Anda di halaman 1dari 8

KRITIK SOSIOLOGI SASTRA PADA NASKAH DRAMA “RT NOL RW

NOL” KARYA IWAN SIMATUPANG

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta

Fathima Az Zahra, Rahma Purwahida, M.Hum. M. Fajar Rizkia, M.Pd

fathimaazzahra_1201621053@mhs.unj.ac.id

ABSTRAK

Penulisan ini bertujuan untuk menjabarkan analisis pendekatan sosiologi sastra


pada naskah drama RT Nol RW Nol karya Iwan Simatupang dengan menggunakan
metode kualitatif deksriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa (1) Naskah drama
RT Nol RW Nol karya Iwan Simatupang bertemakan kritikan sosial yang menyoroti
perjuangan hidup kalangan bawah (2) Naskah RT Nol RW Nol mengajak pembaca
maupun penontonnya untuk memperlakukan kaum miskin atau kaum kalangan
bawah selayak-layaknya dan sebaik-baiknya. (3) Aspek-aspek sosiologi sastra yang
ditemukan diantaranya adalah konteks sosial pengarang, aspek aspek sosiologis
sastra sebagai cermin masyarakat, dan masyarakat yang dituju oleh pengarang.

Kata kunci: sosiologi sastra, naskah drama RT Nol RW Nol, Iwan Simatupang.

ABSTRACT

This writing aims to describe the analysis of the sociology of literature approach to
the drama script RT Nol RW Nol by Iwan Simatupang using descriptive qualitative
methods. The results of the study show that (1) The drama script RT Nol RW Nol
by Iwan Simatupang has the theme of social criticism which highlights the life
struggles of the lower class (2) The script of RT Nol RW Nol invites readers and
viewers to treat the poor or the lower class as properly and as well as possibly good.
(3) Aspects of the sociology of literature found include the social context of the
author, aspects of the sociological aspects of literature as a mirror of society, and
the society intended by the author.

Keywords: sociology of literature, drama script RT Nol RW Nol, Iwan Simatupang


A. Latar Belakang
Panuti Sudjiman dalam ‘kamus Istilah Sastra’ menjelaskan bahwa
drama adalah karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan
dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog.
Lazimnya dirancang untuk pementasan panggung, Panuti Sudjiman
(dalam Sugiantomas 2013: 74). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa drama adalah komposisi syair atau
prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak
melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.

Drama menurut Budianta (2002: 95) adalah sebuah genre karya


sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya
dialog atau cakapan di antara tokoh-tokoh yang ada. Secara bahasa,
Drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Draomai" yang berarti
‘berbuat’ atau ‘beraksi’ dan ‘bertindak’ dan "Drame" yang berasal dari
kata Perancis yang diambil oleh "Diderot" dan "Beaumarchaid" untuk
menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas.

Menurut Tjahjono (1988: 186) drama yang termasuk dalam karya


sastra yaitu naskah ceritanya. Sebagai karya sastra, drama itu unik.
Drama diciptakan tak hanya sebagai dibaca saja, namun juga
memungkinkan untuk dipentaskan. drama adalah cerita atau kisah,
terutama konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan,
Depdikbud (dalam Sugiantomas, 2013: 74). Sementara Brahim
menyimpulkan drama adalah pertunjukan dan adanya lakon yang
dibawakan dalam pertunjukan itu, Brahim (dalam Sugiantomas 2013:
74).. Pada hakekatnya, drama adalah suatu cerita rekaan yang dilatar
belakangi dan mengandung struktur-stuktur pembangun suatu cerita
yang nantinya akan dipentaskan.

Ratna (2003 25) mengatakan, sosiologi sastra adalah penelitian


terhadap karya sastra dan keterlibatan struktur sosialnya. Selain itu,
dokumen tertulis yang memuat “teori” sosial sastra adalah karya Plato,
seorang filsuf Yunani yang hidup di abad kelima dan keempat sebelum
masehi. Bukunya yang berjudul Ion dan Republik menyinggung tentang
hubungan yang ada antara sastra dan masyarakat

Wolf (Faruk dalam Endraswara, 2004:77) memberikan defiinisi


bahwa sosiologi sastra merupakan disiplin yang tanpa bentuk, tidak
terdefinisikan dengan baik, terdiri dari studi, studi empiris dan berbagai
percobaan pada teori yang agak lebih general, yang masing-masingnya
hanya mempunyai kesamaan dalam hal bahwa semuanya berurusan
dengan hubungan sastra dengan masyarakat. Dari definisi-definisi
menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
sosiologi sastra adalah pendekatan dalam menganalisis hubungan
manusia kepada alam semesta dalam suatu karya satra yang dibuat oleh
pengarang.

Fokus kajian pada makalah ini ialah hasil dari penganalisisan naskah
drama “RT Nol RW Nol” karya Iwan Simatupang menggunakan
pendekatan pendekatan sosiologi sastra. Penulis tertarik untuk
melakukan kajian analisis melalui pendekatan sosiologi pada naskah
drama berjudul “RT Nol RW Nol” karya Iwan Simatupang untuk
mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai kandungan aspek
aspek sosiologi pada suatu naskah drama.

Kajian analisis ini dapat membantu peneliti dalam menambah


wawasan dan memahami sosiologi sastra pada naskah drama secara lebih
dalam melalui proses analis kajiannya dan dapat membantu pembaca
sebagai referensi bacaan dan referensi analisis. Selain itu, pembaca juga
dapat mengenal dan memahami lebih dalam mengenai unsur-unsur
struktural dan sosiologi sastra pada naskah drama.

B. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif


deskriptif. Sugiyono (2014:2) menyatakan bahwa dalam metode penelitian
kualitatif yang berperan sebagai instrumen kunci dalam sebuah penelitian
adalah peneliti itu sendiri yang menganalisis data secara induktif dan
hasilnya lebih ditekankan pada makna. Kemudian, secara deskriptif
pemecahan masalah dianalisis dengan menggunakan uraian berdasarkan
fakta yang ada, lalu ditarik kesimpulan.

Peneliti menganalisis dan mengkaji naskah drama "RT Nol RW


Nol" karya Iwan Simatupang ini dengan menggunakan pendekatan
struktural dan pendekatan sosiologi. Setelah mendapatkan hasil analisis,
selanjutnya penulis menguraikan hasil analisis kemudian setelah itu,
peneliti menarik kesimpulan dari hasil dan pembahasan kajian analisis.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Ian Watt (dalam Golman L,1981) mengemukakan tiga macam
pendekatan sosiologi sastra, yaitu (1) konteks sosial pengarang, (2) sastra
sebagai cermin masyarakat, dan (3) masyarakat apa yang dituju oleh
pengarang. Berikut analisis kajian sosiologi sastra pada naskah drama “RT
Nol RW Nol” karya Iwan Simatupang menurut pendekatan Ian Watt (dalam
Golman L,1981):
a) Konteks Sosial Pengarang
Iwan Simatupang merupakan seorang sastrawan tahun 1960-an yang
karya-karyanya membawa angin baru dalam sastra Indonesia. Iwan
Simatupang lahir dengan nama Iwan Martua Dongan Simatupang
pada 18 Januari 1928 di Sibolga, Sumatera Utara. Pada tahun 1948,
Ivan meninggalkan sekolah dan bergabung dengan angkatan
bersenjata melawan Belanda. Ia menjadi komandan Tentara Pelajar
Indonesia (TRIP) dan memimpin organisasi kepemudaan Indonesia di
Sumatera Utara.
Pada tahun 1949 ia ditangkap dan juga dibebaskan di Medan.
Setelah dibebaskan, ia mengambil kesempatan untuk menyelesaikan
studinya di Bagian B HBS sebagai mahasiswa eksternal. Setelah lulus
dari HBS pada tahun 1953, beliau melanjutkan studinya di Fakultas
Kedokteran Surabaya. Selain kuliah di fakultas kedokteran, Ivan juga
mempelajari berbagai mata pelajaran seperti filsafat, antropologi,
sastra, dan agama. Belia selalu membahas agama dalam perdebatan
sengit dengan teman-temannya. Beliau tidak dapat menyelesaikan
studi kedokterannya, Iwan Simatupang akhirnya pindah ke Jakarta
dan di Jakarta dia mulai banyak membaca tentang topik budaya.

b) Aspek-aspek Sosiologi pada Naskah Drama sebagai Cermin


Masyarakat
Aspek-aspek sosiologi yang terdapat pada naskah drama RT Nol RW
Nol yang merupakan cermin dari masyarakat, diataranya adalah
sebagai berikut:
• Aspek Sosial
Aspek sosial merupakan aspek yang menggambarkan keadaan
sosial maupun hubungan sosial antar tokoh. Aspek sosial pada
naskah drama RT Nol RW Nol dapat terlihat pada kutipan
berikut:
KAKEK: Aku seolah kembali merasakan kantukku yang dulu,
ketika ibuku melenakan aku tidur itu. Kenangan, inilah
sebenarnya yang membuat kita sengsara berlarut-larut.
Kenanganlah yang senantiasa membuat kita menemukan diri
kita dalam bentuk runtuhan-runtuhan. Kenanganlah yang jadi
beton dari kecongkakan diri kita, yang sering salah diberi nama
oleh masyarakat, dan oleh diri kita sendiri, sebagai: harga diri.
Kini, aku bertanya kepadamu, nak: Di manakah lagi harga diri
di kolong jembatan ini?

• Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi merupakan aspek dalam cerpen yang
berhubungan dengan status/kondisi ekonomi, pekerjaan, atau
permasalahan ekonomi dalam masyarakat. Aspek ekonomi
pada naskah drama RT Nol RW Nol ini dapat terlihat pada
kutipan berikut:
INA:..Nih, ambillah semua uangku ini. Kukira, sekedar untuk
ongkos pulangmu dan bekal di jalan, cukup jugalah. (Ati
Menerimanya) Pulanglah, dik, segera! Jangan sempat kau
menghirup iklim gelandangan ini.

• Aspek Moral
Aspek Moral merupakan aspek tingkah laku hidup manusia,
yang mendasarkan pada kesadaran, bahwa ia terikat oleh
keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku dalam lingkungannya. Aspek-aspek moral
pada naskah drama RT Nol RW Nol ini dapat terlihat pada
kutipan berikut:
PINCANG: Ya, aku telah bertekad ingin memulai segala-
galanya dengan benar-benar suci bersih. Aku besok
mengantarnya kesana dengan tidak sedikitpun anggapan
sebagai calon menantu seperti yang kalian gambarkan tadi.
Apa alasanku untuk menganggap begitu saja, bahwa orang
tuanya secara otomatis bakal menerima aku sebagai
menantunya? Kemungkinan, bahkan hak penuh mereka untuk
menolak aku, tetaplah ada dan ada baiknya sejak semula ikut
diperhitungkan.

c) Masyarakat yang Dituju oleh Pengarang


Naskah drama "RT Nol RW Nol" ini dapat dibaca dan ditonton oleh
pemerintah dan juga masyarakat umum kalangan remaja dan
dewasa. Hal tersebut dikarenakan naskah drama ini merupakan kritik
sosial tersirat yang menggambarkan perjuangan dan keinginan
masyarakat kalangan bawah untuk hidup sejahtera dan hidup
selayak-layaknya manusia tanpa diksriminasi.
D. KESIMPULAN

Pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan dalam menganalisis


hubungan manusia kepada alam semesta atau hubungan sastra dengan
msyarakat dalam suatu karya satra yang dibuat oleh pengarang. Naskah
Drama “RT Nol Rw Nol” karya Iwan Simatupang ini bertemakan Naskah
drama “RT Nol RW Nol” karya Iwan Simatupang bertemakan kritikan
sosial yang menyoroti perjuangan hidup kalangan bawah. Hal tersebut dapat
dilihat dari plot naskah drama dan dialog-dialog yang menggambarkan
keadaan sosial yaitu kondisi kemiskinan di Indonesia, Naskah drama
tersebut menceritakan orang-orang yang hidup di kolong jembatan yang
ingin hidup sejahtera seperti orang-orang kaya yang terjamin hidupnya.
Mereka berjuang dengan berbagai cara dan upaya untuk bisa bertahan hidup
di kondisi sengsara tersebut.
Aspek-aspek ndekatan sosiologi sastra menurut (dalam Golman
L,1981) yang telah ditemukan pada naskah drama ini diantaranyaadalah
konteks sosial pengarang, aspek aspek sosiologis sastra sebagai cermin
masyarakat, dan masyarakat yang dituju oleh pengarang. Hasil dan
pembahasan kajian drama melalui pendekatan sosiologi sastra ini
diharapkan dapat membantu memudahkan pembaca memahami makna
naskah drama dari aspek sosiologis secara mendalam dan juga Naskah RT
Nol RW Nol mengajak pembaca maupun penontonnya untuk
memperlakukan kaum miskin atau kaum kalangan bawah selayak-layaknya
dan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Sujarwa (2019). MODEL & PARADIGMA TEORI SOSIOLOGI SASTRA.


Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Banjarnahor, R. R., Waruwu, N. P., & Annisa, A. (2022). Analisis


Pendekatan Sosiologi Sastra Cerpen “Ada Tuhan” Karya
Lianatasya. Jurnal Basataka (JBT), 5(1), 27-33.
Dwi, F., Ginting, R., & Sinulingga, J. (2021). Analisis Legenda Lau
Umang Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo: Kajian
Sosiologi Sastra. Jurnal Basataka (JBT), 4(2), 75-84.

Dewi. (2016). Analisis Struktural dan Sosiologis Drama Mulih Karya I


Nyoman Manda. E-Jurnal Humanis, Fakultas Sastra dan Budaya
Unud Vol.15 No. 1 80-87

Kurniawan, H. (2012). Teori Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra.


Yogyakarta: Graha Ilmu. Lauma, A. (2017).

Anda mungkin juga menyukai