Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KAJIAN LITERASI MANFAAT AKTIVITAS BERKEBUN DAN

BERMAIN BAGI PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK AWAL


Berkebun sebagai salah satu aktivitas yang membantu meningkatkan kecerdasan
naturalis anak
Menurut Armstrong (2013:7), kecerdasan naturalis adalah keahlian dalam mengenali dan
mengklasifikasikan berbagai spesies flora dan fauna, dari sebuah lingkungan individu. Hal ini
juga mencakup kepekaan terhadap fenomena alam lainnya.
Yaumi (2013:11) menyatakan kecerdasan naturalis adalah kemampuan dalam
melakukan kategorisasi dan membuat hierarki terhadap keadaan organisme seperti tumbuh-
tumbuhan, binatang, dan alam.
Annie R. Hoekstra- de Roos menyatakan Naturalistic intelligence is define as having
sensitivity to nature and all it’s details intricacies. Artinya kecerdasan naturalis adalah
seseorang yang mempunyai sensitivitas terhadap alam dan semua detail dan seluk beluknya.
Mike Fleetham (2006:30) menyatakan Naturalistic inttelegence is the ability to recognize
and classify plants and animals and other aspecr of your environtment. Artinya, kecerdasan
naturalis adalah kemampuan untuk mengenali dan mengklasifikasikan tumbuh-tumbuhan dan
binatang dan aspek lainnya di lingkungan sekitar.
Howard Gardner dalam K. Tirri and P. Nokalainen (2011:38) menyatakan
Naturalistic intelligence is the ability to understand and work effectively in the narutal world
- just as biologists, ornithologists, farmer, and even chefs do. Artinya, kemampuan untuk
memahami dan bekerja secara efektif di dunia alam, seperti menjadi ahli biologi, ornitologis,
petani, dan koki.
Mengutip dari jurnal penelitian Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Anak Melalui
Kegiatan Berkebun dapat disimpulkan bahwa kecerdasan naturalis anak usia dini adalah
pengetahuan anak dalam (1) mengenali lingkungan sekitar baik tumbuhan dan aspek lain
dilingkungan sekitar anak; dan (2) memelihara lingkungan sekitar baik tumbuh-tumbuhan
dan aspek lain dilingkungan sekitar anak.

KEGIATAN BERKEBUN

Gladys Kubitz (2006:6) menyatakan gardening allows children to play in the dirt and
to explore how the smallest forms of life around us – seeds, insects, water and other nutrients
– all work together to sustain life. Artinya, berkebun mengizinkan anak-anak untuk bermain
ditempat kotor dan mengeksplorasi bagaimana formula tekecil dari kehidupan disekita kita –
seperti biji-bijian, serangga, air dan nutrisi lainnya – semua bekerja sama untuk kelangsungan
hidup.
California Department of Education (2002: xix) menyatakan the garden experience
transforms students form observers to participants in one of life’s important cycles as they
plant, harvest, prepare, cook, eat, and compost food. Artinya, pengalaman
berkebunmengubah anak-anak dari pengamat menjadi ikut serta dalam salah satu siklus
penting kehidupan seperti, menanam, merawat, merencanakan, memasak, memakan,
mengkombinasikan makanan.
FAO of United Nation (2010:17) menyatakan the core of sequence of gardening
activities consists of preparing the ground, growing and using the produce, evaluating the
achievement, celebrating and planning the next round. Urutan inti dari berkebun terdiri dari
menyiapkan tanah, memelihara dan mengambil hasil berkebun tersebut. Mengevaluasi hasil,
merayakan dan merencanakan untuk tahap selanjutnya.
Roger Ulrich dalam Annalisa Gartman Vapaa (2002:5) menyatakan A garden should
content prominent amounts nature content such as green vegetation, flowers, and water.
Artinya, sebuah kebun harus berisi sebuah konten yang umumnya diketahui di alam seperti
tumbuhan hijau, bunga dan air.
Durkin & Perez dalam Hilda L. Jackman (2009:194) menyatakan berkebun
merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak saat mereka merencanakan menanam dan
merawat tanaman mereka belajar konsep dan keahlian yang berharga yang akan membantu
mereka hidup dikemudian hari.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Kegiatan berkebun merupakan
kegitan yang menyenangkan bagi anak, dimana anak diberikan kesempatan untuk
belajar konsep dan keahlian, mengeksplorasi kehidupan di sekitar seperti biji-bijian,
serangga, air dan nutrisi lainnya dan bermain di tempat kotor, mengamati dan ikut
serta dalam siklus penting kehidupan tanaman seperti menanam, merawat, dan
memanen hasil kebun.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Pengenalan Aktivitas Berkebun Sebagai


Media Pembelajaran Terhadap Perkembangan Kognitif (Pengenalan sains) pada anak di
Yayasan Hadharah Islam Mustanir juga membuktikan bahwa pengenalan aktivitas berkebun
sangat penting bagi anak untuk menstimulasi kemampuan, motorik, sensorik perkembangan
kognitif anak.

Beetlestone (2012) menyatakan bahwa kegiatan berkebun memberikan kesempatan


kepada anak untuk melakukan aktivitas fisik, pelepasan energi fisik serta lebih menonjolkan
Gerakan-gerakan fisik.
Kegiatan berkebun memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi dan
mengamati lingkungan sekitar serta diberi kebebasan untuk mengembangkan imajinasi dan
dijadikan sarana untuk belajar sambil bermain (Sutrisno & Harjono, 2005). Hal itu didukung
dengan penelitian bahwa kegiatan berkebun dapat dijadikan sarana untuk bermain yang dapat
mengembangkan kecerdasan naturalistic serta memupuk rasa tanggung jawab dan melatih
kesabaran anak (Herdianing, 2014).
Sutrisno & Harjono (2005) berpendapat bahwa kegiatan berkebun adalah kegiatan
menanam tumbuhan yang sekaligus dapat secara langsung memperoleh pengetahuan tentang
kehidupan tumbuhan dan keterampilan psikomotorik dalam menanam tumbuhan. Tanggung
jawab dalam merawat tanaman, menyiram tanaman setiap hari, serta mengamati
perkembangantanaman juga merupakan bagian dari kegiatan berkebun.
Beetlestone (2012) menyatakan bahwa berkebun memiliki manfaat yang nyata bagi
perkembangan fisik, yang pada gilirannya akan mempengaruhi perkembangan kreatif. Saat
berkebun anak-anak akan memiliki banyak ruang untuk bergerakdan melatih tubuh mereka
dengan gerakan-gerakan skala besar seperti menggali, menggaruk, berlari,dan membungkuk.
Manfaat kegiatan berkebun selain berpengaruh terhadap fisik motoric anak, juga dapat
meningkatkankecerdasan naturalistic anak, melatih kesabaran, memupuk tanggung jawab,
serta membangun emosi, dan empati (Herdianing, 2014).
Sutrisno & Harjono (2005) berpendapat, berkebun dapat bermanfaat terhadap aspek
lain, yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan mengenali
lingkungan sekitar.
REFERENSI

https://media.neliti.com/media/publications/162119-ID-desain-sarana-berkebun-dan-
bermain-untuk.pdf
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/tumbuhkembang/article/download/8202/4197
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/5163
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/view/10677
https://jurnal.uns.ac.id/kumara/article/view/35108

Anda mungkin juga menyukai