Anda di halaman 1dari 10

PERBEDAAN KEBAHAGIAAN PADA GURU

BERSTATUS PNS DAN HONORER

Chairani Meiza

UniversitasGunadarma

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kebahagiaan pada guru
berstatus PNS dan honorer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan skala kebahagiaan.
Sampel penelitian ini adalah guru PNS dan honorer di Jakarta Timur sebanyak 50
untuk guru PNS dan 50 untuk guru honorer sehingga berjumlah 100 responden
dengan teknik puposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan teknik
independent sample t-test. Hasil nilai dari independent sample t-test yang diperoleh
mean difference sebesar -0,800 dengan taraf nilai signifikansi sebesar 0,692 (p >
0,01), dan t hitung sebesar -0,397 yang artinya hipotesis dalam penelitian ini ditolak,
sehingga tidak ada perbedaan kebahagiaan pada guru berstatus PNS dan guru
honorer.

Kata Kunci: Kebahagiaan, Status guru PNS, Status guru honorer

DIFFERENCES HAPPINESS ON CIVIL SERVANTS


STATUS AND HONORARY TEACHERS

Abstract

The purpose of this study was to determine differences in happiness on civil servants
and teachers' honorarium. This study uses a quantitative approach. Sample data
retrieval is done by using a scale of happiness. Samples were civil servants and
honorary teachers in East Jakarta as much as 50 PNS teachers and 50 for temporary
teacher so the total 100 respondents with a purposive sampling techniques.
Hypothesis testing using a technique independent sample t-test. The result of the value
of the independent sample t-test derived mean difference of -0.800 with a level of
significance value of 0.692 (p> 0.01), and t calculate equal to -0.397, which means
the hypothesis in this study was rejected, so there is no difference in happiness on
teachers civil servants and teachers' honorarium.

Keywords : happiness, civil servants, honorary teachers

132 Meiza, Perbedaan Kebahagiaan..


PENDAHULUAN

Di Indonesia terdapat puluhan para murid untuk megubah diri mereka


juta jiwa manusia, dengan bermacam- menjadi lebih baik. Sumber kebahagiaan
macam profesi, banyak individu yang seorang guru berasal dari dalam dirinya
menginginkan kedudukan profesi sesuai sendiri. Seorang guru bahagia ketika
dengan keinginan individu tersebut, mampu menginspirasikan harapan, ke-
contohnya adalah menjadi seorang guru bahagiaan, kekuatan sekaligus nilai-nilai
yang juga banyak diminati oleh banyak moralitas kepada generasi masa depan.
individu karena dapat memberikan ilmu Guru akan lebih bahagia jika para anak
kepada orang lain. menurut Djamarah didik itu mampu melakukan hal serupa
(2000) guru adalah orang yang mem- dengan dirinya [15].
berikan ilmu pengetahuan kepada anak Menurut peraturan pemerintah
didiknya. Guru dalam pandangan mas- No. 49 Tahun 2005 Pasal 1 (1) dise-
yarakat adalah orang yang melak- butkan guru terdiri dari guru pegawai
sanakan pendidikan ditempat-tempat negeri sipil (PNS) dan guru bukan
tertentu, tidak mesti dilembaga pen- pegawai negeri sipil yang disebut guru
didikan formal tetapi bisa juga di lem- honorer [8]. Guru berstatus PNS adalah
baga pendidikan nonformal seperti mas- guru yang digaji tetap oleh pemerintah,
jid, surau, dirumah dan sebagainya. guru yang telah memiliki status mi-
Minat terhadap pekerjaan seba- nimal sebagai Calon Pegawai Negeri
gai guru mengandung implikasi mun- Sipil, dan telah ditugaskan di sekolah
culnya perasaan suka, senang, tertarik tertentu sebagai instansi induknya.
dan keterikatan yang kuat terhadap Tenaga kerja honorer adalah seorang
segala aktivitas yang ditimbulkan dan yang diangkat oleh Pejabat Pembina
profesi sebagai guru. Minat menjadi gu- Kepegawaian atau pejabat lain dalam
ru adalah tingkat kesukaan atau keter- pemerintahan untuk melaksanakan tu-
arikan seseorang terhadap pekerjaan gas tertentu atau yang penghasilannya
(menjadi guru), yang dapat mendorong menjadi beban Anggaran Pendapatan
seseorang untuk memperhatikan, meng- dan Belanja Negara atau Anggaran dan
etahui dan mengadakan pekerjaan Pendapatan Belanja Daerah.
tersebut. Guru tersebut akan melaksana- Berita bahwa pada tahun 2009
kan dengan perasaan bahagia, penuh guru PNS mendapatkan kenaikan gaji
tanggung jawab dan disiplin yang tinggi hingga 100% sangat menggemparkan.
tugas-tugas sebagai seorang guru. Se- Kabar ini membuat perbedaan antara
orang guru bahagia karena mencintai guru PNS dan guru honorer semakin
profesi sebagai pendidik. Seorang guru tampak. Dilihat dari Direktorat Jenderal
mendapatkan kepuasan tersendiri ketika Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
dapat mendidik para murid, walaupun Kependidikan (PMPTK) Depdiknas
mungkin kehidupan pribadinya seder- tahun 2007 jumlah guru PNS sebanyak
hana dan jauh dari kemewahan. Seorang 1.785.410 dan guru non PNS sebanyak
guru akan jauh lebih bahagia, jika apa 1.459.840 dari data tersebut peran guru
yang telah mereka lakukan tak hanya swasta tidak dapat diremehkan. Setiap
membuat para murid pintar melainkan guru memiliki tugas dan tanggung jawab
menginspirasi bahkan menggerakkan yang sama, baik dihadapan siswa, orang

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 2, Desember 2016


133
tua, dan masyarakat. Seorang guru harus ijazah S1 akan menerima lebih ku-rang
menjalankan fungsi guru sebagai peng- Rp. 12 jutaan. Coba sekarang
ajar, pendidik, dan pembimbing. Dalam bandingkan dengan honor yang diteri-
hal profesionalisme, diakui atau tidak, ma pegawai honorer hampir di semua
guru swasta lebih menunjukkan kinerja instansi, nominal di atas harus mereka
yang lebih baik jika dibandingkan dapatkan dengan bekerja selama ber-
dengan guru negeri. Ini bisa dilihat dari bulan-bulan. Lebih ironis lagi dengan
jam mengajar serta implementasi proses guru honorer, pendapatan sebesar itu
pengajaran di sekolah. Terbukti, guru hampir mustahil dicapai. Padahal tang-
PNS hanya mengajar maksimal hingga gung jawab yang dituntut dari sekolah
jam 2 siang dan ada hari tertentu dalam sama tidak ada perbedaan antara guru
setiap minggunya tidak masuk kerja. honor dan PNS.
Tetapi, guru swasta banyak yang meng- Tidak ada yang salah dalam
ajar sampai sore dari hari Senin sampai ketentuan penentuan honor dan tun-
Sabtu. Kemudian, dari aspek kualitas jangan profesi bagi guru nonpegawai
pengajaran di kelas, guru swasta lebih negeri sipil (PNS) dalam Undang-
kreatif dan inovatif dalam menciptakan Undang (UU) 14 Tahun 2005 tentang
teknik dan metode mengajar agar siswa Guru dan Dosen serta UU 20 Tahun
lebih mudah memahami materi. Sedang- 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasio-
kan guru PNS cenderung monoton dari nal (Sisdiknas). Namun, memang tidak
jaman ke jaman dan dimanjakan oleh semua guru honorer mendapatkan ho-
fasilitas belajar yang ada di sekolah nor dari pemerintah. Pasalnya, hanya
melalui subsidi negara [13]. guru yang diangkat pemerintah saja
Guru honorer jumlahnya masih yang mendapatkan honor. Arya meng-
sangat besar dibandingkan dengan guru ungkapkan, memang ada syarat-syarat
PNS di Indonesia. Guru honorer di yang harus dipenuhi guru honorer apa-
Indonesia sebagian besar kesejahteraan bila ingin honornya ditanggung APBN,
secara ekonomi masih relatif kecil untuk termasuk tunjangannya. Dalam peng-
bisa memenuhi kebutuhan pribadinya alokasian anggaran, ujarnya, tetap
apalagi bila dibandingkan dengan UMP mengacu pada dasar hukum yang ada
(Upah Minimum Pegawai) di Indonesia. baik itu undang-undang maupun per-
Belum adanya standarisasi untuk UMG aturan pemerintah. Dalam aturannya,
(Upah Minimum Guru), sehingga upah/- pemerintah memang dapat memberikan
honor yang diterima setiap masing- tunjangan bagi guru honorer yang di-
masing guru honorer di kabupaten atau angkat pemerintah, pemda, maupun pi-
kota bervariasi. Kenaikan gaji Pegawai hak swasta. Namun, harus ada pengu-
Negeri Sipil (PNS) sekitar 6 persen yang sulan terlebih dulu oleh menteri pendi-
akan dibayarkan pada bulan Juli 2015. dikan dan kebudayaan (mendikbud) ke
Selain gaji juga akan mendapat rape- Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
lan kenaikan gaji bulan Januari sampai agar bisa dialokasikan dalam anggaran.
bulan Juni ditambah lagi bagi guru yang Sekjen Kemendikbud Ainun Naim
sudah sertifikasi dengan Tunjangan Pro- menyatakan, setiap guru honorer berhak
fesi Pendidik (TPP) Triwulan 2 mendapatkan penghasilan baik itu gaji
bayangkan saja, gaji PNS untuk se- dan tunjangan. Hal itu didasarkan pada
orang guru golongan III.a yang ber- Pasal 14 ayat (1) huruf a dan Pasal 15

134 Meiza, Perbedaan Kebahagiaan..


ayat (1) UU Dosen dan Guru. Hanya, Hasil diatas menunjukkan bahwa hipo-
gaji dan tunjangan yang melekat pada tesis yang menyatakan adanya hubung-
guru diberikan berdasarkan kompetensi an positif kebahagiaan pada guru agama
yang dimiliki. Kompetensi itu diukur adalah diterima.Berdasarkan penelitian
melalui sertifikasi. Karena itu, tunjangan Mojdegan, Moghidi, & Ahghar men-
hanya diberikan pada guru honorer yang jelaskan bahwa hasil dari skala ke-
telah memiliki sertifikasi dan statusnya bahagiaan dengan resiliensi pada guru
di-angkat melalui pemerintah, pemda, prasekolah memiliki koefisien korelasi r
maupun swasta [1]. = 0,386 persen, dan varians sebesar
Ada sesuatu yang positif terda- 0,149 persen,dengan sampel sebanyak
pat dalam diri seorang guru, contohnya 270 orang di Tehran [7]. Di antara
adalah kebahagiaan, Sebagai seorang subskala kebahagiaan, mengunakan sub
guru tentunya pernah merasakan baha- sakala positif yaitu perasaan yang me-
gia. Setiap guru berhak memahami miliki efek lebih pada resiliensi guru,
dirinya dan melakukan hal yang lebih tapi pengalaman positif dari subskala
baik dari orang lain disekitarnya, se- kebahagiaan memiliki efek kecil dari
hingga dapat percaya diri dan mening- resiliensi. Efek dari perasaan dan penga-
katkan kualitas kebahagiaannya dan laman yang negatif tersebut akan me-
kehidupannya lebih baik. Kebahagiaan munculkan resiliensi yang menurun tiap
itu tercipta dari diri seorang guru itu menitnya.
sendiri, bagaimana individu guru terse- Selanjutnya penelitian yang dila-
but dapat mengaplikasikan kebaikan kukan oleh Khordzanganeh, Heidarie &
yang ada di dalam dirinya dan memak- Naderi (2014) menjelaskan hasil peneli-
nai setiap hal dalam hidupnya. tian ini pada jumlah koefisien korelasi
Kebahagiaan merupakan kon- Pearson antara kebahagiaan adalah (r = -
disi psikologis yang dirasakan individu 0,370) dengan sampel sebanyak 365,
secara subjektif (Snyder & Lopez, 223 pada perempuan dan 142 pada laki-
2007). Selain itu kebahagiaan adalah laki di kota Ramhormoz. Oleh karena
pusat kriteria kesehatan mental dan telah itu, arah korelasi negatif yang halis
ditemukan untuk dihubungkan dengan signifikan antara kedua variabel dalam
banyak manfaat yang nyata, seperti me- penelitian ini adalah (p <0,001). Hipote-
ningkatkan kesehatan fisik, mengurangi sis pada penelitian ini ada kebahagiaan
psikopatologi, keterampilan mengatasi pada guru SMA laki-laki dan perempuan
masalah, unggul, dan bahkan lebih lama di kota Ramhormoz.
hidup [6]. Terdapat suatu penelitian ten-
Hasil penelitian lain menyata- tang hubungan kebahagiaan
kan bahwa hasil analisis mengenai hu- dijawabdengan perhitungan statistik
bungan kebahagiaan pada guru agama menggu-nakan teknik regresi ganda
SD menunjukkan nilai r=0,373 dengan [16]. Hasil pengolahan data
koefisien determinan sebesar 0,139 [2]. menunjukkan bahwa koefisien regresi
Hal ini berarti bahwa pengalaman spi- (R) skor total ke-bahagiaan adalah
ritual mampu menjadi prediktor bagi sebesar (r = 0,679) dan nilai signifikan
tinggi rendahnya tingkat kebahagiaan 0,05 (p=0.000), dengan sampel sebanyak
seseorang sebesar 14%, dengan sampel 176 guru, dengan demikian hipotesis
sebanyak 250 orang di Jawa Timur. yang di terima adalah (Ha). Hal ini

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 2, Desember 2016


135
berarti terdapat kebaha-giaan pada kebahagiaan pada guru berstatus PNS
guru.Terdapat suatu peneliti-an yang dan honorer?
menyatakan adanya kebahagia-an dalam METODE PENELITIAN
bekerja, penelitian dilakukan pada 6
distro yang tersebar di Sura-baya Populasi dalam penelitian ini
dengan jumlah subjek penelitian se- adalah guru berstatus PNS dan berstatus
banyak 58 orang, yang keseluruhan-nya honorer di Jakarta Timur. Sampel dalam
merupakan desain kreatif clothing, yang penelitian ini adalah guru yang berstatus
terdiri dari 45 pria dan 13 wanita [4]. PNS dan berstatus guru honorer, yang
Teknik sampling yang digunakan terbagi atas guru PNS 50 orang dan guru
adalah purposive sampling dari hasil honorer 50 orang, sehingga berjumalah
analisi data yang diperoleh taraf signi- 100 orang guru.
fikansi sebesar 0.002 yang berarti Ha Teknik pengambilan sampel
diterima, yang menandakan adanya hu- yang digunakan dalam penelitian ini
bungan antara variabel X dengan varia- adalah teknik purposive sampling yaitu
bel Y dalam penelitian ini. Besarnya teknik penentuan sampel dengan ada-
korelasi dari kedua variabel adalah nya pertimbangan tertentu.
0,378. Teknik pengambilan data yang
Seligman menyatakan kebaha- digunakan dalam penelitian ini berupa
giaan merupakan konsep yang mengacu kuesioner. Menurut Sugiyono kuisioner
pada emosi positif yang dirasakan ind- adalah teknik pengumpulan data yang
ividu serta aktivitas-aktivitas positif dilakukan dengan cara memberi sepe-
yang disukai oleh individu tersebut [11]. rangkat pertanyaan atau pernyataan ter-
Adapun kebahagiaan-kebahagiaan guru tulis kepada responden untuk dijawab-
selalu merasakan emosi positif terhadap nya [14]. Teknik pengumpulan data
siswanya dan dapat menjadi suatu acuan dalam penelitian kebahagiaan adalah
bagaimana melakukan pembelajaran dengan menggunakan skala kebahagiaan
menyenangkan. Sehingga ada timbal ba- yang berupa selembaran kuesioner yang
lik baik guru maupun siswanya terhadap berisi aspek-aspek dari kebahagiaan.
kebahagiaan itu sendiri. Kebahagiaan Kebahagiaan ini dapat diliat berdasarkan
guru akan menentukan efektivitas pen- aspek-aspek kebahagiaan dari terjalin-
transferan ilmu pada anak didik. Ketika nya hubungan positif dengan orang lain,
guru merasa bahagia, dia bisa merasuk keterlibatan penuh, penemuan makna
pada jiwa anak [9]. Guru dapan dalam keseharian, optimisme yang reali-
menyesuaikan dirinya agar anak dapat stis dan menjadi pribadi yang resilien
menerima ilmu yang dia miliki secara [11].Teknik analisis data yang diguna-
utuh. Dilihat dari fenomena tersebut ter- kan adalah dengan metode Uji Para-
dapat perbedaan dari segi materi antara metik dengan uji-t (independen-sample t
guru PNS dan guru honorer, mungkin Test). Analisis data dilakukan dengan
dari segi penghasilan guru PNS lebih menggunakan bantuan program SPSS
menjamin dari guru honorer. Berdasar- for Windows Ver 20.
kan permasalahan di atas, pertanyaan
utama yang ingin dijawab melalui pene- HASIL DAN PEMBAHASAN
litian ini adalah: Apakah ada perbedaan

136 Meiza, Perbedaan Kebahagiaan..


Pada uji validitas yang diguna- Berdasarkan hasil pengujian ini diper-
kan untuk penelitian ini menggunakan oleh nilai signifikansi based on mean
validitas isi. Pada kuesioner kebahagia- sebesar 0,704. Dengan demikian dapat
an yang disusun dengan menggunakan disimpulkan bahwa data skala kebaha-
skala Likert dari 33 item yang di- giaan bersifat homogen. Karena hasil
gunakan diperoleh 22 item yang baik, nilai signifikansi sebesar 0,704 (p >
sementara 11 item dinyatakan gugur. 0,01).
Daya diskriminasi item berkisar antara Dalam penelitian ini pengujian
0,311 – 0,626. hipotesis dilakukan dengan menggu-
Pada uji reliabilitas dalam pene- nakan teknik independent sample t-test
litian ini menggunakan teknik Alpha dengan melihat hasil nilai t sebesar -
Cronbach. Berdasarkan hasil uji relia- 0,397 hasil signifikansi (p > 0,01)
bilitas pada skala kebahagiaan diper- dengan maka hipotesis di tolak, hal ini
oleh angka koefisien reliabilitas sebesar berdasarkan dari analisa data yang
0,880. Berdasarkan hasil yang sudah dilakukan dengan menggunakan teknik
diperoleh tingkat reliabilitas pada skala independent sample t-test dengan nilai
alat ukur kebahagiaan adalah sangat signifikansi (2-tailed) sebesar 0,692.
reliabel. Pada penelitian ini yang diajukan adalah
Uji normalitas dapat dilakukan tidak ada perbedaan kebahagiaan pada
untuk mengetahui asumsi dalam peng- guru PNS dan guru honorer. Hipotesis
gunaan uji independent sample t-test ditolak, bahwa tidak ada perbedaan yang
untuk skala kebahagiaan pada guru PNS sangat signifikansi pada kebahagiaan
dan honorer. Pada uji normalitas dalam guru PNS dan guru honorer.
penelitian ini menggunakan teknik Kol-
mogorov Smirnov Test. Berdasarkan Pembahasan
pengujian normalitas untuk skala keba- Penelitian ini bertujuan untuk
hagiaan pada guru PNS diperoleh hasil menguji perbedaan kebahagiaan pada
nilai p (signifikansi) yaitu sebesar 0,200 guru berstatus PNS dan honorer. Ber-
(p > 0,01). Hal ini dapat dikatakan dasarkan hasil analisis yang dilakukan
bahwa distribusi skala kebahagiaan pada dengan menggunakan teknik Inde-
guru PNS berdistribusi normal. Kemu- pendent Sample T-test menunjuk-kan
dian pada skala kebahagiaan pada guru nilai signifikansi sebesar 0,692 (p ≤
honorer dapat dilihatberdasarkan peng- 0,01). Hal tersebut menunjukkan bahwa
ujian normalitas untuk skala kebahagia- hipotesis yang telah dirumuskan oleh
an pada guru honorer diperoleh hasil peneliti ditolak, yang artinya tidak ada
nilai p (signifikansi) yaitu sebesar 0,200 perbedaan kebahagiaan pada guru ber-
(p > 0,01). Hal ini dapat dikatakan status PNS dan guru honorer.
bahwa distribusi skala kebahagiaan pada Hal ini dimungkinkan bahwa
guru honorer berdistribusi normal. tidak adanya perbedaan kebahagiaan
Pada uji homogenitas pada pe- pada guru berstatus PNS dan honorer
nelitian ini digunakan untuk menge- karena, hal tersebut menjelaskan bahwa
tahui apakah hubungan variabel yang kebahagiaan pada guru PNS dan hono-
diajukan bersifat homogen. Suatu data rer dapat menjalin hubungan positif
dapat dikatakan homogen apabila hasil dengan sesama guru maupun orang lain
nilai signifikansi sebesar (p > 0,01). di sekelilingnya, lalu ikut serta dalam

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 2, Desember 2016


137
kegiatan yang melibatkan guru tersebut bangkitkan gairah kerja sehingga me-
serta dapat melakukan kegiatan positif nimbulkan kebahagiaan tersendiri [1].
dalam proses belajar mengajar dikelas. Berdasarkan perhitungan des-
Kemudian memiliki optimisme yang kripsi responden berdasarkan status
tinggi serta mampu bangkit dari keter- guru, jumlah responden sama banyak-
purukan dalam hidupnya. Munurut nya, guru PNS sebanyak 50 orang
Veenhovent (2005), kebahagiaan se- dengan nilai mean empirik sebesar 89,40
seorang pasti akan muncul kapanpun. dalam hal ini berkategori tinggi dan
Kebahagiaan bisa dimunculkan dari pada guru honorer sebanyak 50 orang
lingkungan yang menyenangkan, ke- dengan dengan nilai mean empirik
mampuan yang dimiliki, serta kebutuhan sebesar 90,20 dalam hal ini berkategori
yang terpenuhi dan kenikmatan dalam tinggi. Sesuai dengan hasil penelitian
hidup. Menurut Myers (dalam Lopez Sulistiawati (2013) yang menunjukkan
&Synder, 2007) juga menjelaskan tidak adanya perbedaan kebahagiaan
bahwa kebahagiaan tercipta dari pada guru berstatus PNS dan honorer
kesejahteraan yang didapatkan, seperti dengan teori yang di kemukakan
kebahagiaan seseorang juga bisa dari Ketentuan dalam Undang-undang,
menjelaskan bahwa kebahagia-an Peraturan Pemerintah, Peraturan Mentri
seseorang bisa muncul dengan kete- Pendidikan Nasional yang mengatur
kunan untuk mengaktualisasikan piki- tentang guru nyaris secara keseluruhan
ran dengan bahagia, serta emosi positif tidak ada perbedaan antara guru PNS
dengan seseorang, maka kebahagiaan dan guru honorer.
guru PNS dan honorer dapat dikatakan Berdasarkan perhitungan des-
memiliki kebahagiaan yang sama kripsi responden berdasarkan jenis
Penelitian Sulistiawati (2013) kelamin, jumlah mean empirik respon-
yang menunjukkan tidak adanya per- den terbanyak adalah laki-laki dengan
bedaan kebahagiaan pada guru bersta- jumlah mean empirik 93.74 termasuk
tus PNS dan honorer seperti dengan dalam kategori tinggi, dapat dilihat pa-
teori yang di kemukakan dari Ketentuan da tabel 15. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam Undang-undang, Peraturan Peme- laki-laki lebih memiliki kebahagiaan
rintah, Peraturan Mentri Pendidikan dibanding dengan perempuan. Pada
Nasional yang mengatur tentang guru suatu penelitian menunjukkan bahwa
nyaris secara keseluruhan tidak ada kaum laki-laki lebih mudah bahagia
perbedaan antara guru PNS dan guru karena mereka memberi waktu dan
honorer. Faktor lain seperti jumlah energi yang lebih rendah untuk kejadian
nominal gaji/honor atau tunjangan yang yang tidak menyenangkan dibanding
diterima sangat jauh berbeda bila di- perempuan. Kaum perempuan cen-
bandingkan dengan guru PNS. Hal ter- derung lebih khawatir dengan tagi-han
sebut sangat beralasan karena pem- dan rutinitas yang dikerjakan (Lubis,
berian gaji yang sesuai dengan pekerja- 2009)
an, harga diri yang diperhatikan, pem- Berdasarkan perhitungan des-
bagian posisi yang tepat, perasaan aman kripsi responden berdasarkan usia,
menghadapi masa depan yang diperhati- jumlah responden terbanyak berusia 21 -
kan, serta fasilitas dalam lingkungan 30 tahun dengan mean empirik sebesar
kerja yang menyenangkan dapat mem- 96.21 termasuk kedalam kate-gori

138 Meiza, Perbedaan Kebahagiaan..


sangat tinggi. Berdasarkan teori Hal ini mudah lebih bahagia, faktor dari keba-
sesuai dengan penelitian Twenge dari hagiaan seorang guru yaitu adalah jaba-
Florida Atlantic University dan Sonja tan atau posisi dalam mengajar disekol-
Lyubomirsky dari University of Cali- ah. Setiap jabatan guru di sekolah ber-
fornia. Penelitian tersebut mengguna- beda-beda karena memiliki ke-
kan sampel masyarakat Amerika Serikat wibawaan dan pandangan yang lebih
yang terbagi menjadi beberapa kelom- terhadap orang lain. oleh karena itu
pok usia, kelompok remaja usia 13 - 18, jabatan untuk guru yang mengajar di
dan kelompok dewasa di atas 18 tahun. sekolah menengah pertama memiliki
Hasil penelitian tersebut menunjukkan kewibawaan yang tinggi dan memiliki
bahwa responden yang berusia di atas 30 pandangan yang lebih luas, walaupun
tahun merasa bahwa masa muda-nya berstatus guru PNS ataupun honorer [5].
jauh lebih bahagia ketimbang saat ini.
Namun, kebahagiaan saat muda dahulu KESIMPULAN DAN SARAN
masih lebih tinggi dibandingkan ke-
bahagiaan anak muda saat ini. Bagi Penelitian ini bertujuan untuk
kelompok usia di atas 30 tahun, sema- menguji secara empirik perbedaan keba-
kin bertambahnya usia, tingkat kebaha- hagiaan pada guru berstatus PNS dan
giaan mereka semakin berkurang. Se- honorer, berdasarkan hasil penelitian,
dangkan pada kelompok usia di diketahui bahwa hipotesis dalam pene-
bawahnya, 18-29 tahun, taraf kebaha- litian ini ditolak. Dengan nilai signifi-
giaan kelompok ini tidak jauh berbeda kansi 0,692 (p > 0,01) dan nilai t sebesar
dibanding saat beberapa tahun sebelum- -0,379 yang artinya tidak ada perbedaan
nya meski terjadi kenaikan taraf kebaha- kebahagiaan pada guru berstatus PNS
giaan. Pola yang berbeda terlihat dari dan honorer. Berdasarkan analisis des-
kelompok usia di bawah 18 tahun [14]. kriptif dapat disimpulkan bahwa guru
Berdasarkan perhitungan des- berstatus PNS memiliki mean empirik
kripsi responden berdasarkan pendidi- skala kebahagiaan berada pada kategori
kan terakhir, dapat diketahui bahwa tinggi, sedangkan guru berstatus honorer
mean empirik skala kebahagiaan ter- memiliki mean empirik kebahagiaan
besar adalah DIII, dengan jumlah 97.37, yaitu berada pada kategori tinggi. Ber-
memilikikategori sangat tinggi. Hal ini dasarkan jenis kelamin memiliki mean
sesuai dengan BPS Provinsi Jakarta empirik skala kebahagiaan lebih besar
tahun 2015 yang menyatakan bahwa dari yaitu pada laki-laki dengan kategori
pendidikan DIII sesorang memiliki tinggi, berdasarkan usia mean empirik
harapan ke jenjang yang lebih tinggi skala kebahagiaan lebih besar yaitu pada
selanjutnya, seperti S1,S2 sampai rentang umur 21-30 memiliki kategori
S3[12]. sangat tinggi, ke-mudian berdasarkan
Berdasarkan perhitungan des- pendidikan terakhir mean empirik skala
kripsi responden berdasarkan mengajar kebahagiaan yaitu DIII memiliki kate-
dikelas, dapat diketahui mengajar di- gori sangat tinggi, selanjutnya berdasar-
kelas VII – IX (SMP) kategori sangat kan mengajar dikelas mean empirik
tinggi, dengan mean skala kebahagiaan skala kebahagiaan yaitu mengajar di
96.00. hal ini dijelaskan bahwa anak SMP dengan kategori sangat tinggi.
SMP sudah mudah diatur sehingga guru

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 2, Desember 2016


139
Pada penelitian ini, ada beberapa Walaupun upah guru honorer tidak
saran yang dapat diberikan oleh peneliti sebanding dengan upah guru PNS tetapi
untuk guru PNS, guru honorer dan tidak mempengaruhi kebahagiaan se-
peneliti selanjutnya. orang guru honorer, dalan hasil pene-
litian ini tidak ada perbedaan keba-
Bagi Guru PNS hagiaan guru berstatus PNS dan guru
Profesi guru memberikan ke- honorer. Hal ini membuktikan taraf
sempatan bagi seseorang untuk me- kebahagiaan guru honorer sama dengan
wujudkan hal-hal baik dalam kehidu- guru berstatus PNS. Sebagai guru hono-
pannya, sehingga seseorang yang telah rer yang belum mapan dalam hal gaji,
memilih profesi guru sebagai jalan hal tersebut di harapkan tidak membatasi
hidupnya dapat melaksanakan tugasnya kebahagiaan. Karena sebagai guru ada-
dengan penuh tanggung jawab. Guru lah pekerjaan yang mulia dan mem-
memaknai setiap peristiwa dalam kehi- butuhkan ke ikhlasan. Hal tersebut dapat
dupannya dengan mengarahkan pera- memotivasi seseorang yang berasal dari
saannya pada hal-hal yang positif. Bagi dalam dirinya untuk tetap bahagia.
guru PNS diharapkan dapat selalu
berbahagia dan mengajar disertai dengan Bagi Peneliti Selanjutnya
hati yang tulus agar anak didik dapat Berkaitan dengan penelitian ke-
menerima pelajaran dengan baik. bahagiaan pada guru PNS dan honorer,
Diharapkan bagi guru PNS wanita untuk bagi peneliti selanjutnya yang ingin
dapat mengurangi tingkat kekhawatiran mengkaji tema yang sama dapat meng-
dengan tagihan dan rutinitas yang di- embangkan hasil penelitian ini untuk
kerjakannya agar terciptanya perasaan lebih memahami sisi positif dari kehi-
bahagia. Adapun yang bisa untuk diper- dupan guru. Penelitian ini juga di-
hatikan pada faktor eksternal untuk guru lakukan dalam konteks wilayah Jakar-
yaitu lingkungan kerja yang santai dan ta Timur semoga peneliti selanjutnya
faktor internal yaitu adanya interaksi dapat melakukan ke wilayah lebih luas
antar guru lain. lagi, seperti Depok, Provinsi Banten dan
lainnya.
Bagi Guru Honorer

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andriayana, N. 2015. Honor guru guru agama sekolah dasar,


non-PNS ditanggung APBN. Di Proyeksi, 6 (2), 1-11.
akses pada 20 Desember 2015. [3] Djamarah, S. B. 2000. Guru dan
Dari Sindonews.com. anak didik dalam interuksi edu-
http://nasional.sindonews.com/ katif. Jakarta: Rineka Cipta.
read/989891/149/honor-guru-non- [4] Hakim, L., & Septarini, B.G. 2014.
pns-ditanggung-apbn-1429147375 Hubungan antara otonomi kerja
[2] Aziz, R. 2011. Pengalaman dengan kebahagiaan kerja pada
spiritual dengan kebahagiaan pa-da industri kreatif. Jurnal Psikologi

140 Meiza, Perbedaan Kebahagiaan..


Industri dan Orga-nisasi, 3 (1), [11] Seligman, M, E. 2005. Authentic
210-217. happiness: menciptakan keba-
[5] Herbyanti, D. 2009. Kebahagiaan hagiaan dengan psikologi positif
(happiness) pada remaja di daerah Alih Bahasa: Eva Yulia Nukman.
abrasi. Indigenous, Jurnal Ilmiah Bandung: Mizan.
Berkala Psikologi, 11 (2), 60-73. [12] Snyder & Lopez. 2006. Hand-book
[6] Linley, P. A., & Joseph, S. 2004. of Possitive Psychology.
Positive psychology in practice. [13] Subkhan, I. 2008. Di akses pada 28
United State of America. Mei 2015. Dari
[7] Mojdegan, S, Moghidi, F, & http://www.kabarindonesia.com/be
Ahghar, Q. 2013. Study of the rita.php?pil=13&dn=20081119058
relationship between happiness 07.
and self-efficacy with self- [14] Sugiyono. 2010. Statistika untuk
resilience of preschool teachers in penelitian. Bandung: CV. Alfa-
tehran. App. Sci. Rep, 2 (1), 10-16. beta.
[8] Peraturan Pemerintah Nomor 49 [15] Wongso, A 2012. Bahagia menjadi
tahun 2005. Diakses 3 November seorang guru. Di akses pada 27
2015. Dari http://www.bpkb.go.id Mei 2015. Dari
/unit/hukum/pp/2005/049-05.pdf. http://www.andriewongso.com/arti
[9] Pradiansyah, I. 2008. The 7 law of cles/details/5458/BahagiaMenjadi
happiness. Bandung: Kaifa. Seorang-Guru.
[10] Seligman, M. 2002. Authentic [16] Wijayanti, H & Nurwianti, F.
happiness: Using the new positive 2010. Kekuatan karakter dan
psychology to realize your poten- kebahagiaan pada suku jawa.
tial for lasting fulfillment.New Jurnal Psikologi, 3 (2), 114-122
York: Free Press.

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 2, Desember 2016


141

Anda mungkin juga menyukai