Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PROSA FIKSI DI DUNIA DAN INDONESIA

Dosen Pengampu:
Drs. Nandang Heryana, M.PD.
Hani Atus Sholikhah, M.PD.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Evi Silpiani 06021282126051
Hadiati Puteri Dilaya 06021282126033
Tri Nurhidayah AS 06021182126010
Nurbaya 06021282126038
Salsa Mayta Maharani 05021282126042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Sejarah Perkembangan Prosa Fiksi di Dunia dan Indonesia” dengan tepat waktu. Kami
selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Drs. Nandang
Heryana, M. Pd. dan Ibu Hani Atus Sholikhah, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami. Tidak lupa pula kami sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
kami, agar kedepannya bisa menulis makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan bagi kami khususnya penulis.

Indralaya, 17 Januari 2023

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
PENDAHULUAN .....................................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................2
PEMBAHASAN ........................................................................................................3
A. Sejarah Prosa Fiksi di Dunia ...................................................................3
B. Sejarah Prosa Fiksi di Indonesia ..............................................................5
C. Periodisasi Sejarah Perkembangan Prosa Fiksi Di Indonesia .................7
PENUTUP ..................................................................................................................9
A. Kesimpulan ..............................................................................................9
B. Saran .........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................10

iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sastra adalah bentuk pemikiran atau gagasan melalui pandangan terhadap
lingkungan sosial disekitarnya dalam bahasa yang indah. Sastra ada sebagai hasil
refleksi pengarang terhadap fenomena yang ada. Sebuah karya sastra memiliki
pengertian yang lebih dalam, bukan sekedar cerita rekaan atau khayalan
pengarang, melainkan wujud kreativitas pengarang dalam meneliti dan mengolah
gagasan yang ada dalam pikirannya. (Lubis & Yuhdi, 2017)
Dalam kesusastraan, sering disebutkan istilah prosa dan fiksi. Kata prosa
berasal dari bahasa latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Menurut KBBI, prosa
adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi). Istilah
prosa sendiri diidentikkan dengan kata fiksi yang berarti khayalan atau tidak
berdasarkan kenyataan. Kata fiksi terjemahan dari kata Inggris, fiction. Kata fiction
merupakan serapan dari bahasa Latin fingere, fictum yang berarti “sesuatu yang
diciptakan”, dibentuk, dikontruksikan, ditemukan, atau dikarang-karang/dibuat-
buat. Fiksi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan realitas kehidupan
sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi. Prosa fiksi adalah cerita atau
narasi yang dibawakan oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta
tahapan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarang
sehingga menjalin suatu cerita. Mulyadi (2009:1) mengatakan bahwa prosa fiksi
adalah sebuah cerita rekaan yang kisahannya mempunya aspek tokoh, alur, tema,
dan pusat pengisahan yang keseluruhannya dihasilkan oleh daya imajinasi
pengarang. (Widayati, 2020)
Maka dari itu, penulis merasa perlu untuk menyusun makalah ini agar
dapat membantu penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya untuk
mengetahui tentang sejarah prosa fiksi di dunia dan di Indonesia dengan lebih
jelas.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah prosa fiksi di dunia?
2. Bagaimana sejarah prosa fiksi di Indonesia?
3. Bagaimana periodisasi sejarah perkembangan prosa fiksi di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah prosa fiksi di dunia.
2. Untuk mengetahui sejarah prosa fiksi di Indonesia.
3. Untuk mengetahui periodisasi sejarah perkembangan prosa fiksi di Indonesia.

2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Prosa Fiksi di Dunia


Prosa fiksi di dunia berawal dari fenomena global dalam prosa fiksi
Indonesia, ini pertama-tama dilatarbelakangi oleh catatan sejarah bahwa bangsa
Indonesia telah bergaul dengan bangsa-bangsa lain di dunia sebelum abad ke-20.
Pergaulan tersebut mengakibatkan saling berpengaruh dan mempengaruhi. Ini pun
terjadi dalam karya sastra, khususnya prosa fiksi di Indonesia, seperti Mahabarata
dan Ramayana (terpengaruh dari India yang beragama Hindu) atau bangsa
Indonesia yang mempengaruhi bangsa lain, dengan cerita Panji yang dikenal luas
di Malaysia, maupun di Hindia Belanda. Fenomena global dalam prosa fiksi
Indonesia saat ini telah berkembang menjadi fenomena global sebagaimana
catatan editor buku Bahasa, Sastra dan Budi Darma yang menyatakan bahwa
dalam majalah Timeedisi 26 Nopember 2007, yang memberikan laporan tentang
ditemukannya suatu alat elektronik yang bernama Amazon kindle. Amazon kindle
berfungsi sebagai perpustakaan yang mampu menyimpan hingga ribuan buku
elektronik. Berdasarkan pada uraian tentang alat elektronik yang bernama Kindle
tersebut memberikan sebuah pemikiran tentang fenomena-fenomena global dalam
sastra, khususnya prosa fiksi. Fenomena-fenomena global yang dimaksud adalah
seberapa luas referensi pengarang dalam mencari ide kreatif; maupun seberapa
luas jangkauan prosa fiksi yang ditulisnya mampu menembus industri pasar dunia.
(Sriwidayati, 2017)
Di Malaysia kesusastraan Indonesia telah dianggap sebagai Sebagian
kesusastraan mereka juga; dan dikenal luas karena diajarkan di sekolah-sekolah
sampai di universitas. Perhatian di Malaysia terhadap kesusastraan Indonesia telah
dilakukan sejak sebelum Perang Dunia Kedua, dan setelah itu perhatian terhadap
kesusastraan Indonesia menjadi lebih besar lagi. Banyak buku-buku yang tidak
beredar lagi di Indonesia dicetak Kembali di Malaysia. Buku-buku seperti Siti
Nurbaya, Salah Asuhan, maupun Atheis menjadi sangat Populer I Malaysia; Buku-
buku tersebut juga menjadi buku bacaan wajib di sekolah-sekolah.

3
Sejarah sastra Arab agak berbeda dengan Barat dan India. Tradisi fiksi
dalam kesusastraan awal di Barat dan India cukup kuat. Hal itu bisa dibuktikan
dengan karya Homeros, Illias dan Odysee yang menceritakan peperangan dengan
latar kota Troya, salah satu kota di Ukraina, dan kepulangan tokoh Odiseus ke
Yunani setelah perang usai. Epos ini ditulis oleh Homeros pada periode Yunani
kuno (850 SM) dalam bentuk puisi. Demikian juga dengan dramanya. Yunani
kuno telah mengenal tiga dramawan: Aeskilos (525-426 SM), Sophokles (496-
406SM), dan Euriples (484-406 SM).
Prosa imaginatif (prosa fiksi) Arab mulai berkembang sejak masa akhir
Dinasti Umayyah (661-750). Faktor yang mempengaruhinya tampaknya adalah
Qur’an sendiri yang mengandung banyak cerita dan juga penerjemahan fiksi asing
dari bahasa Persia. Dengan diawali lahirnya folklor semisal Laila Majnun, lalu
penerjemahan Kalilah wa Dimnah oleh Ibn al-Muqaffa, prosa fiksi Arab kemudian
berkembang pesat. Kitab al-Bukhala yang berisi sejenis cerpen realis karya al-
Jahidz adalah fiksi pertama yang lahir dan diikuti kemudian oleh lahirnya
kumpulan novel-novel pendek Alf Lailah wa Lailah yang abadi hingga kini.
Selanjutnya, muncullah jenis fiksi maqamat di tangan al-Hamz|ani dan al-Hariri.
Sebagaimana Alf Lailah wa Lailah, maqamat ini ungul dengan bentuk cerita
berbingkainya. Hanya saja, bedanya adalah bahwa sejenis cerpen yang
dikandungnya bersifat realis, berisi kritik individual dan sosial, diselingi hal-hal
lucu, dan gaya bahasanya yang penuh dengan sajak pendek. Fiksi Arab yang
muncul belakangan pada masa klasik di dunia Arab bagian Timur adalah fiksi
romantis Risalah al- Gufran karya al-Ma’arri. Di belahan dunia Arab bagian Barat,
perkembangan sejarah fiksi klasik Arab ditandai dengan lahirnya fiksi romantis at-
Tawabi’ wa az-Zawabi’ karya Ibn as-Syahid dan fiksi romantis filosofis Hayy bin
Yaqdzan karya Ibn Thufail.
Setelah pada masa pertengahan mengalami kemandekan, pada masa
modern fiksi Arab berkembang dengan diawali munculnya karya terjemahan dari
at-Thahtawi. Sejak itu, berkembanglah fiksi Arab dengan ditandai munculnya
Hadis Isa bin Hisyam karya al-Muwallihi dalam bentuk maqamat. Setelah itu, fiksi

