SIPIL NEGARA
Salah satu cara untuk mencapai tujuan sebuah organisasi adalah dengan menerapkan
sistem kompensasi yang sesuai dengan tanggungjawab dan kinerjanya dalam organisasi,
serta menjamin loyalitas kepada organisasi melalui penyediaan jaminan kesejahteraan
yang memadai baik pada saat aktif maupun setelah pensiun.
Kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada
pegawai dan timbul dari pekerjaannya, baik yang berbentuk finansial (dibayarkan secara
langsung dan tidak langsung) maupun non finansial
Tujuan pemberian kompensasi antara lain:
1. Peningkatan produktivitas kerja
2. Mewujudkan azas keadilan
3. Pemenuhan kebutuhan ekonomi
4. Mewujudkan keberhasilan organisasi/ Lembaga
Menurut Dessler (1984), kompensasi pegawai terdiri atas;
1. Pembayaran uang secara langsung (direct financial payment), bentuknya : upah,
gaji, insentif, komisi, dan bonus;
2. Pembayaran tidak langsung (indirect payment) dalam bentuk tunjangan seperti :
asuransi dan liburan;
3. Ganjaran non finansial (non financial reward) bentuknya adalah hal yang tidak
mudah dikuantifikasi, seperti: pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih
luwes, dan kantor yang lebih bergengsi
Gaji adalah kompensasi dasar berupa honorarium sesuai dengan beban kerja, tanggung
jawab jabatan dan resiko pekerjaan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
(Republik Indonesia, 2014). Atau gaji merupakan hak PNS yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalam bentuk uang sesuai dengan beban
kerja, tanggung jawab, dan risiko pekerjaan.
Sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil antara lain:
1. Sistem Skala Tunggal
Memberikan gaji yg sama kepada pegawai yang berpangkat sama.
Kurang memperhatikan sifat pekerjaan yg dilakukan & tidak memperhatikan
berat-ringannya tanggungjawab.
Sisi positif: kesederhanaannya sehingga mudah menyusun kebijakan gaji PNS.
Sisi negatifnya: dirasakan ketidak-adilan, karena tidak menghargai pegawai
yang memiliki tanggungjawab berat.
2. Sistem Skala Ganda (multi-scale system)
Memberikan besarnya gaji kepada pegawai berdasarkan sifat pekerjaan yg
dilaksanakan & berat-ringannya tanggungjawab yg diemban (walaupun pangkat,
masa kerja dan jumlah tanggungan sama, tetapi karena sifat pekerjaan, prestasi
kerja & tanggungajawab berbeda, maka gajinya pun berbeda (akan efektif bila
sudah dilakukan analisis dan evaluasi jabatan)
Sisi positif: menimbulkan gairah kerja, krn pegawai yg melaksankan
pekerjaannya & memusatkan perhatian serta tanggungjawab berat dihargai
Sisi negatifnya: menimbulkan ketidakadilan dalam pensiun
3. Sistem Skala Gabungan
Perpaduan sistem skala tunggal dan skala ganda
Dalam sistem ini, gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai yang memiliku
pangkat dan masa kerja sama
Selain gaji pokok, diberikan juga tunjangan bagi pegawai yang memiliki
tanggungjawab yg lebih berat, memerlukan pemusatan perhatian & pengerahan
tenaga secara terus menerus atau mengandung risiko pribadi
Prinsip Pemberian Gaji diatur dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Jo.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS adalah:
1. Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan
beban pekerjaan dan tanggung jawabnya.
2. Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri harus mampu memacu produktivitas dan
menjamin kesejahteraannya.
3. Gaji PNS harus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, sehingga PNS dapat
memusatkan perhatian, pikiran, dan tenaganya hanya untuk melaksanakan tugas
yang dipercayakan kepadanya
Konsep yang cukup populer mengenai struktur gaji:
Pay for position bahwa seseorang dibayar berdasarkan posisinya, semakin tinggi job
value dan posisi seseorang maka akan semakin besar bayaran posisinya
Pay for person untuk menghargai kemampuan atau kompetensi yang berbeda-beda
dari pegawai
Pay for performance untuk menghargai pegawai-pegawai yang mampu bekerja
bagus dan membedakannya dengan pegawai-pegawai yang lain
Pay for living cost supaya jumlah nominal gaji yang diterima bisa memenuhi
kebutuhan hidup pegawai dan keluarganya
Konsep Kesejahteraan Pegawai merupakan Sebuah kondisi seseorang dapat
memenuhi kebutuhan pokok, kesempatan melanjutan pendidikan dan memiliki
pekerjaan yang memadai dapat menunjang kualitas hidup.
Adapun jenis-jenis kesejahteraan antara lain:
1. Pensiun dan THT
2. Jaminan Kesehatan
3. Perumahan PNS
4. Cuti PNS
5. Penghargaan PNS
6. Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
Jaminan Kesehatan
Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan.
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan
kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif,
termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.(Republik Indonesia,
2004)
Badan penyelenggaranya adalah BPJS Kesehatan