BIODATA PENULIS
NAMA : LIA HARNITA, S.Pd.
TTL : BUNGTIANG, 29 OKTOBER 1993
ALAMAT : KELAYU UTARA, KEC. SELONG,
KAB. LOTIM
HOBI : MEMBACA DAN MENULIS
CITA-CITA : SELAMAT DAN SUKSES DUNIA &
AKHIRAT
EMAIL : liaharnita88@gmail.com
FACEBOOK : LIA HARNITA
PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGGA, GURU,
PENULIS
NO. HP : 087 879 150 129
RIWAYAT PENDIDIKAN
Membawa
Buku Berpengaruh
Perubahan
Tentukan alasan
Anda!
Beberapa Alasan Kenapa Harus Menulis
Beberapa Alasan Kenapa Harus Menulis
Beberapa Alasan Kenapa Harus Menulis
Satu peluru hanya dapat menembus satu
kepala, tetapi satu tulisan dapat menembus
seribu kepala.
(Sayyid Quthb)
Menemukan Ide Menulis
• Habiburrahman El Shirazy
• Tere Liye
• Andrea Hirata
• Asma Nadia
• Pidi Baiq
Penulis buku-buku Non Fiksi:
• Nama Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling pasti sudah tak
asing lagi di telingamu. Wanita berkebangsaan Inggris ini adalah
penulis dari seri novel Harry Potter yang sangat populer. Buku
terakhir seri tersebut, Harry Potter and the Deathly Hallows, terjual
lebih dari 15 juta kopi dalam waktu 24 jam saja, menjadikannya novel
fiksi dengan penjualan tercepat sepanjang sejarah.
Bekal yang dibutuhkan untuk bisa maksimal melakukan swa sunting (self
editing) naskah:
1. Penguasaan materi naskah, buku-buku referensi, dan data terkait tema
2. Penguasaan dasar-dasar PUEBI/ EBI/ EYD
3. KBBI (ada di playstore, ada juga yang daring: http://kbbi.kemdikbud.go.id/
Langkah-langkah melakukan self
Editing
1. Niat
2. Mencintai dunia menulis (CINTA)
3. Membaca (kuliahnya seorang penulis adalah membaca)
4. Membagi waktu (untuk membaca dan menulis)
5. Berkomitmen
6. Bertanggung jawab (untuk menyelesaikan tulisan dan
kualitasnya)
7. Rajin mencari ide (ide yang tiba-tiba muncul dan ada
yang harus digali/ ditemukan)
8. Rajin berdiskusi
Menjadi Penulis Produktif Untuk
Pemula
9. Jauhkan pengganggu
10. Istirahat
11. Hindari mengedit saat menulis
12. Berlatih menulis lepas
Menulislah dari hati
Maka tulisan Anda akan menyentuh hati
&
Menggores jiwa
Bekal Menulis
1. Minat
2. Niat
3. Bakat
4. Motivasi
5. Imajinasi/berkhayal
Alberst Einstein bilang bahwa: “Imajinasi jauh lebih penting dari
pengetahuan”
6. Ilmu pengetahuan
7. Pengalaman hidup
8. Perjalanan
9. Belajar; mengerti perkembangan dunia dan arus globalisasi agar
terinovasi
Bekal Menulis
Tema
Tokoh/pelaku: protagonis, antagonis, dan tritagonis
Penokohan: penyajian watak tokoh (analitik, dramatik)
Alur cerita/ plot
Latar: tempat, waktu, suasana
Sudut Pandang/ point of view: Orang I, II, III
Gaya bahasa
Amanat
Sudut Pandang
• Contoh:
Aku di sini masih duduk termangu di bangku taman ini. Aku masih
mencerna apa maksud dari ucapannya tadi. Apakah dia sudah tak
inginkanku lagi? Atau, aku selama ini hanya dianggap debu baginya?
Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan
• Dalam sudut pandang ini, penulis masih melibatkan diri dalam
sebuah cerita yang dibuatnya. Hanya saja, si penulis tak
berperan sebagai tokoh utamanya. Melainkan, sebagai tokoh
pendamping dari tokoh utama dari cerita yang dibuatnya.
• Contohnya:
Aku melihat semburat air mata di mata Devi. Apakah dia
bersedih? Aku pun memberanikan diri untuk bertanya
padanya. Dia pun menjawab pertanyaanku. Bukan lewat
jawaban lisan, tapi lewat senyumnya yang ia paksakan.
Sudut Pandang Orang Kedua
• Memposisikan penulis sebagai narator yang sedang berbicara
kepada kata ganti “kamu” dan menggambarkan apa yang
dilakukan “kamu” atau “kau” atau “anda”.
• Dalam sudut pandang ini, penulis sama sekali tak terlibat dalam
ceritanya. Dia hanyalah berperan sebagai orang yang benar-benar
menceritakan isi dari ceritanya. Dalam sudut pandang ini, si penulis
mencoba mengisahkan kehidupan satu tokoh secara fokus tanpa
menceritakan tokoh-tokoh lainnya.
• Penggunaan kata ia dan dia adalah ciri khas dari sudut pandang ini.
Akan tetapi, si penulis cerita juga kadang lansung menyebutkan
nama tokoh dalam penggambaran sudut pandang ini.
• Contohnya:
(a)Dia masih termenung di bangku taman itu. Dia masih
tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku
di matamu? gerutunya di dalam hati.
(Lia Harnita)