Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ZULKARNAIN MOHAMAD

NIM : 131420011
KELAS : 5A
MATA KULIAH : KEBIJAKAN PENDIDIKAN

ESSAY
“Pengangkatan Guru dan Tenaga Honorer menjadi ASN melalui PPPK “

Guru dan Tenaga Kependidikan honorer memiliki semangat kerja yang tidak jauh beda
dengan guru ASN. Fakta di lapangan nampak bahwa guru honorer mendapatkan tugas pekerjaan
yang lebih berat di luar tugas utamanya antara lain bisa sebagai operator sekolah, pengelola
laporan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) beserta administrasi lainnya, dengan honor yang
sangat minim tapi beban kerja lebih berat dari pada guru ASN. Guru merupakan komponen yang
besar pengaruhnya dalam rangkaian proses sampai dengan hasil pendidikan yang berkualitas.
Oleh karena itu upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa dukungan para guru yang
profesional dan berkualitas. Kontribusi yang diberikan oleh guru honorer dalam dunia
pendidikan di negara ini tidak dapat diabaikan begitu saja, karena mereka mempunyai peran
yang sangat strategis dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018
Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah mengatur tentang penggunaan dana,
untuk siapa dan untuk apa dana tersebut. Penggunaan dana BOS dalam Peraturan Menteri
(Permen) tersebut adalah pengalokasian kepada Guru Honorer. Upah yang di bawah upah
minimum daerah mengusik rasa keadilan kita pada umunmya dan dunia pendidikan khususnya.
Penerbitan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen belum banyak
menyentuh perbaikan nasib serta kesejahteraan para guru honorer. Sertifikasi profesi guru
sebagaimana tertuang dalam UU Guru dan Dosen yang diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan guru honorer, juga belum mampu menjadi kebijakan yang efektif menyelesaikan
masalah kesejahteraan dan peningkatan status hukum profesi guru honorer.
Sudah pernah ada upaya pemerintah atas kontribusi dan dedikasi yang diberikan oleh
tenaga honorer khususnya profesi guru, dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 48
Tahun 2005 junto Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2012 tentang Pengangkatan Tenaga
Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang pelaksanaannya sampai tahun 2009.
Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk mengangkat pegawai honorer di daerahnya
sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang memberi
kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur urusan aparatur daerahnya berdasarkan
asas desentralisasi.
Pemerintah membuka kesempatan bagi para guru honorer, untuk mendaftar dan
mengikuti ujian seleksi menjadi guru PPPK. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menyatakan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) bagi para guru tetap
akan ada. Kebijakan ini akan sejalan dan saling melengkapi dengan perekrutan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).Pemerintah meniadakan formasi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) untuk guru. Sebagai gantinya, guru akan diangkat melalui formasi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dalam keterangannya, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan pada tahun 2021 sebagaimana PPPK akan dibuka
hingga jumlahnya mencapai 1 juta guru nantinya. Pemerintah menyatakan bahwa kebijakan
PPPK ini merupakan satu solusi untuk mengatasi masalah guru honorer atau guru kontrak di
daerah-daerah yang selama ini kesejahteraannya masih memprihatinkan. Pada tahun 2021,
formasi guru CPNS tidak disetujui, maka formasi yang sudah diajukan untuk guru CPNS dapat
diajukan kembali sebagai formasi guru PPPK.
PPPK lahir sebagai jawaban dari kebutuhan pemerintah yang mendesak akan SDM
mumpuni dan profesional yang selama ini kompetensinya tidak banyak di dapatkan pada PNS.
PPPK yang berlatar belakang profesional dianggap mampu untuk menyelesaikan pekerjaan yang
membutuhkan keahlian khusus dengan cepat dan tuntas, sehingga ketika pekerjaan yang
ditangani tersebut telah selesai maka kontrak PPPK pun akan dapat selesai, dengan demikian
pemerintah tidak mempunyai beban yang terlalu berat dalam menanggung aparaturnya. Dengan
dibutuhkannya tenaga kerja yang dapat bekerja dengan baik, kompeten dan cepat maka PPPK
