Dewa Ayu Putu Ratni Dewi¹, I Ketut Setia Sapta², I Gede Rihayana³
123
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: ratnidewi06@gmail.com
ABSTRACT
Perusahaan mengharapkan kinerja yang baik dari masing-masing pegawai dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Apabila individu dalam
perkantoran SDM nya dapat berjalan dengan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif.
Kinerja pegawai menjadi peranan penting dalam suatu organisasi. Hal tersebut juga terjadi
pada Puskesmas 1 eririt , maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja
Karyawan pada Puskesmas 1 Seririt
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap Puskesmas 1 Seririt sebanyak 33
orang, dengan menggunakan sampling jenuh yang seluruh anggota populasi digunakan
sebagai responden. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis
regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini artinya semakin baik kompensasi maka kinerja
karyawan akan semakin baik, dan sebaliknya semakin rendah kompensasi maka akan
berdampak pada penurunan kinerja karyawan. Sama halnya dengan pengembangan karir
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, ini artinya apabila
pengembangan karir ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat demikian
sebaliknya bilamana pengembangan karir diturunkan maka kinerja karyawan akan
menurun.dan sama hal nya dengan komitmen organisasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan , ini artinya apabila komitmen organisasional semakin
baik maka kinerja karyawan akan semakin baik , dan sebaliknya semakin rendah komitmen
organisasional maka akan berdampak pada kinerja karyawan.
71
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
72
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
73
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
74
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
Kompensasi d) Tunjangan
Karyawan yang bekerja dalam merupakan kompensasi yang
sebuah organisasi pasti membutuhkan diberikan kepada karyawan
kompensasi atau imbalan yang cukup dan tertentu sebagai imbalan atas
adil, malah kalau bisa cukup kompetitif di pengorbanannya
banding dengan organisasi atau perusahaan Pengembangan Karir
lain. Sistem kompensasi yang baik akan Menurut Sagala (2016:274),
sangat mempengaruhi semangat kerja dan mengemukakan bahwa, pengembangan
produktivitas dari seseorang. Menururt karir adalah proses peningkatan
Wibowo (2016:271) Kompensasi adalah kemampuan kerja individu yang dicapai
jumlah paket yang ditawarkan organisasi dalam rangka mencapai karir yang
kepada pekerja sebagai imbalan atas diinginkan
penggunaan tenaga kerjanya Menurut Siagian (2015:207)
Indikator dalam pemberian berbagai dimensi dan indikator yang perlu
kompensasi untuk karyawan tentu berbeda- dipertimbangkan dalam pengembangan
beda. Hasibuan (20012:86) karir adalah sebagai berikut:
mengemukakan secara umum indikator a) Perlakuan yang adil dalam berkarir
kompensasi, yaitu: Perlakuan yang adil itu hanya bisa
a) Gaji terwujud apabila kriteria promosi
merupakan uang yang diberikan didasarkan pada pertimbangan-
setiap bulan kepada karyawan pertimbangan yang objektif,
sebagai balas jasa atas rasional dan diketahui secara luas
kontribusinya. dikalangan pegawai
b) Insentif b) Keperdulian para atasan langsung
merupakan imbalan finansial Para karyawan Pada umumnya
yang diberikan secara langsung mendambakan keterlibatan atasan
kepada karyawan yang kinerjanya langsung mereka dalam
melebihi standar yang ditentukan. perencanaan karir masing-masing.
c) Upah c) Informasi tentang berbagai
merupakan imbalan yang peluang promosi Para pegawai
diberikan secara langsung kepada pada umumnya mengharapkan
karyawan yang didasarkan pada bahwa mereka memiliki akses
jam kerja.
75
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
kepada informasi tentang berbagai a). Faktor personal, misalnya usia, jenis
peluang untuk dipromosikan. kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman
d) Adanya minat untuk kerja, kepribadian.
dipromosikan.Pendekatan yang b). Karakteristik pekerjaan, misalnya
tepat digunakan dalam hal lingkup jabatan, tantangan, konflik, peran,
menumbuhkan minat para pekerja tingkat kesulitan dalam pekerjaan.
untuk pengembangan karir ialah c). Karekteristik struktur, misalnya
pendekatan yang fleksibel dan besar/kecilnya organisasi, bentuk
proaktif. organisasi (sentralisasi/desentralisasi),
e) Tingkat kepuasaan. Meskipun kehadiran serikat pekerja.
secara umum dapat dikatakan d). Pengalaman kerja. Pengalaman kerja
bahwa setiap orang ingin meraih karyawan sangat berpengaruh terhadap
kemajuan, termasuk dalam tingkat komitmen karyawan pada
meniti karir, ukuran organisasi.
keberhasilan yang digunakan Kinerja Karyawan
memang berbeda-beda. Kinerja dalam suatu organisasi
Komitmen Organisasional merupakan jawaban dari berhasil atau
Menurut Robbins (2015) komitmen tidaknya tujuan organisasi yang telah
organisasional merupakan keadaan di ditetapkan, para atasan atau manajer sering
mana karyawan memihak suatu tidak memperhatikan kecuali sudah amat
perusahaan serta mempertahankan buruk atau segala sesuatu jadi serba salah.
keanggotaannya dalam perusahaan Menurut Manullang (2010:112)
tersebut.Komitmen diartikan sebagai sikap kinerja karyawan adalah pelaksanaan
karyawan untuk tetap berada dalam fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang
perusahaan dan terlibat dalam upaya-upaya atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu
mencapai misi, nilai- nilai dan tujuan pemeran umum ketrampilan.
perusahaan Menurut Priansa (2014:271) indikator
Indikator-indikator Komitmen kerja adalah sebagai berikut:
Organisasional Meyer (1984) dalam 1).Quantity of work (kuantitas pekerjaan)
Robbins (2012:99), mengemukakan bahwa yaitu volume pekerjaan dan produktivitas
terdapat tiga dimensi terpisah komitmen kerja yang dihasilkan oleh karyawan dalam
organisasional, yaitu: kurun waktu tertentu.
76
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
77
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola cenderung akan menunjukkan kualitas
karir dan mengembangkannya dengan baik yang baik, lebih totalitas dalam bekerja dan
supaya produktivitas karyawan tetap terjaga tingkat turnover terhadap perusahaan pun
dan mampu mendorong karyawan untuk rendah.Berdasarkan uraian diatas maka
selalu melakukan hal yang terbaik dan dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
menghindari frustasi kerja yang berakibat H3 : Komitmen organisasional
penurunan kinerja perusahaan. berpengaruh positif terhadap Kinerja
Berdasarkan uraian diatas maka Karyawan
dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Pengembangan Karir berpengaruh METODE PENELITIAN
positif terhadap Kinerja Karyawan Adapun objek penelitian ini
adalah para karyawan Puskesmas 1
Pengaruh Komitmen Organisasional Seririt pada khususnya yang
terhadap Kinerja Karyawan menyangkut kompensasi ,
pengembangan karir ,komitmen
Komitmen organisasional merupakan suatu
organisasi terhadap kinerja karyawan
ikatan emosional antara karyawan dengan
Puskesmas 1 Seririt
organisasi yang timbul karena adanya
Populasi dan Sampel
kepercayaan, kemauan untuk mencapai
Menurut Sugiyono (2014:208)
suatu tujuan serta keinginan untuk
bahwa populasi adalah wilayah
mempertahankan keanggotaan diri sebagai
generalisasi yang terdiri atas objek dan
bagian dari organisasi dan hal tersebut
subyek yang mempunyai kualitas dan
yang menjadikan karyawan akan tetap
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
bertahan dalam suatu organisasi baik
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
dalam kondisi menyenangkan maupun
ditarik kesimpulan. Populasi adalah
tidak. Kuatnya komitmen dari karyawan
wilayah generalisasi yang terdiri atas
pada perusahaan turut menjadi penentu
obyek/subyek yang mempunyai kualitas
bagaimana sifat dan tingkah laku karyawan
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
tersebut selama berada dalam perusahaan.
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Komitmen organisasional mendorong
ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
karyawan untuk mempertahankan
2015:115). Dengan demikian populasi
pekerjaannya dan menunjukkan hasil yang
adalah keseluruhan subyek baik kualitas
seharusnya. Karyawan yang memiliki
maupun karakteristik tertentu yang
komitmen yang tinggi terhadap perusahaan
78
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
diputuskan oleh peniliti untuk diteliti dan kepuasan kerja dan beban kerja
kemudian ditarik keseimpula lainnya. terhadap kinerja karyawan.
Populasi dalam penilitian ini adalah
pegawai Puskesmas 1 Seririt yang 3. Metode Kuisioner
berjumblah 33 orang (tidak termasuk Yaitu teknik pengumpulan data
pegawai kontrak )yang tersebar pada dengan menggunakan daftar
bagian bagian yang ada pertanyaan tertulis secara lengkap
Metode Pengumpulan Data tentang masalah yang akan dibahas.
Untuk mengetahui data yang diperlukan Pertanyaan tersebut ditujukan kepada
dalam penelitian ini ada beberapa tehnik karyawan Puskesmas 1 Seririt Untuk
metode pengumpulan data yaitu : mengkuantitatifkan pilihan ganda
1. Metode Interview (Wawancara) digunakan skala likert dengan 5
Wawancara dapat dilakukan secara kemungkinan jawaban menjadi 5 skor
terstruktur (penelitian tidak yaitu :
menggunakan pedoman wawancara a. Untuk jawaban a nilainya 5 (sangat
yang telah tersusun secara sistematis baik)
dan lengkap sebagai pengumpul b. Untuk jawaban b nilainya 4 (baik)
datanya) d an dapat dilakukan secara c. Untuk jawaban c nilainya 3 (cukup
langsung (tatap muka) maupun secara baik)
tidak langsung (melalui media seperti d. Untuk jawaban d nilainya 2 (tidak
telepon) Sugiyono, 2016).wawancara baik)
dalam penelitian ini yaitu berupa e. Untuk jawaban e nilainya 1 (sangat
Tanya jawab langsung dengan tidak baik)
pemimpin atau dengan karyawan.
2. Metode observasi (pengamatan) Teknik Analisis Data
Observasi merupakan teknik Analisis data pada penelitian ini
pengumpulan data yang mempunyai menggunakan analisis regresi linier
cirri yang spefisik tentang suatu berganda untuk menjawab hipotesis
obyek. Observasi tidak selalu penelitian. Analisis data dilakukan dengan
denganobyek manusia tetapi juga bantuan sofware SPSS Statistics.
obyek-obyek alam yang lain
(Sugiyono,2016). Dalam penelitian ini
pengamatan mengenai pengaruh
79
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
Tebel 2
Hasil Uji Reliabilitas
gaya kepemimpinan, bebn kerja, beban pegawai memiliki nilai cronbach alpha
kerja, dan Kinerja karyawan memiliki
lebih besar dari 0,60 sehingga dapat
pearson correlation lebih besar dari 0,3
sehingga dapat dinyatakan pernyataan dinyatakan bahwa pernyataan pada angket
tersebut valid dan data dapat dilanjutkan tersebut reliabel. Hal ini berarti, apabila
sebagai instrument penelitian
dilakukan pengukuran kembali dengan
80
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
Uji Multikolinearitas
Menurut (Sugiyono, 2014), uji
multikolinearitas bertujuan untuk menguji
Berdasarkan Tabel 3 dapat
apakah model regresi ditemukan adanya
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2- korelasi antar variabel bebas (Independen).
tailed) untuk semua variabel sebesar 200 Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel
Nilai-nilai tersebut lebih besar dari 0.05.
independen.
Hal ini berarti seluruh data berdistribusi
normal.
81
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
82
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
menandakan arah hubungan yang positif MULTIPER R yang diperoleh dalam hasil
dengan demikian dapat dijelaskan bahwa perhitungan SPSS yaitu positif 0,875
semakin baik pengembangan karir maka Berdasarkan kriteria menurut
kinerja pegawai juga akan semakin (Sugiyono, 2016), maka koefisien korelasi
meningkat, dan begitu pula sebaliknya 0,875 di atas, terletak diantara 0,81 sampai
penurunan pengembangan karir maka akan dengan 1,00, yang berarti terdapat korelasi
berdampak pada penurunan kinerja positif dan sangat kuat. Hal ini
pegawai pula. menunjukkan bahwa apabila variabel
diketahui koefisien komitmen Kompensasi (X1), Pengembangan karir
organisasional sebesar 2,4560 dengan (X2) dan komitmen organisasional (X3)
tingkat signifikansi sebesar 0,020 dengan meningkat, maka kinerja pegawai akan
(α) = 5 persen (0,020 < 0,05). Ini berarti meningkat dan sebaliknya apabila variabel
bahwa komitmen organisasional kompensasi (X1) dan pengembangan karir
berpengaruh signifikan terhadap kinerja (X2) menurun maka kinerja pegawai juga
pegawai pada Puskesmas 1 Seririt. Nilai menurun.
koefisien komitmen organisasional (b3) Koefisien Determinasi
sebesar 0,424 menandakan arah hubungan Analisis ini digunakan untuk
yang positif dengan demikian dapat mengetahui presentase besarnya pengaruh
dijelaskan bahwa semakin baik komitmen Kompensasi ( ), pengembangan karir
organisasional maka kinerja pegawai juga ( ) dan Komitmen organisasional (X3)
akan semakin meningkat, dan begitu pula terhadap kinerja pegawai pada Puskesmas
sebaliknya penurunan komitmen 1 Seririt. di peroleh dari besarnya R
organisasional maka akan berdampak pada
Square yang besarnya = 0,740 Koefisien
penurunan kinerja pegawai pula.
determinasi sebesar 74,00% berarti
Analisis Koefisien Korelasi Berganda
variabel Kompensasi ( ), Pengembangan
Analisis koefisien korelasi berganda
karir ( ) dan Komitmen organisasional
digunakan untuk menerangkan kekuatan
(X3) secara bersama – sama mampu
dan arah hubungan antara variabel
menjelaskan kinerja pegawai (Y) adalah
independen dengan variabel dependen
sebesar 74,00%. Sisanya sebesar 100%
(Sugiyono,2012).
74,00% = 26,00% ditentukan oleh variabel
Besarnya koefisien korelasi
lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
berganda dapat diketahui besarnya
83
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
Uji F (F-Test)
Uji keterandalan model atau uji Tabel 7 di atas menunjukkan hasil
kelayakan model atau yang lebih populer uji anova (uji F) di atas, diperoleh nilai
disebut sebagai uji F (ada juga yang Fhitung 31,438 dengan signifikansi sebesar
menyebutnya sebagai uji simultan model) 0,000 < 0,05. Maka H0 ditolak pada taraf
merupakan tahapan awal mengidentifikasi nyata 0,05 (Ha diterima). Kesimpulannya,
model regresi yang diestimasi layak atau model secara simultan telah layak untuk
tidak. Layak (andal) disini maksudnya digunakan.
adalah model yang diestimasi layak Analisis T-test
digunakan untuk menjelaskan pengaruh Untuk membuktikan pengaruh
variabel-variabel bebas terhadap variabel masing-masing variabel tersebut, nilai
terikat. Nama uji ini disebut sebagai uji F, signifikansi ttabel dibandingkan dengan
karena mengikuti mengikuti distribusi F thitung, atau dengan cara melihat besarnya
yang kriteria pengujiannya seperti One nilai koefisien beta pada masing-masing
Way Anova. variabel bebas, maka secara parsial
Sig. Tabel ANOVA menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas
besarnya angka probabilitas atau tersebut terhadap kinerja pegawai dapat
signifikansi pada perhitungan ANOVA. diketahui.
Nilai yang tertera digunakan untuk uji Pengaruh masing-masing variabel
kelayanan Model bebas tersebut terhadap kinerja karyawan
Analisis (dimana sejumlah variabel dapat diketahui.
x mempengaruhi variabel y) dengan a).Analisa Pengaruh Kompensasi
ketentuan angka probabilitas yang baik terhadap Kinerja Pegawai
untuk digunakan sebagai model regresi Berdasarkan Tabel.6 , koefisien
harus < 0,05. Nilai ini bisa dilihat pada kompensasi sebesar 2,535 dengan nilai
kolom Sig. Jika Sig. < 0,05, maka Model signifikansi 0,017 lebih kecil dari α 0,05
Analisis dianggap layak. Jika Sig. > 0,05, (0,0170<0,05). Hasil ini menunjukkan
maka Model Analisis dianggap tidak layak bahwa kompensasi berpengaruh
sebagaimana Tabel 7 berikut : signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Tabel 7 Puskesmas 1 Seririrt. Nilai koefisien
Uji F (F-Test)
Kompensasi (b1) sebesar 0,545 tersebut
juga menandakan arah hubungan yang
positif, dengan demikian dapat dijelaskan
84
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
bahwa semakin tinggi kompensasi maka pegawai pada Puskesmas 1 Seririt. Nilai
Kinerja Pegawai akan semakin baik, dan koefisien komitmen organisasional (b3)
sebaliknya semakin rendah kompensasi sebesar 0,424 menandakan arah hubungan
maka akan berdampak pada penurunan yang positif dengan demikian dapat
kinerja pegawai . dijelaskan bahwa semakin baik komitmen
b) Analisis Pengaruh Pengembangan karir organisasional maka kinerja pegawai juga
Interpersonal terhadap Kinerja Pegawai akan semakin meningkat, dan begitu pula
Dari persamaan regresi pada Tabel 6, sebaliknya penurunan komitmen
diketahui koefisien pengembangan karir organisasional maka akan berdampak pada
positif sebesar 2,592 dengan tingkat penurunan kinerja pegawai pula.
signifikansi sebesar 0,015 dengan (α) = 5
persen (0,015 < 0,05). Ini berarti bahwa PEMBAHASAN
pengembangan karir berpengaruh a) Analisa Pengaruh Kompensasi
signifikan terhadap kinerja pegawai pada terhadap Kinerja Pegawai
Puskesmas 1 Seririt. Nilai koefisien Berdasarkan Tabel 5, koefisien
Pengembangan karir (b2) sebesar 0,412 kompensasi sebesar 2,535 dengan nilai
menandakan arah hubungan yang positif signifikansi 0,017 lebih kecil dari α 0,05
dengan demikian dapat dijelaskan bahwa (0,0170<0,05). Hasil ini menunjukkan
semakin baik pengembangan karir maka bahwa kompensasi berpengaruh
kinerja pegawai juga akan semakin signifikan terhadap kinerja pegawai pada
meningkat, dan begitu pula sebaliknya Puskesmas 1 Seririt. Nilai koefisien
penurunan pengembangan karir maka akan kompensasi (b1) sebesar 0,545 tersebut
berdampak pada penurunan kinerja juga menandakan arah hubungan yang
pegawai pula. positif, dengan demikian dapat dijelaskan
c) Analisis Pengaruh Komitmen bahwa semakin tinggi kompensasi maka
organisasional terhadap Kinerja Pegawai kinerja pegawai akan semakin baik, dan
Dari persamaan regresi pada Tabel 6, sebaliknya semakin rendah kompensasi
diketahui koefisien komitmen maka akan berdampak pada penurunan
organisasional sebesar 2,4560 dengan kinerja pegawai .
tingkat signifikansi sebesar 0,020 dengan Hasil ini sejalan dengan
(α) = 5 persen (0,020 < 0,05). Ini berarti penelitian yang dilakukan oleh Aprijon
bahwa komitmen organisasional (2014) dalam Penelitiannya yang berjudul
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pengaruh kompensasi, terhadap kinerja
85
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
86
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
87
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
88
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
89
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022
Jurnal EMAS E-ISSN : 2774-3020
90
Vol 3 Nomor 3 Maret 2022