Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019
E-mail: embanglogita@rocketmail.com
Karya sastra merupakan hasil pemikiran dan cerminan dari sebuah budaya kelompok
masyarakat mana saja yang memiliki kebudayaan, oleh karena itu dalam karya satra banyak
menceritakan tentang interaksi manusia dengan manusia dan lingkunganya.Karya sastra
juga merupakan salah satu ungkapan rasa estetis dari seorang pengarang terhadap alam
sekitarnya.
Karya sastra yang baik biasanya mampu mengarahkan dan mendidik para pembaca
karena nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalamnya. Di balik fungsinya sebagai
bacaan yang menghibur, karya sastra merupakan media kontrol dalam dimensi fiksi. Karena
karya sastra lahir dari realitas objektif yang diangkat oleh pengarangnya dengan imajinasi-
realitas menjadi realitas baru. Karya sastra imajinatif di Indonesia terbagi menjadi tiga,
yaitu puisi, fiksi atau prosa naratif, dan drama.
Drama sebagai salah satu karya sastra yang juga memiliki keindahan dan makna
tersembunyi dibalik kata-katanya menjadikan drama sebagai karya seni yang estetis dan
patut untuk dianalisis nilai-nilai kehidupan dan sosial budaya yang terkandung di dalamnya.
Drama yang berjudul “Opera Kecoa” karya N. Riantiarno ini akan penulis analisis dengan
menggunakan pendekatan sosiologi sastra.
Karya sastra merupakan hasil pemikiran dan mana yang diingingkan oleh pengarangnya
masyarakat mana saja yang memiliki sebagai insan seni yang berunsur estetis
manusia dengan manusia dan hidup dan berhubungan dengan orang- orang
lingkunganya.Karya sastra juga merupakan yang berada disekitarnya, maka dalam proses
salah satu ungkapan rasa estetis dari seorang penciptaan karya sastra seorang pengarang
pengarang terhadap alam sekitarnya. Karya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya.
sastra merupakan suatau karya imajinatif dari Oleh karena itu, karya sastra yang lahir
tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai pengungkapan jiwa pengarang tentang
suatu gerak alur yang dinamis. Dengan 3) Latar dan peran latar
demikian, gerak alur terbentuk dari tiga Latar dalam pementasan drama terdiri
bagian utama, yaitu situasi awal atau dari tempat, waktu, dan suasana. Penataan
disebut juga pemaparan, konflik, serta latar akan menghidupkan suasana. Penataan
penyelesaiannya. latar akan menghidupkan suasana,
2) Tokoh dan penokohan menguatkan karakter tokoh, serta
Tokoh dalam drama mesti memiliki menjadikan pementasan drama semakin
ciri-ciri, seperti nama diri, watak, serta menarik.
lingkungan sosial yang jelas. Pendeknya, 4) Tema
tokoh atau karakter yang baik harusmemiliki Tema drama adalah gagasan atau ide
ciri atau sifat yang tiga dimensional, yaitu pokok yang melandasi suatu lakon
yang memiliki dimensi drama.Tema drama merujuk pada sesuatu
fisiologis,sosiologis,dan yang menjadi pokok persoalan yang ingin
psikologis.Harymawan (1988:25-26)dalam diungkapkan oleh penulis naskah.Tema itu
bukunya, Dramaturgi, menyebutkan bahwa bersifat umum dan terkait dengan aspek-
rincian dimensi fisiologis terdiriatas usia, aspek kehidupan di sekitar kita.
jenis kelamin, keadaan tubuh, dan ciri-ciri 5) Perlengkapan
muka; dimensi sosiologis terdiri atas status Perlengkapan merupakan unsur
sosial, pekerjaan (jabatan dan peranan di khas teater yang dapat berupa objek atau
dalam masyarakat),pendidikan, kehidupan benda-benda yang diperlukan sebagai
pribadi, pandangan hidup (kepercayaan, pelengkap cerita, seperti perlengkapan tokoh,
agama, danideologi), aktivitas sosial atau kostum, dan perlengkapan panggung.
organisasi, hobi dan kegemaran,bangsa Perlengkapan (dalam kramagung dan
(sukudan keturunan); dimensi psikologis wawancang) selalu sesuai dengan keperluan
meliputi mentalitas dan moralitas, cerita.
temperamen, dan intelegensi (tingkat 6) Bahasa
kecerdasan, kecakapan, dan keahlian khusus Bahasa dalam drama konvensional
dalam bidang-bidang tertentu). Biasanya, juga tunduk pada konvensi stilistika.
tokoh-tokoh utama munculdi awal cerita, Misalnya, para tokoh melakukan dialog
yaitu pada tahap pemaparan.Hal itu dengan menggunakan ragam bahasa yang
dimaksudkan agar publik, khususnya sesuai dengan lingkungan sosial mereka serta
pembaca atau penonton dapat mengenali watak mereka. Selain itu,seorang tokoh
mereka. berkomunikasi dengan tokoh lainnya untuk
menyampaikan suatu amanat. Kemudian, sastrawan, sastra dan masyarakat. Oleh sebab
diantara mereka diharapkan terjadi dialog itu ia mengatakan bahwa telaah sosiologis
yang bermakna yang akan menyebabkan suatu karya sastraakan mencakup tiga hal,
cerita berkembang. sebagi berikut.
Pendekatan Sosiologi Sastra a. Konteks sosial pengarang, yakni yang
Pada analisis ini digunakan menyangkut posisi sosial masyarakat
pendekatan sosiologi sastra, untuk itu perlu dan kaitannya dengan masyarakat
diulas tentang apa yang dimaksud sosiologi pembaca, termasuk di dalamnya faktor-
sastra tersebut. Sosiologi adalah suatu telaah faktor sosial yang bisa mempengaruhi si
yangobjektif dan ilmiah tentang manusia pengarang sebagai perseorangan
dalam masyarakat, tentang sosial dan disamping mempengaruhi isi karya
prosessosial. Sosiologi sastra, adalah suatu sastranya.
telaah sosiologis terhadap suatu karya b. Sastra sebagai cermin masyarakat,
sastra.Telaah sosiologis ini mempunyai tiga yang ditelaah adalah sampai sejauh
klasifikasi (Wellek dan Warren dalam mana sastra dianggap sebagai
Semi,1985:53) yaitu sebagai berikut. pencerminan keadaan masyarakat.
a. Sosiologi Pengarang: yakni yang c. Fungsi sosial sastra, dalam hal ini
mempermasalahkan tentang status sosial, ditelaah sampai berapa jauh nilai
ideologi politik, dan lain-lain yang sastra berkaitan dengan nilai
menyangkut diri pengarang; sosial,dan sampai sejauh mana nilai
b. sosiologi Karya Sastra: yakni sastra dipengaruhi oleh nilai sosial,
mempermasalahkan tentang suatu karya dan sampai seberapa jauh pula sastra
sastra yang menjadi pokok telaah adalah dapat berfungsi sebagai alat
tentang apa yang tersirat dalam karya penghibur dan sekaligus pendidikan
sastra tersebut dan apa tujuan atau bagi masyarakat pembaca.
amanat yang hendak disampaikannya; Sosiologi sastra adalah model
c. sosiologi Sastra: yang penelitian interdisiplin yang mengaitkan
mempermasalahkan tentang pembaca dan karya sastra dengan masyarakat. Maka model
pengaruh sosial karya dalam masyarakat. analisis yang dapat dilakukan meliputi tiga
Hampir sama dengan Ian Watt macam, sebagai berikut.
(dalam Semi, 1985:54) yang 1) Menganalisis masalah-masalah sosial
mengungkapkan bahwa sosiologi sastra yang terkandung dalam karya sastra itu
adalah hubungan timbal balik antara sendiri kemudian menghubungkannya
dalam karya sastra biasanya masih relevan sastra drama “Opera Kecoa” Karya
dalam kehidupan masyarakat.Sastra dapat Noebertus Riantiarno berdasarkan Sosiologi
dikatakan sebagai cermin masyarakat, atau Sastra.
diasumsikan sebagai salinan kehidupan,
tidak berarti struktur masyarakat seluruhnya PEMBAHASAN
dapat tergambar dalam sastra. A. Alur dan Pengaluran
Drama Opera Kecoa ini
METODOLOGI PENELITIAN berisikancerita demokrasi, tuntutan keadilan,
Metode yang digunakan dalam penelitian ini kemiskinan, pemerintah yang adil, isu
adalah metode deskriptif kualitatif. perempuan, adat perkawinan, diskriminasi
Menggunakan metode kualitatif dengan rasial dan penyalahgunaan kekuasaan oleh
alasan karena permasalahan yang diteliti pejabat ini mendominasi isi tubuh lakon
dalam penelitian ini belum jelas, holistik, Opera Kecoa. Drama ini beralur maju
kompleks, dinamis dan penuh makna mundur (flashback).Prtama pengarang
sehingga tidak mungkin data pada situasi menceritakan terlebih dahulu masa yang
sosial tersebut dapat dijaring secara akan dating, kemudian diceritakan peristiwa
kuantitatif (Sugiyono, 2011, hlm. 381). secara runtut dari awal sampai akhir.Alur
Sedangkan menurut Ratna, 2015: 47) Cerita dimulai dengan narasi yang
metode kualitatif memberikan perhatian mengenalkan konflik pada naskah drama,
terhadap data ilmiah, dan hubungannya yaitu orang-orang bawah (miskin)yang selalu
dengan konteks keberadaanya. cara-cara dipinggirkan oleh kaum atas (pejabat/orang
inilah yang mendorong metode kualitatif kaya), dapat dilihat sebagai berikut:
dianggap sebagai multimetode sebab (Mereka berhimpitan di gorong-gorong
dan kolong jembatan
penelitian pada gilirannya melibatkan
sementara yang lainmain golf
sejumlah besar gejala sosial yang relevan. mereka merindukanrumputan
sementara yang lain berkelimpahan
Dalam penelitian karya sastra misalnya akan
Mereka cuma kecoa
dilibatkan pengarang lingkungan sosial Sementara yang lain, garuda)
dimana pengarang berada, termasuk unsur- Setelah pengenalan konflik itu,
unsur kebudayaan pada umumnya. Penelitian terjadilah klimaks pertama pada babak dua,
ini menggambarkan data dalam bentuk kata- yaitu Roima masuk dengan membawa mayat
kata atau gambar-gambar bukan berupa Julini.Ia berteriak-teriak bahwa Julini tidak
angka. Oleh karena itu, melalui metode pernah menyakiti siapapun dan hanya
penelitian kualitatif ini penulis menganalisis berjuang demi hidupnya sendiri, tetapi malah
ditembak mati. Babak ini merupakan dan berangan-angan tentang masa depan
klimaks pertama karena mengharukan dan mereka. Mereka ingin melakukan bedah
hanya memberi pengenalan sedikit saja. plastik agar kelihatan dan terasa perawan
Pada babak tiga, terjadi pengenalan lagi, lalu kembali ke desa dengan menjadi
tokoh dengan menghadirkan Roima dan orang yang baru dan bersih. Namun, mereka
Julini. Pada babak empat sampai enam, sadar ketika Tarsih datang membawa kabar
pengenalan tokoh utama lain buruk bahwaakan ada pajak yang lebih
diantaranyayaitu Tuminah, Tarsih dan tinggi, maka para pelanggan harus membayar
Tukang Sulap. Pada babak tersebutpun semakin mahal kepada mereka. Walaupun
terjadi peningkatan konflik karena tema mengeluh, mereka akhirnya harus
drama semakin berkembang. menerimanya.
Babak setelahnya juga merupakan Sementara, Roima memasuki dunia
peningkatan konflik, di mana Julini bandit dengan bantuan Tuminah, yang dulu
danRoima menemui Tarsih dan Tuminah pernah menyerahkan keperawanannya
untuk meminta tolong.Tetapi karena kepada pemimpin bandit tersebut yang
hubungan mereka dengan Tarsih sudah tidak bernama Kumis.Setelah sedikit dihina,
baik, pertemuan serasa dingin. Roima dan akhirnya Roima diterima dan dipekerjakan.
