Anda di halaman 1dari 61

BY: LIA HARNITA

BIODATA PENULIS
NAMA : LIA HARNITA, S.Pd.
TTL : BUNGTIANG, 29 OKTOBER 1993
ALAMAT : KELAYU UTARA, KEC. SELONG,
KAB. LOTIM
HOBI : MEMBACA DAN MENULIS
CITA-CITA : SELAMAT DAN SUKSES DUNIA &
AKHIRAT
EMAIL : liaharnita88@gmail.com
FACEBOOK : LIA HARNITA
PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGGA, GURU,
PENULIS
NO. HP : 087 879 150 129
RIWAYAT PENDIDIKAN

 SDN 3 BUNGTIANG (1999-2005)


 MTs. NW BUNGTIANG (2005-2008)
 SMA NEGERI 1 KERUAK (2008-2011)
 STKIP HAMZANWADI SELONG (2011-
2015)
PENGALAMAN ORGANISASI

 BENDUM HMPS PENDIDIKAN SOSIOLOGI (2011-


2013)
 KEPALA BIRO JARMUS LDK AL-ABROR (2012-2014)
 KEPALA DEPARTEMEN SYIAR BIRO PENERBITAN
LDK AL-ABROR (2013-2014)
 DEP. PP BEM STKIP HAMZANWADI SELONG (2014-
2015)
 KETUA FORUM JEMARI MUSLIMAH (2014-2016)
 DIRECTOR OF KEMBANG SANDAT ENGLISH
COURSE (2016-2018)
 KETUA FLP CABANG LOMBOK TIMUR (2022-2024)
KARYA YANG TELAH DITERBITKAN
CERPEN ‘”CAHAYA HIDAYAH DI LANGIT SENJA” FAM PUBLISHING
(2014)
 NOVEL “AIR MATA CINTA DALAM DOAKU” MAFAZA MEDIA (2015)
 PUISI “LAUTKU LAUTMU” FAM PUBLISHING (2015)
 BUKU PUISI ‘”GORESAN JEMARI KEMBANG SANDAT” FAM
PUBLISHING (2016)
 PUISI “MENARI BERSAMA KEMBANG SANDAT” SABANA PUSTAKA
(2016)
 PUISI “RUPA DI HADAPANMU” SABANA PUSTAKA (2016)
 PUISI “KISAH YANG BERDIRI DI KALVARI” SABANA PUSTAKA (2016)
 BUKU “PROFIL PEREMPUAN INSPIRATIF JILID 1” FAM PUBLISHING
(2016)
 OPINI “PEREMPUAN INSPIRATIF” RADAR MANDALIKA (2016)
 ARTIKEL “BERDAKWAH DENGAN MENULIS” RADAR MANDALIKA
(2016)
 OPINI “URGENSI TARBIYAH BAGI MUSLIMAH DALAM
MEMBANGUN KELUARGA ISLAMI DAN MENCETAK GENERASI YANG
BERPRESTASI (2016)
 NOVEL KEMBANG YANG TERHIJAB (2019)
 BE AN INSPIRING WRITER (2019)
Cahaya Hidayah di Langit Senja
Lautku Lautmu
Air Mata Cinta dalam Doaku
Goresan Jemari Kembang Sandat
Menari Bersama Kembang Sandat
Kisah yang Berdiri di Kalvari
Rupa di Hadapanmu
Sepotong Senja Sepenggal Sangka
51 Profil Perempuan Inspiratif
Lelaki Bercelana Kulot di Sebuah Pesta
Pernikahan
Meditasi Tulang Rusuk
Monolog Seekor Monyet
Kembang yang Terhijab
Be an Inspiring Writer
Agar Tak Beku Empati
Kenapa harus menulis?

Membawa
Buku Berpengaruh
Perubahan

Why we have to write a


book?
Kenapa harus menulis?

Pada sebuah atsat diterangkan, “Qayyidul ilma bil


kitaabah”, ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
Ilmu letaknya di memori, sedangkan memori
seringkali tersimpan ‘begitu rapi’ di otak sehingga
sulit untuk dikuak saat kita membutuhkannya.
Ilmu butuh ditranslasikan dalam bentuk kitab,
buku, yang mudah dibuka saat kita
membutuhkannya.

(Dikutip dari buku ‘Be an Inspiring Writer’)


Kenapa harus menulis?

Bukti buku-buku yang berpengaruh dan menggeser


sebuah peradaban dunia
1. Canon of Medicine, karya Ibnu Sina. Buku ini sampai
sekarang masih menjadi pegangan kedokteran dunia.
2. Metode Pengobatan Nabi, karya Ibnu Qayyim Al-
Jauziyyah. Buku ini masih menjadi pegangan dalam
pengobatan.
3. Ruqyah, Jin, Sihir, dan Terapinya, karya Syaikh Wahid
Abdussalam Bali.
4. Dan buku-buku lainnya...
Maka...
Kenapa harus menulis?

Tentukan alasan
Anda!
Beberapa Alasan Kenapa Harus Menulis
Beberapa Alasan Kenapa Harus Menulis
Beberapa Alasan Kenapa Harus Menulis
Satu peluru hanya dapat menembus satu
kepala, tetapi satu tulisan dapat menembus
seribu kepala.

(Sayyid Quthb)
Menemukan Ide Menulis

 Ide: Rancangan yang tersusun di dalam pikiran, gagasan, cita-cita


(KBBI (daring) )
Ide merupakan bentuk umum dari tema
 Tema: Pokok pikiran, dasar cerita
Tema bisa juga diartikan sebagai:
1. Dasar sebuah cerita atau pandangan hidup yang membangun
gagasan utama dalam suatu karya sastra
2. Sesuatu yang menjadi persoalan/ pikiran utama
3. Central idea (ide utama) dan central purpose (tujuan utama) dalam
sebuah cerita yang diterangkan dengan cara yang sederhana
4. Gagasan utama/ dasar cerita dari sebuah novel
Menemukan Ide Menulis

 Contoh Ide dengan tema:


Ide: Parenting
Tema: Kenakalan Remaja, Pola asuh orang tua, pergaulan bebas,
narkoba, dll.
 Cara menemukan ide:
1. Menjadikan referensi minat baca orang lain untuk menulis
buku
2. Setiap diri kita punya kelebihan dan kekurangan
3. Fokus di panca indera
4. Menuliskan pengalaman
NASKAH (JENIS TULISAN)
Penulis buku-buku Fiksi:

• Habiburrahman El Shirazy
• Tere Liye
• Andrea Hirata
• Asma Nadia
• Pidi Baiq
Penulis buku-buku Non Fiksi:

• Dewa Eka Prayoga


• Mery Riana
• Ippho Santoso
• Tendi Murti
• Ahmad Rifai Rifan
Asma Nadia
Asma Nadia
 Asmarani Rosalba, adalah nama asli Asma Nadia. Asma lahir
di Jakarta pada tanggal 26 Maret 1972. Ia adalah adik kandung
Helvy Tiana Rosa, seorang penulis muda. Sejak kecil, Asma
Nadia tumbuh dalam keluarga yang mencintai seni menulis.
Namanya kian dikenal setelah menerbitkan karya-karya best
seller lebih dari 50 buku dan novel. Ia juga aktif melakukan
perjalanan (travelling). Di tahun 2009, Asma Nadia melakukan
perjalanan keliling Eropa. Ia telah mengunjungi 59 negara dan
lebih dari 270 kota di dunia. Kegemaran lain dalam dunia
fotografi pun membuatnya dikenal sebagai jilbab
traveler. Lantas, bagaimana dengan perjalanannya menjadi
penulis?
Belajar Kegagalan dan Empati dari Kisah Hidup J.K.
Rowling
J.K. Rowling

• Nama Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling pasti sudah tak
asing lagi di telingamu. Wanita berkebangsaan Inggris ini adalah
penulis dari seri novel Harry Potter yang sangat populer. Buku
terakhir seri tersebut, Harry Potter and the Deathly Hallows, terjual
lebih dari 15 juta kopi dalam waktu 24 jam saja, menjadikannya novel
fiksi dengan penjualan tercepat sepanjang sejarah.

• Forbes menaksir aset kekayaan J.K. Rowling telah mencapai


US$650 juta, alias sekitar Rp8,8 triliun pada tahun 2017. Rowling
adalah salah satu wanita paling berpengaruh, sekaligus penulis paling
sukses di Inggris Raya, dan diidolakan oleh ratusan juta penggemar
dari seluruh dunia.
Habiburrahman El Shirazy
Habiburrahman El Shirazy
 Habiburrahman EL Shirazy, alias Kang Abik, merupakan seorang novelis
terkenal di Indonesia. Dia bahkan dinobatkan sebagai Novelis No.1
Indonesia oleh Insani Universitas Diponegoro (UNDIP). Dia lahir Semarang,
Jawa Tengah, Indonesia, pada tanggal 30 September 1976.

 Selain dikenal sebagai seorang novelis, Habiburrahman EL Shirazy juga


dikenal khalayak umum sebagai seorang penyair, dai, bahkan sutradara. Dia
adalah lulusan Sarjana dari Univesitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Bayak sekali
karya-karya yang telah ia ciptakan dan diminati oleh masyarakat, antara
lain : Di Atas Sajadah Cinta (ditayangkan di televisi, 2004), Ayat-Ayat Cinta
(versi film, 2004), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Berbuah
Surga (2005), Dalam Mihrab Cinta (2007), Ketika Cinta Bertasbih (2007),
Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007), Bumi Cinta (2010) dan The Romance.
Tahapan Menulis
1. Prewriting: Penulis memilih ide yang menarik, membuat tema,
kemudian menjadikannya menjadi peta tulisan (mind mapping), dan
membuat outline naskah. Selain itu menyiapkan buku referensi terkait
(bagi buku nonfiksi), atau wawancara dengan orang yang kompeten di
bidangnya/ ahli di bidang yang berhubungan dengan naskah (nonfiksi).
Pada tahap inilah, grand design naskah dibuat.
2. Drafting: memulai penulisan naskah hingga selesai, dengan semua
kaidah yang ditentukan baik menggunakan standar penerbit atau standar
pemerintah tentang perbukuan.
3. Revising: perevisian adalah menelaah kembali hasil pengetikan,
mengubahnya dan juga memperbagus naskah secara matang.
4. Editing/ penyuntingan: penyuntingan/ pengeditan yang dilakukan
sendiri oleh penulis terhadap naskahnya.
Contoh Grand Design Naskah
• Judul Buku : Al-Qur’an, Sumber Inspirasi Terbaikku
• Penulis : Kembang Sandat
• Genre : Non Fiksi
• Blurb : Persoalan hidup kerapkali membuat kita manusia sering lupa bahwa ada
tempat terbaik untuk berkeluh kesah, mengadu kepada-Nya yang tak bisa dan takkan mampu
ditandingi oleh siapa pun akan solusi terbaik-Nya. Tapi kadang kita merasa tak cukup hanya
mengadukan kepada Allah. Yang ada kadang manusia butuh perhatian dari manusia juga untuk
membantu persoalan hidupnya. Ya Allah...ampuni kami. Ternyata dunia masih begitu menggoda
dan membuat kami kadang lupa dan lalai dari mengingat-Mu. Saat hidup dihimpit masalah selalu
ada jalan keluarnya. Salah satunya adalah melibatkan Allah di dalamnya. Salah satu obatnya
adalah Al-Qur'an. Allah berfirman bahwa Al-Qur'an adalah penyembuh dan rahmat bagi orang
yang beriman. Menjadikan Al-Qur'an sebagai obat bisa dengan membaca, menghafalnya, dan
mengquantum sesuatu dengan Al-Qur'an. Lalu pertanyaannya, sudahkah kita mencintai Al-
Qur’an? Apa yang membuat kita merasa dekat dan terus ingin dekat dengannya? Dia selalu
menjadi sumber inspirasi terbaik saya dalam menulis dan menjalani kehidupan. Karenanya juga
saya bisa sembuh dari sakit yang mematikan. Segala persoalan kehidupan dapat diselesaikan
dengan kedekatan kita terhadap Al-Qur’an dan keajaiban-keajaiban lainnya yang pernah saya
alami terangkum dalam buku ini.
Editing Naskah
• Dalam proses self editing, ruang lingkup/ fokus penulis harus tertuju pada 2
poin:
1. Editing Isi: editing isi atau konten (meliputi keaslian naskah (tidak
menjiplak/ copy paste), kevalidan sumber, kebenaran isi naskah, kelengkapan
dan kesempurnaan naskah).
2. Editing Bahasa: melingkupi struktur bahasa dan tanda baca yang sesuai
dengan PUEBI/ EYD.

 Bekal yang dibutuhkan untuk bisa maksimal melakukan swa sunting (self
editing) naskah:
1. Penguasaan materi naskah, buku-buku referensi, dan data terkait tema
2. Penguasaan dasar-dasar PUEBI/ EBI/ EYD
3. KBBI (ada di playstore, ada juga yang daring: http://kbbi.kemdikbud.go.id/
Langkah-langkah melakukan self
Editing

• Diamkan naskah minimal 3 hari (fleksibel, bisa lebih cepat). Tujuannya


untuk memberi jeda pada otak dan hati kita sehingga dapat membaca
kembali dengan lebih objektif.
• Baca naskah keras-keras, bukan teriak, cukup dengan ada suara. Membaca
keras membantu kita meningkatkan fokus dan menemukan kesalahan-
kesalahan yang terlewat.
• Cari dan perbaiki kata-kata yang salah ketik (typo)
• Pastikan tidak ada double spasi antarkata
• Pastikan bahwa penggunaan tanda baca sudah tepat
• Perbaiki bagian-bagian yang perlu diperbaiki (pangkas naskah jika perlu,
jangan sayang memangkas naskah), Begitu juga sebaliknya, tambah jika
memang perlu
• Perhatikan konsistensi POV (Point of View), terutama untuk naskah fiksi.
Carikan jodoh untuk naskah Anda
(Penerbit)

• Memilih penerbit atau media massa yang tepat


• Membangun hubungan yang baik dengan pihak penerbit
atau redaksi
• Mematuhi prosedur yang disyaratkan pihak penerbit
• Memperhatikan format penulisan dan kelengkapan
naskah sebelum dikirim
• Menunggu sambil tetap berkarya dan membaca
• Aktif mempromosikan buku karya kita
Menjadi Penulis Produktif Untuk
Pemula

1. Niat
2. Mencintai dunia menulis (CINTA)
3. Membaca (kuliahnya seorang penulis adalah membaca)
4. Membagi waktu (untuk membaca dan menulis)
5. Berkomitmen
6. Bertanggung jawab (untuk menyelesaikan tulisan dan
kualitasnya)
7. Rajin mencari ide (ide yang tiba-tiba muncul dan ada
yang harus digali/ ditemukan)
8. Rajin berdiskusi
Menjadi Penulis Produktif Untuk
Pemula

9. Jauhkan pengganggu
10. Istirahat
11. Hindari mengedit saat menulis
12. Berlatih menulis lepas
Menulislah dari hati
Maka tulisan Anda akan menyentuh hati
&
Menggores jiwa
Bekal Menulis

1. Minat
2. Niat
3. Bakat
4. Motivasi
5. Imajinasi/berkhayal
Alberst Einstein bilang bahwa: “Imajinasi jauh lebih penting dari
pengetahuan”
6. Ilmu pengetahuan
7. Pengalaman hidup
8. Perjalanan
9. Belajar; mengerti perkembangan dunia dan arus globalisasi agar
terinovasi
Bekal Menulis

10. Menambah wawasan


11. Komunikasi
12. Membuka diri; peduli lingkungan, bergaul
13. Bisa bekerjasama
“Sebuah karya akan memicu inspirasi. Teruslah berkarya.
Jika Anda berhasil, teruslah berkarya.
Jika Anda gagal, teruslah berkarya.
Jika Anda tertarik, teruslah berkarya.
Jika Anda bosan, teruslah berkarya!
(Michael Crichton)
Katakanlah: “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk
(menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah
lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak
itu (pula).” Surah Al-Kahfi (Q.S. 18-109).
DUNIA CERPEN

 Cerpen merupakan tulisan fiksi yang panjangnya 500-10.000


kata.
 Menurut Edgar Allan Poe (Bapak Cerpen): narasi yang bisa
dibaca dalam sekali duduk dalam lama waktu setengah
hingga dua jam.
 Cerpen memiliki unsur-unsur pembangun: tema, plot (alur),
setting, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.
 Agar cerpen Anda menarik: konsistenti, kalimat yang
multifungsi, judul yang membuat penasaran, diksi, ending.
LANGKAH SUKSES MENULIS CERPEN