4
Arab berkembang lebih lanjut di tangan al-Manfaluthi, sastrawan aliran klasik dan
romantis. Karyanya banyak sekali. Magnum opus-nya, an-Nazarat, berisi banyak
esai dan cerpen. Ia juga menerjemahkan beberapa karya sastra Barat seperti al-
Majdulin. Namun, jika novel realis yang jadi ukuran, maka novel Zainab karya
Husein Haikal menandai lahirnya novel yang banar-benar modern. Ia kemudian
diikuti oleh sastrawan besar dan kaliber dunia seperti Taufik Hakim dengan novel
seperti ‘Audah ar-Ruh-nya dan Mahmud Taimur dengan novel antara lain
Kliyubatrah Fi Khan Khalili- nya dimana karya keduanya umumnya
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing. Thaha Husein dengan antara lain
al-Ayyam-nya mengembangkan fiksi Arab kemudian yang karyanya hingga kini
masih dibaca. Namun, lewat Najib Mahfudz dengan berbagai ragam karyanya, dari
novelnya yang bercorak romantis historis, lalu realis, hingga simbolis filosofis,
fiksi Arab mendapatkan pengakuan dunia. Pada Tahun 1988, Mahfudz
memperoleh hadiah Nobel. Selain Mahfudz, penulis fiksi Arab modern yang
mendapatkan pengakuan dunia adalah Jibran Khalil Jibran lewat cerpen-cerpen
romantisnya, Nawal as-Sa’dawi dengan novel-novel feminisnya, dan Najib al-
Kailani dengan fiksi Islamnya. Kecenderungan yang paling mutakhir dari fiksi
Arab belakangan ini adalah munculnya novel-novel metafisik dan intertekstualis
seperti yang lahir dari tangan Jamal al-G}ithani dan Emile Habibi. (Kamil, 2008)

B. Sejarah Prosa Fiksi di Indonesia


Indonesia adalah negara yang termasuk memiliki karya prosa yang sangat
luar biasa banyak. Karya-karya prosa itu terdiri dari karya prosa lama hingga prosa
modern. Dari prosa lama kita mengenal cerita-cerita rakyat seperti mite, legenda,
fabele, hikayat dan lain-lain. Prosa lama yang wujudnya berupa cerita rakyat, atau
juga dikenal dengan istilah folklore, pada awalnya merupakan sastra lisan,
kemudian keberadaan cerita rakyat ini menyatu dengan kegiatan kehidupan
masyarakat sehari-hari. Pada awalnya cerita yang sekarang dinamakan prosa fiksi,
berupa dongeng-dongeng yang dikenal dengan cerita rakyat karena merupakan
kebudayaan rakyat. Sastra Melayu Klasik berupa kesusastraan rakyat diantaranya

5
adalah cerita asal-usul, cerita binatang, cerita panji dari jawa, cerita jenaka, dan
cerita pelipurlara. Permulaan kesusastraan Melayu lama kira-kira sekitar tahun
1500 setelah agama Islam masuk ke Indonesia sampai awal abad XIX.
Sebagai contoh Abdullah bin Abdulkadir Munsyir lahir tahun 1796 dan
meningal tahun 1854. Abdullah banyak meninggalkan karya yang susunan dan
pilihan katanya telah mulai mendekati bahasa masyarakat. pokok-pokok bersifat
tak langsung. Pembaca seolah tak mendengar sendiri kata-kata dan percakapan
antara para tokoh, sebab percakapan itu ditaklangsungkan oleh pengarang.
Pengungkapan dalam bentuk dialog atau percakapan seolah-olah pengarang
membicarakan pembaca untuk melihat dan mendengar sendiri kata-kata seorang
tokoh, percakapan antartokoh, bagaimana wujud kata-katanya, dan apa isi
percakapannya. Gaya ini dapat memberikan kesan realistis, sungguh-sungguh, dan
memberi penekanan terhadap cerita atau kejadian yang dituturkan dengan gaya
narasi. Kesusastraan rakyat tersebut semula merupakan dongeng atau cerita lisan.
Hal seperti itu terjadi ketika teknologi belum secanggih sekarang dan hanya dapat
ditemukan pada masyarakat tradisional dulu. Penemuan-penemuan di bidang
teknologi, termasuk penemuan mesin cetak, mengubah keadaan tersebut. Sastra
pun bergeser ke sastra tulis. Dari sini mulailah muncul apa yang disebut sastra
modern.
Kesusastraan Indonesia modern lahir sekitar tahun 1920. Pada waktu itu
para pemuda Indonesia untuk pertama kalinya mulai menyatakan perasaan dan ide
yang pada dasarnya berbeda dengan perasaan dan ide yang terdapat dalam
masyarakat setempat yang bersifat tradisional. Melalui bentuk-bentuk karya sastra
yang menyimpang dari bentuk-bentuk sastra Melayu, Jawa, dan sastra lainnya
yang lebih tua, baik lisan maupun tulisan. Balai pustaka merupakan tonggak
munculnya kesusastraan modern Indonesia. Balai pustaka merupakan komisi yang
dibentuk oleh Hindia Belanda Komisi ini bertugas memberikan pertimbangan
kepada kepada kepala pengajaran (Directeur Onderwijs) dalam memilih karangan-
karangan yang baik untuk dipakai di sekolah-sekolah sebagai bacaan rakyat.
Prosa modern Indonesia berbeda dengan prosa lama, yang disebut dengan

6
prosa modern yaitu seperti cerita pendek, novel, roman, dan novelette yang
merupakan pengaruh dari tradisi sastra barat. Pengaruh itu hadir di Indonesia
seiring dengan datangnya para penjajah barat ke Indonesia. Masyarakat Indonesia
mengadopsi bentuk prosa barat itu pertama-tama melalui penerjemahan, lalu
penyaduran. Setelah itu, barulah menciptakan karya prosa sendiri. Karya prosa
ciptaan sastrawan Indonesia sendirilah yang ditulis dalam bahasa Indonesia yang
kemudian dianggap sebagai prosa Indonesia modern. Sebelumnya hadir pula
karya-karya novel dalam bahasa Melayu-Cina. Prosa Indonesia modern dari mulai
lahir hingga perkembangannya sekarang memiliki kekhasan tertentu, baik dalam
bentuk maupun isinya. Kekhasan-kekhasan tersebut ternyata menandai ciri setiap
kurun waktu (periode). Dari kesamaan ciri-ciri itu akhirnya dapat di runtut
periodisasi karya-karya prosa Indonesia. (Widayati, 2020)

C. Periodisasi Sejarah Perkembangan Prosa Fiksi Di Indonesia


1. Periode Balai Pustaka
Angkatan Balai Pustaka ini lahir tahun 1920, menguat tahun 1925-1935,
dan melemah tahun 1940. Pada mulanya cerita yang sekarang yang dinamakan
prosa fiksi itu berupa dongeng-dongeng yang dikenal dengan cerita rakyat
karena merupakan kebudayaan rakyat. Kesusastraan Indonesia yang modern
lahir sekitar tahun 1920. Balai Pustaka merupakan tonggak munculnya
kesusastraan modern Indonesia. Balai Pustaka komisi yang didirikan oleh
Hindia Belanda Bernama Commissie voor de Inlandsche School en
Volkslectuur. Jenis prosa periode tahun ini terutama roman. Roman-roman
masa ini kebanyakan mengangkat permasalahan-permasalahan adat, gap
antara kaum tua dengan kaum muda, dan bersifat kedaerahan.

2. Periode Pujangga Baru


Angkatan ini mulai muncul pada tahun 1930, menguat pada tahun 1933-
1940, dan melemah pada tahun 1945. Prosa yang ditulis pada periode ini
masih didominasi roman, meskipun cerita pendekpun ada. Corak prosa masa

7
ini beraliran romantic. Masalah yang diangkat bersangkut paut dengan
kehidupan masyarakat kota, masalah individu manusia, nasionalisme, dan
bersifat didaksis.

3. Periode 1945
Angkatan ini lahir tahun 1940, menguat tahun 1943-1953, dan melemah
tahun 1955-an. Pada periode ini, karya prosa berbentuk cerita pendek (cerpen)
mulai meluas. Prosa periode ini cenderung realistis, sinis, dan ironis. Masalah-
masalah yang diangkat kebanyakan masalah- masalah kemasyarakatan,
seperti kemiskinan pelanggaran hak asasi manusia, ketidak adilan dan lain-
lain.

4. Periode Angkatan 50
Angkatan ini mulai lahir tahun 1950, dan melemah tahun 1970. Pada
masa ini Indonesia menganut sistem demokrasi parlementer liberal yang
menyebabkan banyaknya partai di Indonesia. Situasi social, politik, ekonomi
negara berpengaruh terhadap sastra karena banyak sastrawan yang masuk
dalam lembaga-lembaga kebudayaan tersebut. Akhirnya karya sastra pun
mengusung dan mensosialisasikan ideologi partai. Disamping itu, banyak juga
satrawan yang "merdeka" dan lebih menganut prinsip menulis untuk
kemanusiaan, bukan untuk partai tertentu. Hal ini menyebabkan corak sastra,
termasuk juga prosa, menjadi beragam. Secara esteti, meneruskan konvensi
angkatan 45. (Saputra et al., 2021)

8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prosa fiksi di dunia berawal dari fenomena global dalam prosa fiksi
Indonesia, ini pertama-tama dilatarbelakangi oleh catatan sejarah bahwa bangsa
Indonesia telah bergaul dengan bangsa-bangsa lain di dunia sebelum abad ke-20.
Indonesia termasuk negara yang memiliki karya prosa luar biasa, terdiri dari karya
prosa lama hingga prosa modern. Periodisasi sejarah perkembangan prosa fiksi di
Indonesia, yaitu periode balai pustaka, periode pujangga baru, periode 1945 dan
periode angkatan 50.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan serta kesalahan dalam
penulisan makalah. Maka dari itu, penulis sangat membutukan kritik dan saran
yang membangun supaya bisa menjadi bahan evaluasi dan makalah ini menjadi
lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA
Haslinda. (2017). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KAJIAN APRESIASI PROSA
FIKSI BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERINTEGRASI MOBILE
LEARNING Haslinda Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar Rasionalisasi perkembangan teknologi dan
komunikasi sekarang. JURNAL KONFIKS, 4(1), 47–65.
Kamil, S. (2008). Sejarah Prosa Imaginatif (Novel) Arab ; Dari Klasik Hingga
Kontemporer. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 3(2), 36–67.
Lubis, F., & Yuhdi, A. (2017). Modul Pengantar Pengkajian Prosa Fiksi. 1–82.
Saputra, N., Meilana, S. F., Kurnia, I., Akbar, M. R., Pratiwi, D. A., & Widya, A. F.
(2021). Prosa Fiksi Dan Drama. Media Sains Indonesia.
Sriwidayati, E. (2017). Fenomena Global Dalam Prosa Fiksi Indonesia. FKIP E-
PROCEEDING, 505–518.
Widayati, S. (2020). Pengkajian Prosa Fiksi. LPPM Universitas Muhammadiyah
Buton Press.

10

Anda mungkin juga menyukai