Anda di halaman 1dari 48

Salam Tetra

Hai Sobat Tetra! Apa kabar?


Setelah vakum pada tahun 2010, senang tahun ini Tetra dapat
hadir menjumpai Sobat Tetra.
Meskipun Tetra dikerjakan di sela-sela kesibukan para kru Tetra
yang pada umumnya masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa,
mereka berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi sobat
Tetra.
Simak saja topik-topik pilihan mereka.
Ada Perpustakaanku, tulisan ini berisi paparan mengenai sejarah
perpustakaan hingga seluk beluk perkembangannya kini. Bingung
mengenai kelas-kelas yang ditawarkan sekolah-sekolah saat ini? Ayo
simak tulisan Kelas Akselerasi atau Kelas Reguler: Itu Pilihan. Kisah si
gadis buta dan tuli? Bisa apa dia? Penasarankan? Kisah apik ini dapat
disimak dalam tulisan Gelap, Pekat. Tak kalah menarik adalah liputan
kegiatan Sanggar Bahasa Indonesia yang berkesempatan untuk buka
bersama sekaligus bincang-bincang dengan Mas Agung Purwandano.
Mau tau beritanya? Simak saja beritanya di rubrik liputan.
Ada apa lagi ya di Tetra kali ini? Langsung simak yuk!

Salam Tetra,


LIPUTAN

Dari Acara Ngabuburit


Seru, asyik, dan makin akrab.
Hehe…bukan iklan lho!
ada Ramadhan tahun ini temu teman-teman yang sudah

P Sanggar Bahasa Indonesia


berkesempatan melakukan
buka bersama untuk pertama kali.
lama tidak berjumpa. Saling ber-
sendau gurau, saling bercerita
pengalaman masing-masing, dan
Acara yang sudah lama direncana- tentunya dapat bertemu teman-
kan dan akhirnya terlaksana. Tak teman sanggar yang baru.
heran jika teman-teman yang se- Apalagi pada acara itu ada
karang tinggal di luar Yogya pun Mas Agung Purwandano yang asyik
menyempatkan diri untuk datang, mengobrolkan segala hal. Teman-
seperti Mas Mukhlis, yang sekarang teman mungkin sudah tau siapa dia.
menimba ilmu di Universitas Dipone- Ya, benar. Dia adalah redaktur rubrik
goro, Semarang, Mbak Rizka di Kaca di SKH Kedaulatan Rakyat.
Universitas Sudirman, Purwokerto, Penasaran dengan apa yang
juga ada Mbak Mamlu yang harus kami obrolkan waktu itu? Banyak
melewati izin ketat dari pondoknya. hal yang kami obrolkan. Namun,
Bukan cuma jarak yang jauh, ada dua poin yang mendasar, yaitu
namun juga harus meninggalkan (1) tentang manfaat menulis dan
aktivitas-aktivitas mereka. Semua (2) tentang manfaat berorganisasi
itu tak sia-sia. Mereka dapat ber- di luar sekolah/kampus.

Gambar 1. Asyiknya ngobrol bareng


Liputan

Menulis merupakan ketram-


pilan yang tidak dapat dikuasai se-
cara instan. Perlu proses agar tram-
pil menulis. Banyak manfaat yang
dapat diambil dari trampil menulis.
Bagi kita yang masih berstatus
sebagai pelajar/mahasiswa, ke-
trampilan menulis akan membantu
kita dalam menyelesaikan tugas-
tugas, membuat laporan-laporan
Gambar 2.
atau membuat karya-karya ilmiah Menikmati hidangan berbuka
lainnya. Bahkan, ketrampilan me-
nulis ini akan terus bermanfaat akan lebih mudah untuk mengakses
sampai pada saatnya nanti kita informasi. Tak ada ruginya ikut salah
bekerja. Ketrampilan menulis di- satu organisasi. Kamu sudah ikut
butuhkan di segala bidang ilmu. organisasi di mana?
Dokter yang penulis? Kenapa tidak? Di mana pun sesuaikan dengan
Insiyur yang penulis? Keren juga. minatmu. Pilih yang sekiranya
Satu lagi adalah manfaat ber- dapat menunjang aktivitasmu. Satu
organisasi di luar sekolah/kampus. lagi yang harus diperhatikan adalah
Dengan pengalaman berorganisasi pintar-pintar membagi waktu.
di luar komunitas sekolah/kam- Dahulukan yang menjadi tugas
pus, kita akan belajar banyak pokok kita. Jangan sampai karena
hal. Belajar bekerja sama dengan keasyikan berorganisasi tugas
orang-orang yang mempunyai latar pokok kita menjadi keteteran.
belakang yang berbeda-beda, mem- Itulah sepenggal bincang-bin-
bangun jaringan yang lebih luas, cang pada acara itu. Acara yang
hingga menimba ilmu di luar bidang dimulai pukul 16.00 itu memang te-
yang kita tekuni. Hal-hal seperti itu rasa kurang. Karena hingga bedug
mungkin tidak akan kita dapatkan Magrib tiba pun bincang-bincang
jika kita hanya berkutat di dalam itu belum dapat dihentikan. Apa
kelas. boleh buat, acara itu harus di-
Organisasi (remaja) yang ada hentikan karena kita harus buka
di luar sekolah/kampus biasanya di- puasa. Hmm…ayam goreng dan
ikuti dari berbagai latar belakang. kolak memang pas menjadi menu
Ada yang pelajar, mahasiswa, bahkan berbuka kemarin.
ada yang sudah bekerja. Tegur sapa Sampai jumpa pada kegiatan
dengan mereka akan memperkaya Sanggar berikutnya.
wawasan kita. Di mana-mana kita
mempunyai teman. Itu artinya, kita [Nanik Sumarsih]


REPORTASE

GEMARAME
dalam W orkshop S ehari

Y
a, workshop Gemar Menulis haruskan mengumpulkan karya se-
Rajin Menulis (Gemarame) suai dengan materi yang mereka
yang diadakan oleh Balai terima. Karya tersebut nantinya
Bahasa Yogyakarta UPT dari Badan akan dibuat sebuah antologi dan
Pengembangan dan Pembinaan dibagikan kepada peserta.
Bahasa, Kementrian Pendidikan Seperti yang disampaikan oleh
Nasional, di University Hotel Yogya- Kepala Balai Bahasa Yogyakarta,
karta, 30 Oktober 2011 mengajak Bapak Tirto Suwondo melalui sam-
para pelajar SLTA (SMA/ SMK/ butannya, workshop tersebut ber-
MAN) untuk lebih giat membaca tujuan untuk meningkatkan se-
dan menulis. Workshop yang hanya mangat baca tulis, khususnya di
berlangsung sehari itu diikuti oleh kalangan remaja.
200 pelajar SLTA (SMA/ SMK/ MAN) “Tujuan dari acara ini untuk
yang sebagian merupakan peserta meningkatkan semangat membaca
Bengkel Bahasa dan Sastra 2011 dan menulis, mengingat minat
serta peserta lomba esai dan cer- membaca di Yogyakarta berbeda
pen. Peserta dibagi menjadi empat dengan kota-kota lainnya.” Kata
kelas yaitu, dua untuk kelas sastra Pak Tirto Suwondo “Tentunya
dan dua untuk kelas bahasa. lebih baik dari yang lainnya.” Sam-
Acara itu dipandu oleh YB. bungnya disambut tawa dari para
Margantoro (penulis, wartawan), peserta.
Adi Prabawa (penulis, wartawan), Seperti yang telah kita ketahui
Evi Idawati (penyair, cerpenis), minat baca tulis para pelajar di
dan Sri Harjanto Sahid (penyair, Indonesia sangat memprihatinkan.
dramawan) sebagai tutor di setiap Hal ini disebabkan oleh siswa dan
kelas. Peserta kelas bahasa mem- guru yang menganggap menga-
pelajari materi menulis feature dan rang dan menulis itu sulit karena
peserta kelas sastra mempelajari kurangnya semangat membaca
materi menulis puisi. Setelah dari berbagai sumber, sehingga
mendapatkan materi, peserta di- guru hanya mengajarkan teori me-


REPORTASE

nulisnya saja. Hal klasik tersebut From The Could to The Mountains,
sudah sering dibicarakan dalam 60.000 mil di bawah laut. Tulisan-
pelajaran bahasa dan sastra di tulisan tersebut terbit jauh se-
sekolah-sekolah. belum adanya kapal terbang, kapal
Menulis itu mudah sebenarnya selam, dan roket. Tapi apa yang
asalkan kita rajin membaca ber- terjadi kemudian?
bagai sumber untuk menambah Sama dengan menulis, mem-
pengetahuan atau hal-hal yang baca itu penting dalam kehidupan
menguatkan tulisan. Karena menulis sehari-hari karena membaca dapat
merupakan aktvitas intelektual menumbuhkan dendrite –salah
praktis yang dapat dilakukan oleh satu komponen saraf penting di
siapa saja dan amat berguna ntuk otak yang berfungsi mengalirkan
mengukur seberapa tinggi per- dan mengaitkan informasi- dan
tumbuhan ruhani seseorang. Se- meng-olahraga-kan pikiran. Kita
dangkan membaca adalah salah harus gemar membaca agar dapat
satu aktivitas terpenting sepanjang menulis dengan baik.
hayat yang akan memperluas wa- Saat membaca pikiran sadar
wasan dan memperkaya ilmu. dan tak sadar bekerja serentak. Piki-
Menulis, sama halnya de- ran sadar yang menangkap bagian-
ngan membebaskan diri, meng- bagian isi buku dan merekamnya,
ekspresikan diri dan menemukan pikiran tak sadar layaknya imajinasi
diri layaknya kita menulis di buku yang berkaitan dengan isi buku.
catatan harian. Dimulai dari hal- Oke, setelah kita tahu pen-
hal kecil –seperti menulis catatan tingnya membaca dan mudahnya
harian- kita akan terbiasa menulis menulis, marilah kita menulis
secara terstruktur. Lewat menulis dari hal-hal kecil yang ada di se-
kita dapat berlatih menata pikiran kitar kita. Tulislah apa yang kita
dan menumbuhkan banyak ima- rasakan, yang kita alami, dan apa
jinasi. Seperti yang ditulis oleh saja. Selamat menulis!
Jules Verme penulis dari Inggris:
Around The World in Eighty Days, [Sativa Eka Sari Dewi Koeswojo]


TAJUK

Su(a)mpah
Pemuda
Kaum Muda
Dulu & Kini
S
umpah Pemuda merupakan Jika kita membandingkan
bukti sejarah pemikiran dengan apa yang dilakukan
cerdas para pejuang muda oleh para pemuda pejuang dan
Moh. Yamin dan kawan-kawan, pemuda pembuat onar, terjadilah
delapan puluh tiga tahun silam. perbedaan yang sangat kontras.
Betapa hebatnya pemuda kita dulu Krisisnya keteladana telah
dalam mewujudkan persatuaan diklaim menjadi pemicu utama
bangsa. Bagaimana dengan merosotnya kepedulian pemuda
pemuda kita sekarang? Mungkin terhadap persatuaan bangsa.
masih hangat dibenak kita tentang “Terjadinya penurunan
pemberitaan sejumlah pelajar yang pemahaman generasi muda zaman
terlibat tindakan anarkhi terhadap sekarang terhadap nilai-nilai
salah seorang wartawan. Dapat kebangsaan itu yang menyebabkan
dipastikan pelaku utama yang semangat nasionalisme menurun.”
terlibat dalam tindakan anarkhi Tutur Ibu Sukamti, S. Pd. “Belum
tersebut adalah anak-anak muda lagi pengaruh media massa
bangsa ini. dan kemajuan teknologi yang
Belum lagi maraknya menjadikan generasi muda lebih
perkelahian antarpelajar di emosional tanpa berfikir terlebih
berbagai kota. Keprihatinan dahulu.” Sambung ibu guru dari
masih bisa dirasakan. Jika kita SMAN 2 Sleman.
menghitung banyaknya kaum muda Memang, dahulu perlawanan
yang terperosok dalam persoalan dilakukan dalam bentuk fisik,
narkoba, pergaulan bebas, dan seperti Perang Diponegoro yang
ke-galau-an menghadapi masa terjadi di Jawa. Tetapi perlawanan
depan. secara fisik mampu mengganggu


TAJUK

kekuasan pemerintah kolonial. Kehebatan Moh. Yamin dan


Hal tersebut mendorong pemuda kawan-kawan tidak hanya di
pejuang untuk mengubah strategi bidang organisasi, tetapi mereka
perlawanan menggunakan otot juga menghasilkan tiga ikrar yang
menjadi strategi yang lebih berisi tentang tanah air, bangsa,
menggunakan otak. Jadilah pemuda dan bahasa Indonesia.
pejuang meninggalkan benda- Sumpah Pemuda? Sumpah deh
benda pendukung perlawanan fisik nggak tau!
dan berjuang melalui organisasi- Delapan puluh tiga tahun sudah
organisasi, media massa atau Sumpah Pemuda hadir di tengah-
diplomasi. tengah Bangsa Indonesia, tetapi
belum juga menghantarkan kaum
muda Indonesia melangkah lebih
maju. Malah sebaliknya, kaum
muda Indonesia mulai melupakan
tiga ikrar yang telah disusun oleh
para pejuang.
“Ha? Apa yaa? Nggak apal.”
Aku salah seorang pelajar kota
ketika disuruh untuk menyebutkan
tiga ikrar Sumpah Pemuda.
Tak ada habisnya keprihatian
kita menghadapi kemerosotan ini.
Krisisnya keteladanan dan pengaruh
dari berbagai media massa,
menjadikan kaum muda semakin
meninggalkan persatuan. Sifat yang
lebih emosional, tanpa berfikir,
sangat tidak mencerminkan kaum
muda pejuang. Mari kita teladani
Sumpah Pemuda sebagai salah satu
bukti hasil pemikiran cerdas tanpa
menggunakan perlawanan otot.

[Sativa Eka Sari Dewi Koeswojo]


SOSOK

Do All The Best For The Future:

Sekolah
& Kerja?
C
ewek kelahiran Bantul 26 April 1995, itulah Kurrotu’aini Nurul
Ma’rifah, atau sering disapa Nurul. Seorang pelajar yang masih
duduk di XI IPA MAN Wonokromo Bantul, dan juga sebagai santri
di Pondok Pesantren Al Fithroh, Jejeran.
Do all the best for
the future itulah prinsip
hidupnya. Nurul yang
hobi membaca dan men-
dengarkan musik, serta
mempunyai semangat
yang tinggi, lengkap de-
ngan sikap PD yang men-
jadi ciri khasnya, telah
membawanya mengan-
tongi berbagai prestasi
akademik dari berbagai
bidang lomba yang di-
ikutinya.
Meski terlahir dari keluarga selalu menunggunya dari pagi hingga
yang sederhana, tetapi semangat sore. Meski bisa dibilang hanya sedikit
perjuangannya bisa dibilang tak ada uang yang dikantonginya setiap kali
matinya. Ketika hari Minggu tiba jaga, yaaa.... hanya Rp15.000,00.
bagi sebagian pelajar menganggap Nominal yang kecil. Tetapi, hal itu
itu hari bebas untuk melepas kepe- tidak menjadi masalah baginya,
natan setelah belajar, dan berbagai “lebih baik sedikit daripada tidak
kegiatan sekolah yang melelahkan. sama sekali”, ujarnya. karena niat
Tapi baginya inilah hari saatnya dia besarnya untuk meringankan beban
harus berjuang di luar, yaitu sebagai orangtuanya yang juga masih mem-
penjaga warnet. Pekerjaan yang biayai ke-3 adiknya.


SOSOK

Nurul rajin mengikuti berbagai • Juara I MHQ se-Kabupaten


macam lomba. “ketika mengikuti Bantul tahun 2008
lomba dan menang tentu menjadi • Juara harapan I KIR se-
kebahagiaan tersendiri, dan mem- Kabupaten Bantul tahun 2008
peroleh berbagai reward itu sudah • Juara harapan I lomba Mading
kepuasan tersendiri, serta sejumlah se-Kabupaten Bantul tahun
rupiah yang bisa dibilang lumayan, 2010
dan dari itu mulailah menabung, se-
bagian untuk nraktir temen-temen, Membagi waktu untuk sekolah,
juga untuk beaya sekolah, seperti kerja, dan berbagai kegiatan pe-
uang bulanan, buku-buku, dan banyak santren memang tak mudah, lelah
lagi kebutuhan sekolah, baru... itu sudah tentu, tapi demi orang-
sisanya masuk tabungan”, ungkap tua dan cita-cita, apa sih yang eng-
Nurul ketika ditanya tentang alasan- gak?
nya mengikuti berbagai lomba. Nurul berujar, “Berjuang,
Cita-citanya ingin menjadi hidup ini penuh dengan segala
dokter atau paling tidak menjadi rintangan, kadang putus asa di-
dosen. Tentu, itulah yang meng- iringi dengan kelelahan fisik yang
haruskannya untuk selalu berjuang mendera. Namun, teringat se-
dan meningkatkan mutu belajar- nyum orangtua dan tetes air mata
nya. “orangtuaku memberi kebeba- berharap penuh menjadi penye-
san untuk kuliah, tetapi mau tidak mangat hidup saat perasaan me-
mau ya harus biaya sendiri, mak- nyerah datang menyerbu”.
lum anak pertama harus lebih man- Nah, sudah sampai di mana
diri”, begitu ungkapnya. perjuangan kita? Introspeksi diri
dan jangan pernah mau kalah de-
Apa sih prestasi-prestasinya? mi cita-cita dan buat tersenyum
Selain sebagai juara di sekolah- semua orang dengan keberhasilan
nya, kejuaraan yang pernah dia dan prestasi. Semangat! Selamat
raih di antaranya: berjuang!
• Juara I lomba pidato bahasa Kalau ingin kenal lebih dekat
Arab se-DIY--Jateng tahun dengan sosok kita kali ini, bisa
2010 langsung ke email/ facebooknya di
• Juara III LCC UUD NRI se- noerulrifah@ymail.com.
Kabupaten Bantul tahun 2010
• Juara II lomba mading se- [Mamlu Atul Karimah]
Kabupaten Bantul tahun 2011
• Juara I CCA se-Kabupaten
Bantul tahun 2008


PROFIL

TEPLOK:
Penerang Bagi
Pelajar Cinta Seni
Kita adalah umpan nasib
dan kita seumpa karang-karang halus
yang merekat erat satu sama lain
dihantam deburan ombak laut
sekuat tenaga selalu ku coba untuk menghangatkan kalian
dengan sebatang diri ditengah badai ini
akupun tak ingin kalian meredup dan membeku
Dan TEPLOK ini segalanya yang tersisa.
“TEPLOK… MAK PLOK!!” itulah Oemoem 1 Maret di Taman Batik
kalimat yang acap kali diteriakan akhir Februari, memeriahkan
para pesandiwara setelah berlatih acara Malam Takbir, berkolaborasi
atau sebelum pertunjukann di- dengan SMK 1 Yogyakarta di Taman
mulai. Teplok merupakan komuni- Budaya Yogyakarta dalam teater
tas Teater Pelajar Kota yang ang- yang berjudul “Nyanyian Kardus”
gotanya terdiri atas pelajar kota dan Ketoprak Lesung, serta belum
Yogyakarta. Komunitas teater lama ini Teplok berpartisipasi
ini berdiri pada 7 Januari 2010. dalam acara ‘Jogja Java Carnival’
Karena umurnya yang belum genap sebagai peserta lomba.
dua tahun ini Teplok masih num- Teplok pernah mengikuti lomba
pang bernafas di Taman Budaya Teater “Aku Bisa” di Carefour dan
Yogyakarta untuk berlatih atau se- keluar sebagai Juara 2. Dalam ber-
kadar kumpul bersama. latih Teplok tidak membedakan si A
Teplok, yang dilatih Babe Toelis atau si B karena di dalam Teplok se-
Smero ini, sudah sering tampil di muanya sama, sama-sama belajar
muka umum, antara lain tampil dalam keadan apapun dan saling
di acara pentas seni di beberapa bahu- membahu. Karena tujuan
sekolah menengah atas, tampil Teplok adalah berbagi dan menjadi
di acara memperingati Serangan satu.

0
PROFIL

Dalam setiap penampilannya, Seperti namanya, Teplok ber-


Teplok bergerak mandiri, mulai harap bisa menjadi penerang bagi
dari membuat naskah sampai per- siapa saja yang mencintai seni.
siapan kostum dan make up. Nas- “Teplok ini kan sudah seperti
kah yang ditampilkan sebagian rumah kedua bagi para anggota-
besar merupakan hasil produksi nya, kami selalu berharap agar
Teplok, namun ada juga beberapa kami tetap bersama dalam ke-
yang menggunakan naskah milik adaan apapun, lebih mencintai
orang lain. dan mendalami kesenian apa saja
Seperti komunitas teater terutama teater dan lebih meng-
lainnya, setiap akan berlatih bia- hidupkan kesenian untuk para
sanya Teplok memulai dengan pelajar.” Ujar Hasfi salah satu
latihan vocal dan ekspresi, kemu- anggota Teplok saat ditanya me-
dian pendalaman tokoh dengan ngenai harapan untuk Teplok.
meninggalkan karakter diri sejenak Semoga segala mimpi dan
dan menjadi orang lain. Setelah itu harapan Teplok dapat segera ter-
berlatih sesuai tokoh. Perlu waktu wujud seiring berjalannya waktu
yang tidak singkat sebenarnya, dan berkembangnya zaman. Dan,
tapi dengan terbatasnya waktu untuk kalian yang masih malu
–mengingat para anggota masih untuk berekspresi, meloncatlah
pelajar dan memiliki kegiatan dan cintailah seni selagi masih
lainnya- Teplok tetap bisa berlatih. belia.

[Sativa Eka Sari Dewi Koeswojo]


Fokus

PERPUSTAKAAN

KU
“Aku biasa menghabiskan waktu istirahatku untuk menjelajahi
dunia. Ketika bel istirahat berbunyi, maka segera aku
langkahkan kakiku menuju tempat ini. Ukuran kotak dengan pemandangan
buku di setiap sudutnya. Perpustakaan sekolah memang sebuah tempat
yang nyaman bagiku”. Kata salah satu siswa SMA di Yogyakarta.

