D
i
s
u
s
u
n
Oleh :
Aloysius Gonzaga Ruba (B1732004)
1.2. Tujuan
1. Mempelajari terjadinya proses pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman.
2. Mengamati letak daerah pertumbuhan pada akar dan pucuk tanaman.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
16
14
12
10
kontrol
8
6
4
2 perlakuan
0
1 2 3 4 5 6
Titik Lokus
Grafik di atas menunjukkan tentang pertambahan panjang tanaman pada tiap-tiap lokus.
Berdasasarkan data tersebut diketahui bahwa nilai pertambahan panjang terbesar ada pada saat
berada di titik lokus 3. Pertambahan panjang mengalami peningkatan pada titik lokus petama
hingga ketiga, namun pada titik lokus ke 4 dan 5 mulai mengalami penurunan dan kembali
megalami peningkatan pada titik lokus ke 6. Dari hasil percobaaan ini dapat diketahui bahwa
titik tumbuh pada tumbuhan ada pada area dibawah tunas (lokus 3).
Wardiana (2008), juga menyatakan bahwa proses pemanjangan akar tanaman
terkonsentrasi pada sel-sel yang berada di dekat ujung akar, dimana terletak ketiga zona sel
dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Diawali dari ujung akar ke arah atas
terdapat zona pembelahan sel, zona pemanjangan sel dan zona pematangan sel. Pada zona
pembelahan sel terdapat meristem apikal yang menghasilkan sel-sel meristem primer yang
bersifat meristematik. Zona pembelahan sel pada tanaman bergabung dengan zona pemanjangan
(elongasi). Pada zona ini, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali dari panjang awalnya, sehingga
dapat mendorong pertambahan panjang pada sel-sel ujung termuda.
Fitter dan Hay (1991), menyatakan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor pertama atau yang lebih dikenal
dengan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari tubuh tanaman itu sendiri yang meliputi sifat
gen dan hormon tumbuhan. Faktor kedua atau yang lebih dikenal dengan faktor eksternal
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang
berasal dari lingkungan, faktor ini diantaranya radiasi matahari, temperatur, unsur hara dalam
tanah, air, angin dan aktifitas dari mahluk hidup lain seperti hewan yang dapat membantu proses
penyerbukan dan manusia dalam usaha pertaniannya.
Menurut Prihastanti (2010), salah satu faktor penting yang cukup berpengaruh terhadap
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah cahaya. Cahaya inilah yang akan
memperngaruhi proses pembuatan zat makanan pada proses fotosintesis. Cahaya selain
mempengaruhi fotosintesis juga sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam proses-proses
metabolisme lainnya. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
adalah air. Tersediany air pada tanaman sangat penting untuk menunjang berbagai macam reaksi
pada proses metabolisme tanaman. Reaksi yang dilakukan untuk membasahi bagian atau organ
tanaman. Hal ini dilakukan agar senantiasa tanaman tidak menjadi kering dan unsurhara yang
dibutuhkan tanaman tetap bisa terserap oleh tanah dengan menciptakan kondisi jenuh air pada
tanahnya. Dengan demikian maka penyiraman hendaknya dilakukan setiap hari untuk tanaman
yan masih muda dan dilakukan dengan interval hari tertentu untuk tanaman yang sudah dewasa.
Faktor suhu merupakan faktor eksternal lain yang berkorelasi positif dengan faktor cahaya.
Tanaman dapat tumbuh optimal jika suhu rata-rata mencapai 28ºC hingga 33ºC. Suhu yang
optimal tersebut nantinya akan digunakan oleh tanaman untuk melakukan proses-proses
enzimatik. Ketersediaan oksigen dan karbondioksida pada lingkungan tumbuh juga sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan semua jenis tanaman. Karbondioksida yang
berada di lingkungan akan digunakan tanaman untuk bahan utama proses fotosintesis, sedangkan
oksigen digunakan untuk proses respirasi seluler. Faktor lain yang tidak boleh diabaikan adalah
ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Unsur hara dalam tanah yang akan mempengaruhi
kelangsungan hidup suatu tanaman. Semakin subur dan tercukupinya unsur hara di dalam tanah
yang menjadi lokasi tumbuh tanaman maka semakin tinggi pula laju pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada tanaman.
Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan sifat bawaan yang terdapat pada
suatu makhluk hidup, sedangkan hormon adalah suatu zat pengatur tumbuh yang dihasilkan oleh
bagian-bagian tertentu pada suatu tanaman. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh tanaman
bermacam-macam dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Hormon dikelompokkan menjadi dua
yaitu hormon yang dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan seperti hormon auksin,
giberelin dan sitokinin, sedangkan hormon yang lainnya seperti hormon kalin, asam absisant, gas
etilen dan asam traumalin merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.