Julini mengurungkan niatnya untuk meminta Pekerjaan Julini pada babak empat
tolong.Namun kelihatannya Tuminah masih belas sudah lebih maju. Pakaiannya sudah
bersedia memberi salam hangat dan model buatan luar negeri dan ia mampu
membantu mereka. membeli wig dan aksesoris lainnya. Para
Setelah itu Julini dan Roima pergi wanita tunasusila sangat bangga melihat
dan mencari tempat untuk berbicara Julini yang semakin berkembang dan
berdua.Mereka berbincang-bincang di mengagumi Julini karena ia terlihat tidak
lapangan golf yang tebal dengan rerumputan. pernah memiliki masalah dalam hubungan
Namun, mereka diusir oleh Satpam-1 karena asmaranya.
akanada Pejabat yang main dengan Tamu Namun, hidup rumah tangganya
Asing. Setelah permainan sudah selesai, sudah tidak baik.Oleh karena Roima sudah
Julini dan Roima bertemu dengan Asnah, dihormati oleh Kumis dan mulai naik
yang menawarkan tanah untuk mereka agar pangkat, mereka jarang bisa bertemu dan
bisa membuka usaha pijat dan lain-lain. tidak punya waktu untuk bermesraan.Ini
Sementara, di kompleks wanita membuat Julini merasa ditelantarkan dan
tunasusila,mereka sedang bersenda-gurau sedikit curiga.
Hingga suatu saat Tibal keluar dari mempunyai monumen, lapangan golf, dan
penjara dan sangat marah ketika melihat kemewahan lain yang luar biasa.
Tuminah sudah menjadi wanita tunasusila. Di dalam latar tempat luas ini ada
Kemudian saat Roima menenangkan beberapa tempat sempit, sebagai berikut:
Tuminah dalam dekapannya, saat itu pula - Emperan Plaza Monumen –
Julini melihat dan semuanya hancur di mata tempat monumen besar yang
Julini. Terjadilah pertengkaran di antara dijaga Satpam
mereka. - Kompleks Pelacuran – tempat
Dalam babak dua puluh satu usaha Tarsih, pada sore dan malam
ditayangkan bahwa ada petugas yang datang hari ramai dikunjungi pelanggan
ke lingkungan mereka dan menyeramahinya, - Di Kolong Jembatan
sampai-sampai Julini balik berbicara, dan - Gubuk-gubuk Perkampungan
para Banci tidak terima kemudian memukuli Kumuh – tempat orang miskin,
petugas tersebut. Petugas memerintah satpam tukang pijat biasa tidak laku
untuk memakai pistonya dengan maksud - Padang Golf – dekat dengan
mengamankan, namun Julini terkena peluru Kawasan Kumuh dan Kompleks
pistol yang menyasar ke arahnya. Seketika Pelacuran, tempat orang penting
Roima menghampiri, kemudian mereka berhiburan
menuntut pejabat untuk membuatkan - Sudut Jalan Dekat Perkampungan
patung/monumen Julini, sebab menurut Kumuh
mereka kematian Julini adalah hal yang - Markas Para Bandit – di bawah
bersejarah. pimpinan Kumis, tempat aman
B. Latar untuk anak buah Kumis
1) Latar Tempat - Lokasi Proyek – tempat yang
Latar tempat luas di Opera Kecoa diindahkan dengan kata kosong
ialah ibu kota Indonesia, yaitu Jakarta. - Rumah Julini – bukan di tempat
Jakarta pada lakon ini digambarkan dengan kumuh lagi, tempat terjadinya
dua sisi yang sangat berbeda, yaitu1) Jakarta pertengkaran antara Roima dan
untuk rakyat kecil, yang penuh dengan Julini
rumah kecil (gubuk), kecoa, pekerja seks - Rumah Pak Pejabat – Roima dan
komersial, waria, dan sebagainya, dan 2) para banci menuntut pejabat untuk
Jakarta untuk yang berkuasa, yang membuatkan monumen Julini
Bagaimana kalau nanti saja itu tunasusila yang paling akrab dengan Tarsih.
kita tanyakan, Mbak Tarsih?
Untuk Roima, tampaknya dia masih punya
Kasihan, masih capek. Sudah
makan, Jul?Roima? rasa kasih sayang:
ROIMA:
TARSIH:
Biar aku yang bicara. Kalau ada
Tidak, Tum. Kita sekarang harus
apa-apa, aku akan melindungi
tahu jelas tujuan orang biarpun
kamu.
dia itu teman kita sendiri.
Ingat pengalaman kita dulu.Aku
TUMINAH:
tidak mau lagi diremehkan
Roima
orang.Ingat juga masa lalu
(MEMEGANG TANGAN
kamu.Kamu serahkan
ROIMA)
kehormatan jadi nyamikan orang
konyol.Kamu lakukan itu untuk
ROIMA:
kepentingan kakakmu.
(BALAS MEMEGANG TANGAN
Tapi apa hasilnya? Kamu
TUMNAH, TAPI JENGAH
dihancurkan juga dan kakakmu
SENDIRI)
masuk penjara.Kita harus keras,
Aku pergi.Julini pasti sudah di
Tum, harus.Itu kalau kita sayang
rumah.
kepada diri sendiri.Menolong
orang boleh, tapi kita tetap harus
TUMINAH:
minta imbalan. Begitulah tata
Ya.Kamu milik Julini.Aku lupa.
cara hidup di kota besar. Kalau
kita lemah, habis kita.
Pertama kali ia melakukan hubungan
TUMINAH: seks adalah dengan Kumis. Menurut Tarsih,
Lho, ini apa-apaan? Kita belum
hal ini dilakukan untuk melindungi kakaknya
tahun Julini datang mau apa, kok
sudah curiga. Mentang-mentang dari penjara. Namun, itu tidak berhasil.Kini
dia datang dari desa.
dia menjadi pekerja seks komersial yang
TARSIH: ternama, sangat pintar dalam melaksanakan
Orang-orang sudah tahu kita
pekerjaannya sehingga orang penting seperti
sukses. Kalaumereka datang
sama kita, apalagi yang Pejabat dan Tamu Asing betah dan ingin
diharapkan kalau bukan
berlama-lama dengannya.Sementara Kumis
pertolongan?
Namun, hal ini membuat hati Tarsih menjadi (yang merenggut kehormatan Tuminah untuk
tidak tenang.Dia merasa bahwa dia sudah
pertamakalinya) masih terkenang nikmat
menjadi orang pengusir sehingga menangis
sendiri. berhubungan dengan Tuminah dan merasa
telah jatuh hati pada Tuminah.
4) Tuminah
Karena sudah menjual hubungan seks
Tuminah adalah pegawai Tarsih yang
kepada banyak lelaki, Tuminah memandang
paling terlihat.Dia adalah mantan kekasih
sebelah mata mengenai cinta.Ia tidak merasa
Roima, simpanan hati Kumis, dan wanita
bahwa cinta sesungguhnya ada. Sementara,
- Para kecoa dinyatakan mabuk karena dipanggil Nano, lahir di Cirebon pada
- Tarsih digusur dari rumah/tempat menjadi pemimpin Teater Koma, grup drama
pelacuran miliknya oleh Petugas dan yang sampai awal 1985 telah mementaskan
- Di lapangan golf Julini dan Roima Dengan suasana penuh musik dan nyanyian,
diusir agar Pejabat dan Tamu Asing dramanya yang telah berhasil mendatangkan
dapat bermain golf tanpa diganggu. banyak penonton antara lain: Opera Ikan
Asin (saduran karya Bertolt Bretcht), Opera
Salah Kaprah (olahan dari The Comedy of metode flashback untuk membuat nuansa
Errors karya Shakespeare). Selain naskah drama dalam cerita ini.Satu hal yang menjadi
olahan karya asing, Nano juga mementaskan ciri khas dari karya-karya Nano Riantiarno
cerita yang dibuatannya sendiri seperti adalah menampilkan tokoh-tokoh dari
Rumah Kertas, Maaf, Maaf, Maaf, dan Opera kalangan kelas sosial menengah bawah,
Kecoa. kendati ada juga karyanya yang
Diluar panggung, Nano pun menulis menampilkan kelas sosial atas atau
17 judul skenario film di antaranyaseperti dr. penguasa.Tampilnya kalangan kelas sosial
Siti Pertiwi, Sang Juara, Gaun Pengantin, menengah bawah tersebut secara dominan
dan Jakarta, Jakarta. Pada Festifal Film pada sejumlah karyanya mengindikasikan
Indonesia di Ujung Pandang tahun 1978 keberpihakan pengarang terhadap nasib dan
Nano berhasil mendapatkan Piala Citra untuk persoalan-persoalan yang dihadapi kaum
skenario film Jakarta, Jakarta. Dramawan marjinal tersebut.
yang juga redaktur majalah pada zamannya
B. Konteks Sosial Drama “Opera Kecoa”
ini memulai bermain drama sejak tahun 1964
Drama ini mencerminkan pengarang
saat iamenduduki sekolah menengah di
yang ingin menyampaikan sesuatu yang
Cirebon yang termasuk kota kelahirannya.
penting kepada pembaca, tidak hanya untuk
Pada pementasan Caligula, pemeran utama
menjadi tontonan dan hiburan. Banyak hal-
dalam drama tersebut sakit dan ia diminta
hal yang berkaitan dengan sosial budaya
untuk menggantikan selama 10 hari, ia pun
yang ia soroti dalam drama ini, tatkala kita
berlatih keras. Sejak itulahia menekuni dunia
membaca naskah drama atau bahkan
panggung dan lupa pada cita-citanya untuk
menonton pementasan drama Opera Kecoa
menjadi seorang professor. Tamat SMA
ini. Opera Kecoamerupakan drama rekaan
iamemasuki Akademi Teater Nasional
yang memaparkan pemikiran
(ATNI) Jakarta, kemudian bergabung dalam
pengarang.Dalam hal ini sikap pengarang
grup Teater Populer.
yang memihak kepada kaum bawah sangat
Pada tahun 1975, Nano melakukan
terlihat.
perjalanan keliling Indonesia untuk lebih
Opera Kecoa karya Riantiarno
mengenal kehidupan teater di berbagai
merupakan lakon yang dalam
tempat.
sejarahpementasannya telah mengalami
Drama yang berjudul Opera Kecoa
pelarangan serta dicekal.Lakon ini
ini merupakan drama trilogi karangan N.
mengangkatsisi kehidupan masyarakat di
Riantiarno.N Riantiarno menggunakan
tertutup kemungkinan bahwapemberitaan ini masyarakat tidak dapat diabaikan begitu saja,
turut memberikan dampak pada minat serta dantidak cukup diatasi dengan suatu
perhatian masyarakatterhadap pementasan pemberitaan atau bentuk klarifikasi
Opera Kecoa. lain.Daripada mengambil risiko
Akan tetapi, kesuksesan tersebut penanggulangan, pemerintah memilih
tidak hanya terjadi pada pementasan ditahun untukmemberangus potensi tersebut dan
2003, ketika Orde Baru telah tumbang dan memutus komunikasi dengan cara
pemberitaan sejarah pelaranganserta melakukanpelarangan dan pencekalan.
pencekalan di waktu lalu kembali beredar Upaya pelarangan ini dengan
menyambut penyelenggaraanproduksi Teater sendirinyamenunjukkan singgungan terhadap
Koma yang ke-100 tersebut. Pementasan kepentingan pemerintah.Masalah inilah
pertamanya delapanbelas tahun sebelumnya yanghendak dikaji dalam penelitian ini.
di Graha Bhakti Budaya, TIM, juga disambut Secara umum, jika ditinjau dari pola
antusiasdengan tingkat animo penonton yang pemerintahan Orde Baru yangcenderung
cukup mencengangkan untuk ukuran represif ditambah fakta bahwa lakon Opera
masaitu, yaitu berhasil menyedot 6.950 Kecoa sarat diwarnaidengan kritik sosial,
penonton dalam sepuluh hari, atau rata- gesekan antara kepentingan pemerintah
ratasekitar tujuh puluh persen lebih dari dengan keberadaanlakon ini sudah tergambar
kapasitas gedung setiap harinya dengan jelas. Namun, gambaran awal ini
(Janarto,1997: 157). masih perludianalisis lebih lanjut
Keberhasilan lakon ini dalam berdasarkan data-data yang ada dengan
menarik minat dan antusiasme menggunakanpendekatan teoretis yang
masyarakatluas membuka pintu gerbang bagi mungkin. Untuk itu, penelitian ini
perwujudan potensi Opera Kecoa bermaksud mengkajibagaimana kehidupan
sebagaisarana komunikasi yang efektif.Di masyarakat pinggir ditampilkan dalam
satu sisi, upaya pelarangan menyiratkan Opera Kecoasehingga lakon ini begitu
kesanbahwa lakon ini tidak layak untuk mengkhawatirkan pemerintah Orde Baru
dipentaskan dan dapat memberikan sekaligusmengundang minat, antusiasme,
akibatburuk bagi masyarakat. Namun, di sisi atau keingintahuan yang besar dari
lain, upaya pelarangan tersebut masyarakat.
justrumempertegas fakta bahwa kekuatan Opera Kecoa merupakan bagian
Opera Kecoa sebagai media komunikasi kedua dari trilogi Bom Waktu, OperaKecoa,
yangmampu memengaruhi persepsi dan Opera Julini.Namun, sebagai objek
penelitian, naskah drama OperaKecoa politik dengan lakon yang diungkap dalam
dipandang dapat berdiri sendiri karena penelitian ini, pemahaman posisi seniman
seperti bisa dilihat dari dan penguasa poltik bahwa keduanya dalam
sejarahpementasannya, lakon ini dapat satu wacana simbolik.Opera Kecoa adalah
dipentaskan secara mandiri di luar ekspresi politik masyarakatnya untuk
rangkaiantriloginya. Sebagai sebuah lakon, melawan kekuatan penguasa dan keadaan
Opera Kecoa dapat dipahami secara utuh sosial yang tak adil.
tanpaharus membaca naskah yang lain.
C. Nilai Drama “Opera Kecoa” SIMPULAN
Tokoh-tokoh dalam drama ini Dapat disimpulkan bahwa drama opera
menganggap diri mereka kecoa, hewan kotor kecoa adalah salah satu karya Nano
yang berada di gorong-gorong dan hidup di Riantiarno yang menarik untuk dikaji dan
comberan.Wanita pekerja seks komersial dijadikan sebagai tolak ukur betapa kerasnya
menyadari bahwa pekerjaan mereka perjuangan hidup kaum urban yang berada
sebenarnya tidak baik.Mereka tidak dipinggiran kota dan termarjinalkan. Drama
merasakan kebahagiaan yang hakiki.Bahkan ini mengisahka tentang orang-orang dari
seorang waria seperti Julini sedih juga jika stasus sosial yang diwakili oleh para pelacur,
mengingat keinginannya yang ingin waria, dan bandit kelas teri yang berjuang
memiliki anak.Mereka pun mendambakan dan mencari penghidupan dikota besar,
masa depan yang baik. mereka digusur, ditembak, dan
Makna ideologis dalam drama Opera Kecoa perkampungan mereka dibakar. Keadilan
adalah (1) berpihak pada kaum tidak berpihak pada mereka, mereka hanya
urbanmiskin/kaum pinggiran, (2) mendorong dianggap kecoa yang menjijikan.Naskah
politik demokratisasi dan kritik sosial opera kecoa dipilih karena sangat menarik
ekonomi, (3) kuam pinggiran sebagai dan isinya relevan dengan kondisi
pahlawan, (4) diskriminasi rasial dan masyarakat sekarang ini.Drama ini juga
penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat. (5) banyak menuai kontroversi dan sering
lakon/ drama bisa digunakan untuk dicekal dalam pementasannya.
memberdayakan orang-orang pinggiran dan
menyoroti perjuangannya supaya masyarakat DAFTAR PUSTAKA
umum bisa mengerti kehidupan yang lebih Aminuddin.1987. Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.
baik dan dapat membantu kondisi sosialnya.
Adanya korelasi langsung antara kehidupan
Elistia, inong. 2012. Sosiologi sastra sebagai Semi, Atar. 1985. Kritik Sastra. Bandung:
pendekatan menganalisis karya sastra. Angkasa
http://inongelistia.blogspot.com/. 27
Maret 2013.
Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang:
Angkasa Raya
Endraswara,Suwardi.2008.MetodePenelitianS
astra:Epistemologi, Model,
Teori,danAplikasi. Sumardjo, Jakob. 2004. Menulis Cerita
Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Y Pendek. Bandung: Pustaka Latifah
ogyakarta.
Luxemburg, J. V, dkk. 1984. Pengantar Ilmu Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995.
Sastra. Jakarta: Gramedia. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama