Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan penghayatan pengarang tentang lingkungan yang
diungkapkan melalui karya. Pengungkapan terhadap apa yang dilihat, dirasakan, atau
didengarnya melalui cerita yang memberikan nilai hiburan dan manfaat berupa ide-ide
atau pesan untuk dilaksanakan atau sekurang- kurangnya dapat dipahami oleh
pembacanya.
Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan
kehidupan melalui bentuk bahasa. Sastra merupakan hasil ciptaan tentang karya
kehidupan dengan menggunakan bahasa imajinatif dan emosional. Karya sastra
merupakan refleksi hati nurani sastrawan dalam pembeberan estetika untuk
mendapatkan perhatian bersama. (Aminuddin: 1990) Walaupun berbentuk fiksi,
persoalan yang disajikan oleh pengarang tidak terlepas dari pengalaman kehidupan
nyata masyarakat. Hanya saja dalam penyampaiannya, pengarang sering
mengemasnya dengan gaya yang berbeda-beda dan memberikan pesan moral bagi
kehidupan manusia. Manusia adalah sumber dari sastra dan psikologi, maka pada
manusia lah pertautannya dapat ditemukan.
Karya sastra secara umum terbagi menjadi tiga genre, yaitu: prosa, drama, dan
puisi. Dalam hal ini, prosa terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu prosa lama (hikayat,
mitos, legenda dan dongeng) dan prosa baru/modern (cerpen, novel, dan roman).
Prosa yang menjadi bahan penelitian dalam penelitian ini adalah cerpen. Dalam
penulisannya, cerpen ini mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh
pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Pada dasarnya, cerpen mengungkapkan
gambaran sisi kehidupan manusia dengan memperlihatkan watak.
Beberapa karya sastra memiliki tokoh yang berkarakter dan memiliki kejiwaan
berbeda-beda dan membuat karya sastra itu menjadi lebih bernilai. Beberapa karya
Djenar Maesa Ayu memiliki tokoh-tokoh yang unik dengan konflik yang masih
berhubungan dengan sosial. Djenar merupakan penulis perempuan yang berani
mengungkapkan pelecehan seksual terhadap perempuan. Beberapa karyanya memuat
kekerasan dalam rumah tangga dan pemerkosaan yang terjadi dalam rumah tangga.
Perempuan yang aktif menulis ini juga berani menentang mitos tentang seksualitas
secara bebas. Setiap karya yang ditulisnya merupakan refleksi dari kehidupan
masyarakat saat ini baik dari kalangan atas yang diceritakan dalam tema
perselingkuhan dan kehidupan yang glamor, maupun kehidupan kelas bawah yang
mengungkapkan penderitaan, pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga.
Tokoh-tokohnya pun memerankan berbagai tipe kepribadian menjadi suatu kekuatan
dalam karyanya.
Beberapa karya dari Djenar Maesa Ayu adalah Nayla, kumpulan cerita pendek
yang berjudul : Mereka Bilang, saya monyet; jangan main-main (dengan kelaminmu);
cerita pendek tentang cerita pendek; 1 perempuan dan 14 laki-laki, Saia. Dari
beberapa karya tsb, penulis memilih Buku Kumpulan Cerpen yang berjudul Saia
karena sangat menarik untuk dikaji dengan metode sosiologi sastra. Dalam kumpulan
cerpen ini terdapat lima belas cerpen yaitu Air, Dan Lalu, Nol-Dream Land,
Sementara, Kulihat Awan, Fantasi Dunia, SAIA, Qurban Iklan, Urbandit, Gadis
Korek Api, Air Mata Hujan, Insomnia, Dewi Sialan!, Mata Telanjang (ditulis bersama
Agus Noor), Ranjang : sebuah cuplikan novel. Namun dari hasil pembacaan penulis,
hanya sepuluh cerpen yang dalam teks atau wacananya terdapat penyimpangan sosial,
yaitu Air, Dan Lalu, Sementara, Kulihat Awan, Fantasi Dunia, Urbandit, Gadis Korek
Api, Insomnia, Mata Telanjang, Ranjang.
Penulis memilih sepuluh cerpen tersebut untuk diteliti patologi sosial terhadap
masyarakat yang berupa Seks Bebas, Narkoba, Pelacuran atau Human trafficking,
Kekerasan, Disfungsional keluarga, perkosaan. Penulis menganalisis terjadinya
patologi sosial masyarakat dalam sebuah karya sastra, karena karya sastra tidak
terlepas dari pengalaman kehidupan nyata masyarakatitu sendiri. Berdasarkan
penjelasan latar belakang diatas, judul penelitian ini adalah "Patologi sosial dalam
Buku SAIA karya Djenar Maesa Ayu".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah patologi sosial dalam kumpulan cerpen SAIA?
2. Apa sebab terjadinya patologi sosial dalam kumpulan cerpen SAIA?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan patologi sosial yang terefleksi dalam Kumpulan Cerpen SAIA,
yang meliputi seks bebas, narkoba, pelacuran atau human trafficking, kekerasan,
difungsional keluarga, perkosaan.
2. Mengetahui sebab terjadinya patologi sosial di masyarakat dalam Buku
Kumpulan Cerpen SAIA

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi mahasiswa FKIP bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman di bidang ilmu kesusastraan, khususnya
tentang kajian patologi sosial dalam sebuah karya sastra.
2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
tentang patologi sosial dalam sebuah karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai