Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 3 Anggota :

XII MIPA 4
Arlinda dwi restanti
03
Cicilia Regita Cahyani 09
Ilhami Gilang Ramadhan
15
M. Farel Naufal Halayuda
21
Okta Putri Piani 27
Rizky Ridho Saputro
KELUH KESAH GURU HONORER
AKIBAT GAJI YANG RENDAH
LATAR BELAKANG
Permasalahan upah dari Guru honorer yaitu
mereka dibayar oleh pihak sekolah dengan upah yang
sangat minim dan waktu pengajaran sama dengan
mereka yang berstatus PNS. Selain permasalahan itu,
guru honorer dihadapi dengan permaslahan yang
mereka tidak dapat bertindak apa-apa, yaitu perbedaan
pemberian dana tunjangan hari raya pada ASN
(aparatur Sipil Negara) sampai pemberhentian
pekerjaan mereka oleh pihak sekolah dan juga syarat
dalam perekrutan CPNS 2018 yang diprotes pengunjuk
rasa, yakni batas umur pendaftaran CPNS di bawah 35
tahun. Hal ini berakibat banyak calon tenaga honorer
yang tidak lolos dalam seleksi. Bahkan sebagian besar
dari mereka sampai menulis surat langsung kepada
Presiden sebagai bentuk protes.
Pernyataan Guru Honorer
Kebijakan pemerintah yang hanya mengalokasikan dana tunjangan hari raya (THR)
bagi Apartur Sipil Negara (ASN) menyisakan duka bagi honorer di daerah. Termasuk guru-guru
honorer di negeri ini.
Diketahui, ASN yang merasakan kegembiraan karena guyuran THR antara lain, PNS,
TNI/Polri, pensiunan, dan tenaga honorer di pusat sedangkan daerah tidak.
Sementara itu, di kalangan honorer beredar surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko
Widodo. Surat terbuka ini diviralkan guru-guru honorer di medsos.
Salah satu inti dari surat terbuka itu adalah, para guru honorer yang hidup di daerah
perkampungan tidak mengharapkan jalan tol yang sedang dibangun pemerintah. Karena yang
dibutuhkan adalah presiden mau melihat suara hati guru honorer.
Kepada Yth:

Bpk Presiden

Mewakili guru honorer di seluruh indonesia….

Terima kasih pak presiden, kebijakan bapak menaikan Tunjangan Hari Raya (THR) sangatlah tepat sasaran dan hal
tersebut merupakan kebahagian tersendiri bagi mereka (PNS).

Jika di lihat dari pengabdian mereka, maka pantaslah hal tersebut menjadi pertimbangan bpk untuk menaikannya.
Pak Presiden, namun disela – sela kebahagian atas kebijakan bapak, terseliplah duka yang mendalam bagi kami para
guru honorer, betapa tidak jangankan THR, gaji kami saja yang udah bertahun-tahun masih jalan di tempat
berbanding terbalik dengan para guru lain yang hanya di bedakan dengan jabatan sebagai PNS, ya karena jabatanlah
yang membedakan antara kami (honorer) dan mereka (PNS), masa kerja banyak yang di antara kami para honorer
yang lebih lama begitupun dengan beban kerja banyak di antara kami para honorer yang lebih banyak ketimbang
mereka, kami sama-sama bekerja, kami sama-sama mengabdi, kami sama-sama menjalankan amanah sebagai guru
profesional walaupun dengan banyak keterbatasan.
Pak Presiden, tidakah bapak memikirkan kami para honorer untuk bagaimana caranya kehidupan kami juga bisa
merasakan kesejahteraan sebagai guru honorer, kenaikan gaji sebagai guru honorer dan tunjangan sebagai guru
honorer, beratkah, ribetkah atau sangat sulitkah hal tersebut bisa di realisasikan, cobalah pak ? Kami sangat berharap
di era kepemimpinan bapak ada keajaiban bagi kami para honorer, menaikan harga BBM diam-diam saja bapak bisa
masa menaikan gaji kami para honorer secara terang-terangan ga bisa, BAPAK KAN PRESIDEN???

Pak presiden,tidak banyak yang ingin saya sampaikan karena ini hanya sebagian unek-unek saya dan kawan-kawan
saya toh saya rasa bapak gak akan tau betapa sulit dan berat beban menjadi seorang guru honorer di era milenial ini,
bagi kami rakyat kalangan bawah yang hidup di daerah perkampungan bukan jalan tol yang sedang bapak bangun
yang tiap hari akan kami lewati, bukan beras hasil impor dari luar pun dengan harganya yang akan kami makan tiap
hari, tapi kemurahan hati bapak untuk merasakan kehidupan kami sebagai masyarakat kalangan bawah, dengan harga
bahan pokok yang murah, kesejahteraan kami yang terjamin dengan harga bbm yang stabil
agar kami bisa bekerja dengan penuh suka cita.
Mudah-mudahan bapak mendengar, melihat, dan merasakan keluh kesah kami para guru honorer seperti halnya
bapak selalu mempertimbangkan mereka-mereka yang selalu berdemo di jalanan dengan tujuan dan keinginan yang
sama mengenai kesejahteraan para pegawai…

