BAB I
PENDAHULUAN
peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu
memikirkan bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sumber daya
manusianya agar dapat mendorong kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana caranya
Kerjasama antar sesama karyawan maupun kerjasama dengan atasan, serta tanggung
jawab terhadap pekerjaan yang dihasilkan. Hal utama yang dituntut perusaan adalah
persepsi kerja mereka harus sesuai dengan standar dan target yang ditetapkan oleh
perusahaan. Oleh karena itu, karyawan harus menghasilkan prestasi yang baik untuk
Bedasarkan penilaian prestasi kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Cabang Kupang didasarkan pada pemberian target tahun Bank yang ditetapkan oleh
manajemen puncak Bank (Direksi) melalui kantor pusat PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) di Pusat.
2
Tabel 1.1
Rencana dan pencapaian Target
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kupang
Tahun 2011
No Target
Hasil yang Dicapai Standar Prestasi
A TARGET KUANTITATIF
B TARGET KUALITATIF
mendorong karyawan untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan suatu
Dengan adanya target promosi, pasti karyawan akan merasa dihargai, diperhatikan,
mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi serta akan mempertinggi
loyalitas (kesetiaan) pada perusahaan. Oleh karena itu, pimpinan harus menyadari
objektif. Jika pimpinan telah menyadari dan mempertimbangkan, maka perusahaan akan
semangat kerja, menurunnya disiplin kerja, tingkat absensi yang tinggi atau bahkan
karyawan atas hasil kerjanya, maka perusahaan harus memiliki sesuatu sistem balas jasa
yang tepat. Mekanisme untuk dapat menentukan balas jasa yang pantas bagi suatu
Melalui penilaian prestasi kerja akan diketahui seberapa baik Ia telah melaksanakan
kekurangan dan potensi seorang karyawan. Dari hasil tersebut, perusahaan dapat
karyawannya. Akan tetapi tidak semua karyawan suatu perusahaan dapat dipromosikan.
Prinsip “The right man in the right place” harus dipenuhi agar perusahaan dapat berjalan
Pelaksanaan promosi jabatan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang
Kupang dilakukan waktunya tidak tetap karena perusahaan selalu berusaha untuk
memenuhi tuntutan jasa layanan kepada nasabah yang terus mengalami dinamika
mempengaruhi system promosi yang ditargetkan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Cabang Kupang misalnya seorang karyawan yang harus dipromosikan tiga tahun lagi
dengan judul “ Persepsi Karyawan Terhadap Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan
Bedasarkan Uraian latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam
penelitian ini adalah “ Bagimana Persepsi Karyawan Terhadap Prestasi Kerja dan
Promosi Jabatan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Kupang”
Untuk mengetahui Persepsi Karyawan Tentang Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan
a. Sebagai masukan bagi manajemen Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
b. Sebagai bahan informasi untuk penelitan yang relefan dengan penelitian ini.
Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Cabang Kupang.
6
BAB II
TELAAH PUSTAKA
menafsirkan kesan indra mereka agar memberi makna kapada lingkungan mereka (Robbins,
2003). Winardi (2004) mendefenisikan sebagai suatu proses kognitif dimana seorang individu
memberikan arti kepada lingkungan. Mengingat bahwa masing-masing orang memberi artinya
sendiri terhadap stimulus maka dapat dikatakan bahwa individu yang berbeda akan melihat hal
yang sama denagn cara yang berbeda. Denagn perkataan lain, persepsi meliputi aktivitas
Cara karyawan memandang situasi yang berlaku sering kali memiliki arti lebih
penting untuk memahami perilaku daripada situasi itu sendiri. Jadi dengan demikian persepsi
menckup penafsiran objek-objek, simbol-simbol dan orang-orang yang dipandang dari sudut
pandang pengalaman yang penting. Robbins (2001), menjelaskan bahwa kesan indera yang
ditangkap individu dari lingkungan umumnya akan diolah terlebih dahulu dalam kognitif
sebelum diterjemahkan dalam makna tertentu. Proses kognitif yang dialami setiap individu
ini dikenal dengan sebutan persepsi. Persepsi seringkali menjadi topik bahasan dalam
konteks Perilaku Organisasi. Hal ini semata-mata karena perilaku individu didasarkan pada
7
persepsi individu tersebut mengenai realitas yang ada di organisasi (Robbins, 2001). Setiap
individu akan memiliki persepsi yang berbedabeda walaupun terhadap objek yang sama.
