Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH MENULIS

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu
media dengan menggunakan aksara.

Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.
Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan
hieroglif (hieroglyph) pada zaman Mesir Kuno.

Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5000 tahun lalu. Orang-orang Sumeria (Irak saat ini)
menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut mewakili bunyi, berbeda
dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda.

Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan, yang


menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah diterbitkan.
MENULIS DAPAT MENYELAMATKAN HIDUP

Seseorang dapat mengambil keputusan-keputusan yang buruk bagi dirinya, seperti bunuh diri,
ketika tidak sanggup lagi menahan geliat kesedihan maupun tekanan rasa kecewa yang begitu
menyakitkan hatinya. Apalagi saat ia merasa bergumul sendirian dan tidak ada satu pun tempat
untuk mencurahkan setiap rasa yang ada. Dalam bukunya "Daripada Bete, Nulis Aja!", Caryn
Mirriam-Goldberg, Ph.D. mengatakan dia pernah mengalami hal seperti itu. Dia merasa
hidupnya sudah hancur. Ketika mencoba menulis, dia sadar bahwa hal itu telah menyelamatkan
hidupnya. Menulis membuka pikirannya bahwa bunuh diri bukanlah keputusan yang benar
dalam menghadapi kesulitan dan kesedihan yang melanda. Menulis juga membantunya
memahami luka hati dan membuat hidupnya menjadi lebih berarti.

Ya, dengan menulis kita dapat mengungkapkan perasaan kita tanpa batas. Dengan itu, kita pun
belajar untuk memahami diri sendiri dengan lebih baik, memberi harapan hidup, dan membuat
kita merasa tidak sendiri.

MENULIS ITU MENYEHATKAN

Menurut Fatima Mernissi, dengan menulis setiap hari, kulit pun menjadi segar kembali akibat
kandungannya yang luar biasa! Saat kita bangun, menulis meningkatkan aktivitas sel. Dengan
coretan pertama di atas kertas kosong, kantung di bawah mata akan segera lenyap dan kulit
akan terasa segar kembali (Hernowo, 27).
Mungkin terdengar lucu, namun hal ini telah diteliti dan dibuktikan bahwa menulis berdampak
baik bagi kesehatan. Dalam buku "Quantum Writing: Cara Cepat Nan Bermanfaat untuk
Merangsang Munculnya Pontensi Menulis" dikisahkan mengenai penelitian yang dilakukan Dr.
James W. Pennebaker, era tahun 1990-an. Ia melakukan penelitian selama lima belas tahun
mengenai pengaruh upaya membuka diri terhadap kesehatan fisik. Dalam bukunya "Opening
Up: The Healing Power of Expressing Emotions", Dr. James W. Pennebaker berpendapat
bahwa upaya mengungkapkan segala pengalaman yang tidak menyenangkan dengan kata-
kata dapat memengaruhi pemikiran, perasaan, dan kesehatan tubuh seseorang. Hasil
penelitiannya menyebutkan bahwa:

menulis menjernihkan pikiran,


menulis mengatasi trauma,
menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru,
menulis membantu memecahkan masalah,
dan menulis-bebas membantu kita ketika terpaksa harus menulis.
MENULIS ITU SALAH SATU LANGKAH MENUJU KE KEABADIAN

Orang hidup dibatasi oleh usia. Namun, sebuah tulisan hidup untuk selamanya. Banyak penulis
yang sudah meninggal dunia, akan tetapi karyanya tetap hidup sampai sekarang dan menjadi
berkat bagi pembacanya.

Tulisan bersifat lebih abadi daripada bahasa lisan. Setelah mendengar orang bicara, selang
beberapa menit seseorang bisa lupa. Berbeda dengan tulisan, ketika seseorang lupa tentang
apa yang dibacanya, dia dapat membaca kemudian mengingatnya kembali. Selain itu, ketika
tidak mengerti maksud sebuah tulisan, seseorang dapat mempelajarinya berulang-ulang
sampai dia mengerti.

Fakta-fakta tersebut seharusnya dapat membuat kita semakin tergerak untuk lebih banyak lagi
menuliskan hal-hal yang bermanfaat. Kelak, meskipun kita telah tiada, ide dan pikiran kita tetap
ada. Orang lain pun tetap dapat belajar dan beroleh berkat dari setiap tulisan kita.

MENULIS BERARTI MENATA DAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PIKIRAN

Saat akan mulai menulis, berbagai ide dan gagasan seperti simpang siur dalam pikiran seorang
penulis. Ide dan gagasan tersebut harus disusun secara sistematis agar dapat dipahami dan
dimengerti orang lain dengan baik.Proses penyusunan ide agar tulisan dapat dengan mudah
dipahami akan membawa kita kepada pengenalan terhadap ide-ide orang lain dan melahirkan
pendapat atas ide-ide tersebut. Karena itu, belajarlah menyusun argumentasi untuk menopang
ide agar mudah dipahami (rasional). Hal tersebut berarti menulis membuat kita terbiasa berpikir
sistematis dan saksama. Apabila terbiasa melakukannya, kemampuan berpikir kita akan
semakin tajam.

MENULIS DAPAT MENYEBARKAN BERKAT ROHANI

Tulisan memiliki sifat fisik yang nyata. Hal tersebut menjadikan tulisan dapat disebarkan dengan
mudah. Bahkan seiring kemajuan teknologi informasi -- melalui dunia maya -- tulisan dapat
disebarkan dengan lebih cepat dan lebih banyak lagi. Contohnya, milis publikasi e-Penulis ini.
Setiap bulannya, dalam hitungan detik setiap tulisan yang ada dapat terkirim ke ribuan
pelanggannya.

Bayangkanlah berkat yang akan tersebar apabila satu persen saja dari pembaca tulisan Anda
memeroleh inspirasi dan berkat, lalu meneruskannya kepada orang lain. Tulisan Anda akan
menjadi berkat, baik bagi Anda maupun orang lain yang membacanya. Bagi yang belum
mengenal Tuhan, mereka dapat dibawa kepada-Nya lewat tulisan Anda. Bagi yang sudah
mengenal Kristus, Anda berkesempatan memerbaharui iman mereka, bahkan menguatkan
iman yang sedang lemah atau suam-suam kuku.

Manfaat ini seharusnya mendorong para penulis Kristen untuk terus menulis dan
memanfaatkan setiap media yang ada untuk menyebarluaskan kebenaran-Nya.

MENULIS MENDATANGKAN BERKAT JASMANI

Menjadi motivasi atau tidak, tulisan yang dikirim ke media cetak maupun elektronik dapat
mendatangkan berkat jasmani bagi Anda. Tetapi terlepas dari hal itu, yang utama dan terutama
adalah Anda telah mengembangkan talenta menulis yang Tuhan percayakan kepada Anda.

Dibandingkan berbicara, menyimak, maupun membaca, menulis memang memiliki kelebihan


tersendiri. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan sesuatu yang tak terucapkan,
mencerminkan kedalaman pikiran, dapat dibaca berulang-ulang, mudah diduplikasi, berdaya
sebar tinggi, dan abadi melampui zaman. Melihat hal-hal yang bisa dilakukan dengan menulis,
seorang penulis dapat meraih manfaat dalam kegiatan menulis ini, baik bagi dirinya sendiri
maupun orang lain. Berikut ini manfaat-manfaat menulis yang bisa diperoleh.
Dalam tulis-menulis, apalagi menulis buku, mungkin penulis sering luput dalam penulisan huruf
karena terlalu fokus pada kualitas kontennya, bukan teknik menulisnya.

Pernahkah kita merasa ketika ingin menulis buku, ada sesuatu yang kurang pas? Biasanya hal
tersebut dilahirkan dari kecemasan kita terhadap konten yang kita tulis. Ya, kita takut bilamana
tulisan kita tidak menarik minat para pembaca. Hal itu dapat disebabkan oleh konten yang
kurang menarik ataupun bahasa yang terlalu kaku.

Oleh sebab itu, biasanya penulis melakukan pengecualian terhadap teknik menulis buku sesuai
kaidah. Dalam kata lain, penulis melakukan kesengajaan dalam melanggar kaidah menulis
buku secara terstruktur. Meskipun tidak sepenuhnya kasusnya semacam itu, karena ada juga
penulis yang belum begitu memahami kaidah penulisan yang baik dan benar.

Salah satu kaidah penulisan yang sudah tergantung dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
adalah tata cara penulisan huruf. Tata cara penulisan huruf adalah salah satu kaidah paling
dasar dalam EYD, sehingga terkadang para penulis menyepelekannya.

Walaupun tata cara penulisan huruf adalah hal yang bersifat mikro dalam menulis buku, tetap
saja tata cara ini dianggap penting. Ibarat kata, tidak akan ada 1 juta rupiah jika tidak ada 1
rupiah didalamnya. Apalagi dalam penulisan yang bertemakan ilmiah, tata cara kecil ini harus
dijunjung tinggi demi mendapatkan kualitas yang tinggi.

Dalam tata cara penulisan huruf, ada dua penulisan huruf yang menjadi fokus kita. Yang
pertama, adalah penggunaan huruf kapital atau sering kita sebut huruf induk. Yang kedua,
adalah penggunaan huruf miring atau secara universal disebut italic. Berikut ini tata cara
penulisan huruf yang wajib kita ketahui:

A. Teknik Menulis Huruf Kapital

Huruf kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan
dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contohnya:
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Quran, Alkitab, Injil, Taurat
Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha
Al-Baqarah ayat 145, Yohanes : 2
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Huruf kapital digunakan sebagai hurufpertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan
yang diikuti nama orang.
Contohnya:
Muhammad SAW, Isa Al-Masih
Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Malaikat Jibril
Imam SyafiI, Haji Agus Salim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Adapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini :


Dia baru saja diangkat menjadi sultan yang kesebelas.
Dua tahun berikutnya, dosen kami akan berangkat haji.
Hassanuddin, sultan Makassar, digelari Ayam Jantan dari Timur.

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang pemangku jabatan.
Contohnya:
Presiden Soekarno, Wakil Presiden B.J. Habibie, Perdana Menteri Silvio Berlusconi, Paduka
Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej, Ratu Elizabeth
Walikota Tri Rismaharini, Gubernur Ahok
Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Bambang Sudibyo
Profesor Soepomo, Letnan Jenderal Djoko Santoso, Letjen Suprapto
Adapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini :
Siapakah walikota yang baru dilantik itu?
Dua hari yang lalu, Mayor Jenderal Djoko Santoso baru diangkat menjadi letnan jenderal.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang.
Contohnya:
Muchamad Resya Firmansyah, Arum Sulistyowati, Sri Handayani, Patrick Simamora, Alan
Budi Kusuma, Giovanni Putri Astuti, Bambang Sutrisno, Rhendy Sapta Wardhana
Bastian Schweinsteiger, Carlo Ancellotti, Vladimir Putin, Kobe Bryant, Scarlet Johansson,
Muhammad Ali, Carl Jhonson, Chris Evans, Cristiano Ronaldo, Robert Downey Jr., Gal
Gadot
Adapun beberapa pengecualian dalam nama orang, karena latar belakang keluarga
ataupun budaya pemilik nama seperti :
LeBron James, Leonardo DiCaprio
Huruf Kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contohnya :
bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa Jepang
Adapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti :
. . . mengindonesiakan kata-kata asing.
Jangan keinggris-inggrisan!
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah.
Contohnya :
tahun Hijrah, bulan Oktober, hari Galungan, Jumat Kliwon, hari Natal, Perang Tabuk,
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Adapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti :
Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada . . .
Perkembangan teknologi nuklir memicu resiko pecahnya perang . . .
Huruf kapital digunakan sebagai nama khas geografi.
Contohnya :
Asia Tenggara, Sungai Nil, Kali Opak, Lembah Baliem, DKI Jakarta, Jabotabek, Kota Pelajar,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Adapun perhatian khusus seperti :
. . . mereka pun akhirnya pergi ke selatan.
Mandi di kali adalah kebiasaan masyarakat . . .
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan,
organisasi, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, serta sebagai huruf pertama setiap
unsur bentuk ulang sempurna.
Contohnya :
Undang Undang Dasar 1945 (UUD 45)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Palang Merah Indonesia (PMI)
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 2004
Adapun beberapa perhatian khusus, antara lain :
Pemerinttah republik kita telah menyepakati . . .
. . . menurut undang-undang yang berlaku, guru . . .
. . . kasus suap dalam beberapa lembaga badan hukum.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak
pada posisi awal.Contohnya :
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
Yadi adalah wartawan koran Jawa Pos
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan khusus.Contoh :
S.S. sarjana sastra
Prof. professor
S.pd. sarjana pendidikan
M.A. master of arts
Tn. tuan
Bpk. bapak
Ny. nyonya
Sdr. Saudara
Adapun perhatian khusus dalam pemberian huruf kapital dalam gelar adalah dokter dan doktor:
Dr. digunakan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan hingga lulus strata tiga
(S3). Misalnya : Dr. Eko Setyo Humanika, M.Hum.

