Disusun Oleh :
2016121524
FAKULTAS EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGGERANG SELATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
maupun tidak langsung, hingga skripsi ini dapat terselesaikan . Oleh karena itu
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi
selanjutnya.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi
bagi diri sendiri dan pembaca, khususnya di dunia pendidikan pada umumnya.
KATAPENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………... ii
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………………………....... 5
C. Pembatasan Masalah………………………………………………………….. 5
D. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 6
E. Tujuan Penelitian……………………………………………………………... 6
F. Manfaat Penelitian……………………………………………………………. 7
G. Kerangka Berfikir…………………………………………………………….. 8
H. Hipotesis……………………………………………………………………… 10
I. Sistematik Penulisan…………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………... 12
BAB 1
PENDAHULUAN Commented [IB1]: Tolong ikuti batas kiri kanan atas bawah
sesuai panduan, dan tolong baca panduan baik-baik
berbagai macam potensi untuk menjadi negara yang lebih maju. Akan tetapi pada
kenyataannya indonesia tidak bisa memanfaatkan berbagai potesi itu. Salah satunya
indonesia mengalami masalah disektor ekonomi, untuk mengatasi potensi tersebut maka
pajak diharapkan bisa menjadi solusi yang efektif. Hal ini dikarenakan pajak merupakan
langsung yang bisa diolah guna untuk pembiayaan barbagai macam keperluan negara
(Linstyaningtyas, 2012)
terampil dan berkualitas akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi
berpengaruh terhadap kinerja bawahanya dalam hal ini adalah karyawan. Kinerja
yang baikn dari bawahan dapat diperoleh dengan gaya kepemimpinan pemimpin
yang baik pula. Kinerja merupakan cara yang diperoleh dari kedua hal tersebut
dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang dan suatu hal penting dalam
adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para
bawahanya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak
kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
PT. Bnak QNB Cabang Gajah Mada perusahaan yang bergerak dibidang
perbankan dan pelayanan keuangan. Yang terletak di Jl. Gajah Mada No.174
perkembangan yang baik dalam rancangan bangun PT. Bank QNB Cabang Gajah
dapat membangun tim yang berkualitas. Tetapi pada dasarnya pemimpin yang ada
dalam PT. Bank QNB Cabang Gajah Mada merupakan tipe pemimpin yang
birokrasi, yaitu pemimpin yang patuh dan tunduk pada sistem birokrasi yang
yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat terlaksana dengan baik, akurat dan
sesuai jadwal yang telah ditentukan. Disini dapat dilihat bahwa kinerja karyawan
PT. Bank QNB Cabang Gajah Mada setiap harinya sangat padat. Semua ini
memerlukan sumber daya manusia yang berkinerja baik apakah itu dari segi
Bank QNB Cabang Gajah Mada dalam mengolah, mengarahkan sehingga dapat
dengan melihat kondisi langsung lingkungan kerja yang ada pada perusahaan dan
penulis mencoba memberi beberapa pernyataan kepada PT. Bank QNB Cabang
Gajah Mada secara lisan melalui wawancara yang telah dilakukan, penulis
menemukan hasil bahwa gaya kepemipinan yang ada pada PT. Bank QNB Cabang
Gajah Mada belum berjalan secara baik, dari hasil penelitian pemimpin belum
mengarahkan secara baik maka para bawahanya pun mampu menghasilkan kinerja
Kinerja Karyawan pada PT. Bank QNB Cabang Gajah Mada Jakarta Barat.
B. Identifikasi Masalah
mengidentifikasi masalah yang ada pada PT. Bank QNB Cabang Gajah Mada
sebagai berikut :
karyawan.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih mendalam maka penulis memandang
permasalahan penelitiann yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu,
penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan “Pengaruh Gaya kepemimpinan dan
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka yang
menjadi masalah pokok dalam penulisan ini, yaitu :
2. Untuk pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan karyawan pada PT. Bank
motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank QNB Cabang Gajah
Mada.
F. Manfaat Penelitian
yaitu :
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademik
3. Bagi Perusahaan
G. Kerangka Berfikir
penting, jadi dengan demikian kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang
mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses
perusahaan tersebut, jadi kinerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan
efektifitas dan efisien suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia
(SDM) dalam mencapai tujuan atau sasaran perusahaan atau instansi dengan baik
adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang karyawan mau dan rela
Pimpinan harus membentuk team work yang terkordinir baik yang biasa
mencapai tujuan perusahaan. Team work penting karna dalam suatu perusahaan
KINERJA
Indikator : indikator : Indikator :
1. Sifat 1. Daya Pendorong 1. Kompetensi
2. Kebiasaan 2. Kemauan 2. Kualitas Kerja
3. Tempramen 3. Kerelaan 3. Disiplin Kerja
4. Watak 4. Membentuk 4. Kerja Sama
5. Kepribadian Keterampilan 5. Tanggung Jawab
5. Membentuk 6. Pengalaman
Keahlian
sumber : Kartini 7. Kejujuran
kartono (2008:34) 6. Kewajiban
7. Tujuan
sumber :
Sumber : Sondang Mangkunegara
P.Siagian (2008:138) (2006)
H. Hipotesis
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum pada fakta-
fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat juga
belum jawaban yang empiric. Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat
ini diduga terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap
kinerja karyawan jawaban atau dugaan sementara dalam penelitian ini, sebagai
berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, Edy, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, edisi pertama, Kecana, Jakarta,
2009.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengevaluasi apakah proses kinerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah
sejalan dengan tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam
kenyataannya banyak organisasi yang justru kurang atau bahkan tidak jarang ada
yang mempunyai informasi tentang kinerja dalam organisasinya. Kinerja sebagai hasil-
hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode
waktu tertentu (Tika, 2006). Sedangkan menurut Rivai dan Basri (2005) kinerja adalah
kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan
diharapkan.
perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah
kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu
tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan
dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut
bekerja. Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai
dengan standar yang telah ditentukan (Masrukhin dan Waridin, 2004). Berdasarkan
Kinerja juga berarti hasil yang dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun
kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang dberikan
Menurut Rivai dan Basri (2005) kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal,
yaitu:
1. Kemampuan
2. Keinginan
3. Lingkungan
1. Kemampuan
tugas.
3. Kemahiran atau perbaikan pada sikap terhadap teman kerjanya dengan satu
aktivitas kinerja.
dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam ukuran kinerja secara umum
1. kuantitas kerja
2. kualitas kerja
karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai tujuan organisasi. Jika
seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang
ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau mereka yang mungkin sedang
mengamati dari luar (Robert, 1992). James et. al. (1996) mengatakan bahwa gaya
kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam
dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang
mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan untuk bisa melakukan
sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan
pemimpin yang bertipe militeristik ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-
sifat:
keputusan
Harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang demikian
sangat diperlukan, akn tetapi sifatnya yang negatif mengalahkan sifatnya yang positif.
a. Visi dan artikulasi. Dia memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang
berharap masa depan lebih baik daripada status quo, dan mampu mengklarifikasi
tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk
meraih visi.
para pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan
tidak dipenuhi.
membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi
dan menarik mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh
dan membaik dibanding saat ini. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara
awal ke masa depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat, dan sumber daya
untuk mewujudkannya.
2.1.3 Motivasi
Menurut Malthis (2001) motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang
bahwa motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi adalah
(Robins dan Mary, 2005). Motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukan
minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap
aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan (Masrukhin dan Waridin, 2004). Sedangkan
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias
mencapai hasil yang optimal. Motivasi merupakan sesuatu yang membuat bertindak
dalam organisasi bisnis, aspek motivasi kerja mutlak mendapat perhatian serius dari
awam dicerminkan oleh pepatah yang mengatakan “ada ubi ada talas, ada budi
ada balas”.
2. Dinamika kebutuhan manusia sangat kompleks dan tidak hanya bersifat materi,
akan tetapi juga bersifat psikologis.3. Tidak ada titik jenuh dalam pemuasan
kebutuhan manusia.
mengakibatkan tidak adanya satupun teknik motivasi yang sama efektifnya untuk
semua orang dalam organisasi juga untuk seseorang pada waktu dan kondisi yang
berbeda-beda.
Menurut Siagian (2002) ada enam teknik aplikasi teori motivasi, yaitu:
1. Cara berinteraksi.