Anda di halaman 1dari 3

NASKAH CERAMAH UJIAN PRAKTEK

SEMESTER GANJIL T.A 2022/2023

Nama : Christiani Ronida Sihombing

Kelas : XI-MIPA 1

Topik : Literasi

Tujuan Umum : Informatif, Persuasif

Tujuan Khusus:

- Pendengar mengerti akan pentingnya budaya literasi.

- Pendengar melaksanakan literasi sebagai budaya yang wajib dilestarikan.

Kerangka Ceramah :

- Salam Pembuka

- Memberi informasi seputar literasi.

- Memaparkan informasi mengenai pentingnya berliterasi.

- Mengajak pendengar untuk mau berliterasi.

- Penutup

Teks Ceramah:

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan karunia-
Nya kita masih bisa berkumpul ditempat ini dalam rangka melaksanakan ujian praktek.
Yang saya hormati Ibu guru Bahasa Indonesia, serta teman-teman saya yang saya kasihi.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan sepatah dua patah kata tentang
pentingnya berliterasi.
Setiap hari kita melakukan banyak hal, termasuk kegiatan-kegiatan yang kita lakukan di
sekolah. Selama berada di sekolah, kita menghabiskan waktu untuk belajar, mengerjakan
tugas, mendengarkan guru menerangkan, atau saat istirahat kita akan menikmati makan
siang kita sambil mengobrol bersama teman, dan tentunya gadget tak lepas dari
genggaman kita. Ternyata kita lupa bahwa ada suatu hal yang penting yang kita lewatkan
selama ini, yaitu literasi.

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan
keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari.

Seharusnya literasi ini menjadi kegiatan wajib bagi kita para siswa atau generasi
milenial. Literasi sendiri bukan hanya sekedar membaca, namun mampu berpikir kritis,
menganalisis, menulis serta memecahkan masalah pada saat yang bersamaan. Literasi
mampu memperluas wawasan serta pengetahuan kita, membuat otak bekerja lebih
optimal, serta membantu kita mengasah kemampuan berbahasa kita. Namun, waktu yang
tidak cukup menjadi alasan utama untuk tidak melakukan literasi.

Literasi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja sehingga tidak berpaku pada waktu
yang dikhususkan. Terlepas dengan kata-kata yang dibaca saat literasi, dmana pun kita
berada, kita juga dapat membaca keadaan di sekitar kita dengan melihat, mengamati,
serta menganalisis dan bila perlu memecahkan masalah yang sedang terjadi. Ketika kita
sedang berjalan dan melewati papan mading, kita dapat berhenti sejenak untuk literasi.
Atau saat kita sedang berjalan di jalanan dan melewati banyak tulisan-tulisan di baliho
dan spanduk-spanduk. Dengan membacanya dan berpikir kritis kita sudah bisa
melakukan literasi. Juga lewat gadget yang selalu berada di genggaman kita, ada banyak
sekali ilmu pengetahuan di dalamnya ketika kita mampu memanfaatkannya dengan baik.
Jika kita merasa malas untuk pergi ke perpustakaan untuk sekedar membaca beberapa
buku, maka kita dapat melakukan beberapa hal tersebut. Jadi, dapat dikatakan literasi itu
tidak memerlukan waktu yang khusus, kita bisa berliterasi dimana saja dan kapan saja.

Maka dari itu teman-teman, saya ingin mengajak kita semua untuk membudayakan
literasi, terlebih kita sedang dalam masa pertumbuhan dan kelabilan. Dengan sering-
sering literasi, kita akan terbiasa memecahkan setiap masalah-masalah yang kita hadapi,
dan mungkin akan lebih mudah saat kita akan menyelesaikan tugas-tugas kita yang
membutuhkan pemikiran kritis.

Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan, saya sangat berharap teman-teman
semuanya serta saya dapat melestarikan budaya edukasi ini, agar nantinya kita dapat
menjadi generasi emas yang berguna bagi Nusa dan Bangsa. Saya mohon maaf jika ada
kesalahan dan terima kasih banyak atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai