Salam Tetra,
LIPUTAN
Liputan
REPORTASE
GEMARAME
dalam W orkshop S ehari
Y
a, workshop Gemar Menulis haruskan mengumpulkan karya se-
Rajin Menulis (Gemarame) suai dengan materi yang mereka
yang diadakan oleh Balai terima. Karya tersebut nantinya
Bahasa Yogyakarta UPT dari Badan akan dibuat sebuah antologi dan
Pengembangan dan Pembinaan dibagikan kepada peserta.
Bahasa, Kementrian Pendidikan Seperti yang disampaikan oleh
Nasional, di University Hotel Yogya- Kepala Balai Bahasa Yogyakarta,
karta, 30 Oktober 2011 mengajak Bapak Tirto Suwondo melalui sam-
para pelajar SLTA (SMA/ SMK/ butannya, workshop tersebut ber-
MAN) untuk lebih giat membaca tujuan untuk meningkatkan se-
dan menulis. Workshop yang hanya mangat baca tulis, khususnya di
berlangsung sehari itu diikuti oleh kalangan remaja.
200 pelajar SLTA (SMA/ SMK/ MAN) “Tujuan dari acara ini untuk
yang sebagian merupakan peserta meningkatkan semangat membaca
Bengkel Bahasa dan Sastra 2011 dan menulis, mengingat minat
serta peserta lomba esai dan cer- membaca di Yogyakarta berbeda
pen. Peserta dibagi menjadi empat dengan kota-kota lainnya.” Kata
kelas yaitu, dua untuk kelas sastra Pak Tirto Suwondo “Tentunya
dan dua untuk kelas bahasa. lebih baik dari yang lainnya.” Sam-
Acara itu dipandu oleh YB. bungnya disambut tawa dari para
Margantoro (penulis, wartawan), peserta.
Adi Prabawa (penulis, wartawan), Seperti yang telah kita ketahui
Evi Idawati (penyair, cerpenis), minat baca tulis para pelajar di
dan Sri Harjanto Sahid (penyair, Indonesia sangat memprihatinkan.
dramawan) sebagai tutor di setiap Hal ini disebabkan oleh siswa dan
kelas. Peserta kelas bahasa mem- guru yang menganggap menga-
pelajari materi menulis feature dan rang dan menulis itu sulit karena
peserta kelas sastra mempelajari kurangnya semangat membaca
materi menulis puisi. Setelah dari berbagai sumber, sehingga
mendapatkan materi, peserta di- guru hanya mengajarkan teori me-
REPORTASE
nulisnya saja. Hal klasik tersebut From The Could to The Mountains,
sudah sering dibicarakan dalam 60.000 mil di bawah laut. Tulisan-
pelajaran bahasa dan sastra di tulisan tersebut terbit jauh se-
sekolah-sekolah. belum adanya kapal terbang, kapal
Menulis itu mudah sebenarnya selam, dan roket. Tapi apa yang
asalkan kita rajin membaca ber- terjadi kemudian?
bagai sumber untuk menambah Sama dengan menulis, mem-
pengetahuan atau hal-hal yang baca itu penting dalam kehidupan
menguatkan tulisan. Karena menulis sehari-hari karena membaca dapat
merupakan aktvitas intelektual menumbuhkan dendrite –salah
praktis yang dapat dilakukan oleh satu komponen saraf penting di
siapa saja dan amat berguna ntuk otak yang berfungsi mengalirkan
mengukur seberapa tinggi per- dan mengaitkan informasi- dan
tumbuhan ruhani seseorang. Se- meng-olahraga-kan pikiran. Kita
dangkan membaca adalah salah harus gemar membaca agar dapat
satu aktivitas terpenting sepanjang menulis dengan baik.
hayat yang akan memperluas wa- Saat membaca pikiran sadar
wasan dan memperkaya ilmu. dan tak sadar bekerja serentak. Piki-
Menulis, sama halnya de- ran sadar yang menangkap bagian-
ngan membebaskan diri, meng- bagian isi buku dan merekamnya,
ekspresikan diri dan menemukan pikiran tak sadar layaknya imajinasi
diri layaknya kita menulis di buku yang berkaitan dengan isi buku.
catatan harian. Dimulai dari hal- Oke, setelah kita tahu pen-
hal kecil –seperti menulis catatan tingnya membaca dan mudahnya
harian- kita akan terbiasa menulis menulis, marilah kita menulis
secara terstruktur. Lewat menulis dari hal-hal kecil yang ada di se-
kita dapat berlatih menata pikiran kitar kita. Tulislah apa yang kita
dan menumbuhkan banyak ima- rasakan, yang kita alami, dan apa
jinasi. Seperti yang ditulis oleh saja. Selamat menulis!
Jules Verme penulis dari Inggris:
Around The World in Eighty Days, [Sativa Eka Sari Dewi Koeswojo]
TAJUK
Su(a)mpah
Pemuda
Kaum Muda
Dulu & Kini
S
umpah Pemuda merupakan Jika kita membandingkan
bukti sejarah pemikiran dengan apa yang dilakukan
cerdas para pejuang muda oleh para pemuda pejuang dan
Moh. Yamin dan kawan-kawan, pemuda pembuat onar, terjadilah
delapan puluh tiga tahun silam. perbedaan yang sangat kontras.
Betapa hebatnya pemuda kita dulu Krisisnya keteladana telah
dalam mewujudkan persatuaan diklaim menjadi pemicu utama
bangsa. Bagaimana dengan merosotnya kepedulian pemuda
pemuda kita sekarang? Mungkin terhadap persatuaan bangsa.
masih hangat dibenak kita tentang “Terjadinya penurunan
pemberitaan sejumlah pelajar yang pemahaman generasi muda zaman
terlibat tindakan anarkhi terhadap sekarang terhadap nilai-nilai
salah seorang wartawan. Dapat kebangsaan itu yang menyebabkan
dipastikan pelaku utama yang semangat nasionalisme menurun.”
terlibat dalam tindakan anarkhi Tutur Ibu Sukamti, S. Pd. “Belum
tersebut adalah anak-anak muda lagi pengaruh media massa
bangsa ini. dan kemajuan teknologi yang
Belum lagi maraknya menjadikan generasi muda lebih
perkelahian antarpelajar di emosional tanpa berfikir terlebih
berbagai kota. Keprihatinan dahulu.” Sambung ibu guru dari
masih bisa dirasakan. Jika kita SMAN 2 Sleman.
menghitung banyaknya kaum muda Memang, dahulu perlawanan
yang terperosok dalam persoalan dilakukan dalam bentuk fisik,
narkoba, pergaulan bebas, dan seperti Perang Diponegoro yang
ke-galau-an menghadapi masa terjadi di Jawa. Tetapi perlawanan
depan. secara fisik mampu mengganggu
TAJUK
SOSOK
Sekolah
& Kerja?
C
ewek kelahiran Bantul 26 April 1995, itulah Kurrotu’aini Nurul
Ma’rifah, atau sering disapa Nurul. Seorang pelajar yang masih
duduk di XI IPA MAN Wonokromo Bantul, dan juga sebagai santri
di Pondok Pesantren Al Fithroh, Jejeran.
Do all the best for
the future itulah prinsip
hidupnya. Nurul yang
hobi membaca dan men-
dengarkan musik, serta
mempunyai semangat
yang tinggi, lengkap de-
ngan sikap PD yang men-
jadi ciri khasnya, telah
membawanya mengan-
tongi berbagai prestasi
akademik dari berbagai
bidang lomba yang di-
ikutinya.
Meski terlahir dari keluarga selalu menunggunya dari pagi hingga
yang sederhana, tetapi semangat sore. Meski bisa dibilang hanya sedikit
perjuangannya bisa dibilang tak ada uang yang dikantonginya setiap kali
matinya. Ketika hari Minggu tiba jaga, yaaa.... hanya Rp15.000,00.
bagi sebagian pelajar menganggap Nominal yang kecil. Tetapi, hal itu
itu hari bebas untuk melepas kepe- tidak menjadi masalah baginya,
natan setelah belajar, dan berbagai “lebih baik sedikit daripada tidak
kegiatan sekolah yang melelahkan. sama sekali”, ujarnya. karena niat
Tapi baginya inilah hari saatnya dia besarnya untuk meringankan beban
harus berjuang di luar, yaitu sebagai orangtuanya yang juga masih mem-
penjaga warnet. Pekerjaan yang biayai ke-3 adiknya.
SOSOK
PROFIL
TEPLOK:
Penerang Bagi
Pelajar Cinta Seni
Kita adalah umpan nasib
dan kita seumpa karang-karang halus
yang merekat erat satu sama lain
dihantam deburan ombak laut
sekuat tenaga selalu ku coba untuk menghangatkan kalian
dengan sebatang diri ditengah badai ini
akupun tak ingin kalian meredup dan membeku
Dan TEPLOK ini segalanya yang tersisa.
“TEPLOK… MAK PLOK!!” itulah Oemoem 1 Maret di Taman Batik
kalimat yang acap kali diteriakan akhir Februari, memeriahkan
para pesandiwara setelah berlatih acara Malam Takbir, berkolaborasi
atau sebelum pertunjukann di- dengan SMK 1 Yogyakarta di Taman
mulai. Teplok merupakan komuni- Budaya Yogyakarta dalam teater
tas Teater Pelajar Kota yang ang- yang berjudul “Nyanyian Kardus”
gotanya terdiri atas pelajar kota dan Ketoprak Lesung, serta belum
Yogyakarta. Komunitas teater lama ini Teplok berpartisipasi
ini berdiri pada 7 Januari 2010. dalam acara ‘Jogja Java Carnival’
Karena umurnya yang belum genap sebagai peserta lomba.
dua tahun ini Teplok masih num- Teplok pernah mengikuti lomba
pang bernafas di Taman Budaya Teater “Aku Bisa” di Carefour dan
Yogyakarta untuk berlatih atau se- keluar sebagai Juara 2. Dalam ber-
kadar kumpul bersama. latih Teplok tidak membedakan si A
Teplok, yang dilatih Babe Toelis atau si B karena di dalam Teplok se-
Smero ini, sudah sering tampil di muanya sama, sama-sama belajar
muka umum, antara lain tampil dalam keadan apapun dan saling
di acara pentas seni di beberapa bahu- membahu. Karena tujuan
sekolah menengah atas, tampil Teplok adalah berbagi dan menjadi
di acara memperingati Serangan satu.
0
PROFIL
Fokus
PERPUSTAKAAN
KU
“Aku biasa menghabiskan waktu istirahatku untuk menjelajahi
dunia. Ketika bel istirahat berbunyi, maka segera aku
langkahkan kakiku menuju tempat ini. Ukuran kotak dengan pemandangan
buku di setiap sudutnya. Perpustakaan sekolah memang sebuah tempat
yang nyaman bagiku”. Kata salah satu siswa SMA di Yogyakarta.
Fokus
Fokus
Fokus
Fokus
Perpustakaan:
Menembus
Pengetahuan
dan
Peradaban
Segala
Zaman
B
anyak label yang ditempel- dari buku, jurnal, majalah, koran,
kan orang untuk menyebut hingga hasil penelitian (skripsi, te-
perpustakaan,sepertiperpus- sis, dan disertasi). Di sini biasanya
takaan sebagai “gudang ilmu”, diskusi dan bedah buku/film juga
“jantung institusi pendidikan”, rutin diselenggarakan, selain untuk
“gerbang ilmu pengetahuan”, mengasah ketajaman pikiran juga
“kunci peradaban”, dan masih ba- untuk meningkatkan kepekaan
nyak yang lainnya. Begitu besar sosial.
peran dan fungsi perpustakaan se- Di perpustakaan universitas
hingga The American Library Asso- besar/ternama biasanya juga
ciation (ALA) pun menghargai per- dibuka corner ‘pojok’ sebagai pu-
pustakaan sebagai “pusat media, sat informasi tentang negara ter-
pusat belajar, pusat sumber pen- tentu, lengkap dengan layanan
didikan, pusat informasi, pusat do- akses internet, produk-produk
kumentasi, dan pusat rujukan”. audio dan video, CD, CD-ROM,
1. Perpustakaan sebagai dan pangkalan data dari negara
Sumber Pengetahuan yang bersangkutan. Di DIY, misal-
Jika kita ingin menggali dan nya, dapat kita temukan American
menggauli lebih jauh berbagai ma- Corners di perpustakaan pasca-
cam pengetahuan, perpustakaan sarjana UGM; Iranian Corners di
dapat menjadi salah satu pilihan. perpustakaan universitas-univer-
Di perpustakaan-perpustakaan uni- sitas Islam, seperti UMY, UAD, dan
versitas, misalnya, akan banyak UIN Sunan Kalijaga; dan Canadian
kita jumpai bermacam jenis lite- Corners di perpustakaan UIN Sunan
ratur dan bahan referensi, mulai Kalijaga.
Fokus
Fokus
Fokus
OPINI
Kur angi
Taw ur an
melalui
Pendidikan
Karakter
D
unia remaja seringkali disebut-sebut sebagai dunia yang penuh
kebingungan akan pencarian jati diri. Tidak jarang pula kita
melihat remaja yang mencari kesibukan untuk mengeksplorasi po-
tensi diri. Mulai dari keikutsertaannya dalam ekstrakurikuler di sekolah,
komunitas-komunitas remaja di daerahnya, sampai pada kelompok-
kelompok yang merugikan orang lain.
Salah satunya adalah tawuran. tinggi terhadap sesama. Patut kita
Sebuah fenomena yang tidak ja- lirik sedikit pembelajaran Pancasila
rang untuk dikumandangkan me- dan kewarganegaraan. Apakah pe-
lalui berbagai media. Kenakalan lajaran tersebut memberikan kon-
remaja yang sifatnya mendarah tribusi yang cukup? Saya rasa tidak,
daging sebagai ajang balas den- karena masih banyak remaja /pelajar
dam yang diwariskan oleh kakak yang andil dalam aksi tawuran. Untuk
kelas kepada adik kelas ini hampir mendasari pembelajaran Pancasila
sebagian pelakunya adalah re- dan pelajaran yang lain, diperlukan
maja. Mulai dari ajang coba-coba mata pelajaran berbasis karakter.
karena merasa satu misi, sampai Pendidikan karakter adalah
pada penyalahgunaan arti kesetia- pendidikan budi pekerti plus, yaitu
kawanan. melibatkan aspek pengetahuan
Lantas, dapat dibenarkankah (cognitive), perasaan (feeling), dan
perilaku remaja yang seperti itu? tindakan (action). Dengan pendi-
Dengan emosi mereka yang masih dikan karakter, seorang anak akan
bisa dikatakan labil, siapakah yang menjadi cerdas emosinya. Ke-
seharusnya disalahkan? cerdasan emosi adalah bekal pen-
Media pembelajaran mereka- ting dalam mempersiapkan anak
lah yang harusnya memberikan menyongsong masa depan. Karena
bekal untuk memperkuat karakter dengannya seseorang akan dapat
dan memiliki rasa humaniora yang berhasil dalam menghadapi segala
0
OPINI
OPINI
Kembalikan
Karakter Bangsa
D persaingan di berbagai
komponennya, terkadang
masyarakat Indonesia menjadi ke-
dan Kesastraan’ pada 17 Oktober
2011 yang diselenggarakan Balai
Bahasa Yogyakarta, mengusung
hilangan jati diri. Hilangnya jati tema “Pemanfaatan Peran Bahasa
diri tersebut mengakibatkan karak- dan Sastra Indonesia dan Daerah
ter diri (masyarakat) melemah. Hal dalam Membentuk Karakter
tersebut ternyata juga membawa Bangsa”, merupakan upaya pelaksa-
pengaruh negatif terhadap individu nakan pembangunan nasional
seseorang, diantaranya berkurang- dengan pembentukan karakter
nya identitas diri. Akibatnya, bangsa.
masyarakat kita (Indonesia) cen- Bahasa sebagai media aktua-
derung mudah marah, tidak so- lisasi sikap memegang peranan
pan, dan brutal. Cerminan sikap penting dalam pembentukkan ka-
masyarakat yang berbudaya tidak rakter diri. Fungsi dan kedudukan
tampak dalam perilaku dan tutur bahasa Indonesia dalam kehidupan
kata. berbangsa dan bernegara dipandang
Anjloknya moral bangsa tentu dapat mempengaruhi pembentukan
sudah dapat dirasakan. Tradisi- karakter diri. Termasuk juga baha-
tradisi yang berbudaya mulai sa daerah yang menjadi aset bang-
terkontaminasi budaya negatif. sa ini dirasa dapat mendukung
Bahkan nilai-nilai luhur yang se- misi tersebut. Melalui berbagai
harusnya tetap berdiri tegap se- media bahasa seperti buku yang
bagai corak bangsa Indonesia pun berisi ajaran positif dalam semua
mulai memudar. bidang. Sementara, sastra sebagai
OPINI
aspek yang tidak terpisahkan dari Bahasa dan sastra memang tak
bahasa memegang peran penting dapat dipisahkan, seperti dalam
dalam pengekspresian nilai-nilai fungsinya yang saling berkaitan,
kemanusiaan. Dengan kata lain, bersangkut paut. Begitu juga ketika
pembentukan karakter diri dapat dua komponen ini menjadi media
dilakukan melalui pengoptimalan pembangun karakter bangsa.
peran bahasa dan sastra di kehidu- Media memang penting ter-
pan masyarakat. hadap pembangunan ini, tapi
Disebutkan oleh seorang sas- tentu lebih penting lagi adalah
trawan, Bapak Arif Bagus Prasetyo kesadaran setiap individu yang
dalam ceramahnya, genre sastra menjadi dasar terkuat dalam
yang dapat dijadikan sarana untuk upaya mengembalikan karakter
membentuk karakter bangsa an- bangsa yang mulai pudar. Kalau
tara lain, genre sastra yang me- bukan kita, siapa lagi?.
ngandung aspek literer-estetis, Do the best untuk Indonesia
humanistis, etis dan moral, serta !!!
religius-sufistis-profetis. Dituang-
kan oleh para sastrawan bangsa [Mamlu Atul Karimah]
melalui berbagai macam karya
sastranya yang tentu dapat diman-
faatkan seperti ragam sastra di-
daktis, dan karya yang memang
ditulis dengan tujuan memberikan
ajaran, tuntunan, wejangan atau
nasihat tentang kebijakan hidup,
norma-norma, dan akhlak mulia
bagi para pembacanya. Namun di
sisi lain, karya sastra juga multi
tafsir. Sehingga sangat tergantung
pada pengetahuan, pengalaman,
dan kepentingan yang berbeda-
beda pada satu dan lain penafsir.
Fungsi terpenting sastra di era ini
adalah memulihkan kesadaran war-
ganya yang pingsan akan sebuah
karakter bangsa.
OPINI
PENDIDIKAN
KARAKTER
DI SEKOLAH
P
engertian karakter menurut KBBI (2008:623) adalah sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain; tabiat; atau watak. Adapun berkarakter adalah
memiliki karakter; mempunyai kepribadian; berwatak. Karakter be-
rasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek.
Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut
dengan berkarakter mulia.
Pendidikan karakter adalah kurikuler, pemberdayaan sarana
suatu sistem penanaman nilai-nilai prasarana, pembiayaan, dan ethos
karakter kepada warga sekolah yang kerja seluruh warga sekolah/ling-
meliputi komponen pengetahuan, kungan. Di samping itu, pendidikan
kesadaran atau kemauan, dan tinda- karakter dimaknai sebagai suatu
kan untuk melaksanakan nilai-nilai perilaku warga sekolah yang dalam
tersebut. Pendidikan karakter dapat menyelenggarakan pendidikan harus
dimaknai sebagai “the deliberate use berkarakter. Lebih lanjut dijelaskan
of all dimensions of school life to foster bahwa pendidikan karakter adalah
optimal character development”. segala sesuatu yang dilakukan guru,
Dalam pendidikan karakter di sekolah, yang mampu mempengaruhi karakter
semua komponen (pemangku pen- peserta didik. Guru membantu mem-
didikan) harus dilibatkan, termasuk bentuk watak peserta didik. Hal ini
komponen-komponen pendidikan mencakup keteladanan bagaimana
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, pro- perilaku guru, cara guru berbicara
ses pembelajaran dan penilaian, atau menyampaikan materi, bagai-
penanganan atau pengelolaan mata mana guru bertoleransi, dan ber-
pelajaran, pengelolaan sekolah, pe- bagai hal terkait lainnya.
laksanaan aktivitas atau kegiatan ko-
OPINI
OPINI
OPINI
karakter pada jalur pendidikan sehat, dan menarik, dan (4), dan
formal. Namun demikian, ada olah Rasa dan karsa (Affective and
perbedaan-perbedaan pendapat di Creativity development) dalam
antara mereka tentang pendekatan bentuk peduli dan kreatif.
dan modus pendidikannya. Ber- Berdasarkan pembahasan
hubungan dengan pendekatan, di atas dapat ditegaskan bahwa
sebagian pakar menyarankan peng- pendidikan karakter merupakan
gunaan pendekatan-pendekatan upaya-upaya yang dirancang dan
pendidikan moral yang dikem- dilaksanakan secara sistematis
bangkan di negara-negara barat, untuk membantu peserta didik
seperti: pendekatan perkembangan memahami nilai-nilai perilaku ma-
moral kognitif, pendekatan ana- nusia yang berhubungan dengan
lisis nilai, dan pendekatan kla- Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
rifikasi nilai. Sebagian yang lain sesama manusia, lingkungan, dan
menyarankan penggunaan pen- kebangsaan yang terwujud dalam
dekatan tradisional, yakni melalui pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
penanaman nilai-nilai sosial terten- dan perbuatan berdasarkan norma-
tu dalam diri peserta didik. norma agama, hukum, tata krama,
Berdasarkan grand design budaya, dan adat istiadat. Generasi
yang dikembangkan Kemendiknas muda yang kurang mendapatkan
(2010), secara psikologis dan sosial pendidikan karakter bangsa akan
kultural pembentukan karakter mudah terprovokasi dengan ber-
dalam diri individu merupakan bagai isu yang dapat memecah
fungsi dari seluruh potensi individu belahkan persatuan dalam kehidu-
manusia (kognitif, afektif, konatif, pan pribadi, bermasyarakat mau-
dan psikomotorik) dalam konteks pun bernegara. Pendidikan karak-
interaksi sosial kultural (dalam ke- ter bukan semata-mata tanggung
luarga, sekolah, dan masyarakat) jawab guru, tetapi juga seluruh
dan berlangsung sepanjang ha- komponen masyarakat dan ling-
yat. Konfigurasi karakter dalam kungan keluarga.
konteks totalitas proses psikologis
dan sosial-kultural tersebut dapat [Wening Hape]
dikelompokkan yaitu (1) olah hati
(Spiritual and emotional develop-
ment) dengan bentuk jujur dan
bertanggung jawab, (2) olah pikir
(intellectual development) dalam
bentuk cerdas, (3) olah raga dan
kinestetik (Physical and kinestetic
development)dalam bentuk bersih,
INFO
Kelas Akselerasi
atau Kelas Reguler:
Itu Pilihan
ekolah merupakan tempat berbeda-beda. Ada kelas regular,
INFO
FIKSI
GELAP, PEKAT
0
FIKSI
FIKSI
walau yang Hellen rasakan hanya seorang wanita buta, dan tuli.
gelap dan sunyi, tak pernah bisa Namun, telah berhasil membuat
mendengar apa yang ibunya kata- orang yang waras iri padanya. Luar
kan. biasa bukan.
Sungguh beruntung Ibu Hellen Bunda mengakhiri ceritanya
karena menemukan guru yang luar dengan bahasanya yang indah, me-
biasa, yang tak pernah kenal lelah ngucapkan kata kuncinya di akhir
dan putus asa. Ya... karena dia kisah. “Bersabarlah Mona, kau
merasakan kegelapan yang sama. akan temukan keadilan itu, Nak.”
Hellen dapat berkomunikasi dengan Mengecup keningku lalu beranjak
gurunya saat dia menyentuh air, untuk mengadu pada Sang Maha
kemudian gurunya menuliskannya Pemurah. Itulah rutinitasnya.
di telapak tangan Hellen dan saat Mona, itulah aku. Aku akan
itulah Hellen mulai mengenal mengukir sejarahku sendiri, aku
dunia. Ibunya sangat bahagia me- bukanlah Mona yang menatap
lihat kemajuan anaknya, menangis kelam, gelap di sudut kamar. Aku
penuh haru. akan bangkit secerah mentari yang
“Aku yakin kau bisa, Nak kau akan menyambutku esok pagi.
akan mengenal dunia.” Aku semakin mantap dengan
Semenjak dia bisa berkomu- janji Tuhan, yang akan selalu mem-
nikasi tak pernah sedikit pun berikan yang makhluknya butuh-
hari-harinya sepi dari pertanyaan. kan, bukan yang makhluknya ingin-
Gurunya dengan sabar mengajarinya kan, dan aku yakin keadilan akan
hingga dia dapat bicara dengan datang.
tehnik todoma, menulis dengan
huruf brail dan tentu saja Hellen [Parsad Amalia Ulhusna]
juga menempuh pendidikannya,
menguasai beberapa bahasa dan
berkeliling dunia bersama guru-
nya.
``````
Benar, ternyata dugaanku me-
leset. Bunda menceritakannya,
sebuah kisah yang memacu se-
mangatku, mengubah pandangan-
ku, dan membuatku mensyukurinya.
Aku yakin kalian juga ingin tau siapa
Hellen. Ya, dialah Hellen A. Keller,
FIKSI
PENGHARGAAN
[Oleh: Mamlu Atka]
FIKSI
INSPIRASI
FIXIE,
S E P E DA K U
T E MA N
S E K OL A H K U
INSPIRASI
INSPIRASI
[Mukhlis]
wawasan
STUDY
ORI ENTED
VS
ORGANI ZATI ON
ORI ENTED
unia remaja merupakan sebagai Study Oriented atau
wawasan
sore bahkan hingga pulang malam. “SO” ataupun “OO” hanyalah pili-
Bagi mereka, sekolah bukan hanya han. Tergantung bagaimana cara
tempat untuk menuntut ilmu. belajar orang.
Namun juga tempat untuk mencari Terlalu berorientasi pada studi
pengalaman dalam berorganisasi. tidak bagus juga karena pengalaman
Orang-orang seperti ini jika tidak berorganisasi itu penting untuk
menemukan cara belajarnya bisa mempersiapkan diri dengan kerja
tertinggal dalam pelajaran. Bahkan, sama yang baik. Namun, terlalu
tidak sedikit dari mereka yang berorientasi pada organisasi juga
kemudian menomorduakan pelajaran tidak baik karena para pelajar
sekolah. Menurut mereka, mencari harus sadar bahwa tugas utama
pengalaman di masa remajanya se- mereka adalah belajar. Masalah
karang ini begitu penting untuk ke organisasi dapat menjadi pilihan
depannya nanti. kedua mereka sebagai pelajar. Be-
Dalam kenyataannya, banyak lajar merupakan hal yang wajib
remaja yang terlalu condong ke bagi mereka yang ingin disebut
salah satu dari dua golongan ini. sebagai pelajar.
Mereka terpaku pada salah satu Setiap orang memiliki porsi
yang dianggapnya penting. Ada belajar sendiri-sendiri, berikut ini
yang menganggap belajar adalah tips belajar yang efektif:
uang saku paling bermanfaat un- 1. Temukan gaya belajarmu
tuk masa depan dan di lain pihak Apakah belajar dengan mem-
berpendapat bahwa mencari penga- baca, belajar dengan menulis
laman organisasi lebih bermanfaat ulang yang dipelajari, atau
untuk mereka ke depannya. Study cara belajar yang aneh versi
oriented ataupun Organization kamu.
oriented memiliki kelebihan dan 2. Temukan cara paling nyaman
kekurangan. untuk belajar
Di mata para pelajar, “SO” atau- Dengan mendengarkan musik,
pun “OO” merupakan dua hal yang sambil nonton tv, atau belajar
memiliki arti berbeda-beda. Ada serius, dll.
yang menganggap “SO” lebih baik 3. Cari tempat enak yang mem-
dari “OO” adapula yng berpendapat buatmu tetap semangat belajar
sebaliknya. Jatmiko Herjati misal- Belajar tidak harus di kamar,
nya, mitratama SMA Negeri 1 jika kamu merasa nyaman
Yogyakarta ini berpendapat bahwa belajar di teras, maka be-
studi atau organisasi hanyalah se- lajarlah di teras dan kalau
buah pendapat belaka, tidak ada bisa, ganti-gantilah tempat
yang lebih baik dan lebih buruk. belajarmu agar kamu tidak
Dia berpendapat bahwa antara merasa cepat lelah dan bosan.
