Bahkan ada salah seorang Ulama besar (Imam Ghazali) mengatakan, ‘Jika kamu bukan anak raja
dan bukan anak ulama’ besar, maka menulislah” maqalah yang dipaparkan tadi patutlah kita
pahami.
Bahwa menulis adalah salah satu cara yang bisa mengantarkan kita ke dalam keabadian.
Maksudnya, jika saja yang kita tuliskan berupa gagasan/ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya
maka jadilah apa yang kita tulis sebagai sedekah jariyah.
Nama kita bisa semakin masyhur berkat karya yang kita lahirkan yang dikenang oleh banyak
orang, bahkan saat kita sudah tiada pun orang akan tetap membaca dan merasakan
kebermanfaatan daripada tulisan yang kita lahirkan.
Sebenarnya, salah satu cara untuk mewujudkan daripada pertanyaan di atas adalah, ‘Jika kita
ingin menjadi penulis, maka harus menulis’. Sebab, karya yang dilahirkan oleh seorang penulis
adalah sebuah karya tulis.
Untuk menjadi penulis, pastilah banyak kiat yang bisa kita ikhtiarkan. Kita bisa berguru dengan
banyak sumber baik itu guru/mentor, seorang ahli maupun bisa mengikuti kelas - kelas
kepenulisan yang sangat mudah kita temui di zaman serba canggih seperti ini. Terbukti, di sosial
media bertebaran informasi kelas - kelas menulis yang bisa kita ikuti.
Kiat - kiat yang bisa kita lakukan agar bisa melahirkan karya tulis