Anda di halaman 1dari 6

Ciri-ciri Morfem

1. Morfem adalah satuan terkecil di dalam


tingkaatan morfologi yang bisa ditemukan lewat
analisis morfologi.
2. Morfem selalu merupakan satuan terkecil yang
berulang-ulang dalam pemakaian bahasa(dengan
bentuk yang lebih kurang sama) dengan arti
gramatikal tertentu yang lebih kurang sama pula.
Arti morfem tersebut dapat dikenali lewat kata.
3. Morfem selalau terikat dengan bentuk di
sekitarnya.
Prinsip (utama) Mengenal Morfem
(Samsuri, 1992)

1. Bentuk-bentuk yang berulang yang mempunyai pengertian yang sama,


termasuk morfem yang sama. Pada deretan kata menulis, ditulis, tertulis,
tulisan terdapat bentuk yang berulang yaitu tulis, dan tulis merupakan
satu morfem.
2. Bentuk yang mirip yang mempunyai pengertian yang sama, termasuk
morfem yang sama, apabila perbedaannya dapat diterangkan secara
fonologis. Pada deretan kata membaca, mendengar, menggambar,
menyapu, meraba, terdapat bentuk yang mirip, yaitu mem-, men-, meng-,
meny-, me-. Bentuk itu merupakan morfem yang sama, yaitu alomorf
morfen me(N)-.
3. bentuk yang berbeda susunan fonem-fonemnya, yang tidak dapat
diterangkan secara fonologis perbedaannya, masih bisa dianggap alomor
dari morfem yang sama apabila perbedaan itu dapat diterangkan secara
morfologis. Seperti morfem ber- pada deretan kata bertanam, bergaram,
bekerja, beternak, belajar. Distrbusi ber-, bel-, be- adalah komplementer.
Prinsip (tambahan) Mengenal Morfem
(Samsuri, 1992)

Di samping ketiga prinsip pokok tersebut, juga dikemukakan prinsip


tambahan, yang merupakan penjelasan dari ketiga prinsip pokok tersebut,
yaitu (1) bentuk yang homofon merupakan (a) morfem yang berbeda
apabila pengertiannya berbeda, misalnya bisa yang berarti ‘racun’ dan
bisa yang berarti ‘dapat’; (b) morfem yang sama jika pengertiannya
berhubungan diikuti oleh distribusi yang berlainan, misalnya kaki pada
kaki gajah dan kaki pada kaki gunung; (c) morfem yang berbeda, biarpun
pengertiannya berhubungan tetapi sama distribusinya, misalnya kursi
‘tempat duduk’ dam kursi ‘kedudukan’ pada ia menduduki kursi, (2) jika
suatu bentuk terdapat dalam kombinasi satu-satunya dengan bentuk lain,
bentuk itu juga merupakan morfem, misalnya renta, dan legam, (3) jika
dalam deretan struktur terdapat kekosongan, maka kekosongan itu juga
dianggap sebagai morfem, misalnya menelan, mengunyah, minum,
makan; kekosongan prefiks me- pada kata minum dan makan juga
sebagai morfem atau alomorf.
Morfem/Alomorf Apa yang Anda Temukan pada Data Berikut dan
Apa yang Bisa Dijelaskan

(a) kambingku
kambingmu
kambingnya
(b) pembuat
penjerat
penyiksa
pelamar
penggaruk
pengebom
Morfem/Alomorf Apa yang Anda Temukan pada Data
Berikut dan Apa yang Bisa Dijelaskan

Bahasa A
kaye ‘pohon’
kayezi ‘pohon-pohon’
pakaye ‘ada pohon’
pakayezi ‘ada pohon-pohon’
maka pakaye ‘ itu adalah pohon’
maka pakayezi ‘itu adalah pohon-pohon’
Morfem/Alomorf Apa yang Anda Temukan pada Data
Berikut dan Apa yang Bisa Dijelaskan

Bahasa B
hu?it ‘tanganku’ u?it ‘tangan’
aka’n ‘ayamku’ kan ‘ayam
orindu ‘kukunya’ rindu ‘kuku’
owark ‘istrinya’ wark ‘istri’
sk’om ‘bahasamu’ kom ‘bahasa’
yap’it ‘pekerjaanmu’ apit ‘pekerjaan’

Anda mungkin juga menyukai