wawasan
[Beta Krisnanovita]
0
bAHASA KITA
Men gen a l
EYD
EYD ? Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan. Ya,
kepanjangan EYD adalah Ejaan Bahasa
tanda baca. Dalam pembakuan ba-
hasa, ejaan berfungsi sebagai (1)
landasan pembakuan tata bahasa,
Indonesia yang Disempurnakan. Yang (2) landasan pembakuan kosakata
bagaimanakah ejaan yang disempur- dan peristilahan, serta (3) alat pe-
nakan? Seringkali salah satu ketentuan nyaring masuknya unsur bahasa
dalam lomba menulis (essay, cerpen, lain ke dalam bahasa Indonesia.
dll.) adalah mencantumkan penggu-
naan bahasa Indonesia yang sesuai 1. Perkembangan Ejaan
dengan EYD. Ya, tentu kalian sudah Sampai saat ini dalam bahasa
tau apa itu EYD, tapi mungkin belum Indonesia telah dikenal tiga nama
paham sepenuhnya. Baiklah, mari kita ejaan yang pernah berlaku. Ketiga
telusuri apa itu EYD. ejaan yang pernah ada dalam
Ejaan Bahasa Indonesia yang bahasa Indonesia, yaitu (1)Ejaan
Disempurnakan (EYD) adalah kai-
dah bahasa yang mengatur pe-
nulisan huruf, penulisan kata, dan
penggunaan tanda baca. Ejaan
menurut Kamus Besar Bahasa Indo-
nesia (KBBI) ialah kaidah-kaidah
cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata, kalimat, dan sebagainya)
dalam bentuk tulisan (huruf-huruf)
serta penggunaan tanda baca.
Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa ejaan adalah seperangkat
kaidah tulis-menulis yang meliputi
kaidah penulisan huruf, kata, dan Ch. A. van Ophuysen
bAHASA KITA
van Ophuysen, (2) Ejaan Republik oleh Mr. Soewandi selaku Menteri
atau Ejaan Soewandi, dan (3) Ejaan PP&K (Pendidikan, Pengajaran,
Bahasa Indonesia yang Disempur- dan Kebudayaan). Ejaan baru
nakan. itu disebut Ejaan Republik dan
Sebagaimana yang telah umum dikenal juga dengan nama Ejaan
diketahui, Ejaan van Ophuysen - Soewandi.
- sesuai dengan namanya -- dipra-
karsai oleh Ch. A. van Ophuysen,
seorang berkebangsaan Belanda.
Ejaan ini mulai diberlakukan sejak
1901 hingga munculnya Ejaan
Soewandi. Ejaan van Ophuysen ini
merupakan ejaan yang pertama kali
berlaku dalam bahasa Indonesia
yang ketika itu masih bernama
bahasa Melayu.
Sebelum ada ejaan tersebut,
para penulis menggunakan aturan
sendiri-sendiri di dalam menuliskan
huruf, kata, atau kalimat. Oleh Mr. Soewandi
karena itu, dapat dipahami jika
tulisan mereka cukup bervariasi. Sejalan dengan perkembang-
Akibatnya, tulisan-tulisan mereka an kehidupan bangsa Indonesia, kian
itu sering sulit dipahami. Kenyataan hari dirasakan bahwa Ejaan Soewandi
itu terjadi karena belum ada perlu lebih disempurnakan lagi.
ejaan yang dapat dipakai sebagai Karena itu, dibentuklah tim untuk
pedoman dalam penulisan. Dengan menyempurnakan ejaan tersebut.
demikian, ditetapkannya Ejaan Pada tahun 1972 ejaan itu selesai
van Ophuysen merupakan hal yang dan pemakaiannya diresmikan oleh
sangat bermanfaat pada masa itu. Presiden Soeharto pada tanggal 16
Setelah negara kesatuan Agustus 1972 dengan nama Ejaan
Republik Indonesia terbentuk dan Bahasa Indonesia yang Disem-
diproklamasikan menjadi negara purnakan (EYD).
yang berdaulat, para ahli bahasa
merasa perlu menyusun ejaan 2. Penerapan EYD
lagi karena tidak puas dengan Ketentuan penulisan dengan
ejaan yang sudah ada. Ejaan baru ejaan yang disempurnakan dapat
yang disusun itu selesai pada dipelajari dalam buku Pedoman
tahun 1947, dan pada tanggal 19 Umum Ejaan yang Disempurnakan.
Maret tahun itu juga diresmikan Secara ringkas buku tersebut
bAHASA KITA
bAHASA KITA