Anda di halaman 1dari 5

Nama: Sannari

Nim: 200505501024

Kls : pbsd b

UTS.anngukirik mangkasarak

Henry Guntur Tarigan

Menurut Henry Guntur Tarigan, menulis merupakan kegiatan menuangkan ide ataupun gagasan dengan
memakai bahasa tuli sebagai media utama penyampainya.

2.Djago Tarigan

Menurut Djago Tarigan, menulis merupakan kegiatan mengekspresikan secara tertulis berbagai macam
ide, gagasan, perasaan, pendapat, ataupun pikiran.

3.Lado

Menurut Lado, pengertian menulis adalah aktivitas meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa
tertentu yang dimengerti oleh orang lain.

4.Heaton

Menurut Heaton, menulis merupakan salah satu keterampilan yang sukar dan kompleks yang dikerjakan
untuk menuangkan berbagai macam gagasan ataupun ide ke dalam bentuk tulisan.

2.Kenali Beragam Manfaat Menulis

Beragam Manfaat Menulis untuk Kesehatan

Ada beragam manfaat menulis untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan. Berikut ini adalah beberapa di
antaranya:

1. Meredakan stres

Menulis dapat membantu Anda meluapkan emosi yang sedang Anda rasakan dan pendam, terutama
emosi negatif, seperti kemarahan, kesedihan, atau kekecewaan. Dengan cara ini, Anda akan merasa
lebih tenang, sehingga Anda terhindar dari stres dan kecemasan berlebih.

2. Memecahkan masalah dengan lebih baik

Umumnya manusia akan menggunakan kemampuan analitis, yang merupakan kekuatan otak kiri, untuk
memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi. Padahal, terkadang diperlukan kreativitas dan
intuisi, yang merupakan kekuatan otak kanan, untuk memecahkan suatu masalah.
Menulis dapat melatih otak kiri dan kanan sekaligus juga membantu membuka sisi kreatif dan intuisi
Anda, sehingga Anda lebih mahir mendapatkan solusi-solusi inovatif untuk masalah yang tampaknya
sulit untuk diselesaikan.

3. Menuangkan perasaan sesuai keinginan

Tidak semua orang mahir merangkai kata-kata untuk menyampaikan apa yang ia rasakan melalui
ucapan. Menulis bisa menjadi sarana untuk melatih diri Anda merangkai kata serta menuangkan emosi
dan perasaan menjadi sesuatu yang bisa diceritakan kepada orang lain. Metode ini juga terbukti efektif
sebagai metode katarsis atau mengosongkan perasaan negatif.

4. Memperbaiki suasana hati

Menulis juga dapat membantu memperbaiki mood Anda. Kadang kala, kita bahkan tidak tahu apa yang
membuat mood kita jelek. Dengan mencatat suasana hati Anda dan kegiatan yang Anda lakukan setiap
harinya, Anda bisa mengenali pemicu jeleknya mood Anda dan hal apa saja yang bisa memperbaiki
mood Anda.

Selain itu, menulis juga bisa menjadi sarana untuk jujur kepada diri sendiri, sarana untuk membicarakan
hal-hal positif kepada diri sendiri, atau sarana untuk menuliskan hal-hal apa saja yang kita syukuri hari
ini. Memang benar, ini semua bisa saja diutarakan dalam pikiran. Namun dengan menulisnya, Anda jadi
memiliki bukti fisik dan bisa lebih mengontrol perasaan Anda.

5. Meningkatkan daya ingat

Stres yang tidak tersalurkan dengan baik dapat menghabiskan energi yang diperlukan otak untuk
membentuk daya ingat dan berpikir. Seperti yang disebutkan di atas, menulis dapat membantu
mengurangi tingkat stres Anda, sehingga berdampak baik pada daya ingat dan kemampuan berpikir.

Cara Menggali Manfaat Menulis untuk Kesehatan

Menulis bisa di mana saja. Namun, sebaiknya Anda memiliki satu tempat untuk menulis, sehingga
tulisan Anda bisa terdokumentasi dengan baik. Anda bisa memilih terlebih dahulu alat apa yang ingin
Anda gunakan, misalnya dengan laptop, telepon seluler, atau buku catatan.

3.Manfaat menulis bagi guru dapat diidentifikasi menjadi sebagai berikut.

Menulis menjadi media untuk menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran mengenai berbagai hal,
khususnya terkait dengan tugas dan fungsinya sebagai tenaga pendidik.

Menulis merupakan media untuk mengembangkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah.
Menulis merupakan salah satu cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru di kelas dan di
sekolah atau berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini. Dalamhal ini, berkaitan dengan
fungsinya sebagai pendidik.
Menulis bermanfaat untuk kelancaran kenaikan pangkat guru, baik di sekolah negeri maupun sekolah
swasta. Guru yang mampu menulis buku atau artikel dinilai sebagai guru yang memiliki kemampuna
lebih dalam profesinya. Tulisan yang dibuat oleh guru juga mencerminkan sejauh mana guru memiliki
penguasaan kompetensi terhadap bahan ajar/pengetahuan terkait dengan bidang/ruang lingkup
pengetahuannya.

Menulis bermanfaat untuk pengembangan materi atau bahan ajar dalam mata pelajaran yang
diembannya. Dengan menulis, seperti menulis buku mata pelajaran, berarti guru telah melakukan
pengembangan materi pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Materi tersebut akan dibaca
dan dianalisis oleh guru-guru lain, khususnya guru yang memiliki mata pelajaran yang sama atau satu
rumpun pelajaran. Berdasarkan analisis itulah, guru akan mendapatkan masukan, kritik, saran, dan
pengembangan dari tulisan yang dibuatnya.

Tulisan yang dibuat oleh guru akan menjadi investasi bagi dirinya untuk kepentingan akhirat. Guru yang
meyakini bahwa setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan akhirat maka ia akan termotivasi untuk
banyak menulis. Dengan menulis, ia yakin telah berbuat kebaikan. Bahkan ketika ia telah tiada.
Perkembangan Islam sampai saat ini merupakan salah satu contoh dari jasa para penulis al-Qur'an dan
al-Hadist. Tanpa teks al-Qur'an dan al-Hadist, kita akan sulit untuk menerima kebenaran ajaran Islam
sebagai agama yang hakiki di muka bumi ini.

Menulis akan mengikat pengetahuan yang dimiliki oleh penulis itu sendiri. Dengan menulis, guru dapat
membuka kembali pemahamannya mengenai sesuatu yang ditulis dan mengembangkannya dengan
lebih muda. Tanpa ada tulisan, guru akan sulit mengembangkan materi bahan ajar dan pengetahuan
yang dimilikinya.

Menulis merupakan bagian dari pertanggungjawaban profesi terhadap stakeholdernya (berbagai pihak
yang menggunakan jasanya). Guru yang menulis sudah barang tentu akan berinteraksi dengan
pelanggan-pelanggannya, seperti siswa, guru lain, orangtua, dan dunia usaha/dunia industri. Semua
pihak tersebut sangat berkepentingan untuk melihat sejauh mana guru memiliki kemampuan atau tidak
dalam bidang profesinya (mata pelajaran/bidang studinya).

Menulis juga dapat menghantarkan penulisannya sebagai jutawan. Banyak penulis yang kemudian
menjadi unjuk kemampuan untuk menulis ide, pikiran dan gagasannya dalam bentuk tulisan yang
menarik. Setiap tulisan yang dimuat dalam media cetak akan mendapatkan honor, demikian halnya
tulisan dalam bentuk buku yang ditertbitkan oleh penerbit akan mendapatkan honor yang besar.

Menulis akan menghantarkan penulisnya sebagai seseorang yang terkenal. Simak saja pengalaman
penulis novel "ayat-ayat cinta" Habiburrahman El Shirazy, karena novel yang ditulisnya, siapa yang tidak
mengenal beliau. Selain novelnya difilimkan, dia menjadi terkenal di mata penulis, masyarakat, tokoh
politik, guru, umat Islam, dan berbagai kalangan anak-anak, remaja, pemuda, dan orang tua. Selain itu
buku lainnya pun akan difilimkan juga. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menulis Habiburrahman El
Shirazy menjadi terkenal.
4.Huruf tersebut bermakna suatu berkah dan keberuntungan tersendiri bagi masyarakat lokal atas
keberadaannya.

Hal tersebut karena dari ratusan bahasa daerah yang ada di Indonesia tidak semuanya memiliki aksara
tersendiri seperti yang dimiliki oleh masyarakat Makassar. Huruf ini sering disebut Huruf Lontara.

Menurut sejarah, huruf Lontara pertama kali dibuat pada abad 14 silam oleh Daeng Pammate.

Daeng Pamatte merupakan seorang putra Gowa kelahiran Lakjung yang hidup pada masa pemerintahan
Karaeng Tumapa’risi Kallona.

Daeng Pamatte terkenal dengan kepandaiannya, sehingga ia diberi amanah untuk menjabat sebagai
Syahbandar dan Tumailalang (Urusan Dalam Negeri) kerajaan Gowa oleh Karaeng Tumapa’risi Kallonna.

Semula huruf lontara yang dibuat oleh Daeng Pamatte bernama Lontara Toa atau Lontara Jangang-
jangang, pemberian nama itu berdasarkan bentuk huruf lontara yang menyerupai burung (jangang-
jangang).

Selain kertas huruf Lontara juga dapat ditemukan pada benda-benda tertentu sebagai bagian dari seni
terapan, misal pada cap dan kerajinan perak.

Huruf lontara tidak diciptakan tapi dikembangkan dari huruf Brahmi, India Selatan. Daeng Pamatte hidup
pada abad ke-16, sedangkan huruf lontara sudah ada pada sekitaran tahun 1400. Jadi mungkin Daeng
Pamatte mengembangkan huruf jangang-jangang Makassar tapi bukan menciptakan huruf lontara.

5.Lontara sendiri berasal dari kata lontar yang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang ada di
Sulawesi Selatan. Istilah lontara juga mengacu pada literatur mengenai sejarah dan geneologi
masyarakat Bugis, salah satunya terdapat pada Sureq La Galigo. Sementara aksara Lontara terdiri dari 23
huruf untuk Lontara Bugis, dan 19 huruf untuk Lontara Makassar. Selain itu, perbedaan Lontara Bugis
dengan Lontara Makassar yaitu pada Lontara Bugis dikenal huruf ngka’,mpa’ ,nca’, dan nra’. Sedangkan
pada Lontara Makassar huruf tersebut tidak ada.Hasby, Desain Grafis Galery Batik Aksara Lontara
mengatakan, batik aksara Lontara bersifat abstrak. Bahkan batik yang dulunya sangat kental dengan
unsur tradisi, saat ini sudah menembus jangkauan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

6.yauti dengan cara tetap menggunakan bahasa itu sendiri dan kembali mengenalkan kepada
masyarakat mengenai aksara lontara seperti adanya pembelajaran dari SD sampai SMA,baik di bangku
perkuliahan dengan prodi pendidikan bahasa dan sastra daerah.

7. Yang perlu kita ketahui dalam menerjemahkan aksara lontarak dengan baik yaitu dengan cara,
memahami sepenuhnya isi atau maksud dari tulisan lontarak tersebut, mempunyai pengetahuan bahasa
tersebut agar memperlancar dalam menerjemahkan aksara lontarak, mengenal lebih dalam lagi tentang
aksara lontarak dan mengetahui tanda-tanda dalam aksara lontarak, menghindari kecenderungan dalam
menerjemahkan kata per kata, berkemampuan menyajikan warna asli bahasa yang diterjemahkan.
8. Cara menuliskan acara lontarak yang baik dan benar yaitu ;Arah penulisan aksara Lontara adalah kiri
ke kanan. Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi antarkata (scriptio continua) dengan tanda
baca yang minimal

9. Aksara Jangang-Jangang, atau secara tradisional dalam bahasa Makassar disebut ukiri’ jangang-
jangang dan ukiri’ manu’ manu’ dalam bahasa Bugis secara harfiah berarti “aksara burung” yang oleh
para peneliti asing disebut juga “Makassarese Birdscript”. Sedangkan Lontara Bilang-bilang adalah sandi
aksara Lontara yang digunakan dalam sastra Makassar untuk penulisan genre tertentu disertai dengan
waktu kejadian. Sandi ini mensubtitusikan aksara Lontara dengan gubahan bentuk yang diturunkan dari
angka Arab berdasarkan sistem bilangan abjad Arab.dan lontara serang adalah salah satu variasi dari
bahasa Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan pada
zaman kedatangan tamadun islam sekitar abad ke-17.

10.Aksara Lontara adalah sistem tulisan abugida yang terdiri dari 23 aksara dasar. Seperti aksara Brahmi
lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ yang dapat diubah
dengan pemberian diakritik tertentu. Arah penulisan aksara Lontara adalah kiri ke kanan. Secara
tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi antarkata (scriptio continua) dengan tanda baca yang minimal.
Suku kata mati, atau suku kata yang diakhiri dengan konsonan, tidak ditulis dalam aksara Lontara,
sehingga teks Lontara secara inheren dapat memiliki banyak kerancuan kata yang hanya dapat
dibedakan dengan konteks.

Anda mungkin juga menyukai