Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

SEJARAH SASTRA

DISUSUN OLEH :

NAMA : Fitri Samila NIM.2203041013

DOSEN PENGAMPU :

Rusyda Ulfa, M. A

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2022/2025

SOAL :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan sejarah sastra!
2. Apa saja yang termasuk ke dalam kajian sejarah sastra!
3. Berikan contoh konkret sejarah sastra Indonesia yang anda ketahui!
4. Ruang lingkup sejarah sastra itu cukup luas. Sebutkan beberapa diantaranya!
5. Menurut A.Teeuw banyak ragam penelitian sastra yang berkaitan dengan sejarah sastra
yang dilakukan oleh peneliti sejarah sastra. Sebutkan lah kegiatan-kegiatan tersebut!
6. Jelaskan kaitan antara sejarah sastra, kritik sastra, dan teori sastra!

JAWABAN :

1. Secara sederhana sejarah merupakan berbagai macam peristiwa yang benar-benar terjadi di
masa lampau. Sejarah juga dapat diartikan sebagai asal-usul tentang perkembangan peristiwa
yang ada secara berkelanjutan. Sejarah sastra adalah ilmu sastra yang menganalisis
perkembangan sastra sejak awal pertumbuhan hingga saat ini. Sejarah sastra membahas sastra
dengan menggunakan kriteria ekstrinsik atau hal-hal yang berasal dari luar sastra. Contohnya,
seperti identifikasi peristiwa kehidupan politik dan sosial-budaya beserta pengaruhnya
terhadap karya sastra. Sejarah sastra berhubungan dengan karya sastra, pengarang, penerbit,
kritik, dan lain-lain.Sejarah sastra membahas periode sastra, aliran-aliran sastra, jenis-jenis
sastra, dan pengarang-pengarangnya. Semua itu dihubungkan dengan perkembangan yang ada
di luar bidang sastra, seperti sosial dan filsafat. Ruang lingkup dari sejarah sastra dibagi
menjadi beberapa macam, di antaranya sejarah sastra bangsa, sejarah sastra daerah, sejarah
sastra kebudayaan, dan sejarah sastra berdasarkan jenis karya

2. Memang ada suatu identitas mendasar dari strukturnya yang tetap sama sepanjang zaman.
Akan tetapi struktur ini bersifat dinamis. Struktur itu berubah sepanjang sejarah ketika
melalui pikiran pembaca, kritikus, dan sesama seniman. Proses interpretasi, kritik sastra, dan
apresiasi tidak dapat diputus, dan akan tetap berlangsung seperti itu. Salah satu tugas
sejarawan sastra adalah menelusuri perkembangan karya sastra yang disusun dalam kelompok
yang lebih kecil, atau lebih besar, sesuai dengan kesamaan pengarang atau kesamaan genre,
atau tradisi linguistik
Dalam penyusunan sejarah sastra diperlukan diskripsi mengenai cirri-ciri sastra. Itu semua
karena penyusunan sejarah sastra harus menggunakan metode literer, maka ciri-ciri sastra itu
adalah ciri intrinsik dalam struktur karya sastra, baik mengenai gaya bahasa, gaya cerita, alur,
penokohan, sarana-sarana  sastra seperti pusat pengisahan, humor, symbol, konflik, maupun
permasalahan, gagasan, pemikiran, kefilsafatan yang terdapat dalam karya sastra dalam
jalinan dengan unsur estetiknya (Pradopo, 1995:12).

3. Konkret sejarah sastra Indonesia yang saya ketahui yaitu Sastra Indonesia
merupakan sastra yang dikemas dengan bahasa Indonesia dan berkembang sejak
abad ke-20. Hal ini ditandai dengan tersebar luasnya karya sastra dalam penerbitan
pers (surat kabar dan majalah) dan buku, baik yang diterbitkan oleh pihak swasta
maupun pemerintah kolonial. Periodisasi sejarah sastra Indonesia juga terbagi
menjadi tulisan dan lisan seperti pantun, syair, puisi, cerpen, drama, novel, gurindam
dan lainnya. periodisasi sejarah sastra Indonesia juga terbagi kedalam beberapa
angkatan antara lain :
a. Angkatan pujangga lama
b. Angkatan sastra melayu
c. Angkatan balai Pustaka
d. Angkatan pujangga baru
e. Angkatan 1945
f. Angkatan 1950-1960an
g. Angkatan 1966-1970an
h. Angkatan 1970-1980an
i. Angkatan Reformasi
j. Angkatan 2000an

4. Berdasarkan atas objek pengkajiannya, sejarah sastra mempunyai ruang lingkup


yang cukup beragam. Keberagaman tersebut sebagai berikut.
1. Dari sudut perkembangan kesusastraan suatu bangsa, terdapat sejarah
perkembangan kesusastraan berbagai bangsa di dunia. Seperti : sejarah sastra
Indonesia, Jepang, Amerika.
2. Dari sudut perkembangan kesusastraan suatu daerah, ada sejarah sastra daerah.
Seperti : Sastra Minangkabau, Sastra Aceh, Batak, dll.
3. Dari sudut perkembangan kebudayaan, ada sejarah sastra pada masa kuatnya
kebudayaan tertentu. Seperti : sejarah sastra klasik, sejarah sastra zaman melayu.
4. Dari sudut perkembangan genre, jenis, atau ragam karya sastra. Seperti : sejarah
perkembangan puisi, novel, cerpen.

5. Menurut A. Teeuw, masih banyak yang harus dilakukan oleh para peneliti sejarah
sastra Indonesia. Pengkajiannya dapat bertolak belakang dari berbagai sudut yang
dapat menggambarkan perkembangan sejarah sastra Indonesia. Berikut cara
pengkajiannya.
1. Pengkajian Genetik atau Pengaruh Timbal Balik Antarjenis Karya Sastra
2. Pengkajian Intertekstual Karya Individu
3. Pengkajian Resepsi Sastra oleh Pembaca
4. Penelitian Sastra Lisan
5. Pengkajian Sastra Indonesia dan Sastra Nusantara

6. Ilmu sastra adalah ilmu yang mempelajari sastra dengan berbagai ruang lingkup dan
permasalahannya. Di dalamnya terdapat tiga disiplin ilmu sastra, yaitu teori sastra,
sejarah sastra, dan kritik sastra. Ketiga disiplin ilmu sastra tersebut, saling terkait,
tidak dapat dipisahkan.
Teori sastra dan sejarah sastra. Di dalam teori sastra antara lain dikemukakan
bahwa karya sastra bersumber dari fenomena kehidupan masyarakat, karenanya
karya sastra pada masa tertentu memuat fenomena kehidupan masyarakat pada
masa tertentu pula.
Teori sastra dan kritik sastra. Kritik sastra adalah ilmu sastra yang memberikan
masukan kepada penulis maupun pembaca mengenai kekuatan, kelemahan, dan
keunggulan karya sastra tertentu. Bagi penulis, kritikus sastra berfungsi sebagai
pemberi masukan untuk penyempurnaan karya sastra yang dihasilkannya, untuk
kesempurnaan karya sastra yang dihasilkannya: Bagi pembaca, kritikus sastra
berfungsi sebagai pemberi penjelasan tentang karya sastra tertentu sehingga karya
sastra yang tidak dipahami pembaca menjadi sesuatu yang bermakna.

Ketiga titik yang menghubungkan antarkomponen ilmu sastra merupakan titik yang
membangun segi tiga sebagai bangunan ilmu sastra. Artinya, ketiga sisi sastra saling
mendukung di dalam pemahaman/ pengkajian ilmu sastra.

Anda mungkin juga menyukai