Hormat Kami,

Guru Honorer di Seluruh Indonesia…


Perbedaan pemberian gaji
Pendidikan adalah fondasi masyarakat. Idealnya, bagian ini sudah sesuai
sebelum kita membangun bagian lain. Kebutuhan tenaga pendidik seharusnya sudah
selesai puluhan tahun yang lalu. Artinya, penerimaan guru di sekolah-sekolah
seharusnya mengacu pada sebuah sesuai rencana. Rencana penerimaan disesuaikan
berdasarkan kebutuhan, lalu rencana itu dianggarkan dananya, kemudian
penerimaannya diproses.

Yang terjadi adalah semakin kurangnya guru karena pemerintah tidak punya
cukup anggaran untuk menggaji mereka. Beberapa daerah masih kekurangan guru
dengan rasio guru-murid masih di bawah standar yang ditetapkan. Solusinya adalah
dengan mempekerjakan guru-guru itu dengan sistem kontrak berjangka.
Ini adalah sistem yang ditentang oleh para buruh dalam dunia industri.
Dengan sistem kontrak berjangka, pemberi kerja tidak perlu dibebani oleh beban
jangka panjang yang melekat pada pegawai tetap. Mereka bisa memutus kontrak
ketika masanya sudah berakhir. Ironisnya, sistem ini justru dijalankan dalam dunia
pendidikan. Akibatnya dunia pendidikan seperti sistem yang dijalankan dalam
perburuhan.
Hubungan antara seleksi CPNS
dengan Guru Hornorer

Tenaga honorer yang telah lama bekerja dan atau tenaganya sangat
dibutuhkan oleh pemerintah dan memenuhi syarat yang ditentukan dalam PP No. 48
Tahun 2005, dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Sayangnya, PP
tersebut sudah tidak berlaku lagi. Undang-undang yang melandasinya pun sudah
tidak dipakai.
Undang-undang terbaru ASN juga tidak menerangkan hal itu. Dapat dikatakan, saat
ini tenaga honorer kehilangan legalitas.
Upaya Penanganan Pemerintah

1. Komunikasi
2. Pendataan ulang
3. Gaji yang layak
4. Tidak ada perekrutan tenaga honorer baru
5. Sistem tes yang transparan
6. Pemberian pelatihan kewirausahaan
Kesimpulan
Tidak adanya peraturan pemerintah yang menjelaskan tentang gunu honorer
menjelaskan bagaimana keadaan sangat tidak adil bagi guru honorer. Sebelumnya tenaga
honorer diatur dalam PP No.48 tahun 2005 akan tetapi PP tersebut sudah tidak berlaku lagi.
UU terbaru ASN juga tidak menerangkan hal itu sehingga dapat dikatakan tenaga honorer
kehilangan legalitasnya. Hal tersebut menimbulkan berbagai protes dikalangan tenaga honorer
dalam hal ini guru honorer, mereka menuntut pemerintah untuk kesejahteraan mereka sebagai
balas jasa atas dedikasi dan peran mereka memajukan kehidupan bangsa mereka juga
menuntut keadilan karena mereka merasa dianaktirikan pemerintah dengan PNS padahal
rasio kerja mereka sama.
Saran
a. Adanya perhatian, pembinaan dan pelatihan guru honorer untuk meningkatkan
kompetesi dan profesionalnya

b. Bantuan hukum dan kontrak kerja untuk melindungi profesi guru honorer

c. Adanya kebijakan atau peraturan pemerintah yang mengatur standarisasi penerimaan


guru honorer disetiap jenjang pendidikan berdasarkan pengalaman kerja, pendidikan,
keahlian, kompetensi dan profesionalitas

d. Pemerintah dan masyarakat penyelenggara pendidikan dalam pelaksanakan program


sekolah gratis perlu meningkatan status dan kesejahteraan guru honorer

e. Adanya payung hukum yang mengatur profesi guru honorer


f. pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan program sekolah gratis tetap
memberikan tunjangan intensif yang dianggarkan melalui APBN dan APBD;

g. adanya perhatian pemerintah pusat dan daerah untuk memasukkan guru honorer dalam
database;

h. memberikan informasi secara terbuka dimedia massa dan kesempatan seluas-luasnya


pada guru honorer untuk mengikuti sertifikasi guru dan meninjau kembali persyaratan
dan kriteria sertifikasi yang menjadi penghambat guru honorer dalam mengikuti
sertifikasi;

i. pemerintah perlu membentuk lembaga pemantau pendidikan yang independen dengan


mengikutsertakan organisasi profesi guru dan ahli Pendidikan

j. adanya anggaran atau bantuan pembinaan organisasi guru honorer berfungsi untuk
memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan,
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai