1. Bacalah teks berita berikut dengan saksama dan carilah kesalahan berbahasa yang ada
di dalamnya!
Mengarang memiliki manfaat dari berbagai aspek seperti psikologis, metodologis, dan
filosofis. Dari segi psikologis, menulis dapat membantu kita mengontrol perasaan yang ada
karena dengan mengarang kita dapat menuangkan emosi kita dalam tulisan yang dibuat. Dari
segi metodologis, mengarang bisa melatih kita dalam mengasumsikan sesuatu karena dengan
mengarang tentunya banyak pendapat yang kita tuangkan dalam tulisan yang kita buat.
Sementara itu, dari segi filosofis, mengarang mampu membuat kita berpikir secara matang.
Hal itu berarti bahwa mengarang bisa mengasah ketajaman pikiran kita. Sampai saat ini
keberhasilan seseorang dalam suatu pekerjaan bergantung pada kemampuan berkomunikasi
secara efektif terutama dalam merangkai kata atau mengarang.
Saat memulai menulis karangan, kita memerlukan media untuk karya tulis yang kita
hasilkan. Salah satu media yang dapat menjadi wadah dari karya yang sudah kita buat ialah
blog. Blog menjadi salah satu media yang melibatkan teknologi merupakan laman google
yang dapat kita buat sendiri. Dengan blog, kita dapat mengunggah hasil karya tulis kita
sehingga dapat dibaca dan dilihat oleh orang lain. Karyat tulis kita itu dapat bermanfaat
sebagai bahan literasi atau referensi untuk menambah wawasan pembaca. Hal ini sesuai
dengan kutipan dari buku yang ditulis oleh Luna Torashyngu dan Donna Widjajanto tahun
2012, tepat di halaman 5 yang berjudul When Author Meets Editor , tulisaan tersebut
menyatakan bahwa, “Sejak 2005, terjadi booming pengarang di dunia fiksi Indonesia.
Mendadak banyak yang bisa menjadi pengarang fiksi. Mendadak muncul nama-nama baru
yang langsung melesat jadi bintang. Mendadak pula, banyak yang ingin menjadi pengarang
fiksi.”
Membaca dan menulis merupakan aktivitas yang penting bagi kita dalam
mengembangkan pengetahuan dan potensi diri kita Meningkatkan keterampilan menulis
dilakukan dengan banyak membaca dan menulis. Hal yang dapat dilakukan yaitu membuat
karangan dan menulis surat Keterampilan menulis seseorang dapat diukur berdasarkan
frekuensi latihan yang dilakukan oleh orang itu. Setelah kita berhasil membuat suatu karya,
kita bisa memanfaatkan media blog untuk menyebarluaskan karya tulisan kita itu sehingga
bermanfaat dalam pengembangan literasi bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Ajidarma,
SG (1997:330) menyatakan, “Pengalaman yang biasa-biasa saja, jika dituliskan dengan
intensitas dan kepekaan artistik, bisa menjadi sebuah cerita yang luar biasa.”
Daftar Pustaka
Atmowiloto, A. 2004. Mengarang Itu Gampang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ajidarma, SG. 1997. Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara. Yogyakarta:
Bentang Budaya.
Torashyngu, L dan Widjajanto, D. 2012. When Author Meets Editor. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.