Anda di halaman 1dari 22

BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252

Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA DRAMA “OPERA KECOA”


KARYA NOERBERTUS RIANTIARNO
Embang Logita

E-mail: embanglogita@rocketmail.com

Karya sastra merupakan hasil pemikiran dan cerminan dari sebuah budaya kelompok
masyarakat mana saja yang memiliki kebudayaan, oleh karena itu dalam karya satra banyak
menceritakan tentang interaksi manusia dengan manusia dan lingkunganya.Karya sastra
juga merupakan salah satu ungkapan rasa estetis dari seorang pengarang terhadap alam
sekitarnya.
Karya sastra yang baik biasanya mampu mengarahkan dan mendidik para pembaca
karena nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalamnya. Di balik fungsinya sebagai
bacaan yang menghibur, karya sastra merupakan media kontrol dalam dimensi fiksi. Karena
karya sastra lahir dari realitas objektif yang diangkat oleh pengarangnya dengan imajinasi-
realitas menjadi realitas baru. Karya sastra imajinatif di Indonesia terbagi menjadi tiga,
yaitu puisi, fiksi atau prosa naratif, dan drama.
Drama sebagai salah satu karya sastra yang juga memiliki keindahan dan makna
tersembunyi dibalik kata-katanya menjadikan drama sebagai karya seni yang estetis dan
patut untuk dianalisis nilai-nilai kehidupan dan sosial budaya yang terkandung di dalamnya.
Drama yang berjudul “Opera Kecoa” karya N. Riantiarno ini akan penulis analisis dengan
menggunakan pendekatan sosiologi sastra.

Kata Kunci : Sastra, drama dan sosiologi sastra,

PENDAHULUAN memberikan gambaran kehidupan sebagai

Karya sastra merupakan hasil pemikiran dan mana yang diingingkan oleh pengarangnya

cerminan dari sebuah budaya kelompaok sekaligus menunjukkan sosok manusia

masyarakat mana saja yang memiliki sebagai insan seni yang berunsur estetis

kebudayaan, oleh karena itu dalam karya dominan.

satra banyak menceritakan tentang interaksi Pengarang merupakan anggota yang

manusia dengan manusia dan hidup dan berhubungan dengan orang- orang

lingkunganya.Karya sastra juga merupakan yang berada disekitarnya, maka dalam proses

salah satu ungkapan rasa estetis dari seorang penciptaan karya sastra seorang pengarang

pengarang terhadap alam sekitarnya. Karya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya.

sastra merupakan suatau karya imajinatif dari Oleh karena itu, karya sastra yang lahir

seorang yang dilandasikesadaran dan ditengah-tengah masyarakat merupakan hasil

tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai pengungkapan jiwa pengarang tentang

karya seni.Karya sastra juga banyak

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


47
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

kehidupan, peristiwa, serta pengalaman kebudayaan-kebudayaan yang


hidup yang telah dihayatinya. melatarbelakanginya.
Menurut pendekatan sosiologi sastra, Dalam hal ini, yang akanmenjadi
karya sastra dilihat hubungannya dengan bahan analisis adalah drama. Drama sebagai
kenyataan, sejauh mana karya sastra itu salah satu karya sastra yang juga memiliki
mencerminkan kenyataan.Kenyataan di sini keindahan dan makna tersembunyi dibalik
mengandung arti yang cukup luas, yakni kata-katanya menjadikan drama sebagai
segala sesuatu yang berada di luar karya karya seni yang estetis dan patut untuk
sastra dan yang diacu oleh karya dianalisis nilai-nilai kehidupan dan sosial
sastra.Demikianlah, pendekatan sosiologi budaya yang terkandung di dalamnya. Drama
sastra menaruh perhatian pada aspek yang berjudul “Opera Kecoa” karya N.
dokumenter sastra dengan landasan suatu Riantiarno ini akan penulis analisis dengan
pandangan bahwa sastra merupakan menggunakan pendekatan sosiologi sastra.
gambaran atau potret fenomena sosial. Opera Kecoa dipentaskan pertama
Pada hakikatnya, fenomena sosial itu kali oleh Teater Koma di Pusat Kesenian
bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada 27 Juli-
sehari-hari, bisa diobservasi, difoto, dan 3 Agustus 1985.Penulis naskah drama
didokumentasikan. Oleh pengarang, tersebut adalah N. Riantiarno.Opera Kecoa
fenomena itu diangkat kembali menjadi merupakan bagian kedua dari trilogi Opera
wacana baru dengan proses kreatif Kecoa.Trilogi bagian pertama adalah Bom
(pengamatan, analisis, interpretasi, refleksi, Waktu dan trilogi bagian ketiga adalah Opera
imajinasi, evaluasi, dan sebagainya) dalam Julini. Opera Kecoa merupakan salah satu
bentuk karya sastra. drama yang menceritakan kehidupan
Maka, memandang karya sastra sosial.Drama ini merupakan cerminan dari
sebagai penggambaran dunia dan kehidupan kehidupan yang sebenarnya. N. Riantiarno
manusia, kriteria utama yang dikenakan pada begitu pandai menggambarkan keadaan
karya sastra adalah "kebenaran" kehidupan pada saat itu. Konflik-konflik
penggambaran, atau yang hendak yang ada pada drama ini merupakan konflik
digambarkan. Dengan demikian, sebuah yang dapat ditemui pada kehidupan nyata,
karya sastra tidak pernah berangkat dari seperti kehidupan yang dialami oleh Julini,
kekosongan sosial.Artinya karya sastra Pejabat, dan Tuminah.Berdasarkan uraian
ditulis berdasarkan kehidupan sosial tersebut, maka penulis memberi judul
masyarakat tertentu dan menceritakan “Analisis Sosiologi Sastra Drama Opera

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


48
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

Kecoa Karya Noerbertus Riantiarno”. Pengertian Drama


Berdasarkan latar belakang tersebut, Kata drama berasal dari kata Yunani
rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai yaitu draomai yang berarti berbuat,berlaku,
berikut. 1) Bagaimana analisis struktur bertindak, bereaksi, dan sebagainya.Drama
drama “Opera Kecoa” karya N. Riantiarno?; berarti perbuatan atautindakan(Harymawan,
2) Bagaimana konteks sosial dan budaya 1988:1).Drama adalah cerita tiruan prilaku
dalam drama “Opera Kecoa” dikaitkan manusia yang dipentaskan (Semi, 1988:
dengan konteks sosial dan budaya di dunia 156).Menurut Ferdinan Brunetiere dan
nyata?; 3) Bagaimana fungsi dan nilai-nilai BalthazarVerhagendalam Hasanuddin
yang terdapat dalam drama “Opera Kecoa” (1996:2) drama adalah kesenian yang
karya N. Riantiarno? melukiskan sifat dan sikap manusia dan
harus melahirkan kehendak manusia dengan
KAJIAN TEORI actiondan perilaku. Mulyanadkk. (1998:144)
Pengertian Naskah Drama mengemukakan bahwa drama adalahsalah
Harymawan (1988:23) satu genre sastra yang hidup dalam dua
mengemukakan naskah drama adalah bentuk dunia, yaitu seni pertunjukkan dan seni
ataurencana tertulis dari cerita drama. teater. Berdasarkan teori di atas dapat
Selanjutnya Menurut Waluyo (2002:2) disimpulkan bahwa drama merupakan
naskah dramaadalah salah satu jenis karya perbuatan atau tindakan yang melukiskan
sastra yang ditulis dalam bentuk dialog sifat, dan sikap manusia baik untuk
yangdidasarkanatas konflik batin dan senipertunjukkan dan seni teater.
mempunyai kemungkinan dipentaskan.
Sedangkan menurut Luxemburg Unsur-Unsur Drama
dkk.(1984:158) menyebutkan bahwa naskah Dalam bukunya, Mulyana
drama ialah semua naskah yang bersifat dkk.(1998:147-150) menjabarkan struktur
dialog-dialog yang isinya membentangkan drama sebagai berikut.
sebuah alur. Jadi,berdasarkan pengertian- 1) Alur dan pengaluran
pengertian tersebutdapat disimpulkan bahwa Yang menyangkut kaidah alur adalah
naskah drama adalah bentuk atau rencana pola dasar cerita, konflik, gerak alur,dan
tertulis daricerita drama yang ditulis dalam penyajiannya.Yang disebut konflik adalah
bentuk dialog untuk dipentaskan. terjadinya tarik-menarik antara kepentingan-
kepentingan yang berbeda, yang
memungkinkan lakon berkembang dalam

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


49
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

suatu gerak alur yang dinamis. Dengan 3) Latar dan peran latar
demikian, gerak alur terbentuk dari tiga Latar dalam pementasan drama terdiri
bagian utama, yaitu situasi awal atau dari tempat, waktu, dan suasana. Penataan
disebut juga pemaparan, konflik, serta latar akan menghidupkan suasana. Penataan
penyelesaiannya. latar akan menghidupkan suasana,
2) Tokoh dan penokohan menguatkan karakter tokoh, serta
Tokoh dalam drama mesti memiliki menjadikan pementasan drama semakin
ciri-ciri, seperti nama diri, watak, serta menarik.
lingkungan sosial yang jelas. Pendeknya, 4) Tema
tokoh atau karakter yang baik harusmemiliki Tema drama adalah gagasan atau ide
ciri atau sifat yang tiga dimensional, yaitu pokok yang melandasi suatu lakon
yang memiliki dimensi drama.Tema drama merujuk pada sesuatu
fisiologis,sosiologis,dan yang menjadi pokok persoalan yang ingin
psikologis.Harymawan (1988:25-26)dalam diungkapkan oleh penulis naskah.Tema itu
bukunya, Dramaturgi, menyebutkan bahwa bersifat umum dan terkait dengan aspek-
rincian dimensi fisiologis terdiriatas usia, aspek kehidupan di sekitar kita.
jenis kelamin, keadaan tubuh, dan ciri-ciri 5) Perlengkapan
muka; dimensi sosiologis terdiri atas status Perlengkapan merupakan unsur
sosial, pekerjaan (jabatan dan peranan di khas teater yang dapat berupa objek atau
dalam masyarakat),pendidikan, kehidupan benda-benda yang diperlukan sebagai
pribadi, pandangan hidup (kepercayaan, pelengkap cerita, seperti perlengkapan tokoh,
agama, danideologi), aktivitas sosial atau kostum, dan perlengkapan panggung.
organisasi, hobi dan kegemaran,bangsa Perlengkapan (dalam kramagung dan
(sukudan keturunan); dimensi psikologis wawancang) selalu sesuai dengan keperluan
meliputi mentalitas dan moralitas, cerita.
temperamen, dan intelegensi (tingkat 6) Bahasa
kecerdasan, kecakapan, dan keahlian khusus Bahasa dalam drama konvensional
dalam bidang-bidang tertentu). Biasanya, juga tunduk pada konvensi stilistika.
tokoh-tokoh utama munculdi awal cerita, Misalnya, para tokoh melakukan dialog
yaitu pada tahap pemaparan.Hal itu dengan menggunakan ragam bahasa yang
dimaksudkan agar publik, khususnya sesuai dengan lingkungan sosial mereka serta
pembaca atau penonton dapat mengenali watak mereka. Selain itu,seorang tokoh
mereka. berkomunikasi dengan tokoh lainnya untuk

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


50
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

menyampaikan suatu amanat. Kemudian, sastrawan, sastra dan masyarakat. Oleh sebab
diantara mereka diharapkan terjadi dialog itu ia mengatakan bahwa telaah sosiologis
yang bermakna yang akan menyebabkan suatu karya sastraakan mencakup tiga hal,
cerita berkembang. sebagi berikut.
Pendekatan Sosiologi Sastra a. Konteks sosial pengarang, yakni yang
Pada analisis ini digunakan menyangkut posisi sosial masyarakat
pendekatan sosiologi sastra, untuk itu perlu dan kaitannya dengan masyarakat
diulas tentang apa yang dimaksud sosiologi pembaca, termasuk di dalamnya faktor-
sastra tersebut. Sosiologi adalah suatu telaah faktor sosial yang bisa mempengaruhi si
yangobjektif dan ilmiah tentang manusia pengarang sebagai perseorangan
dalam masyarakat, tentang sosial dan disamping mempengaruhi isi karya
prosessosial. Sosiologi sastra, adalah suatu sastranya.
telaah sosiologis terhadap suatu karya b. Sastra sebagai cermin masyarakat,
sastra.Telaah sosiologis ini mempunyai tiga yang ditelaah adalah sampai sejauh
klasifikasi (Wellek dan Warren dalam mana sastra dianggap sebagai
Semi,1985:53) yaitu sebagai berikut. pencerminan keadaan masyarakat.
a. Sosiologi Pengarang: yakni yang c. Fungsi sosial sastra, dalam hal ini
mempermasalahkan tentang status sosial, ditelaah sampai berapa jauh nilai
ideologi politik, dan lain-lain yang sastra berkaitan dengan nilai
menyangkut diri pengarang; sosial,dan sampai sejauh mana nilai
b. sosiologi Karya Sastra: yakni sastra dipengaruhi oleh nilai sosial,
mempermasalahkan tentang suatu karya dan sampai seberapa jauh pula sastra
sastra yang menjadi pokok telaah adalah dapat berfungsi sebagai alat
tentang apa yang tersirat dalam karya penghibur dan sekaligus pendidikan
sastra tersebut dan apa tujuan atau bagi masyarakat pembaca.
amanat yang hendak disampaikannya; Sosiologi sastra adalah model
c. sosiologi Sastra: yang penelitian interdisiplin yang mengaitkan
mempermasalahkan tentang pembaca dan karya sastra dengan masyarakat. Maka model
pengaruh sosial karya dalam masyarakat. analisis yang dapat dilakukan meliputi tiga
Hampir sama dengan Ian Watt macam, sebagai berikut.
(dalam Semi, 1985:54) yang 1) Menganalisis masalah-masalah sosial
mengungkapkan bahwa sosiologi sastra yang terkandung dalam karya sastra itu
adalah hubungan timbal balik antara sendiri kemudian menghubungkannya

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


51
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

dengan kenyataan yang pernah terjadi. Sosiologi sastra dapat meneliti


Pada umumnya disebut sebagai aspek sastra sekurang-kurangnya tiga perspektif.
ekstrinsik, model hubungan yang terjadi Pertama, perspektif teks sastra, artinya
disebut refleksi. peneliti menganalisis sebagai sebuah refleksi
2) Sama seperti di atas, tetapi dengan cara kehidupan masyarakatdan sebaliknya.Teks
menemukan hubungan antar biasanya dipotong-potong, diklasifikasikan
struktur,bukan aspek-aspek tertentu, dan dijelaskan makna sosiologinya.
dengan model hubungan yang bersifat Kedua, prespektif biografis, yaitu peneliti
dialektika. menganalisis pengarang. Perspektif ini akan
3) Menganalisis karya sastra dengan berhubungan dengan kisah hidup seorang
tujuan untuk memperoleh informasi pengarang dan latar belakang sosialnya.
tertentu, dilakukan oleh disiplin tertentu. Ketiga, perspektif reseptif,yaitu peneliti
Model analisis yang pada umumnya menganalisis penerimaan masyarakat
menghasilkan penelitian karya sastra terhadap teks sastra (Endraswara,2008:80).
sebagai gejala kedua (Ratna,2006:339- Dari uraian di atas, dapat
340). disimpulkan maksud dari sosiologi sastra
Menurut Laurenson dan disini adalah, sosiologi sastra yang lebih
Swingewood (dalam Endraswara, 2008:78) menitikberatkan sosiologi karya sastra
terdapattiga prespektif berkaitan dengan denganpendekatan kepada sastra sebagai
sosiologi sastra, yaitu: cermin masyarakat, yang dapat dipahami
1) penelitian yang memandang karya sastra untuk mengetahui sampai sejauh mana karya
sebagai dokumen sosial yang di sastra (drama) dapat mencerminkan
dalamnya merupakan refleksi situasi gambaran kehidupan masyarakat bawah dan
pada masa sastra itu diciptakan, masyarakat atas. Lalu sejauh mana genre
2) penelitian yang mengungkap sastra sastra yang dipergunakan pengarang (drama)
sebagai cermin situasi sosial penulisnya, dapat dianggap mewakili masyarakat.
3) penelitian yang menangkap sastra Sosiologi karya sastra itu sendiri lebih
sebagai manifestasi peristiwa sejarah dan memperoleh tempat dalam penelitian sastra
keadan sosial budaya karena sumber-sumber yang dijadikan acuan
Ketiga hal tersebut dapat berdiri mencari keterkaitan antara permasalahan
sendiri-sendiri dan atau diungkap sekaligus dalam karya sastra dengan permasalahan
dalam penelitian sastra. dalam masyarakat lebih mudah diperoleh. Di
samping itu, permasalahan yang diangkat

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


52
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

dalam karya sastra biasanya masih relevan sastra drama “Opera Kecoa” Karya
dalam kehidupan masyarakat.Sastra dapat Noebertus Riantiarno berdasarkan Sosiologi
dikatakan sebagai cermin masyarakat, atau Sastra.
diasumsikan sebagai salinan kehidupan,
tidak berarti struktur masyarakat seluruhnya PEMBAHASAN
dapat tergambar dalam sastra. A. Alur dan Pengaluran
Drama Opera Kecoa ini
METODOLOGI PENELITIAN berisikancerita demokrasi, tuntutan keadilan,
Metode yang digunakan dalam penelitian ini kemiskinan, pemerintah yang adil, isu
adalah metode deskriptif kualitatif. perempuan, adat perkawinan, diskriminasi
Menggunakan metode kualitatif dengan rasial dan penyalahgunaan kekuasaan oleh
alasan karena permasalahan yang diteliti pejabat ini mendominasi isi tubuh lakon
dalam penelitian ini belum jelas, holistik, Opera Kecoa. Drama ini beralur maju
kompleks, dinamis dan penuh makna mundur (flashback).Prtama pengarang
sehingga tidak mungkin data pada situasi menceritakan terlebih dahulu masa yang
sosial tersebut dapat dijaring secara akan dating, kemudian diceritakan peristiwa
kuantitatif (Sugiyono, 2011, hlm. 381). secara runtut dari awal sampai akhir.Alur
Sedangkan menurut Ratna, 2015: 47) Cerita dimulai dengan narasi yang
metode kualitatif memberikan perhatian mengenalkan konflik pada naskah drama,
terhadap data ilmiah, dan hubungannya yaitu orang-orang bawah (miskin)yang selalu
dengan konteks keberadaanya. cara-cara dipinggirkan oleh kaum atas (pejabat/orang
inilah yang mendorong metode kualitatif kaya), dapat dilihat sebagai berikut:
dianggap sebagai multimetode sebab (Mereka berhimpitan di gorong-gorong
dan kolong jembatan
penelitian pada gilirannya melibatkan
sementara yang lainmain golf
sejumlah besar gejala sosial yang relevan. mereka merindukanrumputan
sementara yang lain berkelimpahan
Dalam penelitian karya sastra misalnya akan
Mereka cuma kecoa
dilibatkan pengarang lingkungan sosial Sementara yang lain, garuda)
dimana pengarang berada, termasuk unsur- Setelah pengenalan konflik itu,
unsur kebudayaan pada umumnya. Penelitian terjadilah klimaks pertama pada babak dua,
ini menggambarkan data dalam bentuk kata- yaitu Roima masuk dengan membawa mayat
kata atau gambar-gambar bukan berupa Julini.Ia berteriak-teriak bahwa Julini tidak
angka. Oleh karena itu, melalui metode pernah menyakiti siapapun dan hanya
penelitian kualitatif ini penulis menganalisis berjuang demi hidupnya sendiri, tetapi malah

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


53
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ditembak mati. Babak ini merupakan dan berangan-angan tentang masa depan
klimaks pertama karena mengharukan dan mereka. Mereka ingin melakukan bedah
hanya memberi pengenalan sedikit saja. plastik agar kelihatan dan terasa perawan
Pada babak tiga, terjadi pengenalan lagi, lalu kembali ke desa dengan menjadi
tokoh dengan menghadirkan Roima dan orang yang baru dan bersih. Namun, mereka
Julini. Pada babak empat sampai enam, sadar ketika Tarsih datang membawa kabar
pengenalan tokoh utama lain buruk bahwaakan ada pajak yang lebih
diantaranyayaitu Tuminah, Tarsih dan tinggi, maka para pelanggan harus membayar
Tukang Sulap. Pada babak tersebutpun semakin mahal kepada mereka. Walaupun
terjadi peningkatan konflik karena tema mengeluh, mereka akhirnya harus
drama semakin berkembang. menerimanya.
Babak setelahnya juga merupakan Sementara, Roima memasuki dunia
peningkatan konflik, di mana Julini bandit dengan bantuan Tuminah, yang dulu
danRoima menemui Tarsih dan Tuminah pernah menyerahkan keperawanannya
untuk meminta tolong.Tetapi karena kepada pemimpin bandit tersebut yang
hubungan mereka dengan Tarsih sudah tidak bernama Kumis.Setelah sedikit dihina,
baik, pertemuan serasa dingin. Roima dan akhirnya Roima diterima dan dipekerjakan.
Julini mengurungkan niatnya untuk meminta Pekerjaan Julini pada babak empat
tolong.Namun kelihatannya Tuminah masih belas sudah lebih maju. Pakaiannya sudah
bersedia memberi salam hangat dan model buatan luar negeri dan ia mampu
membantu mereka. membeli wig dan aksesoris lainnya. Para
Setelah itu Julini dan Roima pergi wanita tunasusila sangat bangga melihat
dan mencari tempat untuk berbicara Julini yang semakin berkembang dan
berdua.Mereka berbincang-bincang di mengagumi Julini karena ia terlihat tidak
lapangan golf yang tebal dengan rerumputan. pernah memiliki masalah dalam hubungan
Namun, mereka diusir oleh Satpam-1 karena asmaranya.
akanada Pejabat yang main dengan Tamu Namun, hidup rumah tangganya
Asing. Setelah permainan sudah selesai, sudah tidak baik.Oleh karena Roima sudah
Julini dan Roima bertemu dengan Asnah, dihormati oleh Kumis dan mulai naik
yang menawarkan tanah untuk mereka agar pangkat, mereka jarang bisa bertemu dan
bisa membuka usaha pijat dan lain-lain. tidak punya waktu untuk bermesraan.Ini
Sementara, di kompleks wanita membuat Julini merasa ditelantarkan dan
tunasusila,mereka sedang bersenda-gurau sedikit curiga.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


54
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

Hingga suatu saat Tibal keluar dari mempunyai monumen, lapangan golf, dan
penjara dan sangat marah ketika melihat kemewahan lain yang luar biasa.
Tuminah sudah menjadi wanita tunasusila. Di dalam latar tempat luas ini ada
Kemudian saat Roima menenangkan beberapa tempat sempit, sebagai berikut:
Tuminah dalam dekapannya, saat itu pula - Emperan Plaza Monumen –
Julini melihat dan semuanya hancur di mata tempat monumen besar yang
Julini. Terjadilah pertengkaran di antara dijaga Satpam
mereka. - Kompleks Pelacuran – tempat
Dalam babak dua puluh satu usaha Tarsih, pada sore dan malam
ditayangkan bahwa ada petugas yang datang hari ramai dikunjungi pelanggan
ke lingkungan mereka dan menyeramahinya, - Di Kolong Jembatan
sampai-sampai Julini balik berbicara, dan - Gubuk-gubuk Perkampungan
para Banci tidak terima kemudian memukuli Kumuh – tempat orang miskin,
petugas tersebut. Petugas memerintah satpam tukang pijat biasa tidak laku
untuk memakai pistonya dengan maksud - Padang Golf – dekat dengan
mengamankan, namun Julini terkena peluru Kawasan Kumuh dan Kompleks
pistol yang menyasar ke arahnya. Seketika Pelacuran, tempat orang penting
Roima menghampiri, kemudian mereka berhiburan
menuntut pejabat untuk membuatkan - Sudut Jalan Dekat Perkampungan
patung/monumen Julini, sebab menurut Kumuh
mereka kematian Julini adalah hal yang - Markas Para Bandit – di bawah
bersejarah. pimpinan Kumis, tempat aman
B. Latar untuk anak buah Kumis
1) Latar Tempat - Lokasi Proyek – tempat yang
Latar tempat luas di Opera Kecoa diindahkan dengan kata kosong
ialah ibu kota Indonesia, yaitu Jakarta. - Rumah Julini – bukan di tempat
Jakarta pada lakon ini digambarkan dengan kumuh lagi, tempat terjadinya
dua sisi yang sangat berbeda, yaitu1) Jakarta pertengkaran antara Roima dan
untuk rakyat kecil, yang penuh dengan Julini
rumah kecil (gubuk), kecoa, pekerja seks - Rumah Pak Pejabat – Roima dan
komersial, waria, dan sebagainya, dan 2) para banci menuntut pejabat untuk
Jakarta untuk yang berkuasa, yang membuatkan monumen Julini

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


55
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

2) Latar Waktu Selain itu, dilihat bahwa korupsi


Latar waktu yang lebih luas tidak mempunyai kekuatan yang cukup besar di
diketahui.Tahun tidak disebut dengan jelas. dunia Opera Kecoa.Dalam hal ini, pejabat
Dengan demikian, bisa ditarik kesimpulan lokal maupun orang asing bersedia
bahwa naskah drama ini dimaksud untuk memotong untuk keuntungan pribadi dari
waktuatau masa yang sama; pada masa kini uang bantuan negara tersebut. Ini dilakukan
(kontemporer), tergantung pada tahun dia secara terang-terangan di depan wartawan,
dipentaskan. Pengaliran waktu juga tidak yang juga menerima uang suap dalam
jelas; karena bisnis Julini sudah bisa amplop. Dengan demikian, bisa dimengerti
berkembang, dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa korupsi sudah umum dan diterima
waktu berkembang sudah cukup lama, tetapi masyarakat di Jakarta.
tidak bisa diketahui dengan pasti.Latar waktu Batas antara kaum kaya dan rakyat
sempit pun tidak dijelaskan secara kecil terlihat sangat jelas.Kaum kaya tinggal
mendalam. Berikut adalah daftar latar waktu dalam keadaan yang sangat mewah dan dapat
sempit dalam naskah drama: dikatakan memainkan nasib negara,
- Malam pekat sedangkan rakyat kecil terpaksa tinggal
- Pagi dalam gubuk dan sudah lama putus asa,
- Larut malam merasakan dirinya sebagai kecoa.
- Siang yang terik C. Tokoh dan penokohan
- Malam 1) Julini
- Siang Julini adalah seorang waria, pacar
- Sore dari Roima, serta teman lama Tarsih dan
3) Latar Sosio-Budaya Tuminah.Ia sangat berlebihan, perilakunya
Latar sosio-budaya di Opera Kecoa sangat feminine; namun, ia masih berani
cukup rumit. Di satu sisi, „kecoa‟ di sini berbicara terbuka tentang seks seperti
adalah pekerja seks komersial dan waria layaknya laki-laki jika berbicara. Oleh
yang diterima/disenangi masyarakat dan karena itu, dia popular dengan pekerja seks
pejabat. Di sisi lain, mereka dianggap komersial.
sebagai kelompok yang tidak pantas tinggal Iaberprofesi sebagai tukang pijat (dan
di dekat banyak masyarakat dan selalu diusir sebagainya). Walaupun dulu ia pernah
ke pinggir kota. Kemunafikan ini menjadi membuka warung dan berusaha bekerja
dasar sebagian besar konflik cerita. sebagai petani (memacul), saat ini ia kembali
bekerja sebagai tukang pijat (dan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


56
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

sebagainya) karena ia tidak berhasil dalam


ASNAH:
pekerjaan lain.
Pacar?Galak amat?
JULINI:
Ya, dulu tinggal di JULINI:
sini.Digusur.Pergi.Sekarang Suka aneh, tapi hatinya
datang lagi. Habis di kampung baik.Dulu kasar, tapi sekarang
tidak tahu mesti bikin apa. Mau jadi suka mengalah.Di ranjang,
macul nggak bisa.Jadi tukang dulu maunya di atas
pijit, mereka tidak butuh.Buka melulu.Sekarang, sekali-kali
warung, malah mau juga di bawah. Ya,
bangkrut.Diutangi mulu. Jadi... ibaratnya manusia kan juga
seperti roda, sebentar di atas
JULINI: sebentar di bawah. Tergantung
Eh, Asnah, ngomong-ngomong, syahwatnya.
tukang pijit laku nggak ya, di
sini? Demi masa depannya dan Julini,
melalui bantuan Tuminah, Roima
ASNAH:
Kalau cuma tukang pijit, pasti mendapatkan pekerjaan sebagai bandit di
jeblok.Tukang pijit dan
bawah kekuasaan Kumis.Iaternyata cukup
sebagainya baru laku.
pintar menjadi bandit dan dipercayai oleh
Kumis.
3) Tarsih
JULINI:
Tarsih adalah wanita tunasusila yang
Ya, maksudnya itu.Dulu saya
juga tukang pijit dan sebagainya. sudah lama dan cukup ahli bekerja dalam
Diantre kayak lokek, habis
bidangnya. Namun, kini ia tidak melayani
servis saya selalu memuaskan.
Sesudah lama nggak praktik, klien langsung melainkan menjadi perantara
takut langganan pada lari.
anak buah dan kliennya. Yang pertama kali
2) Roima ia pikirkan adalah bisnis, lalu
Roima adalah pacar Julini yang juga kesenangannya, dan kesenangan orang lain.
memiliki perasaan untuk Tuminah. Oleh karena sering dipermainkan, baik
Walaupun kadang malas dan galak, hal itu oleh pemerintah maupun oleh orang awam,
sedikit berubah karena kedekatannya dengan nampaknya Tarsih sudah menjadi trauma.Ia
Julini: sudah keras hati dan tidak percaya lagi pada
ROIMA: teman lamanya:
Atur bagaimana baiknya.Aku
TARSIH:
sudah punya rencana
Jadi Julini datang mau apa?
sendiri.Pergi dulu, nanti balik
lagi.
TUMINAH:
(ROIMA PERGI BERGEGAS)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


57
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Bagaimana kalau nanti saja itu tunasusila yang paling akrab dengan Tarsih.
kita tanyakan, Mbak Tarsih?
Untuk Roima, tampaknya dia masih punya
Kasihan, masih capek. Sudah
makan, Jul?Roima? rasa kasih sayang:
ROIMA:
TARSIH:
Biar aku yang bicara. Kalau ada
Tidak, Tum. Kita sekarang harus
apa-apa, aku akan melindungi
tahu jelas tujuan orang biarpun
kamu.
dia itu teman kita sendiri.
Ingat pengalaman kita dulu.Aku
TUMINAH:
tidak mau lagi diremehkan
Roima
orang.Ingat juga masa lalu
(MEMEGANG TANGAN
kamu.Kamu serahkan
ROIMA)
kehormatan jadi nyamikan orang
konyol.Kamu lakukan itu untuk
ROIMA:
kepentingan kakakmu.
(BALAS MEMEGANG TANGAN
Tapi apa hasilnya? Kamu
TUMNAH, TAPI JENGAH
dihancurkan juga dan kakakmu
SENDIRI)
masuk penjara.Kita harus keras,
Aku pergi.Julini pasti sudah di
Tum, harus.Itu kalau kita sayang
rumah.
kepada diri sendiri.Menolong
orang boleh, tapi kita tetap harus
TUMINAH:
minta imbalan. Begitulah tata
Ya.Kamu milik Julini.Aku lupa.
cara hidup di kota besar. Kalau
kita lemah, habis kita.
Pertama kali ia melakukan hubungan
TUMINAH: seks adalah dengan Kumis. Menurut Tarsih,
Lho, ini apa-apaan? Kita belum
hal ini dilakukan untuk melindungi kakaknya
tahun Julini datang mau apa, kok
sudah curiga. Mentang-mentang dari penjara. Namun, itu tidak berhasil.Kini
dia datang dari desa.
dia menjadi pekerja seks komersial yang
TARSIH: ternama, sangat pintar dalam melaksanakan
Orang-orang sudah tahu kita
pekerjaannya sehingga orang penting seperti
sukses. Kalaumereka datang
sama kita, apalagi yang Pejabat dan Tamu Asing betah dan ingin
diharapkan kalau bukan
berlama-lama dengannya.Sementara Kumis
pertolongan?
Namun, hal ini membuat hati Tarsih menjadi (yang merenggut kehormatan Tuminah untuk
tidak tenang.Dia merasa bahwa dia sudah
pertamakalinya) masih terkenang nikmat
menjadi orang pengusir sehingga menangis
sendiri. berhubungan dengan Tuminah dan merasa
telah jatuh hati pada Tuminah.
4) Tuminah
Karena sudah menjual hubungan seks
Tuminah adalah pegawai Tarsih yang
kepada banyak lelaki, Tuminah memandang
paling terlihat.Dia adalah mantan kekasih
sebelah mata mengenai cinta.Ia tidak merasa
Roima, simpanan hati Kumis, dan wanita
bahwa cinta sesungguhnya ada. Sementara,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


58
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

Ia juga tidak menyenangi pekerjaannya. Ia untuk kesejahteraan bangsa kita


masing-masing. Tidak penting,
merasa bahwa menjadi pekerjaan seks
tidak penting. Tapi, kalau bisa,
komersial adalah pekerjaan sial. yang lima prosen itu boleh Tuan
masukkan ke dalam rekening
5) Pejabat
bank saya, nomor...
Pejabat adalah seorang Pejabat (MENUNJUKKAN ANGKA
REKENING BANKNYA)
dengan kedudukan yang cukup tinggi. Oleh
karena dunia seksualnya bersama istri TAMU:
Baik, baik.
terbatas, ia sering mengunjungi kompleks
6) Kumis
pekerja seks komersial Tarsih, khususnya
Kumis adalah pemimpin sekelompok
untuk menyewa Tuminah. Karena usianya
bandit. Walaupun ia cukup kasar, ia masih
sudah tua, ia merasa sensitif kalau
bisa menyayangi orang lain. Ia menerima
dipanggil„Pak‟; ia ingin dipanggil„Mas‟ saja.
Roima menjadi anak buahnya dalam jajaran
Ia tampaknya benar-benar meyukai
bandit atas saran Tuminah, karena ia masih
Tuminah, sepertipembuktiannyapada
menyangi Tuminah setelah merenggut
Tuminah, ia tidak mau pergi setelah selesai
keperawanan Tuminah:
berhubungan dengan Tuminah.
TUMINAH:
Selain tidak setia kepada istrinya, Diterima, Mas Kumis?
Pejabat juga tidak memenuhi tanggung
KUMIS:
jawab kepada rakyat; dalam kata lain, ia (ALOT)
Ya.
merupakan pelaku korupsi. Walau ia
TUMINAH:
mengakui menganggap hak rakyat paling Terima kasih, Mas Kumis. Dan
tidak pakai syarat-syarat kan?
tinggi, ternyata ia hanya memikirkan masa
depan dirinya: KUMIS:
Tuminah, Tuminah. Kamu
PEJABAT:
memang perempuan
Yang penting, dana kredit itu
pintar.Rayuan gombal Mas
akan keluar dengan segera,
Kumis-mu ini, tidak pernah
„kan?
mempan.Padahal kalau ingat
Kami sangat membutuhkan, lho.
masa lalu, waktu perawanmu
jadi nyamikan gua.Waduuh...
TAMU:
pengalaman sulit dilupa.
Pasti.Pasti.But, one for me, one
Kenikmatan luar biasaaa...
for you.
Masing-masing lima prosen.
TUMINAH:
Bagaimana?
Idih, Mas Kumis bisa tidur sama
saya kok, asal tarifnya cocok.
PEJABAT:
Sayakan sekarang halal untuk
Ah, itu tidak penting untuk
siapa saja.
dibicarakan. Kita kan bekerja

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


59
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

obat semprot.Kalau tidak


KUMIS: percaya boleh coba.Resiko
Itu yang aku tidak mau.Cinta tanggung sendiri.
murni, siapa bilang itu tidak (SESEORANG DARI
dirindukan oleh bandit KAMPUNG KUMUH,
sekalipun?Aku ingin cinta MELEMPARI BATU. ITU
murni, Tuminah. DIIKUTI OLEH YANG LAIN-
LAIN. TUKANG SULAP
Lama-lama Kumis menjadi percaya REPOT MENGHINDAR.)
Eh, apa-apaan ini, apa-apaan ini,
pada Roima karena Roima jujur dan apa
apa salah saya.Tolong, tolong,
adanya. Dengan demikian, hubungan saya mau dirampok.Tolong.
(LARI SAMBIL
mereka menjadi erat.
MENYELAMATKAN
BARANG-BARANGNYA)
7) Tukang Sulap
Tukan Sulap adalah orang yang 8) Para Pekerja Seks Komersial
menjual obat anti-kecoa; namun, obat yang Terdapat enam pekerja seks
dijualnya tidak laku. Walaupun ia tidak komersial yang menjadi tokoh kecil di Opera
berperan aktif dalam cerita, ia memberi Kecoa, yaitu:
komentar yang mengembangkan tema. - Pelacur-1
TUKANG SULAP: - Pelacur-2
Saudara-saudara, jangan anggap - Pelacur-3
saya sinting.Saya serius,
mengingat keadaan kita juga - Pelacur-4
sudah serius.Kecoa, saudara- - Pelacur-5
saudara, kecoa, sudah makin jadi
ancaman.Begitu seringnya - Kasijah
mereka dibasmi, berabad-abad Pelacur-1 sampai dengan Pelacur-5
kemudian sejak masa
pembasmian pertama, tubuh memiliki sifat yang hampir sama. Mereka
mereka berangsur-angsur memperhatikan pelanggan (pacar)
membentuk semacam
antitoksin.Kini, bahkan cucu mereka.Mereka juga semangat dengan
moyang kecoa purba jadi pekerjaan mereka dan mempunyai harapan
semakin kebal.Kalau hanya obat
semprot biasa saja, bukan tinggi untuk masa depan, walaupun mereka
tandingan.Kecoa-kecoa zaman dikhianati dan dihina yang berkuasa; mereka
sekarang ibaratnya sudah pakai
helm.Pengaman bahaya.Itu merasa terpaksa harus melakukan pekerjaan
sebabnya saya datang dengan tersebut. Misalnya:
obat semprot manjur.Pakailah
obat semprot saya.Ini TUMINAH:
serius.Bahaya (SUDAH BERGABUNG)
mengancam.Jangan kata kecoa, Dan lantaran sadar kita bakal
manusia juga bisa modar kena ditendang, wajar kalau kita

