Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas untuk memenuhi perbaikan nilai dalam mata kuliah Sejarah
Perjuangan dan Jati Diri Persatuan Guru Republik Indonesia (SPJD PGRI) ini tepat pada
waktunya. Melalui tugas ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak , selaku dosen pembimbing mata kuliah Sejarah Perjuangan dan Jati Diri Persatuan
Guru Republik Indonesia (SPJD PGRI) yang telah memberi pengarahan, motivasi, serta
ilmunya yang sangat berarti bagi penulis.
Kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Dan semoga
dengan selesainya tugas ini dapat bermanfaat bagi calon guru khususnya dan pembaca pada
umumnya
dengan pengabdian yang diberikannya. Gaji merupakan aspek utama dan paling pokok
dalam kesejahteraan seorang guru. Selain gaji, kesejahteraan guru juga meliputi
kelancaran dalam kenaikan pangkat, kepastian karir sebagai guru dan hubungan antar
Sudah banyak didengar komentar tentang mutu pendidikan akhir-akhir ini. Pada
umumnya komentar itu tidak dapat dikatakan hanya sebatas wacana, karena anggota
masyarakat melihat dan merasakan namun sulit untuk membuktikannya. Hal ini
disebabkan karena tidak ada data yang menunjukkan apa dan bagaimana kelemahan
Malaysia, gaji guru di Indonesia amat rendah karena nilai tukarnya tidak cukup untuk
kebutuhan hidup sebulan dengan empat-lima anggota keluarga. Kalau seorang guru
dapat membeli pesawat televisi, radio tape, sepeda motor, dan barang-barang mewah
lainnya atau mengangsur perumahan, hal itu karena utang dengan menggunakan
agunan gaji mereka setiap bulan dipotong. Sedangkan gaji guru di negara lain cukup
nominal gaji guru lebih tinggi untuk golongan yang sama, misalnya sama-sama
golongan III C antara PNS guru dan non guru, karena guru mendapat tambahan
tunjangan fungsional. Tetapi jam kerja PNS non guru terbatas, sehari hanya delapan
jam atau seminggu 42 jam. Sedangkan jam kerja guru tidak terbatas. Memang
pekerjaan murid.
Peluang untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar gaji bagi PNS non
guru lebih terbuka karena sering ada proyek-proyek atau urusan lain dengan
hanya bila melakukan penjualan buku kepada murid dengan mendapat diskon atau
persenan dari penerbit. Namun hal itu tidak jarang mendapat respon negatif dari
masyarakat. Hal ini karena harapan masyarakat terhadap guru memang bukan hanya
peranannya di dalam kelas saja, tetapi juiga di luar kelas juiga dapat memberi teladan.
Tetapi peran memberi teladan ini tidak pernah diharga secara material dan sosial.
Sebenarnya perbaikan kualitas dan gaji guru telah termuat dalam amanat
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang tercantum pada pasal 40 ayat 1 butir
penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai. Dalam
penjelasan atas pasal-pasal yang dimaksud dengan penghasilan yang pantas dan
memadai adalah penghasilan yang mencerminkan martabat guru sebagai pendidik yang
profesional di atas kebutuhan hidup minimum (KHM). Yang dimaksud dengan jaminan
kesejateraan sosial yang pantas dan memadai, antara lain jaminan kesehatan dan
Secara hakiki sejahtera tidak dapat diukur, sejahtera berarti terpenuhi semua
kebutuhan lahir maupun batin, sandang, pangan dan papan. Dahulu orang sudah dapat
makan pagi dan malam dan rumah serta pakaian seadanya sudah boleh dikatakan
sejahtera. Lain hal dengan sekarang, ukuran sejahtera sudah berubah polanya. Tidak
hanya cukup sandang, pangan dan papan, akan tetapi lebih dari itu. Semua orang perlu
kesejahteraan, demikian pula guru yang keseharian bergumul dan terikat dengan waktu
dan tempat. Sebutan mulia yang sudah tersandang dipundak masing-masing sebagai
pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka bekerja keras tanpa membedakan antara si kaya dan
si miskin, lelaki atau perempuan, anak pejabat atau tidak, yang jelas semua anak dididik
dan dibinanya agar menjadi anak yang cerdas, berkualitas dan bertanggung jawab.
