Anda di halaman 1dari 2

Mari Mulai Menulis

Kegiatan menulis itu sebenarnya sangat menyenangkan dan mudah dilakukan di mana pun.
Jika tidak ada perangkat gawai, kertas dan pena bisa menjadi senjata dalam menuangkan isi
kepala. Tidak batasan dalam mengarang, Atmowiloto (2004: 2) menjelaskan bahwa
mengarang bisa dilakukan anak-anak, remaja, orang tua, bahkan pensiunan. Seperti naik
sepeda atau berenang, sekali menguasai bisa seterusnya. Tak akan lupa, atau menjadi tak
bisa. Yang diperlukan hanyalah mengenal unsur-unsur dalam mengarang: ide atau ilham, cara
menyusun, menggambarkan tokoh. Selebihnya latihan. Rasanya, asal bukan buta huruf total,
semua orang bisa mengarang. Tidak ada kesusahan yang berarti jika seseorang ingin belajar
menulis cerita. Menulis cerita tentu sebuah kegiatan yang menyenangkan, apa lagi jika
mendapatkan apresiasi dari orang lain.

Minat masyarakat Indonesia kepada dunia penulisan sebenarnya sudah ada sejak beberapa
tahun yang lalu. Sejak 2005, terjadi booming pengarang di dunia fiksi Indonesia. Mendadak
banyak yang bisa menjadi pengarang fiksi. Mendadak muncul nama nama baru yang
langsung melesat jadi bintang. Mendadak pula, banyak yang ingin menjadi pengarang fiksi
(Torashyngu, 2012: 5). Dari sini dapat terlihat bahwa masyarakat telah banyak melahirkan
penulis-penulis fiksi hebat dari Indonesia.

Melihat besarnya peluang dalam dunia kepenulisan apa lagi genre fiksi yang sangat
digemari masyarakat luas tapi selagi lagi para penulis pemula akan sulit untuk mulai menulis.
Keadaan untuk memulai menulis sering ditemukan pada hampir setiap penulis, ide yang sulit
untuk diimplikasikan pada lembar kertas. Padahal Pengalaman yang biasa-biasa saja, jika
dituliskan dengan intensitas dan kepekaan artistik, bisa menjadi sebuah cerita yang luar biasa
(Ajidarma, 2005: 330). Tidak perlu takut untuk menulis, cobalah untuk menulis sesuatu yang
kecil mulai dari catatan, buku harian, sampai sebuah cerpen. Ide akan muncul seiring
berjalannya waktu dan lambat laun kemampuan penulis akan terus meningkat. Jangan takut
akan kritik, hal itulah yang akan memperbaiki tulisan. Pada akhirnya, mari mulai menulis
karena menulis itu mudah dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ajidarma, S. G. (1997: 330). Ketika jurnalisme dibungkam sastra harus bicara. Bentang


Pustaka: Yogyakarta.

Atmowiloto, A. (2004: 2). Mengarang itu gampang. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta


Torashyngu, L., & Widjajanto, D. (2012: 5). When Authors meets editor. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai