifikan terhadap turnover intention. Berdasarkan h
asil penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai beri
kut :
H2: kepuasan kerja berpengaruh negative dan signifikan terhadap
turnover intention
Berdasarkan hasil penelitian Satedjo (2017), Kurniawati (200
7), Fendera Nawa (2017) menyatakan bahwa kompensasi berpengaru
24
h positif dan signifikan terhadap turnover intention, berdasarkan hasil
penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3: kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap turno
ver intention
Hasil penelitian Waspodo dkk (2013), Khaidir dan Sugiati (2
016) menyimpulkan bahwa stress kerja, kepuasan kerja dan kompens
asi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap turnover intenti
on, berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hip
otesis sebagai berikut :
H4: stress kerja, kepuasan kerja dan kompensasi berpengaruh seca
ra simultan terhadap turnover intention.
Hasil penelitian Khaidir (2016) dengan hasil penelitian menu
njukan bahwa variabel stress kerja mempunyai pengaruh dominan ter
hadap turnover intention. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H5: Diduga stress kerja berpengaruh dominan terhadap turnover i
ntention.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Prasetia Dwi Dharm
a yang berlokasi di Mataram beralamat di JLn. Danau Buyan No.15
Kota Mataram Nusa Tengara Barat.
26
ri dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini
adalah karyawan PT. Prasetia Dwi Dharma sebanyak 37 orang.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah bagian dari jumlah d
an karakteristik yang dimiliki populasi digunakan sebagai sampel.
Pengambilan sampel untuk penelitian menurut Arikunto (2010) a
pabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka popul
asi di gunaka sebagai sampel. Sedangkan jika lebih dari 100 mak
a sampel dapat di ambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. D
alam hal ini penelitian menentukan jumlah sampel yang di ambil
seluruh karyawan sebanyak 37 orang dimana jumlah tersebut kur
ang dari 100 orang.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah Teknik pengambilan sampel yang menen
tukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sam
pling yang di gunakan peneliti adalah sampling jenuh yang meru
pakan non probability sampling. Sampling jenuh menurut Sugiyo
no (2014) adalah Teknik penentuan sampel bila semua anggota p
opulasi di gunakan sebagai sampel. Dapat diketahui bahwa sampl
ing jenuh merupakan penentuan sampel dengan menggunakan se
mua populasi dalam penelitian ini. Oleh karena itu peneliti menga
mbil jumlah sampel sama dengan jumlah populasi sebanyak 37 or
ang.
D. Variable Penelitian
Menurut Sugiono (2014) variable penelitian adalah segala sesatu
berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari seh
ingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di Tarik kes
impulannya. Variable penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :
1. Variable dependen (variable terikat)
Pengertian variabel dependen menurut Sugiyono (2014) varia
bel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipen
27
garuhi atau yang menjadi akibat karena adannya variabel bebas.
Yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat adalah turn
over intention (Y)
2. Variable independent (variable bebas)
Sugiyono (2014) menyatakan variabel independent atau variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat at
au dengan kata lain variabel bebas merupakan penyebab terbentu
knnya variabelterikat. Variabel independent/variabel bebas dalam
penelitian ini adalah stress kerja, kepuasan kerja dan kompensasi.
28
Variabel Definisi Operasiona Pengukuran Indikat
Penelitian l or
2. Rekan kerja, Re
kan kerja yang r
amah dan mend
ukung akan men
gantarkan kepad
a kepuasan kerja
yang meningkat
3. Promosi, Berkait
an dengan kesem
ptan karyawan u
ntuk maju dari or
ganisasi.
3. Tunjangan, Tunj
angan diberikan
bedasarkan lama
kerja, kinerja,
struktural, dll
29
Variabel Definisi Operasiona Pengukuran Indikat
Penelitian l or
2. Keinginan menc
ari alternativ pek
erjaan, Mencari
pekerjaan yang l
ebih baik denga
n gaji yang lebih
tinggi
F. Pengukuran data
Penelitian ini mengunakan Skala Likert sebagai pengukuran v
ariabel. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena, Sugiyo
no (2016). Dengan skala likert variabel Turnover intention, stress ker
ja, kepuasan kerja dan kompensasi adan di ukr dijabarkan menjadi nd
ikator variabel dan dari indicator tersebut dijadikan item-item instru
ment pernyataan, Sugiyono (2016). Adapun skor/nilai perbutir dari ja
waban berkisar antara :
30
G. Uji Instrument
1. Uji validitas
Ghozali (2011) mengungkapkan, uji validitas untuk menguku
r skala sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner d
ikatakan valid jika pertanyaan dari suatu kuesioner mampu untuk
menungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut
Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitu
ng dengan r table untuk degree of freedom (df)= n-2, dalam hal ini
n adalah jumlah sample. Untuk menguji apakah masing-masing p
ertanyaan valid atau tidaknnya dapat dilihat dari nilai r hitung, da
n r table. Jika r hitung lebih besar dari r table, dan nilainnya positi
f maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Jika nilai r hitung di
atas r table maka dapat dikatakan semua indicator valid.
2. Uji Reliabilitas
Ghozali (2011) mengungkapkan, uji reabilitas adalah alat unt
uk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari vari
abel. Suatu kuesioner di katakana realiabel atau handal jika jawab
an seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil. Pe
ngukuran reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara on
e shot atau pengukuran satu kali saja. Disini pengukurannya hann
ya sekali, dan kemudian hasilnnya di bandingkan dengan pertany
aan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statist
ic Cronbach Alpha (a). suatu variabel dikatakan reliabel jika mem
berikan nilai Cronbach alpha > 0.50. (Nunally dalam Ghozali, 20
11).
31
r intention karyawan . rentan skala memiliki fungsi untuk meninj
ukkan kecendrungan jawaban responden tentang variabel. Beriku
t ini adalah rumus yang dikemukakan Umar (2004).
n (m−1)
RS=
m
Dimana :
RS = Rentan Skala
n = jumlah sampel
m = jumlah alternative jawaban tiap item
berdasarkan rumus di atas maka dapat diperoleh rentang skala de
ngan perhitungan sebagai berikut :
n ( m−1 ) 37 ( 5−1 )
Rs= = =29,6 dibulatkan menjadi 30
m 5
Berdasarkan nilai rentang skala 30 tersebut dapat dibuat table pen
ilaian variabel seperti di bawah ini
32
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum menganalisis data dengan regresi linier berganda, ter
lebih dahulu perlu di lakukan uji asumsi klasik untuk melihat apa
kah datannya terdistribusi normal, tidak ada multikolineritas, tida
k ada heteroskedastitas, dan tidak ada autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang
akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal ata
u tidak (Ghozali, 2011). Untuk menguji suatu data berdistrib
usi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan
uji kolmogorof-smirnov. Dengan kreteria pengujian sebagai b
erikut :
1. jika signifikansi perhitungan data (Sig) >5% maka data di
stribusi normal
2. jika signifikansi perhitungan data (Sig) <5% maka data ti
dak berdistribusi normal
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah
variabel independent terdapat korelasi atau tidak, suatu mode
l regresi yang baik merupakan suatu model yang tidak terjadi
korelasi antara variabel independennya. Untuk mengetahui a
da tidaknya multikolinieritas, dilakukan dengan menganalisis
matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar varia
bel independent terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumn
ya diatas 0,90), maka hal tersebut adalah suatu indikasi bahw
a terdapat multikolinieritas.
Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance
dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur vari
abilitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelask
an oleh variabel independent lainnya. Nilai tolerance < 0,10 a
tau sama dengan nilai VIF >10 adalah nilai cutoff yang digun
akan untuk menunjukan adannya multikolinieritas. Apabila h
33
asil regresi memiliki nilai VIF < 10 maka dapat disimpilkan t
idak ada multikolinieritas dalam model regrensi (Ghozali, 20
11)
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dala
m metode regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengga
nggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, ma
ka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali, 2011)
d. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji a
pakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance da
ri residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozal
i, 2011)
34
E = kesalahan pengganggu
4. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui signifikansi dari hipotesa dalam penelitian
ini maka perlu di lakukan uji sebagai berikut :
a. Uji t
uji t digunakan untuk menguji ada tidaknnya pengaruh variab
el bebas terhadap variabel terikat secara persial, dengan rumu
s sebagai berikut :
b
t hitung=
sb
Dimana :
b = keofisien regresi
sb = standart deviasi dari variabel bebas
sedangkan pada uji t mempunyai kreteria sebagai berikut :
pernayataan hipotesis
Ho1 : stress kerja tidak berpengaruh terhadap turnover inte
ntion
Ha1 : stress kerja berpengaruh terhadap turnover intention
Kriteria pengujian
a. jika t hitung memiliki nilai signifikan > 0,05 , maka me
nunjukkan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap va
riabel terikat.
b. jika t hitung memiliki nilai signifikan < 0,05 , maka me
nunjukan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhada
p variabel terikat
pernyataan hipotesis
Ho2 : kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap turnover
intention
35
Ha2 : kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover intenti
on
Kriteria pengujian
a. jika t hitung memiliki nilai signifikan > 0,05 , maka me
nunjukan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap vari
abel terikat
b. jika t hitung memiliki nilai signifikan < 0,05 , maka me
nunjukan bahwa variable bebas tidak berpengaruh terhada
p variabel terikat.
Pernyataan hipotesis
Ho3 : kompensasi tidak berpengaruh terhadap turnover inte
ntion
Ha3 : kompensasi berpengaruh terhadap turnover intention
Kriteria pengujian
a. jika t hitung memiliki nilai signifikan > 0,05 , maka me
nunjukan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap vari
abel terikat
b. jika t hitung memiliki nilai signifikan > 0,05 maka men
unjukan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat.
b. Uji F
Uji statistic F pada dasarnya menunjukan apakah variabel stre
ss kerja, kepuasan kerja dan kompensasi yang di masukan dal
am model regresi mempunyai pengaruh secara sama-sama ter
hadap turnover intention. Uji F dilakukan dengan membandin
gkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut table. B
ila niali F hitung lebih besar dari pada nilai F table. Pada peng
ujian ini juga menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% at
36
au 0,05 dengan menentukan hipotesis nol maupun hipotesis al
ternatifnya dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Ho : b1, b2 = 0 berarti F hitung ≤ F table atau apabila probabilitas
> 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya stress kerj
a, kepuasan kerja dan kompensasi secara Bersama sama ti
dak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention
2. Ha : b1, b2 ≠ 0 berarti F hitung ≥ Ftabel atau apabila signifikansi
< 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya stress kerj
a, kepuasan kerja dan kompensasi secara Bersama-sama
mempunyai pengaruh signifikan terhadap turnover intenti
on.
c. Uji dominan
Uji dominan digunakan untuk mengetahui variabel
mana yang dominan diantara variabel bebas yang terdiri dari
stress kerja (X1), kepuasan kerja (X2) dan kompensasi (X3)
serta variabel terikat yaitu turnover intention (Y), maka
dilakukan dengan melihat ranking koefisien regresi yang
distrandartkan (β ¿ atau standartdized of coefficient beta dari
masing – masing variabel bebas yan signifikan (Hadi, 2004).
Variabel yang memeiliki koefisien beta terbesaar merupakan
variabel bebas (X) yang dominan terhadap variabel terikat
(Y).
BAB IV
1. Profil Perusahaan
37
PT. Prasetia Dwi Dharma perusahaan yang bergerak di
38
Suatu perusahaan dalam bentuk apapun juga tentunya
baik dan tetap akan sangat membantu untuk kelancaran usaha dan
39
agar pimpinan mengadakan pengawasan dengan baik dan efisien.
a. direktur
b. supervisor
pekerjaan
40
- melakukan koordinasi dengan personil yang terkait untuk
c. administrasi
d. kordinator
telah ditentukan.
optimalisasi pekerjaan.
41
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
Tabel 4.2
Jumlah
Jenis Kelamin Persentase
Responden
Laki-laki 33 89%
Perempuan 4 11%
Jumlah 37 100%
42
karyawan laki-laki, hal tersebut dikarenakan dalam proses
2. usia responden
Tabel 4.3
Jumlah
Usia Presentase
responden
21-30 15 40%
31-40 20 54%
40-45 2 6%
Jumlah 37 100%
Tabel 4.4
43
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Jumlah
Presentase
pendidikan responden
SMA/SMK 33 89%
SI 4 11%
Jumlah 37 100%
4. masa kerja
44
Tabel 4.5
responden
1-5 29 78%
6-10 8 22%
Jumlah 37 100%
6-10 tahun.
C. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
45
Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Stress Kerja, Kepuasan Kerja, Kompensasi dan
Turnover Intention.
Koefisien
Variabel Item r Tabel Keterangan
Korelasi
Stress Kerja (X1) X1.1 0,641 0,270 Valid
X1.2 0,594 0,270 Valid
X1.3 0,448 0,270 Valid
Kepuasan Kerja X2.1 0,360 0,270 Valid
(X2) X2.2 0,271 0,270 Valid
X2.3 0,461 0,270 Valid
Kompensasi (X3) X3.1 0,409 0,270 Valid
X3.2 0,358 0,270 Valid
X3.3 0,313 0,270 Valid
Turnover Y.1 0,486 0,270 Valid
Y.2 0,402 0,270 Valid
Intention (Y)
Y.3 0,658 0,270 Valid
Sumber: Data primer diolah (2020)
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa semua nilai rhitung
pada tiap item variabel Stress Kerja (X1), Kepuasan Kerja (X2),
Kompensasi (X3) dan Turnover Intention (Y) lebih besar dan bernilai
positif dari rtabel yaitu 0,270 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
seluruh instrumen dalam penelitian ini sudah valid dan dapat digunakan
untuk mengukur variabel yang diteliti.
2. Uji Reliabilitas
46
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
Koefisien
Item Hasil Uji
Reliabilitas
Stress Kerja (X1) 0,732 Reliabel
Kepuasan Kerja (X2) 0,548 Reliabel
Kompensasi (X3) 0,548 Reliabel
Turnover Intention (Y) 0,682 Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2020)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa seluruh
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, hal tersebut
dikarenakan koefisien Cronbach’s Alpha diatas 0,6. Berdasarkan hasil
analisis dapat disimpulkan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini
meskipun dilakukan pengujian secara berulang-ulang dapat menghasilkan
hasil yang konsisten atau stabil.
47
Tabel 4.8
48
Keterangan:
X1.1 : Saya merasa mudah lelah dengan pekerjaan yang
diberikan perusahaan
X1.2 : Saya merasa cenderung mengalami penurunan
produktivitas dalam bekerja
X1.3 : Saya merasa bosan dengan pekerjaan yang diberikan
perusahaan
49
Variabel Stress Kerja (X1) sebesar 150,67. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara umum variabel Variabel Stress Kerja
(X1) di PT. Prasetia Dwi Dharma Cabang Mataram termasuk
dalam kategori Tinggi.
b. Kepuasan Kerja (X2)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka analisis
rentang skala variabel kepuasan kerja dapat disajikan pada tabel 4.9
berikut:
Tabel 4.9
Kepuasan kerja (X2)
Ite Frekuensi Jawaban Responden Skor Total Penilaian
m Indikator
5 4 3 2 1
X2.1 0 0 8 21 8 74 Rendah
X2.2 0 0 2 26 9 67 Sangat Rendah
X2.3 0 0 4 21 12 66 Sangat Rendah
Total Skor Variabel 207
Rata-rata Skor Variabel 69 Rendah
Sumber: Data primer diolah (2020)
Keterangan:
X2.1 : Saya merasa puas dengan kondisi pekerjaan yang tercipta
di perusahaan.
X2.2 : Saya merasa puas dengan rekan kerja.
X2.3 : Saya merasa puas dengan kesempatan promosi yang
diberikan oleh perusahaan.
50
tidak merasa puas dengan kondisi pekerjaan yang tercipta di
perusahaan.
2) Pada item X2.2 hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa
mayoritas responden menjawab “tidak setuju” dengan jumlah 26
responden. Nilai total skor yang diperoleh adalah 67 yang masuk
dalam rentang “sangat rendah”. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan tidak merasa puas dengan rekan kerja.
3) Pada item X2.3 hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa
mayoritas responden menjawab “tidak setuju” dengan jumlah 21
responden. Nilai total skor yang diperoleh adalah 66 yang masuk
dalam rentang “sangat rendah”. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan tidak merasa puas dengan kesempatan promosi yang
diberikan oleh perusahaan.
Berdasarkan jawaban responden dapat diketahui bahwa total skor
paling rendah terdapat pada pertanyaan nomor 3 sebesar 66 yang
masuk dalam rentang skala “sangat rendah” yaitu pernyataan mengenai
“merasa puas dengan kesempatan promosi yang diberikan oleh
perusahaan..” dimana mayoritas responden menjawab setuju. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa akumulasi rata-rata total skor dalam
variabel Variabel Kepuasan Kerja (X2) sebesar 69. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara umum variabel Variabel Kepuasan kerja
(X2) di PT. Prasetia Dwi Dharma Cabang Mataram termasuk dalam
kategori rendah.
c. Kompensasi (X3)
51
Tabel 4.10
Kompensasi (X3)
Item Frekuensi Jawaban Responden Skor Penilaian
Total
Indikato
r
5 4 3 2 1
X3.1 0 0 7 19 11 70 Buruk
X3.2 0 0 6 22 9 71 Buruk
X3.3 0 0 4 11 22 56 Sangat buruk
Total Skor Variabel 197
Rata-rata Skor Variabel 65,67 Sangat buruk
Sumber: Data primer diolah (2020)
Keterangan:
X3.1 : Saya merasa gajih yang saya dapat sesuai dengan UMR
yang berlaku.
X3.2 : Saya diberikan bonus oleh perusahaan apabila bisa
mencapai atau melebihi target kerja yang diberikan.
X3.3 : Saya diberikan tunjangan oleh perusahaan setiap tahunnya
(missal, lama kerja, kinerja ataupun struktural).
52
responden. Nilai total skor yang diperoleh adalah 71 yang masuk
dalam rentang “buruk”. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan
tidak diberikan bonus oleh perusahaan apabila bisa mencapai atau
melebihi target kerja yang diberikan.
3) Pada item X2.3 hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa
mayoritas responden menjawab “sangat tidak setuju sekali” dengan
jumlah 22 responden. Nilai total skor yang diperoleh adalah 56
yang masuk dalam rentang “sangat buruk”. Hal ini menunjukkan
bahwa karyawan tidak diberikan tunjangan oleh perusahaan setiap
tahunnya (missal, lama kerja, kinerja ataupun struktural).
Berdasarkan jawaban responden dapat diketahui bahwa total skor
paling rendah terdapat pada pertanyaan nomor 3 sebesar 56 yang
masuk dalam rentang skala “sangat buruk” yaitu pernyataan mengenai
“Karyawan diberikan tunjangan oleh perusahaan setiap tahunnya
(missal, lama kerja, kinerja ataupun struktural).” dimana mayoritas
responden menjawab sangat tidak setuju sekali. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa akumulasi rata-rata total skor dalam variabel
Variabel Kompensasi (X3) sebesar 65,67. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara umum variabel Variabel Kompensasi (X3) di PT.
Prasetia Dwi Dharma Cabang Mataramtermasuk dalam kategori buruk.
d. Turnover Intention (Y)
Hasil analisis rentang skala mengenai Turnover Intention dapat
disajikan pada tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11
Turnover Intention
Item Frekuensi Jawaban Responden Skor Total Penilaian
Indikator
5 4 3 2 1
Y1.1 8 21 7 1 0 147 Tinggi
Y1.2 2 29 6 0 0 144 Tinggi
53
Y1.3 7 23 7 0 0 148 Tinggi
Total Skor Variabel 439
Rata-rata Skor Variabel 146,33 Tinggi
Sumber: Data primer diolah (2020)
Keterangan:
Y.1 : Saya cenderung berkeinginan untuk berhenti dari
pekerjaan saya.
Y.2 : Saya berkeinginan mencari informasi atau alternative
mengenai pekerjaan lain.
Y.3 : Saya mempunyai niat untuk berhenti dari pekerjaan saya.
54
responden menjawab setuju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
akumulasi rata-rata total skor dalam variabel Variabel Turnover
Intention (Y) sebesar 146,33. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara umum variabel Variabel Turnover Intention (Y) di PT. Prasetia
Dwi Dharma Cabang Mataramtermasuk dalam kategori tinggi.
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Data
55
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,0,73 dimana sig > 0,05. Oleh karena itu
dinyatakan bahwa melalui pengujian statistik Kolmogorov-Smirnov
sudah memenuhi asumi normalitas. Selanjutnya hasil pengujian secara
grafik adalah sebagai berikut:
Uji Normalitas
Dari hasil grafik Normal P-P Plot diketahui bahwa titik-titik residual
mengikuti garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal,
sehingga dikatakan bahwa melalui pengujian secara grafik model
regresi juga sudah memenuhi asumsi normalitas.
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan
linier yang sempurna. Hal tersebut seperti yang telah dikemukakan
oleh Ghozali (2012: 105) bahwa tujuan uji multikolinearitas adalah
untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi
56
antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
terdapat problem multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila
nilai tolerasi diatas 0,10 dan nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjaddi
multikolinieritas.
Berikut ini akan disajikan hasil pengujian multikolinearitas yang
dilakukan dengan bantuan SPSS for windows, secara lengkap hasil
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Coefficientsa
Tolerance VIF
57
> 0,05. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat disajikan pada tabel
4.14 berikut:
Tabel 4.14
Uji Heteroskedastisitas Glejser
Variabel Bebas Sig Keterangan
58
Tabel 4.15
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
B Std.Error Beta
(Constant) 12,763 3,293 3,876 0,000
Stress Kerja 0,240 0,189 0,284 3,270 0.048
(X1)
Kepuasan -0,439 0,136 -0,404 3,224 0.003
Kerja(X2)
Kompensasi -0,257 0,231 -0,264 4,113 0.000
(X3)
Sumber: Data primer diolah (2020)
59
Perhitungan regresi linier berganda untuk memprediksi besarnya
variabel terikat terhadap variabel bebas. Persamaan regresi yang
digunakan yaitu sebagai berikut:
Y = 12,763 + 0,240 X1- 0,439 X2 -0,257 X3 + e
Persamaan tersebut memiliki arti sebagai berikut:
Y = Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
Turnover Intention pada PT. Prasetia Dwi Dharma Cabang Mataram
yang nilainya diprediksi oleh Stress Kerja, Kepuasan Kerja dan
Kompensasi.
Stress Kerja (X1) hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada
variabel Stress Kerja , maka akan meningkatkan Turnover Intention
sebesar 0,240. Makna dari analisis tersebut yaitu apabila tingkat Stress
Kerja tinggi maka Turnover Intention PT. Prasetia Dwi Dharma
Mataram akan mengalami peningkatan.
60
variabel Kompensasi, maka akan meningkatkan Turnover Intention
sebesar 0,257. Makna dari analisis tersebut yaitu apabila karyawan
memiliki sedikit kompensasi akan membuat Turnover Intention
tersebut akan meningkat.
E. Uji Hipotesis
1. Uji t
61
nyata 5% (=0,05) atau perbandingan nilai signfikan t. Apabila thitung > ttabel
atau nilai sig < 0,05 berarti H o ditolak, sebaliknya thitung < ttabel atau nilai
antara nilai thitung dengan ttabel. Berdasarkan hasil analisis maka hasil uji T
dapat disajikan pada tabel 4.18 berikut:
Tabel 4.18
Perbandingan Antara Nilai thitung dengan ttabel
62
sebesar 3,224 dan nilai sig = 0,007 karena nilai t hitung > ttabel (3,224 >
2,03) serta sig < 0,05 maka disimpulkan bahwa secara parsial variabel
Kepuasan Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Turnover
Intention di PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram.
c) Pengaruh variabel Kompensasi (X3) terhadap Turnover Intention (Y),
dari hasil perhitungan parsial menunjukkan bahwa pada taraf nyata 5%
(=0,05) dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ttabel sebesar
2,03. Dengan pengujian statistik diperoleh nilai t hitung sebesar 4,113
dan nilai sig = 0,000 karena nilai t hitung > ttabel (4,113 > 2,03) serta sig <
0,05 maka disimpulkan bahwa secara parsial variabel Kompensasi
(X3) berpengaruh signifikan terhadap Turnover Intention di PT.
Prasetia Dwi Dharma Mataram.
Dari hasil di atas terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan
2. Uji F
signfikan F. Apabila Fhitung> FTabel atau nilai Sig.F < 0,05 berari Ho
ditolak, sebaliknya Fhitung< FTabel atau nilai Sig.F > 0,05 berari Ho
diterima. Berdasarkan hasil analisis maka hasil uji F dapat disajikan pada
Tabel 4.19 berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji F
Hipotesis Alternatif (Ha) Nilai F Keterangan
63
Terdapat pengaruh yang signifikan Fhitung = 15,750 Ha diterima/
secara bersama-sama atau simultan F
Tabel = 2,89 Ho ditolak
dari variabel Stress Kerja , kepuasan
Sig. F = 0,000
kerja dan Kompensasi terhadap
Turnover Intention
Sumber: Data primer diolah (2020)
Dari hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan F tabel =
F (k; n-k) = F (3; 33) = 2,89 pada alpha sebesar 5% sedangkan F hitungnya
F. Uji Dominan
64
dikarenakan nilai (Standardized Coeffucients Beta) pada variabel tersebut
mempunyai nilai terbesar jika dibandingkan dengan variabel lain.