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


60
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

sodok sana, sodok sini, - Satpam-1


mengumpulkan banyak uang.
- Satpam-2
Pelacur-1: - Rentenir
Demi masa depan.
- Petugas
Pelacur-2: Semua aparat ini mempunyai ciri-ciri
Sesudah uang terkumpul, kita
yang sama. Mereka takut pada amuk massa,
pergi ke Singapura, cari dokter
bedah,pulang-pulang kita dan sering menggunakan kekerasan dan
perawan lagi. Lalu pulang
intimidasi untuk menyembunyikan
kampung dan kawin samasantri.
ketakutannya. Demi itu mereka juga
PSK-3:
menghina orang-orang kelas bawah.Walau
Kalau ditanya mertua: di
Jakarta? mereka mewakili orang-orang yang
Kita akan jawab dengan lemah
berkuasa, mereka tidak disenangi ataupun
lembut: oo, kita buka usaha.
diterima dengan baik oleh orang kelas
PSK-4:
bawah. Misalnya:
Dagang.
ASNAH:
PSK-5 Baok kaniak upeh-upeh tu.
Wiraswasta. Waden indak salah, Asnah indak
takuik.
TUMINAH
(PIDATO) RENTENIR:
Tapi percayalah, saudara- Tidak takut?Saya bawa bodigar.
saudara, kita sadar, kita sadar,
harus kembali ke jalan yang ASNAH:
benar.Usaha maksiat ini hanya Alaaaa, bodigar waang tu
untuk sementara. gadang sarawa.Sunguiknyo sajo
(SEMUA TERTAWA manan gadang malintang.
TERBAHAK. MALAH ADA Diagieh paho, tangga lutuiknyo..
YANG SAMPAI
TERKENCING) (TARSIH RENTENIR:
MASUK) Wooo, paha bau kakus masih
dibangga-banggain.
Kasijah adalah kasus yang beda. Dia
ASNAH:
sudah tua dan tidak menjual diri; namun,
Apo?Apo kecek ang?Kanciang,
karena bertahun-tahun bekerja sebagai kalera, buntuik, boco gadang,
cipuik, den tanggakan sarawa
pekerja seks komersial dan terkena sipilis,
waang. Pai capek...
iamenjadi gila.
RENTENIR:
9) Aparat
(LARI KELUAR)
Aparat diwujudkan dengan beberapa Awas kamu nanti.
tokoh, yaitu:

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


61
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ASNAH: - Kasijah menyamakan bangsanya


(MASUK GUBUK,
dengan babi, sapi, dan kotoran
MENGGERUNDEL)
Rentenir gata, cangok.Keceknyo manusia.
sia awak.Mancaliek paho sajo
- Pemerintah meminta pajak pendapatan
tubudue incek matonyo.
sebesar 17%, PPN 30%, dan pajak
D. Tema
kenikmatan 20%.
Tema utama Opera Kecoa ialah
- Saat ada peninjauan rencana proyek,
penelantaran kelas bawah oleh kelas atas.Ini
rakyat kecil disembunyikan.
diwujudkan melalui pernyataan korupsi dan
Tema ini juga muncul dengan adanya
perendahan kelas bawah.Penelantaran kelas
tokoh Pejabat dan Tamu Asing.Ketika rakyat
bawah kelihatan dari awal babak dua, ketika
kecil bersusah payah untuk mencari
Roima masuk membawa mayat Julini.
kehidupan, Pejabat dan Tamu Asing
Roima teriak bahwa,“Nasib telah melempar
mendiskusikan korupsi dan menggunakan
dia (Julini) ke got dan sampai tua dia akan
uang rakyat yang bisa digunakan sebagai
tetap ada di dalam got,berhimpitan dengan
subsidi sembako untuk pembangunan
kutu dan kecoa.” Dari awalan ini dapat
monumen.Ini membuat tokoh dari kelas atas
dilihat bahwa kesenjangan di antara kaum
kelihatan lebih mementingkan keterampilan
rendah dan kaum atas adalah tema yang
daripada nasib rakyat kecil.
sangat berperan dalam Opera Kecoa.
Kejadian lain yang menjelaskan
KONSTEKS SOSIAL DAN NILAI
penelantaran kelas bawah ialah:
DRAMA OPERA KECOA
- Ketika Julini dan Roima bangun di
Emperan Plaza Monumen mereka A.Pengarang dan Karyanya
harus melarikan diri dari Satpam. Noerbertus Riantiarno yang biasa

- Para kecoa dinyatakan mabuk karena dipanggil Nano, lahir di Cirebon pada

pusing menghadapi hidup. tanggal 6 juni 1949.Sejak tahun 1977 ia

- Tarsih digusur dari rumah/tempat menjadi pemimpin Teater Koma, grup drama

pelacuran miliknya oleh Petugas dan yang sampai awal 1985 telah mementaskan

Satpam. 46 lakon di panggung maupun di TVRI.

- Di lapangan golf Julini dan Roima Dengan suasana penuh musik dan nyanyian,

diusir agar Pejabat dan Tamu Asing dramanya yang telah berhasil mendatangkan

dapat bermain golf tanpa diganggu. banyak penonton antara lain: Opera Ikan
Asin (saduran karya Bertolt Bretcht), Opera

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


62
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

Salah Kaprah (olahan dari The Comedy of metode flashback untuk membuat nuansa
Errors karya Shakespeare). Selain naskah drama dalam cerita ini.Satu hal yang menjadi
olahan karya asing, Nano juga mementaskan ciri khas dari karya-karya Nano Riantiarno
cerita yang dibuatannya sendiri seperti adalah menampilkan tokoh-tokoh dari
Rumah Kertas, Maaf, Maaf, Maaf, dan Opera kalangan kelas sosial menengah bawah,
Kecoa. kendati ada juga karyanya yang
Diluar panggung, Nano pun menulis menampilkan kelas sosial atas atau
17 judul skenario film di antaranyaseperti dr. penguasa.Tampilnya kalangan kelas sosial
Siti Pertiwi, Sang Juara, Gaun Pengantin, menengah bawah tersebut secara dominan
dan Jakarta, Jakarta. Pada Festifal Film pada sejumlah karyanya mengindikasikan
Indonesia di Ujung Pandang tahun 1978 keberpihakan pengarang terhadap nasib dan
Nano berhasil mendapatkan Piala Citra untuk persoalan-persoalan yang dihadapi kaum
skenario film Jakarta, Jakarta. Dramawan marjinal tersebut.
yang juga redaktur majalah pada zamannya
B. Konteks Sosial Drama “Opera Kecoa”
ini memulai bermain drama sejak tahun 1964
Drama ini mencerminkan pengarang
saat iamenduduki sekolah menengah di
yang ingin menyampaikan sesuatu yang
Cirebon yang termasuk kota kelahirannya.
penting kepada pembaca, tidak hanya untuk
Pada pementasan Caligula, pemeran utama
menjadi tontonan dan hiburan. Banyak hal-
dalam drama tersebut sakit dan ia diminta
hal yang berkaitan dengan sosial budaya
untuk menggantikan selama 10 hari, ia pun
yang ia soroti dalam drama ini, tatkala kita
berlatih keras. Sejak itulahia menekuni dunia
membaca naskah drama atau bahkan
panggung dan lupa pada cita-citanya untuk
menonton pementasan drama Opera Kecoa
menjadi seorang professor. Tamat SMA
ini. Opera Kecoamerupakan drama rekaan
iamemasuki Akademi Teater Nasional
yang memaparkan pemikiran
(ATNI) Jakarta, kemudian bergabung dalam
pengarang.Dalam hal ini sikap pengarang
grup Teater Populer.
yang memihak kepada kaum bawah sangat
Pada tahun 1975, Nano melakukan
terlihat.
perjalanan keliling Indonesia untuk lebih
Opera Kecoa karya Riantiarno
mengenal kehidupan teater di berbagai
merupakan lakon yang dalam
tempat.
sejarahpementasannya telah mengalami
Drama yang berjudul Opera Kecoa
pelarangan serta dicekal.Lakon ini
ini merupakan drama trilogi karangan N.
mengangkatsisi kehidupan masyarakat di
Riantiarno.N Riantiarno menggunakan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


63
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

pinggir Jakarta.Mereka adalah masyarakat senimanmendatangi gedung DPR/MPR dan


yangtinggal di wilayah pinggiran, terdesak Menkopolkam Sudomo untuk
kedudukannya, baik secara sosial menanyakanperihal perizinan pentas
maupunekonomi, dikucilkan serta dikenai kesenian.Larangan untuk Opera Kecoa tetap
sebutan “sampah masyarakat” oleh pihak tidakdicabut.Baru beberapa tahun kemudian
pemerintah.Mereka tidak pernah mendapat lahir undang-undang perijinan
kesempatan atau peluang untukmemperbaiki sehinggaseniman tidak perlu meminta ijin
nasib serta memperoleh penghidupan yang kepada lembaga terkait untuk
layak. Di satu pihakmereka senantiasa menyelenggarakansebuah pementasan.
ditekan dan dikejar-kejar aparat, tetapi di Mereka hanya perlu memberi tahu, dan
pihak lain merekajuga dimanfaatkan. apabila diadakan diluar ruang serta
Selanjutnya, di samping mengetengahkan berkemungkinan memberi dampak pada lalu-
sisi muramkehidupan masyarakat pinggir, lintas, baru
lakon ini juga menyoroti kehidupan permohonan bantuan kepada pihak
metropolitanyang diwarnai kesenjangan kepolisian bisa diajukan.
sosial sekaligus kebobrokan moral yang Opera Kecoa tidak hanya dilarang
ditutupidengan jargon atau simbol prestis pementasannya di negeri sendiri, tetapijuga
lainnya. dicekal ketika hendak dipentaskan di Jepang
Lakon ini dimainkan untuk pertama pada tahun 1991.Ironisnya,antusiasme serta
kalinya pada tahun 1985, dantergolong keseriusan pihak Jepang begitu tinggi
berhasil dalam menarik antusiasme sehingga untuk acarapementasan tersebut
masyarakat. Akan tetapi, ketikadipentaskan mereka telah melakukan persiapan selama
kembali pada tahun 1990, drama tersebut dua tahun, danbatalnya acara tersebut
dilarang oleh pemerintah.Hal ini terkesan tentunya mengejutkan sekaligus
janggal mengingat pada pementasan mendatangkankekecewaan bagi pihak
pertamanya lakon ini tidakmendapat kendala Jepang. Selain mengalami pelarangan dan
apa-apa meskipun ketika itu Indonesia sudah pencekalan,pada tahun 1986 pementasan
di bawahpemerintahan Orde Baru, rezim Opera Kecoa di Rumentang Siang Bandung
yang sama dengan yang menduduki juga
pemerintahandi tahun 1990 ketika sempat diwarnai dengan ancaman bom.
pelarangan terjadi. Setelah melewati periode pelarangan
Pelarangan tersebut kemudian diikuti dan pencekalan, Opera Kecoakembali dapat
dengan gerakan kalangan dipentaskan tanpa mengalami halangan.Pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


64
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

tahun 1993, TeaterKoma berhasil OperaKecoa ini mengisyaratkan adanya


mementaskan lakon tersebut di Belvoir kecemasan pemerintah berkenaan
Theatre, Sydney, Australia.Selanjutnya, dengankemungkinan dampak pementasan
pementasan yang terkini dilakukan Opera Kecoa terhadap persepsi
pascakeruntuhan Orde Baru,yaitu pada bulan masyarakatluas.Masalah ini layak untuk
Juli 2003 di Gedung Kesenian Jakarta mendapat perhatian dan diteliti lebih lanjut.
sebagai produksi TeaterKoma yang ke-100. Di samping fakta pelarangan tersebut,
Di samping Opera Kecoa, karya masih ada fakta menarik lainmengenai lakon
Riantiarno yang juga pernah ini. Fakta itu adalah tingginya minat dan
mengalamipelarangan adalah antusiasme masyarakatyang terlihat dari
Suksesi.Mengenai pelarangan Opera Kecoa jumlah animo penonton.Dalam
itu sendiri, tidakpernah diperoleh data atau pementasannya selama enambelas hari (4-19
keterangan yang jelas dari pihak yang Juli 2003) di Gedung Kesenian Jakarta, tiket
berwenangperihal alasan pelarangan. Tidak selalu terjual habis.Kapasitas tempat duduk
seperti pelarangan Suksesi yang yang berjumlah sekitar 385 kursi terisi
dijelaskanalasannya oleh pihak yang semuanya.Bahkan, untuk menampung
berwajib, termasuk soal mengganggu jumlah penonton yang terus bertambah,
ketertiban umum,pada kasus pelarangan pihak GKJperlu menambah dua puluh kursi
Opera Kecoa sama sekali tidak disebutkan lagi.Meskipun pementasan tersebut
sebabsebabnya,baik secara lisan maupun kemudiandiperpanjang satu hari hingga 20
tulisan. Ketidakjelasan perihal pelarangan Juli 2003, tingkat penjualan tetap tidak
inijuga menimbulkan tanda tanya terhadap menurun.
dibiarkannya lakon Teater Koma yang Sebaliknya, tiket terjual habis hanya dalam
lain, Semar Gugat, yang juga mengandung waktu tiga jam.
kritik sosial, tetapi tidak pernahmengalami Adapun, pementasan di tahun 2003
pelarangan. ini didahului serta diiringi
Meninjau fakta dibiarkannya lakon denganpemberitaan di berbagai media
Opera Kecoa pada pementasanpertamanya di termasuk Kompas, Sinar Harapan,
tahun 1985, ada dugaan hal itu disebabkan SuaraMerdeka, Tempo, dan lain-lain.
kasus penggusuran yangjuga diangkat dalam Meskipun dikemas dengan berbagai cara
lakon tersebut belum semarak seperti danpenekanan yang berbeda, sebagian besar
keadaan pada tahun1990.Apapun alasannya, pemberitaan tersebut menyinggungperihal
perihal pelarangan serta pencekalan lakon pelarangan pementasan di tahun 1990. Tidak

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


65
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

tertutup kemungkinan bahwapemberitaan ini masyarakat tidak dapat diabaikan begitu saja,
turut memberikan dampak pada minat serta dantidak cukup diatasi dengan suatu
perhatian masyarakatterhadap pementasan pemberitaan atau bentuk klarifikasi
Opera Kecoa. lain.Daripada mengambil risiko
Akan tetapi, kesuksesan tersebut penanggulangan, pemerintah memilih
tidak hanya terjadi pada pementasan ditahun untukmemberangus potensi tersebut dan
2003, ketika Orde Baru telah tumbang dan memutus komunikasi dengan cara
pemberitaan sejarah pelaranganserta melakukanpelarangan dan pencekalan.
pencekalan di waktu lalu kembali beredar Upaya pelarangan ini dengan
menyambut penyelenggaraanproduksi Teater sendirinyamenunjukkan singgungan terhadap
Koma yang ke-100 tersebut. Pementasan kepentingan pemerintah.Masalah inilah
pertamanya delapanbelas tahun sebelumnya yanghendak dikaji dalam penelitian ini.
di Graha Bhakti Budaya, TIM, juga disambut Secara umum, jika ditinjau dari pola
antusiasdengan tingkat animo penonton yang pemerintahan Orde Baru yangcenderung
cukup mencengangkan untuk ukuran represif ditambah fakta bahwa lakon Opera
masaitu, yaitu berhasil menyedot 6.950 Kecoa sarat diwarnaidengan kritik sosial,
penonton dalam sepuluh hari, atau rata- gesekan antara kepentingan pemerintah
ratasekitar tujuh puluh persen lebih dari dengan keberadaanlakon ini sudah tergambar
kapasitas gedung setiap harinya dengan jelas. Namun, gambaran awal ini
(Janarto,1997: 157). masih perludianalisis lebih lanjut
Keberhasilan lakon ini dalam berdasarkan data-data yang ada dengan
menarik minat dan antusiasme menggunakanpendekatan teoretis yang
masyarakatluas membuka pintu gerbang bagi mungkin. Untuk itu, penelitian ini
perwujudan potensi Opera Kecoa bermaksud mengkajibagaimana kehidupan
sebagaisarana komunikasi yang efektif.Di masyarakat pinggir ditampilkan dalam
satu sisi, upaya pelarangan menyiratkan Opera Kecoasehingga lakon ini begitu
kesanbahwa lakon ini tidak layak untuk mengkhawatirkan pemerintah Orde Baru
dipentaskan dan dapat memberikan sekaligusmengundang minat, antusiasme,
akibatburuk bagi masyarakat. Namun, di sisi atau keingintahuan yang besar dari
lain, upaya pelarangan tersebut masyarakat.
justrumempertegas fakta bahwa kekuatan Opera Kecoa merupakan bagian
Opera Kecoa sebagai media komunikasi kedua dari trilogi Bom Waktu, OperaKecoa,
yangmampu memengaruhi persepsi dan Opera Julini.Namun, sebagai objek

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


66
BAHTERA INDONESIA: ISSN 2541-3252
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4, No. 1, Mar. 2019

penelitian, naskah drama OperaKecoa politik dengan lakon yang diungkap dalam
dipandang dapat berdiri sendiri karena penelitian ini, pemahaman posisi seniman
seperti bisa dilihat dari dan penguasa poltik bahwa keduanya dalam
sejarahpementasannya, lakon ini dapat satu wacana simbolik.Opera Kecoa adalah
dipentaskan secara mandiri di luar ekspresi politik masyarakatnya untuk
rangkaiantriloginya. Sebagai sebuah lakon, melawan kekuatan penguasa dan keadaan
Opera Kecoa dapat dipahami secara utuh sosial yang tak adil.
tanpaharus membaca naskah yang lain.
C. Nilai Drama “Opera Kecoa” SIMPULAN
Tokoh-tokoh dalam drama ini Dapat disimpulkan bahwa drama opera
menganggap diri mereka kecoa, hewan kotor kecoa adalah salah satu karya Nano
yang berada di gorong-gorong dan hidup di Riantiarno yang menarik untuk dikaji dan
comberan.Wanita pekerja seks komersial dijadikan sebagai tolak ukur betapa kerasnya
menyadari bahwa pekerjaan mereka perjuangan hidup kaum urban yang berada
sebenarnya tidak baik.Mereka tidak dipinggiran kota dan termarjinalkan. Drama
merasakan kebahagiaan yang hakiki.Bahkan ini mengisahka tentang orang-orang dari
seorang waria seperti Julini sedih juga jika stasus sosial yang diwakili oleh para pelacur,
mengingat keinginannya yang ingin waria, dan bandit kelas teri yang berjuang
memiliki anak.Mereka pun mendambakan dan mencari penghidupan dikota besar,
masa depan yang baik. mereka digusur, ditembak, dan
Makna ideologis dalam drama Opera Kecoa perkampungan mereka dibakar. Keadilan
adalah (1) berpihak pada kaum tidak berpihak pada mereka, mereka hanya
urbanmiskin/kaum pinggiran, (2) mendorong dianggap kecoa yang menjijikan.Naskah
politik demokratisasi dan kritik sosial opera kecoa dipilih karena sangat menarik
ekonomi, (3) kuam pinggiran sebagai dan isinya relevan dengan kondisi
pahlawan, (4) diskriminasi rasial dan masyarakat sekarang ini.Drama ini juga
penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat. (5) banyak menuai kontroversi dan sering
lakon/ drama bisa digunakan untuk dicekal dalam pementasannya.
memberdayakan orang-orang pinggiran dan
menyoroti perjuangannya supaya masyarakat DAFTAR PUSTAKA
umum bisa mengerti kehidupan yang lebih Aminuddin.1987. Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.
baik dan dapat membantu kondisi sosialnya.
Adanya korelasi langsung antara kehidupan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


67
ISSN 2541-3252 BAHTERA INDONESIA:
Vol. 4, No. 1, Mar. 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Elistia, inong. 2012. Sosiologi sastra sebagai Semi, Atar. 1985. Kritik Sastra. Bandung:
pendekatan menganalisis karya sastra. Angkasa
http://inongelistia.blogspot.com/. 27
Maret 2013.
Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang:
Angkasa Raya
Endraswara,Suwardi.2008.MetodePenelitianS
astra:Epistemologi, Model,
Teori,danAplikasi. Sumardjo, Jakob. 2004. Menulis Cerita
Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Y Pendek. Bandung: Pustaka Latifah
ogyakarta.

Tohari, Ahmad. 1989. Senyum Karyamin:


Grebstein, Sheldon Norman. 1968. kumpulan Cerpen. Jakarta: PT.
Perspectives in Contemporary Critism. Gramedia
New York: Publishers.

Waluyo, Herman J. 2002. Drama Teori d


Harymawan. 1988. Dramaturagi. Bandung : an Pengajaranya. Yogyakarta : PT
CV Rosda. Hanindita Graha Widya

Luxemburg, J. V, dkk. 1984. Pengantar Ilmu Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995.
Sastra. Jakarta: Gramedia. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

Ratna, Nyoman Khuta. 2003. Paradigma


Sosiologi Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Ratna, Nyoman Kutha. 2006. Teori, Metode,


dan Teknik Penelitian sastra:
dariStrukturalismehingga
Postrukturalisme,PrespektifWacanaNar
atif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Riantiarno, N. 1985.Opera Kecoa. Jakarta:


Tidak diterbitkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


68

Anda mungkin juga menyukai