inilah dibuat.
Rekrutmen guru P3K sebagai kebijakan keberpihakan terhadap guru honorer di sekolah
negeri. Komponen keberpihakan tersebut telah diatur pada UU 5/2014 tentang ASN, yang
meliputi beberapa hal, seperti: Penilaian Kinerja, Penggajian dan Tunjangan, Pengembangan
Kompetensi, Penghargaan. Para guru honorer yang telah lulus menjadi guru PPPK 2021 dan
memiliki usia di bawah 35 tahun, tetap dapat melamar formasi CPNS. Guru swasta pun
diperbolehkan mendaftar menjadi guru PPPK di sekolah negeri, karena tujuan utama pembukaan
seleksi guru PPPK adalah untuk memenuhi kebutuhan guru, serta meningkatkan kesejahteraan
guru-guru yang kompeten namun saat ini tidak dibayar dengan layak.
Hubungan kerjanya, tidak jauh berbeda antara menjadi guru PPPK dengan menjadi guru
kontrak di sekolah swasta. Misalnya, jangka waktu kontrak kerja guru PPPK minimal satu tahun.
Oleh karena itu jika seorang guru swasta kesejahteraannya sudah layak, tidak perlu mendaftar
menjadi guru PPPK di sekolah negeri. Berdasarkan respon tes ASN P3K, ada sejumlah 73% guru
di sekolah swasta tidak merespon mengenai formasi guru P3K di sekolah negeri.
Indikator satuan pendidikan yang memenuhi standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan adalah: Sekolah yang memiliki kecukupan guru; Sekolah yang memiliki kepala
sekolah bersertifikat kepala sekolah dan; Sekolah yang memiliki persentase guru bersertifikat
lebih dari 25% dari jumlah guru yang ada di sekolah tersebut.
Peraturan perundangan yang menjadi dasar kebijakan anggaran dalam Pengangkatan Guru dan
Tenaga Kependidikan Honorer menjadi ASN antara lain:
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014: ASN adalah profesi PNS dan PPPK yang bekerja
pada instansi pemerintah.
 Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2018 tentang Manajemen PPPK mengatur bahwa
PPPK tidak mendapat pensiun.Pemerintah daerah dapat memfasilitasi PPPK untuk iuran
Jaminan Hari Tua.
 Permen PANRB No. 70 tahun 2020 masa hubungan perjanjian kerja PPPK ditentukan
oleh PPK. Masa hubungan kerja paling lama 5 tahun sesuai kebutuhan ASN.
 Permendikbud Nomor 8 tahun 2017 batas maksimum penggunaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) untuk membayar honor bulanan guru/tenaga kependidikan
honorer sebesar 15% dari total BOS yang diterima, sementara di sekolah yang
diselenggarakan oleh masyarakat maksimal 50% dari total BOS yang diterima. Dari
peraturan tersebut rata-rata sekolah membayar honor guru dan tenaga kependidikan jauh
dari Upah Minimal Regional (UMR) daerah. Padahal kualifikasi pendidikan Strata 1
Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan guru, telah ditetapkan nominal gaji PPPK
dalam Perpres No. 98/2020 tentang Gaji dan Tunjangan PPPK. Semua guru PPPK gaji pokoknya
mulai dari awal. Ketika yang bersangkutan bekerja selama beberapa tahun di posisi yang sama,
maka gajinya akan naik. Masih diperlukan Permendagri sebagai peraturan yang merinci  Perpres
No. 98 tahun 2020 untuk menegaskan bahwa tunjangan PPPK sesuai kemampuan keuangan
daerah.
Penganggaran gaji PPPK sudah diperhitungkan dalam formula DAU. Penyaluran DAU
setiap bulan merupakan satu diantara sumber dari pembayaran gaji PNSD dan PPPK, baik guru
maupun non-guru. Penganggaran gaji PPPK dianggarkan oleh pemerintah daerah mengacu pada
Permendagri no. 64 tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan APBD tahun 2021 yang
memberikan ketentuan bahwa penganggaran gaji pokok dan tunjangan ASN serta kebutuhan
pengangkatan CASN sesuai dengan formasi pegawai tahun 2021. Dalam jangka waktu 5 tahun
sejak berlakunya Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008, Guru Dalam Jabatan yang belum
memenuhi Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV, dapat mengikuti uji kompetensi untuk
memperoleh Sertifikat Pendidik apabila sudah: mencapai usia 50 tahun dan mempunyai
pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru; atau sudah mencapai  golongan IV/a, atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a. Mungkin Peraturan ini perlu
diubah misalnya dengan masa kerja 20 tahun mereka tidak perlu lagi uji kompetensi sebagai
penghargaan atas pengabdiannya selama itu.

Anda mungkin juga menyukai