Seiring dengan perkembangan Periodisasi Perpustakaan


zaman, maka tuntutan fasilitas Sejarah perpustakaan di
pendidikan pun semakin tinggi, Indonesia tidak terlepas dari sejarah
salah satunya adalah kebutuhan Indonesia. Sejarah Indonesia dapat
siswa terhadap buku-buku sebagai dibagi menjadi lima periode seperti
sarana menambah wawasan yang berikut ini. (1) Zaman kerajaan
tersedia di dalam perpustakaan. lokal, (2) Zaman kerajaan Islam, (3)
Perpustakaan dalam arti tradisio- Zaman Hindia Belanda, (4) Zaman
nal adalah sebuah koleksi buku Jepang, dan (5) Periode pasca 1945.
dan majalah. Walaupun dapat di- Periode kelimat ini acapkali dibagi
artikan sebagai koleksi pribadi per- lagi menjadi tiga periode, yaitu
seorangan, namun perpustakaan (1) periode 1945-1959, (2) periode
lebih umum dikenal sebagai se- 1959-1965, dan (3) periode 1965-
buah koleksi besar yang dibiayai sekarang. Tahun 1950 merupakan
dan dioperasikan oleh sebuah kota awal ancangan karena pada wak-
atau institusi, dan dimanfaatkan tu itu pemerintah RI mulai menye-
oleh masyarakat yang rata-rata ti- barkan perpustakaan, khususnya
dak mampu membeli sekian banyak perpustakaan umum dengan nama
buku atas biaya sendiri. ‘Taman Perpustakaan Rakjat’ ke


Fokus

seluruh Indonesia. Perkembangan proses belajar mengajar di sekolah


perpustakaan umum yang mula- tempat perpustakaan tersebut
mula menggembirakan itu akhirnya berada. Hal ini, terkait dengan
berakhir tragis dengan runtuhnya kemajuan bidang pendidikan dan
berbagai ‘Taman Perpustakaan dengan adanya perbaikan metode
Rakjat’ itu. Tonggak kebangkitan belajar-mengajar yang dirasakan
dimulai pada tahun 1969, dengan tidak bisa dipisahkan dari masalah
pembangunan lima tahun (pelita) penyediaan fasilitas dan sarana
pertama. Saat itu kegiatan perpus- pendidikan.
takaan tercakup di dalam rencana
pembangunan hingga sekarang. Perkembangan perpustakaan
Sebagai seorang pelajar, maka Modernisasi perpustakaan mulai
kita dapat menilai bagaimana kua- dilakukan di era 20-an. Pembuatan
litas perpustakaan sebagai sarana perpustakaan digital mempermudah
fasilitas pendidikan. Penilaian do- siswa untuk mengakses melalui
minan akan jatuh pada kondisi fisik komputer pribadi. Perpustakaan
perpustakaan terlebih dahulu, se- digital adalah perpustakaan yang
bagai contoh bangunannya, tata mempunyai koleksi buku sebagian
letak ruangannya, serta kenyama- besar dalam bentuk format digital
nan berada dalam ruangan perpus- dan yang bisa diakses dengan
takaan. Selanjutnya penilaian akan komputer. Jenis perpustakaan ini
tertuju pada kualitas perpustakaan berbeda dengan jenis perpustakaan
seperti kelengkapan koleksi buku, pe- konvensional yang berupa kumpulan
ngelolaan yang baik, serta sarana dan buku tercetak, film mikro (microform
fasilitas tambahan. Sarana tambahan dan microfiche), ataupun kumpulan
ini menjadikan perpustakaan sema- kaset audio, video, dll. Isi dari per-
kin banyak dikunjungi. Misal, adanya pustakaan digital berada dalam
televisi yang menayangkan secara suatu komputer server yang bisa
langsung berita-berita dunia, adanya ditempatkan secara lokal, maupun
fasilitas tambahan seperti AC akan di lokasi yang jauh. Namun, dapat
menambah kenyamanan bagi para diakses dengan cepat dan mudah
pengguna perpustakaan. Kita harus lewat jaringan komputer.
menyadari bahwa perpustakaan me- Definisi singkat dari perpusta-
rupakan upaya untuk memelihara kaan digital adalah bentuk perpus-
dan meningkattkan efisiensi dan takaan yang keseluruhan koleksinya
efektivitas proses belajar-menga- memakai format digital yang di-
jar. Perpustakaan yang terorganisasi susun dalam sebuah arsitektur
secara baik dan sistematis, secara komputerisasi. Arsitektur ini
langsung ataupun tidak langsung disusun dalam sebuah proyek
dapat memberikan kemudahan bagi yaitu proyek perpustakaan digital.


Fokus

Gambar 1. Perpustakaan, tempat yang nyaman dengan segala gudang ilmu.

Penelitian proyek perpustakaan semi modern dengan menggunakan


digital menggunakan world wide katalog indeks.
web (www) yang dihubungkan Tahun 1990 : berkembang tek-
dengan jaringan internet sebagai nologi internet yang mampu meng-
media penyalur informasi utama. akses informasi dengan cepat.
World wide web memiliki banyak Katalog mengalami metamorfosis
kelebihan yang didukung berbagai menjadi katalog elektronik yang
macam protokol komunikasi (HTTP, lebih mudah dan lebih cepat dalam
FTP, Gopher), penggunaan HTML pencarian kembali koleksi yang
sebagai bahasa standar markup, disimpan di perpustakaan
dan kelebihan pada Graphical User Tahun 1991 : Proyek The
Interface (GUI). University Licensing Project (TULIP),
Sebelum tahun 1960: Perpus- kerja sama beberapa universitas di
takaan Tradisional Amerika dengan perusahaan Elsevier
Pertengahan tahun 1960-1988 : Science, meneliti tentang sistem pe-
perkembangan teknologi informasi ngumpulan dan penyimpanan data
dan jaringan yang dapat mengolah serta teknik pengaksesan perpus-
dokumen menjadi lebih mudah takaan digital.
dan efisien dengan menggunakan September 1995 : Proyek NSF/
perangkat lunak pengolah kata. ARPA/NASA merupakan lanjutan
Perpustakaan masih berkembang penelitian Proyek TULIP. Istilah


Fokus

perpustakaan digital digunakan menyimpan informasi, banyak per-


untuk pertama kali dalam bi- pustakaan kini juga merupakan
dang pendigitalan dokumen dan tempat penyimpanan dan/atau ak-
pembangunan sistem untuk dokumen ses ke map, cetak atau hasil seni
digital. lainnya, mikrofilm, mikrofiche,
Pembuatan perpustakaan digi- tape audio, CD, LP, tape video dan
tal tidak menemui masalah selama DVD, dan menyediakan fasilitas
dokumen yang diterima berupa umum untuk mengakses gudang
file elektronik. Masalah muncul data CD-ROM dan internet.
pada saat dokumen yang diterima Oleh karena itu, perpustakaan
berupa file non-elektronik, berupa modern telah didefinisikan kembali
kertas atau buku. Hal ini merupakan sebagai tempat untuk mengakses
masalah utama yang dibahas pada informasi dalam format apa pun,
proyek-proyek penelitian, khusus- apakah informasi itu disimpan dalam
nya dalam pembuatan perpusta- gedung perpustakaan tersebut atau
kaan digital dengan dokumen dari tidak. Dalam perpustakaan modern
perpustakaan umum atau dari grey ini selain kumpulan buku tercetak,
literature sebagian buku dan koleksinya ada
Selanjutnya, hak cipta pada dalam perpustakaan digital (dalam
dokumen yang didigitalkan yang be- bentuk data yang bisa diakses
rupa mengubah dokumen menjadi lewat jaringan komputer). Kita
digital dokumen, memasukkan sebagai seorang siswa ikut serta
digital dokumen ke database, dalam merawat perpustakaan yang
mengubah digital dokumen ke sudah ada serta menjaga sarana
hypertext dokumen. Hak cipta do- dan fasilitas yang diberikan dan
kumen di jaringan komunikasi. menggunakan perpustakaan sesuai
Solusi masalah hak cipta telah di- dengan fungsinya secara bijak***
kembangkan dalam Electronic Copy- Dari berbagai sumber.
right Management System (ECSM) [Mukhlis]
yaitu sistem monitoring penggunaan
digital dokumen oleh pengguna
secara otomatis.
Masalah yang terjadi pada
perpustakaan digital swasta yang
menarik biaya setiap mengakses
dokumen. Solusi masalah ini
akan dikembangkan pada system
electronic money.
Dengan koleksi dan penemuan
media baru selain buku untuk


Fokus

Perpustakaan:

Menembus
Pengetahuan
dan
Peradaban
Segala
Zaman

B
anyak label yang ditempel- dari buku, jurnal, majalah, koran,
kan orang untuk menyebut hingga hasil penelitian (skripsi, te-
perpustakaan,sepertiperpus- sis, dan disertasi). Di sini biasanya
takaan sebagai “gudang ilmu”, diskusi dan bedah buku/film juga
“jantung institusi pendidikan”, rutin diselenggarakan, selain untuk
“gerbang ilmu pengetahuan”, mengasah ketajaman pikiran juga
“kunci peradaban”, dan masih ba- untuk meningkatkan kepekaan
nyak yang lainnya. Begitu besar sosial.
peran dan fungsi perpustakaan se- Di perpustakaan universitas
hingga The American Library Asso- besar/ternama biasanya juga
ciation (ALA) pun menghargai per- dibuka corner ‘pojok’ sebagai pu-
pustakaan sebagai “pusat media, sat informasi tentang negara ter-
pusat belajar, pusat sumber pen- tentu, lengkap dengan layanan
didikan, pusat informasi, pusat do- akses internet, produk-produk
kumentasi, dan pusat rujukan”. audio dan video, CD, CD-ROM,
1. Perpustakaan sebagai dan pangkalan data dari negara
Sumber Pengetahuan yang bersangkutan. Di DIY, misal-
Jika kita ingin menggali dan nya, dapat kita temukan American
menggauli lebih jauh berbagai ma- Corners di perpustakaan pasca-
cam pengetahuan, perpustakaan sarjana UGM; Iranian Corners di
dapat menjadi salah satu pilihan. perpustakaan universitas-univer-
Di perpustakaan-perpustakaan uni- sitas Islam, seperti UMY, UAD, dan
versitas, misalnya, akan banyak UIN Sunan Kalijaga; dan Canadian
kita jumpai bermacam jenis lite- Corners di perpustakaan UIN Sunan
ratur dan bahan referensi, mulai Kalijaga.


Fokus

Perpustakaan tidak melulu dan Informasi Ilmiah (PDII)-LIPI


milik institusi pendidikan (sekolah (Jakarta), kita dapat menelusuri
dan perguruan tinggi). Masyarakat berbagai literatur ilmiah, baik
umum pun dapat mengakses infor- dalam bentuk tesis, buku, jurnal
masi dan ilmu pengetahuan di per- Indonesia/asing, artikel dan maka-
pustakaan. Seperti di Perpustakaan lah Indonesia/asing, kliping koran,
Nasional RI (Jakarta), masyarakat koleksi mikro, maupun informasi
luas dapat memperoleh banyak pe- paten Indonesia/dunia dan informasi
ngetahuan dari koleksi manuskrip standar nasional /internasional
dan majalah langka yang berusia yang dapat menunjang kegiatan
ratusan tahun, atau dari koleksi penelitian.
lukisan, foto, dan video yang men- Ilustrasi di atas hanya sebagi-
dokumentasikan aneka ragam an kecil dari sekian banyak per-
kekayaan budaya lokal, seni, dan pustakaan yang dapat kita manfa-
sejarah, serta tempat-tempat me- atkan. Kita bisa memilah dan
narik di seluruh wilayah Indonesia. memilih perpustakaan sesuai dengan
Masyarakat juga dapat turut ber- kebutuhan.
patisipasi mengikuti bemacam lom-
ba, pameran, pemutaran film, dan 2. Perpustakaan sebagai
kegiatan lain yang berkaitan dengan Pengawal Peradaban
misi dan visi perpustakaan. Keberadaan perpustakaan
Pusat dokumentasi—bentuk tidak dapat dipisahkan dari perada-
lain lembaga yang mirip dengan ban umat manusia. Perpustakaan
perpustakaan—juga dapat menjadi mendokumentasikan peristiwa-
pilihan tempat mencari sumber peristiwa masa lalu, membawa
informasi, data, dan bahan rujukan. refleksi pada kekinian, dan mengajak
Di Pusat Dokumentasi Sastra HB. berpikir untuk membayangkan dunia
Jassin (kompleks TIM, Jakarta), masa depan. Sejarah telah mencatat,
misalnya, tersimpan lebih dari keberhasilan dalam membangun
48.000 koleksi dokumen sastra yang peradaban adalah keberhasilan
dikumpulkan sejak tahun 1930. dalam membentuk perilaku ke-
Buku-buku fiksi, non-fiksi, naskah ilmuan; dan salah satu indikator
drama, biografi dan foto-foto tinggi rendahnya peradaban suatu
pengarang, kliping, makalah, juga bangsa dapat dilihat dari kondisi
skripsi, disertasi, rekaman suara, perpustakaan yang dimilikinya.
dan rekaman video semuanya ada. Pada masa kejayaan Islam,
Bahkan sejumlah surat pribadi dari kemajuan peradaban Ilmu pe-
berbagai kalangan seniman dan ngetahuan dipandang sebagai
sastrawan turut disimpan pula. suatu hal yang sangat mulia dan
Sementara di Pusat Dokumentasi berharga. Perpustakaan banyak


Fokus

dibangun sebagai pusat pengem- kekuatan dalam membangun per-


bangan ilmu pengetahuan. Perpus- adaban. Di negeri Belanda, misal-
takaan tidak hanya sebagai pusat nya, masyarakatnya tersohor ‘gila
belajar, tetapi juga pusat pene- baca’. Subsidi besar diberikan pe-
litian, pusat penerjemahan, dan merintah untuk membangun dan
pusat penyalinan. Dari situlah lahir mengelola perpustakaan serta men-
sekian banyak penyair, pujangga, dukung akses bahan bacaan ber-
ahli bahasa, ahli sejarah, ahli hu- kualitas. Maka, pendidikan di Be-
kum, ahli tafsir, ahli hadis, ahli landa melesat dengan cepat hingga
filsafat, dan ahli-ahli lainnya. menjadikan negeri itu sebagai
Maka, selama lima ratus tahun per- salah satu negara pada jajaran ter-
adaban Islam menguasai dunia. Na- depan di bidang pendidikan.
mun, seiring dengan dibakar dan Sejalan dengan perkembangan
dihancurkannya perpustakaan, per- Ilmu pengetahuan dan teknologi,
adaban Islam juga mengalami ke- perpustakaan sebagai pengawal
munduran dan keterpurukan. peradaban juga mengalami peru-
Demikian pula Negeri China, bahan dari waktu ke waktu. Per-
peradabannya sangat tinggi. China pustakaan yang semula dikelola
telah menguasai budaya baca tulis secara konvensional kini telah
bahkan seni kaligrafi sebelum memanfaatkan teknologi digital.
bangsa lain mengenalnya. Hingga Perpustakaan digital memberikan
muncullah pepatah “carilah ilmu kemudahan dalam preservasi dan
sampai ke negeri China”. konservasi, kecepatan akses infor-
Di negara-negara maju seka- masi, dan menghemat ruang, Tidak
rang ini perpustakaan juga menjadi ada lagi batas ruang dan waktu.

Perpustakaan modern Joe and Rika Mansueto, universitas Chicago.


Fokus

Informasi dapat diakses 24 jam, Bibliotheek (universitas tertua


melintas batas masa lalu, masa kini, di Belanda yang didirikan tahun
dan masa depan. Bahkan, Grand 1575) dan Koninklijk Instituut
Reading Room di perpustakaan Joe voor Taal, Land en Volkenkunde
and Rika Mansueto, universitas (KITLV)—penuh dengan berbagai
Chicago, sudah menggunakan tek- buku, naskah, majalah dan koran
nologi robot untuk membantu tua, sketsa, peta, brosur, pamflet,
mengelola koleksi buku yang surat-surat, foto, dan rekaman
jumlahnya jutaan. Setiap buku audio-visual yang terkait dengan
dipasang sensor barcode dan masa lalu dan masa kini bangsa
disimpan di dalam rak mekanik Indonesia.
berukuran sangat besar, serta Melalui perpustakaan kita
ditanam di bawah tanah. Jika ingin dapat menembus pengetahuan dan
meminjam sebuah buku, tinggal peradaban segala zaman. Sudahkah
mencari di pangkalan data yang kita,sebagaigenerasipenerusbangsa,
dapat diakses secara online, lalu menjadikan perpustakaan sebagai
robot akan mengambilkan buku tempat menumbuhkembangkan ilmu
itu. Ini tentu lebih praktis dan pengetahuan dan menjadikannya
cepat dibandingkan menelusuri sebagai kekuatan membangun per-
katalog dan mencari buku di rak- adaban? Tidak ada kata terlambat
rak konvensional. untuk berbenah diri.***
Lantas bagaimana dengan
perpustakaan-perpustakaan yang [Tarti Khusnul Khotimah, pemustaka]
ada di Indonesia? Di negeri ini,
perpustakaan yang seharusnya
menjadi salah satu basis penyangga
peradaban, masih kerap dilalaikan.
Puluhan naskah-naskah tua yang
ada di museum Radya Pustaka,
misalnya, banyak yang hilang dan
telah diperjualbelikan. Bahkan
banyak sumber informasi pertama
(primer) tentang negeri, budaya,
dan bangsa ini justru tersimpan di
perpustakaan-perpustakaan luar
negeri. Leiden misalnya, dijuluki
‘the Mecca of Indonesian studies’
lantaran kekayaan pustaka dari dua
perpustakaandikotaitu—Universiteits


OPINI

Kur angi

Taw ur an
melalui
Pendidikan
Karakter

D
unia remaja seringkali disebut-sebut sebagai dunia yang penuh
kebingungan akan pencarian jati diri. Tidak jarang pula kita
melihat remaja yang mencari kesibukan untuk mengeksplorasi po-
tensi diri. Mulai dari keikutsertaannya dalam ekstrakurikuler di sekolah,
komunitas-komunitas remaja di daerahnya, sampai pada kelompok-
kelompok yang merugikan orang lain.
Salah satunya adalah tawuran. tinggi terhadap sesama. Patut kita
Sebuah fenomena yang tidak ja- lirik sedikit pembelajaran Pancasila
rang untuk dikumandangkan me- dan kewarganegaraan. Apakah pe-
lalui berbagai media. Kenakalan lajaran tersebut memberikan kon-
remaja yang sifatnya mendarah tribusi yang cukup? Saya rasa tidak,
daging sebagai ajang balas den- karena masih banyak remaja /pelajar
dam yang diwariskan oleh kakak yang andil dalam aksi tawuran. Untuk
kelas kepada adik kelas ini hampir mendasari pembelajaran Pancasila
sebagian pelakunya adalah re- dan pelajaran yang lain, diperlukan
maja. Mulai dari ajang coba-coba mata pelajaran berbasis karakter.
karena merasa satu misi, sampai Pendidikan karakter adalah
pada penyalahgunaan arti kesetia- pendidikan budi pekerti plus, yaitu
kawanan. melibatkan aspek pengetahuan
Lantas, dapat dibenarkankah (cognitive), perasaan (feeling), dan
perilaku remaja yang seperti itu? tindakan (action). Dengan pendi-
Dengan emosi mereka yang masih dikan karakter, seorang anak akan
bisa dikatakan labil, siapakah yang menjadi cerdas emosinya. Ke-
seharusnya disalahkan? cerdasan emosi adalah bekal pen-
Media pembelajaran mereka- ting dalam mempersiapkan anak
lah yang harusnya memberikan menyongsong masa depan. Karena
bekal untuk memperkuat karakter dengannya seseorang akan dapat
dan memiliki rasa humaniora yang berhasil dalam menghadapi segala

0
OPINI

macam tantangan, termasuk tan- Satu hal yang sangat disayang-


tangan untuk berhasil secara aka- kan yaitu, penanaman pendidikan
demis. karakter ini hanya berlangsung
Anak-anak yang mempunyai pada jenjang kanak-kanak saja.
masalah dalam kecerdasan emosi- Sedangakan pada sekolah mene-
nya akan mengalami kesulitan ngah tidak ada kurikulum atau-
belajar, bergaul, dan tidak dapat pun budaya sekolah yang me-
mengontrol emosinya. Anak-anak nanamkannya. Pembelajaran hanya
yang bermasalah ini sudah dapat dikotak-kotakkan oleh kurikulum
dilihat sejak usia pra-sekolah. Hal yang dianggap sebagai kitab suci.
ini kalau tidak ditangani secara Proses pembelajaran yang mengacu
dini akan terbawa sampai usia de- pada Ujian Nasional (UN). Padahal
wasa. Sebaliknya, remaja yang pendidikan sangat dibutuhkan di
berkarakter atau mempunyai semua jenjang pendidikan. Lebih-
kecerdasan emosi tinggi akan lebih dunia remaja yang penuh
terhindar dari masalah-masalah dengan keabu-abuan.
umum yang dihadapi oleh remaja, Kalau takut mengganggu jam
seperti kenakalan, tawuran, nar- pelajaran, penanaman pendidikan
koba, miras, perilaku seks bebas, karekter ini dapat dilakukan di
dan sebagainya. sela-sela jam pelajaran. Misalnya,
Pendidikan karakter di seko- membudayakan senyum, salam,
lah sangat diperlukan. Meski da- sapa, sopan, santun, kemudian
sar pendidikan karakter adalah juga bersalaman setiap berpapasan
keluarga. Kalau seorang anak antara murid dengan murid, guru
mendapatkan pendidikan karakter dengan murid, dan guru dengan
yang baik dari keluarganya, anak guru. Sedikit demi sedikit, kebiasaan
tersebut akan berkarakter baik itu akan membudaya walaupun di
selanjutnya. Namun, banyak orang- awal terkesan memaksa. Namun
tua yang lebih mementingkan aspek itu realita. Di beberapa SMA di
kecerdasan otak ketimbang pen- Bantul sudah menerapkan hal itu.
didikan karakter. Banyak orangtua Hasilnya pun dapat dilihat. Sekolah
yang gagal dalam mendidik karak- tersebut jarang terkena aksi tawu-
ter anak-anaknya, entah karena ran. Berbeda dengan sekolah yang
kesibukan atau karena lebih me- hanya berpikir pragmatis pada
mentingkan aspek kognitif anak. mata pelajaran yang diujikan
Namun, semua ini dapat dikoreksi saja.
dengan memberikan pendidikan ka-
rakter di sekolah. [Eni Puji Utami]


OPINI

Kembalikan
Karakter Bangsa

i kancah global yang penuh Acara ‘Sarasehan Kebahasaan

D persaingan di berbagai
komponennya, terkadang
masyarakat Indonesia menjadi ke-
dan Kesastraan’ pada 17 Oktober
2011 yang diselenggarakan Balai
Bahasa Yogyakarta, mengusung
hilangan jati diri. Hilangnya jati tema “Pemanfaatan Peran Bahasa
diri tersebut mengakibatkan karak- dan Sastra Indonesia dan Daerah
ter diri (masyarakat) melemah. Hal dalam Membentuk Karakter
tersebut ternyata juga membawa Bangsa”, merupakan upaya pelaksa-
pengaruh negatif terhadap individu nakan pembangunan nasional
seseorang, diantaranya berkurang- dengan pembentukan karakter
nya identitas diri. Akibatnya, bangsa.
masyarakat kita (Indonesia) cen- Bahasa sebagai media aktua-
derung mudah marah, tidak so- lisasi sikap memegang peranan
pan, dan brutal. Cerminan sikap penting dalam pembentukkan ka-
masyarakat yang berbudaya tidak rakter diri. Fungsi dan kedudukan
tampak dalam perilaku dan tutur bahasa Indonesia dalam kehidupan
kata. berbangsa dan bernegara dipandang
Anjloknya moral bangsa tentu dapat mempengaruhi pembentukan
sudah dapat dirasakan. Tradisi- karakter diri. Termasuk juga baha-
tradisi yang berbudaya mulai sa daerah yang menjadi aset bang-
terkontaminasi budaya negatif. sa ini dirasa dapat mendukung
Bahkan nilai-nilai luhur yang se- misi tersebut. Melalui berbagai
harusnya tetap berdiri tegap se- media bahasa seperti buku yang
bagai corak bangsa Indonesia pun berisi ajaran positif dalam semua
mulai memudar. bidang. Sementara, sastra sebagai


OPINI

aspek yang tidak terpisahkan dari Bahasa dan sastra memang tak
bahasa memegang peran penting dapat dipisahkan, seperti dalam
dalam pengekspresian nilai-nilai fungsinya yang saling berkaitan,
kemanusiaan. Dengan kata lain, bersangkut paut. Begitu juga ketika
pembentukan karakter diri dapat dua komponen ini menjadi media
dilakukan melalui pengoptimalan pembangun karakter bangsa.
peran bahasa dan sastra di kehidu- Media memang penting ter-
pan masyarakat. hadap pembangunan ini, tapi
Disebutkan oleh seorang sas- tentu lebih penting lagi adalah
trawan, Bapak Arif Bagus Prasetyo kesadaran setiap individu yang
dalam ceramahnya, genre sastra menjadi dasar terkuat dalam
yang dapat dijadikan sarana untuk upaya mengembalikan karakter
membentuk karakter bangsa an- bangsa yang mulai pudar. Kalau
tara lain, genre sastra yang me- bukan kita, siapa lagi?.
ngandung aspek literer-estetis, Do the best untuk Indonesia
humanistis, etis dan moral, serta !!!
religius-sufistis-profetis. Dituang-
kan oleh para sastrawan bangsa [Mamlu Atul Karimah]
melalui berbagai macam karya
sastranya yang tentu dapat diman-
faatkan seperti ragam sastra di-
daktis, dan karya yang memang
ditulis dengan tujuan memberikan
ajaran, tuntunan, wejangan atau
nasihat tentang kebijakan hidup,
norma-norma, dan akhlak mulia
bagi para pembacanya. Namun di
sisi lain, karya sastra juga multi
tafsir. Sehingga sangat tergantung
pada pengetahuan, pengalaman,
dan kepentingan yang berbeda-
beda pada satu dan lain penafsir.
Fungsi terpenting sastra di era ini
adalah memulihkan kesadaran war-
ganya yang pingsan akan sebuah
karakter bangsa.


OPINI

PENDIDIKAN
KARAKTER
DI SEKOLAH
P
engertian karakter menurut KBBI (2008:623) adalah sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain; tabiat; atau watak. Adapun berkarakter adalah
memiliki karakter; mempunyai kepribadian; berwatak. Karakter be-
rasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek.
Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut
dengan berkarakter mulia.
Pendidikan karakter adalah kurikuler, pemberdayaan sarana
suatu sistem penanaman nilai-nilai prasarana, pembiayaan, dan ethos
karakter kepada warga sekolah yang kerja seluruh warga sekolah/ling-
meliputi komponen pengetahuan, kungan. Di samping itu, pendidikan
kesadaran atau kemauan, dan tinda- karakter dimaknai sebagai suatu
kan untuk melaksanakan nilai-nilai perilaku warga sekolah yang dalam
tersebut. Pendidikan karakter dapat menyelenggarakan pendidikan harus
dimaknai sebagai “the deliberate use berkarakter. Lebih lanjut dijelaskan
of all dimensions of school life to foster bahwa pendidikan karakter adalah
optimal character development”. segala sesuatu yang dilakukan guru,
Dalam pendidikan karakter di sekolah, yang mampu mempengaruhi karakter
semua komponen (pemangku pen- peserta didik. Guru membantu mem-
didikan) harus dilibatkan, termasuk bentuk watak peserta didik. Hal ini
komponen-komponen pendidikan mencakup keteladanan bagaimana
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, pro- perilaku guru, cara guru berbicara
ses pembelajaran dan penilaian, atau menyampaikan materi, bagai-
penanganan atau pengelolaan mata mana guru bertoleransi, dan ber-
pelajaran, pengelolaan sekolah, pe- bagai hal terkait lainnya.
laksanaan aktivitas atau kegiatan ko-


OPINI

Karakter individu memiliki pe- miliki kesadaran untuk berbuat


ngetahuan tentang potensi dirinya, yang terbaik atau unggul, dan
yang ditandai dengan nilai-nilai individu juga mampu bertindak
seperti reflektif, percaya diri, rasio- sesuai potensi dan kesadarannya
nal, logis, kritis, analitis, kreatif tersebut. Karakteristik adalah re-
dan inovatif, mandiri, hidup sehat, alisasi perkembangan positif se-
bertanggung jawab, cinta ilmu, bagai individu (intelektual, emo-
sabar, berhati-hati, rela berkorban, sional, sosial, etika, dan perilaku).
pemberani, dapat dipercaya, ju- Individu yang berkarakter baik
jur, menepati janji, adil, rendah atau unggul adalah seseorang yang
hati, malu berbuat salah, pemaaf, berusaha melakukan hal-hal yang
berhati lembut, setia, bekerja terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya,
keras, tekun, ulet/gigih, teliti, sesama, lingkungan, bangsa dan
berinisiatif, berpikir positif, disip- negara serta dunia internasional pada
lin, antisipatif, inisiatif, visioner, umumnya dengan mengoptimalkan
bersahaja, bersemangat, dinamis, potensi (pengetahuan) dirinya dan
hemat/efisien, menghargai waktu, disertai dengan kesadaran, emosi
pengabdian/dedikatif, pengenda- dan motivasinya (perasaannya).
lian diri, produktif, ramah, cinta Pendidikan karakter memiliki
keindahan (estetis), sportif, tabah, esensi dan makna yang sama dengan
terbuka, tertib. Individu juga me- pendidikan moral dan pendidikan


OPINI

akhlak. Tujuannya adalah memben- mengatakan bahwa karakter


tuk pribadi anak, supaya menjadi dasar manusia terdiri dari: dapat
manusia yang baik, warga masya- dipercaya, rasa hormat dan perha-
rakat, dan warga negara yang tian, peduli, jujur, tanggung jawab;
baik. Adapun kriteria manusia kewarganegaraan,ketulusan,berani,
yang baik, warga masyarakat tekun, disiplin, visioner, adil, dan
yang baik, dan warga negara yang punya integritas. Penyelenggaraan
baik bagi suatu masyarakat atau pendidikan karakter di sekolah
bangsa, secara umum adalah harus berpijak kepada nilai-nilai
nilai-nilai sosial tertentu, yang karakter dasar, yang selanjutnya
banyak dipengaruhi oleh budaya dikembangkan menjadi nilai-nilai
masyarakat dan bangsanya. Oleh yang lebih banyak atau lebih tinggi
karena itu, hakikat dari pendidikan (yang bersifat tidak absolut atau
karakter dalam konteks pendidikan bersifat relatif) sesuai dengan
di Indonesia adalah pedidikan nilai, kebutuhan, kondisi, dan lingkungan
yakni pendidikan nilai-nilai luhur sekolah itu sendiri.
yang bersumber dari budaya bangsa Dewasa ini banyak pihak me-
Indonesia sendiri, dalam rangka nuntut peningkatan intensitas dan
membina kepribadian generasi kualitas pelaksanaan pendidikan
muda. Pendidikan karakter ber- karakter pada lembaga pendidikan
pijak dari karakter dasar manusia, formal. Tuntutan tersebut didasar-
yang bersumber dari nilai moral kan pada fenomena sosial yang
universal (bersifat absolut) yang berkembang, yakni meningkatnya
bersumber dari agama yang juga kenakalan remaja dalam masya-
disebut sebagai the golden rule. rakat, seperti perkelahian massal
Pendidikan karakter dapat memi- dan berbagai kasus dekadensi mo-
liki tujuan yang pasti, apabila ral lainnya. Bahkan di kota-kota
berpijak dari nilai-nilai karakter besar tertentu, gejala tersebut
dasar tersebut. Menurut para ahli telah sampai pada taraf yang sa-
psikolog, beberapa nilai karakter ngat meresahkan. Oleh karena
dasar tersebut adalah: cinta kepada itu, lembaga pendidikan formal
Allah dan ciptaann-Nya (alam sebagai wadah resmi pembinaan
dengan isinya), tanggung jawab, generasi muda diharapkan dapat
jujur, hormat dan santun, kasih sa- meningkatkan peranannya dalam
yang, peduli, dan kerjasama, per- pembentukan kepribadian peserta
caya diri, kreatif, kerja keras, dan didik melalui peningkatan intensitas
pantang menyerah, keadilan dan dan kualitas pendidikan karakter.
kepemimpinan; baik dan rendah Para pakar pendidikan pada
hati, toleransi, cinta damai, dan umumnya sependapat tentang pen-
cinta persatuan. Pendapat lain tingnyaupayapeningkatanpendidikan


OPINI

karakter pada jalur pendidikan sehat, dan menarik, dan (4), dan
formal. Namun demikian, ada olah Rasa dan karsa (Affective and
perbedaan-perbedaan pendapat di Creativity development) dalam
antara mereka tentang pendekatan bentuk peduli dan kreatif.
dan modus pendidikannya. Ber- Berdasarkan pembahasan
hubungan dengan pendekatan, di atas dapat ditegaskan bahwa
sebagian pakar menyarankan peng- pendidikan karakter merupakan
gunaan pendekatan-pendekatan upaya-upaya yang dirancang dan
pendidikan moral yang dikem- dilaksanakan secara sistematis
bangkan di negara-negara barat, untuk membantu peserta didik
seperti: pendekatan perkembangan memahami nilai-nilai perilaku ma-
moral kognitif, pendekatan ana- nusia yang berhubungan dengan
lisis nilai, dan pendekatan kla- Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
rifikasi nilai. Sebagian yang lain sesama manusia, lingkungan, dan
menyarankan penggunaan pen- kebangsaan yang terwujud dalam
dekatan tradisional, yakni melalui pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
penanaman nilai-nilai sosial terten- dan perbuatan berdasarkan norma-
tu dalam diri peserta didik. norma agama, hukum, tata krama,
Berdasarkan grand design budaya, dan adat istiadat. Generasi
yang dikembangkan Kemendiknas muda yang kurang mendapatkan
(2010), secara psikologis dan sosial pendidikan karakter bangsa akan
kultural pembentukan karakter mudah terprovokasi dengan ber-
dalam diri individu merupakan bagai isu yang dapat memecah
fungsi dari seluruh potensi individu belahkan persatuan dalam kehidu-
manusia (kognitif, afektif, konatif, pan pribadi, bermasyarakat mau-
dan psikomotorik) dalam konteks pun bernegara. Pendidikan karak-
interaksi sosial kultural (dalam ke- ter bukan semata-mata tanggung
luarga, sekolah, dan masyarakat) jawab guru, tetapi juga seluruh
dan berlangsung sepanjang ha- komponen masyarakat dan ling-
yat. Konfigurasi karakter dalam kungan keluarga.
konteks totalitas proses psikologis
dan sosial-kultural tersebut dapat [Wening Hape]
dikelompokkan yaitu (1) olah hati
(Spiritual and emotional develop-
ment) dengan bentuk jujur dan
bertanggung jawab, (2) olah pikir
(intellectual development) dalam
bentuk cerdas, (3) olah raga dan
kinestetik (Physical and kinestetic
development)dalam bentuk bersih,


INFO

Kelas Akselerasi
atau Kelas Reguler:
Itu Pilihan
ekolah merupakan tempat berbeda-beda. Ada kelas regular,

S kita menimba ilmu, di


situlah semua kemampuan
kita diasah agar menjadi lebih
kelas R-SBI, kelas SBI, dan kelas
Akselerasi. Tentu saja masing-ma-
sing kelas mempunyai keunggulan
baik. Baik, dalam bidang akademik dan kelemahan. Kelas yang satu
maupun bidang nonakademik. dengan kelas yang lain mempunyai
Semua dipelajari di sekolah dengan kualitas yang berbeda-beda pula.
suatu tekad dan cita-cita agar Kelas akselerasi adalah kelas
kelak menjadi orang sukses. percepatan. Kelas ini memungkinkan
Seiring majunya dunia pen- siswa belajar lebih cepat, misalnya
didikan, lembaga formal ini me- waktu tempuh SMA yang mestinya
ningkatkan kualitasnya dalam mem- ditempuh dalam waktu 3 tahun di
berikan layanan bagi masyarakat kelas akselerasi dapat ditempuh
Indonesia. Sekolah mempunyai dengan jangka waktu 2 tahun. Sis-
standar yang berbeda-beda. Ada tem pembelajarannya tidak jauh
Sekolah Standar Nasional (SSN), berbeda dengan kelas regular,
Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (R-SBI),
dan Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI).
Dengan standar yang
berbeda-beda itu kua-
litas di sekolah tersebut
juga berbeda-beda.
Di dalam lingkup
sekolah juga terdapat
kelas yang juga mem-
punyai standar yang


INFO

tetapi dalam pelajaran tertentu SBI). Keduanya tidak mempunyai


materi yang diajarkan untuk kelas perbedaan yang jauh, tetapi SBI
1, kelas 2, dan kelas 3 dijadikan satu mempunyai tingkatan lebih tinggi
atau digabung agar tidak terlalu dibanding dengan R-SBI. Metode
banyak mengulang. Akan tetapi, pembelajaran yang diajarkan pun
materi yang diajarkan dalam kelas hampir sama.
akselerasi tidak sampai mendetail Metode pembelajaran yang
seperti dalam kelas reguler. dilaksanakan di kelas SBI ataupun
Fasilitas yang disediakan dalam di R-SBI yaitu lebih banyak meng-
kelas akselerasi berbeda dengan gunakan bahasa internasional atau
kelas regular. Fasilitas di kelas ak- bahasa Inggris. Terutama dalam
selerasi lebih lengkap dibanding mata pelajaran matematika dan IPA
dengan kelas regular. Jumlah sis- (MIPA). Supaya program berjalan
wa dalam kelas akselerasi hanya dengan baik, guru juga dituntut
sekitar 20 siswa. Hal ini bertujuan untuk menguasai bahasa tersebut.
agar lebih efektif dalam proses Fasilitas di dalam kelas tersebut
belajar mengajar. Menurut Erni pun cukup lengkap dan tidak jauh
Suryandari, siswa salah satu SMA berbeda dengan kelas akselerasi.
di Kabupaten Bantul yang masuk “Sebenarnya pembelajaran dengan
kelas akselerasi, pembelajaran bahasa Inggris tidak begitu sulit apa-
yang ia dapatkan dalam kelas ter- bila dijalani dengan enjoy”, tutur
sebut menyenangkan, apalagi siswa salah satu siswa yang bersekolah di
dalam kelas tersebut jumlahnya R-SBI.
terbatas dan bisa membentuk sua- Dari berbagai segi pandangan
tu kekeluargaan yang erat. tentang kualitas sekolah yang ber-
Selain kelas akselerasi, di beda-beda, namun tujuan sekolah
Daerah Istimewa Yogyakarta juga tetap sama. Untuk meningkatkan
terdapat kelas Sekolah Bertaraf mutu pendidikan serta mengasah
Internasional (SBI) dan Rintisan kemampuan peserta didik agar
Sekolah Bertaraf Internasional (R- menjadi lebih baik.
[ Iin Yuliyanti]


FIKSI

“Aww ... SAKIT! Sakit sekali.” Darah itu tak henti-hentinya


keluar dari mataku,aku merasakan menetes begitu
deras, melebihi air mataku. Rasa sakit itu tak pernah sedikit pun aku
lupakan. Kecelakaan itu telah merenggutnya. Ya,... mataku takkan lagi
bisa melihat alam ciptaan-Mu. Mengagumi seluruh mahluk-Mu, yang
kulihat hanya gelap.

GELAP, PEKAT

Aku tak pernah memilih semua “Kenapa Kau ambil mataku


ini, tak pernah menduganya, dan Tuhan???, Dan kenapa harus aku??
tak pernah memintanya. Setelah Kenapa kau tak membunuhku saja?
kejadian itu, Bunda menyuruhku Kenapa kau biarkan aku cacat?
untuk tetap bersemangat, memak- Aku marah, marah kepada siapa?
saku sekolah, dan memaksaku Kepada Tuhan? Benarkah? Aku tak
bertemu dengan teman-temanku pernah bisa menjawabnya.”
walaupun aku tak bisa melihat Setiap pagi Bunda selalu me-
lagi. Aku berontak, tak mau maksaku sekolah, tak pernah jenuh
menurutinya. Aku selalu bertanya membujuk, merayu, memohon.
pada Tuhan tapi tak pernah ada Bunda tak pernah menyerah. Bun-
jawaban. Bunda pun hanya diam daku tak pernah menitikkan air
setiap kali aku berteriak, meminta mata setelah aku buta, tak per-
keadilan. nah sama sekali melakukanya di

0
FIKSI

depanku. Entahlah dia sangat paginya. Bergegas menyambut hari


tegar, tak seperti aku yang kini mereka.
hanya diam. Terduduk di pojok Namun, tak seperti keadaan
kamar, gelap dan dingin. Menangis di rumah besar itu. Selalu saja
sepanjang malam, tak pernah ter- setiap pagi dimulai dengan tangi-
senyum, atau mungkin tak ada san, jeritan, teriakan marah yang
yang membuatku tersenyum. Se- membuat para tetangga menger-
mua yang kulihat hitam. nyit menelan ludah.
Hingga suatu malam Bunda Hellen kali ini telah bangun
menemaniku, mengajakku berbin- lebih awal dari biasanya, mengacak-
cang, membicarakan keadaan acak seluruh meja dan melempar
teman-temanku dan membicarakan barang-barang. “BRUK...,TAR...!”
masa depanku. Namun, hal itu Suara benda-benda yang tak ber-
malah semakin membuat hatiku salah menimbulkan kegaduhan.
semakin tersakiti, keputusasaan “Apa yang kaulakukan, Nak?” Ibu-
semakin menyergap ulu hatiku dan nya bertanya dengan suara lembut
hatiku semakin sering dihinggapi dan penuh wibawa.
rasa khawatir, bagaimana akhir “BAAAA....bbaaa” itulah
dari hidupku kelak? yang keluar dari mulut Hellen.
Diam. Itulah yang selalu ku- Ibunya selalu menahan tangis keti-
lakukan. Dengan begitu Bunda akan ka dia meratapi nasib anaknya
jenuh menemaniku seperti hari- yang hanya merasakan gelap dan
hari sebelumnya setelah bunda sunyi. Berdoa dan terus berusaha
mengatakan kata kuncinya fikirku mencari dokter agar bisa ber-
cepat, tapi dugaanku meleset. komunikasi pada anaknya, agar
~~~~ bisa mengenalkan dunia pada anak-
Ketika itu, suara kubangan air nya, mengenal Tuhannya, dan me-
yang menggenang masih terdengar. ngenal keluarganya.
Grimis masih tersisa ketika semalam “Nak, bersabarlah!” Itulah
hujan tak jenuh mengguyur kota. yang selalu dikatakan ibunya.
Katak riang melompat sembil me- Ibu Hellen tak pernah menyerah
nyenandungkan kegembiraan. Fa- untuk mencarikan dokter yang bisa
jar mengintip di ufuk, menandakan membantunya. Hingga suatu saat
kebahagiaan baru akan dimulai. Para ibunya menemukan keajaiban itu.
petani mulai menggarap sawahnya, Hellen telah menemukan gurunya,
peternak mulai melakukan aktivitas walaupun gurunya seorang tuna
paginya, mengurus ternak-ternak netra.
yang mulai ramai berceloteh de- “Ayo Hellen kau harus bisa,
ngan bahasanya. Pekerja mulai kau harus bersabar, Nak!” Ibunya
berbenah melanjutkan aktivitas tak jenuh mengatakan hal itu


FIKSI

walau yang Hellen rasakan hanya seorang wanita buta, dan tuli.
gelap dan sunyi, tak pernah bisa Namun, telah berhasil membuat
mendengar apa yang ibunya kata- orang yang waras iri padanya. Luar
kan. biasa bukan.
Sungguh beruntung Ibu Hellen Bunda mengakhiri ceritanya
karena menemukan guru yang luar dengan bahasanya yang indah, me-
biasa, yang tak pernah kenal lelah ngucapkan kata kuncinya di akhir
dan putus asa. Ya... karena dia kisah. “Bersabarlah Mona, kau
merasakan kegelapan yang sama. akan temukan keadilan itu, Nak.”
Hellen dapat berkomunikasi dengan Mengecup keningku lalu beranjak
gurunya saat dia menyentuh air, untuk mengadu pada Sang Maha
kemudian gurunya menuliskannya Pemurah. Itulah rutinitasnya.
di telapak tangan Hellen dan saat Mona, itulah aku. Aku akan
itulah Hellen mulai mengenal mengukir sejarahku sendiri, aku
dunia. Ibunya sangat bahagia me- bukanlah Mona yang menatap
lihat kemajuan anaknya, menangis kelam, gelap di sudut kamar. Aku
penuh haru. akan bangkit secerah mentari yang
“Aku yakin kau bisa, Nak kau akan menyambutku esok pagi.
akan mengenal dunia.” Aku semakin mantap dengan
Semenjak dia bisa berkomu- janji Tuhan, yang akan selalu mem-
nikasi tak pernah sedikit pun berikan yang makhluknya butuh-
hari-harinya sepi dari pertanyaan. kan, bukan yang makhluknya ingin-
Gurunya dengan sabar mengajarinya kan, dan aku yakin keadilan akan
hingga dia dapat bicara dengan datang.
tehnik todoma, menulis dengan
huruf brail dan tentu saja Hellen [Parsad Amalia Ulhusna]
juga menempuh pendidikannya,
menguasai beberapa bahasa dan
berkeliling dunia bersama guru-
nya.
``````
Benar, ternyata dugaanku me-
leset. Bunda menceritakannya,
sebuah kisah yang memacu se-
mangatku, mengubah pandangan-
ku, dan membuatku mensyukurinya.
Aku yakin kalian juga ingin tau siapa
Hellen. Ya, dialah Hellen A. Keller,


FIKSI

Pesan melalui awan


(Oleh: Beta Krisnanovita, SMA Negeri 1 Yogyakarta)

Kubiarkan senja menuntun


Bak melintasi samudra tak bersuara
Pada secarik asa tersimpan harapan
Dengan imaji tak terlukis mimpi

Pesan melalui awan


Kukirim dengan nada riang
Bukan hanya untuk sebuah rintihan
Bukan untuk irama tak terdengar

Memalui pesan awan ini


Kuharap sebuah cahaya kan datang
Dengan cita tak berujung
Menyongsong mentari ‘tuk kesekian kali

PENGHARGAAN
[Oleh: Mamlu Atka]

Mereka berkata Mereka mempermalukan


Kamu bukan... Kamu bukan...
Mereka menganggap Mereka mencekik
Kamu bukan... Kamu bukan...
Mereka membenci Mereka menghancurkan
Kamu bukan... Kamu bukan...
Mereka mengolok Tapi bagiku,
Kamu bukan... Bukan kamu bukan...
Mereka menggunjing Tapi kamu adalah...
Kamu bukan... Bukan yang mereka anggap
Mereka menghina Kamu bukan...
Kamu bukan...


FIKSI

Doa Sang Jiwa


[Oleh: Mamlu Atka]

Denyut nadi tak menentu


Mengembang mengempis tanpa aturan
Apakah sebuah pertanda
Tentang....tentang....
Keburukan ketidakpastian
Asa ketakterhinggaan
Tuhan,
Mega awan bergradasi merdu
Seperti menghibur kala dukaku
Seakan tau redupnya hatiku
Tuhan,
Berjalan hari sampai tenggelam sang surya
Mulai petang...
Bintang...
Terang...
Menerangi seluruh alam
Aku hanya ingin kepastian
Tanpa menggayuh fikiran
Yang menghancurkan hati dan jiwaku


INSPIRASI

FIXIE,
S E P E DA K U
T E MA N
S E K OL A H K U

asih ingatkah teman-teman, ketika kita masih kecil. Kita akan

M merasa sangat senang apabila dibelikan sebuah sepeda oleh


orangtua kita. Apalagi, setiap sore diajak latihan di lapangan
hingga diajak berkeliling bersepeda mengitari kampung. Setiap pagi
kita gunakan sepeda kita untuk berangkat ke sekolah. Namun, untuk
saat ini ketika kita sudah beranjak dewasa kita malas menggunakannya.
Alasannya adalah rasa lelah untuk mengayuh, takut terkena sengatan
matahari terlalu lama, dan lain-lain. Sehingga kita memilih untuk
menggunakan kendaraan bermotor baik roda dua ataupun roda empat.

Jika kita menengok kembali roda, maka dapat berpindah ke satu


pada zaman-zaman kakek nenek tempat ke tempat yang lainnya.
kita. Sepeda menjadi sebuah sarana Mari kita tengok sejarah sepeda.
yang sangat berguna. “Dari pada Klaim pertama untuk sepeda
jalan kaki mending naik sepeda praktis yang digunakan adalah
lumayan cepat”, kata seorang milik Jerman Baron Karl von Drais,
nenek penjual gudangan di Pasar seorang pegawai sipil untuk Grand
Gamping. “Dulu tiap hari saya Duke dari Baden di Jerman. Drais
naik sepeda, Mas. Buat mengantar menemukan Laufmaschine (bahasa
pesanan, mengantar anak, tapi Jerman untuk “menjalankan me-
karena sekarang saya sudah tua sin”) dari 1817 yang disebut Drai-
jadi sepeda saya wariskan ke cucu sine (Inggris) atau draisienne
saya, tapi tidak dia pakai”. (Perancis) oleh pers. Karl von
Orang-orang zaman dahulu Drais mematenkan desain ini pada
sering menggunakan sepeda sehari- 1818. Produk yang sukses secara
hari. Tidak hanya di Indonesia komersial antara lain, roda dua,
tapi juga seluruh dunia. Dengan steerable, manusia didorong-me-
mengandalkan putaran dari gerigi sin, yang biasa disebut sepeda


INSPIRASI

beroda tiga, dan dijuluki hobi- pencemaran yang dilakukan oleh


kuda atau kuda pesolek. Produk kendaraan bermotor. Sepeda aman
ini awalnya diproduksi di Jerman tanpa menimbulkan efek samping
dan Prancis. Hans-Erhard Lessing terhadap lingkungan. Selain itu,
ditemukan dari bukti bahwa minat sepeda juga berperan serta dalam
Drais ‘dalam mencari alternatif penghematan bahan bakar, serta
untuk kuda adalah kelaparan dan sehat untuk jasmani kita.
kematian kuda disebabkan oleh Solusi yang dimunculkan ada-
kegagalan panen pada tahun 1816. lah penggunaan sepeda ‘fixie’
Pada perjalanan pertamanya Drais atau sering disebut fixed bycicle.
melaporkan dari Mannheim pada Jika kita melihat kota Jogja pada
tanggal 12 Juni 1817. Ia menutupi 13 Malam Minggu pasti banyak yang
km (delapan mil) dalam
waktu kurang dari satu
jam. Dibangun hampir
seluruhnya dari kayu.
Draisine yang ditimbang
22 kg (48 pon), berasal
dari kuningan Bushings
dalam bantalan roda,
roda bersepatu besi, rem
roda belakang, dan 152
mm (6 inci) dari jejak
roda depan-untuk diri-
centering kastor efek.
Gambar 1. Bersepeda Fixie
Desain ini disambut oleh
mekanis. Beberapa ribu eksemplar menggunakan fixie ini sebagai sa-
dibangun dan digunakan, terutama rana untuk refreshing. Dengan ran-
di Eropa Barat dan di Amerika Utara. cangan sendiri akan menambah ke-
Namun, popularitasnya cepat me- puasan pemakainya.
mudar dengan meningkatnya jumlah Sejarah sepeda fixie atau fi-
kecelakaan. Beberapa pemerintah xed gear sebenarnya berasal dari
kota mulai melarang pengguna- Amerika Serikat. Dalam catatan
annya. Namun, pada tahun 1866 sejarah sepeda fixie digunakan
pengunjung Cina bernama Bin Chun oleh pengantar pos dengan alasan
masih bisa mendorong velocipedes. kondisi kota New York yang sangat
Sepeda menjadi alat trans- padat. Akhirnya mereka memilih
portasi dari masa lalu hingga masa sepeda fixie sebagai alternatif dan
sekarang ini. Kalau dilihat dari segi hasilnya sangat memuaskan karena
manfaat, sepeda dapat mengurangi pengiriman yang lebih cepat.


INSPIRASI

Gambar 2. Macam-macam desain sepeda Fixie

Bagi sebagian orang, tampak- selain untuk mengikuti tren, juga


nya sepeda fixie elegan karena harga karena sepeda ini benar-benar co-
sepeda yang cukup mahal. Selain cok untuk anak muda yang suka
itu, setiap bagian dari sepeda ini bergaul dan ingin selalu eksis.
tidak murah, seperti frame, roda, Penggunaan sepeda fixie seka-
biasanya barang yang diimpor dari rang bukan hanya untuk pengantar
luar negeri. Sepeda fixie meng- pos, surat kabar, atau majalah
gunakan sistem kecepatan fixed seperti dari sejarah pertama fixie,
gear, yang membuat ayunan pedal atau untuk olahraga pagi selama
rotasi terus berputar, sehingga untuk liburan Tetapi juga umumnya di-
melakukan pengereman, pengemudi gunakan untuk pergi ke sekolah,
sepeda fixie harus mengurangi ke- kampus, atau ke kantor, atau fungsi
kuatan dengan melawan arah puta- sosial seperti bergabung dengan ko-
ran pedal, atau yang biasa disebut munitas fixie setempat.
sistem “Trape Door.” Mari kita gunakan sepeda kita
Sepeda fixie populer hingga sebagai teman kita, terlebih lagi
saat ini banyak masyarakat meng- untuk sekolah. Dan kita dukung
gunakan sepeda fixed gear di Indo- sebagai salah satu program untuk
nesia. Mereka mengklaim untuk mengurangi polusi di kota Jogja.
memilih sepeda fixie ini karena Kring kring gowes gowes!!!

[Mukhlis]


wawasan

STUDY
ORI ENTED
VS
ORGANI ZATI ON
ORI ENTED
unia remaja merupakan sebagai Study Oriented atau

D dunia yang tiada habisnya


untuk dibicarakan. Saat
remaja inilah mereka mencari
biasanya disebut orang “SO”.
Orang-orang ini biasanya setelah
pulang sekolah tidak memiliki
identitas dirinya. Pada masa remaja kegiatan lain sehingga mereka
pula mereka mempersiapkan bisa mengikuti les, mengerjakan
dirinya untuk menjadi dewasa. tugas-tugasnya dan bisa mengisi
Berbagai masalah mulai dari waktunya untuk belajar. Orang-
hal biasa hingga hal yang sering orang ini tidak pernah mengikuti
dianggap kompleks muncul. Salah acara kepanitiaan yang membuat
satunya adalah masalah belajar. mereka harus menyisakan waktu
Khususnya bagi mereka yang duduk untuk berada di sekolah lebih
di bangku SMP dan SMA, biasanya lama. Orang-orang ini beranggapan
kegiatan di sekolah mulai banyak bahwa masa depannya akan
dan membuat porsi belajar mereka lebih terjamin jika mereka rajin
berkurang. Saat ini muncul kata- belajar.
kata baru dalam dunia mereka Berlawanan dengan Study
seperti Study Oriented (SO) dan Oriented, orang yang “OO” atau
Organization Oriented (OO). Organization Oriented” adalah
Mereka yang lebih senang mereka yang selalu sibuk dengan
untuk memusatkan pelajaran dan program-program kepanitiaan
enggan untuk mengikuti program- yang ada di sekolah. Hampir
program kepanitiaan yang ada merupakan hal yang wajar jika
di OSIS sekolah biasanya disebut orang-orang “OO” ini sering pulang


wawasan

sore bahkan hingga pulang malam. “SO” ataupun “OO” hanyalah pili-
Bagi mereka, sekolah bukan hanya han. Tergantung bagaimana cara
tempat untuk menuntut ilmu. belajar orang.
Namun juga tempat untuk mencari Terlalu berorientasi pada studi
pengalaman dalam berorganisasi. tidak bagus juga karena pengalaman
Orang-orang seperti ini jika tidak berorganisasi itu penting untuk
menemukan cara belajarnya bisa mempersiapkan diri dengan kerja
tertinggal dalam pelajaran. Bahkan, sama yang baik. Namun, terlalu
tidak sedikit dari mereka yang berorientasi pada organisasi juga
kemudian menomorduakan pelajaran tidak baik karena para pelajar
sekolah. Menurut mereka, mencari harus sadar bahwa tugas utama
pengalaman di masa remajanya se- mereka adalah belajar. Masalah
karang ini begitu penting untuk ke organisasi dapat menjadi pilihan
depannya nanti. kedua mereka sebagai pelajar. Be-
Dalam kenyataannya, banyak lajar merupakan hal yang wajib
remaja yang terlalu condong ke bagi mereka yang ingin disebut
salah satu dari dua golongan ini. sebagai pelajar.
Mereka terpaku pada salah satu Setiap orang memiliki porsi
yang dianggapnya penting. Ada belajar sendiri-sendiri, berikut ini
yang menganggap belajar adalah tips belajar yang efektif:
uang saku paling bermanfaat un- 1. Temukan gaya belajarmu
tuk masa depan dan di lain pihak Apakah belajar dengan mem-
berpendapat bahwa mencari penga- baca, belajar dengan menulis
laman organisasi lebih bermanfaat ulang yang dipelajari, atau
untuk mereka ke depannya. Study cara belajar yang aneh versi
oriented ataupun Organization kamu.
oriented memiliki kelebihan dan 2. Temukan cara paling nyaman
kekurangan. untuk belajar
Di mata para pelajar, “SO” atau- Dengan mendengarkan musik,
pun “OO” merupakan dua hal yang sambil nonton tv, atau belajar
memiliki arti berbeda-beda. Ada serius, dll.
yang menganggap “SO” lebih baik 3. Cari tempat enak yang mem-
dari “OO” adapula yng berpendapat buatmu tetap semangat belajar
sebaliknya. Jatmiko Herjati misal- Belajar tidak harus di kamar,
nya, mitratama SMA Negeri 1 jika kamu merasa nyaman
Yogyakarta ini berpendapat bahwa belajar di teras, maka be-
studi atau organisasi hanyalah se- lajarlah di teras dan kalau
buah pendapat belaka, tidak ada bisa, ganti-gantilah tempat
yang lebih baik dan lebih buruk. belajarmu agar kamu tidak
Dia berpendapat bahwa antara merasa cepat lelah dan bosan.


wawasan

4. Jangan paksa dirimu 6. Love all the lesson


Jika memang kamu merasa Jurus terakhir adalah kamu
lelah untuk belajar, maka harus menyukai semua pelaja-
tidurlah dan belajar pada ran yang ada di sekolah.
pagi hari sekitar jam 2 sampai Jika sudah ada rasa senang
jam 5 pagi. Saat pagi seperti maka semangat untuk belajar
itu otakmu akan lebih fresh pastilah tinggi. Jangan hanya
dalam menerima materi. melihat pelajaran dari satu
5. Hindari sistem kebut semalam sisi, entah itu pelajarannya
(SKS) yang sulit atau gurunya yang
Bagi beberapa orang cara ini kurang jelas dalam mengajar.
terlihat efektif. Namun kalau Namun, lihatlah secara luas,
bisa hindari cara ini karena misal kepentingan pelajaran
akan membuat otakmu terpacu itu di masa datang atau dengan
untuk kerja lebih keras dari kamu menguasai pelajaran itu,
biasanya. maka kamu akan jauh lebih
pintar dari saat sebelum kamu
menguasai pelajaran itu. Good
luck !!!

