19512180@students.uii.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Anak-anak dan ruang bermain merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Ruang bermain
anak sebagai salah satu tempat yang dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak
dituntut untuk menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat mewadahi aktivitas
bermain tersebut. Dunia anak merupakan dunia bermain, di saat mereka bermain anakanak
akan menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya, “bermain juga merupakan
tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi anak usia dini, melalui bermain anak akan dapat
memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi dari motorik, kognitif, kreativitas,
bahasa, emosi, sosial, nilai, dan sikap hidup” (Moeslichatoen, 2006:27).
Salah satu elemen yang disukai banyak anak-anak adalah air. Bermain air dapat menjadi
stimulus yang merangsang keterampilan motorik halus dan kasar anak dapat berkembang
dengan bermain air. Melihat beberapa tahun ke belakang, ruang bermain di area terbuka hijau
banyak yang beralih fungsi menjadi tempat tinggal. Hal tersebut berdampak pada berkurangnya
ketertarikan dan minat anak-anak untuk bermain di area terbuka hijau. Inovasi yang dapat
diterapkan adalah penyediaan fasilitas ruang bermain air anak yang edukatif sesuai dengan
kebiasaan anak-anak. Permainan edukatif adalah permainan yang mampu merangsang dan
melatih perkembangan otak anak serta menstimulasi kreatifitas berfikir anak. Selain itu,
permainan edukatif bukan permainan yang hanya menyenangkan untuk anak tetapi bisa
mendidik dan menstimulasi otak anak.
Kawasan Situ Rawa Gede merupakan salah satu danau yang terletak dipermukiman warga
Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Situ Rawa Gede Bekasi
merupakan danau seluas 7,3 Hektar yang sebelumnya menjadi tempat resapan air dan
pembuangan limbah pabrik. Namun saat ini, kawasan Situ Rawa Gede sudah dijadikan
destinasi wisata air. Kawasan wisata ini juga dirancang sebagai pusat promosi dan budaya Kota
Bekasi dengan beragam fasilitas di dalamnya. Fasilitas yang tersedia di wisata ini seperti
tempat berfoto, gazebo, serta wahana air.
Berdasarkan data survey, pengamatan, dan wawancara dengan salah satu pegawai yang
mengatakan bahwa wisata ini belum menyediakan ruang bermain anak yang ramah anak. Hal
tersebut terbukti saat survey menemukan anak-anak cendrung untuk bermain di wahana air
yang tidak ramah anak seperti getek, perahu bebek, dan sampan. Situasi tersebut sangat
membahayakan bagi anak-anak karena rentan terhadap kecelakaan, sehingga orang tua tidak
bisa leluasa untuk melepas anak-anaknya untuk bermain sendiri.
KAJIAN TEORI
METODE PENELITIAN
3.1. Metode
Penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini
dilakukan pengamatan terhadap anak-anak yang sedang bermain di wahana air
Kawasan Situ Rawa Gede pada hari sabtu dan minggu. Lokasi penelitian terfokus pada
lingkungan di Situ Rawa Gede. Sesuai dengan standar SNI bahwa batas dari radius
capaian keruang bermain anak dengan jarak antara 200m – 500m. Pengamatan terhadap
anak saat bermain menurut Widyawati (2015), termasuk kepada mengdeskripsikan dan
menginterpretatif data dari awal, mengkonstruksi data yang diperoleh dari sumber data.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis kepustakaan melalui karya
ilmiah berupa hasil penelitian terdahulu, artikel jurnal, gambar-gambar permukiman
yang sesuai dengan standar SNI. Untuk analisis lapangan dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan field note.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsiyah, N. (2017). Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas Awal di SDN Bulukandang II
Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang, 2017)
Diakses dari http://eprints.umm.ac.id/35517/3/jiptummpp-gdl-nurulsyams-48321-3-babiip-
f.pdf
Putri, Monica Rosari. (2017). Standar Keamanan dan Kenyamanan Ruang Bermain Anak Usia
Pra Sekolah pada Lahan Terbatas. (Karya Ilmiah, Universitas Katolik Soegijapranata, 2017)
Diakses dari https://issuu.com/monicarosary/docs/laporan_akhir_seminar