 Langkah menuju sukses menulis cerpen: Tentukan


tema dari cerpen yang akan Anda tulis, tentukan
setting utama yang terkait dengan tema cerita tersebut,
tentukan tokoh-tokoh dengan karakternya masing-
masing, buatlah konflik yang muncul akibat interaksi
tokoh dengan setting, juga tokoh dengan tokoh,
susunlah konflik tersebut dari yang bertekanan rendah
hingga mencapai klimaks, buatlah sebuah penyelesaian
sebagai antiklimaks, tentukan ending yang paling pas
untuk cerpen tersebut.
UNSUR INTRINSIK CERPEN

 Tema
 Tokoh/pelaku: protagonis, antagonis, dan tritagonis
Penokohan: penyajian watak tokoh (analitik, dramatik)
 Alur cerita/ plot
 Latar: tempat, waktu, suasana
 Sudut Pandang/ point of view: Orang I, II, III
 Gaya bahasa
 Amanat
Sudut Pandang

 Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama


• Lewat sudut pandang ini, si penulis sengaja melibatkan diri dalam
cerita yang dibuatnya sendiri, dan si penulis pun berperan sebagai
pelaku dalam ceritanya. Salah satu ciri khas sudut pandang ini adalah
adanya penggunaan kata aku atau saya pada tokoh utama ceritanya.

• Contoh:
Aku di sini masih duduk termangu di bangku taman ini. Aku masih
mencerna apa maksud dari ucapannya tadi. Apakah dia sudah tak
inginkanku lagi? Atau, aku selama ini hanya dianggap debu baginya?
 Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan
• Dalam sudut pandang ini, penulis masih melibatkan diri dalam
sebuah cerita yang dibuatnya. Hanya saja, si penulis tak
berperan sebagai tokoh utamanya. Melainkan, sebagai tokoh
pendamping dari tokoh utama dari cerita yang dibuatnya.

• Contohnya:
Aku melihat semburat air mata di mata Devi. Apakah dia
bersedih? Aku pun memberanikan diri untuk bertanya
padanya. Dia pun menjawab pertanyaanku. Bukan lewat
jawaban lisan, tapi lewat senyumnya yang ia paksakan.
 Sudut Pandang Orang Kedua
• Memposisikan penulis sebagai narator yang sedang berbicara
kepada kata ganti “kamu” dan menggambarkan apa yang
dilakukan “kamu” atau “kau” atau “anda”.

• Contohnya: Bayangmu itu tak lagi berwajah elok. Hanya tersisa


wajah yang kuyu dengan rambut megar seperti surai singa.
Rambutmu merah kusam, jauh dari indah. Lihatlah juga sepasang
matamu yang membengkak. Bagaimana mungkin kamu akan bisa
kembali berpura-pura bahwa tidak ada apa-apa di hadapannmu?
Bagaimana pula kamu akan menutupi segala sedihmu? Dengan
senyum pura-pura, ataukah riasan yang palsu?
 Sudut pandang orang ketiga pengamat

• Dalam sudut pandang ini, penulis sama sekali tak terlibat dalam
ceritanya. Dia hanyalah berperan sebagai orang yang benar-benar
menceritakan isi dari ceritanya. Dalam sudut pandang ini, si penulis
mencoba mengisahkan kehidupan satu tokoh secara fokus tanpa
menceritakan tokoh-tokoh lainnya.

• Penggunaan kata ia dan dia adalah ciri khas dari sudut pandang ini.
Akan tetapi, si penulis cerita juga kadang lansung menyebutkan
nama tokoh dalam penggambaran sudut pandang ini.
• Contohnya:
(a)Dia masih termenung di bangku taman itu. Dia masih
tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku
di matamu? gerutunya di dalam hati.

(b) Marrissa masih termenung di bangku taman itu. Dia


masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu
kecilkah aku di matamu? Gerutu perempuan berusia
20 tahun itu dalam hatinya.
 Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu

• Jenis sudut pandang ini sebetulnya hampir sama dengan jenis


sudut pandang yang ketiga. Hanya saja, dalam sudut pandang
ini, si penulis tidak hanya menceritakan satu tokoh saja,
melainkan semua tokoh yang ada di dalam ceritanya.

• Contohnya: Marrissa masih menangis tersedu di taman itu.


Dia masih terpukul atas apa yang diucapkan Jordan
kepadanya. Di sisi lain, Jordan yang mengucapkan hal itu juga
menangis tersedu tatkala dia meninggalkan taman itu.
Dengan membaca,
Kualitas diri menjadi terarah
Dengan menulis,
Diri menjadi bersejarah.

(Lia Harnita)

Anda mungkin juga menyukai