65
(2016) menyatakan bahwa stress kerja berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Turnover Intention.
3. Kepuasan kerja Karyawan pada PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram
Kepuasan kerja para karyawan selama ini menunjukan hasil yang
termasuk dalam kategori buruk. Hal tersebut menunjukan bahwa selama
ini karyawan memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah. Rendahnya
tingkat kepuasan kerja ini berkaitan secara langsung dengan kondisi dan
suasana pekerjaan di perusahaan. Rendahnya kepuasan kerja yang
dirasakan oleh setiap karyawan mampu mendorongan karyawan untuk
keluar dari perusahaan. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Manurung dan Ratmawati (2012)
menyatakan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh secara negatif dan
signifikan terhadap Turnover Intention.
4. Kompensasi Karyawan pada PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram
Hasil dari analisis juga dapat diketahui bahwa kompensasi yang di
miliki para karyawan selama ini masuk dalam kategori buruk. Hal
tersebut menunjukan bahwa selama ini karyawan merasa tidak diberikan
kompensasi. Karyawan yang tidak menerima kompensasi tentu lebih
mudah terdorong untuk keluar dari perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Satedjo (2017)
menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh negatif dan signnifikan
terhadap turnover intention.
5. Pengaruh Stress Kerja, Kepuasan kerja, Kompensasi Terhadap
Turnover Intention pada PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram.
Berdasarkan hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara Stress Kerja, kepuasan kerja, dan
Kompensasi terhadap Turnover Intention pada PT. Prasetia Dwi Dharma
Mataram. Jadi dapat dikatakan bahwa Turnover Intention dipengaruhi oleh
Stress Kerja, kepuasan kerja dan Kompensasi para karyawan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu Waspodo dkk (2013)
menyatakan bahwa Stress Kerja, kedisipinan berpengaruh secara bersama-
sama terhada Turnover Intention. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
66
maka dapat disimpulkan bahwa untuk menurunkan Turnover Intention
pada perusahaan, maka perlu memperhatikan tingkat Stress Kerja,
kepuasan kerja dan Kompensasi para karyawan.
6. Stress Kerja Memberikan Kontribusi Terbesar Pengaruhnya
Terhadap Turnover Intention pada PT. Prasetia Dwi Dharma
Mataram.
Berdasarkan hasil analisis maka dapat diketahui bahwa Stress Kerja
memberikan kontribusi terbesar terhadap Turnover Intention. Artinya
stress kerja yang dimiliki oleh setiap karyawan pada PT. Prasetia Dwi
Dharma Cabang Mataram memberikan pengaruh yang lebih besar dalam
keinginan untuk keluar dari perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan Haidir (2016) menyatakan bahwa
variabel stress kerja memberikan kontribusi terbesar/paling dominan
pengaruhnya terhadap Turnover Intention.
67
BAB V
A. Kesimpulan
Pada bagian ini akan memberikan kesimpulan umum yang dapat ditarik
berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bagian sebelumnya, yaitu
sebagai berikut:
1. Stress Kerja masuk dalam kriteria tinggi, kepuasan kerja masuk dalam
kriteria rendah, kompensasi masuk dalam kriteria buruk dan turnover
intention masuk dalam kriteria tinggi pada PT. Prasetia Dwi Dharma
Mataram.
2. Stress Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover Intention
pada PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram.
3. Kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover Intention
pada PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram.
4. Kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover Intention
pada PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram.
5. Stress Kerja, kepuasan kerja dan Kompensasi berpengaruh secara
signifikan dan simultan terhadap Turnover Intention pada PT. Prasetia
Dwi Dharma Mataram.
6. Stress kerja memberikan kontribusi terbesar terhadap Turnover Intention
pada PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis data yang
dilakukan maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak perusahaan pada PT. Prasetia Dwi Dharma Mataram
a. Pihak perusahaan diharapkan terus memperhatikan tingkat stress kerja
para karyawan. Stress Kerja karyawan terlindungi dengan baik maka
tingkat Turnover Intention dapat menurun.
68
b. Pihak perusahaan diharapkan dapat menciptakan suasana dan kondisi
pekerjaan demi kepuasan kerja para karyawan yang membaik, sehingga
Turnover Intention dapat menurun.
c. Pihak perusahaan diharapkan dapat memberikan kompensasi kepada
para karyawan agar mengahsilkan target melebihi yang perusahaan
inginkan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutrnya untuk menggunakan variabel serta
alat analisis yang lain agar penelitian dapat berkembang dan bermanfaat.
69
DAFTAR PUSTAKA
70
Martoyo, Susilo. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi 5, Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE
71
Lampiran 1: Jawaban Responden
Stress Kerja (X1) Kepuasan Kerja (X2) Kompensasi (X3) Turnover Intention
No. Nama Total Skor X1 Total Skor X2 Total Skor X3 Total Skor Y
X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 Y1 Y2 Y3
1 ARF 5 4 5 1 2 1 1 1 1 4 4 4 14 4 3 12
2 BMH 3 4 4 3 2 2 3 2 2 4 4 3 11 7 7 11
3 CNP 4 4 5 2 1 2 2 1 1 4 5 5 13 5 4 14
4 DR 4 4 5 2 2 1 2 1 1 5 4 4 13 5 4 13
5 DCA 4 4 4 2 1 2 2 2 1 4 4 4 12 5 5 12
6 DTR 5 4 4 3 2 2 1 2 2 5 4 4 13 7 5 13
7 DAC 4 4 4 3 2 3 2 2 1 3 4 4 12 8 5 11
8 ESP 3 4 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 10 6 8 10
9 FR 4 5 5 2 2 3 2 1 2 4 3 4 14 7 5 11
10 FISS 5 5 4 3 2 2 1 2 1 4 4 4 14 7 4 12
11 JAI 5 5 4 1 2 2 1 2 1 4 4 4 14 5 4 12
12 J 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 7 8 8 8
13 KDAR 4 5 5 2 2 2 2 1 1 4 3 4 14 6 4 11
14 KAIP 4 3 4 1 2 1 2 2 1 4 4 4 11 4 5 12
15 LD 5 5 4 2 2 2 1 2 1 5 4 5 14 6 4 14
16 MAS 5 5 4 2 1 1 1 2 1 5 4 5 14 4 4 14
17 MFS 3 3 4 2 2 1 3 2 2 4 3 3 10 5 7 10
18 MM 3 4 3 3 2 2 3 3 1 4 4 4 10 7 7 12
19 MRA 5 4 5 2 1 1 1 1 1 4 5 4 14 4 3 13
20 NR 3 3 3 2 2 1 3 3 1 4 4 4 9 5 7 12
21 NPN 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 9 7 9 9
22 NA 4 4 4 1 2 1 2 2 1 5 4 4 12 4 5 13
23 NB 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 4 4 11 6 7 11
24 NSW 4 5 4 2 2 2 2 2 1 4 4 4 13 6 5 12
25 NPP 5 5 4 1 1 2 1 2 2 5 4 5 14 4 5 14
26 OR 4 4 4 2 1 1 2 2 1 3 4 4 12 4 5 11
27 PYS 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 12 8 7 10
28 PBR 5 4 4 2 2 2 1 2 2 3 4 4 13 6 5 11
29 SLK 4 4 5 3 2 3 2 1 3 3 4 3 13 8 6 10
30 TJ 3 4 4 2 1 1 3 2 2 4 4 4 11 4 7 12
31 YA 5 4 4 2 2 2 1 2 1 4 4 4 13 6 4 12
32 ZRP 4 4 4 1 2 2 2 2 1 5 4 5 12 5 5 14
33 HK 4 4 5 2 1 2 2 1 2 4 4 5 13 5 5 13
34 DNA 4 4 4 1 2 1 2 2 2 4 4 4 12 4 6 12
35 WSP 4 5 4 2 1 2 2 2 1 5 4 4 13 5 5 13
36 EAP 4 4 5 2 2 1 2 1 1 4 4 5 13 5 4 13
37 RSN 5 4 4 1 2 2 1 2 1 4 4 4 13 5 4 12
72