Anda di halaman 1dari 17

1.

Latar Belakang
Suatu karya sastra merupakan refleksi kehidupan manusia
dengan berbagai macam dimensi, sehingga karya sastra tidak
lepas dari persoalan-persoalan yang terdapat diluar teks seperti
kehidupan sosial, budaya, agama yang seringkali merupakan
elemen pembangun karya sastra tersebut. Selain itu, isi karya
sastra

sendiri

dapat

analog

dengan

dunia

sosial,

mempresentasikan sekaligus memproyeksikan secara imajiner


pola-pola pembagian dan relasi-relasi sosial yang ada didalam
masyarakat (Faruk, 2013:53).
Salah satu karya sastra novel bergenre shishosetsu adalah
novel Ningen Shikkaku ( ) karya Osamu Dazai ( ).
Shisosetsumerupakan genre yang menekankan realitas
yang ada dan menghadirkan kondisi sosial yang pernah terjadi
ketika karya sastra tersebut diciptakan (Lyons,1985:1). Hal ini
sejalan dengan pendapat Wellek dan Warren (1962:98) :
Much the most common approach to the relations of
literature and society is the study of works of literature as
social documents,as assumed pictures of social reality.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pendekatan
yang umum digunakan untuk mengamati hubungan sastra dan
sosial adalah dengan menganggap bahwa karya sastra adalah
dokumen sosial yang menggambarkan potret kehidupan sosial.
Sehingga dalam penelitian ini, peneliti memilih novel bergenre

shishosetsu sebagai sumber data penelitian, yaitu novel yang


berjudul Ningen Shikkaku () karya Osamu Dazai ().
Ningen Shikkaku ( ) merupakan novel terakhir yang
berhasil diselesaikan oleh Dazai Osamu sebelum ia meninggal
akibat bunuh diri. Ningen Shikkaku ( ) berasama-sama
Shayo (1947) dikatakan merupakan masterpiece Osamu Dazai,
dan

telah

diterjemahkan

ke

dalam

berbagai

bahasa

(Lyons,1985:1). Ningen Shikkaku ( ) berkisah mengenai


perjalanan hidup seorang laki-laki bernama Oba Yozo ( )
yang selalu merasa teralienasi dari lingkungannya. Berbagai
peristiwa yang dialami Oba Yozo ( ) dalam hidupnya
disebabkan oleh ketidakmampuan merespon emosi manusia lain.
Ia selalu merasa bahwa dirinya tidak memenuhi kualitas sebagai
manusia. Perasaan gagal sebagai manusia ini selalu membuatnya
tertekan dan pada akhirnya menyebabkan ia dimasukkan kedalam
rumah sakit jiwa.
Kisah yang dituangkan Osamu Dazai didalam novel ini pada
dasarnya

adalah

kisah

hidupnya,

ketakutan-ketakutan

dan

dilemma yang dihadapi oleh sang tokoh utama Oba Yozo ()


dalam novel ini pun adalah gambaran ketakutannya sendiri
(Lyons, 1985:16-17). Terlebih lagi, satu bulan setelah novel ini
diterbitkan Osamu Dazai ditemukan bunuh diri. Peristiwa tersebut
membuat tidak sedikit orang yang membaca Ningen Shikkaku (
2

) dengan tujuan mencari penjelasan dibalik peristiwa bunuh


diri yang dilakukan Dazai. Berangkat dari hal tersebut penulis
merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut novel Ningen Shikkaku
( ). Terdapat banyak hal yang dapat dieksplorasi dalam
novel ini. Salah satunya adalah kecenderungan tokoh utama untuk
melakukan bunuh diri akibat perasaan takut pada lingkungan
sosial dan manusia. Novel ini dipilih karena tokoh utama (Oba
Yozo) digambarkan memiliki obsesi yang berlebihan terhadap
kematian atau bunuh diri akibat ketidakmampuan memahami
perasaan manusia lain, sehingga muncul perasaan terasing dari
lingkungan sosialnya.
Setiap manusia seperti halnya Oba Yozo ( ), memiliki
kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Menurut
Walgito (dalam Hudaniah dan Tridayakisni, 2009:105) Interaksi
sosial merupakan suatu hubungan antara individu lainnya dimana
individu yang satu dapat mempengaruhi individu lainnya sehingga
terdapat hubungan yang saling timbal balik. Ketika interaksi kedua
individu tidak berjalan dengan baik, maka dapat berpengaruh
pada salah satu individu tersebut untuk melakukan tindakan
paling ekstrim yaitu bunuh diri atau pengerusakan diri (self
destruktif). Hal ini sesuai dengan pendapat Jatava (2010:118)
Bunuh diri

merupakan suatu kecenderungan atau tindakan

ekstrim yang dilakukan manusia ketika hubungan antara dua


3

individu menyimpang dan mempengaruhi salah satu individu


tersebut.
Terdapat beberapa motif dan penyebab mengapa seseorang
melakukan tindakan bunuh diri, salah satunya dapat ditinjau dari
aspek sosial. Menurut pendapat Durkheim terdapat empat tipe
bunuh diri ditinjau dari aspek sosial yaitu, bunuh diri Egoistik,
Altruistik, Fatalistik, dan Anomik (Jatava, 2010:120). Dalam novel
Ningen

Shikkaku

( )

terdapat

kutipan

yang

menggambarkan Tokoh utama Oba Yozo sebagai tokoh yang


kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya semenjak
kecil. Dalam kutipan tersebut tokoh utama Oba Yozo bercerita
mengenai kehidupannya ketika anak-anak dan bagaimana sejak
awal dia merasa dirinya terasing. Berikut adalah contoh cuplikan
narasi dalam novel Ningen Shikkaku karya Osamu
Dazai :

(Dazai Osamu,
1948:10)
Terjemahan:
Sejak kecil, aku sering sakit-sakitan, akibat badanku yang
terlalu lemah. Waktuku banyak kuhabiskan dengan berbaring
diranjang, bergelut dengan motif sarung bantal, sarung karpet,
sprei yang membosankan.Hal itu adalah rutinitas dalam
hidupku dan aku menyadarinya ketika aku menginjak umurku
yang kedua puluh, aku menyadari bahwa hidupku adalah hidup
yang tidak memiliki gairah sama sekali, sungguh kenangan
yang menyedihkan.
4

Kutipan diatas menggambarkan bahwa masa kecil tokoh utama


Oba

Yozo

kurang

berinteraksi

dan

bersosialisasi

dengan

lingkungan sosialnya. Sebab kutipan tersebut menggambarkan


bagaimana Oba Yozo menjalani kehidupan masa kecilnya diatas
tempat tidurnya akibat fisiknya yang lemah dan sering sakitsakitan. Pada usia ketika Oba Yozo beranjak remaja, ia mulai sadar
bahwa pada masa kecilnya ia kurang bersosialisasi dengan baik.
Tipe bunuh diri berdasarkan aspek sosial yang dialami seorang
tokoh menarik untuk dikaji, sebab melalui kajian tersebut dapat
diketahui bentuk hubungan sosial antara satu tokoh dengan tokoh
lain yang menyebabkan tindakan bunuh diri. Sehingga dalam
penelitian ini, peneliti mencoba mengkaji: Tipe Bunuh diri pada
Tokoh Utama Oba Yozo () dalam Novel Ningen Shikkaku (
) karya Osamu Dazai () Ditinjau Berdasarkan Tipologi
Bunuh diri Durkheim.
2. Rumusan Masalah
2.1 Bagaimanakah tipe bunuh diri pada tokoh utama Oba Yozo (
) dalam novel Ningen Shikaku ( ) karya Osamu
Dazai ().
2.2 Bagaimanakah penyebab bunuh diri pada tokoh utama Oba
Yozo

() dalam novel Ningen Shikaku () karya

Osamu Dazai ().


3. Tujuan Penelitian

3.1 Mendeskripsikan tipe bunuh diri pada tokoh utama Oba Yozo
() dalam novel Ningen Shikaku () karya Osamu
Dazai ().
3.2 Bagaimanakah penyebab
Yozo

bunuh diri pada tokoh utama Oba

() dalam novel Ningen Shikaku () karya

Osamu Dazai ().


4. Manfaat Penelitian
4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis peneliti diharapkan memperluas wawasan
penelitian sastra dan pengembangan telaah budaya sastra
Jepang terutama dalam kajian sosiologi sastra.
4.2 Manfaat Praktis
4.2.1Untuk mahasiswa, dan umum program studi pendidikan
Bahasa Jepang untuk menambah pengetahuan mengenai
sastra.
4.2.2Untuk pengajar

Bahasa

Jepang,

hasil

penelitian

ini

diharapkan bisa digunakan sebagai bahan tambahan materi


kesusastraan Jepang.
4.2.3
Dapat memberikan

dorongan

dan

motivasi

para

pembelajar Bahasa Jepang untuk lebih banyak mengadakan


penelitian tentang novel bergenre Shishosetsu ( )
sebagai bagian dalam mata kuliah sastra Jepang.
5. Kajian Pustaka
5.1 Tipe Bunuh Diri
Bunuh diri merupakan suatu kecenderungan atau tindakan
paling ekstrim yang dilakukan manusia ketika hubungan antara
dua individu menyimpang dan mempengaruhi salah satu individu
tersebut (Jatava, 2010:118). Dapat diartikan bahwa motif atau
6

penyebab seseorang melakukan tindakan bunuh diri dapat dikaji


melalui faktor sosial. Hal ini sejalan dengan pendapat Lebra
(1930:107-109) yang menyatakan motivasi atau fungsi dari
tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh orang jepang dibagi
menjadi tiga, yaitu :
1. communication
Salah satu penyebab bunuh diri yang paling utama ialah
karena adanya suatu penghalang untuk berkomunikasi.
Frustasi

yang

disebabkan

oleh

ketidakmampuan

berkomunikasi dapat menyebabkan seseorang melakukan


bunuh diri.

Terdapat beberapa faktor budaya yang turut

mempengaruhi tindakan bunuh diri pada orang jepang,


yaitu a) orang jepang lebih menekankan pada komunikasi
non verbal; b) orang jepang memiliki rasa simpati yang
mendalam terhadap penderitaan orang lain, rasa bersalah
tersebut ditunjukkan dengan maksimal melalui bentuk
yang paling ekstrim salah satunya tindakan bunuh diri.
Pelaku tindakan bunuh diri mencoba untuk menyampaikan
sesuatu

berupa

protes,

ketidak

puasan

atau

rasa

bersalahnya.
2. Social Cohesion
Tindakan bunuh diri memiliki hubungan dengan rasa saling
memiliki, terutama pada hubungan interpersonal yang
didasari oleh cinta, harga diri, atau keinginan untuk hidup

bersama. Tindakan bunuh diri juga dilakukan atas dasar


kesetiaan terhadap atasan. sedangkan bunuh diri yang
dilakukan oleh sepasang kekasih (Shinju/double suicide)
dilakukan

sebagai

jalan

untuk

memastikan

bahwa

keduanya tidak dapat dipisahkan.


3. Status-role commitment
Tindakan bunuh diri yang ketiga ini didasarkan pada
dorongan

atas

tanggung

jawab

karena

seseorang

memegang peran atau status tertentu. Perasaan bahwa ia


merasa gagal dalam suatu urusan penting, biasanya
menyangkut pekerjaan, dapat menimbulkan devaluasi diri
atau rasa kehilangan harga diri yang mendorong tindakan
bunuh diri.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa selain
faktor psikis, faktor sosial merupakan faktor penting penyebab
bunuh diri. Lebih jauh lagi Durkheim (dalam sakamoto, 2011:9) :

Terjemahan :
Penyebab utama dari bunuh diri bukanlah Motif individu
maupun perilaku individu, melainkan keadaan sosial. dalam
suatu lingkungan sosial, terdapat individu yang cenderung
sejalan dengan keadaan sosial (atau dimungkinkan keadaan
psikis), oleh karena itu penyebab utama bunuh diri
8

seharusnya dilihat dari keseluruhan aspek sosial dari pada


aspek psikis secara individu.
Iga (1986:10) menggunakan tipologi bunuh diri Durkheim
untuk mendeskripsikan tipe bunuh diri orang Jepang.
Tabel 1
Tipe-tipe bunuh diri Durkheim
Tipe
bunuh
diri
Egoistik

Altruisti

Orientasi
terhadap
tujuan
hidup
Individual
dengan
prinsip
filosofis

Kesesuaian
tujuan hidup
terhadap
norma sosial
Tidak sesuai;
bersifat
independen

Kolektif

Sesuai; bersifat
dependen

Tingkat
kesadara
n publik

Sebab utama

Lemah;
berusaha
untuk
menghind
ar

kehilangan makna dan


harapan hidup yang
diakibatkan oleh
lemahnya ikatan sosial
terhadap
kelompoknya;
tingginya rasa tidak
membutuhkan orang
lain.
Tingginya kesadaran
terhadap kewajiban
akibat ikatan sosial
yang terlalu kuat
terhadap kelompok ;
kesadaran yang tinggi
terhadap rasa malu
dan rasa bersalah.
Tingginya ikatan sosial
terhadap kelompok.
Nilai-nilai kelompok
yang bersifat
mengekang sehingga
timbul rasa takut;
munculnya persepsi
tentang masa depan
yang kelam serta
kebebasan yang
dibatasi;

Kuat;

Fatalisti
k

Merelakan
Sesuai; bersifat
tujuan
dependen
individu
demi tujuan
kelompok

Kuat

Anomik

Individual;
berorientasi
pada
keuntungan
individual

Berdasarkan

Konflik batin
antara
keinginan untuk
memenuhi
harapan sosial
dan keinginan
melanggar
norma sosial

tabel

tipologi

Menurun;
lemah

bunuh

diri

Lemahnya ikatan
sosial terhadap
kelompoknya.
kesenjangan antara
nilai harapan dan nilai
kemampuan (deprivasi
relatif) sehingga
menimbulkan; rasa
tidak aman; ego
tinggi; tingginya rasa
bergantung pada
orang lain;

durkheim

yang

dideskripsikan oleh Iga (1986:10) diatas, dapat diketahui bahwa


tipe bunuh diri yang disebabkan oleh lemahnya ikatan sosial
individu dengan kelompoknya dibagi menjadi dua, yaitu tipe
bunuh diri Egoistik dan tipe bunuh diri Anomik; sedangkan tipe
bunuh diri yang disebabkan oleh kuatnya ikatan sosial individu
dengan kelompoknya, yaitu : tipe bunuh diri Altruistik dan tipe
bunuh diri Fatalistik

6
MetodePenelitian
6.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode merupakan cara atau jalan yang digunakan
untuk memahami suatu kenyataan, selain itu metode juga
merupakan

alat

yang

digunakan

untuk

memecahkan

masalah yang akan diteliti (Siswantoro, 2010:56). Penelitian


tentang.Tipe Bunuh Diri pada Tokoh Utama Oba Yozo (

10

) dalam Novel Ningen Shikkaku ( ) Karya Osamu


Dazai ( ) ditinjau berdasarkan Tipologi Bunuh diri
Durkheim

merupakan

penelitian

kualitatif.

Moleong

(2013:6) menjelaskan bahwa penelitian suatu karya sastra


dapat digolongkan ke dalam penelitian kualitatif, karena
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data yang
berupa kata-kata, gambaran, dan bukan angka-angka.
Penelitian

ini

digunakan

untuk

memperoleh

deskripsi

jawaban dari rumusan masalah pada bab terdahulu.


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode analisis deskriptif, yaitu gabungan antara
metode deskriptif dan metode analisis (Moleong, 2013:11).
Walaupun menggunakan gabungan dua metode deskriptif
dan analisis, dua metode tersebut tidak bertentangan.
Metode analisis digunakan untuk membantu menguraikan
dan menganalisis data berupa kalimat-kalimat berbentuk
dialog dan ungkapan yang menunjukkan tipe dan penyebab
bunuh diri pada tokoh utama Oba Yozo ( ) dalam
novel Ningen Shikkaku ( ) karya Osamu Dazai (
).

Sedangkan

metode

deskriptif

digunakan

untuk

memberikan uraian serta hasil analisis secara rinci dan jelas


sesuai
Sedangkan

pendekatan

yang

digunakan

adalah

pendekatan kualitatif yaitu mendeskripsikan hasil penelitian


11

dengan uraian kata-kata, karena dalam penelitian kualitatif


hasil laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut,
dan data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau kalimat
(Moleong, 2013:6).
6.2 Sumber Data dan Data Penelitian
6.2.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data
tertulis atau kepustakaan. Sumber yang dipakai dalam
penelitian ini adalah novel Ningen Shikkaku () karya
Osamu Dazai ( ), yang diterbitkan pada tahun 1948
oleh chikuma shobou. Novel ini diterjemahkan dalam bahasa
Inggris dengan judul No Longer Human.
6.2.2 Data Penelitian
Pengertian data

menurut

(Siswantoro,

2010:70),

diartikan sebagai suatu alat untuk memperjelas pikiran yang


sesungguhnya merupakan sumber informasi yang diperoleh
dari narasi dan dialog dan atau cerita pendek. Data-data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat
yang ada hubungannya dengan tipe dan penyebab Bunuh
diri yang dilakukan tokoh utama Oba Yozo

()

Data ini berupa penggalan-penggalan kalimat yang terdapat


dalam novel Ningen Shikkaku () karya Osamu Dazai .
6.3

Teknik Pengumpulan Data

12

Teknik kerja yang dipilih adalah penelitian pustaka,


mengingat objek penelitian adalah sebuah karya sastra.
Penelitian pustaka adalah penelitian yang menggunakan
sumber data berbentuk dokumen (Sunarto, 2001:28). Dalam
penelitian ini pengumpulan data menggunakan dokumen
yang berbentuk sebuah novel.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca
novel Ningen Shikkaku ( ) karya Osamu Dazai dan
sumber data penunjang lainnya, kemudian mengumpulkan
data-data yang diperoleh. Setelah itu mengidentifikasikan
data-data yang diperoleh dan mengkategorikan data yang
ada kaitannya dengan Tipe dan penyebab bunuh diri tokoh
Oba Yozo () dalam novel Ningen Shikkaku ()
karya Osamu Dazai, kemudian dideskripsikan berupa katakata atau kalimat-kalimat yang sesuai dengan kajian dan
landasan

teori

yang

digunakan.

Terakhir

melakukan

verifikasi data yang telah diterjemahkan dari bahasa Jepang


ke dalam bahasa Indonesia. Verifikasi dilakukan oleh dosen
bahasa

Jepang

UNESA,

agar

keabsahan

data

dapat

dipertanggung jawabkan. Berikut contoh dokumen penelitian


ini dari novel Ningen Shikkaku ():
6.4

Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
13

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat


dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
data (Moleong, 2002:103).
Dalam penelitian ini penulis melakukan teknik analisis data
sebagai berikut :
1. Mengorganisasikan data.
Pada langkah ini data pokok dalam novel Ningen
Shikkaku

( ) karya Osamu Dazai

diorganisasikan dan dipilah menjadi satuan data yang


dapat dikelola secara jelas sesuai klasifikasi data yang
telah dilakukan sebelumnya yaitu pada bagian teknik
pengumpulan data, data diorganisasikan secara terstruktur
sesuai

tahapan

urutan

penelitian

yang

dimulai

dari

pengelompokan data tipe bunuh diri dan penyebab bunuh


diri pada tokoh utama Oba Yozo dengan bantuan data-data
pendukung yang telah diolah sesuai landasan teori dan
berpedoman pada tujuan penelitian serta landasan teori
yang telah ditentukan.
2. Memilah menjadi satuan yang dapat dikelola
Pada langkah ini peneliti memilah data tipe bunuh diri
dan penyebab bunuh diri pada tokoh utama Oba Yozo
dalam

novel Ningen Shikkaku ( ) karya Osamu

Dazai serta memberikan skema analisis secara rinci dan


runtut

berdasarkan

pokok

permasalahan

yang

telah

14

ditentukan untuk menunjukkan tipe dan penyebab bunuh


diri pada tokoh utama Oba Yozo kepada pembaca.
3. Mensitesiskan Data
Pada
langkah ini
peneliti
mensintesiskan

atau

memadukan data tipe bunuh diri dan penyebab bunuh diri


tokoh utama Oba Yozo dalam novel Ningen Shikkaku (
) karya Osamu Dazai dengan memberikan skema
analisis secara rinci dan runtut sesuai pokok permasalahan
yang telahditentukan untuk menunjukkan kepada pembaca
bahwa tipe bunuh diri dan penyebabnya terdapat saling
keterkaitan.
4. Mencari dan menemukan pola
Pada langkah ini, mencari data dalam novel yang sesuai
dengan bentuk atau pola yang berdasarkan landasan teori
yang telah ditentukan yaitu tentang tipe bunuh diri dan
penyebab bunuh diri pada tokoh utama Oba Yozo dengan
bantuan data-data pendukung yaitu data yang berasal dari
novel asli
3.5 Prosedur Penelitian
Ada beberapa prosedur yang penulis lakukan, yaitu
meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Perencanaan
Tahap ini meliputi penemuan masalah, judul
penelitian, dan studi kepustakaan.
2. Persiapan
Tahap ini meliputi penyusunan proposal dan
konsultasi dengan dosen pembimbing.
15

3. Pelaksanaan
Setelah proposal diajukan dan disetujui, pada
tahap pelaksanaan meliputi klasifikasi data, dan
penyusunan konsep laporan.
4. Penyeleseian
Tahap ini meliputi revisi konsep laporan dan
penyusunan laporan.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Jakarta: Aneka Cipta.
Dayakisni, Tri & Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang: Umm
Press.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra.
Yogyakarta: PT, Buku Kita.

16

Iga, Mamoru. 1986. Suicide and Economic Success in Modern Japan.


London: Univesity of California Press.
Jatava. 2010. A Philosophy of Suicide. Jaipur: Abd Publisher.
Lebra, Takie Sugiyama. 1976. Japanese Patterns of Behavior. Hawai:
University of Hawaii Press.
Lyons, Phillis I. 1985. The Saga of Osamu Dazai. California: Stanford
University Press.
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Odea, James J. 1882. Suicide. New York: G.P Putnams Sons
Rh.Widada, Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.
Toshio, Sakamoto. 2011. . Kansei
gakuin repository
Wellek, Rene & Warren, Austin. 1949. Theory of Literature. New York:
Harcourt, Brace and Company.

17

Anda mungkin juga menyukai