Abstrak
Cerpen adalah sebuah karya sastra yang dibangun dengan tokoh dan
penokohan, tema, latar, dan alur. Dari berbagai unsur intrinsik tersebut, unsur
penokohan adalah salah satu unsur terpenting yang membangun dan menggerakkan
sebuah cerpen. Melalui penokohan, seorang pembaca akan tertarik pada tokoh yang
diceritakan dalam cerpen. Tujuan melakukannya penilitian analisis pada cerpen-
cerpen karya Rizqi Turama yang diterbitkan di kompas.id untuk mengetahui
perkembangan tokoh utama pada cerpen-cerpen karya Rizqi Turama yang
diterbitkan pada tahun 2018-2021 tersebut secara konvesional dengan
menggunakan analisis sinkronik. Cerpen-cerpen yang akan di analisis yaitu:
“Durian Ayah”, “Mek Menolak Memijit”, “Asap-asap itu Telah Menghilang”, dan
“Kelabu di Kepala Anwar”.
Abstrack
Short story is a literary work that is built with characters and characterizations,
themes, settings, and plot. Of these various intrinsic elements, characterization is
one of the most important elements that builds and moves a short story. Through
characterizations, a reader will be interested in the characters told in the short
story. The purpose of conducting research analysis on Rizqi Turama's short stories
published on kompas.id is to find out the development of the main character in Rizqi
Turama's short stories published in 2018-2021 conventionally using synchronic
analysis. The short stories that will be analyzed are: “Durian Ayah”, “Mek
Menolak Memijit”, “Asap-asap itu Telah Menghilang”, dan “Kelabu di Kepala
Anwar”.
Latar Belakang
Cerpen adalah sebuah karya sastra yang dibangun dengan tokoh dan
penokohan, tema, latar, dan alur. Dari berbagai unsur intrinsik tersebut, unsur
penokohan adalah salah satu unsur terpenting yang membangun dan menggerakkan
sebuah cerpen. Melalui penokohan, seorang pembaca akan tertarik pada tokoh yang
diceritakan dalam cerpen. Namun, tidak semua pembaca mampu menangkap
penokohan yang digambarkan seorang pengarang dengan baik.
Melalui hal tersebut, penulis bermaksud melakukan analisis perkembangan
penokohan tokoh utama pada cerpen-cerpen karya Rizqi Turama agar pembaca
memahami karakteristik dari tokoh-tokoh utama yang ditampilkan. Pada analisis
ini penulis akan meneliti penokohan tokoh utama yang terdapat dalam cerpen
“Durian Ayah”, “Mek Menolak Memijit”, “Asap-asap itu Telah Menghilang”, dan
“Kelabu di Kepala Anwar” karya dari Rizqi Turama. Rizqi Turama adalah seorang
penulis cerpen, novel, dan seorang dosen di Universitas Sriwijaya. Alasan penulis
memilih cerpen-cerpen karya Rizqi Turama tersebut disebabkan masih sedikit
analisis yang membahas cerpen-cerpen itu dan penulis beranggapan bahwa cerpen-
cerpen karya Rizqi Turama tersebut berhasil melukiskan setiap tokoh utama dalam
cerpennya dengan karakteristik yang unik dan menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah yang bisa
didapatkan adalah, Bagaimanakah perkembangan penokohan tokoh utama pada
cerpen-cerpen karya Rizki Turama?
Tujuan Penilitian
Dari rumusan masalah yang sudah dipaparkan oleh penulis, tujuan penilitian
yang dilakukan ini untuk mengetahui perkembangan penokohan tokoh di setiap
cerpen karya Rizqi Turama dari tahun 2018-2019 secara konnesional menggunakan
analisis analitik dan juga analisis dramatik untuk setiap tokohnya. Membantu para
pembaca untuk lebih mendalami setiap penokohan di dalam cerpen dan membantu
menambah pengetahuan penulis tentang penokohan tokoh yang terdapat pada novel
karya Rizqi Turama.
Landasan Teori
Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang menjadi tempat
pengarang mencurahkan kisah terhadap hakikat hidup dan kehidupan. Cerita
pendek sesuai namanya merupakan cerita yang dituliskan dengan pendek, sebagai
pedoman, cerpen terdiri dari 2.000 kata sampai 10.000 kata atau bisa habis dengan
satu kali duduk. Pada sebuah cerpen dibangun oleh dua unsur yaitu unsur ekstrinsik
dan unsur intrinsik (Milawasri, 2017).
Pengertian Penokohan
Salah satu unsur intrinsik yang membangun sebuah cerpen adalah penokohan
yang memberikan gambaran terhadap suatu karakter. Tokoh dan penokohan
merupakan salah satu intrinsik penting di sebuah karya sastra terutama cerpen. Ada
begitu banyak unsur cerita pendek seperti tema, tokoh, alur, latar, konflik, dan juga
penokohan. Cara bagi seorang penulis menghadirkan karakter karya sastra disebut
penokohan. Karakterisasi penokohan dibagi menjadi dua macam, yaitu
karakterisasi langsung dan karakterisasi tidak langsung (Fitriyani, 2018).
Penokohan harus selalu dipikirkan oleh pengarang dalam membuat cerpen. Tanpa
hadirnya penokohan dalam cerpen, maka karya tersebut tidak memiliki daya tarik
perhatian pembaca. Karena dengan hadirnya penokohan, akan menimbulkan jalan
cerita dan sudut pandang yang ditampilkan antar tokoh dalam karya sastra yang
dibuat oleh sang pengarang. Namun, dalam menampilkan tokohnya, pengarang
sering menampilkan penokohan secara tersirat sehingga tidak semua pembaca dapat
menangkap jalan pikiran seorang tokoh di sebuah karya sastra.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah
yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek
penelitian (novel, drama, cerita pendek, puisi) pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Cerpen-Cerpen
Karya Rizqi Turama
Analisis Penokohan Tokoh Utama pada Cerpen “Durian Ayah” Karya Rizqi
Turama
Cerpen dengan judul “Durian Ayah” karya Rizqi Turama yang telah terbit di
Kompas tahun 2018 ini berkisah mengenai tokoh ayah yang menanam berbagai
jenis tanaman. Namun, hanya pohon durian yang tidak berbuah, padahal tokoh ayah
selalu berhasil dalam bercocok tanam. Lima tahun berlalu, pohon durian masih tak
menunjukkan tanda-tanda akan berbuah. Menyiram, memupuk, dan membersihkan
parasit sudah dilakukan oleh ayah, namun pohon durian masih belum berbuah.
Bahkan ayah melakukan berbagai macam metode-metode seperti menyuntikkan
obat, menyayat batang pohon, namun tetap saja tidak ada gunanya. 23 tahun tidak
berbuah, akhirnya ayah memanggil tukang untuk menebangnya. Teknik bercerita
dalam cerpen “Durian Ayah” menggunakan sudut pandang orang kedua. Di mana,
tokoh utamanya adalah “Aku” dan Ayah. Dari sinopsis singkat tersebut, dilakukan
dua analisis penokohan dengan teknik analitik dan dramatik.
***
"Paling lama enam bulan lagi durian ini akan berbunga, begitu kata penjual
obat suntik.ini tadi."
***
"Ada yang mengajariku, pohon buah harus sedikit disakiti agar dia merasa
terancam dan kemudian berbuah," jelas ayah tanpa kuminta.
***
Di suatu senja, aku terkejut ketika pulang mendapati ayah sedang memegang
kapak. Dengan wajah marah, ayah mengayunkan kapak itu berkali-kali ke batang
durian. Keringat bercucuran dari dahi dan wajahnya. Tidak sampai sepuluh menit,
ayah berhenti. Napasnya satu-satu. Kapak di tangannya jatuh. Ia pun rubuh,
terduduk di tanah.
***
Sampai setahun lagi berlalu, durian itu tetap tak mau berbunga. Ayah
merutuk.
"Aku menyerah," ujar ayah suatu waktu seusai makan malam. Dahiku
mengernyit tanda tak mengerti.
"Dua puluh tiga tahun, dan durian itu tak kunjung berbunga. Seusai lebaran
nanti akan kupanggil dua atau tiga orang tukang untuk menebangnya."
Terlihat karakter Ayah sempat menyerah. Namun, hal ini urang terjadi
disebabkan pohon durian itu akhirnya berbuah dan membuat karakter Ayah kembali
gigih menjaga buah durian yang ditunggu.
”Pak?”
”Pak?!”
”Apa sih, Bu? Itu kan mimpi. Kenyataannya aku sudah tiga kali ditolak
kerja di tempat orang. Garap lahan Pak Minto juga sudah tidak bisa lagi.
Dari kutipan di atas, dapat diketahui bahwa Mek dan keluarganya merupakan
orang perantauan, sehingga dapat kita melukiskan karakter Mek, yaitu wanita yang
memiliki karakter sebagai wanita tangguh, yang mana kita dapat menafsirkan
bahwa sebagai orang perantauan itu tidaklah mudah. Di wilayah orang, para
perantau harus memiliki tekad yang besar untuk mencari jati diri dan kelanjutan
hidupnya kelak. Selain itu, terdapat kutipan lainnya, yakni:
“Di kota mereka mengontrak petak kecil di sudut gang kumuh. Tak perlu
deskripsi mendetail soal kondisi rumah kontrakan baru mereka. Anda tentu pernah
membaca di berbagai cerpen dan novel mengenai jenis-jenis rumah di tempat
seperti itu. Atau, paling tidak, pernah melihatnya di sinetron dan acara televisi
yang mengeksploitasi kemiskinan. Kurang lebih, seperti itulah kondisi kontrakan
mereka yang terbaru.”
Dari kutipan di atas, Mek memiliki watak yang sangat pengertian, dan
bertekad kuat, serta tidak malu dalam meraup pekerjaan, selagi itu masih halal,
ketika suaminya belum dapat menafkahi ia dan anak-anaknya, maka ia yang
langsung turun tangan menggantikan posisi suaminya sebagai tulang punggung
keluarga semestara waktu.
Salah satu cerpen karya Rizqi Turama dengan berjudul “Asap-Asap Itu Telah
Menghilang” yang diterbitkan di kompas.id pada tahun 2020. Asap-Asap Itu Telah
Menghilang menceritakan Basau Jeri merupakan salah satu massa yang demo pada
dua puluh tahun yang lalu, dirinya yang menjadi salah satu buronan petugas
memilih pindah ke pulau seberang yang tidak mengenal dirinya, menjadi salah satu
warga transmigran. Selama bertahun-tahun tinggal disana ia akhirnya menikah dan
memiliki kekeluarga seraya menutup rapat masa lalunya termasuk ke keluarganya.
Namun, tidak disangka sang anak yang meranjak dewasa mirip seperti dirinya
sewaktu muda dan mengetahui kisahnya yang sudah ia tutup dengan rapat. Dari
sinopsis singkat di atas, penulis akan menganalisis penokohan tokoh utama
menggunakan analisis analitik dan juga analisis dramatik.
2. Analisis Tokoh Utama dengan Teknik Analitik
“Sempat ada rasa bingung di hati Basau: menolong teman yang digebuki
atau ikut yang lain untuk berlari. Basau tak tahu. Satu hal yang ia tahu ketika itu:
bahaya mengancam. Petugas-petugas yang lain menunjuk-nunjuk ke arahnya.
Sebisa mungkin Basau berlari. Sekencang-kencangnya.”
Dari kutipan di atas Basau Jeri memiliki sifat yang tidak bisa berpikir jernih
saat dalam keadaan terdesak, dirinya bingung harus menyelematkan temannya dulu
atau menyelamatkan dirinya sendiri, namun karena kepanikan melihat dirinya di
tunjuk-tunjuk oleh petugas, dirinya lebih memilih kabur duluan untuk
menyelamatkan dirinya. Tapi, dia memiliki rasa simpati dimana dirinya masih
memikirkan untuk menolong temannya yang dalam kesusahan.
“Basau tersenyum. Anaknya kurang ajar. Sama seperti dia di masa muda.”
Tokoh Anwar digambarkan sebagai tokoh bulat. Tokoh Bulat adalah tokoh
yang memiliki berbagai sisi kepribadian dan jati dirinya dan diungkapkan sebagai
kemungkinan sisi kehidupannya. Tokoh Anwar sebagai tokoh utama diciptakan
dengan bermacam-macam watak seperti kehidupan nyata. Dia memiliki sisi
penyayang terhadap keluarga terutama anak perempuannya yang masih berumur
lima tahun. Tokoh Anwar selalu mengkhawatirkan kehidupan sang buah hati dan
ia juga ingin menjalankan amanat sang ayah.
Tokoh Anwar juga orang yang tidak memiliki prinsip atau berpendirian kuat.
Hal itu karena ia terlalu sering menuruti kata-kata keluarganya yang terlalu gengsi
dan akhirnya merugikan dirinya sendiri.