Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN

“ARIN DAN MIMPINYA”


“Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teori sastra”

Dosen pengampu :
Prof. Dr. H. Haris Supratno

Amalia Rizka Firnanda/ 22020074140

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2022
A. Latar Belakang

Teori sastra iala cabang dari ilmu sastra yang mempelajari dan membahas tentang
prinsip-prinsip, hukum, kategori, dan kriteria karya sastra yang membedakannya
dengan yang bukan sastra. Untuk memahami dan menikmati karya sastra harus banyak
melakukan pemahaman tentang teori sastra.
Analisis cerpen dilakukan guna mengetahui komponen-komponen yang ada
dalam cerita agar membaca serta meresapi dan mengetahui semua isi makna dari cerpen
dalam wujud tersurat maupun tersirat. Unsur instrinsik cerpen terdapat beberapa
komponen yaitu tema, plot, setting atau latar, tokoh dan penokohan, konflik, sudut
pandang, dan amanat.
Cerpen adalah cerita pendek yan didalamnya terdapat unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Maka dari itu analisi cerpen dilakukan dengan baik dan terstruktur. Saya
akan menganalisis unsur intrinsik cerpen Arin dan mimpinya karya. Oleh karena itu,
saya akan menganalisis unsur Intrinsik agar menjadi sebuah karya yang utuh dan
sempurna.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana tema cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini?


2. Bagaimana alur dan plot cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini?
3. Bagaimana setting yang ada dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini?
4. Bagaimana tokoh yng terdapat dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini?
5. Bagaimana teknik penggambaran tokoh cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini?
6. Bagaimana konflik yang ada dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini?
7. Bagaimana sudut pandang yang digunakan dalam cerita pendek “Arin dan
Mimpinya” karya Apriandorini?
8. Bagaimana amanat yang disampaikan di dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya”
karya Apriandorini?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Tema cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini.


2. Alur atau plot yang ada di dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini.
3. Setting yang terdapat pada cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini.
4. Tokoh yang ada dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini.
5. Teknik penggambaran tokoh dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini.
6. Konflik yang terjadi dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini.
7. Sudut pandang yang digunakan dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini.
8. Amanat yang disampaikan oleh penggarang cerita pendek “Arin dan Mimpinya”
karya Apriandorini.

Struktur intrinsik cerita pendek

1. Tema
Menurut Keraf (1980:107) tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan
melalui karangan. Persoalan-persoalan yang dihidangkan harus dicarikan jalan
keluarnya sehingga masalah yang disampaikan pengarang lewat karyanya membawa
amanat bagi pembaca. Jadi, tema adalah suatu amanat atau pandangan pengarang
terhadap persoalan yang dihadapi dalam kehidupan. Sedangkan menurut Saad dalam
Ali (1967:118) berpendapat bahwa tema adalah suatu yang menjadi persoalan bagi
pengarang di dalamnya terbayang pandangan hidup dan cita-cita pengarang, bagaimana
ia melihat persoalan itu. Menurut Tarigan (1993:125) tema adalah pandangan hidup
yang tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai tertentu yang membentuk
atau membangun dasar atau gagasan utama dari suatu karya sastra.
2. Plot
Menurut Stanton (1965:14) plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun
tiap kejadian itu hanya di hubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu di
sebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain. Kenny (1966:14)
mengemukakan plot sebagai peristiwa-peristiwa yang di tampilkan dalam cerita yang
tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu
berdasarkan kaitan sebab akibat. Menurut Sudjiman (1992:43) berpendapat bahwa alur
adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalani dengan saksama yang
menggerakkan cerita melalui rumitan ke arah klimaks dan selesaian.
3. Setting
Aminuddin (2013:67) mengemukakan setting adalah latar peristiwa dalam karya
fiktif, baik berupa tempat, waktu, maupun peristiwa. Sebagaimana tema, tokoh dan
penokohan, setting pun bersifat fiktik.Yudhiono (1981:35) mengemukakan latar adalah
lukisan atau gambaran mengenai ruang atau waktu terjadinya peristiwa. Leo Hamalin
dan Frederick R. Karel (dalam Aminuddin, 2013:68) bahwa setting karya sastra bukan
hanya berupa tempat, waktu, peristiwa, suasana serta benda-benda dalam lingkungan
tertentu, melainkan juga dapat berupa suasana yang berhubungan dengan sikap, jalan
pikiran, prasangka, maupun problem tertentu.
4. Tokoh dan Penokohan
Menurut Aminudin dalam Siswanto (2002: 142) tokoh adalah pelaku yang
mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu
cerita, sedangkan sastrawan menampilkan tokoh disebut penokohan.Dejowati (2010:
169) penokohan adalah unsur karakter yang dalam drama biasa disebut tokoh adalah
bahan yang paling aktif untuk menggerakkan alur. Menurut Luxemburg, Bal, dan
Weststeijn (1984:171), istilah tokoh dipergunakan apabila membahas mengenai sifat-
sifat pribadi seorang pelaku, sedangkan istilah pelaku bila kita membahas instasi atau
peran yang bertindak atau berbicara dalam hubungannya dengan alur peristiwa.
5. Sudut Pandang

MenurutHeri Jauhari (2013:54)pengertian sudut pandang disebut juga sebagai


pusat naratif yang berfungsi untuk menentukan gaya serta corak cerita. Karakter dan
juga kepribadian narator akan menjadi penentu dari kisah dongeng yang disajikan
kepada pembaca atau pendengar.Menurut Atar Semi (1988:57-58) Jika tadi sudut
pandang menurut Aminudin, sekarang adalah pengertian sudut pandang menurut Atar.
Baginya, sudut pandang adalah titik kisah yang merupakan penempatan dan posisi
pengarang dalam ceritanya. Menurut Montaqua dan Henshaw (1966:9)Sudut pandang
membedakan kepada pembaca, siapa yang menentukan struktur gramatikal narati dan
siapa yang menceritakan.
6. Amanat

Menurut Siswanti (2008:161-162) dari sudut sastrawan, nilai ini biasa disebut
amanat, amanat ialah gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca dan pendengar, didalam karya sastra
modern, amanat ini biasanya tersirat di dalam karya sastra lama pada umumnya
amanat tersurat.Menurut Rusiana (1982:74) Amanat ialah ajaran moral atau pesan
yang ingin disampaikan pengarang pada pembaca, akhir permasalahan ataupun jalan
keluar permasalahan yang timbul dalam sebuah cerita bisa disebut amanat. Rusiana
mengemukakan pendapatnya tentang amanat, sebagai renungan yang disajikan
kembali oleh pembaca.

7. Konflik

Menurut Soerjono (2006: 91) Konflik merupakan perbedaan atau pertentangan antar
individu atau kelompok sosial yang terjadi karena perbedaan kepentingan, serta
adanya usaha memenuhi tujuan dengan jalan menentang pihak lawan disertai
dengan ancaman atau kekerasan. Sedangkan menurut Wellek dan Waren dalam
Nurgiyantoro (1998: 122) menyatakan konflik adalah sesuatu yang dramatik.
Mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang , menyiratkan
adanya aksi dan balasan aksi.
Analisis dan Pembahasan
1. Tema
Diatas telah dijelaskan bahwa tema adalah inti sebuah cerita atau pokok cerita.
Tema dalam cerpen berjudul Arin dan mimpinya ini adalah seorang anak yang giat
belajar dan ingin mengejar impianya namun harus berpisah dengan orang tua.

2. Plot/ Alur
Plot adalah jalannya cerita atau alur cerita. Plot dalam cerpen berjudul Arin dan
mimpinya ini adalah alur maju, di di buktikan dengan Arin yang dulunya masih
SMP kemudian didalam ceritanya melanjutkan ke jenjang SMA. Alur cerpen ini
berurutan.

3. Setting/ Latar
Diatas telah dijelaskan bahwa setting adalah gambaran yang mencakup tempat,
waktu, serta suasana yang digambarkan oleh pengarang dalam cerita. Setting dari
cerpen berjudul Maut Arin dan mimpinya yaitu :
- Latar Tempat : Rumah bibi, Rumah Arin, SekolahArin.
1. Bukti Rumah bibi Arin
“Dia tinggal bersama saudara dari keluarga ibunya”.
2. Bukti rumah Arin
“Tapi sayang, pihak sekolah sempat menahan Arin karena prestasi-prestasi
dari dirinya”.
3. Bukti sekolah Arin
“Ketika masuk tahun ajaran baru, Arin pun bisa kembali berkumpul bersama
orang tuanya”.

- Latar Suasana : Sedih, bahagia, haru


1. Latar suasana sedih
“Tak jarang dia selalu menangis hingga larut malam”.
2. Latar suasana bahagia
“Dia pun memberitahukan kabar gembira itu kepada orang tua dan bibinya”.
3. Latar suasana haru
“Ia juga sedih ketika ia berpamitan dengan teman-temannya yang sayang
padanya”.

- Latar Waktu : Malam hari


Bukti : “Tak jarang dia selalu menangis hingga larut malam”
- Benda : -
Bukti : -
4. Tokoh dan Penokohan
Di atas telah dijelaskan bahwa tokoh adalah pelaku yang menggerakkan jalan dalam
sebuah cerita. Sedangkan penokohan adalah Teknik pengarang menggambarkan
karakter tokoh. Tokoh serta penokohan dalam cerpen berjudul Arin dan mimpinya
adalah

- Arin : Impianya tinggi, penyayang dan juga anak pintar.


Terbukti ketika Arin berusaha untuk memenangkan lomba pidato supaya dia dapat
bersekolah dekat dengan keluarganya.
“Arin pun mengikuti lomba pidato itu dan akhirnya keluar sebagai pemenang”.
- Bibi :Sabar, baik, penyayng, perhatian.
Terbukti karena ketika Arin menangis bibi menenangkan Arin.
“Kamu kenapa nak?”.
- Ayah : Pesimis, baik, dan penyayang.
Terbukti dari ketika Arin meminta ingin pindah sekolah ayah menolak karena takut ia
tidak dapat membiayai sekolah Arin.
“Permitaan itu dikabulkan oleh ibunya tetapi ayahnya sedikit keberatan”.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah yang digunakan pengarang untuk mengetahui tokoh atau
karakter dalam sebuah cerita. Sudut pandang dalam cerpen berjudul Arin dan
mimpinya adalah sudut pandang orang ketiga pelaku utama dimana dapat
dibuktikan dengan penggunaan nama “Arin” setiap pengarang menceritakan
tokohnya. Dalam sudut pandang ketiga penulis tidak menggunakan “aku”,
melainkan nama tokoh “Arin” dalam cerpen Arin dan Mimpinya
“Arin berasal dari keluarga yang cukup harmonis yang terdiri dari Ayah, Ibu dan dengan dua
anak perempuan mereka yaitu Arin dan Rati. Karena keterbatasan dana, sejak SMP Arin
sudah bersekolah jauh dari orang tuanya.”
“Dia tinggal bersama saudara dari keluarga ibunya. Seringkali ia merasa ingin bersekolah
bersama keluarga, ayah, ibu, dan adiknya”
6. Konflik
Konflik adalah ketegangan atau puncak masalah yang ada dalam sebuah cerita.
Konflik yang terjadi dalam cerpen berjudul Arin dan mimpinya adalah dimulai
ketika Arin ingin sekolah SMA impiannya namun ayah Arin tidak mampu
membiayai sekolah Arin.
”Permintaan itu di kabulkan oleh ibunya tapi ayahnya sedikit keberatan. “Kenapa
kamu pindah Rin ? Apakah ada masalah di sekolahmu sehinga kamu ingin pindah ?
“tanya Ayahnya. ”Tidak Yah, Arin igin pindah sekolah karna arin ingin mencari
pengalaman lebih banyak lagi disekolah lain,”jawab Arin. “lalu bagaimana dengan
bibimu, apakah dia setuju dengan keputusan mu itu ?”tanya Ayahnya.

7. Amanat
Amanat adalah pesan moral yangdisampaikan dari pengarang kepada pembaca.
Amanat cerpen berjudul Arin dan mimpinya ini adalah Terus berusaha dan berjuang
dengan apa yang di inginkan agar tercapai, perjuangan akan membuahkan hasil, dan
jangan pernah menyerah.

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur intrinsik cerita
pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini adalah sebagai berikut:
1. Tema cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini adalah
perjuangan seorang anak yang mengejar mimpinya.
2. Alur/plot pada cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini
adalah alur maju.
3. Setting/latar pada cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya Apriandorini
terjadi di rumah dan sekolah.
4. Tokoh yang terdapat dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini adalah Arin, ayah, dan bibi.
5. Sudut pandang yang digunakan dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya”
karya Apriandorini sudut pandang orang ketiga pelaku utama.
6. Konflik yang terjadi dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya” karya
Apriandorini adalah konflik pribadi saat ayahnya tidak mampu membayar
uang sekolah.
7. Amanat yang disampaikan di dalam cerita pendek “Arin dan Mimpinya”
karya Apriandorini ialah terus berusaha dan berjuang dengan apa yang di
inginkan agar tercapai, perjuangan akan membuahkan hasil, dan jangan
pernah menyerah.

DAFTAR PUSTAKA

Ii, B. A. B. (2018). 11. UNIKOM_Arizky Pahmi Darusalam_Bab II. 10–23.

Kajian teori unsur intrinsik menurut beberapa para ahli https://www.dosenpendidikan.co.id/

Cerpen Arin dan mimpinya karya Apriandorini


https://apriandorini.wordpress.com/2016/06/17/arin-dan-mimpinya/
LAMPIRAN

Arin dan mimpinya

Arin berasal dari keluarga yang cukup harmonis yang terdiri dari Ayah, Ibu dan
dengan dua anak perempuan mereka yaitu Arin dan Rati. Karena keterbatasan dana,
sejak SMP Arin sudah bersekolah jauh dari orang tuanya. Dia tinggal bersama saudara
dari keluarga ibunya. Seringkali ia merasa ingin bersekolah bersama keluarga, ayah,
ibu, dan adiknya. Tapi sayang ia sudah terlanjur meminta kepada orang tuanya untuk
tingal dan bersekolah dengan bibinya yang tingal sangat jauh dari tempatnya berada.
Tiga tahun sudah berlalu, Arin meminta kepada orang tuanya supaya setelah lulus
SMP ia melanjukan kesekolah negeri dekat dengan orang tuanya. Permintaan itu di
kabulkan oleh ibunya tapi ayahnya sedikit keberatan. “Kenapa kamu pindah Rin ?
Apakah ada masalah di sekolahmu sehinga kamu ingin pindah ? “tanya Ayahnya.
”Tidak Yah, Arin igin pindah sekolah karna arin ingin mencari pengalaman lebih
banyak lagi disekolah lain,”jawab Arin. “lalu bagaimana dengan bibimu, apakah dia
setuju dengan keputusan mu itu ?”tanya Ayahnya. Dengan berat hati Arin menjawab,
aku belum bicara kepada bibi, tapi pasti aku akan mengatakan padanya segera”.

Arin sebenarnya tahu jika orang tuanya merasa keberatan bukan karena dia harus
tinggal bersama bibinya. Namun karena mereka tidak mampu untuk menyekolahkan
arin disana. Arin pun bimbang dan ragu. Disatu sisi ia ingin kumpul lagi bersama
orang tuanya, disisi lain dia tahu ayahnya tidak punya uang untuk menyekolahkannya.
Hari demi hari berlalu, Arin semakin rindu kepada keluarga kecilnya. Tidak jarang ia
menangis. Bibi arin pun menyadari apa yang ari Arin rasakan saat ini.

“Kamu kenapa nak?” tanya bibinya. “saya baik-baik saja bi, saya hanya kelelahan saja
,”jawab Arin. Sebenarnya bibinya pun sudah mengetahui apa yang sedang arin
rasakan tetapi dia tak mau menambah beban Arin saat ini. “Nak bibi akan selalu
mendoakanmu, bibi juga akan selalu mendukung apa yang igin kamu lakukan,
berusahalah dengan giat untuk mendapatkan keinginanmu,”Nasehat bibinya. Setelah
mendapatkan nasehat itu, Arin menjadi semangat meskipun Arin belum
membicarakan masalah kepada bibinya, dia tahu bahwa bibinya akan selalu
mendukungnya.

Beberapa hari setelah itu, Arin mendapat kabar bahwa sekolah SMAN 1 Bumi Putera
di dekat rumah orang tuanya mengadakan lomba pidato dan pemenangnya akan di
terima bersekolah disana dan mendapatkan beasiswa. Arin pun mengikuti lomba
pidato dan akhirnya keluar sebagai pemenangnya. Dia pun memberitahukan kabar
gembira itu kepada orang tua dan bibinya. Pada awalnya mereka belum
menyetujuinya, namun setelah mendapat penjelasan dari Arin, akhirnya permintaanya
di perbolehkan oleh orang tua dan bibinya. Tapi sayang, pihak sekolah sempat
menahan Arin karna prestasi-prestasinya. Sekolah tidak mengijinkan Arin pindah ke
SMA lain karena ia membawa prestasi cemerlang . Tetapi setelah mendesak kepala
pemimpinya, akhirnya Arin diperbolehkan pindah. Ia sangat senang sekali, ia juga
sedih ketika ia berpamitan dengan teman-temannya yang sayang padanya. Arin
berpesan kepada teman-temanya untuk selalu semangat dan giat dalam belajar dan
juga tidak melupakanya.

Ketika masuk tahun ajaran baru, Arin pun bisa kembali berkumpul bersama orang tuanya, Ia
berkumpul bersama Ayah,Ibu,dan Adiknya. Rasa rindu yang sangat mendalam dapat
berkumpul bersama keluarga walaupun makan lauk sambal akan terasa lebih nikmat bila
berkumpul bersama.

Anda mungkin juga menyukai