Pendugaan (predicting) adalah upaya menduga-duga apa saja isi buku yang akan
kit abaca. Pendugaan dilakukan setelah prabaca selesai. Dari judul buku, kita dapat
menduga isi buku itu. Dari daftar isi kita dapat menduga kandungan buku itu
secara keseluruahan.
10. Semua jenis membaca dengan tujuan memahami isi bacaan dilakukan
dengan tanpa suara, tanpa gerakan anggota tubuh, konsentrasi penuh, diawal
dengan niat yang tulus dan mantap.
11.Tiga tahapan membaca dalam hati: (a) menata ruang baca bila di rumah dan
atau mencari tempat yang nyaman bila berada di tempat lain, seperti di
kampus, di bandara, dll., (b) niat dan basmalah bagi yang beragama Islam,
bagi agama lain disesuaikan dengan agama masing-masing, (c) duduk
nyaman, jangan sambil berbaring atau sambil makan-makanan, (d) mulai
membaca dengan konsentarsi penuh, (e) kurangi gerakan yang tidak perlu,
(f) jangan menggerakkan bibir, menunjuk-nunjuk dengan tangan, dan
melirik-lirik sesuatu yang tidak penting, (g) biasakan yang bergerak hanya
bola mata dan biasakan jangkauan penglihatan bergerak cepat melihat
halaman-halaman buku, (h) apabila berada di rumah, biasakan ada jadwal
khusus untuk membaca dan ditulis lama waktu baca, usahakan target lama
waktu baca tidak dikhianati, tetapi sesuai dengan komitmen yang tertulis, (i)
selesai membaca, ucapkan alhamdulillallah, puji syukur, atau ucapan lain
yang berarti rasa syukur karena telah bisa melakukan tugas “mulia”, yakni
membaca, (h) ingat, membaca adalah pekerjaan berat, banyak was-was,
namun ingat pula, dengan membaca berarti literasi akan meningkat dan kita
siap menjadi umat yang membawa kebaikan bagi diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa, dan umat manusia.
12. Kecepatan Baca; Kecepatan baca adalah kecepatan membaca per menit dan
pemahaman terhadap isi bacaan. Kecepatan baca ada yang mencapai 500
kata permenit dengan penguasaan isi mencapai 75%. Menghitung kecepatan
baca sbb. (i) hitung jumlah kata artikel atau bab yang kit abaca, (ii) jawab
pertanyaan bacaan setelah selesai membaca, misalnya ada 10 pertanyaan
bacaan, (iii) misalanya artikel yang dibaca berisi 5000 kata dan kita dapat
menyelesaikan membacanya selama 10 menit, berarti kecepatan kotor
membaca kita adalah 500 kata per menit (500 KPM). Selanjutnya, 500 KPM
per 100 (%) x 10 pertanyaan. Apabila kita dapat menjawab semua
pertanyaan maka KPM kita adalah 500 kata per menit (bersih), kalau hanya
dapat menjawan 5 soal maka KPM kita hanya 250 kata per menit.
13. Latihan membaca untuk mencari KPM. Baca cerpen ini, lalu jawab
pertanyaan sebagai berikut.
BACAAN SATU
LAWAH-LAWAH MERAH
Oleh Pont Jest
Cerita dimulai dengan terbunuhnya pemuda Lin di malam pengantinnya. Tuduhan
dijatuhkan kepada mempelai perempuan, yakni gadis Liou Siou, putri tunggal janda Liou.
Liou Siou kemudian ditangkap dan ditahan dalam penjara, menunggu pengadilan.
Sementara itu kemenakan janda Liou, seorang guru sebuah biara Budha yang masih
muda dan diam-diam mencintai Liou Siou, juga dituduh sekongkol dalam pembunuhan
terhadap pemuda Lin yang kaya itu.
Dalam pengadilan yang dipimpin hakim Ming, akhirnya diputuskan bahwa Liou Siou dan
saudara lelakinya, guru Ite, bersalah telah membunuh pengantin lelakinya sendiri.
Keputusan ini berdasarkan pengakuan Liou Siou sendiri di muka hakim, setelah
mengalami siksaan kejam atas dirinya dan atas saudara misannya itu. Hukuman yang
dijatuhkan kepada dua orang itu adalah hukuman mati. Namun, pelaksanaan hukuman itu
menunggu keputusan dari Peking yang akan mengesyahkan keputusan pengadilan di
daerah itu.
Ibu Liou sangat terpukul oleh keputusan ini, sebab ia amat yakin anak gadisnya dan
keponakannya tidak akan mau berbuat keji semacam itu. Ketika ibu yang sengsara itu
akan meninggalkan gedung pengadilan, ia dicegat oleh seorang Inggris bernama Kapitein
Perkins, seorang saudagar pemilik toko dan penyelundup candu. Perkins meyakinkan
janda Liou bahwa anaknya akan bebas dari hukuman mati, kalau nyonya Liou mau
menghadap Raja Muda (semacam gubernur kekaisaran Cina).
Dengan sepucuk surat dari Perkins, ibu yang malang itu menghadap Raja Muda. Raja
Muda yang berpendidikan Inggris itu menjadi marah ketika mengetahui bahwa keputusan
hakin Ming amat ceroboh terhadap perkara Liou Siou. Bukti-bukti yang ditunjukkan
Perkins ternyata tidak mendukung bahwa pembunuhan terhadap Lin dilakukan oleh
istrinya sendiri. Pembunuhan itu telah dilakukan oleh seorang lelaki yang berbadan bsar
dan kuat, dan tak mungkindilakukan oleh seorang wanita muda berusia 15 tahun (Liou
Siou). Maka Ming kemudian dipanggil Raja Muda dan diancam akan dicambuk seratus
kali, kalau hakim itu tak mampu menangkap pembunuh yang sebenarnya dengan bukti-
buktinya.
Perkins yang mengetahui situasi ini, kemudian mendkati hakim Ming dan bersedia
menolongnya dari kehancuran jabatannya. Perkins menganjurkan untuk memeriksa juga
pembantu rumah tangga janda Liou untuk dimintai keterangan. Namun, sebelum hal ini
dilakukan, pembantu rumah tangga itu keburu diculik orang. Ternyata memang sumber
bencana berasal dari pembantu rumah tangga ini, yang bernama Me-Kiu. Jauh sebelum
kejadian pembunuhan di malam pengantin baru majikannya, Me-Kiu berkenalan dengan
pemuda Tchou yang membuka warung daging di dekat rumah Liou Siou.
Pemuda kurus ini dikenal sebagai Lawah-Lawah Merah oleh anak-anak kampung, karena
hampir tiap hari ia Nampak berlumuran darah di warung dagingnya. Pemuda ini jatuh
hati pada Liou Siou yang dilihatnya ketika gadis ini menyiram kembang. Dendam
asmaranya dipendam lama, sampai ia mengetahui Me-Kiu sebagai pembantunya yang
berlangganan daging padanya. Lewat Me-Kiu inilah ia berkirim surat cinta dengan
memberikan imbalan-imbalan uang pada Me-Kiu. Gadis pembantu ini ternyata hanya
mempermainkan Lawah-Lawah Merah alias Tchou untuk sekedar memperoleh uang bagi
jasa percomlangannya. Surat tak pernah disampaikan kepada majikannya, karena yakin
bahwa tak mungkin Liou Siou menggubrisnya. Namun kepada Lawah-Lawah Merah
selalu diberikan harapan bahwa Liou Siou menyambut cintanya.
Asmara yang berkobar-kobar dari Tchou menuntut pertemuan gadis pujaannya, yang
akhirnya disanggupi oleh Me-Kiu. Namun dalam rende-vous yang dijanjikannya, gadis
Liou Siou tak muncul, juga Me-Kiu setelah itu tak menampakkan diri lagi. Sampai
akhirnya diketahui Tchou bahwa Liou Siou akan segera menikah dengan pemuda Lin
putra seorang pedagang kaya. Lawah-Lawah Merah sejak itu menutup warungnya dan
menghilang dari kampungnya. Ternyata ia memasuki gerombolan bajak laut bernama
Bunga Bakung, dan akhirnya berhasil menjadi pemimpinnya ketika pemimpin asli
mereka, Pie-Ho, tertangkap. Bajak-bajak ini sangat anti penyelundup candu. Inilah
sebabnya orang semacam Perkins mempunyai urusan untuk memberantas bajak-bajak
sungai dan laut itu.
Setelah menjalani hukuman mati secara diiris-iris secara perlahan, Lawah-Lawah Merah
mati. Lio Sio serta Ite dibebaskan dari semua tuduhan. Mereka berdua, akhirnya menikah.
BACAAN DUA
Atas pertanyaan itu, jawaban yang umum terdengar dari kalangan pakar seismologi dan
ilmuan kebumian lain adalah belum tentu lempeng lain akan turut bergerak jika terjadi gempa di
tempat lain. Itu tergantung sistem lempeng yang bergerak dan jauh jarak lempeng lainnya.
Berbicara soal gempa, pada awalnya terdapat teori tektonik lempeng yang bertutur soal
sejarah terbentuknya benua dan tentang fakta adanya lempeng samudra dan lempeng benua
(daratan) yang bergerak satu sama lain.
Gempa terjadi saat dua lempeng yang saling mendesak tidak dapat lagi menahan
kekuatan tekanan sehingga sebagian energi dilepaskan. Energi tersebut menimbulkan getaran
yang kita rasakan sebagai gempa. Getaran amat kuat akan mengakibatkan pergeseran atau
terbelahnya permukaan bumi.
Rentan Gempa
Sejumlah negara amat rentan gempa karena menjadi tempat pertemuan sejumlah
lempeng, di antaranya Indonesia dan Jepang. Pada dua negara tersebut bertemu tiga lempeng.
Indonesia merupakan pertemuan Lempeng Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia.
Gelombang gempa dari gempa tektonik bisa menjalar sampai jauh. Saat gelombang
melewati sistem magmatik, aktivitas gunung api bisa terpicu. Contoh terdekat adalah aktifnya
Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, serta Gunung Marapi, Kabupaten Agam dan
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pascagempa dan tsunami Aceh.
Pakar deformasi kerak Bumi dari Kelompok Keilmuan Geodesi Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB), Irwan Meilano, menunjuk
aktivitas yang meningkat pada beberapa gunung api di utara Jepang, yaitu di Jazirah Kamchatka,
wilayah Rusia, yang muncul pada waktu yang berdekatan dengan gempa Tohoku.
Soal keterkaitan satu gempa dengan gempa lain, Sri Widiyantoro dari FITB ITB,
menegaskan, gempa di Jepang tidak terkait dengan gempa Christchurch, Selandia Baru, meski
selisih kejadian hanya 17 hari. “Yang terpengaruh adalah lempeng-lempeng yang dekat dengan
gempa, misalnya antara gempa Aceh dan gempa Nias,” kata Sri Widiyantoro pekan lalu di
Bandung.
Pascagempa Aceh, gempa seolah tidak berhenti melanda Indonesia. Pada periode 2004-
2009 terjadi sembilan kali gempa besar. Yang terakhir, gempa Bengkulu, Jambi. Selain itu, juga
gempa Yogyakarta yang memicu tsunami di Pantai Pangandaran.
Musim Gempa
Ketika secara teori seluruh rangkaian gempa yang susul-menyusul belum bisa mendapat
jawaban yang memuaskan, yang paling mudah didapatkan adalah kita melirik catatan sejarah.
Menilik sejarah kegempaan pada rentang 300 tahun (1600-1999) yang disusun Hamzah
Latief dan Nanang Puspito dari FITB bersama Fumihiko Imamura, kita akan miris membacanya.
Katalog tersebut dimuat dalam Journal of Natural Disaster Science.
Salah satu contoh yang menunjukkan “keterkaitan” satu gempa dengan gempa lain atau
satu aktivitas seismik dengan aktivitas seismik lain adalah tsunami akibat gempa di Seram,
Maluku, yang menenggelamkan sebagian wilayah itu akhir September 1899. Hal itu bisa
dikatakan “puncak” dari sederetan gempa dan letusan gunung api yang terjadi pada 1896 (Pulau
Timor, NTT). Pada 1897 di Sulawesi Utara terjadi dua kali gempa besar pada Januari dan
September. Peristiwa di Seram jadi “babak penutup.”
Tahun 1814 diawali dengan gempa di Maluku. Ledakan dahsyat Gunung Tambora di
Sumbawa (NTB) menyusul. Tambora yang menelan korban sekitar 70.000 jiwa disusul gempa
dengan magnitudo 8,0 di Bali (1816), disusul di Bengkulu (1818), gempa di Sumbawa (1820),
dan berakhir dengan ledakan dahsyat Gunung Krakatau 1833. “Setelah itu baru diam,” kata
Hamzah Latief. Kemudian ada gempa Flores (1992) yang disusul Maluku dan Banyuwangi
(1994), Timor Timur (1995), Sulawesi Tengah dan Pulau Biak, Papua, pada 1996, kemudian
ditutup oleh gempa di Taliabu, Maluku. Sementara itu, juga terjadi gempa besar Cile (1990) dan
Sanriku, Jepang, pada tahun 1993.
“Tsunami di dunia (rupanya) ada musimnya, tetapi belum tahu apakah semua itu ada
kaitannya atau berhubungan satu sama lain secara langsung,” Hamzah beretorika. “Yang pasti,
saat musim bergerak (lempengnya), semua bergerak,” tuturnya. Menurut dia, terdapat data
paleotsunami (tsunami purba) yang belum terkuak. Di balik data itu masih ada data gempa dan
tsunami besar yang tersembunyi.
Irwan Meilano menjelasan, “Gempa merupakan sistem multilinear dengan variabel yang
banyak dan kita tidak tahu subsistem di dalamnya. Misalnya, apa yang mengontrol sebuah
gempa? “Ada fakta nonlinieritas alam yang kita tidak paham sepenuhnya. Misalnya, apa peran
dari air pada gempa?”lanjutnya. Untuk menguak misteri gempa banyak alat digunakan. Mulai
dari seismograf hingga global positioning system (GPS).
“Mungkin secara temporal (waktu) berkaitan, namun kita tidak memiliki bukti jelas
apakah gempa tersebut berkaitan secara fisik dan spasial (ruang),” kata Irwan Meilano. “Itu
tantangan kami,” ujarnya. Dan, itulah renungan tentang keterbatasan pengetahuan kita.
Pertanyaan Bacaan
E. bumi kehilangan keseimbangan karena pergerakan makhluk yang ada dalam bumi.
5. Jepang dan Indonesia adalah wilayah yang menjadi tempat pertemuan ....
E. lima lempeng.
7. Hotspot menjadi...
A. gempa B. magma
E. banjir bandang
E. batu arang
10. Pada rentang waktu 2004-2009 terjadi sembilan kali gempa di Indonesia, di antaranya di ...
A. Fumihiko Imamura
E. Seram, Maluku.
A. 1820 B. 1896
C. 1897 D. 1814
E. 1833
E. magnitudo; GPS