Anda di halaman 1dari 4

SUPERVISI PENDIDIKAN

Rabu, 30 Agustus 2017

1. MAKNA PENDIDIKAN

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan
mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau
cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.

2. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Etimologi istilah supervise diambil dalam perkataan bahasa inggris


“Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan. Orang yang melakukan
supervise disebut supervisor.

Morfologis supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk perkataannya. Supervisi terdiri


dari dua kata. Super bearti atas, lebih. Visi berarti lihat, tilik, awasi. Seorang
supervisor memang mempunyai posisi diatas atau mempunyai kedudukan yang lebih
dair orang yang disupervisinya.

Semantic pada hakekatnya isi yang terkandung dalam definisi yang rumusannya
tentang sesuatu tergantung dari orang yang mendefinisikan. Wiles secara singkat telah
merumuskan bahwa supervisi sebagai bantuan pengembangan situasi mengajar belajar
agar lebih baik. Adam dan Dickey merumuskan supervisi sebagai pelayanan
khususnya menyangkut perbaikan proses belajar mengajar. Sedangkan Depdiknas
(1994) merumuskan supervisi sebagai berikut: “Pembinaan yang diberikan kepada
seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik”. Dengan demikian,
supervisi ditujukan kepada penciptaan atau pengembangan situasi belajar mengajar
yang lebih baik.

3. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
c. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
d. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Komptensi Guru.
e. Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
f. Permendiknas RI Noomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi.
g. Permendiknas RI Nomor 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
h. Permendiknas RI Nomor  20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
i. Permendiknas No. 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

4. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Adapun tujuan supervisi dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Tujuan Umum
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada
guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan
kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan
proses pembelajaran.
b. Tujuan Khusus
 Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang
belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara
optimal.
 Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing
siswa mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
 Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana
dengan baik di dalam proses pembelajaran di sekolah serta mendukung
dimilikinya kemampuan pada diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga.
 Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan
keberhasilan belajar siswa.
 Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung
terciptanya suasana kinerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat mencapai
prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
 Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta
situasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada
umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran yang menunjukkan
keberhasilan lulusan.

5. FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN

Secara umum fungsi supervisi adalah perbaikan pengajaran. Berikut ini berbagai
pendapat para tentang fungsi supervisi, di antaranya adalah:
a. Ayer, Fred E, menganggap fungsi supervisi untuk memelihara program pengajaran
yang ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan.
b. Franseth Jane, menyatakan bahwa fungsi supervisi memberi bantuan terhadap
program pendidikan melalui bermacam-macam cara sehingga kualitas kehidupan
akan diperbaiki.
c. W.H. Burton dan Leo J. Bruckner menjelaskan bahwa fungsi utama dari supervisi
modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi hal
belajar.
d. Kimball Wiles, mengatakan bahwa fungsi supervisi ialah memperbaiki situasi
belajar anak-anak.

Dalam suatu analisa fungsi supervisi yang diberikan oleh swearingen, terdapat 8
fungsi supervisi, yakni:

1. Mengkoordinasi Semua Usaha Sekolah.


Koordinasi yang baik diperlukan terhadap semua usaha sekolah untuk mengikuti
perkembangan sekolah yang makin bertambah luas dan usaha-usaha sekolah yang
makin menyebar, diantaranya:
- Usaha tiap guru.
- Usaha-usaha sekolah.
- Usaha-usaha pertumbuhan jabatan.

2. Memperlengkapi Kepemimpinan Sekolah.


Yakni, melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan
dan kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah.

3. Memperluas Pengalaman.
Yakni, memberi pengalaman-pengalaman baru kepada anggota-anggota staff
sekolah, sehingga selalu anggota staff makin hari makin bertambah pengalaman
dalam hal mengajarnya.

4. Menstimulasi Usaha-Usaha yang Kreatif.


Yakni, kemampuan untuk menstimulir segala daya kreasi baik bagi anak-anak,
orang yang dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri.

5. Memberikan Fasilitas dan Penilaian yang Kontinyu.


Penilaian terhadap setiap usaha dan program sekolah misalnya, memiliki bahan-
bahan pengajaran, buku-buku pengajaran, perpustakaan, cara mengajar, kemajuan
murid-muridnya harus bersifat menyeluruh dan kontinyu.

6. Menganalisa Situasi Belajar


Situasi belajar merupakan situasi dimana semua faktor yang memberi
kemungkinan bagi guru dalam memberi pengalaman belajar kepada murid untuk
mencapai tujuan pendidikan.

7. Memberi Pengetahuan dan Ketrampilan pada Setiap Anggota Staf.


Supervisi berfungsi memberi stimulus dan membantu guru agar mereka
memperkembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam belajar.

8. Mengintegrasikan Tujuan dan Pembentukan Kemampuan.


Fungsi supervisi di sini adalah membantu setiap individu, maupun kelompok agar
sadar akan nilai-nilai yang akan dicapai itu, memungkinkan penyadaran akan
kemampuan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai