Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN TEKS TANGGAPAN JUDUL NOVEL:GAGAL MENJADI MANUSIA

Penulis:Dazai Osamu
BY NABILLA RAINA INDRIFASTA 28/IX E
NOVEMBER 11, 2022 SMPN 7 JAKARTA
Tahun Penerbit:1984(Jepang), 2020(Indonesia)
Genre:Fiksi, Inspiratif,Psikologi

PENDAHULUAN
Gagal Menjadi Manusia sebuah novel terjemahan dari penulis sastra klasik Jepang yang terkenal yaitu Osamu Dazai
dengan judul asli Ningen Shikkaku. Novel ini pertama kali terbit bulan Juni 1948 yang kemudian diterjemahkan ke
bahasa Inggris 10 tahun kemudian. Novel ini dianggap sebagai semi-autobiografi dari Osamu Dazai sendiri karena
banyak kemiripan dalam kehidupannya dan merupakan tulisan terakhirnya sebelum ia bunuh diri. Novel yang
berbentuk autobiografi ini telah disadur dalam berbagai bentuk karya lain seperti anime maupun film. Dalam novel
yang pertama kali terbit dalam bahasa Jepang dengan judul Ningen Shikkaku ini, Dazai memilih topik bagaimana
manusia selaku tokoh utama dalam novel ini bernama Oba Yozo menjalani hidup dengan rasa takut. Rasa takut
yang tak bisa hilang. Terus melekat. Rasa takut yang membuatnya gagal menjadi manusia, atau konstruksi
manusia itu sendiri soal kehidupan.

SIPNOSIS
Gagal Menjadi Manusia berkisah mengenai kehidupan Oba Yozo, seorang pemuda yang berasal dari keluarga
berada dan gemar melawak untuk menghibur dirinya dan keluarganya. Akan tetapi, di balik semua lawakan yang ia
tuturkan, tersimpan sisi kelam yang ada di dalam dirinya. Ia melihat manusia sebagai sosok yang menyeramkan,
yang dapat menipu dengan mudahnya, yang dapat berlaku jahat di balik semua sikap baik yang mereka
pertontonkan kepada orang lain. Kisah ini ditulis dalam tiga bagian catatan, masing-masing menceritakan
kehidupan Oba Yozo dalam periode tertentu. Catatan pertama mendeskripsikan kehidupan kanak-kanak Yozo yang
gemar melawak dan di dalam dirinya, mulai ada rasa takut terhadap kaumnya sendiri. Dalam catatan pertama ini
jugalah, para pembaca dapat tahu mengenai asal-usul ketakutan Yozo terhadap manusia dan mengapa Yozo bisa
bersikap penuh kepura-puraan sejak saat itu.
Sementara itu, catatan kedua dan ketiga menceritakan kehidupan Yozo ketika sudah beranjak remaja dan dewasa,
serta bertambahnya polemik dalam hidupnya. Dalam masa-masa ini, ia semakin tenggelam dalam pikiran
kelamnya dan mulai berpikir untuk membunuh dirinya sendiri. Karena itu ia mulai melakukan kebiasaan yang
dapat menghancurkan hidupnya pelan-pelan, mulai dari sering merokok, minum bir, dan, di kemudian hari,
mengonsumsi obat-obatan terlarang

KELEBIHAN
Kelebihan buku inilah dapat terlihat dari terjemahannya, penerjemah sangat mendalami karya Dazai Osamu dan
menerjemahkannya dengan sangat baik. Dan juga buku ini mengajarkan beberapa hal mengenai kesehatan mental
pada seseorang yang sering kali diabaikan oleh orang – orang. Di zaman yang serba cepat dan kompleks ini,
masalah seperti kesehatan mental ini sering kali dianggap sebelah mata. Juga dalam membaca novel ini kita bisa
merasakan apa yang dialami dalam cerita itu sungguh sangat nyata karena mengambil latar belakang dan kisahnya
dibawa dalam kehidupan kita. Walau hanya terdiri dari 156 halaman, buku ini sukses membuat para pembaca
merasakan membaca buku yang tebal dan tergolong sederhana pembawaan ceritanya namun dibuat menarik
karna banyaknya plot twist yang tak terduga membuat cerita ini semakin menarik. Banyak sekali nilai
humanisme/kemanusiaan dan positif yang bisa kita ambil. Buku ini juga bisa mengenal tentang kesastraan Jepang
yang begitu untuk dan menarik untuk dibaca.

KEKURANGAN
Tulisan dalam novel ini sangat bombastis karena banyak kata dan ucapan yang indah seta muluk namun
sebenarnya juga tidak ada artinya yang membuat para pembaca merasa kesulitan untuk mencerna kata-kata yang
tertulis dalam buku itu. Isi dari buku ini cukup terbilang sangat "Gelap" dan tidak untuk disarankan untuk orang-
orang yang memiliki kelainan atau gangguan mental. Mengapa demikian? Karna isi dari buku ini menceritakan
semua sisi gelap dan berantaknya kehidupan manusia secara detail yang bisa memicu hal-hal yang negatif untuk
para pembaca. Bahkan dalam pembukaan novelnya saja sudah dituliskan oleh seorang psikiater bernama
dr.Jiemin Ardian yang mengungkapkan di akun twitternya yang berkata "Buku Gagal Menjadi Manusia ini bener
bener bagus. Bisa bikin saya yang tenang jadi gelisah bacanya, merasakan sakit dari penulis Tapi bukunya penuh
trigger, jadi nggak disarankan buat teman teman yang sedang mengalami isu kesehatan jiwa ya"

Anda mungkin juga menyukai