Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PROFESI PENDIDIKAN PENJAS


DI SEKOLAH MTS NOOR IMAM SAMARINDA
Dosen Pengampu : Jeane Betty Kurnia Jusuf, S.Pd., M.Pd

OLEH

HILDEGARDIS REKALISTI DEHONG


2111102422011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA
2023/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini, tak
lupa shalawat dan salam kita curahkan kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang.

Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai


pihak, sehingga melalui kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Ibu JEANE BETTY KURNIA JUSUF, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Pengembangan Esktrakulikuler Olahraga
2. Bapak NUR KALAMULLAH, S.Si

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan ,


saya berharap semua pihak turut serta memberikan saran dan kritik yang
membangun demi tersusunnya laporan yang lebih baik.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan


kepada kita semua, Terima Kasih.

Samarinda,8 Desember 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................... 7
1.3 Tujuan...................................................................................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................8
2.1 Topik Wawancara.....................................................................................................................8
2.2 Waktu dan Tempat Kegiatan....................................................................................................8
2.3 Daftar Pertanyaan..................................................................................................................... 8
2.4 Jawaban.................................................................................................................................... 9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................10
LAMPIRAN........................................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan upaya yang efektif dalam membantu peserta didik
mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal. Pendidikan adalah bagian
tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, malah dapat dikatakan bahwapendidikan
itu merupakan kehidupan manusia itu sendiri. Melalui proses pendidikankeberadaan
manusia sebagai makhluk individual, susila, sosial, dan religius dapat dieksiskan
sedemikian rupa sehingga individu manusia berubah menjadi manusia yang
seutuhnya.
Proses pendidikan akan berlangsung dan memberikan hasil sebagaimana yang
diharapkan jika diperlakukan secara profesional oleh tenaga-tenaga pendidik dan
kependidikan yang memiliki keprofesionalan di bidang pendidikan. Tenaga-tenaga
pendidikan dan kependidikan adalah individu-individu yang memiliki bakat, minat dan
niat untuk membantu proses memanusiakan individu menjadi manusia. Mereka iniadalah
lulusan proses pendidikan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK).
Calon-calon pendidik dan tenaga kependidikan yang disiapkan melalui LPTK
dibekali sejumlah pengalaman belajar yang dikembangkan sedemikian rupa dalam satu
kurikulum sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan pembelajaran/perkuliahan.
Diantara isi kurikulum tersebut terdapat satu mata kuliah yang disiapkan sedemikian rupa
untuk dikuasai, dihayati, dan terintegrasi dalam kehidupan sebagai guru (pendidik) yakni
hakekat keprofesionalan dibidang kependidikan, peranan guru dibidang manajemen
pendidikan, dan peranan guru dalam bimbingan konseling dengan nama Profesi
Kependidikan. Melalui mata kuliah Profesi Kependidikan ini mahasiswa sebagaicalon
pendidik (guru) dan tenaga kependidikan diharapkan memiliki kesempatan memahami
keberadaannya kelak sebagai tenaga pendidik dan/atau kependidikan yang harus tampil
secara profesional dalam kedudukannya sebagai guru, manajer kelas, pembimbing,
pelatih bagi peserta didik. Peserta didik yang dihadapi adalah calon
sumberdaya manusia yang harus siap menghadapi sekaligus memenuhi kebutuhan
masyarakat pada abad 21era globalisasi, era revolusi industry 4.0
Mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh peran seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sehingga menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan
suatu pendidikan. Seperti yang di tulis dalam UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen pasal 1 ayat 10 dinyatakan secara tegas bahwa kompotensi adalah seperangkat
pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dan dihayati dan dikuasai oleh
guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Wujud professional dapat
diwujudkan dengan melaksanakan kompetensi sebagai profesi guru. Kompetensi guru
seperti yang tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 pasal 10 Tahun
2005, meliputi: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi
sosial, 4) kompetensi profesional. Dengan demikian tanggung jawab dan peranan guru
sangat besar dalam proses pembelajaran, sehingga guru dituntut untuk terus belajar dan
mengembangkan diri agar dapat memiliki kompetensi yang tinggi dalam menjalankan
profesinya. Pada dasarnya guru professional adalah guru yang dapatmenjalankan tugas
profesinya secara professional, yang memoliki cirri seperti ahli didalam bidang teori dan
praktik keguruan sesuai dengan bidangnya.
Guru pendidikan jasmani tampaknya masih mengajar dengan menggunakan
pembelajaran tradisional hanya menekankan pada aspek fisik dengan materi kecabang
olahraga tanpa memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Ciri-ciri
pengajaran Penjas tradisional menurut Mutohir (1995) adalah: (a) berpusat pada guru
melalui instruksi; (b) siswa melaksanakan latihan fisik sesuai dengan instruksi guru; dan
(c) latihan fisik yang dilakukan tidak pernah mempengaruhi inisiatif yang dimilikisiswa,
(d) guru cenderung menggunakan pendekatan olahraga dalam pengajaran. Pendekatan ini
menggunakan latihan fisik yang diadopsi dari olahraga murni tanpa mengadakan
modifikasi ukuran lapangan, fasilitas dan aturan yang ada. Akibatnya siswamemperoleh
perlakuan sama dengan orang dewasa, sehingga mereka merasa tidak senang dan frustasi,
dan tidak sesuai dengan porsi setiap jenjang usia peserta didik dalam proses
pembelajaranya. Sehingga guru pendidikan jasmani saat ini cenderung mengklaim bahwa
pendidikan jasmani adalah ajaran fisik (Green dan Hardman. 2005). Hal Ini merupakan
pemikiran yang harus diluruskan, pada kenyataanya aktivitas fisik
dalam pendidikan jasmani tersebut hanya dimanfaatkan untuk menghasilkan perubahan
dan meningkatkan kualitas keterampilan gerak anak. Sage (2005) dalam bukunya the
future of phisycal education mengatakan bahwa pendidikan jasmani meliputi pembahasan
tentang kesehatan, pengembangan keterampilan, karakter, dan menyenangkan. Guru
dengan profesionalitas tinggi dan mau berdedikasi terhadap pendidikan, maka akan
menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas juga. maka dari itu tidak ada pendidikanyang lengkap tanpa kehadiran
pendidikan jasmani, dan tidak ada pendidikan jasmani yang berkualitas tanpa kehadiran
guru penjas yang berkualitas.
Harapannya para guru penjas di era persaingan bebas ini, harus siap bersaing
dengan tenaga pengajar dari luar Indonesia. Karena melalui persaingan bebas, tenaga
kerja dari luar akan bebas mencari tempat kerja antar lintas negara, termasuk menjadi
pendidik di Indonesia. Oleh karena itu, guru di Indonesia harus mempersiapkan diri
dengan meningkatkan kualitasnya sebagai pendidik yang professional dan berkompeten
agar siap menghadapi persaingan di antara pendidik dari negara asing.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami paparkan sesuai dengan hasil
observaasi / wawancara yang kami lakukan di Mts Noor Iman Samarinda ialah sebagai
berikut
1. Metode yang diajarkan seperti apa
2. Lebih efektif mana mengajar di dalam kelas atau diluar kelas ?
3. Cara menjadi guru yang profesional ?
4. kode etik guru apa saja ?
5. bagaimana cara pengajar menanggapi apa bila terjadi keributan dilingkungan
persekolahan, dan apa tindakan yang dilakukan guru guru disekolah ?
6. apakah ada organisasi guru penjas?
7. upaya sekolah untuk mengembangkan guru penjas ?
8. permasalahan yang dialami guru dalam pembelajaran ?
9. permasalahan yang dialami murid dalam pembelajaran ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari obsservasi kami kali ini ialah kami bisa mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan keprofesian guru penjas yang berada disekolah. Yaitu diantaranya kami
bisa mengetahui medete yang diajarkan, cara menjadi guru profesional itu seperti apa, dan
kami bisa mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapin oleh guru penjas itu
sepeti apa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Topik Wawancara


