Anda di halaman 1dari 15

BAB 1 PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Kita telah ketahui bersama,bahwa sekarang ini tingkat prestasi sastra siswa terhadap karya-karya sangat berkurang.Hal ini dikarenakan kurangnya minat membaca dari siswa dan kurang mampunya seorang guru dalam mengajar sastra. Sehingga siswa hanya mengetahui teori-teori kesastraan saja sedangkan prakteknya belum dilakukan .Karena hanya memberikan teorinya saja dan kurang memberikan latihan dalam berkarya sastra. B.Identifikasi Masalah Berdasarkan Latar Masalah diatas, maka masalah-masalah yang akan diidentifikasikan adalah Unsur-unsur instrinsik cerpen. C.Pembatasan Masalah Karena semakin luasnya permasalahan yang ada,maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Permasalahan-permasalahan yang ada memang tidak semuanya akan dibahas. Karena permasalahan hanya dibatasi untuk kajian Unsur instrinsik cerpen berjudul Nyanyian Malaikat karya Sunlie Thomas Alexander dan adanya argument untuk menilai karya sastra tersebut. D.Perumusan Masalah Berdasarkan dengan Latar Belakang masalah dan Pembatasan Masalah yang ada,maka Perumusan Masalah yang akan dibahas adalah mengenai Analisis Unsur Instrinsik cerpen Nyanyian Malaikat Karya Sunlie Thomas Alexander yang meliputi adanya Tema, Plot/Alur, Latar/Setting, Penokohan, Sudut pandang dan Amanat.

E.Tujuan Penulisan Tujuan dibuatnya karya tulis ilmiah ini adalah: a. Membantu dalam memasyarakatkan suatu karya sastra. b. Memberi pengetahuan tentang macam-macam unsure instrinsik beserta pengertiannya. F.Manfaat Penulisan Penulisan karya tulis ilmiah cerpen berjudul Nyanyian Malaikat ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca dalam memahami ceritanya dan mengetahui unsur-unsur instrinsik cerpen Nyanyian Malaikat Karya Sunlie Thomas Alexander dengan baik serta dapat menghibir hati pembaca.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.TEMA Menurut pendapat Saad (1967:185), tema adalah persoalan pokok yang menjadi pikiran pengarang, di dalamnya terbayang pandangan hidup dan citacita pengarang.Pendapat tersebut juga didukung oleh pendapat para ahli lainnya seperti: 1. Menurut Moeliena (1990:921),Tema adalah pokok pikiran, dasar cerita (dipercakapkan) yang dipakai sebagai dasar mengarang dan mengubah sajak. 2. Menurut Stanton (1965:4),Tema merupakan ide sentral atau pokok dalam karya 3. Menurut Holmon (1981:443),Tema merupakan gagasan sentral yang mencakup permasalahan dalam cerita, yaitu suatu yang akan diungkapkan untuk memberikan arah dan tujuan cerita karya sastra. Tema juga dibagi menjadi dua 1. Tema mayor adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau dasar gagasan umum karya sastra. 2. Tema minor adalah makna yang terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita dapat didefinisikan sebagai makna bagian,makna tambahan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Tema adalah Pokok pembicaraan dalam sebuah cerita yang paling sering menimbulkan konflik.

B.Plot/Alur Plot adalah sambung sinambungnya peristiwa berdasarkan hukum sebab akibat.Plot/alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi,tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan hal itu terjadi.Plot merupakan unsure instrinsik yang penting dalam pembuatan karya sastra. Pengertian plot menurut beberapa ahli: Menurut Virgil Scoh( 1966 : 2),Plot adalah prinsip yang isensial dalam cerita. Menurut Morjorie Boulton( 1975 : 45),Plot adalah pengorganisasian dalam novel atau penentu struktur novel. (Aminuddin, 1987:83),Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa, sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita Menurut Dick Hartoko (1948:149) Plot sebagai alur cerita yang dibuat oleh pembaca yang berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan alur/plot adalah suatu cerita yang saling berkaitan secara kronologis untuk menunjukkan suatu maksud jalan cerita yang ada.

C.Latar/Setting Latar adalah waktu dan tempat terjadinya cerita dalam kesusastraan. Dalam arti luas latar atau setting meliputi latar tempat,waktu dan suasana kejadian atau peristiwa terjadi. a. Latar tempat : Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial tertentu. b. Latar waktu : Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah kapan teersebut biasanya dihubungkan dengan waktu. c. Latar suasana : merupakan suasana sekeliling saat terjadinya peristiwa yang menjadi pengiring atau latar belakang kejadian penting.

Pengertian Latar/setting menurut para ahli: Menurut Nadjid (2003:25) latar ialah penempatan waktu dan tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi Menurut pendapat Aminuddin (1987:67), yang dimaksud dengan setting/latar adalah latar peristiwa dalam karya fiksi baik berupa tempat, waktu maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat ,waktu dan suasana yang melatar belakangi peristiwa suatu cerita.

D.Penokohan Penokohan adalah panduan antara tokoh lengkap dengan perwatakan yang melekat pada diri tokoh.

Pengertian tokoh menurut para ahli:

Menurut Panuti Sudjiman(1988:16), Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Panuti Sudjiman (1966:25), Tokoh merupakan bagian atau unsur dari suatu kebutuhan artistik yaitu karya sastra yang harus selalu menunjang kebutuhan artistic.

Stanto(1965:17),Yang dimaksud dengan tokoh utama ialah tokoh yang aktif pada setiap peristiwa, sedangkan tokoh utama dalam peristiwa tertentu .
6

Jadi kesimpulannya,tokoh adalah individu yang berperan dalam suatu cerita.

E.Sudut Pandang

Cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya disebut sudut pandang, atau biasa diistilahkan dengan point of view (Aminuddin, 1987:90). Pendapat tersebut dipertegas oleh Atar Semi (1988:51) yang menyebutkan istilah sudut pandang, atau point of view dengan istilah pusat pengisahan, yakni posisi dan penobatan diri pengarang dalam ceritanya, atau darimana pengarang melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita itu. Lebih lanjut Atar Semi (1988:57-58) menegaskan bahwa titik kisah merupakan posisi dan penempatan pengarang dalam ceritanya. Ia membedakan titik kisah menjadi empat jenis yang meliputi : (1) pengarang sebagai tokoh, (2) pengarang sebagai tokoh sampingan, (3) pengarang sebagai orang ketiga, (4) pengarang sebagai pemain dan narrator.

Dari pengertian di atas,Sudut Pandang adalah penempatan pengarang dalam sebuah cerita.

F.Amanat Amanat yang terdapat dalam karya sastra tertuang secara implisit. Secara implisit yaitu jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir,Sudjiman (1986:35). Amanat secara eksplisit yaitu jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan seruan,saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan dan sebagainya,berkenan dengan gagasan yang mendasari cerita itu.

BAB III KAJIAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN

A.Tema Dilihat dari isinya, cerpen Nyanyian Malaikat ini mempunyai tema mayor yaitu Sejengkal Tanah terbukti bahwa emak tidak mau menjual ladang yang mengandung banyak timah, karena itu peninggalan suaminya yang telah meninggal.Sehingga terjadi konflik. Perempuan bagak!. Tanah itu mengandung banyak timah,tahu! Harganya tinggi! Lagi pula buat apa kamu mempertahankan lagi ladang itu? Masih nanam sahang? Bangsat! Apa hak kau menjualnya? Itu ladang peninggalan Muis lelaki ku

Tema minor cerpen Nyanyian Malikt adalah Kasih sayang anak kepada ibunya Diliriknya parang bersarung papan yang tergantung di dinding.Parang yang biasanya dibawa emak keladang.lututnya terasa goyah.Lelaki itu kembali membentak emak.tangannya kembali dingin.secepat kilat ia mencabut parang itu. Dan cresssss. B.Plot/Alur Tahapan plot yang ada dalam cerpen Nyanyian Malaikat ini meliputi: 1. Tahap awal = Tahap perkenalan,berisi Dimulai dengan tokoh Amir yang mencoba memastikan adanya nyanyian malaikat dengan bertanya kepada neneknya.Apakah suara malikat merdu nek?.Ya,merdu,Merdu sekali.semerdu suara emak?,Ya,semerdu suara emakmu. 2. Tahap tengah = Tahap pertikaian, berisi Dimulai dengan ayah tiri Amir yaitu Taufiq, yang berniat menjual ladang emak peninggalan suaminya Muis yang mengandung timah. Namun emak menolaknya. Perempuan bagak!. Tanah itu mengandung banyak timah,tahu! Harganya tinggi! Lagi pula buat apa kamu mempertahankan lagi ladang itu? Masih nanam sahang? Bangsat! Apa hak kau menjualnya? Itu ladang peninggalan Muis lelaki ku
9

3. Tahap akhir = Tahap penyelesaian masalah,berisi Amir yang tak tega melihat ibunya diperlakukan kasar oleh ayah tirinya, karena tidak mau menjual lading.Sehingga Amir membunuh ayahnya. Diliriknya parang bersarung papan yang tergantung di dinding.Parang yang biasanya dibawa emak keladang.lututnya terasa goyah.Lelaki itu kembali membentak emak.tangannya kembali dingin.secepat kilat ia mencabut parang itu. Dan cresssss.

C.Latar/Setting Latar yang ada dalam cerpen nyanyian Malaikat adalah 1.Latar Tempat a. Di ladang Setiap pulang sekolah,tanpa berganti pakaian ia sudah berlari ke ladang,untuk membantu emak. b. Di kamar tidur Amir menyimpan jawaban mengambang itu lekat-lekat dalam benaknya.Membawanya dalam tidur. Sementara Ayuk Siti menangis terisak-isak di kamarnya. c. Di sungai Sejak ayah pergi membawa kapal motor pengangkut kayu gelondongan ke Jakarta lewat sungai besar yang membelah kampong dan tidak pernah kembalikata om Taufiq. Dengan nafas terengah-engah didayungnya sekuat tenaga sampan kecil miliknya yangdulu di buatkan ayahnya. d. Di surau Amir tercenung mendengar kata-kata Pak Haji Faqih,orang tua yang selalu mengajarinya dan anak-anak kampung lainnya mengaji,belajar alif bata di suau. 2.Latar Waktu a. Siang hari Setiap pulang sekolah,tanpa berganti pakaian ia sudah berlari ke ladang,untuk membantu emak.
10

b. Malam hari Amir menyimpan jawaban mengambang benaknya.Membawanya dalam tidur. c. Petang Lelaki itu berteriak meraung.Suaranya memecah kelenggangan petang.Mata parang itu berubah merah. 3.Latar suasana a. Kerinduan Dalam mimpinya,emak menyanyi sambil memetik sahang di lading.Merdu sekali.Betapa sudah sekian lama ia tidak pernah mendengar suara semerdu itu,betapa rindunya ia pada nyanyian emak. b. Ketegangan Perempuan bagak!. Tanah itu mengandung banyak timah,tahu! Harganya tinggi! Lagi pula buat apa kamu mempertahankan lagi ladang itu? Masih nanam sahang? Bangsat! Apa hak kau menjualnya? Itu ladang peninggalan Muis lelaki ku itu lekat-lekat dalam

D.Penokohan

Penokohan dalam cerpen Nyanyian Malaikat ini tergambar sederhana.Hal ini dapat dilihat dari beberapa tokoh,seperti a. Tokoh Amir dalam cerpen Nyanyian Malaikat ini menjadi tokoh utama dan protagonis karena tokoh Amir ini mendominasi sebagian cerita.Karakter yang diperankan adalah suka menolong,bertanggung jawab,saying kepada emaknya. Setiap pulang sekolah,tanpa berganti pakaian ia sudah berlari ke ladang,untuk membantu emak. Amir yang tak tega melihat ibunya diperlakukan kasar oleh ayah tirinya, karena tidak mau menjual lading.Sehingga Amir membunuh ayahnya. Diliriknya parang bersarung papan yang tergantung di dinding.Parang yang biasanya dibawa emak keladang.lututnya terasa goyah.Lelaki itu kembali membentak emak.tangannya kembali dingin.secepat kilat ia mencabut parang itu. Dan cresssss.

11

b. Tokoh Siti dalam cerita ini menjadi tokoh protagonis. Karakter yang diperankan dalam cerita ini adalah baik hati dan suka menolong Siti mengumpulkan biji-biji sahang yang sudah berwarna merah,jingga dan kuning ke dalam kaleng-kaleng untuk kemudian dituangkan ke dalam karung-karung goni bekas beras, sebelum dibawa direndam di pinggir sungai. c. Tokoh emak dalam cerita ini menjadi tokoh protagonis.Karakter yang diperankan adalah ibu pekerja keras,dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. Nyanyian yang selalu meninabobokannya dalam mimpi indah tentang bidadari-bidari yang cantik dan baik hati. d. Tokoh Taufiq dalam ceriata ini menjadi tokoh antagonis,karena suka menyakiti istrinya dan memaksa untuk menjual ladang istrinya.Karakter yang diperankan adalah kasar, ayah yang kurang baik dan pemarah. Pokoknya besok kalau ko Akhiong datang,ladang itu harus jadi dijual. Perempuan bagak!. Tanah itu mengandung banyak timah,tahu! Harganya tinggi! Lagi pula buat apa kamu mempertahankan lagi ladang itu? Masih nanam sahang? e. Tokoh Pak Haji Faqih dalam cerita ini menjadi tokoh protagonis,karakter yang diperankan adalah suka menolong. Amir tercenung mendengar kata-kata Pak Haji Faqih,orang tua yang selalu mengajarinya dan anak-anak kampung lainnya mengaji,belajar alif bata di suau.

Dalam cerita ini pengarang juga tidak menampilkan karakter peran pembantu yang lain, seperti : Nenek Amir.

E.Sudut Pandang Dalam cerpen Nyanyian Malaikat Karya Sunlie Thomas Alexander, pengarang menempatakan dirinya sebagai orang yang bercerita dan tidak memperankan

12

tokoh,pengarang juga menggunakan kata dia dan ia.Jadi sudut pandang pengarang dalam cerpen ini adalah pengarang sebagai orang ketiga pencerita. Setiap pulang sekolah,tanpa berganti pakaian ia sudah berlari ke ladang,untuk membantu emak. F.Amanat Amanat yang terkandung dalam cerpen Nyanyian Malaikat Karya Sunlie Thomas Alexander adalah 1. Tolong menolong antar sesama Kita sebagai mahkluk sosial hendaknya saling tolong menolong,dalam hal kebaikan.Di dalam cerpen ini digambarkan oleh tokoh Amir dan Siti yang selalu membantu emaknya di ladang. 2. Menyayangi ibu Kita harus senantiasa menyayangi dan menghormati ibu yang telah melahirkan dan merawat kita hingga sampai seperti ini. Dalam cerpen ini digambarkan oleh tokoh Amir yang membela ibunya yang diperlakukan kasar oleh ayah tirinya ,yang seharusnya menjadi teladan bagi anaknya.

13

BAB IV PENUTUP

A.Simpulan

Berdasarkan penilaian cerpen Nyanyian Malaikat dapat diambil suatu kesimpulan antara lain: 1.Temanya adalah Sejengkal Ladang yaitu walaupun Taufiq memaksa istrinya untuk menjual ladang, tetapi istrinya tetap mempertahankannya karena itu peninggalan suaminya. 2.Amanat yang dapat kita ambil adalah tabah,menyayangi orang tua dan saling tolong menolong. 3.Plot yang digunakan dalam cerpen Nyanyian Malikat adalah plot atau alur maju karena menceritakan kejadian-kejadian yang belum terjadi. 4.Penggambaran latar pada cerpen Nyanyian Malakat ini sangat pas karena menyangkut masalah pertanian.Maka ditandai dengan sungai,pohon dan lading. 5.Sudut pandang yang digunakan pada cerpen Nyanyian Malakat ini adalah pengarang sebagai orang ketiga pencerita. 6.Penokohannya sangat sederhana , yaitu menggambarkan tokoh Amir sebagai anak yang menyayangi emaknya,dan Taufiq sebagai ayah yang jahat.

B.Saran

Berdasarkan penilaian penulis, sebaiknya pengarang menyelesaikan cerita tersebut karena pengarang belum memperlihatkan bagaimana kehidupan tokoh Amir
14

setelah mendengar suara terompet,apakah itu terompet malaikat (kiamat) atau bukan.

Daftar Pustaka
1.http://indonesiasmpkps.wordpress.com/2008/03/11/unsur-unsur-intrinsik-novel/ 2.http://bahasaindosugik.blogspot.com/2010/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-xiismama.html 3.http://kafeilmu.com/tema/unsur-instrinsik-cerpen4.Tim penyusun. Bahasa Indonesia SMA/MA Semester I. Klaten : Sinar Mandiri

15

Anda mungkin juga menyukai