COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Masalah............................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Prosa Pasca Kemerdekaan (1945-1965)......................................................2
B. Prosa Masa Orde Baru (1966-1998)............................................................3
C. Dampak Prosa Pasca Kemerdekaan dan Prosa Masa Orde Baru.................4
BAB III :PENUTUP...............................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Prosa Indonesia pasca kemerdekaan dan era Orde Baru adalah periode pen
ting dalam sejarah sastra Indonesia. Prosa pada periode ini mencerminkan perubah
an sosial, politik, dan budaya yang terjadi di Indonesia sejak proklamasi kemerdek
aan pada tahun 1945 hingga runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998.
Prosa Indonesia pasca kemerdekaan dan era Orde Baru adalah periode pen
ting dalam sejarah sastra Indonesia. Periode ini mencerminkan perubahan sosial, p
olitik, dan budaya yang terjadi di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan pada ta
hun 1945 hingga runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998. Prosa yang muncul sela
ma periode ini mencerminkan perubahan tema, gaya penulisan, serta dampaknya t
erhadap sastra Indonesia. Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi perkemb
angan prosa pasca kemerdekaan hingga masa Orde Baru, menyoroti perubahan sig
nifikan yang terjadi dalam dunia sastra Indonesia selama dua periode bersejarah in
i. , Dalam makalah ini kami akan mengeksplorasi perkembangan prosa pasca kem
erdekaan hingga masa Orde Baru, menyoroti perubahan tema, gaya penulisan, dan
dampaknya terhadap sastra Indonesia.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana Prosa Pasca Kemerdekaan (1945-1965)
2. Bagaimana Prosa Masa Orde Baru (1966-1998)
3. Bagaimana Dampak Prosa Pasca Kemerdekaan dan Prosa Masa Orde Baru.
C. Tujuan Masalah.
1. Untuk mengetahui Bagaimana Prosa Pasca Kemerdekaan (1945-1965)
2. Untuk mengetahui Bagaimana Prosa Masa Orde Baru (1966-1998)
3. Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Prosa Pasca Kemerdekaan dan Prosa
Masa Orde Baru.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1950-an, muncul generasi sastrawan yang lebih kritis dan eksper
imental. Chairil Anwar, salah satu tokoh terkemuka dalam periode ini, mengenalk
an nada yang lebih gelap dan ekspresif dalam karyanya. Karya-karya Chairil Anw
ar, seperti "Aku," mencerminkan perasaan isolasi dan kegelisahan pribadi, mengh
adirkan perspektif yang lebih individualistik dalam sastra Indonesia. Perubahan in
i adalah bukti pergeseran dari semangat patriotik awal pasca kemerdekaan menuju
eksplorasi yang lebih mendalam terhadap kondisi manusia dan realitas sosial pada
saat itu.
2
Dengan begitu, prosa pasca kemerdekaan pada dasarnya mencerminkan perubaha
n mendasar dalam narasi sastra Indonesia, dari semangat patriotik awal hingga pe
ngeksplorasiannya terhadap isu-isu sosial, kemanusiaan, dan eksistensialisme. Ini
adalah langkah awal dalam pengembangan sastra Indonesia sebagai medium yang
lebih beragam dan mendalam dalam mengekspresikan realitas dan pemikiran yang
mewarnai masyarakat Indonesia pada masa itu.
Pada awal masa Orde Baru, pemerintah mendukung sastra yang sesuai deng
an ideologi pemerintahan, yang mencakup narasi nasionalisme, pembangunan eko
nomi, dan peningkatan moral masyarakat. Karya-karya yang mendukung ideologi
ini mendapat dukungan finansial dan promosi pemerintah. Penulis yang menerima
dukungan ini sering disebut sebagai "sastrawan Orde Baru."
Dalam kondisi tekanan politik ini, banyak sastrawan mencari cara kreatif unt
uk menyampaikan pesan mereka secara tersirat atau menggunakan metafora agar
dapat menghindari sensor. Karya-karya sastra yang muncul selama masa Orde Bar
3
u sering kali berisi kritik sosial dan politik yang terselubung, yang membutuhkan
pemahaman yang lebih dalam untuk mengartikannya.
Dampak utama dari masa Orde Baru adalah pembatasan kebebasan berekspresi da
n sensor terhadap karya sastra. Namun, karya-karya sastrawan yang berani mengh
adapi tekanan politik ini juga memberikan sumbangan besar dalam menjaga sema
ngat kritis di kalangan masyarakat. Selama periode ini, sastra menjadi salah satu
media yang digunakan untuk melawan kebijakan otoriter dan mendukung perubah
an sosial.
Dengan berakhirnya masa Orde Baru pada tahun 1998, terjadi lonjakan kebebasan
berekspresi di dunia sastra Indonesia. Para sastrawan dapat lebih bebas mengekspr
esikan pandangan mereka dan menghadirkan variasi yang lebih luas dalam karya-
karya mereka. Masa ini membuka jalan bagi perkembangan sastra Indonesia yang
lebih demokratis dan beragam.
a)Prosa Pasca Kemerdekaan: Prosa pada periode pasca kemerdekaan awal men
cerminkan semangat nasionalisme, patriotik, dan perjuangan mempertahan
kan kemerdekaan. Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran da
ri tema patriotik menuju eksplorasi tema yang lebih mendalam seperti eksis
tensialisme dan realitas sosial. Chairil Anwar, salah satu tokoh terkemuka d
alam periode ini, memperkenalkan nada gelap dan ekspresif dalam karyany
a.
b) Prosa Masa Orde Baru: Masa Orde Baru menyaksikan upaya pemerintah u
ntuk mengontrol narasi sastra, mendorong sastrawan untuk mendukung age
nda politik pemerintah. Sebagian sastrawan menyesuaikan diri dengan nara
4
si yang diinginkan pemerintah, sementara yang lain tetap berani mengekspr
esikan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Ini menghasilkan dua aliran sa
stra yang sangat berbeda: sastrawan Orde Baru dan sastrawan kritis yang m
enghadapi tekanan politik.
b) Prosa Masa Orde Baru: Masa Orde Baru membuka mata masyarakat terha
dap ketidaksempurnaan sistem politik dan sosial. Sastrawan yang mengeks
presikan kritik sosial membantu membongkar masalah-masalah yang ada d
alam masyarakat dan menyampaikannya melalui karya-karya mereka.