TENTANG
BINTEK PENINGKATAN KOMPETENSI DAN
PROFESIONALITAS GURU PAUD DAN TK
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH
TANGGAL 9 sd 12 JUNI 2014
Disusun Oleh :
TK DHARMARINI 1
UPTD DIKPORA KECAMATAN MRANGGEN
KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2014
PENGESAHAN LAPORAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala TK Dharmarini 1 UPTD Dikpora Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak, mengesahkan Laporan Kegiatan Pengembangan Diri yang
berjudul : “Bintek Kompetensi dan Profesionalitas Guru PAUD dan TK Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah Tanggal 9 sd 12 Juni 2014” adalah benar diikuti oleh :
Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat dilakukan penilaian kegiatan tersebut.
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T., yang senantiasa
melimpahkan rahmat, hidayah serta karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Kegiatan Pengembangan Diri Tentang Bintek Kompetensi dan Profesionalitas
Guru PAUD dan TK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tanggal 9 sd 12 Juni 2014
Saya menyadari bahwa sepenuhnya dalam pembuatan laporan ini dapat terwujud
karena adanya dukungan, bantuan dari berbagai pihak yang tidak mungkin dapat kami
sampaikan satu persatu. Pada kesempatan ini juga saya sampaikan ucapan banyak terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada suami dan anak-anak tercinta, serat rekan-rekan
sejawat guru atas segala bantuannya.
Saya hanya dapat memanjatkan doa, semoga semua pihak yang telah memberikan
bantuan tersebut akan mendapatkan pahala dari Tuhan Y. M. E.
Demikian sedikit pengantar yang dapat saya sampaikan, semoga laporan
sederhana tentang pengembangan diri ini dapat bermanfaat bagi pembuat sendiri pada
khususnya, dan bagi semua guru yang mempergunakan pada umumnya. Saya mohon maaf
apabila dalam laporan ini masih banyak kekurangannya, dan saya juga mohon saran
maupun kritik dari berbagai pihak untuk dapat menyempurnakan penulisan laporan ini.
Pekerjaan guru tidak diragukan untuk dapat dikatakan sebagai profesi pendidikan dan
pengajaran, oleh sebab itu profesionalisme guru perlu didukung oleh suatu kode etik guru
yang berfungsi sebagai norma hukum dan sekaligus sebagai norma kemasyarakatan.
Kelembagaan profesi guru (seperti PGRI) sangat diperlukan untuk menghindari terkotak-
kotaknya guru karena alasan struktur birokratisasi atau kepentingan politik tertentu.
Profesionalisme guru harus didukung oleh kompetensi yang standar yang harus dikuasai
oleh para guru profesional. Kompetensi tersebut adalah pemilikan kemampuan atau
keahlian yang bersifat khusus, tingkat pendidikan minimal, dan sertifikasi keahlian
haruslah dipandang perlu sebagai prasarat untuk menjadi guru profesional. Menurut Surya
(2003) guru yang profesional harus menguasai keahlian dalam kemampuan materi
keilmuan dan ketrampilan metodologi. Guru juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi atas pekerjaannya baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan negara,lembaga
dan organisasi profesi. Selain itu, guru juga harus mengembangkan rasa kesejawatan yang
tinggi dengan sesama guru. Disinilah peran Perguruan Tinggi Pendidikan dan organisasi
profesi guru (seperti PGRI) sangat penting. Kerjasama antar keduanya menjadi sangat
diperlukan. Lembaga Pendidikan dalam memproduk guru yang profesional tidak dapat
berjalan sendiri, kecuali selain harus bekerjasama dengan lembaga profesi guru, dan
sebaliknya.
Untuk itu, maka pengembangan profesionalisme guru juga harus mempersyaratkan hidup
dan berperanannya organisasi profesi guru tenaga kependidikan lainnya yang mampu
menjadi tempat terjadinya penyebarluasan dan pertukaran ide diantara anggota dalam
menjaga kode etik dan pengembangan profesi masing-masing. Orientasi mutu,
profesionalisme dan menjunjung tinggi profesi harus mampu menjadi etos kerja guru.
Untuk itu maka, kode etik profesi guru harus pula ditegakkan oleh anggotanya dan
organisasi profesi guru harus pula dikembangkan kearah memiliki otoritas yang tinggi agar
dapat mengawal profesi guru tersebut. Guru, khususnya guru PAUD yang profesional
seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti,
dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki
pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.Mereka harus (1)
memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki kualifikasi pendidikan
dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya, (3) memiliki
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya. Di samping itu, mereka juga
harus (4) mematuhi kode etik profesi, (5) memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan
tugas, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, (7)
memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, (8)
memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dan (9)
memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen).
Di lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan
kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya. Oleh karena itu,
seorang guru selain terampil mengajar, juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan
dapat bersosialisasi dengan baik. Hal itu terindikasi dengan minimnya kesempatan
beasiswa yang diberikan kepada guru dan tidak adanya program pencerdasan guru,
misalnya dengan adanya tunjangan buku referensi, pelatihan berkala, dsb.
Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai he does his job well, artinya guru
haruslah orang yang memiliki insting pendidik,apalagi bagi guru-guru yang berkecimpung
di dunia pendidikan pra sekolah (PAUD), harus mengerti dan memahami peserta didik.
Guru harus menguasai secara mendalam minimal satu bidang keilmuan. Guru harus
memiliki sikap integritas profesional. Dengan integritas barulah, sang guru menjadi teladan
atau role model.
Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi kriteria profesional, guru dan
penanggung jawab pendidikan harus mengambil langkah. Salah satu tujuan pendidikan
klasik (Yunani-Romawi) adalah menjadikan manusia makin menjadi "penganggur
terhormat", dalam arti semakin memiliki banyak waktu luang untuk mempertajam
intelektualitas (mind) dan kepribadian (personal).
Selain itu guru PAUD haruslah menjadi guru yang kaya. Pengertian "kaya" yang dimaksud
bukanlah kaya dalam anti materi (uang, harta) melainkan kaya akan informasi sehingga
lebih bijaksana dalam mendidik anak. Selain itu "kaya" yang dimaksud di sini adalah
"kaya" dalam anti mempunyai hati yang lapang dalam menghadapi berbagai persoalan
kehidupan. Jika kita telusuri argumentasi mereka, semuanya mengarah kepada bagaimana
menjadi guru yang profesional, yang tulus ikhlas untuk mencerdaskan siswanya. Guru
"kaya" tidak menganggap pekerjaan menjadi guru itu suatu pekerjaan sambilan (banyak
waktu liburnya) dan hanya sebatas memperoleh "honor" secara rutin setiap bulan. Tetapi
guru kaya adalah guru yang mempunyai perhatian dan empati terhadap anak-anaknya, dan
terus mengasah pemikirannya dan memperkaya seni mengajar, dengan menerapkan
berbagai metode yang bervariasi sehingga menyenangkan siswanya. Sebenarnya yang ingin
dikemukakan oleh Amir dan Erlin lebih pada perubahan paradigma (cara pandang) menjadi
guru yang profesional.
Sebagai profesi dan karier menjadi guru, sebaiknya Anda memasuki cara pandang baru
terhadap diri sendiri dan profesi, mengubah cara pengajaran, membangun sistem hubungan
sinergis dengan siswa, memberdayakan kekuatan hati (feeling) untuk memperoleh sumber
ilmu hakiki dan berhimpun sebagai tim yang saling bersinergi dalam guru kaya.
Masalahnya sekarang adalah Anda dalam posisi di mana untuk menjadi Guru PAUD,
apakah Anda sebagai guru pekerja yang sebatas melaksanakan pekerjaannya, guru
profesional guru yang memiliki profesional (keahlian) lebih dengan harga tertentu. Guru
pemilik guru yang mengendalikan dan memiliki sistem lembaga pendidikan dan guru
perancang guru yang memahami makna profesinya secara mendalam, memiliki visi dan
merancang pengajarannya secara hidup (kreatif).
Pengertian Karakter :
1. Karakter adalah tabiat atau kebiasaan untuk melakukan hal yang baik.
2. Nilai-nilaikarakteradalahsikapdanperilakuyangdidasarkan pada norma dan nilai yang
berlaku di masyarakat, yang mencakup aspek spiritual, aspek personal/kepribadian,
aspek sosial, dan aspek lingkungan
3. Pendidikan karakter adalah upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada anak didik
yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untukmelaksanakan
nilai-nilai kebaikan dan kebajikan, kepada Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan
maupun kebangsaan agar menjadi manusia yang berakhlak
Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan & pemahaman tenaga kependidikan, pendidik, pengasuh,
dan orang tua tentang nilai-nilai karakter
b. Meningkatkan keterampitan .tellgga kependidikan, pendidik pengasuh dan orang-tua
mengenai cara menanamkan nilai-nilai karakter
c. Meningkatkan keterampilan tenaga kependidikan, pendidik, pengasuh dan orang tua
mengenai cara penilaian terhadap nilai-nilai karakter
Sasaran
Sasaran atau pengguna pedoman penanaman nilai-nilai karakter di PAUD meliputi:
1. Tenaga Kependidikan Lembaga PAUD
2. Pendidik atau Guru anak usia dini
3. Pengasuh anak usia dini
4. Orang tua.
LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Perlindungan Anak.
2. Undang-Undang Nomor 4 Kesejahteraan Anak.
3. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Perencanaan
1. Mengenal dan memahami anak seutuhnya sesuai dengan tahapan perkembangan dan
karakteristiknya, seperti:
• anak sebagai peneliti ulung,
• aktif gerak,
• pantang menyerah,
• maju tak pernah putus asa,
• terbuka,
• bersahabat, dan
• tak membedakan.
2. Nilai-nilai pendidikan karakter diterapkan menyatu dengan kegiatan inti proses belajar
mengajar yang dilakukan dengan cara:
a. Memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan tema dan judul kegiatan pembelajaran.
b. Menentukan indikator perkembangan nilai-nilai karakter, sesuai dengan tahap
perkembangan anak
c.Menentukan jenis dan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
Pelaksanaan
1. Kegiatan terprogram antara lain:
a. Menggali pemahaman anak untuk tiap-tiap nilaikarakter.
Kegiatan inibisa dilakukan melalui bercerita dan dialog yang dipandu oleh guru.
Misalnya untuk tema tanaman, guru dapat mengajukan pertanyaan terbuka tentang karakter
yang bertanggung jawab dalam memelihara tanaman
b. Membangun penghayatan anak dengan melibatkan emosinya untuk menyadari
pentingnya menerapkan nilai karakter (bertanggung jawab) Mengajak anak untuk
bersama-sama melakukan nilai-nilai karakter yang diceritakan.
2. Kegiatan pembiasaan dilakukan melalui:
a. Kegiatan rutin lembaga PAUD, yaitu kegiatan yang dilakukan di lembaga PAUD secara
terus menerus dan konsisten setiap saat
b. Kegiatan spontan, yaitu kegiatan yang dilakukan secara langsung atau spontan pada saat
itu juga
c. Keteladanan, yaitu kegiatan yang dapat ditiru dan dijadikan panutan.
d. Pengkondisian, yaitu situasi dan kondisi lembaga PAUD sebagai pendukung kegiatan
pendidikan karakter
e. Budaya lembaga PAUD, mencakup suasana kehidupan di lembaga pAUD yang
mencerminkan komunikasiyang efektif dan produktif yang mengarah pada perbuatan
baik dan interaksi sesamanya dengan sopan dan santun, kebersamaan, dan penuh
PENILAIAN
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan sikap dan prilaku anak-
anak setelah mengikuti kegiatan di lembaga PAUD yang sarat dengan nilai nilai karakter.
DEMOKRATIS
• Berani mengungkapkan penaffiaan
• Mengambil keputusan bersama
• Bekerjasama
• Memilih kegiatan yang disenangi
SEMANGAT KEBANGSAAN
• Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin
• Mengibarkan bendera di halaman sekolah setiap hari
• Memasang simbul-simbul kenegaraan
• Memutar lagu-lagu kebangsaan
• Memutar lagu-lagu dolanan Jawa
• Memasang bendera merah putih kecil di meja guru setiap kelas
• Memajang foto pahlawan
MENGHARGAI PRESTASI
• Memasang hasil karya anak
• Memberi reward untuk anak yang dapat menyelesaikan tugas clengan baik dan
cepat
• Memberi Pin Garuda pada anak yang datang pertama
BERSAHABAT/ BERKOMUNIKASI
• Berbicara dengan teman dan guru
• Memberi salam
• Bersikap ramah
• Tidak mengganggu teman
• Berbagi pengalaman melalui bercerita
CINTA DAMAI
• Mau membantu dan tolong menolong
• Saling menyayangi
• Tanggung Jawab
• Menyanyikan lagu yang berisi kasih sayang
GEMAR MEMBACA
• Memasang Area Bahasa
• Mengunjungi Perpustakaan Sekolah
• Menyediakan bermacam-macam buku cerita
• Mengenal huruf dengan kartu huruf
• Memasang gambar yang ada tulisannya
• Mengenal tulisan melalui kegiatan
• Pesona pagi
PEDULI LINGKUNGAN
• Menyediakan tempat sampah
• Mernbuang sampah pada tempatnya
• Kerja bakti setiap hari Jum'at
• Merawat tanaman
PEDULI SOSIAL
• Memberikan sebagian bekal pada teman yang tidak membawa
• lnfaq setiap hari Jum'at
• Mengikuti Program Gemar Sedekah
• Menyantuni anak yatim
• Membantu masyarakat yang kena musibah
TANGGUNG JAWAB
• Melaksanakan tugas sampai selesai
• Menyiram bunga
• Mengembalikan alat setelah digunakan