yang diterima. Pada proses tersebut tentunya tidak hanya sampai pada pemberian arti saja
tetapi akan mempengaruhi pada perilaku yang akan dipilihnya sesuai dengan rangsang
yang diterima dari lingkungannya. Chaplin (1999) memandang persepsi sebagai proses
mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra. Proses
perseptual ini dimulai dengan perhatian, yaitu merupakan proses pengamatan selektif.
Proses ini juga mencakup memahami dan mengenali atau mengetahui objek-objek serta
kejadian-kejadian (Chaplin, 1999). Pareek dan Milton (1981), menjelaskan bahwa proses
1. Penerimaan Rangsang
3. Proses Pengorganisasian
4. Proses Penafsiran
8
menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Setelah data tersebut ditafsirkan
maka telah dapat dikatakan sudah terjadi persepsi. Karena persepsi pada
5. Proses Pengecekan
mengecek apakah yang dilakukan benar atau salah. Penafsiran ini dapat
6. Proses Reaksi
Baron dan Byrne, juga Myers (dalam Gerungan 1996) menyatakan bahwa sikap itu
rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang
c. Komponen Konatif (Komponen perilaku atau action component), yaitu komponen yang
Prestasi kerja yang dihasilkan oleh para karyawan merupakan suatu hasil pengorbanan,
baik pengorbanan waktu ataupun tenaga. Semua itu dilakukan dalam rangka melaksanakan
tugas yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan supaya tujuan perusahaan itu tercapai dan
Menurut Agus Dharma (1996: 1), pengertian dari prestasi kerja adalah sebagai berikut:
"prestasi kerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan atau
Sedangkan Flippo (1996:29) mengartikan prestasi kerja sebagai hasil atau tingkat
1. Efektivitas kerja
5. Penurunan biaya
Lebih lanjut pengertian prestasi kerja menurut Mangkunegara (2000: 67) adalah
sebagai berikut: "Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
10
oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya".
yang dicapai seseorang untuk mengetahui sejauh mana seseorang mencapai prestasi yang
diukur atau dinilai. Suryabrata (1984) menyatakan bahwa prestasi adalah juga suatu hasil
yang dicapai seseorang setelah ia melakukan suatu kegiatan. Dalam dunia kerja, prestasi
Definisi prestasi kerja menurut Lawler (dalam As’ad, 1991) adalah suatu hasil yang
dicapai oleh karyawan dalam mengerjakan tugas atau pekerjaannya secara efisien dan
efektif. Lawler & Porter (dalam As’ad, 1991) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah
kesuksesan kerja yang diperoleh seseorang dari perbuatan atau hasil yang bersangkutan.
Dalam lingkup yang lebih luas, Jewell & Siegall (1990) menyatakan bahwa prestasi
merupakan hasil sejauh mana anggota organisasi telah melakukan pekerjaan dalam rangka
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
waktu. Menurut Moh. As'ud (1995:47), prestasi kerja sebagai kesuksesan seseorang dalam
Tujuan perusahaan akan tercapai dengan baik apabila karyawan dapat menjalankan
tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan
kerja para karyawan, perusahaan harus menjalankan usaha-usaha terhadap penilaian prestasi
11
kerja, agar dapat memperbaiki efektifitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil yang
telah ditetapkan.
(2002:69) adalah “suatu proses penilian prestasi kerja pegawai yang dilakukan pimpinan
making and enforcing decisions about such as promotion, pay increases, layoff and
transfer.” (Penilaian prestasi kerja adalah sebagai penyedia informasi yang sangat membantu
dalam memberikan kepada bawahan umpan balik tentang seberapa baik mereka melakukan
kerja mereka untuk organisasi". Sedangkan menurut Pandji (1995:109): "Penilaian Prestasi
adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
Menurut Amirullah (2004, hal. 211): "Tujuan penilaian prestasi kerja adalah untuk
mengetahui apakah karyawan telah bekerja sesuai dengan standar-standar yang telah
ditentukan sebelumnya.
Dari defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan penilaian prestasi kerja
adalah bagaimana pihak manajemen perusahaan mengetahui prestasi kerja karyawan dengan
baik sesuai dengan informasi kerja yang diperoleh dan anggota perusahaan yang
bersangkutan. Penilaian prestasi kerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai
kepentingan, seperti:
ketiga pihak yang terlibat dapat mengambil berbagai langkah yang diperlukan agar
prestasi kerja para pegawai lebih meningkat lagi dimasa-masa yang akan datang.
tentang siapa yang berhak menerima berbagai imbalan tersebut dapat didasarkan
antara lain pada hasil penilaian atas prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.
apapun bentuk muatsi tersebut seperti promosi, alih tugas, alih wilayah maupun
demosi
4. Guna Menyusun Program Pendidikan Dan Petatihan. Baik yang dimaksud untuk
potensi karyawan yang ternyata belum sepenuhnya digali dan yang terungkap
karier yang paling tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuhan para pegawai dan
Disamping itu berbagai manfaat suatu sistem penilaian prestasi kerja yang ditunjukkan
kepada pemuasan kebutuhan dan kepentingan para pegawai, sistem penilaian prestasi dapat
pula menjadikan sumber penting bagi berbagai segi manajemen sumber daya manusia.
Ukuran terakhir keberhasilan dari suatu departemen personalia adalah prestasi kerja.
Karena baik departemen itu sendiri maupun karyawan memerlukan umpan balik atas
upayanya masing-masing, maka prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh
karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja Menurut Heidrahman dan Suad Husnan
(1990:126), faktor-faktor prestasi kerja yang perlu dinilai adalah sebagai berikut :
1. Kuantitas Kerja
Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu diperhatikan
2. Kualitas kerja
Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Biasanya diukur
3. Keandalan
4. Inisiatif
5. Kerajinan
Kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksaan dan juga yang bersifat rutin.
6. Sikap
7. Kehadiran
Keberadaan karyawan di tempat kerja untuk bekerja sesuai dengan waktu/jam kerja
Zeitz (dalam Baron & Byrne, 1994) mengatakan bahwa prestasi kerja dipengaruhi oleh
dua hal utama, yaitu faktor organisasional (perusahaan) dan faktor personal. Faktor
organisasional meliputi sistem imbal jasa, kualitas pengawasan, beban kerja, nilai dan minat,
serta kondisi fisik dari lingkungan kerja. Diantara berbagai faktor organisasional tersebut,
faktor yang paling penting adalah faktor sistem imbal jasa, dimana faktor tersebut akan
diberikan dalam bentuk gaji, bonus, ataupun promosi. Selain itu, faktor organisasional kedua
yang juga penting adalah kualitas pengawasan (supervision quality), dimana seorang
bawahan dapat memperoleh kepuasan kerja jika atasannya lebih kompeten dibandingkan
dirinya.
Sementara faktor personal meliputi ciri sifat kepribadian (personality trait), senioritas,
masa kerja, kemampuan ataupun keterampilan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan dan
15
kepuasan hidup. Untuk faktor personal, faktor yang juga penting dalam mempengaruhi
prestasi kerja adalah faktor status dan masa kerja. Pada umumnya, orang yang telah
memiliki status pekerjaan yang lebih tinggi biasanya telah menunjukkan prestasi kerja yang
baik. Status pekerjaan tersebut dapat memberikannya kesempatan untuk memperoleh masa
kerja yang lebih baik, sehingga kesempatannya untuk semakin menunjukkan prestasi kerja
juga semakin besar. Blumberg & Pringle (dalam Jewell & Siegall, 1990) juga menyatakan
bahwa ada beberapa faktor yang menentukan prestasi kerja seseorang, yaitu kesempatan,
kapasitas, dan kemauan untuk melakukan prestasi. Kapasitas terdiri dari usia, kesehatan,
dan tingkat energi. Kemauan terdiri dari motivasi, kepuasan kerja, status pekerjaan,
kecemasan, legitimasi, partisipasi, sikap, persepsi atas karakteristik tugas, keterlibatan kerja,
keterlibatan ego, citra diri, kepribadian, norma, nilai, persepsi atas ekspektasi peran, dan rasa
keadilan. Sedangkan kesempatan meliputi alat, material, pasokan, kondisi kerja, tindakan
MenurutMalayu S.P Hasibuan (2001:104) Berikut ini unsur-unsur dasar dalam penilaian
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapatdihasilkan oleh karyawan
3. Kejujuran
4. Kedisplinan
kepadanya.
5. Kreativitas
6. Kerjasama
7. Kepemimpinan
8. Kepribadian
9. Prakarsa
dipergunakan.
idaman yang selalu dinanti-nantikan oleh pegawai, karena promosi berarti ada
untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan
memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab dan penghasilan yang semakin
besar. Promosi disebabkan adanya suatu jabatan yang lowong karena: pensiun, keluar,
meninggal dunia atau pejabat yang menduduki jabatan tersebut pindah ke jabatan lainnya.
perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, wewenang dan tanggung
jawab semakin besar, status serta pendapatan juga semakin tinggi, sedangkan Siagian
(2003:110), memberikan definisi atau pengertian promosi ialah apabila seorang pegawai
18
dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar,
tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula.
bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinantinantikan. Dengan
promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan
karyawan bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan
jawab (responsibility), serta penghasilan (outcomes) yang semakin besar bagi karyawan.
berarti perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi tingkatannya dalam
jawab. Promosi akan mengakibatkan kenaikan pendapatan dan hak. Promosi memberikan
peranan penting bagi setiap pegawai, karena dengan promosi berarti adanya kepercayaan
dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan pegawai untuk menjabat suatu
Promosi memberikan peran penting karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu
kemampuan, kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif tidak pilih
kasih. Karyawan yang mempunyai peringkat atau ranking terbaik hendaknya mendapat
kesempatan untuk dipromosikan terlebih dahulu tanpa melihat uku, golongan dan
keturunannya. Promosi yang dilaksanakan dengan adil akan menjadi alat mendorong bagi
19
karyawan untuk meningkatkan semangat kerjanya, sehingga dapat bekerja lebi giat dan
lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Malayu.S.P. Hasibuan (2000 :107)
azas keadilan dan objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja lebih giat, bersemangat,
berdisiplin, dan berprestasi kerja sehngga sasaran perusahaan secara optimal dapat
tercapai”
lain yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih
tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Dan pada umumnya promosi yang diikuti
Menurut William B. Werther dan Keith Davis (Werther dan Davis, 1996:261):
“A promotion occurs when an employee is moved from one job to another job that is
karyawan dipindahkan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi imbalan,
disebut dengan promosi (kenaikan tingkat jabatan). Promosi adalah kesempatan dimana
suatu jabatan ke jabatan yang lain, yang mempunyai status dan tanggung jawab yang
lebih tinggi. Hal ini memiliki nilai karena merupakan bukti pengakuan yang lain terhadap
prestasi kerja yang dicapai seseorang. Seseorang yang dipromosikan pada umumnya
dianggap mempunyai prestasi yang baik, dan juga ada beberapa pertimbangan lainnya
20
yang menunjang. Ada p endapat lain yang menyebutkan bahwa promosi adalah dengan
meningkatkan status sosial, oleh karena itu individu yang merasakan adanya ketetapan
promosi merupakan salah satu kepuasan dari pekerjaannya. (Robbins 1991 : 172).
Salah satu cara agar seorang karyawan dapat meningkatkan karirnya yaitu melalui
jenjang promosi yang ada di perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Jenjang
promosi dapat menambah semangat dan gairah karyawan di dalam bekerja, sehingga
karyawan akan bekerja dengan penuh motivasi untuk mendapatkan promosi dalam
karirnya. Apabila seorang karyawan memperoleh promosi, maka jabatan dan kompensasi
yang akan diterima secara otomatis juga akan meningkat, hal ini akan dapat
Menurut Henry Simamora (Simamora, 1995:587) manfaat dari promosi adalah sebagai
berikut:
Karyawan yang dihargai promosi akan termotivasi untuk memberikan kinerja yang
lebih tinggi lagi jika mereka merasa bahwa kinerja yang efektif menyebabkan
promosi.
3. Riset memperlihatkan bahwa kesempatan untuk promosi dan tingkat kepuasan kerja
yang sangat tinggi berkorelasi secara signifikan. Sistim promosi karyawan yang
21
efektif dapat menyebabkan efisiensi organisasional yang lebih besar dan tingkat
Malayu S.P. Hasibuan yang mengemukakan tujuan dari pelaksanaan promosi, sebagai
1. Untuk memperbaiki semangat kerja pegawai, yaitu bila promosi dilakukan pada
tinggi.
sekarang ke jabatan yang lebih tinggi, sehingga menjadi daya dorong semangat bagi
karyawan lainnya.
atau pegawai, pelatihan bagi para pegawai atau memberikan pesangon kepada
4. Promosi memberikan kemampuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin besar
dan inovas yang lebih baik sehingga perusahaan atau organisasi dapat merasakan
6. Promosi juga dimaksudkan untuk mengisi jabatan karena pejabatnya berhenti, agar
7. Promosi diharapkan dapat merangsang agar atau pegawai lebih bergairah bekerja,
8. Promosi juga bertujuan untuk mempermudah penarikan tenaga kerja, sebab dengan
adanya promosi maka akan terjadi daya pendorong serta perangsang bagi tenaga-
Syarat promosi dapat dipakai untuk menetapkan siapa saja yang berhak untuk segera
1. Pengalaman
satu syarat untuk promosi, karena dengan adanya pengalainan yang lebih banyak,
maka diharapkan kemampuan kerja yang tinggi, ide yang lebih banyak, dan
sebagainya.
2. Tingkat Pendidikan
dipromosikan pada jabatan tertentu. Hal ini mempunyai alasan bahwa dengan
pendidikan yang lebih tinggi, maka dapat diharapkan karyawan yang memiliki
3. Loyalitas
Loyalitas atas kesetiaan terhadap perusahaan tempat karyawan bekerja sering kali
23
digunakan sebagai syarat promosi Hal ini disebabkan karena dengan loyalitas
yang tinggi karyawan diharapkan memiliki tanggung jawab yang lebih besar.
4. Kejujuran
yang perlu diperhatikan, misalnya untuk jabatan kasir atau bagian keuangan,
5. Tanggung Jawab
masalah tanggung jawab merupakan syarat utama untuk promosi. Apabila seorang
karyawan meniiliki tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan yang kecil, maka
untuk promosi jabatan tersebut misalnya untuk jabatan salesman dimana syarat ini
7. Prestasi kerja
promosi. Hal ini dapat dilihat dari catatan-catatan prestasi yang telah dikerjakan.
Untuk promosi pada jabatan tertentu mungkin syarat tingkat inisiatif dan
kreativitas harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena jabatan yang akan
Sedangkan Menurut Gary Dessler (Dessler, 1996:562) yang menyatakan bahwa dasar
1. Kecakapan kerja
2. Senioritas
1. Penilaian prestasi kerja dan Promosi oleh PT. Sriwijaya Air. Koko Sujatmoko,
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara, 2007. Dengan hasil dapat disimpulkan
bahwa Promosi akan mengakibatkan kenaikan pendapatan dan hak. Promosi memberikan
peranan penting bagi setiap pegawai, karena dengan promosi berarti adanya kepercayaan
dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan pegawai untuk menjabat suatu
Kebijakan Penempatan Sumber Daya Manusia Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Kerja
hubungan erat serta berpengaruh langsung dengan prestasi kerja pasca penempatan.