“ Proposal Pendidikan dan Keprofesionalan Guru “

2.2 Waktu dan Tempat Kegiatan


Obesrvasi yang dilakukan di MTS Noor Iman Samarinda dilakukan pada :
Hari, Tanngal : Senin, 6,13,19 November 2023
Waktu : 10.00 WITA
Tempat : Taman sekolah
Alamat : Jl. Kesehatan Dalam No.120 A, Kota Samarinda
Narasumber : Nur Kalamullah S.Si
Kegiatan : Wawancara seputar profesi pendidikan penjas

2.3 Daftar Pertanyaan


1. Apa saja kurikulum yang diajarkan di MTS noor iman ?
2. Pada saat mengajar menurut bapak lebih efektif mengajar dikelas atau diluar
kelas ?
3. Kalau menurut bapak untuk menjadi guru profesional itu seperti apa ?
4. Apa saja pak untuk kode etik guru ?
5. Bagaimana cara bapak menanggapi jika menanggapi jika ada keributan di sekolah
?
6. Apakah didalam guru penjas mempunyai organisasi tersendiri pak ?
7. Apakah di sekolah mts noor iman ini memiliki pengembangan/pelatihan untuk
guru olahraga ?
8. Apa saja kendala/permasalahan yang bapak alami pada pembelajaran di mts noor
iman ?
9. Apa saja kendala/permasalahan untuk murid di mts noor iman pada saat
pembelajaran ?

2.4 Jawaban
1. Saat ini masih memakai kurikulum 2013, cuman kemungkinan 2024 sudah
memakai kurikulum merdeka .
2. Kalau saya sih lebih diluar kelas,jadikan bisa sejam teori dan sejam praktek.
3. Kalau menurut saya, yang bisa memahami siswa,jadi bagaimana siswa itu bisa
benar-benar paham dengan yang kita diajarkan.
4. Guru berusaha memperoleh informasi mengenal peserta didik sebagai bahan untuk
melakukan bimbangan dan pembinaan. Guru mencipatkan suasana di sekolah yang
baik dan nyaman guna menunjang berhasilnya proses belajar mengajar .
5. Kami memanggil si anak apa keluhannya kenapa bisa terjadi keributan kalo sudah
ketemu lalu ditindak lanjuti kalau bisa diselesaikan sendiri diselesaikan sendiri,
kalau tidak bisa langsung panggil orang tua.
6. Ada, kalo untuk dipenjas itu IGOR (ikatan guru olahraga ), itu di lingkungan semua
guru olahraga jadi di igor
7. Setiap sekolah si harusnya ada,namun untuk disini belum ada.
8. Untuk disini masi terbatas sarana dan prasarana, kurang lengkap, lapangan dan alat
kurang sesuai/kurang banyak, tapi tetap bisa di proses dan diakali dengan alat lain
yang bisa dikembangkan tidak perlu memakai alat yang sesuai.
9. Untuk permasalahan pembelajaran penjas lebih di perempuan, perempuan berbeda
sama laki-laki karna membuat siswi perempuan suka dengan olahraga itu sangat
susah, tapi kalo laki mudah semua dan lebih banyak yang suka dan yuntuk siswa
yang ada penyakit dalam atau keturunan kita tidak bisa paksakan untuk terlalu keras
mengikuti olahraga dan untuk olahraga bisa di lapangan atau dalam kelas.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan
Guru dengan profesionalitas tinggi dan mau berdedikasi terhadap pendidikan,
maka akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan mencetak Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas juga. maka dari itu tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa
kehadiran pendidikan jasmani, dan tidak ada pendidikan jasmani yang berkualitas tanpa
kehadiran guru penjas yang berkualitas. Mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh
peran seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga menjadi tuntutan penting untuk
mencapai keberhasilan suatu pendidikan
Harapannya para guru penjas di era persaingan bebas ini, harus siap bersaing dengan
tenaga pengajar dari luar Indonesia. Karena melalui persaingan bebas, tenaga kerja dari luar
akan bebas mencari tempat kerja antar lintas negara, termasuk menjadi pendidik di Indonesia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai