Anda di halaman 1dari 2

Nama : FITRI ADELIA NOVIANTI

Nim : F011231025

Matkul : Pengantar Ilmu Sastra

1.Teori Sastra

 Teori sastra adalah studi sistematis mengenai sastra dan metode untuk menganalisis
sastra. Akan tetapi, kata "teori" telah menjadi istilah umum untuk berbagai
pendekatan ilmiah untuk membaca teks.Praktik teori sastra menjadi sebuah profesi
pada abad ke-20, tetapi telah memiliki akar sejarah hingga Yunani Kuno (karya
Aristoteles Poetics sering dikutip, misalnya), India kuno (karya Bharata Muni Natya
Shastra), Romawi Kuno (karya Longinus On the Sublime) dan Irak abad pertengahan
(karya Al-Jahil al-Bayan wa-'l-tabyin dan al-Hayawan, dan karya ibn al-Mu'tazz Kitab
al-Bad), dan teori-teori estetika filsuf dari filsafat kuno selama abad 18 dan 19
berpengaruh penting pada studi sastra saat ini. Teori dan kritik sastra, tentu saja,
juga terkait erat dengan sejarah sastra.Meski demikian, pengertian modern "teori
sastra" bertanggal kira-kira tahun 1950-an, ketika linguistik strukturalis Ferdinand de
Saussure mulai berpengaruh kuat terhadap kritik sastra bahasa Inggris. Penyeru
Kritik Baru dan berbagai formalis Eropa (terutama kaum formalisme Rusia) telah
menjelaskan beberapa upaya yang lebih abstrak mereka sebagai teoretis juga. Tapi
itu tidak berdampak seluas strukturalisme di dunia akademik berbahasa Inggris
bahwa teori sastra dianggap sebagai domain terpadu.

2.Kritik Sastra

 Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya
sastra. Selain menghakimi karya sastra, kritik sastra juga memiliki fungsi untuk
mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas. Kritik sastra biasanya
dihasilkan oleh kritikus sastra. Penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki
wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra, sejarah,
biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang
terkait. Kritik sastra memungkinkan suatu karya dapat dianalisis, diklasifikasi dan
akhirnya dinilai Seorang kritikus sastra mengurai pemikiran, paham-paham, filsafat,
pandangan hidup yang terdapat dalam suatu karya sastra. Sebuah kritik sastra yang
baik harus menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik langsung maupun tidak
langsung dalam penilaiannya.

3.Sejarah Sastra

 Penyusunan buku tentang sejarah sastra Indonesia mungkin tidak pernah lengkap
karena terkait dengan keterbatasan informasi. Sejarah juga merupakan hal yang
subjektif karena sudut pandang yang dipakai dapat berbeda-beda. Berbagai
masalah politik, juga ideologi, kerap kali sangat berpengaruh dalam penyusunan
sejarah sastra. Dunia sastra tidak hadir dengan karya sastranya saja, melainkan
dengan segenap aktivitas sastrawannya dalam kehidupan bernegara. Dalam
masyarakat yang terbuka, ketika informasi merupakan hak publik, penyusunan
sejarah sastra diharapkan mampu memberi informasi yang memadai terhadap
berbagai aktivitas kesastraan yang telah terjadi. Zaman terus berkembang. Informasi
tentang dunia sastra Indonesia semakin meluas dan kompleks. Buku-buku sejarah
sastra yang telah ada tentu tidak mampu menjangkau wilayah waktu yang ada di
depannya. Pembahasan tentang perkembangan sastra Indonesia dalam buku-buku
yang telah menjadi klasik umumnya berhenti hingga Angkatan 66. Masih sangat
terbatas pembahasan sejarah sastra Indonesia yang menjangkau ke Angkatan 2000
hingga tahun-tahun terakhir saat buku tersebut disusun. Kehadiran buku dalam
ranah sejarah sastra Indonesia ini semoga dapat mengatasi keterbatasan-
keterbatasan di atas. Tentu saja dalam buku ini masih banyak informasi yang belum
terekam. Diharapkan ada saran dan kritik agar buku ini di masa-masa mendatang
dapat terbit dengan lebih lengkap.

books.google.com Shoim Anwar bisakimia, 2018

Anda mungkin juga menyukai