Dengan tanggung jawab, moral yang dipercayakan negara kepada mereka sesuai
Pada tahun 2019, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, guru honorer yang
sudah mengabdi lebih dari 5 tahun diperhatikan secara khusus. Mereka diberi insentif
di luar operasional sekolah dan iuran komite. Hal ini sebagai bentuk kepedulian
pemerintah tinggal beralih fokus pada kualitas guru. Perbaikan kualitas guru akan lebih
Guru yang profesional akan mendidik anak-anak sebagai seorang guru yang
yang baik harus memenuhi syarat memiliki guru profesional. Syarat untuk memenuhi
menunjukkan bahwa gaji yang layak (melalui sertifikasi), menjadi guru bersemangat
dalam proses belajar mengajar. Bahkan dengan itu, guru semakin bersemangat dalam
Kajian itu senada dengan temuan Matthew G Springer and Catherine D Gardner
(2010) dalam Teacher Pay for Performance: Context, Status, and Direction yang
menyebut bahwa gaji yang layak merupakan sebuah keniscayaan dalam meningkatkan
guru honorer. Namun, sering kali kemampuan pemerintah belum mampu menyentuh
semua aspek. Perlu dukungan dan gebrakan yang lebih untuk mempercepat
mengampanyekan tentang kesejahteraan guru. Saat ini kampanye populis sekolah gratis
yang dilakukan oleh calon kepada daerah sering kali mengabaikan kesejahteraan guru.
daerah itu salah satunya karena peran dan partisipasi guru dalam mendidik. Oleh karena
itu, guru perlu mendapat gaji layak. Minimal gaji guru honorer lebih tinggi sedikit jika
Unifa Rosidi menegaskan, pemerintah jangan hanya menuntut pada guru agar
meningkatkan mutu pendidikan, tapi nasib dan kesejateraan guru harus diperhatikan.
Pernyataan Unifah itu disampaikan di depan Menteri Pendidikan dan
dan Hari Guru Nasional di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Bekasi, Sabtu, 30
Noovember 2019.
Menurut Unifa, lebih dari 70 ribu guru honorer yang tidak jelas nasibnya.
Padahal mereka sudah ada yang menjadi guru lebih dari 15 sampai 20 tahun. Unifah
juga meminta agar pemerintah mengutamakan guru honorer yang memenuhi kualifikasi
dan kompetensi. Sedangkan untuk kualitas guru, PGRI juga mendorong adanya
perubahan pola piker para guru untuk terus belajar. Namun tak hanya guru, tetapi para
PGRI telah mendorong pemerintah untuk menjadikan guru sebagai ASN pusat
memperhatikan kesejahteraan guru, terutama guru honorer. Dia juga mengingatkan soal
status guru honorer K2 yang akan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
(PPPK).
Apalagi, lanjutnya, guru honorer K2 rata-rata sudah berusia lanjut. Dia berharap
sebelum pensiun, para guru ini harus segera disejahterakan. Selanjutnya, Dede
mengingatkan soal tugas administrasi guru. Jangan sampai hal tersebut justru
dalam pendidikan di Indonesia memang harus dilakukan namun itu adalah hal yang
Nadiem pun berpesan kepada para guru agar mulai melakukan perubahan kecil
di kelas. Beberapa perubahan yang bisa dilakukan antara lain adalah memulai kegiatan
diskusi di kelas sehingga anak tidak hanya mendengarkan pelajaran dari guru.
Selanjutnya, dia berpesan agar guru memberikan kesempatan kepada murid untuk
mengajar di kelas. Hal ini untuk mendorong keaktifan murid dan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis. Guru, kata dia, juga harus bisa menemukan satu bakat
dalam murid yang kurang percaya diri. Selain itu, guru juga harus saling membantu
Seorang guru honorer di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Sukabumi, Jawa
mendapatkan sepatu dan motor baru. Guru tersebut mengabdi dengan tulus namun
hanya diupah Rp267 ribu per bulan. Upah tersebut tentu tidak cukup untuk memenuhi
Pengabdian guru tersebut membuat banyak orang terenyuh. Akhirnya guru itu
mendapatkan hadiah sepatu dan motor baru. Diketahui sang guru ini bernama Panji
memberikan klarifikasi terkait hadiah yang diberikan. Dia mengatakan hadiah kepada
Panji bukanlah hasil patungan orangtua murid, melainkan dibelinya atas nama Sahabat
Kristiawan Peduli.
Daftar Pustaka
sebenarnya-di-balik-guru-honorer-dihadiahi-motor-2001266.html
Seftiawan,Dita.” PGRI Dorong Pemerintah untuk Menjadikan Guru sebagai ASN Pusat”.2019.
https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01326154/pgri-dorong-pemerintah-untuk-
menjadikan-guru-sebagai-asn-pusat?page=2
https://siedoo.com/berita-25166-problematika-kesejahteraan-guru-swasta-dan-solusinya/
Okmini. “Kualitas Dan Kesejahteraan Guru, Masalah Klasik Pendidikan Kita “. 2012.
http://prof-arkan.blogspot.com/2012/04/kualitas-dan-kesejahteraan-guru-masalah.html