Sedangkan penggunaan dr. digunakan kepada seorang ahli penyakit yang telah menempuh
pendidikan profesi dokter. Misalnya : dr. Erwin Santosa

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan dalam awal kalimat, disarankan untuk
tidak menggunakan singkatan. Misalnya : . . . penyakit tersebut. Dokter Muchlis akhirnya
memutuskan untuk . . ., bukan . . . penyakit tersebut. Dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk .
. . ataupun . . . kasus tersebut. dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .

Huruf kapital digunakan khusus sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contohnya :
Sudahkah Anda tahu?
. . . gagal. Maka dari itu, Anda tidak wajib . . .
Jamu ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.
Baca juga: Cara Membuat Sitasi dengan Mudah di Microsoft Word

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat.


Contohnya :
Mereka pergi ke seminar tersebut menggunakan angkutan umum.
Akan tetapi, para pemimpin dunia saat itu tidak menyepakati . . .
. . , tidak sebanding dengan dana yang terbuang. Pembangunan itu pun akhirnya
terbengkalai.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contohnya :
Akupun bertanya pada diri sendiri, Apakah setelah lulus nanti dia akan pergi?
Bapak menghibau kami, Jangan sampai harapan kalian hilang!
Kemana saja kau dari kemarin??, katanya.
Besok pagi, kata neneknya, dia akan berangkat.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contohnya :
Kapan Bapak berangkat? tanya Siti.
Karin bertanya,itu apa, Pak?
Silakan duduk, Kakak! kata pelayan kafe itu.
Minggu depan Paman akan pulang.
Adapun perhatian khusus seperti :
Sebagai anak yang berbakti, wajib hukumnya untuk menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

B. Teknik Menulis Huruf Miring

Huruf miring digunakan untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan.
Contohnya :
majalah Bobo
surat kabar Kompas
novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijk karya Buya Hamka
Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau menghususkan huruf, bagian kata, atau
kelompok kata.
Contohnya :
Buku ini bukan buku novel fantasi semata, melainkan . . .
Orang itu memanglah panjang tangan!
Dia tidak menafkahi, tetapi dinafkahi oleh istrinya yang sudah . . .
Huruf miring digunakan ketika menulis kata-kata nama ilmiah dan ungkapan asing, kecuali yang
telah disesuaikan ejaannya dengan EYD.
Contohnya :
Menurut Darwin, Homo sapiens adalah makhluk yang disebut . . .
Kurang dari sewindu, negara tersebut secara de facto telah . . . Yggdrasil, secara mitologi
nordik, diterjemahkan sebagai pohon dunia.
Adapun contoh istilah asing yang telah disesuaikan, yaitu :
Lembaga tersebut tengah melakukan komputerisasi data. (dari kata computerization)
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta (dari kata coup detat)
Virus adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit (dari kata microorganism)

Pada akhirnya kita wajib mengetahui kaidah ini supaya tulisan kita menjadi berkualitas.
Tentunya juga, demi tujuan menulis buku yang berkualitas. Pelajaran yang didapat: Jangan
pernah menyepelekan hal yang kecil.

Meskipun kecil, aturan inilah yang menjadi tolak ukur ketelitian kita dalam menulis buku. Serta,
tolak ukur kepedulian kita. Bagaimana kita dapat memajukan diri sendri jika hal yang kecil saja
kita tidak bisa
MENULIS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK : 4
ASRI YUANITA UTAMI 1616000063
SAHIDA AYU FAJJARI 1616000070

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2016/2017

Anda mungkin juga menyukai