Persepsi Karyawan terhadap Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan Pada Bank NTT
(Persero) Cabang Utama Kupang. Dengan hasil: Karyawan mempunyai persepsi yang
sangat baik terhadap Variable Prestasi Kerja dan Variabel Promosi Jabatan sehingga
Pada bagian ini digambarkan secara spesifik hubungan-hubungan antara variable yang
a. Persepsi karyawan
Cara karyawan memandang situasi untuk memahami perilaku daripada situasi itu
simbol dan orang-orang yang dipandang dari sudut pandang pengalaman yang
penting.
b. Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja adalah suatu proses penilai/evaluasi yang dilakukan atas
prestasi dan hasil kerja para pegawai baik kualitas maupun kuantisasnyasesuai
kepadanya
c. Promosi Jabatan
Promosi berarti perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi
Gambar 1.1
Persepsi Karyawan
BAIK/BURUK
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh karyawan perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Cabang Kupang sebanyak 102 Orang. Sampel yang diambil yaitu keseluruhan
dari populasi.
Indikator variabel penelitian pada table dibawah ini akan disusun dalam daftar pertanyaan
Tabel 2.1
Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional
Skala
Variabel Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
Untuk itu akan digunakan Skala Likert (Sugiono 1999:87) untuk mengukur jawaban
setiap instrument. Adapun kategori jawaban dalam skala Likert terbagi dalam lima
Sangat Baik :5
Baik :4
Cukup Baik :3
Kurang Baik : 2
Tidak Baik :1
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian berupa
b. Data Sekunder yaitu data penunjang atau pelengkap dengan studi kepustkaan
maupun studi dokumen dengan data yang tersedia antara lain: berupa
a. Data Kualititatif adalah data dalam bentuk pernyataan yang berkaitan dengan
obyek serta ruang lingkup penelitian misalnya sejarah PT. Bank Rakyat
b. Data Kuantitatif adalah data-data berupa angka yang disajikan dalam bentuk
1. Kuisioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan Tanya
yang relevan dengan konsep-konsep penelitian, hal ini dapat dilakukan pada
obyek penelitian.
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik induksi berupa
analisis deskriptif yaitu: suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan diolah
responden atau capaian indicator (CI) dengan menggunakan rumus (Ridwan 2006):
CI =
∑ JR
∑ SI
Dimana:
∑ SI : Skor Ideal
Kriteria pengambilan keputusan untuk mengukur hasil presentase dari responden adalah:
68 - 83,99% : Baik
30
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kupang berlokasi di Jalan
Soekarno. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus sampai Oktober 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, S. 1999. Aplikasi psikologi dalam manajemen sumber daya manusia perusahaan.
Jakarta: Pusgrafin.
Basir Barthos 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta
Elny M. Zakarias.2012. Analisis Persepsi Karyawan terhadap Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan
Pada Bank NTT (Persero) Cabang Utama Kupang. Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya
Mandira
Feinberg, M.R. 1992. Effective psychology for managers. Englewood Cliff, New Jersey :
Prentice-Hall
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnely, J.M. 1985. Organizations behavior, structure,
processes. Plano : Business Publication.
Grivin, R.W. & Ebert, R.J. 1996. Business. Englewood Cliff, New Jersey : Prentice Hall, Inc.
Hasibuan, M.S.P. 1990. Manajemen sumber daya manusia: dasar kunci keberhasilan. Jakarta:
CV Haji Mas Agung.
Jewell & Siegall, M. 1990. Psikologi industri/organisasi modern. Jakarta: Penerbit Arcan.
Koko Sujatmoko,2007. Penilaian prestasi kerja dan Promosi oleh PT. Sriwijaya Air. Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
Mangkunegara, Anwar Prabu .2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Penerebit
Pustaka Setia, Bandung
Robbins, S.P. 1983. Organizational behavior: concept, controversion & application (Edisi ke-5).
San Diego: Prentice Hall International, Inc.
32
Werther, W.B. & Davis, K. 1993. Human resource and personnel management. New York:
McGraw-Hill, Co.
Sumber Internet: