Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

Latar Belakang

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari

manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran,

keuangan, maupun kepegawaian. Karena sumber daya manusia (SDM) dianggap semakin

penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan

hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang

disebut manajemen sumber daya manusia. Sedangkan produktivitas (produktif dalam

beraktivitas, bertindak, bekerja) menjadi keharusan yang bersifat umum bagi seluruh

perusahaan di dunia. Produktivitas mendeskripsikan tingkat produktif proses kerja

ataupun proses pembuatan produk dalam suatu perusahaan terhadap hasil outputnya.

Produktivitas juga menjadi acuan rasio dalam menentukan masukan dan keluaran, meski

pada prinsipnya berfokus pada hasil output. Terdapat perbandingan antara masukan dan

keluaran. Sumber Daya Manusia menjadi penentu masukan, dan sarana prasana menjadi

penentu keluaran. (Sinungan, 2007). Produktivitas terkadang pula dianggap sebagai suatu

alat ukur yang sangat tepat dalam menunjukkan efisiensi kerja sehingga dipandang

sebagai pengguna insentif terhadap sumber-sumber konversi.

Seorang manajer dan ruang lingkupnya harus menyiapkan pedoman yang

menajadi acuan bagi karyawan dalam bekerja atau menyelesaikan tugas-tugasnya sehari-

hari sehingga tercipta produktivitas yang efektif dan efesien. Acuan itu sendiri adalah

sebuah pedoman atau aturan tertulis (SOP) sebagai dasar dalam melakukan pekerjaan dan

sistem penghargaan yang diberikan kepada karyawan untuk menunjang produktivitas

kerja. SOP memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang kegiatan rutin atau

berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Untuk itu SOP juga dilengkapi

dengan referensi, lampiran, formulir, diagram dan alur kerja (flow chart). Manajer harus
mampu membuat SOP yang jelas, terarah, sistematis agar mudah dimengerti. Sehingga

terjadi keseimbangan dalam kinerja para karyawan. Melalui keseimbangan tersebut, maka

perusahaan akan tumbuh secara produktif dan berada pada batas wajar.

Manfaat SOP menurut Tambunan (2011:30-31, Dalam Meryanti 2012:30)

adalah sebagai dasar dalam kontrol atas pelaksanaan penerapan SOP dalam

perusahaan. Penerapan SOP dengan baik menghasilkan kelancaran aktivitas

operasional perusahaan, kepuasaan pelanggan, serta menjaga nama baik dan

kualitas perusahaan sehingga perusahaan dapat bertahan dalam kondisi bisnis

yang semakin ketat ini.

Adapun hal lain yang menjadi sangat penting dalam tercapainya

produktivitas karyawan adalah bagaimana kondisi lingkungan disekelilingnya.

Lingkungan kerja adalah kondisi-kondisi material dan psikologis yang ada dalam

organisasi. Sehingga perusahaan harus memberikan kondisi lingkungan yang

nyaman terhadap karyawan, baik itu secara fisik maupun psikologis. Menyediakan

tempat yang bersih, sejuk, luas, aman dan rapih serta menyediakan sarana-sarana

penunjang lainnya seperti wc dan tempat ibadah yang nyaman pula agar karyawan

nyaman dan bersemangat dalam bekerja. Selain itu, manajener juga harus jeli

melihat kondisi psikologis yang ada tercipta dalam ruang lingkup perusahaan.

Manajer yang profesional adalah mereka yang mampu menciptakan keselarasan

antar karyawan agar mereka saling bekerja sama dan saling memotivasi satu sama

lain, agar tercipta psikologis yang baik diantara mereka. Manajer juga perlu

memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan,


dalam hal ini diperlukan adanya peran perusahaan dalam meningkatkan motivasi dan

menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna mendorong terciptanya sikap dan

tindakan yang profesional dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan bidang dan

tanggung jawab masing –masing dan membuat karyawan merasa puas.

Produktivitas kerja dapat dicapai secara maksimal apabila karyawan dapat

bekerja secara efektif dan efesien dengan mengikuti pedoman yang telah

ditetapkan manejer dengan tepat. Karena dengan adanya SOP, karyawan akan

nyaman bekerja tanpa timbul rasa was-was apakah pekerjaan sesuai tau tidak.

Dengan secara tidak langsung membuat kondisi psikologisnya merasa nyaman

bekerja. Begitupun dengan lingkungan kerja yang baik, fisik ataupun psikologis

membuat karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan aman.

Di BNI tingkat produktivitasnya sangat baik, terlihat dari keunggulannya

sendiri yang mampu bersaing dengan bank-bank lainnya sampai saat ini. Dengan

mengemban Visi dan Misi Sebagai berikut :

Visi BNI

Menjadi Lembaga Keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja

secara berkelanjutan.

Misi BNI

1. Memberikan layanan prima dan solusi digital kepada seluruh Nasabah selaku

Mitra Bisnis pilihan utama.

2. Memperkuat layanan internasional untuk mendukung kebutuhan Mitra Bisnis

Global.

3. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi Investor.

4. Menciptakan kondisi terbaik bagi Karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi.

5. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan

Masyarakat.
6. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi

industri.

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (selanjutnya disebut “BNI” atau

“Bank”) pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai Bank sentral dengan nama

“Bank Negara Indonesia” berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang No. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan

Undang-Undang No. 17 tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara

Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara. Selanjutnya,

peran BNI sebagai Bank yang diberi mandat untuk memperbaiki ekonomi rakyat

dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional dikukuhkan oleh UU No. 17

tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946.

Namun setelah melakukan survei secara langsung, saya mengamati bahwa

kondisi lingkungan kerja pada ruangan-ruangan di Bank BNI agak sempit. Hal ini

di- karenakan ruangan staf yang kecil dan banyak lemari serta meja yang tak

begitu tersusun rapi. Selain itu lampu yang ada pada ruangan tersebut kurang

terang sehingga menimbulkan ke-tidaknyamanan dalam bekerja. Dengan

demikian upaya peningkatan kualitas sumber daya pegawai harus diarahkan pada

peningkatan kinerja dengan memperhatikan lingkungan kerja yang ditempati dan

penerapan terhadap tugas-tugas pegawai sehingga kinerja pegawai harus mampu

mengembangkan inisiatif, inovatif dan kreativitas terhadap tugas pokok dan

fungsi yang ada pada bidang kerjanya masing-masing.


Hal ini menjadi dasar penulis ingin meneliti apakah SOP dan lingkungan kerja

merupakan salah satu variabel penting dalam Bank Negara Indonesia sehingga mampu

bersaing dengan baik di era serba persaingan ini. Bagaimana tingat produktivitas

karyawan dengan adanya SOP sebagai acuannya dalam bekerja dan lingkungan kerja

yang membuatnya nyaman. Dalam penelitian ini penulis mengambil subyek pada PT BNI

46 (persero) Tbk KCP Krakatau Kota Medan yang merupakan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) bergerak dibidang jasa keuangan, yang mana terdapat beberapa hal

penting yang optimal, yaitu tingkat SOP sangat penting dalam perusahaan ini di-

karenakan agar karyawan mengetahui tugas masing-masing.

Dengan memperhatikan hal diatas maka penulis tertarik untuk melakukan Mini

Riset dengan Judul “Pengaruh SOP dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas

Pegawai Pada PT BNI 46 (persero) Tbk KCP Krakatau Kota Medan”.


BAB 2

Adapun ruang lingkup pekerjaan dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Pembantu Krakatau Kota Medan , sebagai berikut :

1) Pemimpin Kantor Cabang Utama

Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan penyusunan rencana strategis serta

bertanggung jawab atas seluruh aktivitas kantor cabang utama dan kantor layanan nasabah,

bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi manajemen secara optimal.

2) Pemimpin Bidang Pelayanan

Membina dan membangun hubungan baik dengan nasabah, menyelia dan berpartisipasi

aktif terhadap unit layanan nasabah menyelia dan berperan aktif terhadap pelayanan uang

tunai.

3) Customer Service

a. Customer Service (PNC 1) Bertugas melayani nasabah dalam melakukan permohonan

pembukaan rekening tabungan, rekening deposito, rekening giro, pelayanan klaim

nasabah (contohnya seperti ATM tertelan dan keluhan nasabah lainnya), penutupan

rekening tabungan, deposito, dan giro.

b. Customer Service (PNC 2) Bertugas melayani nasabah dalam melakukan permohonan

pembukaan Letter of Credit, menerbitkan Bank Garansi, Save Deposit Box dan BNI

Instan.

4) Penyelia

a. Pelayanan Uang Tunai Pelayanan semua jenis transaksi kas tunai, pemindah, setoran

kliring dalam rangka pelayanan transaksi keuangan terbaik kepada nasabah dan sebagai

penyedia jasa bagi kepuasan nasabah.


b. Pelayanan Nasabah Melakukan penyeliaan atas kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

produk jasa BNI yang dilakukan oleh asisten pelaksana.

5) Teller Melaksanakan kegiatan layanan transaksi kegiatan administrasi berdasarkan prosedur

yang jelas bersifat rutin dan membutuhkan supervisi yang ketat sesuai dengan ketentuan atau

kebijakan serta sistem dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan utama yang dilakukan penulis pada mini riset pada PT. Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk. Kantor Cabang Pembantu Krakatau Kota Medan khususnya pada bagian

customer service, yaitu :

1. Mengetahui prosedur pelaksanaan tabungan mulai dari pembukaan, pembayaran, dan

penutupan transaksi yang terjadi dalam PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

2. Mengetahui proses dari pencetakan nomor cek dengan cara memasukan sandi-sandi

yang membedakan cek atau BG.

3. Mengetahui kegiatan-kegiatan transaksi seperti nasabah ingin membuka rekening pada

PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.


BAB 3

Random
Fluctuations

Planning
• Operations Strategic
• Product and Process
Choices Organizing
• Planning Conversion • Job Design
System • Work Measurement
• Layout Planning
Scheduling
• Project Management
• Schedulling System
• Operation Schedulling

INPUTs Proses Konversi OUTPUTs

Controlling
• Inventory Control
• Maintenance
BAB 4

Anda mungkin juga menyukai