Anda di halaman 1dari 12

KESUSASTRAAN INDONESIA PERIODE 1970-1988

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Sastra Yang Diampu Oleh
Mochamad Arifin Alatas, M.Pd.

Disusun Oleh :

Sofiatun Jennah 22381072037

Nurul Indriana 22381072029

Ufan Amil 22381071060

Mohammad Khoirul Rizal 22381071025

FAKULTAS TARBIYAH

TADRIS BAHASA INDONESIA

IAIN MADURA

2023
KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada
kita untuk menyelasaikan tugas makalah yang berjudul “Kesusastraan Indonesia
Periode 1970-1988” mata kuliah Sejarah Sastra yang diampu oleh Mochamad
Arifin Alatas, M.Pd. dalam waktu yang telah ditentukan, dan shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW karna berkat apa
yang beliau katakan dan perbuat bisa menjadikan dasar hukum kami untuk melaku
kan segala hal dengan penuh kehati-hatian. Semoga apa yang kami sajikan dalam
penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kesempurnaan hanya milik Allah SWT , tidak ada yang sempurna bagi manu
sia, oleh karena itu hanya sikap lapang dada yang bisa kita terima dan belajar me
mahami dan memperbaiki segala kekurangan yang ada. Bila dalam penyajian mak
alah ini ada kata yang tidak tepat, maka kami dengan segala hormat minta maaf.

Pada kesempatan ini, dari lubuk hati kami yang paling dalam mengucapkan te
rima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah sejarah sastra yaitu Bapak
Mochamad Arifin Alatas, M.Pd. Semoga imbalan atas segala hal baik yang bapak
dosen berikan kepada kami nantinya dibalas oleh Allah SWT.

Pamekasan, 27 Mei 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Makalah............................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Sejarah Sastra Periode 1970-1988...................................................................3

B. Ciri-Ciri Periode 1970-1988............................................................................4

C. Karya Sastra Periode 1970-1988.....................................................................5

BAB III....................................................................................................................8

PENUTUP................................................................................................................8

A. Kesimpulan......................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sastra Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat dan dinamis.
Hal itu tidak hanya mendapat perhatian dari pemerhati sastra, sastrawan maupun
pengajar sastra melainkan juga masyarakat umum yang juga merupakan penikmat
sastra.

Sejarah sastra merupakan cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan


dan perkembangan sastra suatu bangsa. Misalnya, sejarah sastra Indonesia, sejarah
sastra Jawa, dan sejarah sastra Inggris, dengan pengertian dasar itu, dapat dilihat
bahwa objek sejarah sastra adalah segala peristiwa yang terjadi pada rentang masa
pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa.

Dalam sejarah sastra Indonesia periodisasi dibagi sebagai berikut : angkatan


balai pustaka, angkatan pujangga baru, angkatan ’45, angkatan 50-an, angkatan
60-an, angkatan kontemporer (70-an sampai sekarang).

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang angkatan 1970-1988. Di


dalam angkatan70-an mulai bergesernya sikap berpikir dan bertindak dalam
menghasilkan wawasan estetik dalam menghasilkan karya sastra bercorak baru
baik dibidang puisi, prosa maupun drama.

Pada priode sebelumnya telah terjadi pergeseran wawasan dan pergeseran


estetik khususnya pada kata. Dasar tersebut menyebabkan lahirnya priode 80-an
menekankan pada pemikiran dan cara penyampaian dalam karya sastra. Priode 80-
an ini merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama masyarakat
Indonesia untuk menuju kehidupanya yang baru dengan wawasan konstusional.
Priode 80-an lahir dari konsepsi improvisasi dalam penggarapan karya sastra
menuju hasil dan bobot maksimal serta baru dari konsep yang menentang pada
satu kehidupan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah sastra dalam periode 1970-1988?
2. Bagaimana Ciri-ciri pada periode 1970-1988?
3. Bagaimana Karya sastra pada periode 1970-1988?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Sejarah sastra dalam periode 1970-1988.
2. Untuk mengetahui Ciri-ciri pada periode 1970-1988.
3. Untuk mengetahui Karya sastra pada periode 1970-1988.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Sastra Periode 1970-1988


Periode 1970-1988 merupakan periode penting dalam perkembangan
kesusastraan Indonesia. Selama periode ini, Indonesia mengalami perubahan
sosial, politik, dan budaya yang signifikan. Makalah ini akan membahas
perkembangan kesusastraan Indonesia pada periode 1970-1988 dengan fokus pada
karya-karya sastra yang muncul serta perubahan dalam gaya penulisan dan tema
yang diangkat.1
Munculnya angkatan 70-an karena adanya pergeseran sikap berpikir dan
bertindak dalam menghasilkan wawasan estetik dalam menghasilkan karya sastra
bercorak baru, baik di bidang puisi, prosa maupun drama. Pergeseran ini mulai
kelihatan setelah gagalnya kudeta G30 S/PKI. Dalam periode 70-an pengarang
berusaha melakukan eksperimen untuk mencoba batas-batas berupa kemungkinan
bentuk baik prosa, puisi drama semakin tidak jelas. Siapa saja yang memberi
nama dan berdasarkan peristiwa apaYang memberi nama angkatan 70-an yaitu
Hadi W.M, dan Darui N . Toda.
Abdul Hadi W.M. dan damai Toda menamai sastra Indonesia modern pada
tahun 1970-an dengan sastra periode 70-an. Korrie Layuan Rampan cenderung
menamai Sastra Indonesia sesudah angkatan ‘45 dengan nama angkatan ‘80.
Perbedaan esensial antara kedua versi tersebut hanyalah pemberian nama saja,
karena keduanya memiliki persamaan, yaitu:
1. Keduanya tidak mengakui adanya angkatan ‘66 yang dicetuskan oleh HB.
Jassin.
2. Keduanya meyakini adanya pergeseran wawasan estetik sesudah angkatan
’45.
3. Keduanya memiliki persamaan pandangan tentang tokoh-tokoh pembaruan
Sastra Indonesia.2

1
Yudiono, K. S. Pengantar sejarah sastra Indonesia. Grasindo, 2010,5.
2
Zainal Hakim, EDUCATIONAL JOURNAL: General and Specific Research 1 (1), 29-40, 2021,98.

3
Perkembangan sastra Indonesia periode 70-an maju pesat, karena banyak
penerbitan yang muncul dan bebas menampilkan hasil karyanya dalam berbagai
bentuk. Sutardji menampilkan corak baru dalam kesussastraan Indonesia di
bidang puisi. Alasan tersebut menyebabkan Sutardji dianggap salah satu tokoh
periode 70-an dalam sastra Indonesia.
Periode 80-an ini merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama
masyarakat Indonesia untuk menuju kehidupannya yang baru dengan wawasan
konstitusional.Seperti yang dikatakan Putu Wijaya bahwa kasusastraan itu adalah
alat untuk mencurahkan makna agar dapat ditumpahkan pada manusia secara utuh
dan makna itu hendaknya disalurkan agar mengalami proses mengembang dan
mengempis masuk ke dalam kehidupan serta mengembangkan hal-hal yang
sebelumnya belum terpikirkan oleh manusia.
Periode 80-an lahir dari konsepsi improvisasi dalam penggarapan karya sastra
menuju hasil dan bobot maksimal serta baru dari konsep yang menentang pada
satu kehidupan. Para sastrawan mengikuti perkembangan jaman yang dituntut
adanya keberanian dan kreativitas untuk berkarya. Banyak karya sastra yang
dijadikan drama drama radio. Pada periode 80-an ini karya sastra film juga
berkembang pesat. Perfilman Indonesia banyak ditonton dan diminati oleh
masyarakat dan para sutradara pun aktif menciptakan film-film baru. Misal film
yang bertemakan percintaan remaja yaitu Gita Cinta SMA ini banyak mempunyai
penggemar baik dikalangan muda maupun tua.3

B. Ciri-Ciri Periode 1970-1988


Pada angkatan ini di dominasi oleh karya sastra puisi, prosa dan drama.
Beberapa ciri-ciri pada periode ini yaitu:
1. Penuh semangat eksperimentasi dalam berekspresi, merekam
kehidupan .masyarakat yang penuh keberagaman pemikiran dan
penghayatan modernitas.
2. Muncul para pembaharu sastra Indonesia dengan karuya-karyanya yang
unik dan segar seperti Sutarji Calzoum Bachri dan Yudhistira Ardi

3
Ajib Rosidi, “Iktiar Sejarah Sastra” Bandung: PT.ANGKASA, 34.

4
Noegraha dalamm puisi, Iwan Simatupang dan Danarto dal;am prosa fiksi,
Arifin C. Noer dan Putu Wijaya dalam teater.
3. Puisi yang dihasilkan bercorak spritualreligius. Misalnya; Kubakar
Cintaku Karya Emba Ainun Najib.
4. Pada sajak cenderung mengangkat tema tentang ketuhanan dan
mistikisme.
5. Para sastrawan menggunakan konsep improvisasi.
6. Karya sastra yang dihasilkan mengangkat masalah konsep kehidupan
sosial masyarakat yang memuat kritik sosial, politik, dan budaya.
7. Menuntut hak asasi manusia, seperti kebebasan.
8. Bahasa yang digunakan realistis, bahasa yang ada dimasyarakat dan
romantis.
9. Dalam karya sastra terdapat konsepsi pembebasan kata dari pengertian
aslinya.
10. Mulai menguat pengaruh dari budaya barat, dimana tokoh utama biasanya
mempunyai konflikdengan pemikiran timur.
11. Didominansi oleh roman percintaan.
12. Novel yang dihasilkan mendapat pengaruh kuat dari budaya barat, dimana
tokoh utamanyamempunyai konflikdengan pemikiran timur dan
mengalahkan tokoh anta gonisnya.4

C. Karya Sastra Periode 1970-1988


Pada periode ini telah memperlihatkan pembaharuan dalam berbagai bidang,
antara lain, wawasan estetik, pandangan, sikap hidup, dan orientasi budaya. Para
sastrawan tidak mengabaikan sesuatu yang bersifat tradisional bahkan berusahan
untuk menjadikannya sebagai titik tolak dalam menghasilkan karya sastra modern.
Konsepsi improvisasi dalam karya sastra dipahami oleh Putu Wijaya. Ia
mengatakan bahwa sebuah novel hanyalah cerita pendek yang disambung,
sehingga yang muncul di dalam penulisan suatu karya sastra adalah faktor ketiba-
tibaan. Sebuah novel, drama, atau cerita pendek ditulis dengan tiba-tiba karena

4
Ibid,.40.

5
pada saat menulis berbagai ide yang datang dimasukkan ke dalam ide pokok.
Unsur tiba-tiba seperti ini yang disebut dengan uncur improvisasi.
Perkembangan sastra Indonesia periode ini maju pesat, karena banyak
penerbitan yang muncul dan bebas menampilkan hasil karyanya dalam berbagai
bentuk. Sutardji menampilkan corak baru dalam kesusastraan Indonesia di bidang
puisi. Alasan tersebut menyebabkaan Sutardji dianggap salah satu tokoh periode
70-an dalam sastra Indonesia.5
1. Puisi
a) Struktur Fisik
 Puisi begaya bahasa mantera menggunakan sarana kepuitisan berupa
ulangan kata, frasa, atau kalimat. Gaya bahasa paralelisme dikombinasikan
dengan gaya hiperbola untuk memperoleh efek yang sebesar-besarnya,
serta menonjolkan tipografi.
 Puisi konkret sebagai eksperimen.
 Banyak menggunakan kata-kata daerah untuk memberikan kesan
ekspresif.
 Banyak menggunakan permainan bunyi.
 Gaya penulian yang prosaik.
 Menggunakan kata yang sebelumnya tabu.
b) Struktur Temantik
 protes terhadap kepincangan masyarakat pada awal industrialisasi
 kesadaran bahwa aspek manusia merupakan subjek dan bukan objek
pembangunan
 banyak mengungkapkan kehidupan batin religius dan cenderung mistis.
 cerita dan pelukisnya bersifat alegoris atau parable.
 perjuangan hak-hak azasi manusia; kebebasan, persamaan, pemerataan,
dan terhindar dari pencemaran teknologi modern
 kritik sosial terhadap si kuat yang bertindak sewenang-wenang terhadap
mereka yang lemah, dan kritik tentang penyelewengan.
2. Prosa dan Drama
a) Struktur Fisik
5
Erowati, Rosida, and Ahmad Bahtiar. "Sejarah Sastra Indonesia." (2011), 77.

6
 melepaskan ciri konvensional, menggunakan pola sastra “asurd” dalam
tema, alur, tokoh, maupun latar.
 menampakkan ciri latar kedaerahan“warna lokal”.
b) Struktur Temantik
 Sosial: politik, kemiskinan, dan lain-lain.
 Kejiwaan.
 Metafisik6

6
rimadany, Egidia Intan, Ramadhan Fitriani, dan Rizky Chairunnisa. “Analisis kritik sosial pada
puisi “Bagaimana kabarmu” karya Taufiq Ismail.” Dasar: Jurnal Sastra 10.1 (2021),132.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Munculnya angkatan 70-an karena adanya pergeseran sikap berpikir dan
bertindak dalam menghasilkan wawasan estetik dalam menghasilkan karya sastra
bercorak baru, baik di bidang puisi, prosa maupun drama. Periode 80-an ini
merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama masyarakat Indonesia
untuk menuju kehidupannya yang baru dengan wawasan konstitusional.
Beberapa ciri-ciri pada periode ini yaitu: Penuh semangat eksperimentasi dalam
berekspresi, Muncul para pembaharu sastra Indonesia dengan karuya-karyanya
yang unik dan segar,dll.
Perkembangan sastra Indonesia periode ini maju pesat, karena banyak
penerbitan yang muncul dan bebas menampilkan hasil karyanya dalam berbagai
bentuk, 1.Puisi, 2.Prosa dan Drama.

B. Saran
Demikianlah makalah tentang Kesusastraan Indonesia Periode 1970-1988 kami
buat, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
membutuhkan kritik beserta saran guna untuk pembuatan makalah selanjutnya
lebih baik lagi. Akan tetapi meskipun jauh dari kata sempurna, kami berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya kami para penulisnya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Yudiono, K. S. Pengantar sejarah sastra Indonesia, Grasindo, 2010.
Hakim, Zainal. General and Specific Research, EDUCATIONAL JOURNAL, 1
(1), 2021.
Rosidi, Ajib. Iktiar Sejarah Sastra, Bandung: PT.ANGKASA, 2020.
Erowati, Rosida, and Ahmad Bahtiar. Sejarah Sastra Indonesia, UIN LELIT
Jakarta, 2011.
Rimadany, Egidia Intan, Ramadhan Fitriani, dan Rizky Chairunnisa. Analisis
kritik sosial pada puisi “Bagaimana kabarmu” karya Taufiq Ismail,
Dasar: Jurnal Sastra 10.1, 2021.

Anda mungkin juga menyukai