[Beta Krisnanovita]

0
bAHASA KITA

Men gen a l
EYD
EYD ? Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan. Ya,
kepanjangan EYD adalah Ejaan Bahasa
tanda baca. Dalam pembakuan ba-
hasa, ejaan berfungsi sebagai (1)
landasan pembakuan tata bahasa,
Indonesia yang Disempurnakan. Yang (2) landasan pembakuan kosakata
bagaimanakah ejaan yang disempur- dan peristilahan, serta (3) alat pe-
nakan? Seringkali salah satu ketentuan nyaring masuknya unsur bahasa
dalam lomba menulis (essay, cerpen, lain ke dalam bahasa Indonesia.
dll.) adalah mencantumkan penggu-
naan bahasa Indonesia yang sesuai 1. Perkembangan Ejaan
dengan EYD. Ya, tentu kalian sudah Sampai saat ini dalam bahasa
tau apa itu EYD, tapi mungkin belum Indonesia telah dikenal tiga nama
paham sepenuhnya. Baiklah, mari kita ejaan yang pernah berlaku. Ketiga
telusuri apa itu EYD. ejaan yang pernah ada dalam
Ejaan Bahasa Indonesia yang bahasa Indonesia, yaitu (1)Ejaan
Disempurnakan (EYD) adalah kai-
dah bahasa yang mengatur pe-
nulisan huruf, penulisan kata, dan
penggunaan tanda baca. Ejaan
menurut Kamus Besar Bahasa Indo-
nesia (KBBI) ialah kaidah-kaidah
cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata, kalimat, dan sebagainya)
dalam bentuk tulisan (huruf-huruf)
serta penggunaan tanda baca.
Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa ejaan adalah seperangkat
kaidah tulis-menulis yang meliputi
kaidah penulisan huruf, kata, dan Ch. A. van Ophuysen


bAHASA KITA

van Ophuysen, (2) Ejaan Republik oleh Mr. Soewandi selaku Menteri
atau Ejaan Soewandi, dan (3) Ejaan PP&K (Pendidikan, Pengajaran,
Bahasa Indonesia yang Disempur- dan Kebudayaan). Ejaan baru
nakan. itu disebut Ejaan Republik dan
Sebagaimana yang telah umum dikenal juga dengan nama Ejaan
diketahui, Ejaan van Ophuysen - Soewandi.
- sesuai dengan namanya -- dipra-
karsai oleh Ch. A. van Ophuysen,
seorang berkebangsaan Belanda.
Ejaan ini mulai diberlakukan sejak
1901 hingga munculnya Ejaan
Soewandi. Ejaan van Ophuysen ini
merupakan ejaan yang pertama kali
berlaku dalam bahasa Indonesia
yang ketika itu masih bernama
bahasa Melayu.
Sebelum ada ejaan tersebut,
para penulis menggunakan aturan
sendiri-sendiri di dalam menuliskan
huruf, kata, atau kalimat. Oleh Mr. Soewandi
karena itu, dapat dipahami jika
tulisan mereka cukup bervariasi. Sejalan dengan perkembang-
Akibatnya, tulisan-tulisan mereka an kehidupan bangsa Indonesia, kian
itu sering sulit dipahami. Kenyataan hari dirasakan bahwa Ejaan Soewandi
itu terjadi karena belum ada perlu lebih disempurnakan lagi.
ejaan yang dapat dipakai sebagai Karena itu, dibentuklah tim untuk
pedoman dalam penulisan. Dengan menyempurnakan ejaan tersebut.
demikian, ditetapkannya Ejaan Pada tahun 1972 ejaan itu selesai
van Ophuysen merupakan hal yang dan pemakaiannya diresmikan oleh
sangat bermanfaat pada masa itu. Presiden Soeharto pada tanggal 16
Setelah negara kesatuan Agustus 1972 dengan nama Ejaan
Republik Indonesia terbentuk dan Bahasa Indonesia yang Disem-
diproklamasikan menjadi negara purnakan (EYD).
yang berdaulat, para ahli bahasa
merasa perlu menyusun ejaan 2. Penerapan EYD
lagi karena tidak puas dengan Ketentuan penulisan dengan
ejaan yang sudah ada. Ejaan baru ejaan yang disempurnakan dapat
yang disusun itu selesai pada dipelajari dalam buku Pedoman
tahun 1947, dan pada tanggal 19 Umum Ejaan yang Disempurnakan.
Maret tahun itu juga diresmikan Secara ringkas buku tersebut


bAHASA KITA

mencakup lima hal pokok, yaitu (1) mana’. Misalnya: di samping, ke


huruf dan pemenggalan kata, (2) samping, dari samping; di kantor,
pemakaian huruf kapital dan huruf ke kantor, dari kantor; di atas,
miring, (3) penulisan kata (meliputi ke atas, dari atas; di bawah, ke
kata dasar, kata turunan, bentuk bawah, dari bawah.
ulang, gabungan kata, kata ganti, Sedangkan ‘di-‘ pada kalimat
kata sandang, partikel, singkatan (b) merupakan awalan, sehingga
dan akronim), (4) pemakaian tanda penulisannya harus disambung.
baca, dan (5) penulisan unsur sera- Awalan yang harus disambung
pan dan istilah. memiliki ciri-ciri, (1) merupakan
Kesalahan umum yang sering kata kerja dan (2) berpasangan
dilakukan dalam penerapan EYD dengan awalan ‘me-‘. Misalnya:
biasanya terjadi dalam beberapa ditulis dan menulis, dilaksanakan
hal, misalnya (1) pemenggalan dan melaksanakan, diantisipasi
kata, (2) pemakaian huruf kapital, dan mengantisipasi.
(3) penulisan kata, dan (4) pema- Dengan mengetahui kesalahan
kaian tanda baca. penerapan EYD, setidaknya kita
Sebagai contoh kesalahan akan berhati-hati jika menemui
penerapan ejaan adalah penulisan hal-hal tersebut. Solusi cerdasnya
antara kata depan dengan awalan adalah membaca buku Pedoman
di dan ke. Kesalahan ini paling Umum Ejaan yang Disempurnakan
mudah dikenali, dan sebenarnya yang telah diterbitkan oleh Pusat
paling mudah untuk diperbaiki. Bahasa, Departemen Pendidikan
Bagaimanakah cara yang mudah Nasional. Tidak harus beli. Pusat
untuk membedakan penulisan anta- Bahasa telah mengunggah di la-
ra kata depan dengan awalan di dan mannya, hingga kita dapat mengun-
ke? Yang bagaimanakah yang harus duhnya dengan gratis. Memang
disambung dan yang bagaimanakah tidak mudah untuk menguasai
yang harus dipisah? ejaan, tetapi sudah sepatutnya kita
Perhatikan kalimat berikut. (a) mau belajar dengan giat, supaya
Letakkan gelas itu di atas meja. (b) mampu menguasai ejaan itu dengan
Makanan itu akan diantar ke rumah baik dan benar.
nenek. ‘Di-‘ pada kalimat (a) me-
rupakan kata depan, sehingga pe- 3. Bahasa Indonesia yang Baik
nulisannya harus dipisah. Kata dan Benar
depan yang harus ditulis terpisah Bahasa Indonesia terlahir
memiliki ciri-ciri, (1) menyatakan dari bahasa Melayu. Ada sejumlah
makna ‘tempat’, (2) berpasangan alasan mengapa bahasa Melayu
dengan ‘ke’ dan ‘dari’, dan (3) dipilih sebagai bahasa nasional kala
menjadi jawaban pertanyaan ‘di itu. Mengapa bukan bahasa Jawa


bAHASA KITA

atau bahasa Sunda yang memiliki Sering kita mendengar bahasa


jumlah penutur banyak. Mengutip Indonesia yang baik dan benar.
pendapat Slamet Mulyana, ada Pertanyaan yang muncul adalah ba-
empat faktor yang menyebabkan gaimanakah bahasa Indonesia yang
bahasa Melayu diangkat menjadi baik dan benar? Bahasa Indonesia
bahasa Indonesia. Pertama, bahasa memiliki dua ragam bahasa, yaitu
Melayu merupakan lingua-franca di (1) ragam lisan dan (2) ragam tulis.
Indonesia (bahasa perhubungan/ Masing-masing ragam tersebut ada
perdagangan). Kedua, bahasa yang bersifat resmi dan tidak resmi.
Melayu memiliki bahasa yang se- Oleh karena itu, dapat disimpulkan
derhana, baik ditinjau dari segi bahwa bahasa yang baik adalah
fonologi (tata bunyi), morfologi bahasa yang sesuai dengan situasi
(pembentukan kata), maupun sin- komunikasi. Bahasa yang benar
taksis (pembentukan kalimat). adalah bahasa yang sesuai dengan
Ketiga, psikologi, suku Jawa dan kaidah bahasa. Bahasa yang baik
Sunda telah merelakan menerima dan benar adalah yang sesuai
bahasa Indonesia sebagai bahasa dengan situasi dan sekaligus sesuai
nasional. Keempat, kesanggupan pula dengan kaidah bahasa, yaitu
bahasa Melayu untuk menjadi kaidah tata tulis (ejaan), tata
bahasa kebudayaan yang seluas- bentukan kata, tata kalimat, dan
luasnya. tata paragraf.
Seiring perkembangan masya- Kenalilah Ejaan Bahasa Indone-
rakat Indonesia, bahasa Indonesia sia yang Disempurnakan dan sela-
pun mengalami perubahan. Tidak mat berkarya.
seperti bahasa Melayu pada awal- [Nanik Sumarsih]
nya, atau bahkan tidak seperti
bahasa Indonesia pada zaman
kemerdekaan. Saat ini bahasa
Indonesia telah banyak menyerap
istilah dan kosakata dari berbagai
bahasa, baik bahasa-bahasa da-
erah yang ada di Indonesia mau-
pun dari bahasa asing. Hal ini
tidak dapat dihindarkan karena
keadaan kebahasaan di Indonesia
memungkinkan untuk hidupnya
ketiga bahasa tersebut, yakni
bahasa Indonesia, bahasa daerah,
dan bahasa asing.



Anda mungkin juga menyukai