Anda di halaman 1dari 6

Baiklah kita akan mulai pembelajaran kita untuk siswa kami kelas VIII yaitu

Bab 9 “Kembangkan Kegemaran Membaca”

Di sini ada istilah kegemaran membaca, ibu mau bertanya dulu kepada adek-
adek kami pelajar SMP.Apakah adek-adek kami gemar membaca? Apakah
adek-adek kami mau membaca hanya ketika ujian saja? Atau mau membaca
ketika guru menyuruh kamu membaca dan kamu merasa terpaksa untuk
melakukannya?

Memang banyak orang yang mengatakan bahwa membaca itu membosankan,


membaca itu buat ngantuk, nah,,,supaya kamu tertarik dengan membaca
mulailah dengan membaca buku cerita, atau buku fiksi. Dengan begitu lambat
laun kamu akan suka membaca.

Apa yang dimaksud dengan kegemaran?

Menurut KBBI kegemaran adalah kesukaan, kesenangan. Jadi kegemaran


membaca adalah kesukaan atau kesenangan dalam membaca.

Salah satu kegiatan yang telah kita lakukan di sekolah kita masing-masing yaitu
adanya kegiatan literasi. Hal ini tentunya dilakukan agar adek-adek kami mau
membaca yang kemudian menjadi gemar membaca.

Membaca adalah kebiasaan yang bagus untuk merubah kehidupan manusia,


membaca bisa menghibur, membanggakan, memintarkan dengan pengetahuan
dan pengalaman yang sudah dinarasikan.

Pada kesempatan ini, adek-adek kami perlu tau, membaca itu sangat banyak
manfaatnya bagi kita. Membaca itu bukan hanya sekedar mengeja saja, tetapi
tentunya adek-adek kami memahami apa yang dibaca, dan memperoleh
pengetahuan dari apa yang telah dibaca.

Ada banyak yang adek-adek kami boleh baca, ada cerpen, novel, koran,
majalah, dan buku pengetahuan yang lain. Semuanya itu tentu bermanfaat bagi
kita.

Tadi ibu kita Bu Simangunsong telah menyampaikan tentang unsur buku fiksi
dan buku nonfiksi. Dengan membaca buku-buku tersebut kita akan bisa
menemukan apa saja unsur buku fiksi atau buku nonfiksi itu.

Nah,, adek-adek kami tentunya udah masuk ke tahap membaca cepat,


Kalau dulu di kurikulum KTSP ada materi tentang membaca cepat, di kelas VII
membaca cepat 300 kata permenit, di kls VIII membaca cepat 600 kata
permenit, dan di kelas IX 900 kata permenit.

Nah adek-adek kls VIII saat ini kita singgung mengenai membaca cepat.

Pada era informasi saat ini, membaca cepat merupakan sesuatu yang sangat
penting. Bahan bacaan jauh lebih banyak dibandingkan dengan waktu yang
diluangkan manusia untuk membaca. Karenanya, butuh teknik membaca yang
bisa memberikan solusi terhadap situasi tersebut.

Dengan teknik tertentu seseorang dapat mengumpulkan banyak informasi dalam


waktu yang relatif singkat. Pemahaman tentang isi suatu buku secara
keseluruhan dapat terus ditingkatkan dengan latihan membaca cepat.

Membaca tidak lagi kata per kata, melainkan per kelompok kata sambil
menemukan kata kunci sebuah teks. Kata kunci tersebut dengan sendirinya akan
menuntun pemahaman yang utuh terhadap teks. Dalam membaca tidak boleh
membiasakan mengulang-ngulang bahan bacaan. Pandangan lurus ke tengah
teks. Kepala tidak banyak bergerak. Yang bergerak hanya bola mata saja.

Teknik membaca cepat dilakukan dengan gerakan mata yang menyapu halaman
demi halaman suatu buku dengan kecepatan tinggi. Membaca cepat dilakukan
dengan berbagai teknik. Salah satu di antaranya teknik fiksasi.

Teknik fiksasi, yaitu dengan cara membuat titik-titik kecil pada kertas bergaris.
Titik-titik tersebut diumpamakan sebagai kata kunci dalam sebuah bahan
bacaan. Caranya, gerakkan mata pada titik-titik tersebut dengan cepat.

Berikut langkah-langkah membaca dengan teknik fiksasi.

1. Sediakan kertas yang diberi gambar berupa titik-titik.


2. Gerakan tatapan mata dengan mengikuti titik-titik hitam itu secara
cepat.
3. Ulangi latihan   itu   berkali-kali   dengan   titik-titik   hitam   yang  
semakin dijarangkan.
4. Terapkanlah latihan itu terhadap bahan bacaan yang sesungguhnya.
Bacalah halaman demi  halaman  bacaan  itu  secara    Tidak  setiap  kata 
kamu  baca, tetapi baris atau kata tertentu saja. Misalnya, pada baris
pertama saja, baris terakhir saja, atau bagian-bagian lain yang kamu
anggap penting dalam halaman itu.
Latihan tersebut harus diulang-ulang. Pada latihan yang lain, gunakan kertas
dengan jarak per titik semakin melebar. Hal itu akan membuat cepat dalam
membaca.

Teknik fiksasi sebagai salah satu cara meningkatkan kecepatan membaca.

Selanjutnya mendaftar kata yang sama atau hampir sama. Misalnya, “apel”
(buah) dan “apel” (upacara). Atau, “cepat” dan “cepak”. Nah, kata-kata
semacam itu cenderung mengaburkan pemahaman kita terhadap bahan bacaan.
Makanya, perlu latihan lebih dalam untuk mengenalinya lebih dekat agar dalam
membaca cepat, kita tidak salah memaknai sebuah teks bacaan.

Proses  membaca  cepat  dapat  dilakukan  dalam  berbagai  teknik.  Pemilihan 


teknik  membaca  bergantung  pada  jenis  bacaannya.

1. Pola Horizontal

Fokus mata mulai dari halaman sudut kiri, kemudian bergerak sampai ke
halaman yang kanan, selanjutnya turun baris berikutnya dan mata mulai dari kiri
ke ujung sebuah kanan halaman, hal tersebut terus dilakukan, sampai akhir
halaman bawah sebelah kanan.

Membaca model ini kalimat (kata) dalam bahan bacaan secara berurutan. Model
ini biasanya digunakan untuk bacaan yang bersifat padat, materi bacaan yang
relatif baru (masih asing), atau banyak menggunakan kata-kata atau istilah
asing.

2. Pola Vertikal

Fokus mata mulai membaca dari halaman atas kemudian bergerak vertikal
sampai kehalaman bawah, selanjutnya jari-jari digunakan, untuk membuka
halaman berikutnya yang hendak di baca.

Pola membaca bentuk vertikal ini yaitu untuk teks yang mudah, misalnya kamus
ataupun surat kabar

3. Pola Diagonal

Fokus mata mulai membaca dari halaman sudut kiri atas. Bergerak diagonal ke
sudut kanan bawah halaman. Selanjutnya jari-jari digunakan untuk membuka
halaman berikutnya yang hendak dibaca.

Pola membaca bentuk diagonal ini digunakan untuk teks yang mudah.
4. Pola Zig Zag

Fokus mata ketika mulai membaca dari halaman atas bagian sudut kiri
kemudian bergerak sorong ke kanan. Kemudian bergerak menurun serong  kiri,
dan terus bergerak dengan pola seperti itu sampai kehalaman bawah. Gerakan
tersebut menyerupai gerakan zig zag. Bentuk  zig-zag  digunakan  untuk teks
yang sulit.

5. Pola Spiral

Fokus mata mulai membaca dari halaman sebelah kiri atas. Kemudian bergerak
mengikuti kalimat-kalimat bacaan ke sebelah kanan. Dengan pergerakan seperti
spiral pergerakan ini memungkinkan adanya hubungan antara bagian yang satu
dengan yang lain.

Ketika membaca bacaan yang dibaca tidak seluruh isi bacaan dibacanya, tetapi
dibaca secara seperti spiral. Penggabungan kata-kata atau kalimat dalam bacaan
adalah kreatif pembaca dengan  menggunakan rasio dan pemikiran kita.
Sehingga kita menyimpulkan sendiri dari kata-kata kunci yang dibaca. Bentuk
spiral untuk membaca teks yang agak sulit

6. Pola Blok

Fokus mata mulai membaca dari halaman sebelah sudut kiri atas kemudian
bergerak ke sebelah kanan dan terus sampai paragraf akhir. Membaca pada blok
merupakan membaca cepat paragraf sampai akhir halaman.

Berikutnya kita akan bahas tentang unsur kebahasaan dalam buku fiksi

Ungkapan sebagai unsur kebahasaan dalam buku fiksi

Ungkapan adalah kata atau kelompok kata yang bersusun tetap dan
mengandung makna kiasan

Contoh : panjang tangan, murah hati, ringan tangan, panjang kaki

Contoh kalimat dengan menggunakan ungkapan

1. Walau dengan berat hati, ibunya melepaskan juga kepergian anaknya


untuk merantau.
2. Wasit itu memimpin pertandingan terkesan berat sbelah.
3. Sifat besar kepala adalah wataknya makhluk terkutuk.
4. Dasar orangnya besar mulut, kedua anak polos itu terperangkap ke
dalam jebakannya.
5. Pak Yodin merupakan tangan kanannya Pak Ismat.
6. Sebagai kaki tangan Pak Ismat, Pak Yodin harus patuh terhadap
perintahnya.
7. Jadi orang, janganlah panjang tangan!
8. Ia pernah menjadi mata-mata yang menjajah negaranya.
9. Dasar mata keranjang, pikirannya selalu jorok.
10.Sebelum mengambil keputusan, gunakanlah mata hati agar tidak
menyesal.

Makna ungkapan tersebut adalah:

1. berat hati untuk mengungkapkan tidak tega, tidak ikhlas


2. berat sebelah bermakna memihak salah satu, tidak adil
3. besar kepala untuk mengungkapkan sombong/bangga/pongah
4. besar mulut maknanya bohong, suka membual
5. tangan kanan maknanya orang kepercayaan
6. kaki tangan maknanya orang suruhan, anak buah
7. panjang tangan untuk mengungkapkan suka mencuri
8. mata-mata maknanya kaki tangan musuh
9. mata keranjang untuk mengungkapkan pelaku pikiran kotor
10.mata hati untuk mengungkapkan hati nurani

Unsur-unsur Menarik Lainnya dalam Buku Fiksi

Ketertarikan seseorang untuk membaca pasti disebabkan oleh adanya


sesuatu bermanfaat dalam bacaan itu, bukan? Misalnya, seorang petani
akan membaca buku tentang cara pengelolaan lahan pertanian yang
efektif. Hal itu dilakukannya karena bacaan itu dianggapnya bermanfaat
bagi dirinya sebagai seorang petani. Berbeda lagi kalau pembacanya itu
seorang pelajar, ia akan lebih tertarik pada buku-buku yang berkenaan
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ataupun berita-cerita yang
terkait dengan lomba karya ilmiah remaja. Bacaan-bacaan seperti itu
dianggapnya menarik karena sesuai dengan dunia atau kebutuhannya.
Daya tarik seperti itu juga dimiliki oleh karya-karya fiksi, seperti antologi
puisi, cerita pendek, atau novel. Tentu saja faktor penyebabnya tidak
sama dengan bacaan yang berupa karya noniksi. Seseorang membaca
cerpen bukan untuk mendapatkan informasi. Pada umumnya seseorang
membaca cerpen untuk memperoleh hiburan ataupun pengalaman-
pengalaman hidup.
Unsur-unsur menarik lainnya yang terdapat dalam fiksi yaitu amanat
yang menyentuh, tokohnya yang menawan, latar yang mengesankan,
alur yang menegangkan dan temanya yang unik.

Untuk menemukan daya tarik sebuah bacaan, langkah-langkahnya


sebagai berikut:

1. Membaca buku itu secara keseluruhan, untuk menemukan kesan,


boleh dengan menggunakan teknik membaca cepat
2. Memahami makna tema, penokohan , alur, dan unsur lain jika
yang dibaca tersebut buku fiksi. Memahami kelogisan dan
kejelasan hubungan antargagasan dan fakta apabila buku itu
nonfiksi.
3. Mencatat hal-hal menarik yang mungkiin ada di dalamnya, baik itu
berkaitan dengan isi, bahasa, maupun ilustrasinya.

Buku adalah jendela dunia, dengan banyak membaca kita akan banyak
tau ilmu dan pengetahuan,

Demikianlah penyampaian kami saat ini, semoga bermanfaat bagi adek-


adek kami khususnya kelas 8, apabila ada yang kurang berkenan atas
penyampaian kami, kami mohon maaf semoga di kemudian hari akan
lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai